Anda di halaman 1dari 33

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS VI SD NEGERI 02 CEMPAKA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A. RASIONAL
Bimbingan dan konseling merupakan bagian dalam sistem pendidikan di sekolah yang
memiliki peran penting dalam membantu peserta didiktumbuh dan berkembang sesuai dengan
tugas–tugas perkembangannya secara optimal. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Undang-undang tersebut sejalan dengan tujuan khusus bimbingan
dan konseling dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang menyatakan bahwa
layanan bimbingan dan konseling memiliki tujuan untuk memahami dan menerima diri dan
lingkungannya, merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier dan kehidupannya
di masa yang akan datang, mengembangkan potensinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya dan
mengektualisasikan dirinya secara bertanggung jawab.
Pengelolaan pendidikan di sekolah berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, salah satu poin penting yang dikelola adalah bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran. Pada bidang kurikulum salah satu kegiatan yang diberikan kepada peserta didikadalah
layanan bimbingan dan konseling.
Layanan bimbingan dan konseling diberikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Pemberian layanan bimbingan dan konseling berdasarkan program kegiatan yang telah disusun
melalui berbagai rangkaian analisis data kebutuhan dan permasalahan yang dimiliki oleh siswa.
Program kegiatan ini disebut sebagai program tahunan dan program semester layanan bimbingan
dan konseling.
Layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar belum dilaksanakan oleh petugas
layanan khusus. Peran dan tanggung jawab itu diserahkan kepada guru kelas masing-masing
sebagaimana tertuang pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsiobal Guru dan Angka Kreditnya dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsiobal Guru dan Angka Kreditnya.
Dalam implementasi kurikulum 2013 menuntut peran serta layanan bimbingan dan konseling
agar mencapai tujuan pendidikan secara utuh. Selain memiliki peran dalam peminatan peserta didik,

1
implementasi bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013 juga memberikan layanan pada
komponen lain seperti yang dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
111 Tahun 2014 yaitu: layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan
responsif dan layanan dukungan sistem. Dengan adanya pemberian layanan bimbingan dan konseling
yang diperuntukkan bagi semua dan tidak diskriminatif diharapkan dapat membantu peserta didik
tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai tugas-tugas perkembangannya.
Kegiatan layanan yang telah disusun dalam program bimbingan diharapkan memiliki dampak
positif bagi peserta didik dan lingkungan sekolah serta masyarakat dalam mengembangankan diri di
lingkungannya yang sesuai dengan perkembangan iptek yang ada. Terlebih pada abad 21 ini, di mana
ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat.
Sejalan dengan hal tersebut, bahwa pada abad 21, setiap peserta didik dihadapkan pada
situasi kehidupan yang kompleks, penuh peluang dan tantangan serta ketidakmenentuan. Dalam
konstelasi kehidupan tersebut setiap peserta didik memerlukan berbagai kompetensi hidup untuk
berkembang secara efektif, produktif, dan bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan
lingkungannya. Oleh karenanya, layanan bimbingan dan konseling sangat penting dalam berupaya
membantu peserta didik agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya
serta menjalankan tugas-tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar,
karier secara utuh dan optimal.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsiobal Guru dan Angka Kreditnya.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Konselor.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsiobal Guru dan Angka Kreditnya.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 SD/MI;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
KTSP;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler;

2
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Pedoman
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar,
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang
SKL, Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi,
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses,
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian,
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran pada kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.

C. VISI DAN MISI

Berkenaan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah pada
bagian perencanaan program, maka perlu dirumuskan mengenai visi dan misi, baik visi dan misi
sekolah maupun visi dan misi bimbingan dan konseling. Adapun visi dan misi SDN 02 Cempaka
adalah sebagai berikut:

TERCIPTANYA PESERTA DIDIK YANG BERIMAN DAN BERTAKWA,


VISI: BERPRESTASI, BERAKHLAK MULIA, DAN BERBUDAYA

MISI: 1. Memperkokoh nilai-nilai agama untuk peserta didik.


2. Meningkatkan tanggung jawab, kejujuran, percaya diri dan semangat untuk
berkompetisi pada peserta didik.
3. Meningkatkan kegiatan keagamaan bagi peserta di sekolah.
4. Meningkatkan kedisiplinan peserta didik.
5. Mewujudkan sekolah inovatif dalam pembelajaran.

3
6. Mengembangkan organisasi sekolah yang terus belajar (learning
organization).
7. Memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu dan
tangguh.
8. Mengembangkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh.
9. Mewujudkan sekolah sehat.

Sejalan dengan visi dan misi sekolah di atas maka dapat dirumuskan visi dan misi bimbingan
dan konseling di kelas VI sebagai berikut:

MEMBANGUN PRIBADI UNGGUL, TANGGUH, BERAHLAK MULIA, CERDAS, YANG


VISI: BERTUJUAN PADA KEMATANGAN DAN KEMANDIRIAN SISWA BERBASIS BUDAYA
LOKAL.

MISI: 1. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara profesional untuk


memfasilitasi tercapainya kematangan dan kemandirian peserta didik.
2. Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling berbasis budaya lokal.
3. Menumbuhkan pribadi yang unggul, tangguh, berakhlak mulia, cerdas, humanis dan
berwawasan global.
4. Menghasilkan siswa yang matang dan mandiri serta memiliki nilai-nilai luhur di masa yang
akan datang.

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN

Deskripsi kebutuhan dalam program bimbingan dan konseling di Kelas VI SD Negeri 02


Cempaka diungkap dengan menggunakan beberapa instrumen antara lain, Inventori Tugas
Perkembangan (ITP), sosiometri dan lembar permasalahan siswa. Berikut harapan siswa, sekolah dan
guru yang hendak dicapai demi terciptanya lingkungan sekolah yang efektif dan efisien yang selaras
dengan kebutuhan siswa:
1. Harapan Sekolah dan Guru
Peserta didik mampu mencapai tugas perkembangan secara optimal untuk membangun
pribadi yang unggul, tangguh dalam kompetisi, berakhlak mulia, cerdas, humanis, berprestasi
tinggi dan berwawasan global yang bertujuan pada kematangan dan kemandirian siswa berbasis
budaya nasional.
2. Harapan Siswa terhadap Sekolah
Terciptanya lingkungan belajar yang efektif dan efisien demi menunjang harapan sekolah dan
guru.
3. Deskripsi Kebutuhan Siswa
Inventori Tugas Perkembangan (ITP) merupakan instrumen yang digunakan untuk
mengidentifikasi aspek-aspek perkembangan peserta didik dalam penyusunan program yang
diberikan guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah kepada peserta didik pada awal
semester tahun ajaran baru. Aspek-aspek perkembangan yang telah dianalisis dari hasil Analisis
Tugas Perkembangan yang masih di bawah rata-rata kelompok perlu mendapatkan bimbingan
untuk mengembangkannya. Hasil Analisis Tugas Perkembangan dapat dilihat pada tabel dibawah
ini. Dari hasil Analisis Kelompok dapat diketahui tingkat perkembangan siswa SDN 02 Cempaka

