Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PELAKSANAAN SUPERVISI BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SMKN 2 BALIKPAPAN

(Tugas Mata Kuliah Supervisi Bimbingan dan Konseling)

Dosen Pengampu : Drs. Akhmad Mile, M.Pd

Disusun oleh :

BK B 2017

Catur Anggraheni 1705095083

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

TAHUN 2019
A. Latar Belakang
Pada era revolusi industri 4.0 ini, pelaksanaan layanan perencanaan
individual, layanan dukungan sistem, serta supervise bimbingan dan konseling
yang ada di sekolah dianggap sangat krusial karena berperan penting dalam
membentuk karakter bangsa. Wawancara ini merupakan tugas Supervisi BK
yang diampu oleh Pak Drs. Akhmad Mile, M.Pd yang bertujuan untuk
memperoleh informasi dari narasumber yang diwawacarai, yang dalam hal ini
adalah guru BK. Topik wawancara yang dipilih, lebih spesifiknya adalah
pelaksanaan supervisi BK di SMK, karena di sekolah karakter anak masih
mudah dibentuk sehingga diperlukan pengarahan dan bimbingan dalam
melakukan layanan BK yang tepat. Dengan terlaksananya wawancara ini,
diharapkan wawancara ini dapat memberikan kegunaan dan manfaat bagi kita
semua.
Tujuan wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi
narasumber tentang topik wawancara, mengetahui bagaimana pelaksaan
supervisi BK di sekolah yang bersangkutan dan untuk memenuhi tugas dari
Pak Drs. Akhmad Mile, M.Pd .
Topik wawancara yang dilakukan yaitu mengenai pelaksanaan
supervise BK, bagaimana permasalahan, hambatan, serta pencapaian yang
telah diraih. Observasi dilakukan pada hari jumat tanggal 6 November 2019,.
Adapun, tempat dilakukannya observasi yaitu di SMKN 2 Balikpapan
B. Profil Umum Sekolah
SMK Negeri (SMKN) 2 Balikpapan, merupakan salah satu Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri yang ada di Provinsi Kalimantan
Timur, Indonesia.Di SMKN 2 Balikpapan, masa pendidikan sekolah ditempuh
dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai dengan Kelas
XII. SMK Negeri 2 Balikpapan bermula dari Sekolah Swasta dengan nama
SMEA Dwikora yang didirikan oleh Himpunan mantan/Bekas Pelajar dan
Mahasiswa (HBPM) Balikpapan pada tanggal 24 Agustus 1964 dengan
menunjuk Bapak Chairuddin, B.A. sebagai Pemimpin dan Proses KBM
bertempat di SMP Negeri 1 Balikpapan. Berdirinya Sekolah tersebut atas
Prakarsa HBPM Balikpapan yang diketuai oleh Bapak H. Syahruni Hasbullah,
mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Madya Balikpapan dengan
maksud memberi kesempatan kepada murid-murid lulusan SMEP PGRI serta
murid SMP lainnya yang berminat memasuki Sekolah Menengah Ekonomi
Atas (SMEA). Pada waktu didirikan pertama telah dibuka 2 Jurusan yaitu
Jurusan Tata Buku dan Jurusan Koperasi, dengan jumlah Siswa 76 orang
sedangkan ruang ganda. Sebagai pengajar adalah dari anggota HBPM
Balikpapan dengan Sukarela karena minat jadi Guru Swasta kurang. Tanggal,
1 April 1966, SMEA Dwikora berganti Nama menjadi SMEA Balikpapan dan
pindah ke Ex SMP Sin Hwa (SMEP Negeri) Balikpapan Jalan Bukit Niaga
RT. 11 No. 37 Balikpapan yang sekarang ditempati Yayasan Budiluhur.
Himpunan Bekas (Mantan) Pelajar dan Mahasiswa Balikpapan membubarkan
diri, maka untuk mengasuh Sekolah tersebut dibentuk lagi Badan Pembina
SMEA Balikpapan yang diketuai oleh Bapak H. Syahruni Hasbullah. Pada
akhir tahun pelajaran 1966/1967 Siswa-siswi mengikuti Ujian Pertama dan
berhasil lulus 70% sedangkan Praktik Kerja Nyata (PKN) baru dimulai tahun
1979/1980.
Berdasarkan Surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor :
0135/O/1972 tanggal 29 Agustus 1972 SMEA Swasta Balikpapan menjadi
SMEA Negeri Balikpapan. Surat Keputusan Pemutihan Pendirian Sekolah
Negeri dari Mendikbud R. I. Nomor : 0436/O/1981 tanggal 30 Desember
1981 SMEA Negeri Balikpapan menjadi SMEA Negeri 1 Balikpapan.
Validasi Perubahan Nomenklatur SMKTA menjadi SMK oleh Kepala Bidang
Dikmenjur Provinsi Kalimnatan Timur Nomor : 2872/I26.8/KPz/1997, maka
SMEA Negeri 1 Balikpapan menjadi SMK Negeri 2 Balikpapan.
Berbagai fasilitas dimiliki SMK Negeri 2 Balikpapan, antara lain:
 Kelas
 Perpustakaan
 Laboratorium Bahasa Inggris
 Laboratorium Kejuruan
 Laboratorium Komputer
 Ruang Kepala Sekolah & Wakil Kepala Sekolah
 Taha Usaha
 Ruang Kantor Guru
 Ruang Mengetik Manual
 Unit Kesehatan Sekolah
 Unit Production
 Masjid
 Lapangan Voli
 Lapangan Basket
 Bank Mini
 Ruang Organisasi Siswa Intra Sekolah
 Ruang Rapat
 Aula
 Ruang Multimedia
 Ruang Bimbingan Konseling
 Kantin
 Tempat Produksi Kompos
 Tempat Parkir untuk Siswa dan Guru

