Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bimbingan konseling (BK) adalah salah satu layanan pendidikan yang bertujuan
untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya, mengatasi masalah
dan mengambil keputusan yang tepat. Bimbingan konseling (BK) di sekolah dasar (SD)
memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk suatu karakter, keterampilan dan
sikap positif peserta didik yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka.

BK di SDIT DARUSSALAM dilaksanakan oleh guru kelas yang bertindak sebagai


konselor kelas dengan bantuan dari kepala sekolah, guru mata pelajaran dan orang tua. BK
di SDIT DARUSSALAM ini mengacu pada kurikulum merdeka yang memberikan
kebebasan para peserta didik untuk belajar sesuai dengan minat bakat dan kemampuan
mereka.

Program BK di SDIT DARUSSALAM ini disusun berdasarkan analisis kebutuhan


masalah dan potensi peserta didik serta visi, misi dan tujuan sekolah. program BK Di
SDIT DARUSSALAM ini dirancang untuk memberikan layanan BK yang preventif,
remedial dan pengembangan kepada seluruh peserta didik secara individual, kelompok dan
klasikal.

B. TUJUAN
Tujuan penyusunan program BK di SDIT DARUSSALAM ini adalah sebagai
berikut :
1. Menyusun rencana kegiatan BK yang sistematis, terpadu dan berkelanjutan.
2. Menyelaraskan program BK dengan kurikulum merdeka dan kebijakan sekolah.
3. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan pelaksanaan BK.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup program BK di SDT DARUSSALAM ini meliputi :
1. Jenis layanan bk yang meliputi : layanan dasar, layanan responsif, layanan individual
perencanaan dan layanan dukungan sistem
2. Sumber daya layanan bk yang meliputi : sumber daya manusia, sumber daya materi,
sumber daya waktu dan sumber daya anggaran

1
3. Sasaran layanan bk yang meliputi : memperhatikan kebutuhan masa dan potensi
masing-masing peserta didik.

BAB II

PEMBAHASANA

A. PROGRAM TAHUNAN
1. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan. Alih-alih
memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan perkembangan
optimal dan pencegahan terjadinya masalah. Atas dasar pemikiran tersebut maka
pengenalan potensi individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan.
Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik,
orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu
peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam
Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam
upaya mendukung pencapaian tugas perkembangannya, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SDIT
DARUSSALAM memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari
sisi internal, diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah,
penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan
karir dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang
terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat seringkali
memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah.
Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan
dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem-problem lainnya.
Namun demikian, setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata diri dan
mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah.

2
Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi
untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam
bidang seni, berbakat dalam ilmu pengetahuan dan lain-lainnya. Di sampingnya itu, daya
dukung yang tersedia di SDIT DARUSSALAM dapat dikatakan cukup baik. Hal ini
didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi
beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan
profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan
layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana
dan prasarana yang dimiliki, SDIT DARUSSALAM ini memiliki kecukupan fasilitas
untuk menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai
wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.
2. DASAR HUKUM
a. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun
1990 tentang Pendidikan Menengah.
b. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat
(5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa
penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara
proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh)
orang Konseli dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum MI/MTs, Nomor 69 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka.
Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk
pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.

3
d. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya
150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk
pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok
bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan
dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan
dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan
bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program
yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual;
(c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan
dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar,
(c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir.
g. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling MI, 2016, Dirjen
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK MI ini dapat memfasilitasi
guru BK / Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan
dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling.
3. VISI DAN MISI
a. Visi dan misi SDIT DARUSSALAM
1) Visi
Terwujudnya generasi berprestasi, berakhlak mulia serta berwawasan tinggi.
2) Misi

4
 Melaksanakan pengembangan profesional guru dan tenaga kependidikan.
 Melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.
 Melaksanakan pengembangan media pembelajaran untuk semua mata
pembelajaran.
 Mewujudkan warga sekolah yang sehat, beriman dan bertakwa.
 Menciptakan pengembangan sarana prasarana pendidikan.
b. Visi dan misi Bimbingan dan konseling SDIT DARUSSALAM
1) Visi BK SDIT DARUSSALAM
Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam
pelayanan bantuan, pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan
masalah yang memfasilitasi perkembangan peserta didik menuju pribadi
unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan bertanggung jawab.
2) Misi BK SDIT DARUSSALAM
 Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan
peserta didik berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur.
 Membantu dan memfasilitasi pengentasan masalah individu peserta didik
mengacu kepada kehidupan sehari-hari secara efektif.
 Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua,
dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konseling.
4. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di meliputi :
a. Layanan dasar
Layanan dasar adalah layanan bantuan bagi peserta didik baik didalam kelas
maupun diluar kelas Yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan dan
keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karir sebagai tugas-tugas
perkembangan mereka. Layanan dasar ini merupakan suatu pendekatan
perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan
orang lain, perkembangan belajar serta perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan
dasar pada sekolah dasar ini dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan
kepada peserta didik seperti bimbingan kelompok, bimbingan klasikal dan bimbingan
lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan dan
media inovatif bimbingan dan konseling.