4
sebagai berikut:

Tabel 1. Profil Kelompok Siswa SDN 02 Cempaka

Tingkat Perkembangan
Keterangan
No. Aspek Perkembangan (Siswa)
0 1 2 3 4
1 Belajar keterampilan fisik yang
diperlukan dalam permainan
2 Pengembangan sikap yang menyeluruh
terhadap diri sendiri sebagai individu
yang sedang berkembang
3 Belajar berkawan dengan teman sebaya
4 Belajar melakukan peranan sosial
sebagai laki-laki dan wanita
5 Belajar menguasai keterampilan
intelektual seperti: membaca, menulis,
berhitung
6 Pengembangan konsep-konsep yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
7 Pengembangan moral, nilai dan hati
nurani
8 Memiliki kemerdekaan sosial
9 Pengembangan sikap terhadap lembaga
dan kelompok sosial

Aspek-aspek perkembangan yang belum mencapai rata-rata kelompok digunakan sebagai


bahan untuk penyusunan program yang diprioritaskan dalam kegiatan layanan dasar. Aspek tersebut
diprioritaskan karena gangguan pada salah satu tahap mengakibatkan terhambatnya perkembangan
secara keseluruhan. Program yang dibuat diharapkan dapat membantu siswa SDN 02 Cempaka dapat
mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal.
Penilaian kebutuhan peserta didik tidak hanya dipertimbangkan dengan menggunakan ITP
(Inventori Tugas Perkembangan) saja, melainkan juga dengan mempertimbangkan harapan sekolah,
guru dan orang tua peserta didik. Dari hasil wawancara dan observasi harapan sekolah tersebut
diantaranya adalah terwujudnya visi dan misi SDN 02 Cempaka dapat menjadi sekolah yang
berkualitas, sedangkan harapan orang tua siswa adalah siswa mempunyai prestasi yang baik serta
dapat sukses dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier.

E. TUJUAN
Tujuan program bimbingan dan konseling di Kelas VI SD Negeri 02 Cempaka sesuai dengan
kriteria keberhasilan program bimbingan dan konseling yang disusun berdasarkan kebutuhan dan
permasalahan yang dihadapi oleh siswa serta sesuai dengan tugas-tugas perkembangan siswa SD.
Tujuan program bimbingan dan konseling terdiri dari:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam program bimbingan dan konseling di Kelas VI SD Negeri 02 Cempaka
digunakan sebagai salah satu aspek pendukung dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan

5
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dalam
membantu peserta didik mengembangkan potensi diri, bakat, minat dan memenuhi tugas-tugas
perkembangannya secara optimal dan utuh.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam program layanan bimbingan dan konseling di Kelas VI SD Negeri 02
Cempaka sejalan dengan misi layanan bimbingan dan konseling serta tujuan umum bimbingan dan
konseling yaitu mensukseskan peserta didik dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier yang
diperoleh dari terpenuhinya tugas-tugas perkembangan peserta didik secara komprehensif.

F. KOMPONEN PROGRAM
Berdasarkan Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 layanan bimbingan dan konseling pada
satuan pendidikan secara keseluruhan dikemas dalam empat komponen program, yaitu: (1) layanan
dasar bimbingan; (2) layanan responsif, (3) layanan peminatan dan perencanaan individual
dan (4) dukungan sistem.
1. Layanan Dasar
a. Pengertian
Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui
kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri
yang efektif sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai
standar kompetensi kemandirian).
b. Tujuan
Layanan dasar bertujuan membantu semua konseli agar memperoleh perkembangan yang
normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan hidup, atau dengan kata
lain membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya secara
optimal. Secara rinci tujuan layanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu
konseli agar (1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk
mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian
diri dengan lingkungannya, (3) mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan mampu mengatasi
masalahnya sendiri, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan
hidupnya.

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling atau
guru kelas dalam komponen layanan dasar antara lain; asesmen kebutuhan, bimbingan
klasikal, bimbingan kelompok, pengelolaan media informasi, dan layanan bimbingan dan
konseling lainnya.
c. Fokus Pengembangan

6
Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus pengembangan kegiatan yang dilakukan diarahkan
pada perkembangan aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Semua ini berkaitan erat
dengan upaya membantu peserta didik/konseli dalam upaya mencapai tugas-tugas
perkembangan dan tercapainya kemandirian dalam kehidupannya.
2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
a. Pengertian
Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat,
bakat dan/atau kemampuan peserta didik/konseli dengan orientasi pemusatan, perluasan,
dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan.Peminatan peserta didik
dalam Kurikulum 2013 mengandung makna: (1) suatu pembelajaran berbasis minat peserta
didik sesuai kesempatan belajar yang ada dalam satuan pendidikan; (2) suatu proses
pemilihan dan penetapan peminatan belajar yang ditawarkan oleh satuan pendidikan; (3)
merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik tentang
peminatan belajar yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan pilihan yang tersedia
pada satuan pendidikan serta prospek peminatannya; (4)merupakan proses yang
berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai keberhasilan proses dan hasil
belajar serta perkembangan optimal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional; dan
(5) layanan peminatan peserta didik merupakan wilayah garapan profesi bimbingan dan
konseling, yang tercakup pada layanan perencanaan individual.

Layanan Perencanaan individual adalah bantuan kepada peserta didik/konseli agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas-aktivitas sistematik yang berkaitan dengan perencanaan
masa depan berdasarkan pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan dirinya, serta
pemahaman terhadap peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman
konseli secara mendalam, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat
sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat diperlukan sehingga peserta
didik/konseli mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam
mengembangkan potensinya secara optimal, termasuk keberbakatan dan
kebutuhan khusus peserta didik/konseli.
b. Tujuan
Peminatan dan perencanaan individual secara umum bertujuan untuk membantu konseli agar
(1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan,
perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek
pribadi, sosial, belajar, maupun karier, dan (3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan
pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya. Tujuan peminatan dan
perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi peserta
didik/konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karier, dan
pengembangan pribadi- sosial oleh dirinya sendiri.

