Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM TAHUNAN

LAYANAN BK KOMPREHENSIF
SMA PGRI YOSOWILANGUN
TAHUN PELAJARAN 2020/ 2021
DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi

BAB I Pendahuluan
A. Rasional
B. Visi dan misi bimbingan dan konseling
C. Tujuan Bimbingan dan Konseling BAB II Pelaksanaan Program
Pengembangan Diri
A. Pengembangan diri melalui Bimbingan Konseling
1. Tugas – tugas Perkembangan siswa SMA
2. Bidang Pelayanan Konseling
3. Fungsi Konseling
4. Prinsip dan Asas Konseling
5. Jenis Layanan Konseling
6. Kegiatan Pendukung
7. Pengelompokan Kegiatan
8. Penilaian Kegiatan
9. Sarana prasarana Pelayanan bimbingan konseling
B. Pelaksanaan Program Pengembangan diri melalui Ekstrakurikuler
1. Struktur Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler
b. Paradigma, Visi dan Misi
c. Fungsi kegiatan Ekstrakurikuler
d. Pirisip kegiatan Ekstrakurikuler
e. Jenis kegiatan Ekstrakurikuler
f. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler
2. Perencanaan Kegiatan
3. Pelaksanaan Kegiatan
4. Penilaian Kegiatan
5. Pelaksana Kegiatan
6. Pengawasan Kegiatan
BAB III Penutup

Lampiran-lampiran :
a. Matrik Program tahunan,
b. Matrik Program semester.
c. Satuan Layanan bimbingan dan konseling
d. DLL sesuai kebutuhan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik,
Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan
memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang
menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Bab III Pasal 5 s.d. Pasal 18 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat
pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan
pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan.
Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan
profesi konseling di sekolah dan di luar sekolah.
Pemahaman tentang Bimbingan dan Konseling ( BK ) sebagai suatu
sistem dan kerangka kelembagaan tidak dapat dilepaskan dari pandangan umum
bahwa layanan BK merupakan bagian integral dari sistem pendidikan.
Tujuan Bk di SMA PGRI YOSOWILANGUN bersifat kompatibel
dengan tujuan pendidikan, untuk pengembangan potensi-potensi yang ada
disekolah, yang melibatkan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru,
Pegawai, Dewan Sekolah dan pihak-pihak terkait dan dikembangkan melalui
proses perencanaan, pelakanaan, evaluasi dan pelaporan. serta ditopang oleh
anggaran dana yang cukup.
Dalam pendidikan ada standar dan kompetensi tertentu yang harus dicapai
oleh siswa, maka segala aktivitas dan proses dalam layanan BK di SMA PGRI
YOSOWILANGUN diarahkan pada upaya membantu siswa dalam pencapaian
standar kompetensi sesuai tugas perkembangan siswa.
Program BK SMA PGRI YOSOWILANGUN bersifat pengembangan
yakni meskipun seorang konselor dimungkinkan mengatasi problem dan
kebutuhan psikologis yang bersifat krisis dan klinis, pada dasarnya fokus layanan
BK lebih diarahkan pada usaha memfasilitasi pengalaman- pengalaman belajar
tertentu yang membantu siswa untuk tumbuh dan berkembang dan menjadi
pribadi yang mandiri.
Program BK SMA PGRI YOSOWILANGUN bersifat komprehansif
bersandar pada asumsi bahwa tanggung jawab kegiatan bimbingan melibatkan
seluruh personalia yang ada disekolah dengan sentral koordinasi dan tanggung
jawab ada ditangan konselor yang bersertifikasi. Konselor tidak hanya
menyediakan layanan langsung untuk siswa, melainkan juga bekerja secara
konsultatif dengan tim bimbingan yang lain, staff personil sekolah bahkan orang
tua dan masyarakat.
Program BK SMA PGRI YOSOWILANGUN dikembangkan melalui
serangkaian sistematis sejak dari perencanaan,desain, implementasi, evaluasi
yang berkelanjutan dan ditopang dengan kepemimpinan yang kokoh sehingga
dapat menjamin akuntabilitas dan pencapaian kinerja program yang optimal.
Program layanan Bimbingan dan Konseling SMA PGRI
YOSOWILANGUN merupakan suatu sistematika dan prosedur kerja yang
memuat arah, sasaran tujuan serta ruang lingkup pelaksanaan. Program
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling SMA PGRI YOSOWILANGUN disusun
sebagai upaya memperjelas dan mempermudah dalam pencapaian tujuan yang
telah menjadi keputusan atau kesepakatan bersama dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan pada umumnya.
Adapun yang melatarbelakangi penyusunan program kerja pelayanan
Bimbingn dan Konseling SMA PGRI YOSOWILANGUN ini antara lain:
1. Kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pendidikan
2. Tuntutan KTSP
3. Program sekolah
4. Analisa kebutuhan nyata siswa
5. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
B. Visi dan Misi Bimbingan Konseling
a. Visi
Visi pelayanan konseling SMA PGRI YOSOWILANGUN adalah
terwujudnya kehidupan siswa yang membahagiakan melalui peran guru BK
sehingga peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

