LAYANAN BK KOMPREHENSIF
SMA PGRI YOSOWILANGUN
TAHUN PELAJARAN 2020/ 2021
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Rasional
B. Visi dan misi bimbingan dan konseling
C. Tujuan Bimbingan dan Konseling BAB II Pelaksanaan Program
Pengembangan Diri
A. Pengembangan diri melalui Bimbingan Konseling
1. Tugas – tugas Perkembangan siswa SMA
2. Bidang Pelayanan Konseling
3. Fungsi Konseling
4. Prinsip dan Asas Konseling
5. Jenis Layanan Konseling
6. Kegiatan Pendukung
7. Pengelompokan Kegiatan
8. Penilaian Kegiatan
9. Sarana prasarana Pelayanan bimbingan konseling
B. Pelaksanaan Program Pengembangan diri melalui Ekstrakurikuler
1. Struktur Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler
b. Paradigma, Visi dan Misi
c. Fungsi kegiatan Ekstrakurikuler
d. Pirisip kegiatan Ekstrakurikuler
e. Jenis kegiatan Ekstrakurikuler
f. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler
2. Perencanaan Kegiatan
3. Pelaksanaan Kegiatan
4. Penilaian Kegiatan
5. Pelaksana Kegiatan
6. Pengawasan Kegiatan
BAB III Penutup
Lampiran-lampiran :
a. Matrik Program tahunan,
b. Matrik Program semester.
c. Satuan Layanan bimbingan dan konseling
d. DLL sesuai kebutuhan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik,
Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan
memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang
menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Bab III Pasal 5 s.d. Pasal 18 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat
pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan
pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan.
Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan
profesi konseling di sekolah dan di luar sekolah.
Pemahaman tentang Bimbingan dan Konseling ( BK ) sebagai suatu
sistem dan kerangka kelembagaan tidak dapat dilepaskan dari pandangan umum
bahwa layanan BK merupakan bagian integral dari sistem pendidikan.
Tujuan Bk di SMA PGRI YOSOWILANGUN bersifat kompatibel
dengan tujuan pendidikan, untuk pengembangan potensi-potensi yang ada
disekolah, yang melibatkan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru,
Pegawai, Dewan Sekolah dan pihak-pihak terkait dan dikembangkan melalui
proses perencanaan, pelakanaan, evaluasi dan pelaporan. serta ditopang oleh
anggaran dana yang cukup.
Dalam pendidikan ada standar dan kompetensi tertentu yang harus dicapai
oleh siswa, maka segala aktivitas dan proses dalam layanan BK di SMA PGRI
YOSOWILANGUN diarahkan pada upaya membantu siswa dalam pencapaian
standar kompetensi sesuai tugas perkembangan siswa.
Program BK SMA PGRI YOSOWILANGUN bersifat pengembangan
yakni meskipun seorang konselor dimungkinkan mengatasi problem dan
kebutuhan psikologis yang bersifat krisis dan klinis, pada dasarnya fokus layanan
BK lebih diarahkan pada usaha memfasilitasi pengalaman- pengalaman belajar
tertentu yang membantu siswa untuk tumbuh dan berkembang dan menjadi
pribadi yang mandiri.
Program BK SMA PGRI YOSOWILANGUN bersifat komprehansif
bersandar pada asumsi bahwa tanggung jawab kegiatan bimbingan melibatkan
seluruh personalia yang ada disekolah dengan sentral koordinasi dan tanggung
jawab ada ditangan konselor yang bersertifikasi. Konselor tidak hanya
menyediakan layanan langsung untuk siswa, melainkan juga bekerja secara
konsultatif dengan tim bimbingan yang lain, staff personil sekolah bahkan orang
tua dan masyarakat.
Program BK SMA PGRI YOSOWILANGUN dikembangkan melalui
serangkaian sistematis sejak dari perencanaan,desain, implementasi, evaluasi
yang berkelanjutan dan ditopang dengan kepemimpinan yang kokoh sehingga
dapat menjamin akuntabilitas dan pencapaian kinerja program yang optimal.
Program layanan Bimbingan dan Konseling SMA PGRI
YOSOWILANGUN merupakan suatu sistematika dan prosedur kerja yang
memuat arah, sasaran tujuan serta ruang lingkup pelaksanaan. Program
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling SMA PGRI YOSOWILANGUN disusun
sebagai upaya memperjelas dan mempermudah dalam pencapaian tujuan yang
telah menjadi keputusan atau kesepakatan bersama dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan pada umumnya.
