A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi
pada pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta
pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih
memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan
perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus
pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu
merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan
konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua,
dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam
membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan
sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta
Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian
tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan
secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan
oleh SMA Negeri 2 Rembang memiliki banyak tantangan baik secara internal
maupun eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian
besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem
terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan
sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia
anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-
perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi
informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak
negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai
1
contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya
instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki
kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih
bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem
yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan
yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi
untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga,
berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung
yang tersedia di SMA Negeri 2 Rembang dapat dikatakan cukup baik. Hal ini
didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik
memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut
berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing. Kondisi ini
merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana
dan prasarana yang dimiliki, SMA Negeri 2 Rembang memiliki kecukupan
fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta
didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan
yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990
tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa
“pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam penyelenggaraan pendidikan”.
2
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan
diri telah termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54
ayat (6) Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat
tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150
(seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan
pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-
kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan
dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal
22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan
konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling
banyak 250 dua ratus lima puluh) orang siswa per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor dalam
satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i)
sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii)
berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada
3
peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan
kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas
tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan
Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar;
(b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif;
dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan konseling
mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c)
bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMA,
2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMA
ini dapat memfasilitasi guru BK / Konselor dalam merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan menindaklanjuti layanan
bimbingan dan konseling.
4
6) Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang
professional
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMK Negeri 2 Depok
a. Visi
Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli yang mandiri dan
unggul dalam imtak dan ipteks dan berwawasan lingkungan
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang
memandirikan peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang
humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang
tua, dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor
melalui kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan
asumsi teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam
melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu
menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen
tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa. Ada beberapa
contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan
siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP),
dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program
pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat
digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan konseli.
Angket kebutuhan peserta didik di SMA Negeri 2 Rembang, menggunakan
Daftar Cek Masalah (DCM) untuk mengidentifikasi kebutuhan peserta didik . Daftar
Cek Masalah (DCM) diolah dengan aplikasi DCM Berbasis Ms.Excel. Hasilnya
sebagai berikut:
5
BIDANG
ASSESMEN
LAYANA RUMUSAN KEBUTUHAN
KEBUTUHAN
N
Memiliki kesadaran untuk menerima
Merasa terlalu gemuk
dirinya apa adanya
Memiliki kebiasaan untuk mengatur
Sering kurang/tidak
jadwal tidur dan berkomitmen
dapat tidur
dengan jadwal yang telah dibuat
Merasa lelah dan tidak Mampu mengatur jadwal aktivitas
bersemangat se-efektif dan se- efisien mungkin.
Sering merasa Mampu mengatur jadwal istirahat
mengantuk dengan sebaik-baiknya
Memiliki kesadaran akan kekurangan
Penglihatan saya dan kelebihan diri, sehingga
kurang jelas memberikan insight untuk
mengatasinya
Memiliki kompetensi, kemauan,
Saya mengharapkan
serta kemampuan untuk memenuhi
memperoleh bea siswa
syarat beasiswa yang diinginkan
Saya tidak dapat Memiliki kesadaran melakukan
bersungguh-sungguh berbagai kegiatan ibadah dengan
dalam beribadah kemauan sendiri
6
atas prestasi orang lain motivasi untuk belajar lebih
Sering merasa curiga Mampu memiliki rasa percaya
terhadap orang lain dengan orang lain dan
7
terhadap pelajarannya
dan saya enggan
memperhatikan
pelajarannya
Catatan pelajaran Membaca dan membuat ringkasan
tidak lengkap dan sendiri agar catatan pelajaran tertata
tidak teratur
Saya sering Mengetahui cara untuk menghadapi
takut/cemas ulangan
menghadapi ulangan
Sering kuatir kalau- Memiliki kemauan untuk belajar dan
kalau mendapat percaya akan kemampuan diri
giliran mengerjakan
soal di papan tulis
Saya belajar tidak Memiliki time schedule yang
teratur waktunya disusun dengan baik
8
Saya khawatir tidak Mampu memotivasi diri, untuk bisa
dapat berdiri sendiri maju dan menjadi bagian dari
kelak masyarakat sesuai dengan yang
diinginkan
Mengetahui berbagai macam jurusan
Bagi saya sulit untuk dan prospek kerja serta
menetapkan pilihan mensingkronkan dengan minat,
jurusan bakat, serta dukunngan nilai
disekolah
Khawatir tidak Memiliki pemahaman mengenai
diterima di tujuan perguruan tinggi, jurusan, dan
SLTA/Perguruan grade yang disyaratkan, membuat
Tinggi prioritas dan pilihan kedua untuk
menghadapi berbagai kemungkinan
Saya ingin Memiliki kemauan untuk
KARIR mengetahui bakat dan mengevaluasi nilai serta hobi, atau
kemampuan saya mengikuti tes minat dan bakat
9
dan mempermudah guru BK dalam proses
administrasi dan penyimpanan berkas
Dibutuhkannya suatu wadah untuk menyimpan
Rak atau lemari
berkas-berkas BK
E. RUMUSAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan
atau hasil deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan
dicapai dan disusun dalam bentuk prilaku yang harus dikuasai peserta
didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Berikut
rumusan tujuannya:
BIDANG
LAYANA RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
N
Memiliki kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki
PRIBADI menerima dirinya apa adanya kesadaran kesadaran untuk
menerima dirinya apa adanya
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli mampu
mengatur jadwal tidur dan memiliki kebiasaan untuk
berkomitmen dengan jadwal mengatur jadwal tidur dan
yang telah dibuat berkomitmen dengan jadwal
yang telah dibuat
Mampu mengatur jadwal Peserta didik/konseli mampu
aktivitas se-efektif dan se- mengatur jadwal aktivitas se-
efisien mungkin. efektif dan se- efisien mungkin
Mampu mengatur jadwal Peserta didik/konseli mampu
istirahat dengan sebaik-baiknya mengatur jadwal istirahat
dengan sebaik-baiknya
Memiliki kesadaran akan Peserta didik/konseli memiliki
kekurangan dan kelebihan diri, kesadaran akan kekurangan dan
sehingga memberikan insight kelebihan diri, sehingga
untuk mengatasinya memberikan insight untuk
mengatasinya
Memiliki kompetensi, kemauan, Peserta didik/konseli memiliki
serta kemampuan untuk kompetensi, kemauan, serta
memenuhi syarat beasiswa yang kemampuan untuk memenuhi
diinginkan syarat beasiswa yang diinginkan
Memiliki kesadaran melakukan Peserta didik/konseli memiliki
berbagai kegiatan ibadah dengan kesadaran melakukan berbagai
kemauan sendiri kegiatan ibadah dengan
10
kemauan sendiri
Memiliki kesadaran empati Peserta didik/konseli memiliki
tinggi terhadap orang lain kesadaran empati tinggi terhadap
orang lain
