DISUSUN OLEH :
Pandeglang-Banten
A. RASIONAL
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari sistem pendidikan di sekolah
memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran. Pelayanan bimbingan dan
konseling membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya. Dengan demikian
capain pelayanan bimbingan dan konseling (BK) mengacu pada Standar Kompetensi
Kemandirian Peserta Didik (SKKPD) yang telah dirumuskan dalam Permendikbud
Nomor 111 Tahun 2014, dengan rujukan implementasinya melalui Panduan Operasional
Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling (POP BK) di setiap satuan pendidikan dalam
upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan
konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Capaian pelayanan BK merupakan dokumen utama dalam rangka bagian dari
pengembangan kurikulum satuan pendidikan.
Layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMK Negeri 9
Pandeglang memiliki banyak tantangan dan problematika yang dialami oleh sebagian
besar peserta didik bersifat kompleks. Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh
guru Bimbingan dan Konseling permasalahan yang dialami oleh peserta didik Beberapa
diantaranya adalah peserta didik belum mampu mengenal dirinya sendiri mulai dari
minat, bakat, potensi kelemahan dan kelebihan yang dimiliki, dalam bidang sosial
peserta didik kurang mampu memilih pertemanan yang baik sehingga terjerumus
kedalam pergaulan yang negatif. Pada biang belajar peserta didik cenderung kehilangan
motivasi belajar sehingga peserta didik kurang maksimal dalam memahami pelajaran
yang dipampaikan oleh guru, dan pada bidang karir peserta didik masih mengalami
kebingungan dengan rencana karir setelah lulus dari SMK. Disamping permaslahan-
permasalahan yang ada terdapat juga potensi-potensi peserta didik yang harus
dikembangkan diantaranya pengembangan potensi dalam olahraga, pengembangan bakat
dam minat dalam bidang tertentu dan juga potensi-potensi lain yang harus
dikembangkan.
Untuk membantu peserta didik mencapai perkembangannya secara optimal maka
membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak yaitu guru, konselor, dan tenaga pendidik
lainnya sebagai mitra kerja. Guru mengupayakan tercapainya capaian pembelajaran
melalui kegiatan belajar mengajar, konselor mengupayakan tercapainya tugas
perkembangan melalui kegiatan bimbingan dan konseling yang memandirikan,
sedangkan tenaga pendidik membantu menyediakan sarana prasarana demi lancarnya
proses belajar mengajar.
Melalui progam bimbingan dan konseling yang disusun ini diharapkan dapat
membantu peserta didik dalam menjalani masa pendidikan di sekolah dengan pemilihan
mata pelajaran yang sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya sehingga akan
merasa bahagia mengikuti setiap proses belajar dan ikhlas dalam menerima setiap upaya
pendidikan di sekolah. Serta program ini disusun untuk dapat memberikan kontribusi
yang signifikan dalam membentuk peserta didik untuk mencapai tugas perkembangan
secara matang, mandiri, berbudi pekerti yang baik dan menampilkan profil pelajar
Pancasila dan memiliki wawasan global mengenai karir yang akan direncanakan serta
dicapainya nanti.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan Bimbingan dan Konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang
harus diperoleh semua peserta didik telah termuat Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sisitem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun
1990 tentang Pendidikan Menengah.
2. Konselor sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pada Bab I pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan
yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widya/swara,
tutor, instuktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Mentri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Badan kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tenteng, Guru yang
menyetakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu Bimbingan
dan Konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada
satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanna Bimbingan dan Konseling” adalah pemberian
perhatain, penghargaan, pengendalian dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya,
150 (seratus lima puluh) peserta didik yang dapat dilaksanakan dalam bentuk
pelayanan tatap muka terjadwal dikelas dan layanan perseorangan atau kelompok
bagian yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
peraturan bersama, Mentri Pendidikan Nasional dan Kepala badan kepengawasan
Negara Nomor 03/V/VB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang petunjuk
pelaksanaan jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa
penilaian kinerja guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dihitung secara
proposional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (Seratus lima puluh)
orang konseli dan paling banyak 250 (dua ratus lima puluh) orang konseli per tahun.
6. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Yang mengatahakn
bahwa Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor dalam satuan pendidikan
pada jalur pendidikan formal dan non formal adalah: (1) Sarjana pendidikan (S-1)
dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor.