Adapun yang melatarbelakangi penyusunan program kerja pelayanan
Bimbingn dan Konseling SMA PGRI YOSOWILANGUN ini antara lain:
1. Kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pendidikan
2. Tuntutan KTSP
3. Program sekolah
4. Analisa kebutuhan nyata siswa
5. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
B. Visi dan Misi Bimbingan Konseling
a. Visi
Visi pelayanan konseling SMA PGRI YOSOWILANGUN adalah
terwujudnya kehidupan siswa yang membahagiakan melalui peran guru BK
sehingga peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
b. Misi
BK SMA PGRI YOSOWILANGUN memfasilitasi pengembangan
peserta didik melalui pembentukan perilaku afektif-normatif dalam kehidupan
keseharian dan masa depan
1) BK SMA PGRI YOSOWILANGUN memfasilitasi pengembangan potensi
dan kompetensi siswa baik bakat, minat maupun cita-cita di dalam
lingkungan sekola, keluarga dan masyarakat.
2) BK SMA PGRI YOSOWILANGUN memfasilitasi pengentasan masalah
siswa baik pribadi, sosial, balajar maupun karir dengan mengacu pada
kehidupan efektif sehari-hari (KES)
b. Bidang Karir
Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan
Bimbingan Konseling Bidang Karir di SMA PGRI YOSOWILANGUN
adalah agar siswa mampu merencanakan dan mengembangkan masa
depan karir yang sukses.
Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan Layanan BK
bidang Karir adalah :
1) Siswa memiliki orientasi serta informasi karir pada umumnya dan
khususnya karir yang hendak dikembangkan.
2) Siswa memiliki orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha
memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3) Siswa memahami kecenderungan karir yang akan dikembangkan
sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang dimiliki siswa.
c. Bidang Pribadi.
Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan
Bimbingan Konseling Bidang Pribadi di SMA PGRI
YOSOWILANGUN adalah agar siswa dapat mewujudkan pemahaman
diri sebagai pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, serta memiliki potensi bakat dan minat yang mantap dan
mandiri.
Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan BK
bidang pribadi adalah :
1) Siswa memiliki sikap dan kebiasaan yang mantap dalam beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Siswa memiliki pemahaman tentang kekuatan diri dan dapat
mengembangkannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif dimasa depan.
3) Siswa dapat mengambil dan melaksanakan keputusan.
d. Bidang Sosial
Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan Bimbingan
Konseling Bidang Sosial di SMA PGRI YOSOWILANGUN adalah agar
siswa memiliki kemampuan dalam mengenal dan berhubungan dengan
lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggungjawab
kemasyarakatan dan kenegaraan.
Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan BK
bidang Sosial adalah :
1) Agar siswa mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan
dan bertanggungjawab dalam menerima dan menyampaikan pendapat.
2) Agar siswa siswa dapat bertingkah laku dengan menjunjung tinggi tata
krama , sopan santun serta nilai-nilai agama , moral, adat
istiadat,hukum dan kebiasaan yang berlaku.
3) Agar siswa dapat memahami kondisi lingkungan sekoalh dan
masyarakat secara dinamis dan bertanggungjawab.
4) Agar siswa memiliki orientasi hidup berkeluarga dan
bermasyarakat yang baik.
3. Fungsi Konseling
a. Pemahaman, yaitu BK di SMA PGRI YOSOWILANGUN berfungsi untuk
membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.
b. Pencegahan, yaitu BK di SMA PGRI YOSOWILANGUN berfungsi untuk
membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari
berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
c. Pengentasan, yaitu BK di SMA PGRI YOSOWILANGUN berfungsi untuk
membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.
d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu BK SMA PGRI YOSOWILANGUN
berfungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-
kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
e. Advokasi, yaitu BK SMA PGRI YOSOWILANGUN berfungsi untuk
membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau
kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
b. Pelayanan responsif
1) Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui
dinamika kelompok.
Materi yang disampaikan al:
a) Pembinaan siswa terlambat
b) Pembinaan bagi siswa yang nilai akademik rendah (di bawah
KKM ).
2) Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang
perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah
peserta didik.
Materi yang disampaikan al :
a) Penjurusan di SMA
b) Perguruan Tinggi
c) Cara Konsentrasi Belajar
d) Penyesuaian dengan lingkungan
3) Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
Materi yang disampaikan :
Membina Hubungan Sosial yang Harmonis Antar Warga Sekolah
4) Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan
yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Materi yang disampaikan :
Membiasakan Diri Dengan Kebiasaan Yang Baik,
Baik di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Maupun Masyarakat.
5) Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam mengentaskan masalah pribadinya. Mencakup masalah:
a. Pribadi
b. Belajar
c. Sosial
d. Karir
6) Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan
dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara
berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
Meliputi al :
a) Data Nilai Akademik Siswa
b) Data pilihan jurusan
c) Data hasil tes Bakat minat ( Lembaga Psikologi )
d) Data kelanjutan Studi
e) Data kelebihan dan kelemahan siswa.
7) Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta
didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang
dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan
tertutup.
Dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang cukup kompleks, dan
memerlukan masukan data dari beberapa pihak.
8) Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
Pemahan terhadap keadaan keluarga, sebagai data pendukung
penyelesaian masalah siswa.
9) Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan
pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
a) Brosur-brosur PT
b) Passinggrade PTN
c) Cara belajar efektif
10) Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan
masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan
kewenangannya.
a) Permasalahan Kesehatan jasmani ke dokter.
b) Permasalahan kesehatan jiwa ke Psikiater.
d. Dukungan sistem.
Pengembangan profesi dan menejemen program merupakan
pendukung terciptanya, terselenggaranya dan
tercapainya tujuan pelaksanaan program Bimbingan konseling.
Pengembangan profesi dapat melalui in-service training, aktif dalam
organisasi profesi, aktif dalam kegiatan ilmiah atau melanjutkan studi
keprogram yang lebih tinggi. Manajemen program yang bermutu dalam
arti dilakukan secara jelas, sistematis dan terarah diperlukan sekali dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling agar mendapatkan hasil yang
optimal.
Kegiatan tersebut antara lain :
1) Musyawarah Guru Bimbingan Konseling ( MGBK )
2) Mengikuti Seminar-Seminar
3) Menghadiri Sosialisasi di Perguruan Tinggi
4) Mengikuti Pelatihan-Pelatihan.
7. Pengelompokan Kegiatan
a. Individual, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingang
Konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling
yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika
kelompok.
c. Klasikal, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling
yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas.
d. Lapangan, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling
yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di
luar kelas atau lapangan.
e. Pendekatan Khusus, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan
Konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan
kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.
8. Penilaian Kegiatan
a. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:
1) Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis
layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui
perolehan peserta didik yang dilayani.
2) Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu
tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis
layanan dan atau kegiatan pendukung konseling
diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap
peserta didik.
3) Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam
waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu
atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling
diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan
atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik.
b. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis
terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam
SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi
pelaksanaan kegiatan.
1) Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam
LAPELPROG
2) Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu
semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.
Laporan dituliskan dalam kolom pengembangan diri pada laporan
hasil belajar. Hasil penilaian yang dituliskan adalah ketercapaian anak
dalam mencapai tugas perkembangan
2. Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan yang
memuat unsur-unsur:
a. Sasaran kegiatan
b. Substansi kegiatan
c. Pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta
keorganisasiannya
d. Waktu dan tempat
e. Sarana
3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan
dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga
kependidikan di sekolah/madrasah.
b. Kegiatan ekstra kurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan
sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana
sebagaimana telah direncanakan.
4. Penilaian Kegiatan
Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif dan
dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan
lainnya oleh penanggung jawab kegiatan.
5. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ekstra kurikuler adalah pendidik dan atau tenaga
kependidikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan pada substansi
kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.
6. Pengawasan Kegiatan
a. Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi, dan
dibina melalui kegiatan pengawasan.
b. Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler dilakukan secara:
1) interen, oleh kepala sekolah/madrasah.
2) eksteren, oleh pihak yang secara struktural/fungsional memiliki
kewenangan membina kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.
c. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk
peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler
di sekolah/madrasah.
BAB III
PENUTUP
Program bimbingan dan konseling sudah disusun dan dapat berjalan sesuai
dengan rencan bimbingan dan konseling baik meliputi prgram mingguan, bulanan,
semester maupun tahunan.
Pengorganisasian bimbingan konseling sudah berjalan lancar sesuai dengan
yang telah direncanakan atau digariskan dalam struktur oganisasi bimbingan dan
konseling. Setiap personil telah dapat melaksanakan tugas dan fungsinya mulai dari
kepala dinas pendidikan, kepala sekolah sampai dengan guru mata pelajaran, guru BK
dan wali kelas.
Demikianlah program ini kami susun, semoga dengan adanya program ini
pelayanan bimbingan dan konseling dapat lebih terarah dan terlaksana dengan sebaik-
baiknya.