Anda di halaman 1dari 43

PROGRAM TAHUNAN

A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan potensi,
kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah,
pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus
pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan
kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada
mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta
didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya
mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh MTsN 3 Garut
memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal,
problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa
diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan
pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak persiapan
menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam
skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif seringkali
memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah.
Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan
dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata diri
dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari
berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk
dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni
dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di MTsN 3 Garut dapat dikatakan
cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik
memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan
kemampuan profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana
yang dimiliki, MTsN 3 Garut memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan
pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun
ekstrakurikuler.

1
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1
angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150
(seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan
tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang Konseli dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi

2
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional,
yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun


2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang
layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016, Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini dapat memfasilitasi guru BK /
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling

C. VISI DAN MISI


1. Visi dan Misi MTs Negeri 3 Garut
a. Visi
Mewujudkan madrasah berakhlak mulia, berprestasi, peduli lingkungan dan
berwawasan global
b. Misi
1) Melaksanakan pengembangan manajemen madrasah yang komprehensif
2) Melaksanakan pembiasaan berprilaku sesuai dengan nilai luhur bangsa yang berdasar
dari ajaran agama Islam, etika dan karakter bangsa
3) Melaksanakan pengembangan pendidikan dan tenaga kependidikan yang professional
berwawasan global sesuai tuntutan kurikulum
4) Melaksanakan pengembangan kurikulum berbasis kompotesis, yang mendorong
peserta didik berprestasi secara global baik dalam bidang akademis maupun non
akademis
5) Mengembangkan pemebelajaran abad 21 yang meliputi 5M, 4C, HOTS, PPK dan Literasi
6) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAIKEM)
3
7) Mengembangkan budaya literasi dilingkungan madrasah
8) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki
9) Meningkatkan kuantitas dankualitassarana dan prasarana madrasah
10) Meningkatkan kualitas lingkungan madrasah yang kondusif, nyaman, bersih, asri dan
hijau
11) Meningkatkan budaya disiplin, 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun)
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling MTs Negeri 3 Garut
a. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan konseling
yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli menuju pribadi
yang berakhlak mulia, berprestasi, peduli lingkungan dan berwawan global.
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan peserta
didik/konseli berdasarkan fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia
usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan bimbingan
dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui kegiatan
pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

C. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan hasil
asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan
Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan
instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP),
Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan
Masalah Konseli (IKMS) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan
program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat digunakan
sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.
Angket masalah Konseli atau peserta didik di MTsN 3 Garut disusun sendiri oleh guru
bimbingan dan konseling sesuai dengan lingkungan dan masalah/kebutuhan peserta didik di
sekolah.
Hasilnya sebagai berikut :
1. Profil kelas dari hasil analisa Angket Kebutuhan Peserta Didik

NO BUTIR ANGKET KEBUTUHAN JML PRO PRIO WAKTU BIDANG LAYANAN

4
RES
SEN LAYANAN
PESERTA DIDIK PON RITAS PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIR
TASE (BULAN)
DEN
Saya belum memahami tentang etika
20 berlalu lintas 27 3,61% Tinggi Agustus 266 204 85 193
Saya dalam menjalankan ibadah masih 35,56 27,2 11,36 25,8
1 karena terpaksa 26 3,48% Tinggi Agustus % 7% % 0%
Kadang saya masih suka mencontek
3 saat tes 26 3,48% Tinggi Agustus        
Saya belum tahu cara menjaga
kesehatan agar tetap fit menghadapi
7 waktu ujian 26 3,48% Tinggi Agustus        
Saya belum memahami tentang dunia
47 kerja 26 3,48% Tinggi September        
9 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah 25 3,34% Tinggi September        
Saya meras sulit meninggalkan
ketergantungan dengan media sosial
10 (fc, wa, ig, dll) 25 3,34% Tinggi September        
Saya belum paham masalah
50 peminatan/jurusan di SMK/MAK 25 3,34% Tinggi September        
Saya masih merasa belum memiliki rasa
16 percaya diri 24 3,21% Tinggi Oktober        
Saya belum paham pentingnya nilai-
19 nilai kehidupan di masyarakat 24 3,21% Tinggi Oktober        
Saya belum tahu lebih banyak akibat
22 tawuran di kalangan pelajar 24 3,21% Tinggi Oktober        
Saya banyak menghabiskan waktu
14 dengan main game atau games online 23 3,07% Tinggi Oktober        
Saya belum tahu cara menyelesaikan
17 masalah (konflik) 23 3,07% Tinggi Nopember        
Saya sering merasa tidak lancar dalam
18 berkomunikasi dengan orang lain 23 3,07% Tinggi Nopember        
Saya merasa belum paham tentang kiat
21 sukses hidup bermasyarakat 23 3,07% Tinggi Nopember        
Saya belum tahu tentang bentuk-
bentuk kenakalan remaja saat ini dan
25 cara mensikapinya 23 3,07% Tinggi Nopember        
Saya kadang masih lupa mengucapkan
kata maaf, tolong dan terimakasih
27 dalam pergaulan 23 3,07% Tinggi Desember        
Saya masih bingung memikirkan karir
48 setelah lulus SMP/MTs 22 2,94% Tinggi Desember        
Saya merasa belum memiliki kebiasaan
2 untuk berpikir dan bersikap positif 21 2,81% Tinggi Desember        
Saya belum paham masalah
49 peminatan/jurusan di SMA/MA 18 2,41% Tinggi Desember        
Saya belum mengenal jenis-jenis
41 organisasi di masyarakat 16 2,14% Tinggi Januari        
Saya masih ragu untuk melanjutkan
43 sekolah ke jenjang SLTA 15 2,01% Tinggi Januari        
Saya belum paham cara meningkatkan
30 motivasi belajar 14 1,87% Sedang Februari        
Saya belum bisa mengevaluasi hasil
31 prestasi belajar 14 1,87% Sedang Februari        
Saya mudah putus asa setiap
39 menghadapi kegagalan 13 1,74% Sedang Februari        

5
Saya belum banyak tahu dampak
29 pacaran di kalangan remaja 12 1,60% Sedang Februari        
Saya belum tahu informasi syarat-
35 syarat kelulusan 12 1,60% Sedang Maret        
Saya berencana untuk indekos saat
melanjutkan ke SLTA tetapi belum tahu
38 cara mengelola keuangan 11 1,47% Sedang Maret        
Saya belum tahu membuat
persahabatan yang baik melalui
26 medsos 10 1,34% Sedang Maret        
Saya belum tahu kiat sukses dalam
32 menghadapi Ujian 10 1,34% Sedang Maret        
Saya masih belum bisa belajar secara
33 rutin 10 1,34% Sedang April        
Saya belum paham cara meningkatkan
36 konsentrasi belajar 10 1,34% Sedang April        
Saya belum tahu tentang cara atau
44 strategi masuk sekolah favorit 10 1,34% Sedang April        
Saya kurang berminat memikirkan
46 masa depan 10 1,34% Sedang April        
Saya merasa masih sering membuang
8 sampah tidak pada tempatnya 9 1,20% Sedang Mei        
Saya merasa kesulitan mempelajari dan
37 memahami mata pelajaran tertentu 9 1,20% Sedang Mei        
Cita-cita saya tidak sejalan dengan
40 orang tua 9 1,20% Sedang Mei        
Saya sulit untuk mengambil keputusan
42 pilihan karir 9 1,20% Sedang Mei        
Saya belum merencanaan karir masa
45 depan 9 1,20% Sedang Juni        
Saya merasa tertekan (stress)
4 menghadapi kehidupan/kegiatan 8 1,07% Sedang Juni        
Saya sedang mempunyai masalah
13 dengan anggota keluarga di rumah 8 1,07% Sedang Juni        
Saya belum mengenal macam-macam
6 kepribadian manusia 7 0,94% Rendah          
Saya belum tahu akibat nikah di usia
28 dini 7 0,94% Rendah          
Saya masih memiliki kebiasaan belajar
34 apabila akan ada tes/ujian 6 0,80% Rendah          
Saya merasa sulit mengendalikan
ketergantungan dengan pada
15 handphone 5 0,67% Rendah          
24 Saya merasa sulit untuk antri 5 0,67% Rendah          
Saya merasa khawatir/takut tidak dapat
12 lulus sekolah 4 0,53% Rendah          
5 Saya masih sulit mengendalikan emosi 3 0,40% Rendah          
Saya merasa sulit menghilangkan
kebiasaan keluar malem
11 (bermain,begadang) 3 0,40% Rendah          
Saya masih belum bisa menjaga sebuah
23 persahabatan agar tetap langgeng 3 0,40% Rendah          

2. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik

6
NOMOR JUMLAH
NAMA SISWA L/P %
MASALAH
Urut Kode Induk
1 K32 6399 ACHMAD FATCHUR ROCHMAN L 40 80,0%
2 K1 6368 ACHMAD ZAINUL ARIFIN L 33 66,0%
3 K14 6381 ADAM DWI SAPUTRA L 30 60,0%
4 K18 6385 ADIZA ZAHRA FIRDAUSY P 29 58,0%
5 K4 6371 AFRIDA ALYA FITRIANI P 28 56,0%
6 K8 6375 ALIFIAN RIZKY BAGUS P L 28 56,0%
7 K12 6379 AMELIA FEBRIANI P 27 54,0%
8 K17 6384 ANNISA RAHMAWATI P 27 54,0%
9 K3 6370 ARIES DWI ARMI WIDODO L 26 52,0%
10 K23 6390 DEWA ANUGRAH PUTRA P L 26 52,0%
11 K2 6369 DEWANGGA HAQQA ADZANY P L 25 50,0%
12 K15 6382 DEWI AYUNINGSYIH P 24 48,0%
13 K29 6396 DIFA AFKAR ASHILAH P 24 48,0%
14 K5 6372 DWI SITI LATIVA P 23 46,0%
15 K9 6376 FACHRUL ZAKARIA ROZAQ L 23 46,0%
16 K6 6373 FADIRA NUR RAHMATUL ULA P 22 44,0%
17 K13 6380 FITRI DAMAYANTI P 22 44,0%
18 K20 6387 FITRIAH NUR AINI P 22 44,0%
19 K7 6374 ILHAN ALIF VIAN SYACH L 21 42,0%
20 K11 6378 MOCH. TORIQUL MUCHLISSIN L 21 42,0%
21 K16 6383 MOCH. VICKY SAMRONY L 21 42,0%
22 K21 6388 MOCHAMMAD DIMAS TEGAR F L 21 42,0%
23 K22 6389 MOH. AFFAN ARDIANSYAH L 21 42,0%
24 K26 6393 MOHAMMAD AFRIZAL HANIF L 21 42,0%
25 K10 6377 MOHAMMAD WIJAYA L 20 40,0%
26 K19 6386 MUHAMMAD NUR MU'ARIF L 20 40,0%
27 K25 6392 MUHAMMAD RIDUWAN F L 19 38,0%
28 K27 6394 MUHAMMAD SYAHRUL L 19 38,0%
29 K31 6398 NOVIA KARTIKA SARI P 19 38,0%
30 K24 6391 NUR LAILI AMALIA ROHMAH P 18 36,0%
31 K28 6395 PUTRI DIANA P 14 28,0%
32 K30 6397 SOVIA PUTRI SALSABILLA P 14 28,0%
33 K33 0 0 0 0 0,0%
34 K34 0 0 0 0 0,0%
35 K35 0 0 0 0 0,0%
36 K36 0 0 0 0 0,0%
37 K37 0 0 0 0 0,0%
38 K38 0 0 0 0 0,0%
39 K39 0 0 0 0 0,0%
40 K40 0 0 0 0 0,0%

Berdasarkan profil kelas dari hasil angket di atas, permasalahan tertinggi terdapat
pada bidang pribadi sebesar 40,09%, diikuti oleh bidang sosial sebesar 29,40%,
bidang belajar sebesar 29,11% & dan bidang karier sebesar 11,30%. Adapun butir
masalah yang paling tinggi adalah tentang belum banyak teman atau sahabat yang
dipilih oleh 29 konseli, diikuti oleh keinginan untuk menjadi pribadi mandiri sebanyak
27 konseli, etika yang baik dalam pergaulan sebanyak 26 orang. Sementara peserta

7
didik yang paling banyak memilih item masalah adalah ACHMAD FATCHUR ROCHMAN
(40 butir) dan ACHMAD ZAINUL ARIFIN (33 butir).
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen
BIDANG
LAYANA ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
N
PRIBADI Saya dalam menjalankan ibadah masih karena Memiliki kesadaran melakukan berbagai
terpaksa kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri
SOSIAL
Saya merasa belum memiliki kebiasaan untuk Memiliki kebiasaan untuk berpikir dan
berpikir dan bersikap positif bersikap positif
Kadang saya masih suka mencontek saat tes Memiliki kesadaran untuk tidak
mencontek saat mengikuti tes atau ujian
Saya merasa tertekan (stress) menghadapi Mampu menghindari stress dalam
kehidupan/kegiatan menghadapi kehidupan/kegiatan
Saya masih sulit mengendalikan emosi Mampu mengendalikan emosi
Saya belum mengenal macam-macam Mengenal macam-macam kepribadian
kepribadian manusia manusia
Saya belum tahu cara menjaga kesehatan agar Mampu menjaga kesehatan agar tetap fit
tetap fit menghadapi waktu ujian menghadapi waktu ujian
Saya merasa masih sering membuang sampah Memiliki kebiasaan untuk membuang
tidak pada tempatnya sampah pada tempatnya
Saya jenuh dan enggan masuk sekolah Mampu mengatasi kejenuhan masuk
sekolah
Saya meras sulit meninggalkan ketergantungan Mampu meninggalkan ketergantungan
dengan media sosial (fc, wa, ig, dll) dengan media sosial (fc, wa, ig, dll)
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan Mampu menghilangkan kebiasaan keluar
keluar malem (bermain,begadang) malem (bermain,begadang)
Saya merasa khawatir/takut tidak dapat lulus Memiliki kemampuan menghilangkan rasa
sekolah khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah
Saya sedang mempunyai masalah dengan Mampu mengatasi masalah dengan
anggota keluarga di rumah anggota keluarga di rumah
Saya banyak menghabiskan waktu dengan main Mampu berhenti main game atau games
game atau games online online
Saya merasa sulit mengendalikan Mampu mengendalikan ketergantungan
ketergantungan dengan pada handphone dengan pada handphone
Saya masih merasa belum memiliki rasa Memiliki rasa percaya diri
percaya diri
Saya belum tahu cara menyelesaikan masalah Memiliki kemampuan dalam
(konflik) menyelesaian masalah
Saya sering merasa tidak lancar dalam Mampu berkomunikasi secara efektif
berkomunikasi dengan orang lain
Saya belum paham pentingnya nilai-nilai Memiliki pemahaman tentang nilai-nilai
kehidupan di masyarakat kehidupan
Saya belum memahami tentang etika berlalu Memiliki etika dan budaya tertib berlalu
lintas lintas
Saya merasa belum paham tentang kiat sukses Memiliki kemampuan untuk sukses hidup
hidup bermasyarakat bermasyarakat
BELAJAR
Saya belum tahu lebih banyak akibat tawuran di Mampu menghidari dari tawuran pelajar
kalangan pelajar
Saya masih belum bisa menjaga sebuah Memiliki kemampuan untuk membina
persahabatan agar tetap langgeng persahabatan agar tetap langgeng
8
Saya merasa sulit untuk antri Memiliki kebiasaan untuk antri
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk Mengenal bentuk-bentuk kenakalan
kenakalan remaja saat ini dan cara remaja saat ini dan cara mensikapinya
mensikapinya
Saya belum tahu membuat persahabatan yang Mampu membangun persahabatan yang
baik melalui medsos baik melalui medsos
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata Memiliki kebiasaan mengucapkan kata
maaf, tolong dan terimakasih dalam pergaulan maaf, tolong dan terimakasih dalam
pergaulan
Saya belum tahu akibat nikah di usia dini Mampu menghindari pernikahan dini
Saya belum banyak tahu dampak pacaran di Memiliki pemahaman tentang dampak
kalangan remaja pacaran di kalangan remaja
Saya belum paham cara meningkatkan motivasi Memiliki pemahaman tentang cara
belajar meningkatkan motivasi belajar
Saya belum bisa mengevaluasi hasil prestasi Mampu mengevaluasi hasil prestasi
belajar belajar

Saya belum tahu kiat sukses dalam menghadapi Memiliki pemahaman tentang kiat sukses
Ujian dalam menghadapi Ujian
Saya masih belum bisa belajar secara rutin Memiliki kebiasaan belajar secara rutin
Saya masih memiliki kebiasaan belajar apabila Mampu menghilangkan kebiasaan belajar
akan ada tes/ujian apabila akan ada tes/ujian
Saya belum tahu informasi syarat-syarat Memiliki pemahaman tentang syarat-
kelulusan syarat kelulusan
KARIR Saya belum paham cara meningkatkan Mampu meningkatkan konsentrasi belajar
konsentrasi belajar
Saya merasa kesulitan mempelajari dan Mampu mengatasi kesulitan mempelajari
memahami mata pelajaran tertentu dan memahami mata pelajaran tertentu
Saya berencana untuk indekos saat Memiliki kemampuan untuk mengelola
melanjutkan ke SLTA tetapi belum tahu cara keuangan saat indekos
mengelola keuangan
Saya mudah putus asa setiap menghadapi Memiliki ketahanan diri setiap
kegagalan menghadapi kegagalan
Cita-cita saya tidak sejalan dengan orang tua Memiliki keselarasan cita-cita dengan
harapan orang tua
Saya belum mengenal jenis-jenis organisasi di Mengenal lebih dekat dengan berbagai
masyarakat jenis organisasi yang ada di masyarakat

Saya sulit untuk mengambil keputusan pilihan Memiliki kemantapan pada keputusan
karir pilihan karir
Saya masih ragu untuk melanjutkan sekolah ke Memiliki kemauan untuk melanjutkan
jenjang SLTA sekolah ke jenjang SLTA
Saya belum tahu tentang cara atau strategi Memiliki pemahaman tentang cara atau
masuk sekolah favorit strategi masuk sekolah favorit
Saya belum merencanaan karir masa depan Memiliki rencana karir masa depan
Saya kurang berminat memikirkan masa depan Memiliki motivasi untuk sukses
Saya belum memahami tentang dunia kerja Mengenal Profesi di Dunia Kerja
Saya masih bingung memikirkan karir setelah Memiliki pemahaman tentang pilihan karir
lulus SMP/MTs setelah lulus SMP/MTs
Saya belum paham masalah peminatan/jurusan Memiliki pemahaman tentang
di SMA/MA peminatan/jurusan di SMA/MA
Saya belum paham masalah peminatan/jurusan Memiliki pemahaman tentang
di SMK/MAK peminatan/jurusan di SMK/MAK

