PENDAHULUAN
A. Rasional
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari sistem pendidikan di sekolah
memiliki peranan penting berkaitan dengan pemenuhan fungsi dan tujuan pendidikan
serta peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Bimbingan dan konseling sebagai
rangkaian upaya pemberian bantuan pada peserta didik untuk mencapai perkembangan
oprtimal.
Bimbingan dan konseling diposisikan oleh negara sebagai profesi yang
terintegrasikan sepenuhnya dalam bidang pendidikan, yaitu ditegaskan dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa konselor
adalah pendidik profesional, sebagaimana juga guru, dosen dan pendidik lainnya.
Dengan kedudukan demikian itu, konselor sebagai pemegang profesi bimbingan
dan konseling dituntut untuk sepenuhnya menyukseskan upaya pendidikan dalam
berbagai jalur, jenjang, dan jenisnya.
Berkenaan dengan posisi bimbingan dan konseling dalam implementasi kurikulum
2013 dan kurikulum merdeka, ditegaskan adanya daerah garapan yang disebut peminatan
peserta didik. Bidang peminatan ini menjadi substansi pokok pekerjaan guru bimbingan
dan konseling atau konselor di sekolah/madrasah. Meskipun demikian, pelayanan
bimbingan dan konseling tentulah tidak hanya sekedar menangani program atau wilayah
peminatan saja. Tugas konselor jauh lebih luas daripada bidang peminatan itu
sendiri, yaitu menyangkut pengembangan pribadi peserta didik yang mandiri, mampu
mengendalikan diri dan mengelola lingkungannya. Hal ini menjadi sangat penting,
karena kenyataan selama ini kita masih banyak menyaksikan peserta didik yang kurang
disiplin, nakal, suka tawuran, dan sebagainya. Tugas konselor dalam memandirikan
peserta didik tersebut, dalam pelaksanaannya terintegrasikan dengan tugas guru yang
menjadikan peserta didik benar- benar menguasai materi pelajaran yang diajarkan.
Peserta didik dihadapkan pada situasi kehidupan yang kompleks, penuh dengan
tekanan, paradoks dan ketidakmenentuan. Dalam konteks kehidupan tersebut setiap
peserta didik memerlukan berbagai kompetensi hidup untuk berkembang secara efektif,
produktif dan bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Dengan
kata lain, sebagai individu yang sedang berkembang, peserta didik diharapkan dapat
menjalani kehidupan efektif sehari-hari (KES) dan terhindar dari kehidupan efektif
sehari-hari yang terganggu (KES-T).
Dengan demikian, maka dalam Kurikulum 2013, kegiatan bimbingan dan
konseling tidak hanya memuat pelayanan peminatan peserta didik, tetapi kegiatan
bimbingan dan konseling yang direncanakan dalam program bimbingan dan konseling.
Disamping diisi dengan berbagai kegiatan yang selama ini telah dilaksanakan, juga diisi
dengan pelayanan peminatan peserta didik sesuai dengan potensi, bakat, dan minat
mereka masing-masing. Pelayanan peminatan peserta didik di satu sisi harus dilakukan,
dan di sisi lain layanan peminatan itu tidak boleh melemahkan pelayanan bimbingan dan
konseling secara menyeluruh.
B. Landasan
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1
butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa
pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal
4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik
pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Bab III, Pasal 5 s.d. Pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri
peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan yang difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.
4. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi konseling
di sekolah dan di luar sekolah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs,
Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA,
dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan
minat mereka.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan nomor 58 Tahun 2014 tentang
kurikulum 2013 (jenjang SMP/ Mts)
b. Misi
1) Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui
pembentukan perilaku afektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa
depan.
2) Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat.
3) Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta
didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya perkembangan peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar yang dimiliki
dengan mengembangkan tugas perkembangan, yang meliputi:
a. Bakat
b. Minat
c. Kreatifitas
d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
e. Kemampuan kehidupan keagamaan
f. Kemampuan sosial
g. Kemampuan belajar
h. Wawasan dan perencanaan karir
i. Kemampuan pemecahan masalah
j. Kemandirian
BAB II
1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap
perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
3. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai
pria atau wanita.
4. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan
yang lebih luas.
5. Mengenal kemampuan, bakat, dan minat serta arah kecenderungan karir dan
apresiasi seni.
6. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan melanjutkan
pelajaran dan / atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan di
masyarakat.
7. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial, dan ekonomi.
8. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan warga negara.
B. Bidang- bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling
1) Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat
dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik.
2) Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan kemampuan hubungan sosial
yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan
sosial yang lebih luas.
3) Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan di
sekolah dan belajar secara mandiri.
4) Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik
dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis,
komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam
pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat
terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau
keluarganya.
e. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang
dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar, dan karir.
f. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta
didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.
D. Penilaian Pelayanan Bimbingan dan Konseling
1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:
a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan
kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang
dilayani.
b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu
(satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau
kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak
layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu
(satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan
kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh
dampak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik.
2. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis terhadap
keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN dan
SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.
3. Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam LAPELPROG
(Laporan Pelaksanaan Program)
4. Penilaian pelayanan konseling dalam satu semester untuk setiap peserta didik
dilaporkan secara kualitatif disertai deskripsi pada kolom pengembangan diri di
laporan hasil belajar. Hasil penilaian yang dituliskan adalah proses kegiatan
pelayanan yang diberikan dan ketercapaian tugas perkembangan.
PENUTUP
Puji syukur kami panjatkan pada Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyusun Program Bimbingan dan Konseling ini tepat waktu. Kami
menyadari betul bahwa program Bimbingan Konseling sesuai dengan kurikulum 2013 dan
Kurikulum Merdeka ini jauh dari sempurna, sehingga perlu sekali penyempurnaan. Semoga
program Bimbingan dan Konseling ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan sehingga
mempunyai nilai manfaat bagi kita semua, utamanya bagi peserta didik.
Lampiran 1.
3. VIII 5 36
4. VIII 6 35
5. VIII 7 36
6. VIII 8 36
JUMLAH 215
Materi Pengembangan:
Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam layanan
konsultasi tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor, melainkan akan
dikemukakan oleh konsulti ketika layanan berlangsung. Apapun masalah yang
diungkapkan oleh konsulti tentang peserta didik yang hendak dibantunya
(apakah masalah pribadi, sosial, belajar , atau karir) itulah yang dibahas dalam
layanan konsultasi. Konselor dapat memperkirakan apa yang hendak
dikemukakan oleh konsulti untuk dibahas dalam layanan konsultasi, namun
konselor harus mengutamakan pembahasan masalah yang dikemukakan sendiri
oleh konsulti.
Instrumen tes dan nontes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi,
sosial, belajar, dan karir bentuk dan isinya bermacam-macam, seperti:
Tes Inteligensi
Tes Bakat
Inventori Minat Karir
Inventori Kreativitas
Inventori Kepribadian: Self-Esteem; Locus of Control
Inventori Hubungan Sosial
Inventori Tahap Perkembangan
Inventori Tugas Perkembangan
Sosiometri
Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, dan Masalah-masalah lainnya
Tes Hasil Belajar
Tes Diagnostik
Masing-masing instrumen di atas ada yang mengukur atau mengungkapkan satu atau lebih kondisi diri peserta didik:
kondisi diri pribadi, hubungan sosial, kemampuan belajar, dan atau arah/kemampuan karir.
(41) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi,
seperti:
Identitas diri
Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat
Identitas keluarga
Riwayat kesehatan
Catatan anekdot (kejadian khusus)
Masalah diri pribadi
(42) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial,
seperti:
Sosiogram
Teman dekat
Data hubungan sosial
Masalah sosial
(43) Himpunan Data: Data kemampuan, kegiatan dan belajar, seperti:
Nilai hasil belajar
Data kegiatan belajar
Riwayat pendidikan
Masalah belajar
(44) Himpunan Data: Data kemampuan, arah dan persiapan karir, seperti:
Pekerjaan orang tua/keluarga
Bakat-minat melanjutkan sekolah
Masalah karir
(45) Konferensi Kasus: Masalah pribadi, seperti:
Sering absen, membolos
Tingkah laku menyimpang, nakal
(46) Konferensi Kasus: Masalah sosial, seperti:
Suka menyendiri
Menganggu teman
(47) Konferensi Kasus: Kasus masalah belajar, seperti:
Menganggu suasana kelas ketika sedang belajar
Lalai mengerjakan PR
Nilai pelajaran rendah
Sulit mengikuti pelajaran
(48) Konferensi Kasus: Masalah karir, seperti:
Masalah penjurusan
Pilihan karir
Kegiatan praktik, magang
(49), (50), (51), (52) Kunjungan Rumah:
(54) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
kemampuan hubungan sosial, seperti:
Suasana hubungan “Saya Oke, Kamu juga Oke”
Kiat bergaul
Kepemimpinan
Mengatasi konflik dengan win-win solution
(55) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
kemampuan dan kegiatan belajar, seperti:
Kiat belajar di sekolah
Panduan menulis makalah
Bagaimana menyiapkan diri untuk ulangan/ujian
Belajar secara mandiri
Belajar kelompok
(56) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
arah dan kehidupan karir, misalnya:
Apa bakat dan karir Anda?
Informasi karir
Panduan memilih sekolah lanjutan
Macam-macam pekerjaan
Kiat sukses dalam karir
(57) , (58), (59), (60), Alih Tangan Kasus:
Materi alih tangan kasus merupakan pendalaman terhadap masalah pribadi,
sosial, belajar, dan atau karir peserta didik yang semula ditangani oleh konselor,
dan selanjutnya memerlukan penanganan oleh pihak lain yang
berkeahlian/berkewenangan.