Kompetensi konselor meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesianal. Yang berjumlah 17 kompetensi dan
76 sub kompetensi.
7. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 68 Tahun 2013
Tentang kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan nomor 70 Tahun
2013 tentang kerangka dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memebrikan
kesempatan kepada peserta didik belajar bedasarkan minat mereka, Struktur
kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan
kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan
dan konseling pada pendidikan dasar, Dalam Permendiknas tersebut menyebutkan
bahwa komponen layanan Bimbingan dan konseling memiliki 4 (empat) program
yang mencakup: (a) Layanan dasar, (b) Layanan peminatan dan perencanaan
individual, (c) Layanan responsif, dan (d) Layanan dukungan system Bidang layanan
Bimbingan dan konseling mencakup: (a) bidang layanan pribadi, (b) bidang layanan
belajar, (c) bidang layanan sosial, dan (d) bidang layanan karir.
C. VISI DAN MISI
1. Visi dan Misi SMK Negeri 9 Pandeglang
a. Visi
Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa, cerdas, kompetitip, siap kerja
dan berwirausaha, memiliki kepedulian dan berwawasan kebangsaan.
b. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran, pelatihan dan bimbingan secara efektif sehingga
setiap siswa berkembang secara optimal.
2) Menumbuhkan semangat inovatif dan kompetitif secara intensif kepada
seluruh warga sekolah.
3) Menerapkan manajemen berbasis sekolah dengan melibatkan seluruh potensi
dan sumberdaya warga sekolah
4) Melaksanakan pelayanan prima kepada siswa, masyarakat, guru dan staf TU
serta pengguna sekolah.
5) Menciptakan lingkungan yang bersih, indah, nyaman, dan menyenangkan
sehingga tercipta kondisi kegiatan belajar mengajar, etos kerja dan kehidupan
kampus yang baik.
6) Menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam proses pembelajaran dan pergaulan
dalam lingkungan sekolah.
7) Menumbuh kembangkan patriotisme dan cinta terhadap bangsa dan Negara.
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Salah satu upaya untuk memfasilitasi seluruh siswa dengan layanan bimbingan dan
konseling adalah dengan menyusun program bimbingan dan konseling, sehingga
bimbingan dan konseling menjadi kegiatan yang terencana serta teruji akuntabilitasnya.
Agar program bimbingan dan konseling yang disusun sesuai dengan kebutuhan siswa,
need assessment (analisis kebutuhan) merupakan salah satu langkah awal dalam
menyusun program bimbingan dan konseling. Need assesmen yang digunakan oleh guru
bimbingan dan konseling adalah AKPD (angket kebutuhan peserta didik) dimana
didalamnya terdapat empat aspek yang dapat diukur, diantaranya adalah 1. Bidang
pribadi, 2. Bidang sosial, 3. Bidang belajar, dan 4. Bidang karir. Gambaran kebutuhan
peserta didik terhadap layanan bimbingan dan konseling untuk tahun pelajaran 2022-
2023 melalui proses pengolahan data dari alat ukur AKPD (Angket Kebutuhan Peserta
Didik) dapat dijabarkan dalam tabel berikut.
Butir Jml
N Prosenta Priorit
Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Ke- Respond
o. se as
en
Saya merasa belum disiplin dalam beribadah pada Tuhan
1 YME 1 12 2.18% Tinggi
2 Saya belum paham tentang sikap dan perilaku asertif 5 16 2.90% Tinggi
Saya belum tahu cara mengenal dan memahami diri
3 sendiri 6 16 2.90% Tinggi
Saya belum tahu perubahan dan permasalahan yang
4 terjadi pada masa remaja 8 17 3.09% Tinggi
Saya belum mengenal tentang macam-macam
5 kepribadian 9 15 2.72% Tinggi
6 Saya kurang memiliki rasa percaya diri 10 16 2.90% Tinggi
7 Saya kadang kurang menjaga kesehatan diri 11 15 2.72% Tinggi
Saya belum tahu ciri-ciri/sifat/prilaku pribadi yang
8 berkarakter 12 14 2.54% Tinggi
9 Saya belum bisa menjadi pribadi yang mandiri 18 12 2.18% Tinggi
Saya belum memahami tentang norma/cara membangun
10 berkeluarga 20 17 3.09% Tinggi
11 Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah baru 21 18 3.27% Tinggi
12 Saya belum memahami tentang kenakalan remaja 22 15 2.72% Tinggi
Saya masih sedikit mengetahui tentang dampak atau
13 bahaya rokok 23 14 2.54% Tinggi
Saya belum banyak mengenal tentang perilaku sosial
14 yang bertanggung jawab 24 15 2.72% Tinggi
15 Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah 26 16 2.90% Tinggi
16 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah 33 13 2.36% Tinggi
Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang
17 sesuai dengannya 34 17 3.09% Tinggi
Tabel 2.