Kualitas tamatan sekolah kejuruan dituntut untuk memenuhi standar


kompetensi dunia kerja. Salah satunya, selain mampu menguasai materi
pelajaran, siswa harus dapat berinteraksi dan aktif dalam hubungan sosial.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu alat pengenalan siswa pada
hubungan sosial. Di dalamnya terdapat pendidikan pengenalan diri dan
pengembangan kemampuan selain pemahaman materi pelajaran. Selain OSIS
sebagai induk kegiatan ektrakurikuler di sekolah, kegiatan ektrakurikuler
lainnya adalah :

o Pramuka
o Paskibra
o Palang Merah Remaja (PMR)
o Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
o Olahraga (Bola Voli, Bola Basket, Karate)
o Seni (Band, Modern Dance, Seni Tari, Teather)
o Kerohanian (Majelis Taq'lim, Rohis Nurul Hikmah)
o Jurnalistik
o English Center Club (ECC)
o English Debate
C. Paparan Data
 Gambaran umum kedudukan dan permasalahan bimbingan konseling
di SMKN 2 Balikpapan
Kedudukan bimbingan telah diatur di dalam undang-undang
No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sedangkan
hal-hal yang ada di dalamnya dibicarakan secara khusus dalam PP
No. 28 tahun1989 pasal 25 yang mengatakan; 1) bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka
upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan; 2) bimbingan diberikan oleh guru
pembimbing. Poin satu merupakan poin yang harus dimiliki oleh
semua guru BK, begitu pula guru BK yang ada di SMKN 2
Balikpapan. Namun sayangnya, dalam pelaksanaanya, masih
banyak kekurangan yang dimiliki oleh guru BK itu sendiri.
Diantaranya :
 Guru BK bukan merupakan lulusan BK. Sehingga,
dalam memberikan layanan BK dan mengentaskan
masalah masih terbtas pelaksanannya. Dari tidak guru
BK yang ada hanya satu guru BK yang merupakan
lulusan BK.
 Kurangnya kerjasama dalam melaksanakan BK oleh
seluruh personil sekolah. Padahal dalam kurikulum
2013 yang digunakan oleh SMKN 2, digunakan pola
komprehensif yang mengutamakan kerjasama semua
pihak sekolah dalam menyelenggrakan BK.
 Stigma buruk oleh siswa tentang BK. Dikarenakan
keterbatasan pengetahuan tentang Bk di SMKN 2, BK
jadi dianggap sebagai polisi sekolah oleh siswa karena
menggunting rambut, merazia hp, dll.
 Gambaran umum pelaksanaan BK di SMKN 2
Supervisi bimbingan dan koseling  merupakan satu relasi
antara supervisor dan konselor (supervisee) dimana supervisor
(konselor senior)memberi dukungan dan bantuan untuk meningkatkan
mutu kinerja profesional supervisee.tumpu pada satu prinsip yang
mengakui setiap manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang.
Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka
kesimpulan bahwa supervise konseling merupakan pengawasan dan
pembinaan yang diberikan kepada pembimbing atau konselor untuk
membantu anak-anak yang dalam tahap perkembangan pendidikannya
agar situasi situasi belajar mengajar lebih optimal.
Saya mewawancara dan melakukan observasi pelaksanaan
supervise BK di SMKN 2 berdasarkan aspek aspek supervise BK
diantaranya :
Ekspektasi aspek supervise BK : Realita di SMKN 2 :
Aspek Ketenagaan Jumlah guru BK di SMKN 2 ada
a.       Jumlah guru pembimbing 3 dengan jumlah siswa 912
dan kesesuaian latar belakang siswa. Hal ini berarti jumlah guru
pendidikan Bk belum terpenuhi. Latar
b.      Ratio konselor adalah 1: 150 belakang guru Bk juga masih ada
c.       Tenaga administrasi yang bukan lulusan BK.

Aspek organisasi Di SMKN 2 struktur organisasi


a.       Struktur organisasi sudah berjalan baik, hanya saja
b.      Deskripsi tugas personal belum ada deskripsi tugas
personal untuk guru BK
Aspek Kegiatan Program BK yang berjalan hanya
a.       Program kegiatan setengah dari yang direncanakan.
bimbingan dan konseling Pelaksaan BK kurang maksimal.
b.      Pelaksanaan kegiatan Evaluasi BK jarang dilakukan. Di
bimbingan dan koneling SMKN 2, BK diberi masuk satu
c.       Evaluasi kegiatan jam pelajaran setiap minggunya,
bimbingan dan konseling namun guru BK jarang masuk.
d.      Analisis hasil evaluasi
bimbingan dan konseling
e.       Tindak lanjut

Aspek Sarana dan Prasarana Terdapat ruang khusus BK dan


a.       Ruang khusus bimbigan dan ruang konseling. Terdapat catatan
konseling pribadi siswa walau hanya
b.      Ruang konseling beberapa siswa saja. Tidak
c.       Catatn pribadi siswa terdapat catatan pribadi ssiswa,
d.      Kartu status konseling kartu status konseling, kartu
e.       Kartu catatan kejadian catatan kejadian, kartu
f.       Kartu komunikasi komunikasi, peta laporan dan
g.      Peta laporan dan peta kelas peta kelas.

Aspek Laporan Laporan hanya dilakukan setahun


a.       Laporan bulanan sekali.
b.      Laporan caturwulan
c.       Laporan tahunan

D. Kesimpulan
Pelaksanaan supervisi BK di SMKN 2, dilihat dari aspek aspek
supervisisi BK, masih belum terlaksana dengan baik, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor seperti guru BK yang bukan lulusan BK, kurang kerjasama
antar personil sekolah, dll.

Anda mungkin juga menyukai