7
Isi layanan perencanaan individual meliputi memahami secara khusus tentang potensi dan
keunikan perkembangan dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun peminatan dan
perencanaan individual ditujukan untuk seluruh peserta didik/konseli, layanan yang diberikan
lebih bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang
ditentukan oleh masing-masing peserta didik/konseli.

Layanan peminatan peserta didik secara khusus ditujukan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan
akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan, maupun kemampuan dalam bidang
keahlian, program keahlian, dan paket keahlian.
c. Fokus Pengembangan
Fokus pengembangan layanan peminatan peserta didik diarahkan pada kegiatan meliputi; (1)
pemberian informasi program peminatan; (2)melakukan pemetaan dan penetapan peminatan
peserta didik (pengumpulan data, analisis data, interpretasi hasil analisis data dan penetapan
peminatan peserta didik); (3) layanan lintas minat; (4) layanan pendalaman minat;
(5)layanan pindah minat; (6) pendampingan dilakukan melalui bimbingan klasikal,
bimbingankelompok, konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi, (7)
pengembangan dan penyaluran; (8) evaluasi dan tindak lanjut. Konselor atau guru bimbingan
dan konseling berperan penting dalam layanan peminatan peserta didik dalam implementasi
Kurikulum 2013 dengan cara merealisasikan 8 (delapan) kegiatan tersebut. Dalam penetapan
peminatan peserta didik/konseli SD memperhatikan data tentang nilai rapor TK/PAUD atau
yang sederajat, minat peserta didik dengan persetujuan orang tua/wali, dan rekomendasi guru
Bimbingan dan Konseling/Konselor/guru TK/PAUD atau yang sederajat. Untuk menuju
peminatan peserta didik/konseli yang tepat memerlukan arahan semenjak usia dini, dan secara
sistematis dapat dimulai semenjak menempuh pendidikan formal.

Fokus perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek pribadi, sosial,
belajar dan karier. Secara rinci cakupan fokus tersebut antara lain mencakup pengembangan
aspek:(1) pribadi yaitu tercapainya pemahaman diri dan pengembangan konsep diri yang
positif, (2) sosial yaitu tercapainya pemahaman lingkungan dan pengembangan keterampilan
sosial yang efektif, (3) belajar yaitu tercapainya efisiensi dan efektivitas belajar, keterampilan
belajar, dan peminatan peserta didik/konseli secara tepat, dan (4) karier yaitu tercapainya
kemampuan mengeksplorasi peluang-peluang karier, mengeksplorasi latihan pekerjaan,
memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif.

3. Layanan Responsif

8
a. Pengertian
Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli yang menghadapi
masalah dan memerlukan pertolongan dengan segera, agar peserta didik/konseli tidak
mengalami hambatan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Strategi
layanan responsif diantaranya konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, kolaborasi,
kunjungan rumah, dan alih tangan kasus (referral).
b. Tujuan
Layanan responsif bertujuan untuk membantu peserta didik/konseli yang sedang mengalami
masalah tertentu menyangkut perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karier. Bantuan yang
diberikan bersifat segera, karena dikhawatirkan dapat menghambat perkembangan dirinya dan
berlanjut ke tingkat yang lebih serius. Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling hendaknya
membantu peserta didik/konseli untuk memahami hakikat dan ruang lingkup masalah,
mengeksplorasi dan menentukan alternatif pemecahan masalah yang terbaik melalui proses
interaksi yang unik. Hasil dari layanan ini, peserta didik/konseli diharapkan dapat mengalami
perubahan pikiran, perasaa, kehendak, atau perilaku yang terkait dengan perkembangan
pribadi, sosial, belajar, dan karier.
c. Fokus Pengembangan
Fokus layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli yang secara
nyata mengalami masalah yang mengganggu perkembangan diri dan secara potensial
menghadapi masalah tertentu namun dia tidak menyadari bahwa dirinya memiliki masalah.
Masalah yang dihadapi dapat menyangkut ranah pribadi, sosial, belajar, atau karier. Jika tidak
mendapatkan layanan segera dari Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling maka dapat
menyebabkan peserta didik/konseli mengalami penderitaan, kegagalan, bahkan mengalami
gangguan yang lebih serius atau lebih kompleks. Masalah peserta didik/konseli dapat berkaitan
dengan berbagai hal yang dirasakan mengganggu kenyamanan hidup atau menghambat
perkembangan diri konseli, karena tidak terpenuhi kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai
tugas-tugas perkembangan.
4. Dukungan Sistem
a. Pengertian
Ketiga komponen program (layanan dasar, layanan peminatan dan perencanan individual, dan
responsif) sebagaimana telah disebutkan sebelumnya merupakan pemberian layanan
bimbingan dan konseling kepada peserta didik/konseli secara langsung. Sedangkan dukungan
sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur
(misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional
konselor atau guru bimbingan dan konseling secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung
memberikan bantuan kepada peserta didik/konseli atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik/konseli dan mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling.

9
b. Tujuan
Komponen program dukungan sistem bertujuan memberikan dukungan kepada konselor atau
guru bimbingan dan konseling dalam memperlancar penyelenggaraan komponen-komponen
layanan sebelumnya dan mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar
penyelenggaraan program pendidikan pada satuan pendidikan. Dukungan sistem meliputi
kegiatan pengembangan jejaring, kegiatan manajemen, pengembangan keprofesian secara
berkelanjutan.
c. Fokus Pengembangan
Pengembangan jejaring menyangkut kegiatan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang meliputi (1) konsultasi, (2) menyelenggarakan program kerjasama, (3) berpartisipasi
dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan satuan pendidikan, (4) melakukan penelitian
dan pengembangan. Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan
terselenggara dan tujuannya tercapai bila tidak memiliki suatu sistem pengelolaan yang
bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah.

Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara
utuh diarahkan untuk memberikan kesempatan kepada Konselor atau Guru Bimbingan dan
Konseling untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi melalui serangkaian pendidikan dan
pelatihan dalam jabatan maupun kegiatan-kegiatan pengembangan dalam organisasi profesi
Bimbingan dan Konseling, baik di tingkat pusat, daerah, dan kelompok musyawarah Guru
Bimbingan dan Konseling. Melalui kegiatan tersebut, peningkatan kapasitas dan kompetensi
Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dapat mendorong meningkatnya kualitas layanan
bimbingan dan konseling.

G. BIDANG LAYANAN
Bidang layanan bimbingan dan konseling ini meliputi bidang layanan pribadi, sosial, belajar
dan karier, sebagaimana di terangkan dalam permendikbud No. 111 tahun 2014 sebagai berikut.
1. Bimbingan dan Konseling Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta
didik/konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya,
sehingga dapat mencapai perkembangan pribadinya secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.