9
E. RUMUSAN KEBUTUHAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan
konseling. Berikut rumusan tujuannya
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
PRIBADI Memiliki kesadaran melakukan berbagai Peserta didik/konseli memiliki kesadaran melakukan
kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri berbagai kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri
Memiliki kebiasaan untuk berpikir dan Peserta didik/konseli mampu memiliki kebiasaan
bersikap positif berpikir positif serta mencapai pribadi yang mampu
berpikir dan bersikap selalu positif
Memiliki kesadaran untuk tidak Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan
mencontek saat mengikuti tes atau ujian kesadaran bahwa menyontek adalah perbuatan tidak
baik (tercela), memahami penyebab dan dampak dari
perbuatan menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
Mampu menghindari stress dalam Peserta didik/konseli dapat memahami gejala-gejala
menghadapi kehidupan/kegiatan stress serta faktor-faktor penyebab dan cara
mengatasinya
Mampu mengendalikan emosi Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi dan
memantapkan nilai serta cara bertingkah laku yang
dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas
Mengenal macam-macam kepribadian Peserta didik/konseli dapat mengenal dan memahami
manusia tipe-tipe kepribadian manusia serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang matang
Mampu menjaga kesehatan agar tetap fit Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya
menghadapi waktu ujian menjaga kesehatan tubuh serta dapat membiasakan
pola hidup bersih dan sehat
Memiliki kebiasaan untuk membuang Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan hidup bersih
sampah pada tempatnya dengan membuang sampah pada tempatnya
Mampu mengatasi kejenuhan masuk Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
sekolah kejenuhanya masuk sekolah
Mampu meninggalkan ketergantungan Peserta didik/konseli mampu meninggalkan
dengan media sosial (fc, wa, ig, dll) ketergantungan dengan media sosial (fc, wa, ig, dll)
Mampu menghilangkan kebiasaan keluar Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
malem (bermain,begadang) kebiasaan keluar malem (bermain,begadang)
Memiliki kemampuan menghilangkan Peserta didik/konseli memiliki kemampuan
rasa khawatir/takut tidak dapat lulus menghilangkan rasa khawatir/takut tidak dapat lulus
sekolah sekolah
Mampu mengatasi masalah dengan Peserta didik/konseli mampu mengatasi masalah
anggota keluarga di rumah dengan anggota keluarga di rumah
Mampu berhenti main game atau games Peserta didik/konseli dapat berhenti main game
online atau games online dalam mengisi waktu luangnya
Mampu mengendalikan ketergantungan Peserta didik/konseli mampu mengendalikan
dengan pada handphone ketergantungan dengan pada handphone
Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli mampu meningkatkan rasa
percaya diri dengan baik untuk mencapai tujuan
hidupnya
Memiliki kemampuan dalam Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan masalah
menyelesaian masalah yang sedang dihadapi

10
SOSIAL Mampu berkomunikasi secara efektif Peserta didik/konseli dapat mengetahui pentingnya
komunikasi untuk menyampaikan pesan, ide atau
gagasan dalam hidup bermasyarakat
Memiliki pemahaman tentang nilai-nilai Peserta didik/konseli dapat memahami nilai-nilai
kehidupan kehidupan serta dapat bersosialisasi dan mengambil
keputusan berdasarkan nilai-nilai atau norma
kehidupan
Memiliki etika dan budaya tertib berlalu Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
lintas memiliki budaya tertib berlalu lintas di jalan serta
menumbuhkan kesadaran untuk disiplin mentaati
rambu-rambu lalu lintas
Memiliki kemampuan untuk sukses hidup Peserta didik/konseli mampu memahami dan
bermasyarakat menerima peran sosial pria dan wanita dengan norma
yang ada di masyarakat serta berprilaku sebagai pria
dan wanita sesauai dengan norma masyarakat
Mampu menghidari dari tawuran pelajar Peserta didik/konseli dapat memahami dampak dari
tawuran pelajar dan mampu menghindarinya
Memiliki kemampuan untuk membina Peserta didik/konseli dapat memiliki perasaan positif
persahabatan agar tetap langgeng untuk membina persahabatan dengan kegiatan positif
serta memilki rencana kegiatan untuk mengisi
kegiatan persahabatan yang positif
Memiliki kebiasaan untuk antri Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan antri sebagai
pernghargaan atas diri sendiri dan orang lain
Mengenal bentuk-bentuk kenakalan Peserta didik/konseli mengenal bentuk-bentuk
remaja saat ini dan cara mensikapinya kenakalan remaja saat ini dan cara mensikapinya
Mampu membangun persahabatan yang Peserta didik/konseli mampu membangun
baik melalui medsos persahabatan yang baik melalui medsos
Memiliki kebiasaan mengucapkan kata Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
maaf, tolong dan terimakasih dalam mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih
pergaulan dalam pergaulan

Mampu menghindari pernikahan dini Peserta didik/konseli dapat memahami persiapan


penting orientasi hidup berkeluarga, mengetahui
bagaimana dampak dari pernikahan di usia muda

Memiliki pemahaman tentang dampak Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang


pacaran di kalangan remaja dampak pacaran di kalangan remaja
BELAJAR Memiliki pemahaman tentang cara Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan
meningkatkan motivasi belajar kebiasaan yang benar dalam belajar hingga dapat
membangkitkan semangat belajar

Mampu mengevaluasi hasil prestasi Peserta didik/konseli mampu mengevaluasi kebiasaan


belajar belajar serta merencanakan pencapaian prestasi
belajarnya sesuai dengan target yang ingin dicapai
Memiliki pemahaman tentang kiat sukses Peserta didik/konseli mampu memahami kiat sukses
dalam menghadapi Ujian menghadapi ujian sekolah maupun ujian nasional
serta memilki keyakinan terhadap kesuksesannya
Memiliki kebiasaan belajar secara rutin Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan belajar
secara rutin
Mampu menghilangkan kebiasaan belajar Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
apabila akan ada tes/ujian kebiasaan belajar apabila akan ada tes/ujian
Memiliki pemahaman tentang syarat- Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
syarat kelulusan syarat-syarat kelulusan

11
Mampu meningkatkan konsentrasi belajar Peserta didik/konseli mampu meningkatkan
konsentrasi belajar
Mampu mengatasi kesulitan mempelajari Peserta didik/konseli mampu mengatasi kesulitan
dan memahami mata pelajaran tertentu mempelajari dan memahami mata pelajaran tertentu
KARIR Memiliki kemampuan untuk mengelola Peserta didik/konseli mampu mengelola keuangan
keuangan saat indekos saat indekos
Memiliki ketahanan diri setiap Peserta didik/konseli memiliki semangat diri saat
menghadapi kegagalan mengalami suatu kegagalan
Memiliki keselarasan cita-cita dengan Peserta didik/konseli mampu menyelaraskan cita-cita
harapan orang tua dengan harapan orang tua
Mengenal lebih dekat dengan berbagai Peserta didik/konseli mengenal berbagai organisasi
jenis organisasi yang ada di masyarakat yang ada di masyarakat
Memiliki kemantapan pada keputusan Peserta didik/konseli memiliki kemantapan pilihan
pilihan karir karir
Memiliki kemauan untuk melanjutkan Peserta didik/konseli memiliki kemauan untuk
sekolah ke jenjang SLTA melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
Memiliki pemahaman tentang cara atau Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
strategi masuk sekolah favorit cara atau strategi masuk sekolah favorit
Memiliki rencana karir masa depan Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya
perencanaan karir serta memiliki sikap positif dalam
meraih kesuksesan masa depan

Memiliki motivasi untuk sukses Peserta didik/konseli dapat belajar tentang


kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan
ekonomi dari tokoh inspiratif

Mengenal Profesi di Dunia Kerja Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan


memahami macam-macam profesi yang ada di dunia
kerja

Memiliki pemahaman tentang pilihan Peserta didik/konseli mampu memahami


karir setelah lulus SMP/MTs kemampuan, minat dan bakatnya sehingga dapat
menemukan pilihan studi lanjutnya

Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli mampu mengenal dan


peminatan/jurusan di SMA/MA memahami prospek karir dari setiap kelompok
peminatan atau jurusan yang ada di SMA/MA.

Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli mampu mengenal dan


peminatan/jurusan di SMK/MAK memahami prospek karir dari setiap kelompok
peminatan atau jurusan yang ada di SMK/MAK.

F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan dasar, (2) layanan
peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan sistem.
Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan

12
mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan
berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam
aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok,
bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media
adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru
kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan
klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan
kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga
dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi
peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,
orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua
peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.

3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik


Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan
kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan
mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan
perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di
sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui
secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk
grafik. Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan
kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual,
konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar

13
terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat
menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling
atau konselor dap at memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan
karir dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.

