Anda di halaman 1dari 21

DOKUMEN PROGRAM

LAYANAN BK

SDN SUMBER V
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga SD Negeri Sumber V Surakarta dapat menyusun Dokumen Program Layanan
Bimbingan dan Konseling (BK) SD Negeri Sumber V Surakarta Tahun Pelajaran 2022/2023.
Dokumen Program Layanan Bimbingan dan Konseling (BK) SD Negeri Sumber V
Surakarta kami susun karena Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting
dalam membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana
tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar
(SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program
bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder
sekolah.
Penyusunan Dokumen Program Layanan Bimbingan dan Konseling (BK) SD Negeri
Sumber V Surakarta ini melalui proses diskusi oleh semua stakeholder sekolah. Dengan harapan
dengan tersusunnya Dokumen Program Layanan Bimbingan dan Konseling (BK) SD Negeri
Sumber V Surakarta ini dapat memberikan arah yang dalam memberikan layanan kepada peserta
didik dalam rangka memperlancar proses pendidikan di SD Negeri Sumber V Surakarta.
Untuk itu pada kesempatan yang baik ini kami sampaikan terima kasih kepada:
1. Tim Pembimbing Teknis Pengembang Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Surakarta;
2. Koordinator Dikdas SD Dinas Pendidikan Kota Surakarta;
3. Pengawas SD Korwil III Banjarsari;
4. Dewan Guru dan Komite Sekolah
Semoga Tuhan Yang Maha Esa tetap memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah,
sedang, dan akan kita lakukan untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di SD Negeri
Sumber V Surakarta, Koordinator Wilayah III Kec. Banjarsari Dinas Pendidikan Surakarta dan
lingkungan Kota Surakarta pada umumnya.
Surakarta, 1 Juli 2022

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan dan konseling merupakan keahlian pelayanan pengembangan pribadi


dan pemecahan masalah yang mementingkan pemenuhan kebutuhan dan kebahagaian
pengguna sesuai dengan martabat, nilai, potensi, dan keunikan individ berdasarkan kajian
dan penerapan ilmu dan teknologi dengan acuan dasar ilmi pendidikan dan psikologi
yang dikemas dalam kaji terapan konseling yang diwarnai oleh budaya pihak-pihak yang
terkait. Dengan demikian paradigma bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan
psiko-pendidikan dalam bingkai budaya.
Dengan paradigma ini kegiatan bimbingan dan konseling harus selalu mengacu
kepada upaya pendidikan dengan pendekatan psikologis yang memadai dan dengan
materi sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa. Bimbingan dan konseling memiliki
bidang singgung antar psikologi, pendidikan, dan budaya, terutama berkenaan dengan
segi isi dan muatan nilai yang perlu diperhatikan.
Selain itu bimbingan dan konseling didukung ilmu pendidikan karena individu
yang terlibat di dalamnya menjalani proses belajar dan kegiatan tersebut bersifat
normatif, objektif dan berorientasi pemecahan masalah. Bersifat normatif yaitu dengan
sengaja membantu individu berkembang ke arah baik dan benar yang diwujudkan dalam
perubahan perilaku. Ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif memiliki landasan-landasan
ilmiah dan menggunakan metode-metode ilmiah dalam mewujudkan fungsi keilmuan,
yaitu fungsi mempelajari dan membawa individu untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Bersifat objektif yaitu mempelajari apa adanya tentang individu sebagai
organisma yang sedang berkembang dan berbagai factor yang terkait dengan
perkembangannya. Berorientasi pemecahan masalah baik dalam tataran objektif (dalam
proses mempelajari) maupun dalam tataran normatif (dalam proses membawa). Orientasi
masalah dalam tataran objektif berfokus pada persoalan apa dan mengapa individu dalam
kondisi demikian, dan orietasi masalah pada tataran normatif terkait dengan bagaimana
mengembangkan, mengubah, dan memperbaiki kondisi tersebut.
Pelayanan bimbingan dan konseling harus didasarkan norma-norma yang berlaku
baik isi, prosesa, tekhniknya, maupun instrumen yang digunakannya. Pelayanan yang
tidak normatif bukan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling yang dimaksud
merupakan kiat pemberian bantuan yang berakar pada budaya kita dan mempunyai
landasan ilmiah psikologi dan pendidikan.
Arah kegiatan bimbingan dan konseling pada dasarnya adalah mengembangkan
potensi siswa untuk mampu memenuhi tugas-tugas perkembangannya secara optimal dan
terhindar dari berbagai permasalahan yang mengganggu dan menghambat.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan serta Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan


Prestasi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan
Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan
Sekolah.