Mampu menjaga diri dari Peserta didik/konseli mampu
perbuatan melanggar kesusilaan menjaga diri dari perbuatan
melanggar kesusilaan
Mampu memperbaiki diri dari Peserta didik/konseli mampu
kesalahan yang telah dibuat memperbaiki diri dari kesalahan
yang telah dibuat
Meluangkan waktu untuk Peserta didik/konseli mampu
berekreasi dengan keluarga waktu untuk berekreasi dengan
maupun teman keluarga maupun teman
Memiliki pembagian waktu yang Peserta didik/konseli dapat
terjadwal dengan baik antara memahami pentingnya memiliki
membaca buku hiburan dan pembagian waktu yang terjadwal
buku pelajaran dengan baik antara membaca
buku hiburan dan buku pelajaran
Mampu menjadwalkan kegiatan Peserta didik/konseli mampu
secara sistematis menjadwalkan kegiatan secara
sistematis
SOSIAL Mampu mengelola rasa iri Peserta didik/konseli dapat
menjadi motivasi untuk belajar mengelola rasa iri menjadi
lebih motivasi untuk belajar lebih
11
Memiliki pemahaman bahwa Peserta didik/konseli memiliki
seseorang mungkin baik disuatu pemahaman bahwa seseorang
bidang namun, kurang di bidang mungkin baik disuatu bidang
lain namun, kurang di bidang lain
Memiliki kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki
mengurangi kebiasaan buruk/ kesadaran untuk mengurangi
jelek kebiasaan buruk/ jelek
Mampu mengendalikan emosi Peserta didik/konseli mampu
mengendalikan emosi
Mampu mengendalikan emosi Peserta didik/konseli mampu
mengendalikan emosi
Memiliki kepercayaan diri Peserta didik/konseli memiliki
berhadapan dengan banyak kepercayaan diri berhadapan
orang dengan banyak orang
12
membuat terganggu
Mampu membiasakan diri untuk Peserta didik/konseli mampu
mengulang pelajaran dan membiasakan diri untuk
memiliki motivasi lebih untuk mengulang pelajaran dan
memulai belajar memiliki motivasi lebih untuk
memulai belajar
Menghindari belajar hingga larut Peserta didik/konseli
malam/ bergadang menghindari belajar hingga larut
malam/ bergadang
Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli Memiliki
pentingnya catatan selain belajar pemahaman tentang pentingnya
dengan cara menghafal catatan selain belajar dengan
cara menghafal
Memiliki pemahaman untuk Peserta didik/konseli memiliki
selalu mengulang pelajaran yang pemahaman untuk selalu
diberikan mengulang pelajaran yang
diberikan.
Mampu memotivasi diri, untuk Peserta didik/konseli Mampu
bisa maju dan menjadi bagian memotivasi diri, untuk bisa maju
KARIR dari masyarakat sesuai dengan dan menjadi bagian dari
yang diinginkan masyarakat sesuai dengan yang
diinginkan
Mengetahui berbagai macam Peserta didik/konseli mengetahui
jurusan dan prospek kerja serta berbagai macam jurusan dan
mensingkronkan dengan minat, prospek kerja serta
bakat, serta dukunngan nilai mensingkronkan dengan minat,
disekolah bakat, serta dukunngan nilai
disekolah
Memiliki pemahaman mengenai Peserta didik/konseli memiliki
tujuan perguruan tinggi, jurusan, pemahaman mengenai tujuan
dan grade yang disyaratkan, perguruan tinggi, jurusan, dan
membuat prioritas dan pilihan grade yang disyaratkan,
kedua untuk menghadapi membuat prioritas dan pilihan
berbagai kemungkinan kedua untuk menghadapi
berbagai kemungkinan
Memiliki kemauan untuk Peserta didik/konseli memiliki
mengevaluasi nilai serta hobi, kemauan untuk mengevaluasi
atau mengikuti tes minat dan nilai serta hobi, atau mengikuti
bakat tes minat dan bakat
Mampu membuat list cita-cita Peserta didik/konseli mampu
yang pernah diinginkan, serta membuat list cita-cita yang
alasan dan melihat pekerjaan pernah diinginkan, serta alasan
atau bidang yang ditekuni dan melihat pekerjaan atau
keluarga sehingga dapat menjadi bidang yang ditekuni keluarga
referensi tersendiri bagi cita-cita sehingga dapat menjadi referensi
dimasa depan tersendiri bagi cita-cita dimasa
13
depan
Mampu membuat list cita-cita Peserta didik/konseli mampu
yang pernah diinginkan, serta membuat list cita-cita yang
alasan dan melihat pekerjaan pernah diinginkan, serta alasan
atau bidang yang ditekuni dan melihat pekerjaan atau
keluarga sehingga dapat menjadi bidang yang ditekuni keluarga
referensi tersendiri bagi cita-cita sehingga dapat menjadi referensi
dimasa depan tersendiri bagi cita-cita dimasa
depan
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMA Negeri 2
Rembang meliputi:
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah pemberian bantuan kepada semua peserta
didik yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan
sikap dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. Strategi layanan dasar
yang dapat dilaksanakan antara lain adalah klasikal, kelas besar/lintas kelas,
kelompok dan menggunakan media tertentu. Materi layanan dasar dapat
dirumuskan atas dasar hasil asesmen kebutuhan, asumsi teoritik yang
diyakini berkontribusi terhadap kemandirian, dan kebijakan pendidikan
yang harus diketahui oleh peserta didik.