4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai
dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor. Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan
konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap
muka dan daring.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut :
PRO
KOMPONEN JUMLAH PERHITUNGAN
NO NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN POR
PROGRAM LAYANAN WAKTU/JAM
SI
1 Layanan 1 Ibadah dengan kemauan sendiri 18 32% 47% x 24 =
Dasar 2 Berpikir dan bersikap positif 11,28
3 Membangun Rasa Percaya diri
4 Komunikasi efektif
5 Cara mengendalikan emosi
6 Kepribadian Manusia
7 Pentingnya menjaga kesehatan tubuh
8 Cara belajar yang efektif dan efesien
9 Rokok, Miras dan Napza
10 Bakat dan kemampuan diri
11 Etika dan budaya dalam pergaulan
12 Pacaran remaja dan dampaknya
13 Tawuran pelajar dan akibatnya
14 Membina persahabatan
15 Dampak pernikahan di usia muda
16 Meningkatkan Motivasi Belajar
17 Evaluasi prestasi belajar
18 Kiat sukses hadapi ujian (USBN - UN)
2 Layanan 1 Kiat melanjutkan sekolah dengan mendapat 13 23% 14% x 24 =
Peminatan beasiswa 3,36

14
dan 2 Management waktu (sekolah dan bekerja)
Perencanaan 3 Pengaruh cita-cita terhadap masa depan
Individual 4 Mengenal berbagai organisasi yang ada di
Peserta Didik masyarakat
5 Mantap pada keputusan pilihan karir
6 Mantap untuk melanjutkan sekolah ke jenjang Sma
7 Cara atau strategi masuk sekolah favorit
8 Perencanaan karir masa depan
9 Motivasi sukses dari tokoh inspiratif
10 Profesi di Dunia Kerja
11 Pilihan karir setelah lulus MTs
12 Prospek karir peminatan/jurusan di SMA/MA
13 Membutuhkan informasi daftar dengan cara online
3 Layanan 1 Mengatasi kejenuhan masuk sekolah 19 33% 24% x 24 =
Responsi 2 Muhasabah diri 5,76
3 Pentingnya mematuhi tata tertib sekolah
4 Menghilangkan rasa khawatir/takut tidak dapat
lulus sekolah
5 Mengatasi masalah dengan anggota keluarga di
rumah
6 Tips-tips mengontrol diri menghadapi situasi yang
membuat gugup, malu dna takut
7 Menghargai diri sendiri dan menjadi diri sendiri
8 Teman belajar bersama
9 Tahapan dalam menyelesaian masalah
10 Cara memanfaatkan buku-buku perpustakaan
11 Bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara
mensikapinya
12 Cara bertanya dan menjawab yang baik
13 Mencari aktivitas lain selain memikirkan pacaran
14 Cara bergaul yang baik
15 Kebiasaan belajar rutin
16 Cara mengatasi konflik dengan teman
17 Syarat-syarat kelulusan
18 Meningkatkan konsentrasi belajar
19 Mengatasi kesulitan mempelajari dan memahami
mata pelajaran tertentu

4 Dukungan 1 Pengembangan Jejaring 7 12% 15% x 24 = 3,6


Sistem 2 Kegiatan management
3 Kunjungan rumah
4 Kolaborasi
5 Pengembangan Profesi Konselor
 In house training
   Pendidik lanjut
 

100
JUMLAH JAM 57 % 24

G. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu
bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli

15
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab
tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan
secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.

2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati
terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3)
menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang
berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.

3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang
dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian

4. Karir

16
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi
dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik
dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki - perempuan.

H. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK

Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta


didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling)

BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN
PRIBADI Memiliki kesadaran Peserta didik/konseli memiliki Ibadah dengan kemauan
melakukan berbagai kesadaran melakukan berbagai sendiri
kegiatan ibadah dengan kegiatan ibadah dengan kemauan
kemauan sendiri sendiri
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli mampu memiliki Berpikir dan bersikap
berpikir dan bersikap kebiasaan berpikir positif serta positif
positif mencapai pribadi yang mampu berpikir
dan bersikap selalu positif
Memiliki kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki Menyontek, penyebab
tidak mencontek saat pemahaman dan kesadaran bahwa dan solusinya
mengikuti tes atau ujian menyontek adalah perbuatan tidak
baik (tercela), memahami penyebab
dan dampak dari perbuatan
menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
Mampu menghindari Peserta didik/konseli dapat Stress dan cara
stress dalam menghadapi memahami gejala-gejala stress serta mengatasinya
kehidupan/kegiatan faktor-faktor penyebab dan cara
mengatasinya
Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli dapat Cara mengendalikan
emosi mengendalikan emosi dan emosi
memantapkan nilai serta cara
bertingkah laku yang dapat diterima
dalam kehidupan sosial yang lebih luas

17
Mengenal macam-macam Peserta didik/konseli dapat mengenal Kepribadian Manusia
kepribadian manusia dan memahami tipe-tipe kepribadian
manusia serta dapat tumbuh menjadi
pribadi yang matang
Mampu menjaga Peserta didik/konseli mampu Pentingnya menjaga
kesehatan agar tetap fit memahami pentingnya menjaga kesehatan tubuh
menghadapi waktu ujian kesehatan tubuh serta dapat
membiasakan pola hidup bersih dan
sehat
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan membuang
membuang sampah pada kebiasaan hidup bersih dengan sampah pada tempatnya
tempatnya membuang sampah pada tempatnya

Mampu mengatasi Peserta didik/konseli mampu Mengatasi kejenuhan


kejenuhan masuk sekolah menghilangkan kejenuhanya masuk masuk sekolah
sekolah
Mampu meninggalkan Peserta didik/konseli mampu Menghilangkan
ketergantungan dengan meninggalkan ketergantungan dengan ketergantungan dengan
media sosial (fc, wa, ig, dll) media sosial (fc, wa, ig, dll) media sosial (fc, wa, ig,
dll)
Mampu menghilangkan Peserta didik/konseli mampu Akibat kebiasaan keluar
kebiasaan keluar malem menghilangkan kebiasaan keluar malem
(bermain,begadang) malem (bermain,begadang) (bermain,begadang)

Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli memiliki Menghilangkan rasa


menghilangkan rasa kemampuan menghilangkan rasa khawatir/takut tidak
khawatir/takut tidak khawatir/takut tidak dapat lulus dapat lulus sekolah
dapat lulus sekolah sekolah

Mampu mengatasi Peserta didik/konseli mampu Mengatasi masalah


masalah dengan anggota mengatasi masalah dengan anggota dengan anggota keluarga
keluarga di rumah keluarga di rumah di rumah

Mampu berhenti main Peserta didik/konseli dapat berhenti Dampak main game atau
game atau games online main game atau games online dalam games online
mengisi waktu luangnya
Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli mampu Dampak dari
ketergantungan dengan mengendalikan ketergantungan ketergantungan pada
pada handphone dengan pada handphone handphone

Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli mampu Membangun Rasa


meningkatkan rasa percaya diri dengan Percaya Diri
baik untuk mencapai tujuan hidupnya
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Tahapan dalam
dalam menyelesaian menyelesaikan masalah yang sedang menyelesaian masalah
masalah dihadapi
SOSIAL Mampu berkomunikasi Peserta didik/konseli dapat Komunikasi efektif
secara efektif mengetahui pentingnya komunikasi
untuk menyampaikan pesan, ide atau
gagasan dalam hidup bermasyarakat
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat Nilai-nilai Kehidupan
tentang nilai-nilai memahami nilai-nilai kehidupan serta
kehidupan dapat bersosialisasi dan mengambil
keputusan berdasarkan nilai-nilai atau
norma kehidupan
Memiliki etika dan budaya Peserta didik/konseli dapat Etika dan budaya tertib
tertib berlalu lintas memahami pentingnya memiliki berlalu lintas
budaya tertib berlalu lintas di jalan
serta menumbuhkan kesadaran untuk
18
disiplin mentaati rambu-rambu lalu
lintas
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Kiat sukses hidup
untuk sukses hidup memahami dan menerima peran sosial bermasyarakat
bermasyarakat pria dan wanita dengan norma yang
ada di masyarakat serta berprilaku
sebagai pria dan wanita sesauai
dengan norma masyarakat
Mampu menghidari dari Peserta didik/konseli dapat Tawuran pelajar dan
tawuran pelajar memahami dampak dari tawuran akibatnya
pelajar dan mampu menghindarinya
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli dapat memiliki Membina persahabatan
untuk membina perasaan positif untuk membina
persahabatan agar tetap persahabatan dengan kegiatan positif
langgeng serta memilki rencana kegiatan untuk
mengisi kegiatan persahabatan yang
positif
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan antri
antri kebiasaan antri sebagai pernghargaan
atas diri sendiri dan orang lain
Mengenal bentuk-bentuk Peserta didik/konseli mengenal Bentuk-bentuk kenakalan
kenakalan remaja saat ini bentuk-bentuk kenakalan remaja saat remaja saat ini dan cara
dan cara mensikapinya ini dan cara mensikapinya mensikapinya

Mampu membangun Peserta didik/konseli mampu Membuat persahabatan


persahabatan yang baik membangun persahabatan yang baik yang baik melalui medsos
melalui medsos melalui medsos

Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan mengucapkan


mengucapkan kata maaf, kebiasaan mengucapkan kata maaf, kata maaf, tolong dan
tolong dan terimakasih tolong dan terimakasih dalam terimakasih dalam
dalam pergaulan pergaulan pergaulan
Mampu menghindari Peserta didik/konseli dapat Dampak pernikahan di
pernikahan dini memahami persiapan penting orientasi usia muda
hidup berkeluarga, mengetahui
bagaimana dampak dari pernikahan di
usia muda
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Dampak pacaran
tentang dampak pacaran pemahaman tentang dampak pacaran dikalangan remaja
di kalangan remaja di kalangan remaja
BELAJAR Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat Meningkatkan Motivasi
tentang cara menerapkan sikap dan kebiasaan yang Belajar
meningkatkan motivasi benar dalam belajar hingga dapat
belajar membangkitkan semangat belajar
Mampu mengevaluasi Peserta didik/konseli mampu Evaluasi prestasi belajar
hasil prestasi belajar mengevaluasi kebiasaan belajar serta
merencanakan pencapaian prestasi
belajarnya sesuai dengan target yang
ingin dicapai
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu Kiat sukses hadapi ujian
tentang kiat sukses dalam memahami kiat sukses menghadapi (USBN - UN)
menghadapi Ujian ujian sekolah maupun ujian nasional
serta memilki keyakinan terhadap
kesuksesannya
Memiliki kebiasaan belajar Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan belajar rutin
secara rutin kebiasaan belajar secara rutin
Mampu menghilangkan Peserta didik/konseli mampu Menghilangkan

19
kebiasaan belajar apabila menghilangkan kebiasaan belajar kebiasaan belajar saat
akan ada tes/ujian apabila akan ada tes/ujian akan ada ujian
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Syarat-syarat kelulusan
tentang syarat-syarat pemahaman tentang syarat-syarat
kelulusan kelulusan
Mampu meningkatkan Peserta didik/konseli mampu Meningkatkan
konsentrasi belajar meningkatkan konsentrasi belajar konsentrasi belajar
Mampu mengatasi Peserta didik/konseli mampu Mengatasi kesulitan
kesulitan mempelajari dan mengatasi kesulitan mempelajari dan mempelajari dan
memahami mata memahami mata pelajaran tertentu memahami mata
pelajaran tertentu pelajaran tertentu
KARIR Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Kiat mengelola keuangan
untuk mengelola mengelola keuangan saat indekos saat indekos
keuangan saat indekos
Memiliki ketahanan diri Peserta didik/konseli memiliki Membangkitkan
setiap menghadapi semangat diri saat mengalami suatu semangat diri saat
kegagalan kegagalan mengalami kegagalan
Memiliki keselarasan cita- Peserta didik/konseli mampu Keselarasan cita-cita
cita dengan harapan orang menyelaraskan cita-cita dengan dengan harapan orang
tua harapan orang tua tua
Mengenal lebih dekat Peserta didik/konseli mengenal Mengenal berbagai
dengan berbagai jenis berbagai organisasi yang ada di organisasi yang ada di
organisasi yang ada di masyarakat masyarakat
masyarakat
Memiliki kemantapan Peserta didik/konseli memiliki Mantap pada keputusan
pada keputusan pilihan kemantapan pilihan karir pilihan karir
karir
Memiliki kemauan untuk Peserta didik/konseli memiliki Mantap untuk
melanjutkan sekolah ke kemauan untuk melanjutkan ke jenjang melanjutkan sekolah ke
jenjang SLTA yang lebih tinggi jenjang SLTA

Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Cara atau strategi masuk


tentang cara atau strategi pemahaman tentang cara atau strategi sekolah favorit
masuk sekolah favorit masuk sekolah favorit

Memiliki rencana karir Peserta didik/konseli mampu Perencanaan karir masa


masa depan memahami pentingnya perencanaan depan
karir serta memiliki sikap positif dalam
meraih kesuksesan masa depan
Memiliki motivasi untuk Peserta didik/konseli dapat belajar Motivasi sukses dari
sukses tentang kehidupan mandiri secara tokoh inspiratif
emosional, sosial dan ekonomi dari
tokoh inspiratif
Mengenal Profesi di Dunia Peserta didik/konseli dapat Profesi di Dunia Kerja
Kerja mengetahui dan memahami macam-
macam profesi yang ada di dunia kerja
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu Pilihan karir setelah lulus
tentang pilihan karir memahami kemampuan, minat dan SMP/MTs
setelah lulus SMP/MTs bakatnya sehingga dapat menemukan
pilihan studi lanjutnya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu Prospek karir
tentang mengenal dan memahami prospek peminatan/jurusan di
peminatan/jurusan di karir dari setiap kelompok peminatan SMA/MA
SMA/MA atau jurusan yang ada di SMA/MA.
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu Prospek karir
tentang mengenal dan memahami prospek peminatan/jurusan di
peminatan/jurusan di karir dari setiap kelompok peminatan SMK/MAK

20
SMK/MAK atau jurusan yang ada di SMK/MAK.

I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)

Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli
(c)   Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d)   Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang
dapat dilaksanakan adalah bimbingan
(e)   Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f)      Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g)     Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
(h)     Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dan sebagainya.
(i)       Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
(j)       Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).

21
22
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING

EKUI
BIDANG KOMPONEN STRATEGI KE EVA
TUJUAN LAYANAN MATERI METODE MEDIA VALE
LAYANAN PROGRAM LAYANAN LAS LUASI
NSI
PRIBADI
Peserta didik/konseli memiliki kesadaran VII Proses
Bimbingan Ibadah dengan Ceramah, Slide Power
melakukan berbagai kegiatan ibadah dengan Dasar VIII dan 2 jam
Kelompok kemauan sendiri Diskusi Point
kemauan sendiri IX Hasil

Peserta didik/konseli mampu memiliki


VII Proses
kebiasaan berpikir positif serta mencapai Bimbingan Berpikir dan Ceramah, Slide Power
Dasar VIII dan 2 jam
pribadi yang mampu berpikir dan bersikap Kelompok bersikap positif Diskusi Point
IX Hasil
selalu positif
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
dan kesadaran bahwa menyontek adalah
VII Menyontek, Proses
perbuatan tidak baik (tercela), memahami Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar VIII penyebab dan dan 2 jam
penyebab dan dampak dari perbuatan Kelompok Diskusi Point
IX solusinya Hasil
menyontek serta mampu untuk
menghindarinya

Peserta didik/konseli dapat memahami VII Proses


Bimbingan Stress dan cara Ceramah, Slide Power
gejala-gejala stress serta faktor-faktor Dasar VIII dan 2 jam
Kelompok mengatasinya Diskusi Point
penyebab dan cara mengatasinya IX Hasil

Peserta didik/konseli dapat mengendalikan


VII Cara Proses
emosi dan memantapkan nilai serta cara Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar VIII mengendalikan dan 2 jam
bertingkah laku yang dapat diterima dalam Kelompok Diskusi Point
IX emosi Hasil
kehidupan sosial yang lebih luas
Peserta didik/konseli dapat mengenal dan
VII Proses
memahami tipe-tipe kepribadian manusia Bimbingan Kepribadian Ceramah, Slide Power
Dasar VIII dan 2 jam
serta dapat tumbuh menjadi pribadi yang Kelompok Manusia Diskusi Point
IX Hasil
matang

23
Peserta didik/konseli mampu memahami
VII Pentingnya Proses
pentingnya menjaga kesehatan tubuh serta Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar VIII menjaga dan 2 jam
dapat membiasakan pola hidup bersih dan Kelompok Diskusi Point
IX kesehatan tubuh Hasil
sehat
Disesuaikan Disesuaikan
Kebiasaan
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan VII dengan dengan Proses
Bimbingan membuang
hidup bersih dengan membuang sampah Dasar VIII pendekatan pendekatan dan 2 jam
Kelompok sampah pada
pada tempatnya IX yang yang Hasil
tempatnya
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
VII Mengatasi dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli mampu menghilangkan Konseling
Responsif VIII kejenuhan pendekatan pendekatan dan 2 jam
kejenuhanya masuk sekolah Individu
IX masuk sekolah yang yang Hasil
digunakan digunakan
Menghilangkan Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu meninggalkan VII ketergantungan dengan dengan Proses
Konseling
ketergantungan dengan media sosial (fc, wa, Responsif VIII dengan media pendekatan pendekatan dan 2 jam
Individu
ig, dll) IX sosial (fc, wa, ig, yang yang Hasil
dll) digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Akibat kebiasaan
VII dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli mampu menghilangkan Konseling keluar malem
Responsif VIII pendekatan pendekatan dan 2 jam
kebiasaan keluar malem (bermain,begadang) Individu (bermain,begada
IX yang yang Hasil
ng)
digunakan digunakan
Menghilangkan Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki kemampuan VII rasa dengan dengan Proses
Konseling
menghilangkan rasa khawatir/takut tidak Responsif VIII khawatir/takut pendekatan pendekatan dan 2 jam
Individu
dapat lulus sekolah IX tidak dapat lulus yang yang Hasil
sekolah digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Mengatasi
VII dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli mampu mengatasi Konseling masalah dengan
Responsif VIII pendekatan pendekatan dan 2 jam
masalah dengan anggota keluarga di rumah Individu anggota keluarga
IX yang yang Hasil
di rumah
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli dapat berhenti main Responsif Konseling VII Dampak main Disesuaikan Disesuaikan Proses 2 jam
game atau games online dalam mengisi Individu VIII game atau dengan dengan dan