b. Misi
BK SMA PGRI YOSOWILANGUN memfasilitasi pengembangan
peserta didik melalui pembentukan perilaku afektif-normatif dalam kehidupan
keseharian dan masa depan
1) BK SMA PGRI YOSOWILANGUN memfasilitasi pengembangan potensi
dan kompetensi siswa baik bakat, minat maupun cita-cita di dalam
lingkungan sekola, keluarga dan masyarakat.
2) BK SMA PGRI YOSOWILANGUN memfasilitasi pengentasan masalah
siswa baik pribadi, sosial, balajar maupun karir dengan mengacu pada
kehidupan efektif sehari-hari (KES)

C. Tujuan Bimbingan dan Konseling SMA PGRI YOSOWILANGUN :


1. Tujuan bimbingan dan konseling disekolah secara umum adalah :
a. Membantu fungsi dan peran kepala sekolah, staf guru, staf tata usaha,
dalam pelayanan siswa baik secara kelompok maupun secara pribadi,
sehingga pelaksanaan KBM berjalan aman, tertib dan lancar.
b. Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi siswa secara
optimal.
2. Tujuan bimbingan dan konseling disekolah secara khusus adalah :
”Tercapainya perkembangan siswa sesuai dengan kompetensi dasar yang
dimiliki dengan mengembangkan tugas perkembangan.”
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN
DIRI

A. PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI DENGAN


BIMBINGAN KONSELING
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat setiap peserta didik, kondisi dan ciri khas satuan pendidikan. Kegiatan
pengembangan diri merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi:Bimbingan
Konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
Bimbingan Konseling bertujuan membantu diri siswa dalam upaya
menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan, serta
mengembangkan semua potensi yang ada dalam diri siswa melalui bimbingan
pribadi, belajar, sosial dan karir.
1. Sembilan Tugas – tugas Perkembangan siswa SMA
Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi dan misi di atas
didasarkan pada pemenuhan tugas-tugas perkembangan peserta didik SMA,
yaitu:
a. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
b. Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan
dalam perannya sebagai pria atau wanita.
c. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat.
d. Mengembangkan penguasaan ilmu, tehnologi, dan kesenian sesuai dengan
program kurikulum, persiapan kerir dan melanjutkan pendidikan tinggi,
serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.
e. Mencapai kematangan dalam pilihan karir.
f. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mendiri
secara emosional, sosial, intelektiual dan ekonomi.
g. Mencapai kematangan gambaran sikap tentang kehidupan
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
h. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual serta
apresiasi.
i. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai .
2. Bidang Pelayanan Konseling
a. Bidang Belajar
Standar Kompetansi yang akan dicapai melalui Layanan Bimbingan
Konseling Bidang Belajar di SMA PGRI YOSOWILANGUN adalah agar
siswa mampu menggembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang
baik untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta menyiapkan
untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Sedangkan
Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan BK bidang belajar
adalah :
1) Siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien
baik dalam mencari informasi maupun sumber belajar lainnya.
2) Siswa mampu mengembangkan ketrampilan belajar, mengerjakan
tugas-tugas dan menjalani program penilaian hasil belajar.
3) Siswa mengetahui informasi tentang Perguruan Tinggi.
4) Siswa mampu bersaing dan diterima di Perguruan Tinggi sesuai bakat
dan minatnya.