5
b. Layanan responsive
Layanan responsif adalah pemberi bantuan kepada peserta didik yang
menghadapi masalah dan membutuhkan pertolongan dengan segera, sebab jika
tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-
tugas perkembangan. Layanan ini terdiri atas konseling individual, konseling
kelompok, konsultasi, referal dan advokasi. Sementara itu aktivitas layanan
responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan kotak masalah.
Pada konteks layanan responsif di sekolah dasar, guru bimbingan dan
konseling memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif ini juga
dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.
c. Layanan perencanaan individual
Layanan perencanaan individual adalah proses pemberi bantuan kepada semua
peserta didik dalam membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya,
berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan dirinya. Tujuan utama
layanan ini adalah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami
pertumbuhan serta perkembangannya.
Layanan perencanaan individual ini berisi aktivitas membantu setiap peserta didik
untuk mengembangkan dan menjauhinat serta perencanaan pribadi, sosial, belajar
dan karir. Aktivitas layanan perencanaan individual yang langsung diberikan
kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individu,
konseling kelompok dan bimbingan kelas besar atau lintas kelas. Aktivitas
perencanaan individual di sekolah dasar ini terintegrasi dengan kegiatan
ekstrakurikuler yang juga dapat menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas
tertentu.
d. Dukungan system
Dukungan sistem merupakan suatu komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja dan pengembangan keprofesionalan konselor secara
berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta
didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem ini adalah (1) administrasi,
yang di dalamnya itu termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen
menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat evaluasi

6
dan melaksanakan administrasi. (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi,
yang di dalamnya itu bagi konselor atau golok guru kelas yang berfungsi sebagai
guru bimbingan dan konseling yang kegiatan pengembangan sesuai dengan
tugasnya sebagai guru kelas dengan di perkarya oleh kegiatan pelatihan yang
kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai profesi dilaksanakan dengan
tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan.
5. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan,
yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir
yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik.
a. Pribadi
Suatu proses pemberi bantuan dari guru bimbingan dan konseling kepada peserta didik
untuk memahami, menerima, mengambil keputusan dan merealisasikan keputusannya
secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya sendiri sehingga
dapat mencapai suatu perkembangan secara optimal dan mencapai kesejahteraan serta
keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik ini dikembangkan meliputi :
 memahami potensi diri dan memahami kelebihan serta kelemahannya.
 mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
b. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling kepada peserta
didik untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara
positif, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialami dan mampu
menyesuaikan diri serta memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan kehidupannya.
Aspek perkembangan sosial peserta didik ini dikembangkan meliputi :
 Berempati terhadap kondisi orang lain.
 Bekerja sama dengan orang lain secara bertanggung jawab.
 Menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku.
 Memahami keragaman latar sosial budaya.
 Menghormati dan menghargai orang lain.
c. Belajar

7
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling kepada peserta
didik dalam mengenali potensi diri untuk belajar memiliki sikap dan keterampilan
belajar, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai suatu kesuksesan dan
kesejahteraan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan belajar ini dikembangkan meliputi :
 Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar.
 Memiliki keterampilan belajar yang efektif.
 Memiliki kesiapan menghadapi ujian.
 Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif.
d. Karir
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling kepada peserta
didik untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, aspirasi dan pengambilan
keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional.
Aspek perkembangan karir ini dikembangkan meliputi :
 Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar.
 Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir.
 Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir.
 Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir.
 Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir.
6. MENGEMBANGKAN TEMA/TOPIK LAYANAN BK
Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta
didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling).