24
pendekatan pendekatan
waktu luangnya IX games online yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
VII Dampak dari dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli mampu mengendalikan Konseling
Responsif VIII ketergantungan pendekatan pendekatan dan 2 jam
ketergantungan dengan pada handphone Individu
IX pada handphone yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu meningkatkan VII dengan dengan Proses
Konseling Membangun
rasa percaya diri dengan baik untuk Responsif VIII pendekatan pendekatan dan 2 jam
Individu Rasa Percaya Diri
mencapai tujuan hidupnya IX yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
VII Tahapan dalam dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan Konseling
Responsif VIII menyelesaian pendekatan pendekatan dan 2 jam
masalah yang sedang dihadapi Individu
IX masalah yang yang Hasil
digunakan digunakan
SOSIAL Peserta didik/konseli dapat mengetahui
VII Proses
pentingnya komunikasi untuk menyampaikan Bimbingan Komunikasi Ceramah, Slide Power
Dasar VIII dan 2 jam
pesan, ide atau gagasan dalam hidup Kelompok efektif Diskusi Point
IX Hasil
bermasyarakat
Peserta didik/konseli dapat memahami nilai-
VII Proses
nilai kehidupan serta dapat bersosialisasi dan Bimbingan Nilai-nilai Ceramah, Slide Power
Dasar VIII dan 2 jam
mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai Kelompok Kehidupan Diskusi Point
IX Hasil
atau norma kehidupan
Peserta didik/konseli dapat memahami
pentingnya memiliki budaya tertib berlalu VII Etika dan budaya Proses
Bimbingan Ceramah, Slide Power
lintas di jalan serta menumbuhkan kesadaran Dasar VIII tertib berlalu dan 2 jam
Kelompok Diskusi Point
untuk disiplin mentaati rambu-rambu lalu IX lintas Hasil
lintas
Peserta didik/konseli mampu memahami
VII Proses
dan menerima peran sosial pria dan wanita Bimbingan Kiat sukses hidup Ceramah, Slide Power
Dasar VIII dan 2 jam
dengan norma yang ada di masyarakat serta Kelompok bermasyarakat Diskusi Point
IX Hasil
berprilaku sebagai pria dan wanita sesauai

25
dengan norma masyarakat

Peserta didik/konseli dapat memahami Kelas VII Proses


Tawuran pelajar Ceramah, Slide Power
dampak dari tawuran pelajar dan mampu Dasar Besar/Lintas VIII dan 2 jam
dan akibatnya Tanya jawab Point
menghindarinya Kelas IX Hasil

Peserta didik/konseli dapat memiliki


perasaan positif untuk membina VII Proses
Bimbingan Membina Ceramah, Slide Power
persahabatan dengan kegiatan positif serta Dasar VIII dan 2 jam
kelompok persahabatan Diskusi Point
memilki rencana kegiatan untuk mengisi IX Hasil
kegiatan persahabatan yang positif
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan VII dengan dengan Proses
Konseling
antri sebagai pernghargaan atas diri sendiri Responsif VIII Kebiasaan antri pendekatan pendekatan dan 2 jam
Individu
dan orang lain IX yang yang Hasil
digunakan digunakan
Bentuk-bentuk Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mengenal bentuk- VII kenakalan dengan dengan Proses
Konseling
bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara Responsif VIII remaja saat ini pendekatan pendekatan dan 2 jam
Individu
mensikapinya IX dan cara yang yang Hasil
mensikapinya digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Membuat
VII dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli mampu membangun Konseling persahabatan
Responsif VIII pendekatan pendekatan dan 2 jam
persahabatan yang baik melalui medsos Individu yang baik melalui
IX yang yang Hasil
medsos
digunakan digunakan
Kebiasaan
Disesuaikan Disesuaikan
mengucapkan
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan VII dengan dengan Proses
Konseling kata maaf,
mengucapkan kata maaf, tolong dan Responsif VIII pendekatan pendekatan dan 2 jam
Individu tolong dan
terimakasih dalam pergaulan IX yang yang Hasil
terimakasih
digunakan digunakan
dalam pergaulan
Peserta didik/konseli dapat memahami
VII Dampak Proses
persiapan penting orientasi hidup Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar VIII pernikahan di dan 2 jam
berkeluarga, mengetahui bagaimana dampak Kelompok Diskusi Point
IX usia muda Hasil
dari pernikahan di usia muda

26
Disesuaikan Disesuaikan
VII Dampak pacaran Proses
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman Konseling dengan dengan
Responsif VIII dikalangan dan 2 jam
tentang dampak pacaran di kalangan remaja Individu pendekatan pendekatan yg
IX remaja Hasil
Yg digunakan digunakan
BELAJAR Peserta didik/konseli dapat menerapkan
VII Proses
sikap dan kebiasaan yang benar dalam Bimbingan Meningkatkan Ceramah, Slide Power
Dasar VIII dan 2 jam
belajar hingga dapat membangkitkan Kelompok Motivasi Belajar Diskusi Point
IX Hasil
semangat belajar
Peserta didik/konseli mampu mengevaluasi
VII Proses
kebiasaan belajar serta merencanakan Bimbingan Evaluasi prestasi Ceramah, Slide Power
Dasar VIII dan 2 jam
pencapaian prestasi belajarnya sesuai Kelompok belajar Diskusi Point
IX Hasil
dengan target yang ingin dicapai
Peserta didik/konseli mampu memahami
VII Kiat sukses Proses
kiat sukses menghadapi ujian sekolah Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar VIII hadapi ujian dan 2 jam
maupun ujian nasional serta memilki Kelompok Diskusi Point
IX (USBN - UN) Hasil
keyakinan terhadap kesuksesannya
Disesuaikan Disesuaikan
VII dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Konseling Kebiasaan
Responsif VIII pendekatan pendekatan dan 2 jam
belajar secara rutin Individu belajar rutin
IX yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Menghilangkan
VII dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli mampu menghilangkan Konseling kebiasaan belajar
Responsif VIII pendekatan pendekatan dan 2 jam
kebiasaan belajar apabila akan ada tes/ujian Individu saat akan ada
IX yang yang Hasil
ujian
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
VII dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman Konseling Syarat-syarat
Responsif VIII pendekatan pendekatan dan 2 jam
tentang syarat-syarat kelulusan Individu kelulusan
IX yang yang Hasil
digunakan digunakan
VII Meningkatkan Disesuaikan Disesuaikan Proses
Peserta didik/konseli mampu meningkatkan Konseling
Responsif VIII konsentrasi dengan dengan dan 2 jam
konsentrasi belajar Individu
IX belajar pendekatan pendekatan Hasil

27
yang yang
digunakan digunakan
Mengatasi
Disesuaikan Disesuaikan
kesulitan
Peserta didik/konseli mampu mengatasi VII dengan dengan Proses
Konseling mempelajari dan
kesulitan mempelajari dan memahami mata Responsif VIII pendekatan pendekatan dan 2 jam
Individu memahami mata
pelajaran tertentu IX yang yang Hasil
pelajaran
digunakan digunakan
tertentu
KARIR Disesuaikan Disesuaikan
VII Kiat mengelola dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli mampu mengelola Pem&Perenc Konseling
VIII keuangan saat pendekatan pendekatan dan 2 jam
keuangan saat indekos Indv Individu
IX indekos yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Membangkitkan
VII dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli memiliki semangat diri Pem&Perenc Konseling semangat diri
VIII pendekatan pendekatan dan 2 jam
saat mengalami suatu kegagalan Indv Individu saat mengalami
IX yang yang Hasil
kegagalan
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Keselarasan cita-
VII dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli mampu menyelaraskan Pem&Perenc Konseling cita dengan
VIII pendekatan pendekatan dan 2 jam
cita-cita dengan harapan orang tua Indv Individu harapan orang
IX yang yang Hasil
tua
digunakan digunakan
Mengenal Disesuaikan Disesuaikan
VII berbagai dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli mengenal berbagai Pem&Perenc Bimbingan
VIII organisasi yang pendekatan pendekatan dan 2 jam
organisasi yang ada di masyarakat Indv Kelompok
IX ada di yang yang Hasil
masyarakat digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
VII Mantap pada dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli memiliki kemantapan Pem&Perenc Konseling
VIII keputusan pendekatan pendekatan dan 2 jam
pilihan karir Indv Individu
IX pilihan karir yang yang Hasil
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli memiliki kemauan VII Mantap untuk Disesuaikan Disesuaikan Proses
Pem&Perenc Konseling
untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih VIII melanjutkan dengan dengan dan 2 jam
Indv Individu
tinggi IX sekolah ke pendekatan pendekatan Hasil

28
yang yang
jenjang SLTA
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman VII Cara atau dengan dengan Proses
Pem&Perenc Konseling
tentang cara atau strategi masuk sekolah VIII strategi masuk pendekatan pendekatan dan 2 jam
Indv Individu
favorit IX sekolah favorit yang yang Hasil
digunakan digunakan
Peserta didik mampu memahami pentingnya VII Proses
Pem&Perenc Bimbingan Perencanaan Ceramah, Slide Power
perencanaan karir serta memiliki sikap positif VIII dan 2 jam
Indv Kelompok karir masa depan Diskusi Point
dalam meraih kesuksesan masa depan IX Hasil
Peserta didik/konseli dapat belajar tentang VII Motivasi sukses Proses
Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power
kehidupan mandiri secara emosional, sosial VIII dari tokoh dan 2 jam
Indv Kelompok Diskusi Point
dan ekonomi dari tokoh inspiratif IX inspiratif Hasil
Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan VII Proses
Pem&Perenc Bimbingan Profesi di Dunia Ceramah, Slide Power
memahami macam-macam profesi yang ada VIII dan 2 jam
Indv Kelompok Kerja Diskusi Point
di dunia kerja IX Hasil
Peserta didik/konseli mampu memahami VII Pilihan karir Proses
Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power
kemampuan, minat dan bakatnya sehingga VIII setelah lulus dan 2 jam
Indv Kelompok Diskusi Point
dapat menemukan pilihan studi lanjutnya IX SMP/MTs Hasil
Konseli mampu mengenal dan memahami VII Prospek karir Proses
Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power
prospek karir dari setiap kelompok VIII peminatan/jurus dan 2 jam
Indv Kelompok Diskusi Point
peminatan/jurusan yang ada di SMA/MA. IX an di SMA/MA Hasil
Peserta didik/konseli mampu mengenal dan
VII Prospek karir Proses
memahami prospek karir dari setiap Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power
VIII peminatan/jurus dan 2 jam
kelompok peminatan atau jurusan yang ada Indv Kelompok Diskusi Point
IX an di SMK/MAK Hasil
di SMK/MAK.
VII
VIII
IX

IX

29
30
I. RENCANA EVALUASI. PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses
dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan
pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data

2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada
seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan
dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.