b. Bidang Karir
Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan
Bimbingan Konseling Bidang Karir di SMA PGRI YOSOWILANGUN
adalah agar siswa mampu merencanakan dan mengembangkan masa
depan karir yang sukses.
Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan Layanan BK
bidang Karir adalah :
1) Siswa memiliki orientasi serta informasi karir pada umumnya dan
khususnya karir yang hendak dikembangkan.
2) Siswa memiliki orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha
memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3) Siswa memahami kecenderungan karir yang akan dikembangkan
sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang dimiliki siswa.

c. Bidang Pribadi.
Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan
Bimbingan Konseling Bidang Pribadi di SMA PGRI
YOSOWILANGUN adalah agar siswa dapat mewujudkan pemahaman
diri sebagai pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, serta memiliki potensi bakat dan minat yang mantap dan
mandiri.
Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan BK
bidang pribadi adalah :
1) Siswa memiliki sikap dan kebiasaan yang mantap dalam beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Siswa memiliki pemahaman tentang kekuatan diri dan dapat
mengembangkannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif dimasa depan.
3) Siswa dapat mengambil dan melaksanakan keputusan.

d. Bidang Sosial
Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan Bimbingan
Konseling Bidang Sosial di SMA PGRI YOSOWILANGUN adalah agar
siswa memiliki kemampuan dalam mengenal dan berhubungan dengan
lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggungjawab
kemasyarakatan dan kenegaraan.
Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan BK
bidang Sosial adalah :
1) Agar siswa mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan
dan bertanggungjawab dalam menerima dan menyampaikan pendapat.
2) Agar siswa siswa dapat bertingkah laku dengan menjunjung tinggi tata
krama , sopan santun serta nilai-nilai agama , moral, adat
istiadat,hukum dan kebiasaan yang berlaku.
3) Agar siswa dapat memahami kondisi lingkungan sekoalh dan
masyarakat secara dinamis dan bertanggungjawab.
4) Agar siswa memiliki orientasi hidup berkeluarga dan
bermasyarakat yang baik.

3. Fungsi Konseling
a. Pemahaman, yaitu BK di SMA PGRI YOSOWILANGUN berfungsi untuk
membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.
b. Pencegahan, yaitu BK di SMA PGRI YOSOWILANGUN berfungsi untuk
membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari
berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
c. Pengentasan, yaitu BK di SMA PGRI YOSOWILANGUN berfungsi untuk
membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.
d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu BK SMA PGRI YOSOWILANGUN
berfungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-
kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
e. Advokasi, yaitu BK SMA PGRI YOSOWILANGUN berfungsi untuk
membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau
kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

4. Prinsip dan Asas Konseling


a. Prinsip-prinsip konseling dI SMA PGRI YOSOWILANGUN sesuai
pedoman dari ABKIN yaitu berkenaan dengan sasaran layanan,
permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan
dan pelaksanaan pelayanan.
b. Asas-asas konseling tersebut adalah meliputi asas kerahasiaan,
kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan,
keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus, dan tut wuri
handayani.