BIDANG RUMUSAN TUJUAN TEMA/TOPIK


LAYANAN KEBUTUHAN LAYANAN
Mengenal macam- Peserta didik Kepribadian
Pribadi macam dapat mengenal manusia
kepribadian dan memahami
manusia tipe-tipe
kepribadian
manusia serta

8
dapat tumbuh
menjadi pribadi
yang matang
Mampu menjaga Peserta didik Pentingnya
kesehatan agar mampu menjaga kesehatan
tetap fit memahami tubuh
menghadapi waktu pentingnya
ujian menjaga kesehatan
tubuh serta dapat
membiasakan pola
hidup bersih dan
sehat
Memiliki Peserta didik Berpikir dan
kebiasaan untuk mampu memiliki bersikap positif
berpikir dan kebiasaan berpikir
bersikap positif positif serta
mencapai pribadi
yang mampu
berpikir dan
bersikap selalu
positif
Memiliki Peserta didik Ibadah dengan
kesadaran memiliki kemauan sendiri.
melakukan kesadaran
berbagai kegiatan melakukan
ibadah dengan berbagai kegiatan
kemauan sendiri. ibadah dengan
kemauan sendiri.
Mampu Peserta didik Cara
mengendalikan dapat mengendalikan
emosi. mengendalikan emosi.
emosi dan
memantapkan
nilai serta cara
9
bertingkah laku
yang dapat
diterima dalam
kehidupan sosial
yang lebih luas.
Memiliki Peserta didik Kebiasaan
kebiasaan memiliki membuang
membuang kebiasaan hidup sampah pada
sampah pada bersih dengan tempatnya.
tempatnya, membuang
sampah pada
tempatnya.
Memiliki Peserta didik Menyontek dan
kesadaran untuk memiliki solusi.
tidak mencontek pemahaman dan
saat mengikuti tes kesadaran bahwa
atau ujian. menyontek adalah
perbuatan tidak
baik (tercela),
memahami
penyebab dan
dampak dari
perbuatan
menyontek serta
mampu untuk
menghindarinya.
Mampu mengatasi Peserta didik Mengatasi
kejenuhan masuk mampu kejenuhan masuk
sekolah. menghilangkan sekolah.
kejenuhanya
masuk sekolah.
Sosial Memiliki Peserta didik Kiat sukses hidup
kemampuan untuk mampu bermasyarakat
sukses hidup memahami dan
10
bermasyarakat menerima peran
sosial pria dan
wanita dengan
norma yang ada di
masyarakat serta
berprilaku sebagai
pria dan wanita
sesauai dengan
norma masyarakat
Memiliki etika Peserta didik Etika tertib berlalu
dan budaya tertib dapat memahami lintas
berlalu lintas pentingnya
memiliki budaya
tertib berlalu lintas
di jalan serta
menumbuhkan
kesadaran untuk
disiplin mentaati
rambu-rambu lalu
lintas
Memiliki Peserta didik Nilai-nilai
pemahaman dapat memahami kehidupan
tentang nilai-nilai nilai-nilai
kehidupan kehidupan serta
dapat
bersosialisasi dan
mengambil
keputusan
berdasarkan nilai-
nilai atau norma
kehidupan
Mampu Peserta didik Komunikasi
berkomunikasi dapat mengetahui efektif.
secara efektif. pentingnya
11
komunikasi untuk
menyampaikan
pesan, ide atau
gagasan dalam
hidup
bermasyarakat.
Mampu Peserta didik Tawuran pel
menghindar dari dapat memahami ajar.
tawuran pelajar.. dampak dari
tawuran pelajar
dan mampu
menghindarinya.
Memiliki Peserta didik Kebiasaan
kebiasaan memiliki mengucapkan kata
mengucapkan kata kebiasaan maaf, tolong dan
maaf, tolong dan mengucapkan kata terimakasih dalam
terimakasih dalam maaf, tolong dan pergaulan..
pergaulan. terimakasih dalam
pergaulan.
Belajar Mampu Peserta didik Evaluasi prestasi
mengevaluasi mampu belajar.
hasil prestasi mengevaluasi
belajar, kebiasaan belajar
serta
merencanakan
pencapaian
prestasi belajarnya
sesuai dengan
target yang ingin
dicapai.
Memiliki Peserta didik Kebiasaan belajar
kebiasaan belajar memiliki secara rutin.
secara rutin. kebiasaan belajar

12
secara rutin
Mampu Peserta didik Meningkatkan
meningkatkan mampu konsentrasi
konsentrasi meningkatkan belajar.
belajar. konsentrasi
belajar.
Memiliki Peserta didik Keselarasan cita-
keselarasan mampu cita dengan
citacita dengan menyelaraskan harapan orang tua.
harapan orang tua. cita-cita dengan
harapan orang tua.
Karir
Memiliki kemauan Peserta didik Mantap untuk
untuk melanjutkan memiliki kemauan melanjutkan
sekolah ke jenjang untuk melanjutkan sekolah ke jenjang
SMP/MTS. ke jenjang yang SMP/MTS
lebih tinggi.

7. RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan bimbingan dan konseling merupakan suatu rencana yang
menguraikan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang didapat
dari hasil asesmen terhadap kondisi peserta didik.
Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen yaitu ;
a. Bidang layanan, ini berisi tentang bidang layanan bimbingan konseling.
b. Tujuan layanan, ini berisi tentang suatu tujuan yang akan dicapai berbasis hasil
asesmen standar kompetensi kemandirian peserta didik atau tugas perkembangan.
c. Komponen layanan, ini terdiri dari empat komponen yaitu layanan dasar, layanan
responsif, perencanaan individual dan dukungan sistem.
d. Strategi layanan adalah suatu kegiatan layanan yang dilakukan dan disesuaikan
dengan komponen layanan.
e. Kelas, ini berisi tentang kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan.
f. Materi, berisi tentang tema atau topik materi yang akan dibahas untuk mencapai suatu
tujuan.
g. Metode, ini berisi teknik kegiatan layanan bimbingan yang akan dilakukan nanti.

13
h. Alat atau media, ini berisi alat atau media yang akan digunakan misalnya seperti
kertas
i. kerja, PowerPoint dan sebagainya.
j. Evaluasi, ini berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan
pencapaian tujuan layanan.
8. RENCANA EVALUASI, PEALPORAN DAN TINDAK LANJUT
a. Evaluasi
Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan
dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program
bimbingan dan konseling itu terdapat dua jenis evaluasi, yaitu :
1) Evaluasi proses
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil
penilaian suatu proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
langsung.
2) Evaluasi hasil
Evaluasi hasil adalah suatu kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling yang dilihat dari
hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling ini ditujukan pada
hasil yang dicapai oleh peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan dan
konseling.
Langkah-langkah pelaksanaan evaluasi :
 Penyusunan rencana evaluasi.
 Pengumpulan data.
 Analisa dan interpretasi data.
b. Pelaporan
Sebagai wujud pertanggungjawaban tugas yang telah diberikan dari kepala sekolah.
Di samping itu laporan juga bisa dijadikan sebuah bukti keterlaksanaan suatu
program, selain itu juga bisa dijadikan dasar guna perencanaan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan, yaitu:

1) Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami.

14
2) Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan
dan kebahasaan yang telah dilakukan.
3) Laporan pelaksanaan program pembimbingan dan konseling harus dilaporkan
secara akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan, yaitu :
 Tahap persiapan.
 Pengumpulan dan penyajian data.
 Penulisan laporan.
 Sistematika laporan
c. Tindak lanjut
Kegiatan ini dilakukan setelah pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
bahkan evaluasi program, kemudian menindaklanjuti berjalannya kegiatan
Pelayanan yang diberikan tersebut. Kegiatan tindak lanjut ini dijadikan sebagai
upaya menuntaskan bantuan, perbaikan dan pengembangan program BK pada tahun
pelajaran berikutnya.
Langkah-langkah tindak lanjut, yaitu :
 Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
 Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan.
 Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan
9. SARANA PRASARANA BK
Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung terhadap
pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Catatan anekdot.
2) Inventory tugas perkembangan.
b. Alat penyimpan data khususnya dalam bentuk himpunan data, yaitu :
1) Basis data prestasi akademik
2) Daftar peserta didik asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis, yaitu :
1) Data informasi yang meliputi : peta peserta didik.

15
2) Paket bimbingan yang meliputi : paket materi klasikal.
3) Alat bantu bimbingan yang meliputi : buku saku dan poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis.
2) Format rencana kegiatan.
3) Blanko laporan kegiatan.
Sedangkan prasarana penunjang layanan meliputi : ruang bimbingan konseling yang
terdiri atas ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok dan
dokumentasi (terlampir).
10. ANGGARAN DAN BIAYA
Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk
kegiatan bimbingan dan konseling dengan rincian kebutuhan, sebagai berikut:
Rencana anggaran ini berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang
dibutuhkan.