31
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan

3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang
atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum
begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
J. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup memadai.
Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang berkunjung
merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan
berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai
dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung terhadap
keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
4) Inventori Tugas Perkembangan
5) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi Peserta Didik
32
2) Paket bimbingan
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas :
ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi.

J. ANGGARAN DAN BIAYA


Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk kegiatan
bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang dibutuhkan.
Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk mendukung
keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Rencana anggaran disusun untuk mendukung
implementasi program secara cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini adalah sebagai
berikut :

Jumlah
No Jenis Barang Kebutuhan
Barang Uang
1. Kertas HVS 2 Plano Rp. 200.000,-
- Analisa AUM

- Angket Siswa

- Program BK

- Format-format BK

- Buku Agenda Kerja

2. Spidol 2 Rp. 15.000,-


- Spidol besar (permanen )
3

- Spidol kecil

3. Buku Folio 1 Rp. 90.000,-


- Buku Tamu
1

- Buku Agenda surat

33
4. Tampilan 10 Rp. 600.000,-
Kepustakaan
- Biblio konseling

5. Gunting 1 Rp. 15.000,-


- Gunting
1 Rp. 85.000,-

- Gunting rambut (gempol)

7. Staples 1 Rp. 10.000,-


- Kecil
1 Rp. 20.000.-

- Tanggung

8. Kursi dan Meja 1


- Kursi kerja
1

- Meja kerja
2

- Kursi konseli

9.
- Software Bimbingan dan

Konseling
Jumlah 26 Rp. 2.345.000,-

PROGRAM SEMESTERAN

Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah lanjutan di tingkat
SMA/SMK - MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”

34
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB

Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :
( Dicetak dari Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik yang sudah diisi dan diolah )

A. PROGRAM SEMESTER GANJIL


Berikut program semester ganjil dalam bentuk yang lebih rinci :

PROGRAM SEMESTER GANJIL BIMBINGAN DAN KONSELING

MTS …………..
TAHUN PELAJARAN …….
Bidang Sa
Jenis Bimbingan Fungsi sa Wa
No Tujuan
Kegiatan/Layanan BK ra ktu
P S B K n
A. PERSIAPAN                
Pembagian tugas VII
Tercapainya efektivitas layanan
  1 guru bimbingan dan           VIII Juli
bimbingan dan konseling
konseling/konselor IX
Assesmen VII
2 kebutuhan (Angket Terungkapnya kebutuhan peserta VIII Juli
  Masalah Siswa)           didik/konseli IX
Menyusun program VII
3 bimbingan dan Layanan bimbingan dan konseling VIII Juli
  konseling           lebih terarah dan tetap sasaran IX
VII
4 Konsultasi program Mendapat dukungan dari Kepala VIII Juli
  BK           dan Komite Sekolah IX
Terpenuhinya kebutuhan sarana VII
5 Pengadaan sarana / yang menunjang keberhasilan VIII Juli
  prasarana BK           layanan BK IX
B. LAYANAN BK               IX
  1 LAYANAN DASAR                
    a. Bimbingan                
35
Klasikal
Peserta didik/konseli memiliki
VII
Ibadah dengan Pemah kesadaran melakukan berbagai
V       VIII Juli
kemauan sendiri aman kegiatan ibadah dengan kemauan
IX
    sendiri
Peserta didik/konseli mampu
memiliki kebiasaan berpikir positif VII
Berpikir dan Pemah
V       serta mencapai pribadi yang VIII Juli
bersikap positif aman
mampu berpikir dan bersikap selalu IX
    positif

Peserta didik/konseli memiliki


Pemah pemahaman dan kesadaran bahwa
Menyontek, aman menyontek adalah perbuatan tidak VII
penyebab dan V       dan baik (tercela), memahami penyebab VIII Agst
solusinya Penceg dan dampak dari perbuatan IX
ahan menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
   
Pemah
Peserta didik/konseli dapat
aman VII
Stress dan cara memahami gejala-gejala stress
V       dan VIII Agst
mengatasinya serta faktor-faktor penyebab dan
Penceg IX
cara mengatasinya
    ahan
Peserta didik/konseli dapat
mengendalikan emosi dan
VII
Cara mengendalikan Pemah memantapkan nilai serta cara Sept
V       VIII
emosi aman bertingkah laku yang dapat diterima .
IX
dalam kehidupan sosial yang lebih
    luas
Peserta didik/konseli dapat
mengenal dan memahami tipe-tipe VII
Kepribadian Pemah Sept
V       kepribadian manusia serta dapat VIII
Manusia aman .
tumbuh menjadi pribadi yang IX
    matang
Peserta didik/konseli mampu
Pemah
memahami pentingnya menjaga
aman VII
Pentingnya menjaga kesehatan tubuh serta dapat
V       dan VIII Oktb
kesehatan tubuh membiasakan pola hidup bersih dan
Penceg IX
sehat
ahan
   
Peserta didik/konseli dapat
mengetahui pentingnya komunikasi
VII
Pemah untuk menyampaikan pesan, ide Oktb
Komunikasi efektif   V     VIII
aman atau gagasan dalam hidup .
IX
bermasyarakat
   
Peserta didik/konseli dapat
memahami nilai-nilai kehidupan
VII
Pemah serta dapat bersosialisasi dan
Nilai-nilai Kehidupan   V     VIII Nov
aman mengambil keputusan berdasarkan
IX
nilai-nilai atau norma kehidupan
   
Peserta didik/konseli dapat
VII
Etika dan budaya Pemah memahami pentingnya memiliki
  V     VIII Nov
tertib berlalu lintas aman budaya tertib berlalu lintas di jalan
IX
    serta menumbuhkan kesadaran
36
untuk disiplin mentaati rambu-
rambu lalu lintas

Peserta didik/konseli mampu


memahami dan menerima peran
sosial pria dan wanita dengan VII
Kiat sukses hidup Pemah
  V     norma yang ada di masyarakat serta VIII Des
bermasyarakat aman
berprilaku sebagai pria dan wanita IX
sesauai dengan norma masyarakat
   
Pemah
aman Peserta didik/konseli dapat VII
Tawuran pelajar dan
  V     dan memahami dampak dari tawuran VIII Des
akibatnya
Penceg pelajar dan mampu menghindarinya IX
    ahan
Peserta didik/konseli dapat
memiliki perasaan positif untuk
membina persahabatan dengan VII
Membina Pemah
  V     kegiatan positif serta memilki VIII Des
persahabatan aman
rencana kegiatan untuk mengisi IX
kegiatan persahabatan yang positif
   
VII
b. Bimbingan
VIII  
Kelompok
                IX
Peserta didik/konseli memiliki
Kebiasaan VII
Pemah kebiasaan hidup bersih dengan
membuang sampah V VIII Nop
aman membuang sampah pada
pada tempatnya IX
          tempatnya
VII
c. Papan Bimbingan           VIII  
      IX
Pemah
Tips dan Trik Sukses aman VII Juli -
dalam V V V V dan VIII Des
Pengembangan diri penceg Peserta didik/konseli memperoleh IX b
    ahan informasi melalui media tulis
Peserta didik/konseli memperoleh VII Juli
d. Pengemb. Media Pemah
V V V V informasi yang bermanfaat bagi VIII –
BK aman
    dirinya IX Des
Juli
VII
Pemah Peserta didik/konseli memperoleh –
e. Leafleat V V V V VIII
aman informasi melalui media cetak Des
IX
   
VII
LAYANAN
2 VIII
  RESPONSIF             IX  

Terbantunya peserta didik dalam VII Juli


1. Konseling Pengen
mengatasi hambatan/memecahkan VIII –
Individual tasan
masalah yang dialaminya IX Des
           
VII Juli
2. Konseling Pengen Terbantunya memecahkan masalah
VIII –
Kelompok tasan peserta didik melalui kelompok
IX Des
           