Tujuan bimbingan dan konseling pribadi dimaksudkan untuk membantu peserta didik/konseli agar
mampu (1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya,

10
(3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik, (4) mencapai keselarasan
perkembangan antara cipta-rasa-karsa, (5) mencapai kematangan/kedewasaan cipta-rasa-karsa
secara tepat dalam kehidupanya sesuai nilai-nilai luhur, dan (6) mengakualisasikan dirinya sesuai
dengan potensi diri secara optimal berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama.

Secara garis besar ruang lingkup materi bimbingan dan konseling pribadi meliputi pemahaman
diri, pengembangan kelebihan diri, pengentasan kelemahan diri, keselarasan perkembangan cipta-
rasa-karsa, kematangan/kedewasaan cipta-rasa-karsa, dan aktualiasi diri secara bertanggung
jawab. Materi bimbingan dan konseling pribadi tersebut dapat dirumuskan berdasarkan analisis
kebutuhan pengembangan diri peserta didik, kebijakan pendidikan yang diberlakukan, dan kajian
pustaka.

2. Bimbingan dan Konseling Sosial


Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi
sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan
memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya.
Tujuan, Bimbingan dan konseling sosial bertujuan untuk membantu peserta didik/konseli
agar mampu (1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial
budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma
yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan.
Ruang Lingkup, Secara umum, lingkup materi bimbingan dan konseling sosial meliputi pemahaman
keragaman budaya, nilai-nilai dan norma sosial, sikap sosial positif (empati, altruistis, toleran, peduli, dan
kerjasama), keterampilan penyelesaian konflik secara produktif, dan keterampilan hubungan sosial yang
efektif.
3. Bimbingan dan Konseling Belajar
Proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta
didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar,
terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar
teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Tujuan bmbingan dan konseling belajar adalah membantu peserta didik untuk (1) menyadari
potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar; (2) memiliki sikap dan
kebiasaan belajar yang positif; (3) memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat; (4)
memiliki keterampilan belajar yang efektif; (5) memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan

11
pendidikan selanjutnya; dan (6) memiliki kesiapan menghadapi ujian.
Ruang lingkup bimbingan dan konseling belajar terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang menunjang efisiensi dan keefektivan belajar pada satuan pendidikan dan
sepanjang kehidupannya; menyelesaikan studi pada satuan pendidikan, memilih studi lanjut, dan
makna prestasi akademik dan non akademik dalam pendidikan, dunia kerja dan kehidupan
masyarakat.
4. Bimbingan dan Konseling Karier
Proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta
didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan
pengambilan keputusan karier sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar
informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya.

Bimbingan dan konseling karier bertujuan menfasilitasi perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan
pengambilan keputusan karier sepanjang rentang hidup peserta didik/konseli. Dengan demikian,
peserta didik akan (1) memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang
terkait dengan pekerjaan; (2) memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karier
yang menunjang kematangan kompetensi karier; (3) memiliki sikap positif terhadap dunia kerja;
(4) memahami relevansi kemampuan menguasai pelajaran dengan persyaratan keahlian atau
keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita kariernya masa depan; (5) memiliki
kemampuan untuk membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan,
persyaratan kemampuan yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan
kesejahteraan kerja; memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat,
kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi; membentuk pola-pola karier; mengenal
keterampilan, kemampuan dan minat; memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil
keputusan karier.

Ruang lingkup bimbingan karier terdiri atas pengembangan sikap positif terhadap pekerjaan,
pengembangan keterampilan menempuh masa transisi secara positif dari masa bersekolah ke
masa bekerja, pengembangan kesadaran terhadap berbagai pilihan karier, informasi pekerjaan,
ketentuan sekolah dan pelatihan kerja, kesadaran akan hubungan beragam tujuan hidup dengan
nilai, bakat, minat, kecakapan, dan kepribadian masing-masing. Untuk itu secara berurutan dan
berkesinambungan, kompetensi karier peserta didik difasilitasi bimbingan dan konseling dalam
setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah.

H. SARANA DAN PRASARANA


Sarana dan prasarana ideal yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan layanan

12
bimbingan dan konseling dapat dilihat pada tebel berikut.

Tabel 3. Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling

Sarana dan
No. Penggunaan Kondisi Riil Pengadaan
Prasarana
1 Ruang kerja Ruang kerja bimbingan
bimbingan dan dan kkonseling dengan
konseling dengan ukuran yang memadai,
ukuran yang dilengkapi dengan
memadai, dilengkapi perabot/peralatannya,
dengan diletakan pada lokasi
perabot/perlatannya, yang mudah untuk
diletakan pada lokasi akses layanan dan
yang mudah untuk kondisi lingkungan
akses layanan dan yang
kondisi lingkungan sehat, selain itu,
yang sehat, selain tempat
itu, tempat penyimpanan segenap
penyimpanan perangkat instrumen
segenap perangkat bimbingan dan
instrumen bimbingan konseling, himpunan
dan konseling, data peserta didik,
himpunan data dan berbagai data
peserta didik, dan serta informasi
berbagai data serta lainnya. Terkait
informasi lainnya. ruangan konseling
Ruangan tersebut kelompok dan
juga memuat konseling individual
berbagai digunakan untuk
penampilan, seperti menunjang kode
penampilan etik BK yaitu asas
informasi pendidikan kerahasiaan.
dan jabatan,
termasuk di
dalamannya adalah
ruangan konseling
kelompok dan
konseling
Individual
2 Almari Untuk
menyimpan
berkas atau data-
data peserta
didik dan
menyimpan
perangkat
bimbingan dan
konseling
3 Komputer dan Untuk menyimpan
Printer data yang
berbentuk file dari
siswa dan print,
untuk mencetak
file atau
kebutuhan lain
yang berhubungan
dengan bimbingan
dan konseling
4 LCD Untuk proses