5. Komponen Program Bimbingan Konseling


Program BK SMA PGRI YOSOWILANGUN mengandung empat
komponen pelayanan yaitu :
a. Pelayanan Dasar bimbingan
b. Pelayanan Responsif
c. Pelayanan perencanaan individual
d. Dukungan sistem
a. Pelayanan dasar, meliputi :
1) Pelayanan Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah
dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan
yang baru. Materi yang disampaikan al:
a) Orientasi Belajar di Kelas X
b) Orientasi Program Sekolah
c) Orientasi bagi siswa Mutasi Masuk
d) Orientasi Masuk PTN/PTS untuk kelas XII
2) Pelayanan Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar,
karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
Materi yang disampaikan:
a) Tatatertib Sekolah
b) Analisa Presensi siswa
c) Informasi tentang Penjurusan
d) Informasi Perguruan Tinggi
e) Informasi penilaian UNAS
3) Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta
didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan,
magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
Materi yang disampaikan al:
a) Penyaluran Beasiswa
b) Penjurusan
c) Kelanjutan Study
d) Pembentukan Kelompok Belajar
e) Kegiatan Ekstra Kurikuler
4) Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan
belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan
kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
Materi yang disampaikan al:
a) Penyesuaian diri dengan lingkungan.
b) Pemantauan prestasi Akademik
c) Perkembangan Remaja/ KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja).
5) Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang
diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai
instrumen, baik tes maupun non-tes.
a) Data Pribadi ( Kartu Pribadi )
b) Angket Kebutuhan Siswa
c) Angket Sosiometri
d) Angket Kelanjutan Study
e) Tes Potensi Akademik

b. Pelayanan responsif
1) Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui
dinamika kelompok.
Materi yang disampaikan al:
a) Pembinaan siswa terlambat
b) Pembinaan bagi siswa yang nilai akademik rendah (di bawah
KKM ).
2) Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang
perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah
peserta didik.
Materi yang disampaikan al :
a) Penjurusan di SMA
b) Perguruan Tinggi
c) Cara Konsentrasi Belajar
d) Penyesuaian dengan lingkungan
3) Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
Materi yang disampaikan :
Membina Hubungan Sosial yang Harmonis Antar Warga Sekolah
4) Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan
yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Materi yang disampaikan :
Membiasakan Diri Dengan Kebiasaan Yang Baik,
Baik di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Maupun Masyarakat.
5) Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam mengentaskan masalah pribadinya. Mencakup masalah:
a. Pribadi
b. Belajar
c. Sosial
d. Karir
6) Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan
dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara
berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
Meliputi al :
a) Data Nilai Akademik Siswa
b) Data pilihan jurusan
c) Data hasil tes Bakat minat ( Lembaga Psikologi )
d) Data kelanjutan Studi
e) Data kelebihan dan kelemahan siswa.
7) Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta
didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang
dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan
tertutup.
Dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang cukup kompleks, dan
memerlukan masukan data dari beberapa pihak.
8) Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
Pemahan terhadap keadaan keluarga, sebagai data pendukung
penyelesaian masalah siswa.
9) Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan
pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
a) Brosur-brosur PT
b) Passinggrade PTN
c) Cara belajar efektif
10) Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan
masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan
kewenangannya.
a) Permasalahan Kesehatan jasmani ke dokter.
b) Permasalahan kesehatan jiwa ke Psikiater.

c. Pelayanan perencanaan individual.


Pelayanan perencanaan individual untuk membantu peserta didik
menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau
informasi yang diperoleh baik pencapaian tugas-tugas perkembangan
dalam aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Pelayanan perencanaan
individual dapat juga melalui pelayanan penempatan (penjurusan dan
penyaluran), untuk membantu peserta didik menempatkan posisi yang
sesuai dengan bakat dan minat.
Materi yang disampaikan al :
1) Penempatan ke Jurusan IPA/IPS.
2) Penyaluran ke PTN /PTS.

d. Dukungan sistem.
Pengembangan profesi dan menejemen program merupakan
pendukung terciptanya, terselenggaranya dan
tercapainya tujuan pelaksanaan program Bimbingan konseling.
Pengembangan profesi dapat melalui in-service training, aktif dalam
organisasi profesi, aktif dalam kegiatan ilmiah atau melanjutkan studi
keprogram yang lebih tinggi. Manajemen program yang bermutu dalam
arti dilakukan secara jelas, sistematis dan terarah diperlukan sekali dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling agar mendapatkan hasil yang
optimal.
Kegiatan tersebut antara lain :
1) Musyawarah Guru Bimbingan Konseling ( MGBK )
2) Mengikuti Seminar-Seminar
3) Menghadiri Sosialisasi di Perguruan Tinggi
4) Mengikuti Pelatihan-Pelatihan.