B. Hakikat Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan
berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli dalam mencapai
kemandirian. Bimbingan dan konseling merupakan komponen integral sistem pendidikan
pada suatu satuan pendidikan berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik
dalam rangka tercapainya perkembangan individu secara utuh dan optimal. Sebagai
komponen integral, wilayah bimbingan dan konseling yang memandirikan secara terpadu
bersinergi dengan wilayah layanan administrasi dan manajemen, serta wilayah kurikulum
dan pembelajaran yang mendidik.

D. Visi Bimbingan dan Konseling


Terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan sesuai karakter bangsa
melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan
pengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

C. Misi Bimbingan dan Konseling


1. Misi pendidikan, yaitu mendidik peserta didik dan warga masyarakat melalui
pengembangan perilaku efektif – normatif dalam kehidupan keseharian dan yang
terkait dengan masa depan.
2. Misi Pengembangan, yaitu memfasilitasi perkembangan individu di dalam
satuan pendidikan formal dan non formal, keluarga, instansi, dunia usaha dan
industri, serta kelembagaan masyarakat lainnya ke arah perkembangan optimal
melalui upaya strategi pengembangan individu, pengembangan lingkungan
belajar, dan lingkungan lainnya serta kondisi tertentu sesuai dengan dinamika
perkembangan masyarakat.
3. Misi Pencegahan dan Pengentasan Masalah, yaitu membantu dan memfasilitasi
pengentasan masalah individu mengacu kepada kehidupan sehari-hari yang
efektif.

D. Tujuan
Bimbingan dan konseling bertujuan membantu memandirikan peserta didik
dalam hidupnya dan mengembangkan potensi-potensinya secara optimal yang
diarahkan kepada pengenalan diri sendiri dan lingkungan, pengembangan diri dan
pengembangan karir.
BAB II

PERANCANGAN BIMBINGAN DAN KOSELING

A. Mendeskripsikan Kebutuhan
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan hasil
asesmen kebutuhan yang dilakukan. Kebutuhan peserta didik/konseli dirumuskan ke dalam
rumusan perilaku-perilaku yang diharapkan dikuasai peserta didik/konseli yang
disesuaikan dengan rumusan tugas-tugas perkembangan, yang tertuang dalam Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/SKKPD.

Tabel 1. Alternatif Contoh Rumusan Kebutuhan Peserta Didik dalam Bentuk Perilaku
Bidang Hasil Asesmen Rumusan Kebutuhan dalam Bentuk
Layanan Kebutuhan Perilaku
Pribadi Tidak memahami potensi diri Peserta didik memahami potensi diri dengan baik
Tidak percaya diri Peserta didik perlu memiliki kepercayaan diri yang
positif
Lainnya
Sosial Interaksi dengan teman sebaya Interaksi dengan teman sebaya sesuai dengan etika
dan norma yang berlaku.
Konflik dengan teman Mengelola emosi dengan baik
Lainnya
Belajar Sulit memahami mata Keterampilan belajar yang efektif
Pelajaran
Malas belajar Motivasi belajar yang tinggi
Lainnya
Karier Bingung dengan ragam Pemahaman ragam kegiatan dan pekerjaan di
kegiatan dan pekerjaan di sekitar
sekitar
Pemahaman terhadap Pemahaman sikap positif terhadap jenis pekerjaan
keterkaitan belajar dengan
sukses masa depan
Lainnya

Selain kebutuhan peserta didik, guru bimbingan dan konseling atau konselor juga
mendeskripsikan kebutuhan sarana prasarana bimbingan dan konseling, seperti dalam
contoh tabel 2 berikut.
Tabel 2. Rumusan Kebutuhan Sarana dan Prasarana dalam Bentuk Kegiatan

Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan dalam Bentuk Kegiatan


Ruang kerja guru bimbingan dan Guru bimbingan dan konseling atau konselor
konseling atau konselor yang profesional membuat proposal permohonan pengadaan ruang
kerja yang memiliki sekat/pembatas permanen antar
guru bimbingan dan konselor atau konselor yang
sesuai dengan contoh dalam permen 111 tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Instrumen BK yang standar baku / Guru bimbingan dan konseling atau konselor
memiliki Haki membuat proposal permohonan pengadaan
instrumen BK yang standar baku .