13
pemberian layanan
konseling yang
efektif dan efisien
5 Koneksi Internet Untuk mencari
informasi berbagai
hal seperti: video,
materi dan berita
perkembangan
dunia pendidikan
6 Meja dan Kursi Kerja Meja dan kursi
kerja guru BK
telah memenuhi
standar, dimana
setiap guru BK
memiliki satu
meja dan kursi
kerja masing-
masing.
7 1 Set Kursi dan Meja tamu telah
Meja Tamu ada, dimana
meja dan kursi
tamu telah
tertata dengan
baik dan
memiliki kualitas
yang baik.
8 Papan Bimbingan Keadaan papan
bimbingan baik.
Hal ini di lihat
dari informasi
yang tertempel
amat baru.
Artinya papan
bimbingan
tersebut selalu
memberikan
informasi dan
wawasan terbaru.
9 Instrumen Non Tes
(Inventori Tugas - Belum adanya Perlu adanya
Perkembangan) alat inventori pengadaan alat
ITP tugas teknik non tes
perkembangan berupa ITP.
bagi siswa,
alat yang
digunakan
adalah
Identifikasi
Kebutuhan
dan Masalah
Siswa (IKMS)
Daftar Cek - Belum adanya Perlu adanya
Masalah (DCM) alat teknik pengadaan alat
non tes teknik non tes
(DCM). Alat berupa DCM.
yang sudah
dilaksanakan

14
adalah IKMS.
Data Pribadi Siswa Daftar siswa di Daftar pribadi
jilid dalam satu siswa diperlukan
bindel sesuai untuk
dengan kelas mengetahui
masing-masing informasi baik
tentang alamat,
pekerjaan orang
tua, jenjang
pendidikan
sebelumnya dan
sebagainya.
Sosiometri Sosiometri Untuk
digunakan mengetahui
saat waktu teman
tertentu kelompok baik
untuk kelompok
mengetahui belajar,
kohesivitas bermain,
kelompok bekerjasama
dan dan lainnya.
mengetahui bermain,
siswa yang bekerjasama
terisolir oleh dan lainnya.
teman-teman-
nya.
Who Am I - Belum adanya Perlu
alat teknik non adanya
tes Who am I? pengadaan
Alat yang alat teknik
sudah non tes
dilaksanakan Who
adalah IKMS. am I?
Media Lacak - Belum Perlu adanya
Masalah adanya alat pengadaan
teknik non alat teknik non
Media Lacak tes Media
Masalah. Lacak
Masalah,
Alat Ungkap - Belum Perl adanya
Masalah adanya alat pengadaan alat
Prasayarat teknik non teknik non tes
penguasaan tes AUM AUM PTSDL
materi pelajaran PTSDL. untuk mengukur
keTerampilan tingkat
belajar Sarana belajar siswa.
belajar keadaan
Diri pribadi
Lingkungan
belajar dan sosio-
emosional (AUM
PTSDL)
AUM UMUM - AUM UMUM -
ada dan
digunakan

15
untuk
mendentfikasi
perilaku
siswa.
Presensi Siswa Daftar presensi Daftar
masing-masing presensi siswa
sesuai dengan digunakan
jumlah siswa untuk melihat
bimbingannya. tingkat
siswa di kehadiran
miliki oleh siswa dan
setiap guru BK untuk
mengetahui
perkembangan
siswa.
10. CD pembelajaran CD pembelajar- CD Untuk
an telah ada, pembelajaran mempermudah
terakait berguna dalam dan munjang
beberapa menunjang proses
materi seperti proses layanan pemberian
motivasi, dan BK selama di layanan, perlu
wawasan kelas memanfaatkan
karier. khususnya jaringan iinternet
untuk
dalam layanan
mengunduh
BK Klasikal.
video atau
bahan materi
pendukung
pemberian
layanan
BK.
11 Buku Referensi Buku referensi Buku referensi Perlu adanya
telah digunakan buku referensi
memenuhi untuk yang baru dan
beberapa aspek membantu kekinian guna
baik pribadi, dan menunjang
sosial, karier menunjang layanan
dan belajar. dalam BK.
permberian
layanan BK
dalam
permberian
layanan BK.

I. PROGRAN KERJA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Rencana operasional (action plan) adalah program layanan bimbingan dan konseling yang
telah disusun dalam berbagai kegiatan mencakup seluruh komponen, strategi dan bidang layanan
selama satu tahun ajaran untuk masing- masing jenjang kelas rombongan belajar pada satuan
pendidikan.

16
17
PROGRAM KERJA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS VI SD NEGERI 02 CEMPAKA

Sumber
No. Bidang dan Kegiatan Tujuan Tolok Ukur Keberhasilan Strategi Layanan Sasaran Waktu Pelaksana Dana
Dana
A Layanan Dasar
1. Bidang Pribadi
a. Peningkatan Membantu siswa a. Menurunnya Layanan bimbingan VI
kesadaran siswa memilki pemahaman jumlah klasikal
memelihara pentingnya memelihara siswa yang a. Bahaya merokok
kondisi kondisi jasmaniah yang b. Bahaya miras dan
merokok
jasmaniah yang sehat narkoba
b. Meningkatnya
sehat
pemahaman siswa
tentang bahaya
penyalahgunaan
napza
b. Peningkatan Membantu siswa a. Menurunya Layanan bimbingan
kemampuan memiliki pemahaman intensitas klasikal
penyesuaian pentingnya ketidakhadiran a. Berbagai
siswa terhadap kemampuan siswa tanpa permasalahan
situasi dan penyesuaian terhadap keterangan pribadi
peranan situasi dan peranan b. Meningkatnya b. Kemampuan
pemahaman beradaptasi
siswa tentang
cara beradaptasi
terhadap
lingkungan baru
c. Peningkatan Membantu siswa a. Menurunnya Layanan bimbingan
kemampuan memiliki pemahaman jumlah kelompok
siswa dalam tentang keragaman perkelahian di a. Manajemen
melihat emosi, motif, dan emosi
sekolah
perspektif diri b. Motif emosi
keragaman b. Meningkatnya
emosi, motif, pemahaman
dan perspektif siswa tentang
diri manajemen
emosi
d. Peningkatan Membantu siswa a. Meningkatnya
kemampuan dalam mengenal jumlah siswa Layanan bimbingan
siswa dalam kompleksitas diri yang ikutserta kelompok

