Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

OLEH

FARID FEBRIANSYAH, S.Pd

SMKN 1 KEMPO

TAHUN 2022/2023
KATA
PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat
dan
Karunia – Nya kami dapat menyusun program kerja bimbingan dan
konseling ini.

Dengan program kerja ini, guru bimbingan konseling/konselor diharapkan dapat lancar
dan sukses menyelenggarakan tugas – tugasnya dalam bidang bimbingan konseling,
sehingga membantu sukses kegiatan belajar mengajar.

Oleh karena itu guru bimbingan konseling agar selalu mengembangkan wawasan
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap berkenaan dengan tugas pokoknya dalam bidang
bimbingan dan konseling.

Segenap personal sekolah lainnya, terutama kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali
kelas diharapkan dapat bekerjasama untuk membantu kelancaran tugas – tugas guru
bimbingan dan konseling sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bimbingan konseling sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam proses


pendidikan Secara keseluruhan, merupakan upaya yang memungkinkan peserta
didik mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungan
secara positif dan dinamis, serta mampu mengambil keputusan,mengarahkan dan
mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan Peran yang
diinginkan di masa
depan.
Dalam pasal 27 PP No 29 tahun 1990 menegaskan bahwa Bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan.
Maka layanan bimbingan dan konseling yang diberikan di sekolah tidak lain
adalah untuk menunjang pengembangan potensi para siswa secara utuh dan
menyeluruh.Oleh karena itu maka layanan bimbingan dan konseling harus
diselenggarakan secara professional dengan berpedoman pada rambu-rambu yang telah
ditentukan, yang dituangkan dalam program yang jelas dan lengkap sesuai dengan
situasi dan kondisi sekolah masing-masing.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal
1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa
pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4
ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik
pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan,
Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan
diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.
4. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi konseling
di sekolah dan di luar sekolah.
C. VISI DAN MISI BIMBINGAN DAN KONSELING

1. VISI
Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang
membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian
dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta
didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

2. MISI
a. Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik
melalui pembentukan perilaku afektif-normatif dalam kehidupan keseharian
dan masa depan.
b. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/madrasah,
keluarga dan masyarakat.
c. Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta
didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

D. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Tujuan umum program bimbingan dan konseling adalah sabagai berikut:
a. Sebagai pedoman pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam rangkaa
mewujudkan pendidikan nasional yaitu terwujudnya manusia Indonesia
seutuhnya yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan
berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan ketrampilan,kesehatan jasmani
dan rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri,serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan bimbingan dan konseling dalam rangka
membantu siswa mengenal bakat , minat dan kemampuannya serta memilih
dan
menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan untuk merencanakan karir
yang sesuai dengan tuntutan dunia pendidikan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik dalam
pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta
perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi
pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau klasikal,
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi,
serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu
mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.
E. FUNGSI

1. Fungsi Pemahaman
Adalah fungsi layanan bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak tertentu sesuai dengan keperluan
pengembangan siswa yang meliputi:
a. Pemahaman tentang diri sendiri,terutama olah siswa sendiri,orang tua,guru
dan pembimbing.
b. Pemahaman tentang lingkungan siswa ( keluarga, Sekolah,
masyarakat)
c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (informasi
tentang pendidikan,jabatan/pekerjaan,budaya/nilai-nilai)terutama oleh siswa
sendiri.

2. Fungsi Pencegahan
Adalah Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya siswa
dari berbagai masalah yang akan mengganggu, menghambat atau menimbulkan
kesulitan – kesulitan dalam proses perkembangannya.
3. Fungsi Pengentasan
Adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
terpecahnya/
teratasinya berbagai masalah yang dihadapi oleh
siswa.
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Adalah Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan
berkembangnya berbagai potensi siswa dalam rangka mengembangkan diri secara
mantap dan berkelanjutan.
.
F. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai melaluai program bimbingan dan konseling adalah
terlaksananya layanan bimbingan dan konseling yang menyeluruh terhadap para peserta
didik dalam rangka mewujudkan diri melalui pengembangan segenap potensi yang
dimilikinya secara optimal.