    3. Konsultasi         Pemah Terbantunya memberikan informasi VII Juli
37
aman
dan VIII –
pengen yang dibutuhkan oleh peserta didik IX Des
tasan
Diperolehnya kesepakatan bersama VII Juli
Pengen
4. Konferensi Kasus mengenai masalah peserta didik VIII –
tasan
            IX Des
Terentaskannya masalah konseli
VII Juli
Pengen yang terkait dengan pihak lain agar
5. Advokasi VIII –
tasan hak-hak konseli tetap terlindungi
IX Des
           

Terselenggaranya layanan VII Juli


6. Konseling Pengen
Bimbingan dan Konseling yang lebih VIII –
elektronik tasan
efektif IX Des
           
Pemah
aman
VII Juli
dan
7. Kotak masalah VIII –
pengen Tertampungnya masalah peserta
IX Des
tasan didik/konseli yang introvert
           
  3 PEMINATAN DAN         Pemah IX  Jan
aman Terentaskannya masalah
PERENC. dan konseli yang terkait dengan
INVIDIVUAL pengen pemilihan jurusan dan rencana VIII
            tasan karir masa depan  
DUKUNGAN
  4 SISTEM                
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan kebutuhan
menindaklanjuti
peserta didik
    assesmen              
Mengetahui langsung kondisi
b. Kunjungan rumah
peserta didik di lingkungan rumah
                 
c. Menyusun dan
melaporkan Pertanggungjawaban kinerja
program bimbingan kepada kepala sekolah
    dan konseling              
Penilaian ketercapaian program
d. Membuat evaluasi
layanan bimbingan dan konseling
                 
e. Melaksanakan
administrasi Bukti fisik pelaksanaan bimbingan
bimbingan dan dan konseling
    konsleing              
f. Pengembangan
Pengembangan diri / profesi
    keprofesian konselor              

Mengetahui Garut, September


Kepala Sekolah Guru BK/Konselor

38
B. PROGRAM SEMESTER GENAP

PROGRAM SEMESTER GANJIL BIMBINGAN DAN KONSELING

MTS NEGERI ……….


TAHUN PELAJARAN …….
Bidang Sas
Jenis Fungsi Wak
No Bimbingan Tujuan ara
Kegiatan/Layanan BK tu
P S B K n
A. PERSIAPAN                
Pembagian tugas VII
Tercapainya efektivitas layanan
  1 guru bimbingan dan           VIII Juli
bimbingan dan konseling
konseling/konselor IX
Konsultasi program VII
2 bimbingan dan Mendapat dukungan dari Kepala VIII Juli
  konseling           dan Komite Sekolah IX
PengadaanPerangkat Terpenuhinya kebutuhan sarana VII
3 BK sarana / yang menunjang keberhasilan VIII Juli
  prasarana BK           layanan BK IX
B. LAYANAN BK                
1
LAYANAN DASAR  
  .              
    a. Bimbingan Klasikal                
    Ibadah dengan V       Pemaha Peserta didik/konseli memiliki VII Juli
39
kesadaran melakukan berbagai
VIII
kemauan sendiri man kegiatan ibadah dengan kemauan
IX
sendiri
Peserta didik/konseli mampu
memiliki kebiasaan berpikir positif VII
Berpikir dan bersikap Pemaha
V       serta mencapai pribadi yang VIII Juli
positif man
mampu berpikir dan bersikap IX
    selalu positif
Konseli memiliki pemahaman dan
kesadaran bahwa menyontek
Pemaha
Menyontek, adalah perbuatan tidak baik VII
man dan
penyebab dan V       (tercela), memahami penyebab VIII Agst
Pencega
solusinya dan dampak dari perbuatan IX
han
menyontek serta mampu untuk
    menghindarinya
Pemaha Peserta didik/konseli dapat
VII
Stress dan cara man dan memahami gejala-gejala stress
V       VIII Agst
mengatasinya Pencega serta faktor-faktor penyebab dan
IX
    han cara mengatasinya
Peserta didik/konseli dapat
mengendalikan emosi dan
VII
Cara mengendalikan Pemaha memantapkan nilai serta cara
V       VIII Sept.
emosi man bertingkah laku yang dapat
IX
diterima dalam kehidupan sosial
    yang lebih luas
Peserta didik/konseli dapat
mengenal dan memahami tipe- VII
Pemaha
Kepribadian Manusia V       tipe kepribadian manusia serta VIII Sept.
man
dapat tumbuh menjadi pribadi IX
    yang matang
Peserta didik/konseli mampu
Pemaha
memahami pentingnya menjaga VII
Pentingnya menjaga man dan
V       kesehatan tubuh serta dapat VIII Oktb
kesehatan tubuh Pencega
membiasakan pola hidup bersih IX
han
    dan sehat
Peserta didik/konseli dapat
mengetahui pentingnya VII
Pemaha
Komunikasi efektif   V     komunikasi untuk menyampaikan VIII Oktb.
man
pesan, ide atau gagasan dalam IX
    hidup bermasyarakat
Peserta didik/konseli dapat
memahami nilai-nilai kehidupan VII
Pemaha serta dapat bersosialisasi dan Novb
Nilai-nilai Kehidupan   V     VIII
man mengambil keputusan .
IX
berdasarkan nilai-nilai atau norma
    kehidupan
Peserta didik/konseli dapat
memahami pentingnya memiliki
VII
Etika dan budaya Pemaha budaya tertib berlalu lintas di Novb
  V     VIII
tertib berlalu lintas man jalan serta menumbuhkan .
IX
kesadaran untuk disiplin mentaati
    rambu-rambu lalu lintas
Peserta didik/konseli mampu
VII
Kiat sukses hidup Pemaha memahami dan menerima peran
  V     VIII Desb.
bermasyarakat man sosial pria dan wanita dengan
IX
    norma yang ada di masyarakat
40
serta berprilaku sebagai pria dan
wanita sesauai dengan norma
masyarakat
Pemaha Peserta didik/konseli dapat
VII
Tawuran pelajar dan man dan memahami dampak dari tawuran
  V     VIII Desb.
akibatnya Pencega pelajar dan mampu menghindarinya
IX
    han
Peserta didik/konseli dapat
memiliki perasaan positif untuk
membina persahabatan dengan VII
Membina Pemaha
  V     kegiatan positif serta memilki VIII Desb.
persahabatan man
rencana kegiatan untuk mengisi IX
kegiatan persahabatan yang
    positif
VII
b. Bimbingan
VIII  
Kelompok
                IX
Peserta didik/konseli memiliki
Kebiasaan VII
Pemaha kebiasaan hidup bersih dengan
membuang sampah V VIII Nop
man membuang sampah pada
pada tempatnya IX
          tempatnya
VII
c. Papan Bimbingan           VIII  
      IX
Pemaha
Tips dan Trik Sukses VII
man dan Juli -
dalam V V V V VIII
pencega Peserta didik/konseli memperoleh Desb
Pengembangan diri IX
    han informasi melalui media tulis
Peserta didik/konseli memperoleh VII
d. Pengemb. Media Pemaha Juli -
V V V V informasi yang bermanfaat bagi VIII
BK man Desb
    dirinya IX
VII
Pemaha Juli -
e. Leafleat V V V V Peserta didik/konseli memperoleh VIII
man Desb
    informasi melalui media cetak IX
VII
LAYANAN
2 VIII
  RESPONSIF             IX  
Terbantunya peserta didik dalam VII
1. Konseling Pengent Juli -
mengatasi hambatan yang VIII
Individual asan Desb
            dialaminya IX
Terbantunya memecahkan VII
2. Konseling Pengent Juli -
masalah peserta didik melalui VIII
Kelompok asan Desb
            kelompok IX
Pemaha
VII
man- Terbantunya memberikan Juli -
3. Konsultasi VIII
pengenta informasi yang dibutuhkan oleh Desb
IX
            san peserta didik
Diperolehnya kesepakatan VII
Pengent Juli -
4. Konferensi Kasus bersama mengenai masalah VIII
asan Desb
            peserta didik IX
Terentaskannya masalah konseli VII
Pengent yang terkait dengan pihak lain Juli -
5. Advokasi VIII
asan agar hak-hak konseli tetap Desb
IX
            terlindungi

41
Terselenggaranya layanan VII
6. Konseling Pengent Juli -
Bimbingan dan Konseling yang VIII
elektronik asan Desb
            lebih efektif IX
Pemaha
VII
man – Juli –
7. Kotak masalah VIII
pengent Tertampungnya masalah peserta Des
IX
            asan didik/konseli yang introvert
  3 PEMINATAN DAN         Pemaha Terentaskannya masalah IX jan 
man dan konseli yang terkait dengan
PERENC.
pengent pemilihan jurusan dan rencana VIII
INVIDIVUAL
            asan karir masa depan  
DUKUNGAN
  4 SISTEM                
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan
menindaklanjuti
kebutuhan peserta didik
    assesmen              
Mengetahui langsung kondisi
b. Kunjungan rumah
              peserta didik di lingkungan rumah    
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban kinerja
melaporkan program
kepada kepala sekolah
    BK              
Penilaian ketercapaian program
d. Membuat evaluasi
              layanan bimbingan dan konseling    
e. Melaksanakan Bukti fisik pelaksanaan bimbingan
    administrasi BK           dan konseling    
f. Pengembangan
Pengembangan diri / profesi
    keprofesian konselor              

Mengetahui Garut, September 2

Kepala Sekolah Guru BK/Konselor

42
43

Anda mungkin juga menyukai