18
mengenal dalam kegiatan a. Kepribadian
kompleksitas diri ekstrakurikuler b.Karakteristik
b. Menurunya pribadi
jumlah
permasalahan
siswa
2. Bidang Sosial
a. Peningkatan Membantu siswa a. Menurunnya Layanan bimbingan
kepedulian memiliki pemahaman tingkat konflik klasikal
siswa akan tentang kepedulian antar siswa a. Komunikasi
hubungan akan hubungan b. Meningkatnya antarpribadi
mutualistik mutualistik pemahaman b.Hubungan
siswa tentang mutualistik
hubungan
mutualistik antar
sesame
b. Peningkatan Membantu siswa a. Menurunnya Layanan bimbingan
kemampuan memiliki pemahaman tingkat kelompok
siswa untuk tentang toleransi permasalahan a. Toleransi
menjadi lebih terhadap diri sendiri antarkelompok antarsesama
toleran dan orang lain siswa b. Komunikasi
terhadap diri b. Meningkatnya antar pribadi
sendiri dan pemahaman
orang lain siswa tentang
pentingnya
toleransi
c. Peningkatan Membantu siswa a. Menurunnya Layanan bimbingan
kepedulian siswa memiliki pemehaman intensitas kelompok
akan tentang permasalahan a. Macam-
perkembangan perkembangan dan sosial di macam
dan masalah- berbagai macam- sekolah masalah
masalah sosial msalah social b. Meningkatnya sosial
kemampuan b. Teknik
siswa penyelesaian
menyelesaikan masalah
permasalahan sosial
sosial
Membantu siswa a. Menurunnya Layanan bimbingan
d. Peningkatan
memiliki kemampuan berbagai klasikal

19
untuk melihat permasalahan a. Berbagai
kemampuan
peristiwa dalam terkait konteks peristiwa sosial
siswa untuk
konteks social sosial b. Pemahaman
melihat
b. Meningkatnya peristiwa
peristiwa
kemampuan sosial
dalam konteks
siswa untuk
sosial
melihat
peristiwa
dalam
konteks sosial
3. Bidang Belajar
a. Peningkatan Membantu siswa a. Menurunnya Layanan bimbingan
kemampuan memiliki pemahaman jumlah siswa klasikal
siswa untuk tentang berbagai yang mengikuti a. Gaya belajar
memahami macam gaya belajar remedial b. Macam-macam
gaya belajar yang sesuai b. Meningkatnya gaya belajar
yang sesuai hasil prestasi
belajar siswa
b. Peningkatan Membantu siswa a. Menurunnya Layanan bimbingan
kemampuan memiliki pemahaman jumlah siswa kelompok
siswa untuk tentang cara membagi yang tidak a. Tips membagi
membagi waktu belajar yang mengerjakan waktu
waktu belajar efektif tugas b. Waktu belajar
yang efektif b. Meningkatnya yang efektif
hasil prestasi
belajar siswa
4. Bidang Karier
a. Peningkatan Membantu siswa a. Menurunnya Layanan bimbingan
pemahaman memiliki pemahaman jumlah siswa klasikal
siswa tentang berbagai yang masih a. Info perguruan
mengenai macam jurusan di bingung SMP/MTs.
berbagai SMP/MTs.. dengan b. Persyaratan
macam mata macam-macam memasuki
pelajaran di mata pelajaran SMP/MTs.
SMP/MTs. di SMP/MTs.
b. Meningkatnya
pemahaman
siswa
tentang

20
berbagai
macam
pelajaran di
SMP/MTs.
b. Peningkatan Membantu siswa a. Menurunnya Layanan bimbingan
pemahaman memiliki pemahaman jumlah siswa klasikal
siswa mengenai berbagai yang belum a. Macam-macam
mengenai macam karier yang memiliki cita- karier
berbagai jenis ada cita. b. Kualifikasi
karier b. Meningkatnya berbagai
minat siswa macam karier
tentang
macam-
macam karier
B Layanan Peminatan
dan Perencanaan
Individual
1. Bidang Pribadi
Analisis bakat, minat Membantu siswa dalam Siswa paham
dan ketrampilan siswa mengetahui bakat, mengenai bakat,
minat dan minat dan
ketrampilannya ketrampilan yang
dimilikinya
2. Bidang Sosial
Analisis karakteristik Membantu siswa dalam Siswa mampu
kepribadian siswa mengetahui beradaptasi dengan
karakteristik lingkungan sosialnya
kepribadiannya dengan baik
sehingga mampu
beradaptsai
dengan lingkungan
social
3. Bidang Belajar
Analisis gaya belajar Membantu siswa Siswa dapat belajar Bimbingan klasikal
siswa dalam memahami dengan baik dan
tipe gaya dilihat dari hasil
Belajarnya belajar yang
meningkat

21
4. Bidang Karier
Analisis minat dan Membantu siswa dalam Siswa dapat Bimbingan klasikal
kemampuan karier memahami minat mempersiapkan diri
siswa kariernya menuju dunia karier
di masa depan
sesuai dengan
minat dan
kemampuannya.
C Layanan Responsif
1. Menggunakan Memahami kebutuhan Kelengkapan data  Himpunan Data
berbagai instrumen dan permasalahan yang pribadi siswa, data  Analisis Hasil
dalam memahami dihadapi dan dapat prestasi, minat dan Need
kebutuhan dan memberikan bantuan bakat, data psikotes Assesesment
masalah peserta sesuai dengan
didik. kebutuhan dan
permasalahan secara
segera
2. Peningkatan Membantu peserta Jumlah siswa  Referral
kerja sama didik/siswa dalam bermasalah  Konsultasi
dengan pihak- menghadapi menurun  Kerjasama
pihak terkait kesulitan/permasalaha dengan rumah
n dalam mencapai sakit, dokter,
tugas- tugas Puskesmas, dan
perkembangan kepolisian
3. Peserta didik Peserta didik mampu Peserta didik tidak 1. Konseling
mampu menghindarkan diri melakukan bullying individu
memahami dari perilaku bully baik di dunia nyata 2. Konseling
bahaya efek dan peserta didik maupun dunia Kelompok
melakukan berempati pada maya dan mampu 3. Konseling
perundungan teman lain yang berempati pada teman sebaya
(bullying) pada dibully korban bully 4. Referal
teman lain baik di
dunia nyata
maupun di dunia
maya
4. Peserta didik Meningkatkan Peserta didik mampu 1. Konseling
mampu dan siap kemampuan siswa melaksanakan ujian individual
dalam menghadapi dalam nasional/sekolah dengan 2. Konseling
ujian akhir nasional belajar agar sukses nilai yang kelompok