Angket Kebutuhan Peserta Didik Kelas XI
Jml
N Butir Prosenta Priorit
Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Respond
o Ke- se as
en
Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih belum
1 baik 1 14 2,46% Tinggi
2 Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir positif 3 15 2,64% Tinggi
Saya belum tahu cara mengendalikan emosi dengan
3 baik 5 13 2,28% Tinggi
4 Saya belum paham tentang mekanisme pertahanan diri 6 15 2,64% Tinggi
5 Saya belum tahu cara mengatur waktu yang baik 7 12 2,11% Tinggi
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang
6 kesehatan reproduksi remaja 8 17 2,99% Tinggi
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat
7 terlarang serta dampaknya 9 17 2,99% Tinggi
Saya belum paham tentang mental disorder dan
8 permasalahannya 11 15 2,64% Tinggi
9 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah 12 15 2,64% Tinggi
10 Saya belum tahu cara berkomunikasi yang efektif 18 14 2,46% Tinggi
Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada
11 medsos (fb, wa, dll) 23 12 2,11% Tinggi
Saya belum paham tentang dampak Sek Bebas, LGBT
12 dan HIV/AIDS 31 14 2,46% Tinggi
13 Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan 34 16 2,81% Tinggi
Saya masih suka menunda-nunda tugas
14 sekolah/pekerjaan rumah (PR) 36 14 2,46% Tinggi
Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran
15 tertentu 37 12 2,11% Tinggi
16 Saya masih belum bisa belajar secara rutin 42 13 2,28% Tinggi
17 Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas 43 12 2,11% Tinggi
Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-jenis
18 profesi/pekerjaan di masyakarat 46 15 2,64% Tinggi
Saya belum memahamai program studi yang ada di
19 Perguruan Tinggi 47 18 3,16% Tinggi
Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan cita-
20 cita/karir masa depan 49 12 2,11% Tinggi
Tabel 3.
Angket Kebutuhan Peserta Didik kelas XII
Jml
N Butir Prosenta Priorit
Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Respond
o ke- se as
en
1 Kualitas ibadah saya masih rendah pada Tuhan YME 2 8 3,4% Tinggi
2 Saya masih sulit untuk mengendalikan emosi 5 7 3,0% Tinggi
Saya merasa tertekan (stress) akan menghadapi USBN /
3 Ujian Nasional 6 5 2,2% Tinggi
Saya belum tahu cara menjaga kesehatan agar tetap fit
4 menghadapi waktu ujian 14 5 2,2% Tinggi
Saya masih merasa belum lancar berkomunikasi di
5 hadapan banyak orang 19 5 2,2% Tinggi
Saya merasa belum paham tentang jenis obat-obat
6 terlarang yang terbaru 21 5 2,2% Tinggi
Saya sulit meninggalkan ketergantungan dengan media
7 sosial (fc, wa, ig, dll) 22 7 3,0% Tinggi
Saya belum paham peran macam-macam kecerdasan
8 dalam belajar 29 6 2,6% Tinggi
Saya belum bisa memanfaatkan teknologi infomasi
9 untuk meraih prestasi belajar 30 8 3,4% Tinggi
1 Saya belum menguasai kiat sukses dalam menghadapi
0 Ujian 31 8 3,4% Tinggi
1 Kadang-kadang saya merasa semangat belajarnya
1 menurun 32 7 3,0% Tinggi
1 Saya merasa belum paham strategi belajar dari berbagai
2 sumber belajar 34 6 2,6% Tinggi
1 Daya kreatifitas dan inovasi yang saya miliki masih
3 rendah 37 7 3,0% Tinggi
1
4 Saya belum tahu strategi masuk Perguruan Tinggi 38 5 2,2% Tinggi
