B. Landasan
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional,
Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa Konselor adalah Pendidik, Pasal 3
bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pengembangan Diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan
memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
2. Tujuan Khusus
Pengembangan Diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam
mengembangkan :
a. Bakat
b. Minat
c. Kreativitas
d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
e. Kemampuan kehidupan keagamaan
f. Kemampuan sosial
D. Ruang Lingkup
Pengembangan Diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram.
Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram
dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan disekolah
yang diikuti oleh semua peserta didik.
Kegiatan terprogram terdiri atas dua komponen :
1. Pelayanan Konseling, meliputi pengembangan :
a. Kehidupan Pribadi
b. Kemampuan Sosial
c. Kemampuan Belajar
d. Wawasan dan Perencanaan Karir
2. Ekstra-Kurikuler, meliputi kegiatan :
a. Kepramukaan
b. Palang Merah Remaja (PMR), Paskibra
c. Seni, Olahraga, Keagamaan
E. Bentuk-Bentuk Pelaksanaan
1. Kegiatan Pengembangan Diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan :
a. Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling
b. Kegiatan Ekstra-Kurikuler
1. Pengertian Konseling
Konseling adalahpelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan
maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam
bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar,
dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
4. Fungsi Konseling
a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan
lingkungannya.
b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu mampu mencegah atau
menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangan dirinya
7. Kegitan Pendukung
a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri
peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrument, baik
tes maupun non-tes.
b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik
d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan
dengan orang tua dan atau keluarganya.
8. Format Kegiatan
a. Individual, yaitu format kegiatan konseling yang melayani secara
perorangan.
9. Program Pelayanan
a. Jenis Program
1) Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di
sekolah/madrasah.
2) Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program
tahunan.
3) Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
4) Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
5) Program Harian, yaitu program pelayanan konseling yang dilaksanakan
pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan
jabararan dari program mingguan dalam bentuk, satuan layanan
(SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) konseling.
b. Penyusunan Prograrn
1) Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta
didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi.
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Bersama pendidik dan personil sekolah lainnya, konselor berpartisipasi secara
aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin, insidental dan
keteladanan.
2. Program pelayanan konseling yang direncanakan datam bentuk SATLAN dan
SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan,
waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.
3. Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Konseling
Di luar jam pembelajaran sekolah
D. PENILAIAN KEGIATAN
1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui :
a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan
dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik
yang dilayani.
b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu
(satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau
kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak
layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
E. PELAKSANA KEGIATAN
1. Pelaksana kegiatan pelayanan konseling adalah konselor sekolah
2. Konselor pelaksana kegiatan pelayanan konseling di sekolah wajib:
a. Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan
profesional konseling.
b. Merumuskan dan menjelaskan peran profesional konselor kepada pihak-
pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan sekolah/ madrasah, sejawat
pendidik, dan orang tua.
c. Melaksanakan tugas pelayanan profesional konseling yang setiap kali
dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, terutama pimpinan
sekolahorang tua, dan peserta didik.
d. Mewaspadai hal-hal negatif yang dapat mengurangi pelayanan profesional
konseling.
e. Mengembangkan kemampuan profesionai konseling secara berkelanjutan.
3. Beban tugas wajib konselor ekuivalen dengan beban tugas wajib pendidik
lainnya di sekolah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
4. Pelaksana palayanan konseling
Pelaksana pelayanan konseling di SMA Bina Bangsa Mandiri. Konselor yang
melaksanakan layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, dan
pengusaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling
F. PENGAWASAN KEGIATAN
1. Kegiatan pelayanan konseling di sekolah dipantau, dievaluasi, dan dibina
melalui kegiatan pengawasan.
2. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara :
a. Interen, oleh Kepala Sekolah
b. Eksteren, oleh Pengawas Sekolah Bidang Konseling.
3. Fokus pengawasan adalah kemampuan Profesional Konselor dan Implementasi
kegiatan pelayanan konseling yang menjadi kewajiban dan tugas konselor di
sekolah
4. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan.
5. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, ditindaklanjuti untuk
peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling di
sekolah.
A. Bidang Bimbingan
Bidang bimbingan yang akan dikembangkan sesuai hasil pengolahan angket, yaitu
bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir.
B. Kompetisi
Kompetensi yang hendak dikembangkan untuk siswa asuh, yaitu mengacu kepada
delapan sub tugas perkembangan.