2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses
pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan
utama layanan ini ialah membantu peserta didik/konseli belajar memantau
dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil
tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut. Pelayanan peminatan
mulai dari pemilihan dan penetapan minat (kelompok mata pelajaran,
matapelajaran, lintas minat), pendampingan peminatan, pengembangan dan
penyaluran minat, evaluasi dan tindak lanjut. Strategi layanan peminatan
meliputi bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konseling kelompok,
dan konseling individual serta layanan konsultasi.
14
Guru bimbingan dan konseling memimpin kolaborasi dengan
pendidik pada satuan pendidikan, berperan mengkoordinasikan layanan
peminatan dan memberikan informasi yang luas dan mendalam tentang
kelanjutan studi dan dunia kerja, sampai penetapan dan pemilihan studi
lanjut.
3. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap peserta didik
yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan bantuan dengan
segera. Tujuan layanan ini ialah memberikan (a) layanan intervensi terhadap
peserta didik/konseli yang mengalami krisis, peserta didik/konseli yang
telah membuat pilihan yang tidak bijaksana atau peserta didik/konseli yang
membutuhkan bantuan penanganan dalam bidang kelemahan yang spesifik
dan (b) layanan pencegahan bagi peserta didik/konseli yang berada di
ambang pembuatan pilihan yang tidak bijaksana. Isi dari layanan responsif
ini antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-masalah belajar,
pribadi, sosial, dan karir.
Berkaitan dengan tujuan program Bimbingan dan konseling di atas,
isi layanan responsif adalah sebagai berikut; (a) Masalah-masalah yang
berkaitan dengan belajar: kebiasaan belajar yang salah dan kesulitan
penyusunan rencana pelajaran. (b) Masalah yang berkaitan dengan karir,
misalnya, kecemasan perencanaan karir, kesulitan penentuan kegiatan
penunjang karir, dan kesulitan penentuan kelanjutan studi. (c) Masalah yang
berkaitan dengan perkembangan sosial antara lain konflik dengan teman
sebaya dan keterampilan interaksi sosial yang rendah. (d) Masalah yang
berkaitan dengan perkembangan pribadi antara lain konflik anatara
keinginan dan kemampuan yang dimiliki, dan memiliki pemahaman yang
kurang tepat tentang potensi diri.
4. Dukungan Sistem
15
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan
guru bimbingan dan konseling atau konselor secara berkelanjutan yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau
memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang
dilakukan dalam dukungan sistem antara laian (a) administrasi yang di
dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti kegiatan asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan
mekanisme bimbingan dan konseling, serta (b) kegiatan tambahan dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan pengembangan profesi
bimbingan dan konseling.
Setelah guru bimbingan dan konseling atau konselor menentukan
komponen layanan, lalu mempertimbangkan porsi waktu dari masing-
masing komponen layanan, apakah kegiatan itu dilakukan dalam waktu
tertentu atau terus menerus. Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dalam setiap komponen
program perlu dirancang dengan cermat.
Perencanaan waktu ini harus dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling atau konselor didasarkan kepada isi program dan dukungan
manajemen. Besaran persentase dalam setiap layanan dan setiap jenjang
satuan pendidikan didasarkan pada data hasil asesmen kebutuhan peserta
didik/konseli dan satuan pendidikan. Dengan demikian besaran persentase
bisa berbeda-beda antara satuan pendidikan yang satu dengan yang lainnya.
Berikut dikemukakan tabel alokasi waktu, sekedar perkiraan atau pedoman
relatif dalam pengalokasian waktu untuk guru bimbingan dan konseling atau
konselor:
Program Proporsi Perhitungan Waktu/Jam
Layanan Dasar 25-35% 30% X 24 = 7,2
Layanan Peminatan dan 25-35% 30% X 24 = 7,2
Perencanaan Individual
Layanan Responsif 15-25% 25% X 24 = 6,0
16
Dukungan Sistem 10-15% 15% X 24 = 3,6
Jumlah Jam 24
G. BIDANG LAYANAN
1. Bidang Pribadi
Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui layanan Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi di SMA Negeri 2 Rembang adalah agar
peserta didik dapat mewujudkan pemahaman diri sebagai pribadi yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta mampu
mengembangkan potensi diri untuk dapat menjalani kehidupan lebih baik.
Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi adalah :
a. Agar peserta didik dapat memahami potensi diri dan memahami
kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis,
b. Agar peserta didik dapat mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya.
c. Menerima kelemahan kondisi diri dan dapat mengatasinya secara baik.
d. Mencapai keselarasan perkembangan antara cipta-rasa-karsa
e. Mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri secara optimal
berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama.
2. Bidang Sosial
Standar kompetensi yang akan dicapai melalui layanan Bimbingan
dan Konseling bidang sosial di SMA Negeri 2 Rembang adalah agar peserta
didik memiliki kemampuan dalam mengenal dan berhubungan dengan
lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggungjawab
kemasyarakatan dan kenegaraan. Sedangkan kompetensi dasar yang akan
dicapai dengan layanan Bimbingan dan Konseling bidang Sosial adalah :
a. Agar peserta didik mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun
tulisan dan bertanggungjawab dalam menerima dan menyampaikan
pendapat.
17
b. Agar peserta didik dapat bertingkah laku dengan menjunjung tinggi tata
krama , sopan santun serta nilai-nilai agama , moral, adat istiadat,hukum
dan kebiasaan yang berlaku.
c. Agar peserta didik dapat memahami kondisi lingkungan sekolah dan
masyarakat secara dinamis dan bertanggungjawab.
d. Agar peserta didik memiliki orientasi hidup berkeluarga dan
bermasyarakat yang baik.
e. Berempati terhadap kondisi orang lain
f. Memahami keragaman latar sosial budaya
g. Menghormati dan menghargai orang lain
h. Berinteraksi sosial yang efektif
i. Mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan.
3. Bidang Belajar
Standar kompetansi yang akan dicapai melalui layanan Bimbingan
dan Konseling bidang belajar di SMA Negeri 2 Rembang adalah agar
peserta didik mampu menggembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar
yang baik untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta menyiapkan
untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Sedangkan
kompetensi dasar yang akan dicapai dengan layanan Bimbingan dan
Konseling bidang belajar adalah :
a. Peserta didik memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan
efisien baik dalam mencari informasi maupun sumber belajar lainnya.
b. Peserta didik mampu mengembangkan ketrampilan belajar, mengerjakan
tugas-tugas dan menjalani program penilaian hasil belajar.
c. Peserta didik mengetahui informasi tentang Perguruan Tinggi.
d. Peserta didik mampu bersaing dan diterima di Perguruan Tinggi sesuai
bakat dan minatnya.
e. Agar peserta didik menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan
memahami berbagai hambatan belajar
f. Agar peserta didik memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;
18
g. Peserta didik dapat memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang
hayat;
h. Peserta didik memiliki keterampilan belajar yang efektif;
i. Peserta didik memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan
pendidikan selanjutnya
j. Peserta didik mampu menyiapkan persiapan dalam menghadapi ujian.
4. Bidang Karir
Standar kompetensi yang akan dicapai melalui layanan Bimbingan
dan Konseling bidang karir di SMA Negeri 2 Rembang adalah agar siswa
mampu merencanakan dan mengembangkan masa depan karir yang sukses.
Sedangkan kompetensi dasar yang akan dicapai dengan layanan Bimbingan
dan Konseling bidang Karir adalah :
a. Peserta didik dapat mengetahui bakat dan minatnya
b. Peserta didik dapat memilih jurusan dan perguruan tinggi sebagai studi
lanjutnya
c. Peserta didik mampu mengenali cita-cita dalam dirinya.