1 Saya belum tahu pilihan karir yang sesuai dengan tipe
5 kepribadain yang dimiliki 39 7 3,0% Tinggi
1 Saya belum menemukan cara terbaik untuk meraih
6 sukses dimasa depan 40 6 2,6% Tinggi
1 Saya masih bingung menentukan pilihan
7 profesi/pekerjaan di masa depan 41 7 3,0% Tinggi
1 Saya merasa belum tahu profesi pekerjaan dalam
8 meningkatkan taraf hidup 42 7 3,0% Tinggi
1 Saya belum paham hubungan potensi, minat, bakat,
9 kemampuan dan pemilihan Program studi 44 5 2,2% Tinggi
2 Saya belum mengerti jalur-jalur dalam proses
0 pendaftaran masuk PTN/PTS 45 6 2,6% Tinggi
2 Saya belum tahu cara syarat masuk perguruan tinggi
1 kedinasan 46 8 3,4% Tinggi
2 Cita-cita atau rencana karir saya masih selalu berubah-
2 rubah 47 8 3,4% Tinggi
2 Saya belum tahu cara menentukan pilihan karir setelah
3 lulus dari SMA/MA 48 6 2,6% Tinggi
2 Saya bingung memilih lembaga kursus pelatihan untuk
4 masa depan 49 5 2,2% Tinggi
2 Setelah lulus SMA/MA saya ingin bekerja untuk
5 membantu ekonomi orang tua 50 8 3,4% Tinggi
Tabel 4.
Identifikasi Kebutuhan Siswa Kelas X, XI, XII
RUMUSAN KEBUTUHAN
Meningkatkan rasa disiplin dan beribadah kepada tuhan YME
Cara mengontrol emosi
Menjaga Kesehatan tubuh dan mental agar tetap fit dan tidak stress Ketika
menghadapi ujian
Dapat bersikap asertif
PRIBADI Mengetahui dan memahami potensi diri
Mengetahui serta memahami perubahan yang terjadi pada masa remaja
Mengetahui macam-macam kepribadian dan mrngrnal kepribadian diri sendiri
serta mengetahui karakternya
Meningkatkan rasa percaya diri
Cara agar menjadi pribadi yang mandiri
Mengetahui dan memahami tentang obat-obatan terlarang dan dan dampaknya
Cara agar selalu berpikir positif
Mengetahui dan memahami tentang mekanime pertahanan diri
Cara mengatur waktu yang efektif
Mengetahui, memahami serta mencegah gangguan mental
Cara berpenampilan yang menarik
Cara menghadapi dan mengentaskan masalah
Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
Cara mengurangi bermain Hp dan media social
Mengetahui dan memahami serta mencegah kenakalan remaja
Mengethaui lingkungan sekolah dan struktur organisasi sekolah
SOSIAL Mengetahui dan memahami dampak dari bahaya merokok
Mengetahu dan memahami pentingnya sikap bertanggung jawaab
Sukar bergaul dengan teman
Pemahaman tentang seks bebas dan dampaknya
Mengetahu dan memahami macam-macam kecerdasan
Mengenal gaya belajar dan mengatur jadwal belajar
Cara kerja otak kiri dan otak kanan
BELAJAR Cara mengatasi menunda-nunda tugas (PR)
Strategi belajar yang epektif
Cara berpikir Kreatif
Hubungan antara hobi, minat, bakat, kemampuan dan karir
Mengetahui profesi yang ada di masyarakat
KARIR Mengetahui jenis perguruan tinggi, kedinasan yang ada di lingkungan pemerintah
serta mengetahui syarat dan jalur masuknya
Menentukan karir setelah lulus SMK
Persiapan diri sebelum mengikuti kegiatan PKL
E. MERUMUSKAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan diskripsi kebutuhan peserta didik/ konseli.
Rumusan tujuan yang akan dicapai disusun dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai
peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling.
Tabel 5.