Kelas XI semester I
- Kemampuan Dan Kemauan
- Kekuatan Sugesti Diri
- Kedewasaan
- Pemahaman Pengendalian Diri
- Kepribadian Manusia
- Emosi (Afektif)
- Psikologi Remaja penyesuaian Diri
- Membangun Ketahanan Diri Terhadap Narkoba
- Kepemimpinan
- Konflik Pada Diri Siswa
- Cara mengatasi konflik
- Gaya Belajar 1
- Cara Membaca Efektif Dan Efisien
- Cara Menghafal Efektif
- Cara Memperbaiki Hasil Belajar
- Cara Meraih Prestasi Di Sekolah
Kelas XI Semester 2
- Ciri-ciri dan tugas-tugas perkembangan remaja
- Sukses Dengan Berpikir Positif
- Nilai-Nilai Kehidupan
- Komunikasi Efektif
- Etika Pergaulan Dengan Teman Sebaya
- Perilaku Sosial Yang Bertanggung Jawab
- Tatakrama Pergaulan
- Komunikasi Efektif, Belajar Efektif
- 10 Tips Kiat Belajar Efektif Dan Smart
- Cara Mengatur Ruang Belajar Yang Ergonomis
- Cara Memperbaiki Hasil Belajar
- Wawasan Karier
- Orientasi Dan Rencana Karier
- Karir Dan Impian
- Kemampuan Dan Penyaluran Bakat
D. Sasaran
Sasaran layanan Bimbingan dan Konseling ini ditunjukan bagi siswa kelas X, XI
dan XII.
E. Kegiatan Layanan
Kegiatan layanan yang akan diberikan dalam 2 (dua) waktu, yaitu :
1. Pada saat KBM sedang berlangsung : diberikan Layanan Orientasi, Informasi,
pembelajaran, Penempatan dan Penyaluran, Konseling Perorangan, Meditasi dan
Konsultasi.
2. Di luar KBM : diberikan Layanan Konseling Kelompok, Bimbingan Kelompok,
Konseling Perorangan, Meditasi dan Konsultasi.
F. Kegiatan Pendukung
1. Kegiatan pendukung yang akan diberikan meliputi :
2. Kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan layanan dilaksanakan, seperti
aplikasi instrumentasi,contoh :Angket Analisa Kebutuhan Siswa, dan
Sosiometri. Kegiatan yang dilakukan selama dan setelah kegiatan layanan
dilaksanakan, seperti Konfrensi Kasus dan Kunjungan Rumah.
3. Kegiatan yang dilakukan setelah layanan dilaksanakan, yaitu Alih Tangan
Kasus.
4. Kegiatan yang dilakukan sebelum, selama, dan setelah layanan dilaksanakan
yaitu Himpunan Data.
G. Penilaian
Penilaian dilakukan berupa Tes dan Non-Tes. (disesuaikan dengan materi layanan
yang diberikan).
Komite Sekolah
Guru Pembimbing
Guru Mata Pelajaran Wali Kelas Tata Usaha
S I S W A
Garis Komando
Garis Koordinasi
Garis Layanan
C. Rincian Tugas
Seluruh personalia yang terlibat dalam pelaksanaan Pelayanan Konseling di
SMA Bunda, masing-masing memiliki tugas sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh di tingkat
sekolah kepala sekolah dalam bidang Pelayanan Konseling memiliki tugas
sebagai berikut :
a. Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah,
sehingga pelayanan pengajaran, latihan dan bimbingan merupakan suatu
kesatuan yag terpadu, harmonis dan dinamis.
b. Menyediakan sarana prasarana, tenaga dan berbagai kebutuhan bagi
terlaksananya leyanan Pelayanan Konseling yang efektif dan efesien.
c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan, pelaksanaan
program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan Pelayanan Konseling.
2. Konselor
Sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan sekaligus ahli, guru pembimbing
memiliki tugas sebagai berikut :
a. Memasyarakatkan layanan Pelayanan Konseling;
b. Merencanakan Program Pelayanan Konseling;
c. Melaksanakan segenap layanan Pelayanan Konseling;
d. Melaksanakan kegiatan pendukung layanan Pelayanan Konseling;
5. TataUsaha
Sebagai tenaga khusus bidang administrasi, Tata Usaha memiliki peranan dalam
mendukung program Pelayanan Konseling dalam memberikan kemudahan
kepada Guru Pembimbing dalam memenuhi segala kebutuhan administrasi yang
dibutuhkan.
D. Mekanisme Kerja
Dalam pembinaan siswa di sekolah diperlukan adanya kerjasama seluruh
personil sekolah yang meliputi Kepala Sekolah, Wali Kelas dan Guru Mata
Pelajaran dengan Guru Pembimbing.Bantuan yang diberikan dapat berupa perangkat
administrasi maupun bantuan secara operasional. Secara rinci dapat diuraikan
sebagai berikut:
3. Konselor/Guru BK
Di samping bertugas dalam memberikan layanan informasi kepada para siswa,
Guru Pembimbing juga berperan sebagai sumber informasi yang senantiasa
memiliki data tentang siswa yang meliputi:
a. Kartu akademis
b. Catatan Konseling
c. Buku Pribadi & Map Pribadi
d. Data Psikotest
e. Laporan Bulanan BK
f. Catatan Koferensi Kasus
g. Sosiometri
h. Rekapitulasi Absensi Siswa
i. Catatan Kejadian
4. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah selaku penanggung jawab seluruh kegiatan di sekolah, dalam
kegiatan Pelayanan Konseling Kepala sekolah berkewajiban untuk
memeriksa/mengetahui skir-ah kegiatan Pelayanan Konseling baik yang
dilakukan oleh Koordinator Pelayanan Konseling, Guru Pembimbing, Guru
5. Format Kegiatan
a. Individual, yaitu format kegiatan Ekstra-Kurikuler yang diikuti peserta didik
secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan Ekstra-Kurikuler yang diikuti oleh
kelompok-kelompok peserta didik.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan Ekstra-Kurikuler yang diikuti peserta didik
dalam satu kelas.
d. Gabungan, yaitu format kegiatan Ekstra-Kurikuler yang diikuti peserta didik
antar kelas/ antar sekolah/ madrasah.
e. Lapangan, yaitu format kegiatan Ekstra-Kurikuler yang diikuti seseorang
atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan
lapangan.
B. PERENCANAAN KEGIATAN
Perencanaan kegiatan Ekstra-Kurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan yang
memuat unsur-unsur :
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Kegiatan Ekstra-Kurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan
diaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga kependidikan di
sekolah/ madraasah.
2. Kegiatan Ekstra-Kurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan sasaran,
subtansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana sebagaimana telah
direncanakan.
D. PENILAIAN KEGIATAN
Hasil dan proses kegiatan Ekstra-Kurikuler dinilai secara kualitatif dan dilaporkan
kepada pimpinan sekolah/ madrasah dan pemangku kepentingan lainnya oleh
penanggung jawab kegiatan.
E. PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana kegiatan Ekstra-Kurikuler adalah pendidik dan atau tenaga kependidikan
sesuai dengan kemampuan dan kewenangan pada subtansi kegiatan Ekstra-
Kurikuler yang dimaksud.
F. PENGAWASAN KEGIATAN
1. Kegiatan Ekstra-Kurikuler di sekolah dipantau, dievaluasi, dan dibina melalui
kegiatan pengawasan.
2. Pengawasan kegiatan Ekstra-Kurikuler dilakukan secara :
a. Intern, oleh pihak kepala sekolah
b. Ekstern, Oleh pihak yang secarastruktural/ fungsional memiliki kewenangan
membina kegiatan Ekstra-Kurikuler yang dimaksud.
Kebutuhan siswa yang diketahui melalui pengungkapan masalah dan data yang
terdapat di dalam himpunan data.
Jumlah siswa asuh yang wajib dibimbing :
Guru Pembimbing : 150 orang (maximal)
Kepala Sekolah
Berlatar belakang Guru Pembimbing : 40 orang
Kegiatan ini semua tergantung pada kondisi sekolah dan masalah yang muncul.
Lama kegiatan : setiap kegiatan (kegiatan layanan dan pendukung)
berlangsung sesuai dengan kebutuhan.
Waktu kegiatan : kegiatan layanan dan, pendukung dilaksanakan pada :
(1) jam pelajaran sekolah, digunakan khusus untuk format klasikal
(2) di luar jam pelajaran sekolah sampai 50 % dari seluruh kegiatan
Pelayanan Konseling, sesuai dengan SK Mendikbud No. 025/ 0/1995
4. Rincian Program
a. Program untuk periode yang lebih besar dijabarkan menjadi program-program
yang lebih kecil :
1. Program tahunan dirinci menjadi program semesteran
2. Program semesteran dirinci menjadi program bulanan
3. Program bulanan dirinci menjadi agenda mingguan yangkemudian dirinci
menjadi agenda harian.
b. Agenda harian dirumuskan dalam bentuk buku agenda dan satuan layanan
(satlan) dan satuan kegiatan pendukung(satkung) yang masing-masingnya
memuat :
(1) Topik : permasalahan pokok yang dijadikan materi
layanan
(2) Bidang BK : mencakup,empat bidang BK yang ada
(3) Kompetensi yg dikembangkan : kompetensi yang sesuai dengan
topik, termasuk pembiasaan
(4) Jenis layanan : mencakupsembilan jenisIayanan
6. Sajian Kegiatan
Kegiatan Pelayanan Konseling dilaksanakan dalam suasana (a) kontak
langsung dengan siswa dan (b) tanpa kontak iangsung dengan siswa,
a. Kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa
(1) Semua kegiatan layanan memerlukan kontak langsung dengan siswa, baik
melalui format klasikal, format kelompok maupun format individual.
(2) Kegiatan aplikasi instrumentasi, seperti pengisian angket atau inventori,
testing, sosiometri, dan juga observasi memerlukan kontak langsung
dengan siswa.
(3) Untuk kegiatan melalui kontak langsung dengan siswa diperlukan waktu
tersendiri, dengan catatan siswa tidak boleh dirugikan dalam kegiatan
belajarnya dengan guru mata pelajaran/guru praktik. Untuk ini perlu
dialokasikan waktu 1-2 jam pelajaran per minggu per kelas; jam pelajaran
yang disediakan tersebut digunakan untuk melaksanakan kegiatan format
klasikal, antara lain :
kegiatan aplikasi instrumentasi
layanan informasi klasikal
layanan pembelajaran klasikal
Semua fokus penilaian itu, khususnya rencana kegiatan secara jelas mengacu
kepada kompetensi yang diaplikasikan siswa untuk pengentasan permasalahan yang
dihadapiny dalam rangka kehidupan sehari-hari yang lebih efektif.