B. Kompetensi
Kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa dalam kegiatan bimbingan dan
konseling meliputi :
1. Mengenali dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja dan peduli terhadap
lingkungan.
3. Berfikir logis, kritis dan kreatif serta berkomunikasi melalui berbagai media.
4. Menyenangi keindahan.
5. Membiasakan hidup bersih, bugar dan sehat.
6. Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah

C. Arah Bimbingan dan Konseling


Kegiatan bimbingan dan konseling diarahkan kepada hal-hal pokok yang
menyangkut perkembangan individu dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di dalamnya
permasalahan yang dapat mereka alami. Tugas-tugas perkembangan siswa sekolah dasar
meliputi :
Menanamkan dan mengembangkan kebiasaan serta sikap dalam beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
1. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
2. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari.
3. Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya.
4. Belajar menjadi pribadi yang mandiri.
5. Mempelajari keterampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk permainan
maupun untuk kehidupan.
6. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku.
7. Membina hidup sehat untuk diri sendiri untuk lingkungan.
8. Belajar menjalankan peranan social sesuai dengan jenis kelaminnya.
9. Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga social.
10. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk perencanaan masa depan.

D. Materi Bimbingan dan Konseling


1. Bimbingan Pribadi meliputi :
a) Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
b) Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan penyalurannya untuk
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun perannya di masa depan.
c) Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
pengembangannya melauli kegiatan yang kreatif dan produktif.
d) Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha
penanggulangannya.
e) Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan
diri.
f) Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.

2. Bimbingan Sosial meliputi :


a) Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun
tulisan secara efektif.
b) Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial baik di rumah,
di sekolah maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata karma, sopan
santun dan nilai-nilai agama, adat istiadat peraturan serta kebiasaan yang berlaku.
c) Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman
sebaya.
d) Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan
serta kesadaran untuk melaksanakannya.

3. Bimbingan Belajar meliputi :


a) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari berbagai
sumber belajar, bersikap kepada guru dan narasumber lainnya, mengikuti pelajaran
sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan keterampilan belajar dan
menjalani program penilaian.
b) Pengembangan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun kelompok.
c) Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran.
d) Orientasi belajar untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi.

4. Bimbingan Karir meliputi :


a) Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
b) Pengenalan, orientasi dan informasi karir pada umumnya secara sederhana.
c) Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan kecenderungan
karir yang hendak dikembangkan.
d) Orientasi dan informasi sederhana terhadap pendidikan yang lebih tinggi,
khususnya dalam kaitan dengan karir yang hendak dikembangkan.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Bentuk Kegiatan
Kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam suasana kontak
langsung dengan siswa (kegiatan kontak) atau tanpa kontak langsung dengan siswa
(kegiatan non kontak).
1. Kegiatan kontak langsung dengan siswa adalah semua kegiatan layanan yang
memerlukan kontak langsung secara perorangan, kelompok maupun klaskal.
Instrumen kegiatannya dapat dengan cara pengisian angket atau inventori,
testing, sosio metri dan observasi. Untuk melakukannya diperlukan waktu
tersendiri dengan catatan siswa tidak boleh dirugikan dalam kegiatan belajarnya.
2. Kegiatan tanpa kontak langsung meliputi pengelolaan himpunan data,
pengolahan hasil instrumentasi, penyiapan alat bahan bimbingan, konferensi
kasus, kunjungan rumah, pengolahan hasil belajar siswa sebagai bahan
bimbingan, pengelolaan administrasi bimbingan konseling, pengolahan alih
tangan kasus, dan penyususnan rencana serta laporan kegiatan. Kegiatan non
kontak langsung dilaksanakan pada jam-jam pelajaran langsung disekolah.
Kegiatan kontak dan non kontak serta rencana kegiatan disampaikan kepada para
siswa secara jelas dan mendapat peneguhan dari kepala sekolah.