Rumusan Tujuan Kebutuhan Peserta Didik
BIDANG
LAYANAN RUMUSAN KEBUTUHAN RUMUSAN TUJUAN
Meningkatkan rasa disiplin dan beribadah Peserta didik mampu Meningkatkan rasa
kepada tuhan YME disiplin dan beribadah kepada tuhan YME
Cara mengontrol emosi Peserta didik mampu mengetahui dan
memahami cara mengontrol emosi serta
mengimplementasikannya
Menjaga Kesehatan tubuh dan mental agar Peserta didik mampu Menjaga Kesehatan
tetap fit dan tidak stress Ketika menghadapi dan pentingnya menjaga kesehatan tubuh
ujian dan mental agar tetap fit dan tidak stress
Ketika menghadapi ujian
Dapat bersikap asertif Peserta didik dapat mengetahui dan
memahami serta dapat Dapat bersikap
asertif
PRIBADI Mengetahui dan memahami potensi diri Peserta didik mampu Mengetahui dan
memahami potensi diri
Mengetahui serta memahami perubahan Peserta didik dapat Mengetahui serta
yang terjadi pada masa remaja memahami perubahan yang terjadi pada
masa remaja
Mengetahui macam-macam kepribadian Peserta didik mampu Mengetahui macam-
dan mengetahui dan memahami macam kepribadian dan memahami
kepribadian diri sendiri serta mengetahui kepribadian diri sendiri serta mengetahui
karakternya karakternya
Meningkatkan rasa percaya diri Peserta didik dapat mengetahui dan
memahami serta meningkatkan rasa
percaya diri
Cara agar menjadi pribadi yang mandiri Peserta didik dapat mengetahui, memahami
serta mengimplementasikan cara menjadi
pribadi yang mandiri
Mengetahui dan memahami tentang obat- Peserta didik dapat Mengetahui dan
obatan terlarang dan dan dampaknya memahami tentang obat-obatan terlarang
dan dan dampaknya
Cara agar selalu berpikir positif Peserta didik dapat mengetahui, memahami
serta mengimplementasikan cara berpikir
positif
Mengetahui dan memahami tentang Peserta didik mampu Mengetahui dan
mekanime pertahanan diri memahami tentang mekanime pertahanan
diri
Cara mengatur waktu yang efektif Peserta didik dapat mengetahui dan
memahami serta mengimplementasikan
Cara mengatur waktu yang efektif
Mengetahui, memahami serta mencegah Peserta didik dapat Mengetahui, memahami
gangguan mental serta mencegah gangguan mental
Cara berpenampilan yang menarik Peserta didik dapat mengetahui dan
memahami serta mengimplementasikan
Cara berpenampilan yang menarik
Cara menghadapi dan mengentaskan Peserta didik dapat mengetahui dan
masalah memahami Cara menghadapi dan
mengentaskan masalah
Meningkatkan keterampilan berkomunikasi Peserta didik dapat mengetahui dan
memahami serta Meningkatkan
keterampilan berkomunikasi
Cara mengurangi bermain Hp dan media Peserta didik dapat mengetahui dan
social memahami serta mengurangi bermain Hp
dan media social
Mengetahui dan memahami serta mencegah Peserta didik dapat mengetahui dan
kenakalan remaja memahami serta mencegah kenakalan
remaja
Mengethaui lingkungan sekolah dan Peserta didik dapat Mengethaui lingkungan
struktur organisasi sekolah sekolah dan struktur organisasi sekolah
SOSIAL Mengetahui dan memahami dampak dari Peserta didik dapat Mengetahui dan
bahaya merokok memahami dampak dari bahaya merokok
Mengetahui dan memahami pentingnya Peserta didik mampu Mengetahui dan
sikap bertanggung jawaab memahami pentingnya sikap bertanggung
jawaab
Sukar bergaul dengan teman Peserta didik dapat mengetahui dan
memahami Sukar bergaul dengan teman
dan cara mendapatkan teman
Pemahaman tentang seks bebas dan Peserta didik dapat mengetahui dan
dampaknya memahami tentang seks bebas dan
dampaknya
Mengetahu dan memahami macam-macam Peserta didik dapat Mengetahui dan
kecerdasan memahami macam-macam kecerdasan dan
kecerdasan yang dimilikinya
Mengenal gaya belajar dan mengatur Peserta didik dapat mengetahui dan
jadwal belajar memahami gaya belajar dan mengatur
jadwal belajar
Cara kerja otak kiri dan otak kanan Peserta didik dapat mengetahui dan
memahami Cara kerja otak kiri dan otak