22
menghadapi ujian akhir memuaskan 3. Konsultasi
nasional 4. Kolaborasi
dengan Guru
mata pelajaran
5. Kolaborasi
dengan orang
tua peserta
didik
D Dukungan Sistem
1. Peningkatan Meningkatkan a. Guru kelas 1. Mengikuti
pengetahuan dan pengetahuan dan berperan kegiatan
keterampilan guru ketrampilan guru aktif dalam pertemuan
bimbingan dan bimbingan dan kegiatan BK. membahs
konseling konseling b. Guru kelas masalah BK
berperan sesama guru
aktif dalam kelas atau
kegiatan mendatangkan
pertemuan guru BK
ilmiah 2. Mengikuti
kegiatan
seminar,
workshop dll.
2. Peningkatan Meningkatkan jejaring Guru kelas berperan Mengikuti Pendidikan
jejaring kerja kerja layanan BK aktif dalam diklat dan latihan dibidang
yang Pendidikan
diselenggarakan
sekolah maupun
instansi lain
E Evaluasi dan
Analisis Hasil
Evaluasi
1. Evaluasi dan Mengetahui Terwujudnya laporan Evaluasi dan analisis
Analisis layanan keberhasilan proses hasil evaluasi dan layanan
layanan dan analisis hasil
mendapatkan feedback evaluasi layanan
untuk perbaikan
2. Evaluasi dan Mengetahui Terwujudnya laporan Evaluasi dan analisis
Analisis keberhasilan program hasil evaluasi dan program
pelaksanaan bimbingan dan analisis hasil

23
program konseling dan evaluasi program
mendapatkan feedback bimbingan dan
untuk perbaikan konseling
F Tindak Lanjut
Penyusunan layanan Menyusun berbagai Tersusun dan Merencanakan tindak
tindak lanjut kegiatan tindak lanjut terlaksananya lanjut
sesuai urgensi tiap-tiap kegiatan pada
kegiatan berbagai kegiatan
yang relevan
tindak lanjut
Jumlah

Cempaka, Juni 2019


Mengetahui Guru Kelas/BK
Kepala Sekolah

RUMIATI, S.Pd. MAHDALENA, S.Pd.SD.


NIP. 196603031989022001 NIP

24
CONTOH PENGEMBANGAN MATERI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

TUJUAN BIMBINGAN DAN


NO INDIKATOR TOPI
KONSELING PRIBADI
1 Peserta didik atau konseli mampu a. Peserta didik dapat mengenali dan a. Mengenali kemampuan (bakat) yang
memahami kemampuan (bakat) dan memahami kemampuan (bakat) yang dimilikinya sebagai penunjang profesinya di
minatnya untuk menunjang profesinya dimilikinya. masa yang akan datang.
di masa yang akan datang b. Peserta didik dapat mengoptimalkan b. Mengetahui minat yang digelutinya sehingga
bakat dan minatnya dalam menunjang dapat menunjang profesinya dimasa yang akn
profesi yang akan dipilihnya di masa datang.
yang akan datang. c. Mampu mengarahkan kegiatan dirinya untuk
menunjang kemampuan (bakat) dan minat
yang dimilikinya.

25
RENCANA PELAKSANAAN AYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

1. Bidang : Bimbingan dan konseling karier


2. Topik : Mengenali kemampuan (bakat) dan minat
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Peserta didik dapat mengenali kemampuan (bakat) yang dimilikinya
sebagai penunjang profesinya di masa yang akan datang.
b. Tujuan Khusus
Pesarta didik dapat mengarahkan dirinya pada kegiatan yang akan
menunjang bakat dan minat yang dimilikinya.
4. Fungsi : Pemahaman
5. Sasaran : Peserta didik Kelas VI
6. Waktu : 1 Jam tatap muka (1 x 35 menit)
7. Pihak terkait :-
8. Metode/Teknik : Ceramah, diskusi
9. Media/Alat : Slide Powerpoint, LCD, Spidol, Kertas
10. Pokok-pokok Materi
a. Jenis-jenis pekerjaan

b. Pengenalan RIASEC

c. Kegiatan-kegiatan yang menunjang bakat dan minat yang dimilikinya

11. Uraian Kegiatan : (alternatif contoh penerapan pendekatan scientifik)


a. Pendahuluan
1) Membina hubungan baik dengan peserta didik.
2) Menyampaikan tujuan layanan.
3) Menyampaikan pokok materi layanan.
4) Mengajak peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan layanan.
5) Membantu peserta didik mengenali kemampuan dan minat yang
dimilikinya
b. Inti
Konselor atau Guru BK meminta peserta didik untuk melakukan

26
kegiatan inti yaitu menyampaikan informasi/materi layanan.
c. Penutup
1) Merefleksi proses dan hasil layanan
2) Mengevaluasi proses dan hasil
3) Menguatkan komitmen peserta didik terhadap hasil layanan
4) Merencanakan tindak lanjut
5) Menutup kegiatan layanan
12. Evaluasi
a. Penilaian proses
Guru bimbingan dan konseling melakukan pengamatan terhadap
antusias peserta didik dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal
b. Penilaian hasil
Guru bimbingan dan konseling menanyakan kepada peserta didik
tentang materi yang telah disampaikan
13. Lembar kerja (jika ada) : RIASEC
14. Sumber Bahan :

Cornell Uninersity. (2000). Career Exploration Guide: Understanding


the World and Your Place in it. New York: Career Exploration Center.

Brown, S. D dan Lent, R.W. (2005). Career Development and


Counseling: Putting Theory and Research to Work. Canada: John Wiley
and Sons.

Cempaka, Juni 2019


Mengetahui Guru Kelas/BK
Kepala Sekolah

RUMIATI, S.Pd. MAHDALENA, S.Pd.SD.


NIP. 196603031989022001 NIP

27
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Tugas Perkembangan : Mencapai pola hubungan yang baik dengan


teman sebaya
A. Topik Bahasan : Dampak Positif dan Negatif Jejaring Sosial
B. Bidang Layanan : Sosial
C. Fungsi Layanan : Pemahaman
D. Tujuan Layanan : Agar siswa mengerti cara bergaul yang baik dan buruk
E. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
F. Sasaran Layanan : Siswa Kelas vI
1. Angga Apriawan
2. Hadi Sutopo
3. Prio Hutomo
4. Nur Aji Priambodo
5. Syaiful Riza
G. Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pembentukan
a. Pembimbing memberikan pemahaman mengenai tujuan diadakannya
bimbingan kelompok, agar siswa mampu memahami dan mengikuti
kegiatan dengan baik.
b. Mengadakan kontrak dengan siswa tentang kesepakatan waktu.
c. Para anggota harus menyimpan dan merahasiakan informasi apa
yang dibahas dalam kelompok, terutama hal-hal yang tidak layak
diketahui orang lain
d. Para anggota bebas dan terbuka mengemukakan pendapat, ide,
saran, tentang apa saja yang yang dirasakan dan dipikirkannya
tanpa adanya rasa malu dan ragu-ragu.
e. Semua anggota dapat menampilkan diri secara spontan tanpa malu
atau dipaksa oleh teman lain atu pemimpin kelompok.

f. Semua yang dibicarakan dalam kelompok tidak boleh bertentangan


dengan norma-norma dan kebiasaan yang berlaku.
2. Tahap Peralihan
a. Pemimpin kelompok menanyakan kembali kesiapan anggota dalam
mengikuti kegiatan.
b. Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai
pelaksanaan kegiatan.
3. Tahap Kegiatan
a. Berdoa sebelum memulai kegiatan.