B. PROGRAM SEMESTERAN

Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahunan, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam program semeseran
dalam bentuk yang lebih rinci. Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci,
baik semester ganjil maupun semester genap, yaitu :

1. PROGRAM SEMESTER GANJIL

PROGRAM SEMESTER GANJIL BIMBINGAN DAN KONSELING


SDIT DARUSSALAM
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

JENIS BIDANG FUN


NO KEGIATAN/ BIMBINGAN GSI TUJUAN SASARAN WAKTU
LAYANAN P S B K BK
A PERSIAPAN
1 Pembagian Tercapainya efektivitas VI Juli
tugas guru layanan bimbingan dan
bimbingan dan konseling

16
konseling
2 Assesmen Terungkapnya
kebutuhan kebutuhan peserta
VI Juli
(Angket didik/konseli
Masalah Siswa)
3 Menyusun Layanan bimbingan dan
program konseling lebih terarah
VI Juli
bimbingan dan dan tetap sasaran
konseling
4 Konsultasi Mendapat dukungan
program BK dari Kepala dan Komite VI Juli
Sekolah
5 Pengadaan Terpenuhinya
sarana/prasaran kebutuhan sarana yang
a BK menunjang VI Juli
keberhasilan layanan
BK
B LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan klasikal
Ibadah dengan V Pem Peserta didik memiliki
kemauan sendiri aha kesadaran melakukan
man berbagai kegiatan VI Juli
ibadah dengan kemauan
sendiri.
Cara V Pem Peserta didik dapat
mengendalikan aha mengendalikan emosi
emosi man dan memantapkan nilai
serta cara bertingkah
VI Juli
laku yang dapat
diterima dalam
kehidupan sosial yang
lebih luas.

17
Menyontek dan v Pem Peserta didik memiliki
solusinya aha pemahaman dan
man kesadaran bahwa
menyontek adalah
perbuatan tidak baik
(tercela), memahami VI Agustus
penyebab dan dampak
dari perbuatan
menyontek serta
mampu untuk
menghindarinya
Mengatasi V Pem Peserta didik mampu
kesejenuhan aha menghilangkan
VI Agustus
masuk sekolah man kejenuhanya masuk
sekolah.
Berpikir dan V Pem Peserta didik mampu
bersikap positif aha memiliki kebiasaan
man berpikir positif serta
VI September
mencapai pribadi yang
mampu berpikir dan
bersikap selalu positif
Keselaran cita- V Pem Peserta didik mampu
cita dengan aha menyelaraskan cita-cita
VI September
harapan man dengan harapan orang
orangtua tua.
Kiat sukses V Pem Peserta didik mampu VI Oktober
hidup aha memahami dan
bermasyarakat man menerima peran sosial
pria dan wanita dengan
norma yang ada di
masyarakat serta
berprilaku sebagai pria
dan wanita sesauai
dengan norma
18
masyarakat
Kepribadian V Pem Peserta didik dapat
manusia aha mengenal dan
man memahami tipe-tipe
kepribadian manusia VI Oktober
serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang
matang
Pentingnya V Pem Peserta didik mampu
menjaga aha memahami pentingnya
kesehatan tubuh man menjaga kesehatan
VI November
tubuh serta dapat
membiasakan pola
hidup bersih dan sehat
Komukasi V Peserta didik dapat
efektif mengetahui pentingnya
komunikasi untuk
VI November
menyampaikan pesan,
ide atau gagasan dalam
hidup bermasyarakat
Etika dan V Pem Peserta didik dapat
budaya tertib aha memahami pentingnya
berlalu lintas man memiliki budaya tertib
berlalu lintas di jalan
VI Desember
serta menumbuhkan
kesadaran untuk
disiplin mentaati
rambu-rambu lalu lintas
Tawuran pelajar V Pem Peserta didik dapat
dan akibatnya aha memahami dampak dari
man tawuran pelajar dan VI Desember
mampu
menghindarinya

19
Bimbingan
kelompok
Kebiasaan V Pem Peserta didik memiliki
membuang aha kebiasaan hidup bersih
VI November
sampah pada man dengan membuang
tempatnya sampah pada tempatnya
Papan
bimbingan
Tips dan Trik V V V V Pem Peserta didik
Sukses dalam aha memperoleh informasi
Pengembangan man melalui media tulis
Juli-
dir dan VI
Desember
penc
enga
han
Pengembangan V V V V Pem Peserta didik
media BK aha memperoleh informasi Juli-
VI
man yang bermanfaat bagi Desember
dirinya
Leafleat V V V V Pem Peserta didik
Juli-
aha memperoleh informasi VI
Desember
man melalui media cetak
2 LAYANAN RESPONSIF
Konseling Peng Terbantunya peserta
individual entas didik dalam mengatasi
Juli-
an hambatan/memecahkan VI
Desember
masalah yang
dialaminya
Konseling Peng Terbantunya
kelompok entas memecahkan masalah Juli-
VI
an peserta didik melalui Desember
kelompok
Konsultasi Pem Terbantunya VI Juli-
aha memberikan informasi
20
man yang dibutuhkan oleh
dan peserta didik
Peng Desember
entas
an
Konferensi Peng Diperolehnya
kasus entas kesepakatan bersama Juli-
VI
an mengenai masalah Desember
peserta didik
Advokasi Peng Terentaskannya
entas masalah konseli yang
Juli-
an terkait dengan pihak VI
Desember
lain agar hak-hak
konseli tetap terlindungi
Konseling Peng Terselenggaranya
elektronik entas layanan Bimbingan dan Juli-
VI
an Konseling yang lebih Desember
efektif
Kotak masalah Pem Tertampungnya
aha masalah peserta
man didik/konseli yang
Juli-
dan introvert VI
Desember
Peng
entas
an
3 Perencanaan Pem Terentaskannya
individual aha masalah konseli yang
man terkait dengan
dan pemilihan jurusan dan VI
peng rencana karir masa
entas depan
an
4 Dukungan system