kanan
BELAJAR Cara mengatasi menunda-nunda tugas (PR) Peserta didik dapat mengetahui dan
memahami Cara mengatasi menunda-nunda
tugas (PR)
Strategi belajar yang epektif Peserta didik dapat mengetahui dan
memahami Strategi belajar yang epektif
Cara berpikir Kreatif Peserta didik dapat mengetahui dan
memahami serta mengimplementasikan
Cara berpikir Kreatif
Hubungan antara hobi, minat, bakat, Peserta didik dapat mengetahui dan
kemampuan dan karir memahami Hubungan antara hobi, minat,
bakat, kemampuan dan karir
Mengetahui profesi yang ada di masyarakat Peserta didik dapat mengetahui dan
memahami profesi yang ada di masyarakat
serta jobdesknya
KARIR Mengetahui jenis perguruan tinggi, Peserta didik mampu Mengetahui jenis
kedinasan yang ada di lingkungan perguruan tinggi, kedinasan yang ada di
pemerintah serta mengetahui syarat dan lingkungan pemerintah serta mengetahui
jalur masuknya syarat dan jalur masuknya
Menentukan karir setelah lulus SMK Peserta didik dapat mengetahui dan
Menentukan karir setelah lulus SMK
Persiapan diri sebelum mengikuti kegiatan Peserta didik dapat mengetahui dan
PKL memahami serta mempersiapan diri
sebelum mengikuti kegiatan PKL
Angket
Perencanaan Angket identitas
Mengetahui identitas dan arah identitas diri
individual dan diri dan Mengisi 2 jam
karir peserta didik setelah - X dan Hasil
dukungan perencanaan angket Pelajaran
lulus dari SMK perencanaan
sistem karir
karir
Peserta didik mampu
mengetahui dan memahami Bimbingan Ceramah dan Buku, spidol, Proses dan 2 Jam
Orientasi X Apa itu BK?
apa itu Bimbingan dan Klasikal Diskusi white board Hasil Pelajaran
Konseling
Peserta didik mampu 2 Jam
Bimbingan Ceramah dan Proses dan
memahami potensi diri dan Dasar X Who AM I ? Power Point Pelajaran
Klasikal Diskusi Hasil
cara mengembangkannya.
Peserta didik mampu 4 Jam
Pribadi Bimbingan Edukasi HIV Ceramah dan Proses dan
mengetahui dan memahami Dasar X Power Point Pelajaran
Klasikal AIDS dan IMS Diskusi Hasil
tentang HIV, AIDS dan IMS
Peserta didik mampu Dasar & Bimbingan Ceramah, 4 Jam
mengetahui dan memahami Responsif Klasikal dan dinamika Proses dan Pelajaran
X Be Confident Power Point
serta menjadi lebih percaya Bimbingan kelompok Hasil
diri Kelompk dan diskusi
Dasar & Diskusi dan 2 Jam
Peserta didik mampu menjadi Bimbingan Aku Bisa Walau Proses dan
Responsif X dinamika Power Point Pelajaran
pribadi yang mandiri Kelompok Sendiri! Hasil
kelompok
Peserta didik dapat Dasar & Bimbingan Sikap dan Ceramah, 2 Jam
bertanggung jawab pada Responsif Klasikal, Perilaku Diskusi dan Proses dan Pelajaran
X Power Point
dirinya sendiri dan tugas yang Bimbingan bertanggung Dinamika Hasil
diberikan oleh guru Kelompok jawab kelompok
Dasar & Bimbingan Ceramah, 2 Jam
Peserta didik mampu
Responsif Klasikal dan Aku Bisa Diskusi dan Proses dan Pelajaran
mengetahui dan emahami X Power Point
Bimbingan bersikap Aaertif. dinamika Hasil
serta dapat bersikap asertif
kelompok kelompok
Dasar & Bimbingan 2 Jam
Peserta didik mampu Ceramah,
Responsif Klasikal dan Aku bersih, Proses dan Pelajaran
berpenampilan yang rapi dan X Diskusi dan Power Point
Papan wangi dan rapi Hsil
menarik Role model
Sosial Bimbingan
Peserta didik mampu
Kenakalan
mengetahui kenakalan remaja Bimbingan Ceramah dan Proses dan 6 jam
Dasar X Remaja dan cara Power Point
dan obat-obatan terlarang Klasikal Diskusi hasil Pelajaran
mengatasinya
serta dampaknya
Peserta didik mampu Proses dan 2 jam
Mengisi
mengetahui hubungan Dukungan Aplikasi Angket Hasil dan pelajaran
X Sosiometri angket
pertemanan peserta didik di sistem Instrumentasi sosiometri konseling
sosiometri
dalam kelas Individu
Dasar & 2 Jam
Peserta didik mampu Responsif Pelajaran
Bimbingan How To be a Ceramah dan Proses dan
beradaptasi dengan X Power Point
Klasikal good Friend Diskusi Hasil
lingkungan sosial
Tabel 10.