B. Teknik Penilaian
Dalam pengembangan kompetensi siswa hasil-hasil pelayanan bimbingan dan
konseling harus dinilai, baik melalui penilaian terhadap hasil layanan maupun proses
pelaksanaan. Penilaian ini selanjutnya akan dipakai untuk melihat keefektifan layanan
di satu sisi dan sebagai dasar pertimbangan bagi pengembangan di sisi lain.
1. Penilaian hasil kegiatan layanan digunakan untuk mengetahui keberhasilan
layanan bimbingan dan konseling. Dengan penilaian ini dapat diketahui apakah
layanan tersebut efektif dan membawa dampak positif terhadap siswa yang
mendapat layanan. Penilaian ini ditujukan kepada perolehan siswa yang
diorientasikan kepada pengentasan masalah client, perkembangan aspek-aspek
kepribadian siswa seperti : sikap, motivasi, kebiasaan, keterampilan, dan
keberhasilan belajar. serta konsep diri kemampuan berkomunikasi, kreatifitas,
apresiasi terhadap nilai dan moral.
Secara khusus fokus penilaian diarahkan kepada berkembangnya pemahaman
baru yang diperoleh melalui layanan dan perasaan positif sebagai damapak dari
proses dan materi yang dibawakan melalui layanan.
Penilaian dilakukan melalui format individu, kelompok, klasikal, dan melalui
media lisan atau tulisan serta dengan menggunakan panduaan atau instrumen
baku yang disusun sendiri.
Sedang tahapan – tahapan penilaian meliputi penilaian segera, penilaian jangka
pendek dan penilaian jangka panjang.
2. Penilaian proses kegiatan dilakukan terhadap kegiatan layanan, kegiatan
pendukung, mekanisme dan instrumen yang digunakan serta administrasi
kegiatan. Hasil penilaian proses digunakan untuk meningkatkan kualitas
bimbingan konseling secara menyeluruh.
C. Pertanggungjawaban
Keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada stake holders di sekolah yang meliputi siswa, orang
tua, personil sekolah dan masyarakat.
Skema Urutan Kegiatan Bimbingan Konseling

Tugas
Perkembanga

Bimbinga Bimbinga Bimbinga Bimbinga


n Pribadi n Sosial n Belajar n Karir

Kompetensi

Materi Bimbingan
dan Konseling

Kegiatan
Bimbingan
dan Konseling
- Layanan
- Pendukung
D. Silabus Layanan Bimbingan dan Konseling
Silabus digunakan sebagai pengembangan kompetensi dan materi bimbingan
konseling yang dijabarkan ke dalam format terlampir.

E. Sasaran Bibingan dan Konseling


Sasaran bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa di setiap kelas yang
dilaksanakan oleh guru kelas sebagai konselor. Daftar nama siswa dan keadaannya
terlampir.
BAB IV
PENUTUP

Program bimbingan dan konseling dibuat setiap tahun oleh guru kelas yang
digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan layanan bimbingan konseling. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor sebagai tenaga profesional yang diberi
kewenangan menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling berkewajiban
memberikan bantuan bagi peserta didik dalam rangka memfasilitasi pencapaian
kemandirian dan perkembangan yang optimal dalam aspek pribadi, sosial, belajar, dan
karir.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor
pada akhirnya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pencapaian tujuan pendidikan nasional secara utuh.
SILABUS PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS KOMPETENSI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
SD NEGERI SUMBER V SURAKARTA