21
Melaksanakan Pengumpulan data dan
dan kebutuhan peserta didik
menindaklanjuti
assesmen
Kunjungan Mengetahui langsung
rumah kondisi peserta didik di
lingkungan rumah
Menyusun dan Pertanggungjawaban
melaporkan kinerja kepada kepala
program sekolah
bimbingan dan
konseling
Membuat Penilaian ketercapaian
evaluasi program layanan
bimbingan dan
konseling
Melaksanakan Bukti fisik pelaksanaan
administrasi bimbingan dan
bimbingan dan konseling
konsleing
Pengembangan Pengembangan diri /
keprofesian profesi
konselor

Mengetahui, Palabuhanratu, 19 Januari 2024

Kepala Sekolah Wali kelas

Baharudin , S.Pd.I Ahmad Junaedi, S.Pd. Gr

22
2. PROGRAM SEMESTER GENAP

PROGRAM SEMESTER GENAP BIMBINGAN DAN KONSELING


SDIT DARUSSALAM
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

JENIS BIDANG FUN


NO KEGIATAN/ BIMBINGAN GSI TUJUAN SASARAN WAKTU
LAYANAN P S B K BK
A PERSIAPAN
1 Pembagian Tercapainya efektivitas
tugas guru layanan bimbingan dan
VI Juli
bimbingan dan konseling
konseling
2 Konsultasi Mendapat dukungan
program dari Kepala dan Komite
VI Juli
bimbingan dan Sekolah
konseling
3 PengadaanPeran Terpenuhinya
g kat BK sarana kebutuhan sarana yang
/ prasarana BK menunjang VI Juli
keberhasilan layanan
BK
B LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan klasikal
Ibadah dengan V Pem Peserta didik memiliki
kemauan sendiri aha kesadaran melakukan
man berbagai kegiatan VI Juli
ibadah dengan kemauan
sendiri.
Cara V Pem Peserta didik dapat VI Juli
mengendalikan aha mengendalikan emosi

23
emosi man dan memantapkan nilai
serta cara bertingkah
laku yang dapat
diterima dalam
kehidupan sosial yang
lebih luas.
Menyontek dan v Pem Peserta didik memiliki
solusinya aha pemahaman dan
man kesadaran bahwa
menyontek adalah
perbuatan tidak baik
(tercela), memahami VI Agustus
penyebab dan dampak
dari perbuatan
menyontek serta
mampu untuk
menghindarinya
Mengatasi V Pem Peserta didik mampu
kesejenuhan aha menghilangkan
VI Agustus
masuk sekolah man kejenuhanya masuk
sekolah.
Berpikir dan V Pem Peserta didik mampu
bersikap positif aha memiliki kebiasaan
man berpikir positif serta
VI September
mencapai pribadi yang
mampu berpikir dan
bersikap selalu positif
Keselaran cita- V Pem Peserta didik mampu
cita dengan aha menyelaraskan cita-cita
VI September
harapan man dengan harapan orang
orangtua tua.
Kiat sukses V Pem Peserta didik mampu VI Oktober
hidup aha memahami dan
bermasyarakat man menerima peran sosial

24
pria dan wanita dengan
norma yang ada di
masyarakat serta
berprilaku sebagai pria
dan wanita sesauai
dengan norma
masyarakat
Kepribadian V Pem Peserta didik dapat
manusia aha mengenal dan
man memahami tipe-tipe
kepribadian manusia VI Oktober
serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang
matang
Pentingnya V Pem Peserta didik mampu
menjaga aha memahami pentingnya
kesehatan tubuh man menjaga kesehatan
VI November
tubuh serta dapat
membiasakan pola
hidup bersih dan sehat
Komukasi V Peserta didik dapat
efektif mengetahui pentingnya
komunikasi untuk
VI November
menyampaikan pesan,
ide atau gagasan dalam
hidup bermasyarakat
Etika dan V Pem Peserta didik dapat VI Desember
budaya tertib aha memahami pentingnya
berlalu lintas man memiliki budaya tertib
berlalu lintas di jalan
serta menumbuhkan
kesadaran untuk
disiplin mentaati