Pengembangan Tema
Bidang
Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan Khusus Pengembangan Tema
Layanan
Peserta didik mampu mengetahui
Memahami Bimbingan
dan memahami apa itu Bimbingan Apa itu BK?
dan Konseling
dan Konseling
Peserta didik mampu memahami
Memahami potensi diri potensi diri dan cara Who AM I ?
mengembangkannya.
Peserta didik mampu mengetahui
Memahali bahawa Edukasi HIV AIDS dan
dan memahami tentang HIV, AIDS
HIV, AIDS dan IMS IMS
dan IMS
Peserta didik mampu mengetahui
Meningkatkan
dan memahami serta menjadi lebih Be Confident
kepercayaan diri
percaya diri
Meningkatkan
Peserta didik mampu menjadi
kemandirian peserta Aku Bisa Walau Sendiri!
pribadi yang mandiri
didik
Meninggalkan Peserta didik dapat bertanggung
Sikap dan Perilaku
kebiasaan prograstinasi jawab pada dirinya sendiri dan
bertanggung jawab
(menunda-nunda) tugas yang diberikan oleh guru
Peserta didik mampu mengetahui
Mampu bersikap Aku Bisa bersikap
dan emahami serta dapat bersikap
asertif Aaertif.
asertif
1. Evaluasi
Evaluasi program didasarkan pada rumusan tujuan yang ingin dicapai dari
layanan yang dilakukan. Evaluasi adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk
menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan bimbingan dan konseling dengan
mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program
bimbingan dan konseling yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan evaluasi, upaya atau
proses yang dilakukan mencakup mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang
efisiensi, efektivitas, dan dampak dari program dankegiatan layanan bimbingan dan
konseling terhadap perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir peserta didik.
Dari hasil evaluasi akan diketahui dan diidentifikasi keberhasilan keterlaksanaan
program dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling , terdapat 2 jenis evaluasi
yaitu: 1) evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis
hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
berlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan
kegiatan bimbingan dan konseling. Dalam evaluasi ini, guru bimbingan dan
konseling atau konselor juga membandingkan keberhasilan pelaksanaan program
dengan standarstandar program yang telah ditetapkan sebelumnya; 2) Evaluasi hasil
adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang dicapai oleh peserta
didik yang menjalani pelayanan bimbingan dan konseling. Pencapaian ini
diorientasikan pada tingkat pengentasan masalah dan tugas perkembangan peserta
didik/konseli.
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan
lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang
telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya
merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai
dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan
informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan
dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan,
yaitu; a) sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami, b) deskripsi
laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan kebahasaan
yang telah dibakukan, dan c) laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
harus dilaporkan secara akurat dan tepat waktu. Akurasi laporan yang dibuat
menggambarkan detil keseluruhan layanan yang telah dilakukan. Bersifat tepat waktu
berarti laporan harus diserahkan kepada pihak terlibat dan berkepentingan sesuai
dengan waktu yang telah disepakati bersama.
Langkah-langkah penyusunan laporan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling dibagi dalam tiga tahap, yaitu persiapan, pengumpulan dan penyajian data,
dan penulisan laporan.
a. Tahap Persiapan. Pada tahap persiapan ini guru bimbingan dan konseling atau
konselor menetapkan informasi yang akan dilaporkan, alasan penyusunan
laporan, waktu pelaporan.
b. Penyajian Data. Langkah berikutnya dalam penyusunan laporan penyelenggaraan
program bimbingan dan konseling adalah penyajian data.Data yang sajikan
adalah data dan informasimengenai keterlaksanaan dan ketercapaian tujuan
program bimbingan dan konseling. Data yang disajikan adalah data yang
diperoleh dari hasil evaluasi.
c. Penulisan Laporan. penyelenggaraan program bimbingan dan konseling harus
mengacu pada sistematika yang telah ditetapkan sehingga laporan tersebut dapat
tersaji secara runtut dan mudah dipahami.
3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru bimbingan
dan konseling atau konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang
telah dilaksanakan dengan cara membuat desain ulang atau merevisi seluruh program
atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif. Jika hasil
evaluasi secara keseluruhan disimpulkan baik, maka tindak lanjut dapat dilakukan
dalam bentuk pengembangan atau peningkatan program menuju pencapaian tujuan
dengan target yang lebih tinggi dan kompleks.
Tindak lanjut pelaksanaan program bimbingan dan konseling akan menjadi
alat penting untuk mengambil keputusan apakah program dilanjutkan, direvisi, atau
dihentikan, meningkatkan program, serta digunakan untuk mendukung perubahan-
perubahan dalam sistem sekolah. Adapun langkah-langkah dalam kegiatan tindak
lanjut sebagai berikut:
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
Perbaikan dan peningkatan sangat tergantung pada hasil evaluasi. Aspek-aspek
dimaksud dapat mencakup; perbaikan/pengembangan terhadap standar
perkembangan peserta didik, perbaikan/pengembangan layanan-layanan yang
diberikan, dan perbaikan/pengembangan isi materi dari layanan bimbingan dan
konseling
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan. Penyusunan
ulang ini dapat dilakukan seperti ketika merencanakan program bimbingan dan
konseling.
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan. Tindak
lanjut yang dilakukan juga perlu memperhatikan pihak-pihak yang akan
dilibatkan. Keterlibatan pihak lain dapat memberikan jaminan kepercayaan yang
tinggi bagi guru bimbingan dan konseling atau konselor bahwa program dan
kegiatan layanan yang dilakukan telah dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Tabel 11.
Sarana dan Prasarana
Uraian
No. Spesifikasi Volume Manfaat Keterangan
Kegiatan/Kebutuhan
Pemberian
layanan
Ruangan 1 kelas
bimbingan dan
konseling
Menyimpan
Lemari berkas seperti
2 buah
Arsip hasil instrumen,
dll.
Meja 2 buah Pemberian
Ruang Bimbingan dan
Kursi 4 buah layanan Prasarana
1. Konseling (beserta
bimbingan dan Kegiatan
isinya) Sofa 1 set
konseling
Menyimpan
Komputer 1 set data dalam
bentuk soft file
Mencetak
berkas
Printer 1 buah
(program, surat,
dll)
Jam dinding 1 buah Alat pendukung
Untuk kegiatan
Papan tulis 1 buah
tulis-menulis
Penyimpanan
Box file 5 buah
berkas
Penyimpanan
Map plastik 15 buah
berkas
Penyimpanan
Laci kecil 3 buah
peralatan Sarana
2. ATK (Alat Tulis Kantor)
Untuk kegiatan Kegiatan
Spidol 1 pack
tulis-menulis
Penghapus Untuk kegiatan
1 buah
papan tulis tulis-menulis
Untuk kegiatan
Pulpen 1 pack
tulis-menulis
Mencetak
Kertas HVS 2 rim
berkas
(program, surat,
dll)
Mencetak
berkas
Tinta printer 5 set
(program, surat,
dll)
Streples dan
1 set Alat pendukung
isinya
Alat perekat 5 buah Alat pendukung
Memberikan
informasi bagi
Papan
1 buah peserta didik
mading
melalui papan
bimbingan
Memberikan
saran atau
Bimbingan dan Media
evaluasi bagi
3. Konseling dengan bimbingan
Kotak saran 1 buah pelayanan
menggunakan media dan konseling
bimbingan dan
kosneling di
sekolah
Memberikan
informasi bagi
Banner 5 buah
peserta didik
melalui poster
Mengasesmen
kebutuhan
siswa agar
AKPD 1 paket mengetahui
maslah yang
Instrumen
dialami siswa
Bimbingan
4. Instrumen secara umum
dan
Sumber bacaan
Konseling
untuk
Buku
meningkatkan
Penunjang 4 Buah
pengetahuan
program BK
seputar
psikologi