G. GAMBARAN KEADAAN GURU BK DAN SISWA SMKN 1 KEMPO

1. Keadaan Guru BK
Jumlah personil guru BK ada 4 orang
1. FARID FEBRIANSYAH, S.Pd.
2. AWAN JUMRAWANSYAH, S.Pd
3. FITRIANI, S.Pd
4. IMAM MAULANA, S.Pd

2. Keadaan Siswa
Jumlah siswa SMKN 1 KEMPO berjumlah 299 orang yang terdiri dari Tingkat X
tediri dari 5 kelas , Tingkat XI terdiri dari 3 Kelas , dan tingkat XII terdiri dari
4kelas.

NO JUR/PRODI TINGKAT X TINGKAT XI TINGKAT XII


1 APAT 21Siswa 34 Siswa 27 Siswa
2 APAPL 21 Siswa 25Siswa 30 Siswa
3 TKJ 36 Siswa 32Siswa 24 Siswa
4 RPL 22 Siswa 10 Siswa
5 APAHP 21 Siswa
JUMLAH 121Siswa 91Siswa 91Siswa
BAB II

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. ORGANISASI

Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling meliputi segenap unsur-unsur


sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah penanggungjawab pelakanaan teknis bimbingan dan
konseling di sekolah.
2. Wakil kepala sekolah
Wakil kepala Sekolah adalah pembantu kepala sekolah dalam pelaksanaan
bimbingan konseling sehari-hari.
3. Guru BK
Guru Bk adalah pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan yang terkait
dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
4. Kaprog/kajur
Adalah Guru yang diberi tugas untuk mengelola satu jurusan/program studi yang
bertanggungjawab memberi informasi dan membantu keperluan kegiatan bimbingan
dan konseling.
5. Wali kelas
Adalah Guru yang diberi tugas khusus disamping mengajar untuk mengelola
satu kelas tertentu dan bertanggungjawab membantu kegiatan bimbingan dan
konseling.
6. Guru Mata Diklat
Adalah pelaksana program pendidikan dan latihan yang bertanggungjawab memberi
informasi tentang siswa untuk keperluan bimbingan dan konseling.
7. Siswa
Adalah peserta didik Yang berhak menerima pendidikan, pelatihan,dan
pelayanan bimbingan dan konseling dari guru BK/Konselor.
C. RINCIAN TUGAS PESONIL PELAKSANA LAYANAN BK

Personil pelaksanaan pelayanan BK adalah segenap unsusr yang terkait di dalam


organigram, dengan koordinator BK / guru / Konselor sebagai pelaksanaan pelayanan BK
adalah sebagai berikut :

NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS

1 ISWAN, S.Pd Kepala a. Mengkoordinir segenap kegiatan


Sekolah sekolah.
b. Menyediakan sarana dan
prasarana kegiatan bimbingan
konseling.
c. Melaksanakan pengawasan dan
pembinaan pelaksanaan
bimbingan dan konseling.
d. Bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan Bimbingan dan
konseling.

3 Guru BK a. Memasyarakan layanan BK


b. Merencanakan program layanan
BK
c. Melaksanakan Program layanan
BK
d. Melaksanakan kegiatan
pendukung BK
e. Melaksanakan penilaian proses
dan hasil
f. Melaksanakan tindak lanjut
berdasarkan hasil penilaian
g. Mengadministrasikan semua
pelaksanaan layanan dan
pendukung
h. Mempertanggungjawabkab semua
tugas dan kegiatan kepada kepala
sekolah
4 Kaprog a. Membantu petugas BK dalam
melaksanakan tugas layanan
kepada siswa di jurusan/prodi
yang menjadi
tanggungjawabnya.
b. Bekerjasama saling memberikan
informasi kepada siswa dijurusan
5 Wali kelas a. /Membantu
prodinya. petugas BK dalam
melaksanakan tugas di kelas yang
menjadi tanggungjawabnya.
b. Memberikan kesempatan dan
kemudahan kepada siswa dalam
mengikuti layanan bimbingan
khususnya di kelas yang
menjadi tanggungjawabnya