d. Peserta didik dapat memahami tentang dunia kerja dan informasi karir
yang menunjang kematangan karirnya
e. Peserta didik mampu mengenali jenis pekerjaan yang akan dipilih
f. Peserta didik memiliki orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan
usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
19
H. RENCANA KEGIATAN/OPERASIONAL (ACTION PLAN)
Seminar
Peserta didik/konseli
Infokus, Dapat
mampu mengatur
Bidang Management papan tulis mengatur
jadwal aktivitas se- Layanan Dasar Lintas kelas
Pribadi waktu dan alat waktu
efektif dan se- efisien
tulis dengan baik
mungkin
20
Peserta didik/konseli Seminar
memiliki kompetensi,
Infokus, Lolos dalam
kemauan, serta
Konseling Pendaftaran papan tulis beasiswa
kemampuan untuk Layanan Dasar
kelompok beasiswa dan alat yang
memenuhi syarat
tulis diinginkan
beasiswa yang
diinginkan
Seminar
Infokus, Dapat
Peserta didik/konseli
Keceradasan papan tulis mengendalik
mampu dalam Layanan Dasar Media leaflet
emosional dan alat an emosi
mengendalikan emosi
tulis dengan baik
21
menjalan
dengan
memiliki kesadaran konsisten
norma agama
untuk konsisten papan tulis segala
dalam
dalam ucapan dan dan alat perbuatan
kehidupan
perbuatan sesuai tulis sesuai
sehari-hari
norma agama dengan
norma yang
berlaku
Dapat
Peserta didik/konseli Infokus, menerapkan
memiliki kesadaran Perilaku papan tulis perilaku
Layanan Dasar Klasikal Ceramah
empati tinggi empati dan alat empati
terhadap orang lain tulis kepada orang
disekitarnya
22
Peserta didik/konseli Kita-kiat Mampu
memiliki kemampuan Layanan Bimbingan dalam Diskusi menyelesaika
Alat Tulis
dalam menyelesaian responsive kelompok penyelesaian Kelompok n masalah
masalah msalah sendiri
Siswa dapat
Peserta didik/konseli bersosialisasi
dapat memiliki Infokus, dan
kemampuan untuk peer papan tulis menjalankan
Layanan dasar Kelas Besar Seminar
dapat bersosialisasi Interaction dan alat hubungan
dengan lingkungan tulis baik dengan
sekitar teman
Sosial sebayanya
Seminar
Mampu
Infokus,
Peserta didik/konseli memprakika
papan tulis
memiliki kebiasaan Layanan dasar Klasikal Budaya antri n budaya
dan alat
untuk antri antri dala
tulis
hidupnya
23
Seminar
Peserta didik/konseli
Menyikapidir Infokus, Terhindari
mengenal bentuk-
i dari papan tulis dari
bentuk kenakalan Layanan dasar Klasikal
kenakalan dan alat kenakalan
remaja saat ini dan
remaja tulis remaja
cara mensikapinya
Peserta didik/konseli
Terhindar
memiliki kesadaran Mengurangi
Layanan Konseling Diskusi dari perilaku
untuk mengurangi kebiasaan Alat Tulis
responsive kelompok Kelompok buru pada
kebiasaan buruk/ buruk
diri siswa
jelek
Peserta didik/konseli
mampu Dapat
Melatih
menghilangkan Layanan Bimbingan Diskusi berkonsentra
konsentrasi Alat Tulis
pikiran-pikiran yang responsive kelompok Kelompok si pada saat
belajar
dapat menganggu belajar
konsentrasi
24
Seminar
Peserta didik/konseli Pencegahan
Infokus, Tidak terlibat
memiliki pemahaman pergaulan
papan tulis dalam
tentang dampak Layanan dasar Klasikal bebas
dan alat pergaulan
pacaran di kalangan dikalangan
tulis bebas remaja
remaja remaja
Seminar Mampu
Peserta didik/konseli berinteraksi
Infokus,
mampu dengan
Konseling Interaksi papan tulis
meningkatkan Layanan dasar lingkungan
kelompok social siswa dan alat
interaksi sosial tempat
tulis
dengan semua teman tinggal dan
sekolah
Peserta didik/konseli
mampu mencari Infokus,
Mampu
bahan pelajaran dan Kemandirian papan tulis
Layanan dasar Klasikal Ceramah belajar secara
bacaan dari berbagai dalam belajar dan alat
mandiri
media dan tulis
perpustakaan
belajar
Mampu
Peserta didik/konseli Kita-kita