28
b. Pemimpin kelompok memberikan tugas kepada seluruh anggota
kelompok untuk membahas materi tugas.
c. Pembimbing sebagai ketua kelompok memberikan kesempatan
kepada anggota untuk menyampaikan ide, pertanyaan, atau
informasi mengenai materi kepada forum diskusi.
d. Anggota kelompok melakukan analisis masalah dan menyampaikan
ide.
e. Pembimbing sebagai ketua kelompok memimpin anggota kelompok
untuk melakukan permainan agar tidak terlalu jenuh pada saat
bimbingan berlangsung
4. Tahap Pengakhiran
a. Pemimpin dan anggota kelompok menyampaikan kesimpulan dari
materi yang telah didiskusikan.
b. Pemimpin kelompok memberikan kesempatan kepada anggota
kelompok untuk menyampaikan pesan – pesannya saat mengikuti
layanan bimbingan kelompok.
c. Kesepakatan anggota kelompok untuk melakukan lanjutan
bimbingan kelompok
d. Menutup kegiatan bimbingan kelompok dengan berdoa.
H. Metode : Dinamika kelompok
I. Materi Layanan : Dampak Positif dan Negatif Jejaring Sosial
J. Tempat Layanan : Ruang bimbingan Kelompok
K. Waktu / Semester : Juli 201 / 1x35 Menit / Semester Ganjil
L. Pelaksana : Guru Kelas
M.Pihak yang berperan serta : Guru Mata Pelajaran
N. Alat dan perlengkapan : LCD, laptop, power point, alat tulis
O. Sumber :

P. Rencana Penilaian : Menilai antusiasme dan keaktifan siswa


dalam mengikuti layanan bimbingan.

Q. Rencana Tindak Lanjut : Konseling individu bagi siswa yang


mempunyai masalah
R. Catatan khusus :-

Cempaka, Juli 2019


Mengetahui Guru Kelas/BK
Kepala Sekolah

RUMIATI, S.Pd. MAHDALENA, S.Pd.SD.


NIP. 196603031989022001 NIP

29
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL

I. IDENTITAS
A. Satuan Pendidikan : ......................................................................
B. Tahun Ajaran : ......................................................................
C. Konseli : .......................................................................
D. Pelaksana : .......................................................................
E. Pihak Terkait : .......................................................................
II. WAKTU DAN TEMPAT
A. Tanggal :
................................................................
B. Jam Layanan :
................................................................
C. Volume Waktu (JP) :
................................................................
III.FUNGSI LAYANAN : .......................................................................
KOMPETENSI : .......................................................................
IV. TUJUAN
A. Tujuan Umum :.............................................................
B. Tujuan Khusus :.............................................................
V. BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING :
.....................................................

VI. GEJALA MASALAH YANG TERAMATI


1. ..........................................................
2. ..........................................................................
3. ..........................................................................
4. dst
VII.METODE DAN TEKNIK : ............................................................
VIII. SARANA
A. Media : ............................................................
B. Perlengkapan : ...........................................................

IX. LANGKAH KEGIATAN

30
1. Pembukaan
a. Membina hubungan baik
b. Strukturing
2. Penjelasan Masalah
a. Memfasilitasi konseli untuk mengungkapkan masalahnya secara
tuntas
b. Memfasilitasi konseli melihat inti masalah dengan lebih jelas
c. Memfasilitasi konseli menyadari semua reaksi perasaannya secara
lebih utuh
d. Memfasilitasi konseli menghadapi masalah dengan pikiran yang
lebih jernih dan rasional
3. Penggalian Latar Belakang Masalah
a. Analisis masalah/analisis kasus
b. Diagnosis
c. Prognosis
4. Penyelesaian Masalah (treatment)
a. Mengambil tanggung jawab mempribadikan
b. Merancang tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah
5. Penutup
a. Merangkum
b. Menekankan komitmen
c. Membahas rencana tindak lanjut
d. Mengakhiri konseling
X. PENILAIAN PROSES DAN HASIL
A. Penilaian Proses : ....................................................
B. Penilaian Hasil : ...................................................................
XI. TINDAK LANJUT : ...................................................................
XII.SUMBER BAHAN (jika ada) : ...................................................................

Cempaka, Juni 2019


Mengetahui Guru Kelas/BK
Kepala Sekolah

31
RUMIATI, S.Pd. MAHDALENA, S.Pd.SD.
NIP. 196603031989022001 NIP

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK


SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

I. IDENTITAS
A. Satuan Pendidikan : SDN 02 Cempaka
B. Tahun Ajaran : 2019/2020
C. Konseli : 1. Meta
2. Icha
3. Sari
4. Rani
5. Kiki
6. Rama
II. PELAKSANAAN LAYANAN:
1. Tahap Awal : Dilakukan hari Senin, 15 Juli 2019 pada pukul 10.00
WIB sd 11.30 WIB bertempat di ruang konseling
kelompok
a. Membangun hubungan yang baik dengan konseli
b. Menyampaikan hal-hal yang boleh dilakukan dan hal-hal yang
tidak boleh dilakukan
c. Mengatasi kecemasan akan ketidak percayaan antar anggota
kelompok
d. Membangun rasa butuh konseli atas permasalahan yang dihadapi
e. Mengidentifikasi keluhan dan harapan konseli
f. Kesepakatan pembahasan masalah salah satu konseli
g. Kesepakatan pertemuan selanjutnya

2. Tahap Kerja
a. Salam
b. Mengeksplorasi masalah konseli
c. Menentukan pendekatan dan teknik konseling

32
d. Kesepakatan pembahasan masalah salah satu konseli
e. Kesepakatan pertemuan selanjutnya

3. Tahap Pengakhiran
a. Salam
b. Berbagi pengalaman dengan konseli terkait permasalahan konseli
c. Merefleksi feedback dari konseli
d. Menanyakan kebutuhan layanan lanjutan kepada konseli
e. Menanyakan alasan perlunya layanan lanjutan tersebut (jika
konseli ingin melanjutkan dengan layanan konseling individu)
f. Penutup

III. TINDAK LANJUT :

Cempaka, Juli 2019


Mengetahui Guru Kelas/BK
Kepala Sekolah

RUMIATI, S.Pd. MAHDALENA, S.Pd.SD.


NIP. 196603031989022001 NIP

33

Anda mungkin juga menyukai