Lampiran 03:
PROGRAM SEMESTER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Layanan Orientasi Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek
pengembangan pengembangan pengembangan implementasi pengembangan pengembangan pengembangan implementasi
pribadi hubungan kemampuan karir pribadi hubungan kemampuan karir
sosial belajar sosial belajar
2. Layanan Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi
tentang tentang tentang tentang tentang tentang tentang
tentang
perkembangan, potensi, potensi, potensi, potensi, potensi, potensi,
potensi, kemampuan kemampuan, kemampuan, perkembanga kemampuan kemampuan, kemampuan,
kemampuan dan kondisi kegiatan dan arah dan n,potensi, dan kondisi kegiatan dan arah dan
dan kondisi diri hubungan hasil belajar kondisi karir kemampuan hubungan hasil belajar kondisi karir
sosial sosial
dan kondisi
diri
Materi Bidang Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Layanan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan dan Penempatan
Penempatan/Penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran penyaluran untuk dan penyaluran
untuk untuk untuk untuk untuk untuk pengembangan untuk
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan kemampuan pengembangan
kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan belajar kemampuan
pribadi sosial belajar karir pribadi sosial karir
4. Layanan Penguasaan Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi
Konten dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan
dalam dalam dalam kegiatan dalam dalam dalam dalam kegiatan dalam
kehidupan kehidupan dan pengembangan kehidupan kehidupan dan pengembangan
pribadi sosial penguasaan karir pribadi sosial penguasaan karir
bahan belajar bahan belajar
5. Layanan Konseling Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah
Perorangan pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam
kehidupan kehidupan kemampuan pengembangan kehidupan kehidupan kemampuan pengembangan
pribadi sosial kegiatan dan karir pribadi sosial kegiatan dan karir
hasil belajar hasil belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6. Layanan Bimbingan Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang:
Kelompok Kemampuan Kemampuan Kemampuan, Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan, Kemampuan
dan kondisi dan kondisi kegiatan dan dan arah karir dan kondisi dan kondisi kegiatan dan dan arah karir
pribadi hubungan hasil belajar pribadi hubungan hasil belajar
sosial sosial
7. Layanan Konseling Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah
Kelompok pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam
kehidupan kehidupan kemampuan pengembangan kehidupan kehidupan kemampuan pengembangan
pribadi sosial kegiatan karir pribadi sosial kegiatan karir
belajar belajar
8. Layanan Konsultasi Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan
pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu
untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat
membantu membantu membantu membantu membantu membantu membantu membantu
peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik
dalam dalam dalam dalam dalam dalam dalam dalam
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembanga pengembangan
pribadi kemampuan kemampuan karir pribadi kemampuan n kemampuan karir
sosial belajar sosial belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10. Aplikasi Instrumentasi Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes
dan non tes dan non tes dan non tes dan non tes dan non tes dan non tes
dan non tes untuk dan non tes untuk
untuk untuk untuk untuk
untuk mengungkapkan
mengungkapkan mengungkapkan untuk mengungkapkan
mengungkapkan mengungkapkan
kondisi dan kondisi dan
mengungkapk masalah kondisi dan kondisi dan mengungkap masalah kondisi dan kondisi dan
an kondisi hubungan sosial masalah belajar masalah karir kan kondisi hubungan sosial masalah belajar masalah karir
peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik
dan masalah dan masalah
pribadi pribadi
peserta didik peserta didik
11. Himpunan Data Data Data Data Data Data Data Data Data
perkembangan, perkembangan, kemampuan, kemampuan, perkembangan, perkembangan, kemampuan, kemampuan,
kondisi dan kondisi kegiatan dan arah dan kondisi dan kondisi kegiatan dan arah dan
lingkungan diri hubungan dan hasil belajar persiapan karir lingkungan diri hubungan dan hasil belajar persiapan karir
pribadi lingkungan pribadi lingkungan
Materi Bidang Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
sosial sosial
12. Konferensi Kasus Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan
kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus
masalah pribadi masalah sosial masalah masalah karir masalah masalah sosial masalah masalah karir
tertentu yang tertentu yang belajar tertentu tertentu yang pribadi tertentu tertentu yang belajar tertentu tertentu yang
dialami peserta dialami peserta yang dialami dialami peserta yang dialami dialami peserta yang dialami dialami peserta
didik didik peserta didik didik peserta didik didik peserta didik didik
13. Kunjungan Rumah Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang
tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga,
peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik
yang yang yang yang yang yang yang yang
mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami
masalah pribadi masalah sosial masalah masalah karir masalah masalah masalah masalah
belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
14. Tampilan Kepustakaan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan
rekaman rekaman rekaman rekaman rekaman rekaman rekaman rekaman
tentang tentang tentang tentang arah tentang tentang tentang tentang arah
perkembangan perkembangan kemampuan dan kehidupan perkembangan perkembangan kemampuan dan kehidupan
dan kehidupan dan dan kegiatan karir dan kehidupan dan dan kegiatan karir
pribadi kemampuan belajar pribadi kemampuan belajar
sosial sosial
15. Alih Tangan Kasus Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman
penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan
masalah pribadi masalah sosial masalah masalah karir masalah masalah sosial masalah masalah karir
belajar pribadi belajar