menyiapkan
mengetahui cara Layanan Konseling dalam Diskusi
Alat Tulis diri dalam
untuk menghadapi responsive kelompok mempersiapk Kelompok
mengikuti
ulangan an ulangan
ujian/ulangan
25
Adanya
Peserta didik/konseli kemauan
Layanan Konseling Motivasi Diskusi
memiliki kemauan Alat Tulis dalam belajar
responsive kelompok belajar Kelompok
untuk belajar dalam diri
siswa
Peserta didik/konseli
Memiliki pemahaman Dapat
Membuat
tentang pentingnya Layanan Bimbingan Diskusi membuat
ringkasan Alat Tulis
catatan selain belajar responsive kelompok Kelompok ringkasan
belajar
dengan cara pelajaran
menghafal
dapat
Infokus,
Peserta didik dapat Mengatasai mengatasi
papan tulis
mengatasi kejenuhan layanann Dasar Kelas Besar Kejenuhan Seminar kejenuhan
dan alat
dalam belajar Belajar belajar dalam
tulis
diri siswa
Peserta didik/konseli
memiliki pemahaman Cara belajar Siswa selalu
Layanan Bimbingan Diskusi
untuk selalu yang baik Alat Tulis mengulang
responsive kelompok Kelompok
mengulang pelajaran dan efesien pelajaran
yang diberikan.
26
macam jurusan dan
prospek kerja serta jurusan yang
mensingkronkan dan alat sesuai
disekolah
dengan minat, bakat, tulis dengan
serta dukunngan nilai dirinya
disekolah
Peserta didik/konseli
memiliki pemahaman
mengenai tujuan
perguruan tinggi, Dapat
jurusan, dan grade Layanan Identifikasi memahami
Diskusi
yang disyaratkan, perencanaan klasikal karir yang Alat Tulis tujuan dari
Kelompok
membuat prioritas individual dipilih pilihan
dan pilihan kedua karirnya
untuk menghadapi
berbagai
kemungkinan
Peserta didik/konseli
memiliki kemauan Memahami
untuk mengevaluasi Layanan Konseling Pemahaman Diskusi diri dalam
Alat Tulis
nilai serta hobi, atau responsif kelompok karir Kelompok pemilihan
mengikuti tes minat karir
dan bakat
27
alasan dan melihat
pekerjaan atau bidang
yang ditekuni
keluarga sehingga
dapat menjadi
referensi tersendiri
bagi cita-cita dimasa
depan
28
I. PENGEMBANGAN TEMA/TOPIK
Bidang
Rumusan kebutuhan Pengembangan topik METODE
layanan
Memiliki kesadaran Penerimaan diri siswa Seminar
kesadaran untuk menerima
dirinya apa adanya
Mampu mengatur jadwal Management waktu Seminar
aktivitas se-efektif dan se-
efisien mungkin
Mampu melatih diri untuk Membangun Seminar
berhadapan dengan publik Kepercayaan Diri
Memiliki kompetensi, Pendaftaran beasiswa Seminar
kemauan, serta
kemampuan untuk
memenuhi syarat beasiswa
yang diinginkan
Mampu dalam Keceradasan Seminar
mengendalikan emosi emosional
Memiliki kesadaran Meningkatkan Seminar
melakukan berbagai kecerdasan spiritual
kegiatan ibadah dengan
Pribadi
kemauan sendiri
Mampu menghilangkan Kejujuran
Talkshow
perilaku berbohong
Memiliki kesadaran untuk Penerapan norma
konsisten dalam ucapan agama dalam
Ceramah
dan perbuatan sesuai kehidupan sehari-hari
norma agama
Memiliki kesadaran empati Perilaku empati
Ceramah
tinggi terhadap orang lain
Mampu memperbaiki diri Kesadarn diri siswa
Diskusi
dari kesalahan yang telah
Kelompok
dibuat
Memiliki kemampuan Kita-kiat dalam
Diskusi
dalam menyelesaian penyelesaian msalah
Kelompok
masalah
Memiliki pemahaman Pola hidup sehat
tentang nilai-nilai Talkshow
kehidupan yang sehat
Memiliki kemampuan Peer Interaction
untuk dapat bersosialisasi Seminar
dengan lingkungan sekitar
Memiliki kebiasaan untuk Budaya antri Seminar
antri
Sosial
Mengenal bentuk-bentuk Menyikapidiri dari Seminar
kenakalan remaja saat ini kenakalan remaja
dan cara mensikapinya
Pentingnya Ceramah
Mampu membangun
29
persahabatan yang baik persahabatan
sehingga mendapat teman
akrab
Memiliki kesadaran untuk Mengurangi kebiasaan
Diskusi
mengurangi kebiasaan buruk