25
rambu-rambu lalu lintas
Tawuran pelajar V Pem Peserta didik dapat
dan akibatnya aha memahami dampak dari
man tawuran pelajar dan VI Desember
mampu
menghindarinya
Bimbingan
kelompok
Kebiasaan V Pem Peserta didik memiliki
membuang aha kebiasaan hidup bersih
VI November
sampah pada man dengan membuang
tempatnya sampah pada tempatnya
Papan
bimbingan
Tips dan Trik V V V V Pem Peserta didik
Sukses dalam aha memperoleh informasi
Pengembangan man melalui media tulis
Juli-
dir dan VI
Desember
penc
enga
han
Pengembangan V V V V Pem Peserta didik
media BK aha memperoleh informasi Juli-
VI
man yang bermanfaat bagi Desember
dirinya
Leafleat V V V V Pem Peserta didik
Juli-
aha memperoleh informasi VI
Desember
man melalui media cetak
2 LAYANAN RESPONSIF
Konseling Peng Terbantunya peserta VI Juli-
individual entas didik dalam mengatasi Desember
an hambatan/memecahkan
masalah yang

26
dialaminya
Konseling Peng Terbantunya
kelompok entas memecahkan masalah Juli-
VI
an peserta didik melalui Desember
kelompok
Konsultasi Pem Terbantunya VI Juli-
aha memberikan informasi Desember
man yang dibutuhkan oleh
dan peserta didik
Peng
entas
an
Konferensi Peng Diperolehnya VI Juli-
kasus entas kesepakatan bersama Desember
an mengenai masalah
peserta didik
Advokasi Peng Terentaskannya VI Juli-
entas masalah konseli yang Desember
an terkait dengan pihak
lain agar hak-hak
konseli tetap terlindungi
Konseling Peng Terselenggaranya VI Juli-
elektronik entas layanan Bimbingan dan Desember
an Konseling yang lebih
efektif
Kotak masalah Pem Tertampungnya VI Juli-
aha masalah peserta Desember
man didik/konseli yang
dan introvert
Peng
entas
an
3 Perencanaan Pem Terentaskannya VI
individual aha masalah konseli yang

27
man terkait dengan
dan pemilihan jurusan dan
peng rencana karir masa
entas depan
an
4 Dukungan system
Melaksanakan Pengumpulan data dan
dan kebutuhan peserta didik
menindaklanjuti
assesmen
Kunjungan Mengetahui langsung
rumah kondisi peserta didik di
lingkungan rumah
Menyusun dan Pertanggungjawaban
melaporkan kinerja kepada kepala
program sekolah
bimbingan dan
konseling
Membuat Penilaian ketercapaian
evaluasi program layanan
bimbingan dan
konseling
Melaksanakan Bukti fisik pelaksanaan
administrasi bimbingan dan
bimbingan dan konseling
konsleing
Pengembangan Pengembangan diri /
keprofesian profesi
konselor

Mengetahui, Palabuhanratu, 19 Januari 2024

Kepala Sekolah Wali kelas

28
Baharudin, S.Pd.I Ahmad Junaedi, S.Pd. Gr

C. CONTOH PELAKSANAAN RENCANA LAYANAN BK

A Tugas perkembangan : Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan


intelektual serta apresiasi seni
B Topik / Tema Layanan : Kepekaan diri
C Bidang layanan : Pribadi, social
D Jenis layanan : Layanan informasi
E Fungsi layanan : Pemahaman
F Tujuan layanan : 1. Siswa/i dapat mengerti tentang kepekaan diri dan
social.
2. Siswa/i dapat memahami pentingnya hidup bersosial
serta dapat berprilaku yang bertanggung jawab dalam
masyarakat.
G Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
H Waktu pertemuan, : 2 Pertemuan X 35 Menit, 15 januari 2024