c. Saling bekerjasama dalam


membantu siswa
menyelesaikan masalah yang
sedang dihadapi.
D. MEKANISME KERJA
Dalam pembinaan kesiswaan di sekolah diperlukan adanya kerjasama diantara semua
personil sekolah yang meliputi: Kepala sekolah, Guru BK/Konselor, wali kelas dan
guru mata diklat.
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan penanggungjawab terselenggaranya pelaksanaan
Bimbingan dan konseling di sekolah. Kepala Sekolah memiliki kewajiban
memeriksa semua kegiatan yang dilakukan olah guru BK/Konselor, wali kelas dan
guru mata diklat. Guru BK/Konselor sebagai pelaksana utama layanan
Bimbingan dan Konseling perlu memberikan laporan dari hasil kegiatan Bimbibgan
dan konseling yang dilakukan sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya.
2. Guru BK/Konselor
Di samping bertugas memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa,
juga sebagai sumber data yang meliputi data akademis siswa, catatan
konseling, catatan konferensi kasus, catatan kunjungan rumah dan kelengkapan
yang lainnya yang diperlukan. Oleh karena itu maka Guru BK/Konselor perlu
melengkapi data yang diperoleh dari wali kelas,guru mata diklat dan sumber lainya
yang memungkinkan dimasukkan dalam buku catatan pribadi siswa.
3. Wali Kelas
Disamping sebagai orang tua kedua di sekolah, wali kelas juga dituntut
mengkoordinir informasi dan kelengkapan data yang meliputi: daftar
nilai,angket siswa,angket orang tua,catatan anekdot,laporan observasi,catatan home
visid dan catatan wawancara.
4. Guru mata Diklat
Guru selain melaksanakan tugas utama mengajar juga memberikan bimbingan
dan konseling kepada siswa maka dituntut untuk dapat memberikan informasi
tentang siswa yang meliputi daftar siswa,data observasi,catatan anekdot dan nilai
siswa.

5. Siswa Konsultasi

MEKANISME SISWA KONSULTASI

GURU WALI KELAS

SISWA KA KOMP KHL

GURU BK KEPALA SEKOLAH

Keterangan :

: Garis Konsultasi

: Garis kordinasi
E. SARANA DAN PRASARANA BK

Pengadaan Sarana dan prasarana bimbingan konseling merupakan tanggungjawab


sekolah di konsultasikan pada waktu tahun ajaran baru oleh koordinator BK
kepada Kepala sekolah dan komite sekolah. Sarna dan prasrana yang di perlukan sebagi
berikut:
1. Ruang bimbingan (Ruang kerja,ruang konseling
)
2. Alat penyimpan data (Almari,
Map,snelhelter)
3. Alat Pengolah data (Komputer/Leptop,printer
)
4. Alat pengumpul data ( Angket,DCM,IKMS,ITP, Instrument pengumpul
data,Format- format,buku catatan kejadian ,buku tamu, daftar prestasi siswa,buku
perkembangan pribadi)
5. Perlengkapan teknis ( Buku pedoman,buku modul, buku materi bimbingan,
blangko surat, alat tulis dll ).

F. RENCANA ANGGARAN BIAYA BK

Untuk dapat menyelenggaran kegiatan yang telah diprogamkan tersedianya dana


merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan layanan bimbingan dan
Konseling. Di SMKN 1 KEMPOsetiap awal tahun ajaran mengajukan rencana anggaran
kepada sekolah dan diberi sesuai kebutuhan.

NO URAIAN KEGIATAN VOLUME JUMLAH (RP)


1. Home Visit Rp 300.000
4. Seleksi bea siswa (BSM,PIP,BKM, DLL) Rp 200.000
5. Informasi perguruan tinggi Rp 100.000
8. Iuran MGBK Rp 200.000
JUMLAH RP 800.000
BAB III

PROGRAM KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Bimbingan Pribadi
Adalah bidang pelayanan yang membantu peseta didik untuk
memahami,menilai,dan mengembangkan potensi diri,kecakapan,bakat,minat serta
kondisi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhandiri secara realistik.
2. Bidang Sosial
Adalah bidang pelayanan yang membantu memahami peserta didik,menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat efektif dengan teman
sebaya, keluarga dan warga lingkungannya yang lebih luas.
3. Bimbingan Belajar
Adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan belajar dalam mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
4. Bidang Karir
Adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami,menilai
informasi serta memilih dan mengambil keputusan karir

B. JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Layanan bimbingan dan konseling


Pelayanan bimbingan dan konseling melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berikut:

a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami


lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar
peran peserta didik di lingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan
lanjutan.
c. Penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
d. Penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terutama konten-konten yang berisi
kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupa di sekolah,
keluarga dan masyarakat.
e. Konseling perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya.
f. Bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
melalui dinamika kelompok.
g. Konseling kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
j. Advokasi yaitu layanan yang membantu peserta didik untuk memperoleh
kembali hak-haknya yang tidak diperhatikan/mendapat perlakuan yang salah
sesuai dengan tuntunan karakter cerdas yang terpuji.
a. Kegiatan pendukung
a. Aplikasi Instrumen, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik
dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b. Himpunan data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis,
komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam
pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan
data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang
bersifat terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen
bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan
atau keluarganya.
e. Tampilan kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yag
dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
f. Alih tangan kasus, yaiyu kegiatan untuk memindahkan penanganan maslah
peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

C. FORMAT KEGIATAN
Format kegiatan layanan bimbingan dan konseling meliputi:

a. Individual, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani


peserta didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta
didik dalam satu kelompok.
d. Lapangan, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang
atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau di lapangan.
e. Pendekatan khusus/kolaboratif’, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan peserta didik melalui kegiatan pendekatan kepada pihak-pihak
yang memberikan kemudahan
f. Jarak jauh,format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan
siswa melalui media/saluranjarak jauh sperti surat dan sarana elektronik

D. PROGRAM PELAYANAN

1. Jenis program
a. Program tahunan, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas.
b. Program semester, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
c. Program bulanan, program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semester.
d. Program mingguan, program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
e. Program harian, program pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan pada
hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program
mingguan dalam bentuk rencana program pelayanan/pendukung (RPP).

Penyusunan program
a. Program pelayanan bimbingan dan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta
didik yang diperoleh melalui aplikasi instrumen.
b. Substansi program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi empat bidang
pengembangan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, bentuk kegiatan, sasaran
pelayanan, dan volume/beban tugas guru pembimbing/konselor sekolah.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERMASALAHAN SISWA

SEKOLAH : SMKN 1 KEMPOKELAS : XII

KEGIATAN
BIDANG NO KEBUTUHAN /PERMASALAHAN JENIS LAYANAN
PENDUKUNG
aplikasi
PRIBADI 1 Need assesment dengan angket kebutuhan Instrumen
2 Meningkatkan motivasi berprestasi Infomasi,Konten
3 Perilaku asertif konten
4 ESQ Sebagai kunci sukses Informasi
konseling
5 Data kebutuhan dan masalah pribadi siswa individu Himpunan data

SOSIAL 1 Kiat sukses hidup bermasyarakat konten


2 Membentuk keluarga bahagia sejahtera Informasi
BELAJAR 1 Cara belajar menghadapi tes /ujian informasi
aplikasi
2 Informasi UAS/UAN Informasi Instrumen

KARIR 1 Perencanaan karir Konten


2 Sukses memasuki dunia kerjaa Informasi ,PP Tampilan kepust
3 Cara menghadapi psikotes Informasi
4 Menyusun lamaran kerja konten
Informasi,
5 Cara menghadapi tes wawancara kerja konten
6 Sukses menjadi pengusaha informasi
7 Sukses melanjutkan studi informasi,konten Tampilan kepust

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERMASALAHAN SISWA

SEKOLAH : SMKN 1 KEMPO


KELAS : XI

JENIS KEGIATAN
BIDANG NO KEBUTUHAN /PERMASALAHAN
LAYANAN PENDUKUNG
aplikasi
PRIBADI 1 Need assesment dengan angket kebutuhan Instrumen
2 Meningkatkan rasa percaya diri Informasi,konten
3 Berfikirpositif Informasi,konten
4 management waktu konten
5 Hard skill dan softskill Informasi,konten
6 mengenal dan mengeksplorasi potensi diri konten
7 Mengenal bakat dan minat Informasi,konten
8 Kedewasaan Informasi,konten
9 kecerdasan emosi Informasi,konten
10 data kebutuhan/masalah pribadi siswa konseling individu Himpunan data