RUMUSAN BIDANG MATERI PENGEMBANGAN KEGIATAN KEGIATAN


PENILAIAN KETERANGAN
KOMPETENSI BIMBINGAN KOMPETENSI LAYANAN PENDUKUNG
a. Mengenali dan a) Penanaman sikap dan kebiasaan dalam
berperilaku sesuai beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
dengan ajaran Yang Maha Esa.
agama yang b) Pengenalan dan pemahaman tentang
dianutnya. kekuatan diri sendiri dan penyalurannya
untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif
dan produktif baik dalam kehidupan
b. Mengenali dan sehari-hari maupun perannya di masa
menjalankan hak depan.
dan kewajiban diri, c) Pengenalan dan pemahaman tentang
beretos kerja dan Bimbingan bakat dan minat pribadi serta
peduli terhadap Pribadi penyaluran dan pengembangannya
lingkungan. melauli kegiatan yang kreatif dan
produktif.
d) Pengenalan dan pemahaman tentang
c. Berfikir logis, kritis kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha
dan kreatif serta penanggulangannya.
berkomunikasi e) Pengembangan kemampuan mengambil
melalui berbagai keputusan sederhana dan mengarahkan
media. diri.
f) Perencanaan dan penyelenggaraan
hidup sehat.
d. Menyenangi a) Pengembangan kemampuan
keindahan. berkomunikasi baik melalui ragam lisan
maupun tulisan secara efektif.
b) Pengembangan kemampuan bertingkah
laku dan berhubungan sosial baik di
rumah, di sekolah maupun di
masyarakat dengan msnjunjung tinggi
tata karma, sopan santun dan nilai-nilai
Bimbingan
e. Membiasakan hidup agama, adat istiadat peraturan serta
Sosial
bersih, bugar dan kebiasaan yang berlaku.
sehat. c) Pengembangan hubungan yang dinamis
dan harmonis serta produktif dengan
teman sebaya.
d) Pengenalan dan pemahaman peraturan
dan tuntutan sekolah, rumah dan
lingkungan serta kesadaran untuk
melaksanakannya.
a) Pengembangan sikap dan kebiasaan
f. Memiliki rasa cinta belajar untuk mencari informasi dari
dan bangga berbagai sumber balajar, bersikap
terhadap bangsa kepada guru dan narasumber lainnya,
dan tanah air. mengkuti pelajaran sehari-hari,
mengerjakan tugas (PR),
mengembangkan ketrampilan belajar
Bimbingan
dan menjalani program penilaian.
Belajar
b) Pengembangan disiplin belajar dan
berlatih, baik secara mandiri maupun
kelompok.
c) Pemantapan dan pengembangan
penguasaan materi pelajaran.
d) Orientasi belajar untuk melanjutkan
sekolah yang lebih tinggi.
a) Pengenalan awal terhadap dunia kerja
dan usaha memperoleh penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
b) Pengenalan, orientasi dan informasi
karir pada umumnya secara sederhana.
Bimbingan c) Pengenalan dan pemahaman diri secara
Karir awal berkenaan dengan kecenderungan
karir yang hendak dikembangkan.
d) Orientasi dan informasi sederhana
terhadap pendidikan yang lebih tinggi,
khususnya dalam kaitan dengan karir
yang hendak dikembangkan.

Surakarta, 15 Juli 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah

Endang Surani, S.Pd


NIP. 196306041984052005
BUKU BIMBINGAN KONSELING
KELAS.......SEMESTER I/II
TAHUN PELAJARAN ......../.........
NO NAMA LAYANAN URAIAN TINDAK LANJUT
PRIBADI SOSIAL PENDIDIKAN KARIR

Mengetahui Surakarta,
Kepala Sekolah Guru Kelas

Endang Surani, S.Pd


NIP. 19630604 198405 2 005
BUKU PIKET
PENEGAKAKAN TAAT TERTIB SISWA
KELAS.......SEMESTER I/II
TAHUN PELAJARAN ........../.........

NO NAMA HARI, TANGGAL JENIS PELANGGARAN SANKSI TINDAK LANJUT

Mengetahui Surakarta,
Kepala Sekolah Guru Kelas

Endang Surani, S.Pd


NIP. 19630604 198405 2 005
CATATAN KASUS PESERTA DIDIK
TAHUN PELAJARAN ........../..........
SEMESTER I/II
Nama Guru : ..........................................................
NIP/ NUPTK : ..............................................................
Jabatan : ..........................................................

No Hari/ tanggal Jam ke Kelas Catatan Kasus Peserta Didik

Mengetahui Surakarta,
Kepala Sekolah Guru Yang Mengampu

Endang Surani, S.Pd


NIP. 19630604 198405 2 005
DAFTAR SISWA BERPRESTASI
KELAS ...
TAHUN PELAJARAN ……….
SD NEGERI SUMBER V SURAKARTA

BIDANG/JENIS
NO TANGGAL NAMA SISWA PRESTASI
LOMBA

Surakarta, ...................
Mengetahui
Kepala Sekolah

Endang Surani, S.Pd


NIP. 196306041984052005

Anda mungkin juga menyukai