29
tanggal
I Tempat penyelenggara : Ruang kelas 4
J Materi : 1. Pengertian Kepekaan Diri dan Sosial
2. Menumbuhkankepekaan social
3. Melatihkepekaandiri
K Sarana media/alat : LCD, Power Poin Kepekaan Diri dan Sosial
L : 1. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal
Bidang Sosial, Yogyakarta, Paramitra.
2. Nurbowo budi, dkk, 2013, pengembangan materi
berbasis multimedia, yogyakarta, paramitra
M Langkah kegiatan
1. Pendahuluan ( alokasi : a. Guru BK/Konselor mengucapkan salam, dilanjutkan dengan
waktu: 5 menit ) berdo’a, presensi, mengecek situasi & kondisi kelas.
b. Guru BK/ Konselormenyampaikantopik /
temalayananinformasi
c. Guru BK/KonselormemotivasidenganIce Breaking: agar
siswasenang, tertarik, bersemangat,
siapmengikutilayananinformasi
d. Guru
BK/Konselormenjelaskantujuanlayananinformasidantugasperk
embangan yang akandipahami
e. Guru BK/Konselor menanyakan kepada siswa terkait
pelayanan yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya
2. Kegitan Inti : a. Berfikir :
( alokasiwaktu: 25 1. Guru BK /Konselor mengajak berfikir dengan siswa tanya
menit) jawab seputar Kepekaan Diri dan Sosial
2. Guru BK /Konselor mengajak curah pendapat pada siswa
tentang tema “Kepekaan Diri dan Sosial”
b. Merasa :
1. Guru BK /Konselor mengadakan diskusi bersama siswa
terkait perasaannya yang mereka hadapi dalam Kepekaan Diri
dan Sosial
2. Guru BK /Konselor memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya/komentar mengenai hal yang belum dapat
dipahami dan memberikan ide atau gagasan yang ingin
disampaikan/ dirasakan.

30
c. Bersikap :
1. Guru BK/Konselor menanyakan pada siswa apa saja yang
telah ia ambil sikap pada Kepekaan Diri dan Sosial.
2. Guru BK/Konselor memberi kesempatan pada siswa
lainnya menanggapi/mensikapi pertanyaan siswa lainnya.
d. Bertindak :
1. Guru BK /Konselor menanyakan pada siswa apa saja yang
telah ia ambil tindakan pada pemahaman Kepekaan Diri dan
Sosial .
2. Guru BK /Konselor memberikan motivasi pada siswa yang
belum bertindak aktif, positif dalam Kepekaan Diri dan Sosia.l
e. Bertanggungjawab :
1. Guru BK/Konselor memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya/komentar mengenai hal yang belum dapat
dipahami dan memberikan ide atau gagasan yang ingin
disampaikan/ dirasakan, untuk mengambil sikap
bertaggungjawab .
2. Guru BK/Konselor menanyakan pada siswa apa saja yang
telah ia ambil tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan
dalam memahami Kepekaan Diri dan Sosial
3. Penutup : a. Guru BK /Konselor bersama-sama dengan siswa
( alokasiwaktu : 5 menyimpulkan isi tema yang telah disampaikan.
menit ) b. Guru BK /Konselor mendorong siswa agar yang belum
berperan aktif dalam kegitan, supayaberperanaktif.
c. Guru BK/Konselormenutup pertemuan dengan berdoa
bersama dan salam.
N Rencana penilaian
1. Penilaian proses : Guru BK/Konselor melakukan penilaian segera terhadap
proses pelaksanaan layanan informasi format klasikalnya,
yaitu menilai kesungguhan/ semangat / antusias konseli.
2. Penilaian hasil Guru BK/Konselor melakukan penilaiansegera terhadap
proses pelaksanaan layanan informasi format klasikalnya,
yaitu :
a. Pemahaman baru apa yang diperoleh konseli ?
(Understanding)
b. Bagaimana perasaan positif konseli ? ( Confort ) c. Apa

31
rencana tindakan yang akan dilakukan konseli ? (Action)
O Tindaklanjut : 1. Satu minggu setelah layanan, dipantau dengan memberikan
penilaian jangka pendek ( Laijapen ). 2. Satu bulan setelah
layanan, dipantau denganmemberikan penilaian jangka
panjang ( Laijapang ). Konseli yang mengalami KES-T
danmembutuhkan bantuan, makaKonseloratau guru BK
segeramemberikanlayanan sesuai
jenislayananBimbingandanKonseling.

Palabuhanratu, 15 Januari 2024


Wali kelas

Ahmad Junaedi, S.Pd. GR

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Program Bimbingan dan konseling (BK) di SDIT DARUSSALAM adalah rencana
kegiatan untuk membantu permasalahan peserta didik dan mengembangkan minat dan
bakat peserta dididk.

32

Anda mungkin juga menyukai