SOSIAL 1 Komunikasi efektif Informasi,Konten

BELAJAR 1 Belajar efektif Informasi


2 Meningkatkan ketrampilam belajar konten

KARIR 1 Perencanaan karir Informasi,konten


2 kesiapan siswa memasuki dunia kerja Informasi
3 Pilihan karir/memilih karir konten
4 mengenal sumber informasi lowongan kerja Informasi Tampilan kepust

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERMASALAHAN SISWA


BERDASAR ANGKET KEBUTUHAN
SEKOLAH : SMKN 1 KEMPO
KELAS :X

JENIS KEGIATAN
BIDANG NO KEBUTUHAN /PERMASALAHAN
LAYANAN PENDUKUNG
aplikasi
PRIBADI 1 Need assesment dengan angket kebutuhan Instrumen
2 Meningkatkan rasa percaya diri Informasi,konten

3 berfikirpositif Informasi,konten
4 management waktu konten
5 Hard skill dan softskill Informasi,konten
6 mengenal dan mengeksplorasi potensi diri konten
7 Mengenal bakat dan minat Informasi,konten
8 kedewasaan Informasi,konten
9 kecerdasan emosi Informasi,konten
konseling
10 data kebutuhan/masalah pribadi siswa individu Himpunan data

SOSIAL 1 Komunikasi efektif Informasi,Konten

BELAJAR 1 Belajar efektif Informasi


2 Meningkatkan ketrampilam belajar konten

KARIR 1 Perencanaan karir Informasi,konten


2 kesiapan siswa memasuki dunia kerja Informasi
3 Pilihan karir/memilih karir konten
4 mengenal sumber informasi lowongan kerja Informasi Tampilan kepust
E. PENILAIAN KEGIATAN

1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling dilakukan melalui:


a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan
dan kegiatan pendukung untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani
b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu
(satu minggu sampai satu bulan) setelah jenis layanan dan/atau kegiatan
pendukung dilaksanakan untuk mengetahui dapak layanan/pendukung terhadap
peserta didik.
c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
bulan sampai satu semester) setelah layanan/pendukung dilaksanakan untuk
mengetahui lebih jauh dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
2. Penilaian proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling dilakukan melalui
analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum dalam RPP (Rencana
Program Pelayanan/Pendukung) untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pelaksana
kegiatan.
3. Hasil penilaian kegiatan layanan bimbingan dan konseling dicantumkan dalam Layanan
Pelaksanaan Program (LAPELPROG).
4. Hasil kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dalam
satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.
BAB IV
PENUTUP

Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki arti sebagai upaya memadukan berbagai
fungsi dari suatu administrasi yang meliputi aspek: perencanaan, pengorganisasian, dan
evaluasi dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang spesifik. Perencanaan program pelayanan
bimbingan dan konseling ini berdasarkan hasil analisis kebutuhan nyata siswa. Program
pelayanan ini disusun dalam rencana yang jelas, baik rincian setiap kegiatan yang akan
dilakukan, jangka waktunya, maupun siapa yang akan melakukannya.

Keberhasilan program pelayanan bimbingan dan konseling ini, dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya:

1. Guru pembimbing.
Guru pembimbing merupakan tenaga profesional, hendaknya memiliki modal personal dan
modal profesional yang dapat diandalkan untuk tugas-tugas profesional bimbingan dan
konseling.

2. Prasarana pelayanan bimbingan dan


konseling
Prasarana pokok yang diperlukan adalah ruang pelayanan bimbingan dan konseling yang
memadai, yang diatur sedemikian rupa sehingga di satu segi guru pembimbing dan
siswa yang berkunjung merasa nyaman, di segi lain ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, baik individu
maupun kelompok sesuai dengan azas-azas dan kode etik pelayanan bimbingan dan
konseling. Ruang pelayanan bimbingan dan konseling juga memuat berbagai informasi,
seperti informasi pendidikan, jabatan, kegiatan ekstrakurikuler, dan sebagainya.

3. Sarana pelayanan bimbingan dan


konseling
Sarana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan program, diantaranya (1) alat
pengumpul data, tes maupun non tes, (2) alat penyimpan data, (3) kelengkapan penunjang
teknis, misalnya data informasi, paket bimbingan, alat bantu bimbingan, dan sebagainya, (4)
perlengkapan administrasi, seperti alat tulis, format rencana kegiatan, blanko laporan
kegiatan, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai