(Layanan Klasikal)
yang diimplementasikan di SMA Negri 15 Surabaya
Nama Penyusun:
B. Dasar Hukum
Dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling
atau konselor hendaknya mempelajari, memahami, dan menerapkan landasan kinerja
profesi berupa perundangan yang berlaku. Landasan perundang-undangan yang dimaksud
antara lain sebagai berikut.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran
Negara Republik IndonesiaNomor 5410);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009
tentang Program Pendidikan Profesi Guru prajabatan;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 tahun
2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 tahun
2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 tahun
2014 tentang Kegiatan pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler
wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 tahun
2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 tahun
2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional, dan
Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs
atau yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sederajat;
C. VISI Dan MISI
VISI
Terwujudnya sekolah unggul,peduli dan berbudaya lingkunganserta berwawasan
Nasional dan Global dengan mengedepankan IMTAK dan IPTEK.
MISI:
1. Melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan menerapkan kurikulum
nasional.
2. Menerapkan sistem dan prosedur PBM termasuk perpustakaan, manajemen
informasi dan komunikasi serta laboratorium yang berstandar internasional.
3. Melaksanakan sertifikasi dengan menggunakan sistem dan prosedur yang
dikeluarkan oleh organisasi yang sudah mendapatkan akreditasi internasional.
4. Melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar.
5. Melengkapi sarana prasarana yang memadai termasuk teknologi informasi dan
komunikasi sesuai dengan standar internasional.
6. Menerapkan sistem manajemen partisipatif berkualitas internasional.
7. Melaksanakan penelitian dan percobaan guna mendapatkan penemuan-penemuan
baru dalam dunia science sebagai langkah inovasi.
8. Mendesiminasikan materi pembelajaran secara online melalui suatu website
sehingga dapat diakses oleh siswa.
9. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, bebas dari pengaruh obat-
obatan terlarang dan tindakan tercela, serta melakukan upaya pencegahan
kerusakan lingkungan dan perusakan lingkungan.
10. Mengembangkan materi pembelajaran secara elektronik melalui jaringan intranet.
11. Melakukan kerjasama dengan mitra internasional dalam mewujudkan tujuan
pendidikan.
D. Rencana Pelaksanaan Layanan
Lampiran :
1. Materi PPT
2. Materi Video Link Youtube
3. Materi
Isilah angket dibawah ini berupa cek list pada bagian anternatif jawaban yang telah
disediakan. (instruktur menjelaskan agar siswa mencentang sesuai dengan apa yang
dirasakan oleh siswa)
Keterangan:
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
…..……………………… ………………………….
NIP. NIP.
H. Hasil
1. Peserta didik dapat menyampaikan pendapat atas apa yang menjadi persepsi
mereka dengan percaya diri
2. Peserta didik dapat memahami materi layanan yang disampaikan
3. Peserta didik memiliki keyakinan akan kemampuan diri.Yang bisa diliat dari
individu yang memiliki sikap positif tentang dirinya bahwa dia mengerti
sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya.
4. Peserta didik memiliki sikap optimis yang dapat dilihat Ketika peserta didik
berani mengatakan bakat dan kemampuan yang saya miliki kepada orang lain,
bangga dan bersyukur atas apa yang ada pada diri, berani bertanya tanpa harus
ditunjuk guru apabila ada yang belum di mengerti, dan lancer berbicara di
depan kelas ketika menyampaikan pendapat
5. peserta didik memiliki sikap bertanggung jawab, yang bisa terlihat dari
individu yang bersedia menanggung segala sesuatu yang telah menjadi
konsekuensinya.
6. Guru BK dapat menjalin hubungan hangat dengan peserta didik, hal ini dapat
dilihat Ketika Guru BK dan peserta didik saling sharing.
I. Tindak Lanjut
1. Membangun pola pikir positif. Jika sebelumnya siswa selalu merasa tidak bisa
menjalani sesuatu, mulai saat ini kami mencoba untuk membentuk pola pikir
positif dalam diri siswa. Contoh, setiap siswa yang merasa ragu, kami
menghimbau siswa untuk mengatakan “saya bisa belajar dan melakukan ini jika
saya mau”.
2. Kami tanamkan pada diri siswa bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan
kelebihan masing-masing. Dan memberi pembekalan berupa jika siswa tersebut
melakukan sebuah kesalahan atau memiliki kekurangan, siswa tidak boleh
menganggap itu adalah sebuah kebodohan. Dan mengingatkan bahwa, setiap
orang pernah melakukan kesalahan dan tidak ada orang yang benar-benar
sempurna, dan hanya perlu memperbaikinya dan belajar untuk tidak mengulangi
kesalahan tersebut.
3. Menghimbau kepada siswa untuk memahami bahwa, perlu menghargai setiap
proses atau perubahan kecil yang berhasil diraih dan dilakukan, karena
perubahan kecil yang dilakukan sekarang pada akhirnya akan tumbuh menjadi
perubahan yang besar dan membuat siswa terus maju dan berkembang.
4. Memberitahu kepada siswa untuk berhenti membandingkan dirinya dengan
orang lain, baik itu soal penampilan, prestasi, maupun pencapaian yang telah
diraih.