Kelompok
buruk/ jelek
Mampu menghilangkan Melatih konsentrasi
Diskusi
pikiran-pikiran yang dapat belajar
Kelompok
menganggu konsentrasi
Memiliki pemahaman Pencegahan pergaulan Seminar
tentang dampak pacaran di bebas dikalangan
kalangan remaja remaja
Mampu meningkatkan Interaksi social siswa Seminar
interaksi sosial dengan
semua teman
Mampu mencari bahan Kemandirian dalam
pelajaran dan bacaan dari belajar
Ceramah
berbagai media dan
perpustakaan
Kita-kita dalam
Mengetahui cara untuk Diskusi
mempersiapkan
menghadapi ulangan Kelompok
ulangan
Memiliki kemauan untuk Motivasi belajar Diskusi
belajar Kelompok
Belajar
Memiliki pemahaman Membuat ringkasan
tentang pentingnya catatan belajar Diskusi
selain belajar dengan cara Kelompok
menghafal
Mengatasi kejenuhan Mengatasai
Seminar
dalam belajar Kejenuhan Belajar
Memiliki pemahaman Cara belajar yang baik
Diskusi
untuk selalu mengulang dan efesien
Kelompok
pelajaran yang diberikan.
Karir Mengetahui berbagai Pemilihan Jurusan
macam jurusan dan disekolah
prospek kerja serta
Seminar
mensingkronkan dengan
minat, bakat, serta
dukunngan nilai disekolah
Memiliki pemahaman Identifikasi karir yang
mengenai tujuan perguruan dipilih
tinggi, jurusan, dan grade
yang disyaratkan, Diskusi
membuat prioritas dan Kelompok
pilihan kedua untuk
menghadapi berbagai
kemungkinan
Memiliki kemauan untuk Pemahaman karir Diskusi
mengevaluasi nilai serta Kelompok
30
hobi, atau mengikuti tes
minat dan bakat
Mampu membuat list cita- Explorasi karir
cita yang pernah
diinginkan, serta alasan
dan melihat pekerjaan atau
Ceramah
bidang yang ditekuni
keluarga sehingga dapat
menjadi referensi tersendiri
bagi cita-cita dimasa depan
31
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan
lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang
telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya
merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai
dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan
informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan
dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan
yiatu:
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. Tindak lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau
konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan
dengan cara membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa
bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
32
K. SARANA PRASARANA
Selain rumusan dalam bentuk perilaku, hasil analisis asesmen kebutuhan juga
digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur program Bimbingan dan
konseling. Rancangan kebutuhan sarana dan prasarana disesuaikan dengan dukungan
kebijakan dan dana serta kemanfaatannya.
Ruang kerja guru bimbingan dan konseling, meliputi:
1. Perangkat komputer sebanyak 2 buah
2. Printer sebanyak 2 buah
3. Rak untuk penyimpanan berkas 3 buah
33
L. ANGGARAN BIAYA
Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk kegiatan bimbingan dan Konseling
dengan rincian kebutuhan sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran
menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Rencana
anggaran disusun untuk mendukung implementasi program secara cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini adalah sebagai berikut:
34
3. Media BK Papan bimbingan 1 buah Rp 500.000,- Rp 500.000,- Media BK
Memahami kondisi
4. Home Visit 10 kali Rp 50.000,- Rp 500.000,-
sosial peserta didik
Kelengkapan
5. Flash disk 32 GB 1 buah Rp 100.000,- Rp 100.000,-
data peserta didik
6. Printer 2 buah Rp 700.000,- Rp 14.000.000,- Mencetak berkas BK
35
36