7. Pengelompokan Kegiatan
a. Individual, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingang
Konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling
yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika
kelompok.
c. Klasikal, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling
yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas.
d. Lapangan, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling
yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di
luar kelas atau lapangan.
e. Pendekatan Khusus, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan
Konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan
kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.

8. Penilaian Kegiatan
a. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:
1) Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis
layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui
perolehan peserta didik yang dilayani.
2) Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu
tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis
layanan dan atau kegiatan pendukung konseling
diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap
peserta didik.
3) Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam
waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu
atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling
diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan
atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik.
b. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis
terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam
SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi
pelaksanaan kegiatan.
1) Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam
LAPELPROG
2) Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu
semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.
Laporan dituliskan dalam kolom pengembangan diri pada laporan
hasil belajar. Hasil penilaian yang dituliskan adalah ketercapaian anak
dalam mencapai tugas perkembangan

9. Sarana prasarana Pelayanan bimbingan konseling


Dalam pelaksanaan penggunaan sarana dan prasana yang ada dipakai
secara bersama antara petugas yang ada. Adapun secara umum sarana tersebut
cukup memadai, yaitu:
1) Ruang bimbingan dan konseling yang representatif
2) Perangkat administrasi yang memadai
3) Ruang bimbingan kelompok yang dilengkapi dengan audio visual yang
memadai

B. Pelaksanaan Program Pengembangan Diri Melalui Kegiatan Ekstra


Kurikuler
1. Struktur Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling. Kegiatan ekstra kurikuler untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara
khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah SMA PGRI
YOSOWILANGUN
b. Paradigma, Visi dan Misi
1) Paradigma
Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan pengembangan fisik,
psikologis dan sosial dalam bingkai budaya guna mengembangkan
potensi, bakat, dan minat peserta didik. Artinya, pengembangan
berdasarkan kaidah-kaidah fisiologis, psikologis, sosiologis, dan
keilmuan, serta teknologi pendidikan yang dikemas dalam kaji-terapan
program kegiatan yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta didik.
2) Visi
Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat
dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan
kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga
dan masyarakat.
3) Misi
a) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta
didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka.
b) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta
didik mengekspresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri
dan atau kelompok.
c. Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler
1) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai
dengan potensi, bakat dan minat mereka.
2) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
3) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan
bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
4) Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
d. Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler
1) Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan
potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.
2) Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan
keinginan dan diikuti secara sukarela oleh peserta didik.
3) Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
4) Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana
yang disukai dan mengembirakan peserta didik.
5) Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun
semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
6) Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang
dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.
e. Jenis kegiatan Ekstra Kurikuler
1) Pramuka
2) Komputer Akuntansi
3) K I R
4) Sepak Bola
5) Pencinta Alam
6) P M R
7) Paduan Suara
8) Baca Tulis Al-Qur’n
9) Karate
10)Aeromodeling
11)Kerajinan dan Ketrampilan
12)Basket
13)E C ( English Club ) 14)Tari.
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan kesempatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik, kondisi dan ciri
khas satuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut selain dengan
memberikan layanan Bimbingan Konseling kepada seluruh siswa asuh
juga melalui
program ekstrakurikuler. Program eksrakurikuler di SMA N 1
BANGUNTAPAN antara lain :
1) Pramuka
Kegiatan Pramuka dilaksanakan untuk siswa kelas X setiap jumat
sore,bertempat di halaman sekolah. Tujuan kegiatan ini adalah
pembentukan kepribadian yang kuat, meningkatkan iman dan takwa
kepada Tuhan YME, nasionalisme, jiwa sosial, kekeluargaan,
kerjasama dan semangat tolong menolong
2) PMR
Palang Merah Remaja merupakan kegiatan yang dilaksanakan sore
hari, merupakan pelatihan agar siswa mempunyai keterampilan untuk
menangani pada pertolongan pertama keadaan darurat
3) Olah Raga
Ekstrakurikuler olah raga dilaksanakan sore hari meliputi : sepak
bola, bola basket, dan bela diri(Karate),Pencinta alam. Tujuan
kegiatan ini adalah mengembangkan minat dan bakat siswa,
diharapkan siswa mendapat prestasi juara pada event kejuaraan oleh
raga baik tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
4) KIR( Karya Ilmiah Remaja).
Kegiatan ini dikhususkan untuk kelas XI IPA. Dengan tujuan
mendorong para siswa mengembangkan kemampuannya sesuai
dengan kompetensi masing-masing.
5) Komputer Akuntansi
Kegiatan Komputer Akuntansi diwajibkan untuk siswa kelas XI IPS.
Bertujuan agar siswa mempunyai keterampilan komputer khususnya
dibidang akuntansi.
6) English Club.
Kegiatan englis club untuk memfasilitasi siswa dalam
pengembangan bakat dalam bidang penguasaan bahasa internasional
agar mampu bersaing didunia internasional.
7) Baca Tulis Al-Qur’an
Kegiatan ini untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan diri
dalam bidang baca tulis Al-Qur’an.
8) Aeromodeling.
Aeromodeling adalah kegiatan memodifikasi pesawat dalam bentuk
kecil, dengan kegiatan ini bertujuan siswa mampu mengembangkan
ilmu fisika dalam bentuk yang nyata.
9) Seni
Meliputi : Peduan Suara,Tari, Kerajinan dan Ketrampilan. Kegiatan ini
bertujuan agar siswa mampu mengembangkan bakatnya di bidang
seni.
f. Bentuk Kegiatan
1) Individual, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta
didik secara perorangan.
2) Kelompok, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti oleh
kelompok-kelompok peserta didik.
3) Klasikal, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta
didik dalam satu kelas.
4) Gabungan, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta
didik antarkelas/antarsekolah/madrasah.
5) Lapangan, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti seorang
atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau
kegiatan lapangan.

2. Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan yang
memuat unsur-unsur:
a. Sasaran kegiatan
b. Substansi kegiatan
c. Pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta
keorganisasiannya
d. Waktu dan tempat
e. Sarana

3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan
dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga
kependidikan di sekolah/madrasah.
b. Kegiatan ekstra kurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan
sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana
sebagaimana telah direncanakan.

4. Penilaian Kegiatan
Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif dan
dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan
lainnya oleh penanggung jawab kegiatan.
5. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ekstra kurikuler adalah pendidik dan atau tenaga
kependidikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan pada substansi
kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.
6. Pengawasan Kegiatan
a. Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi, dan
dibina melalui kegiatan pengawasan.
b. Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler dilakukan secara:
1) interen, oleh kepala sekolah/madrasah.
2) eksteren, oleh pihak yang secara struktural/fungsional memiliki
kewenangan membina kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.
c. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk
peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler
di sekolah/madrasah.
BAB III
PENUTUP

Program bimbingan dan konseling sudah disusun dan dapat berjalan sesuai
dengan rencan bimbingan dan konseling baik meliputi prgram mingguan, bulanan,
semester maupun tahunan.
Pengorganisasian bimbingan konseling sudah berjalan lancar sesuai dengan
yang telah direncanakan atau digariskan dalam struktur oganisasi bimbingan dan
konseling. Setiap personil telah dapat melaksanakan tugas dan fungsinya mulai dari
kepala dinas pendidikan, kepala sekolah sampai dengan guru mata pelajaran, guru BK
dan wali kelas.
Demikianlah program ini kami susun, semoga dengan adanya program ini
pelayanan bimbingan dan konseling dapat lebih terarah dan terlaksana dengan sebaik-
baiknya.

Anda mungkin juga menyukai