Anda di halaman 1dari 28

PROGRAM

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

OLEH

ADIL NASUTION, S.HI

SMKS PERTIWI BATAM TAHUN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan
Karunia – Nya kami dapat menyusun program kerja bimbingan dan konseling ini.

Dengan program kerja ini, guru bimbingan konseling/konselor diharapkan dapat lancar dan
sukses menyelenggarakan tugas – tugasnya dalam bidang bimbingan konseling, sehingga
membantu sukses kegiatan belajar mengajar.

Oleh karena itu guru bimbingan konseling agar selalu mengembangkan wawasan pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap berkenaan dengan tugas pokoknya dalam bidang bimbingan dan
konseling.

Segenap personal sekolah lainnya, terutama kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas
diharapkan dapat bekerjasama untuk membantu kelancaran tugas – tugas guru bimbingan dan
konseling sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

Batam,, November 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bimbingan konseling sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam proses


pendidikan Secara keseluruhan, merupakan upaya yang memungkinkan peserta didik
mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungan secara
positif dan dinamis, serta mampu mengambil keputusan,mengarahkan dan mewujudkan
diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan Peran yang diinginkan di masa
depan.
Dalam pasal 27 PP No 29 tahun 1990 menegaskan bahwa Bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan.
Maka layanan bimbingan dan konseling yang diberikan di sekolah tidak lain adalah
untuk menunjang pengembangan potensi para siswa secara utuh dan menyeluruh.Oleh
karena itu maka layanan bimbingan dan konseling harus diselenggarakan secara
professional dengan berpedoman pada rambu-rambu yang telah ditentukan, yang
dituangkan dalam program yang jelas dan lengkap sesuai dengan situasi dan kondisi
sekolah masing-masing.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1
butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa
pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4
ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran,
dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri
peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan/atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.
4. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi konseling di
sekolah dan di luar sekolah.
C. VISI DAN MISI BIMBINGAN DAN KONSELING

1. VISI
Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang
membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian
dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik
berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

2. MISI
a. Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui
pembentukan perilaku afektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa
depan.
b. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/madrasah, keluarga
dan masyarakat.
c. Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta
didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

D. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Tujuan umum program bimbingan dan konseling adalah sabagai berikut:
a. Sebagai pedoman pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam rangkaa
mewujudkan pendidikan nasional yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya
yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berbudi
pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan ketrampilan,kesehatan jasmani dan
rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri,serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan bimbingan dan konseling dalam rangka
membantu siswa mengenal bakat , minat dan kemampuannya serta memilih dan
menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan untuk merencanakan karir
yang sesuai dengan tuntutan dunia pendidikan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik dalam
pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta
perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi
pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau klasikal,
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta
peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi
kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.
E. FUNGSI

1. Fungsi Pemahaman
Adalah fungsi layanan bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak tertentu sesuai dengan keperluan
pengembangan siswa yang meliputi:
a. Pemahaman tentang diri sendiri,terutama olah siswa sendiri,orang tua,guru dan
pembimbing.
b. Pemahaman tentang lingkungan siswa ( keluarga, Sekolah, masyarakat)
c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (informasi tentang
pendidikan,jabatan/pekerjaan,budaya/nilai-nilai)terutama oleh siswa sendiri.

2. Fungsi Pencegahan
Adalah Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya siswa
dari berbagai masalah yang akan mengganggu, menghambat atau menimbulkan
kesulitan – kesulitan dalam proses perkembangannya.
3. Fungsi Pengentasan
Adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpecahnya/
teratasinya berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa.
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Adalah Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan
berkembangnya berbagai potensi siswa dalam rangka mengembangkan diri secara
mantap dan berkelanjutan.
.
F. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai melaluai program bimbingan dan konseling adalah
terlaksananya layanan bimbingan dan konseling yang menyeluruh terhadap para peserta
didik dalam rangka mewujudkan diri melalui pengembangan segenap potensi yang
dimilikinya secara optimal.

G. GAMBARAN KEADAAN GURU BK DAN SISWA SMKS PERTIWI BATAM


1. Keadaan Guru BK
Jumlah personil guru BK ada 1 orang
1. Adil nasution, S.HI
2. Keadaan Siswa
Jumlah siswa SMK Pertiwi batam 8 orang yang terdiri dari Tingkat XI tediri dari 1
kelas , Tingkat XII terdiri dari 1 Kelas

NO JUR/PRODI TINGKAT TINGKAT XI TINGKAT XII


X
1 TO 2 /ASISTEN - 2 Siswa 6 Siswa
KEPEREWATAN
JUMLAH - 2 Siswa 6 Siswa
BAB II

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. ORGANISASI

Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling meliputi segenap unsur-unsur sebagai


berikut :
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah penanggungjawab pelakanaan teknis bimbingan dan konseling
di sekolah.
2. Wakil kepala sekolah
Wakil kepala Sekolah adalah pembantu kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan
konseling sehari-hari.
3. Guru BK
Guru Bk adalah pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan yang terkait
dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
4. Kaprog/kajur
Adalah Guru yang diberi tugas untuk mengelola satu jurusan/program studi yang
bertanggungjawab memberi informasi dan membantu keperluan kegiatan bimbingan
dan konseling.
5. Wali kelas
Adalah Guru yang diberi tugas khusus disamping mengajar untuk mengelola satu
kelas tertentu dan bertanggungjawab membantu kegiatan bimbingan dan konseling.
6. Guru Mata Diklat
Adalah pelaksana program pendidikan dan latihan yang bertanggungjawab memberi
informasi tentang siswa untuk keperluan bimbingan dan konseling.
7. Siswa
Adalah peserta didik Yang berhak menerima pendidikan, pelatihan,dan pelayanan
bimbingan dan konseling dari guru BK/Konselor.

B. STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING

SMKS PERTIWI BATAM

KEPALA SEKOLAH
MASYARAKAT
Dra. Desmiati,MP.d

Waka. KESISWAAN
KAKOMP KHL Rahmadani,Am.Keb

WALI KELAS
GURU BK
GURU MADIK

SISWA SMKS PERTIWI BATAM


C. RINCIAN TUGAS PESONIL PELAKSANA LAYANAN BK

Personil pelaksanaan pelayanan BK adalah segenap unsusr yang terkait di dalam


organigram, dengan koordinator BK / guru / Konselor sebagai pelaksanaan pelayanan BK
adalah sebagai berikut :

NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS

1 Dra.Desmiati Kepala a. Mengkoordinir segenap kegiatan


Mp.d Sekolah sekolah.
b. Menyediakan sarana dan
prasarana kegiatan bimbingan
konseling.
c. Melaksanakan pengawasan dan
pembinaan pelaksanaan
bimbingan dan konseling.
d. Bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan Bimbingan dan
konseling.

2 Waka a. Membantu kepala sekolah dalam


1,2,3,4,5 pelaksanaan program bimbingan
dan konseling.
3 Guru BK a. Memasyarakan layanan BK
b. Merencanakan program layanan
BK
c. Melaksanakan Program layanan
BK
d. Melaksanakan kegiatan
pendukung BK
e. Melaksanakan penilaian proses
dan hasil
f. Melaksanakan tindak lanjut
berdasarkan hasil penilaian
g. Mengadministrasikan semua
pelaksanaan layanan dan
pendukung
h. Mempertanggungjawabkab semua
tugas dan kegiatan kepada kepala
sekolah
4 Kaprog a. Membantu petugas BK dalam
melaksanakan tugas layanan
kepada siswa di jurusan/prodi
yang menjadi tanggungjawabnya.
b. Bekerjasama saling memberikan
informasi kepada siswa dijurusan
/ prodinya.
5 Wali kelas a. Membantu petugas BK dalam
melaksanakan tugas di kelas yang
menjadi tanggungjawabnya.
b. Memberikan kesempatan dan
kemudahan kepada siswa dalam
mengikuti layanan bimbingan
khususnya di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya

c. Saling bekerjasama dalam


membantu siswa menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi.
6 Guru a. Membantu memasyarakatkan
MADIK layanan bimbingan dan konseling
b. Membantu petugas BK dalam
mengidentifikasakan siswa yang
memerlukan layanan khusus.
c. Mereferal kepada petugas BK
masalah siswa yang tidak mampu
ditangani.
d. Menerima refral dari petugas BK
bagi siswa yang memerlukan
layanan khusus
e. Memberi kesempatan dan
kemudahan bagi siswa yang
memerlukan layanan BK
f. Membantu mengumpulkan
informasi yang diperlukan bagi
layanan BK
g. Berpartisipsi dalam penanganan
siswa bermasalah.
Petugas TU a. Membantu petugas BK dalam
mengumpulkan data administrasi
siswa
b. Bekerjasama saling memberikan
informasi tentang admninistrasi
siswa.
D. MEKANISME KERJA
Dalam pembinaan kesiswaan di sekolah diperlukan adanya kerjasama diantara semua
personil sekolah yang meliputi: Kepala sekolah, Guru BK/Konselor, wali kelas dan guru
mata diklat.
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan penanggungjawab terselenggaranya pelaksanaan
Bimbingan dan konseling di sekolah. Kepala Sekolah memiliki kewajiban memeriksa
semua kegiatan yang dilakukan olah guru BK/Konselor, wali kelas dan guru mata
diklat. Guru BK/Konselor sebagai pelaksana utama layanan Bimbingan dan
Konseling perlu memberikan laporan dari hasil kegiatan Bimbibgan dan konseling
yang dilakukan sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya.
2. Guru BK/Konselor
Di samping bertugas memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa,
juga sebagai sumber data yang meliputi data akademis siswa, catatan konseling,
catatan konferensi kasus, catatan kunjungan rumah dan kelengkapan yang lainnya
yang diperlukan. Oleh karena itu maka Guru BK/Konselor perlu melengkapi data
yang diperoleh dari wali kelas,guru mata diklat dan sumber lainya yang
memungkinkan dimasukkan dalam buku catatan pribadi siswa.
3. Wali Kelas
Disamping sebagai orang tua kedua di sekolah, wali kelas juga dituntut
mengkoordinir informasi dan kelengkapan data yang meliputi: daftar nilai,angket
siswa,angket orang tua,catatan anekdot,laporan observasi,catatan home visid dan
catatan wawancara.
4. Guru mata Diklat
Guru selain melaksanakan tugas utama mengajar juga memberikan bimbingan dan
konseling kepada siswa maka dituntut untuk dapat memberikan informasi tentang
siswa yang meliputi daftar siswa,data observasi,catatan anekdot dan nilai siswa.

5. Siswa Konsultasi

MEKANISME SISWA KONSULTASI

GURU MADIK WALI KELAS

SISWA KA KOMP KHL

KEPALA SEKOLAH
GURU BK

Keterangan :

: Garis Konsultasi

: Garis kordinasi
E. SARANA DAN PRASARANA BK

Pengadaan Sarana dan prasarana bimbingan konseling merupakan tanggungjawab


sekolah di konsultasikan pada waktu tahun ajaran baru oleh koordinator BK kepada
Kepala sekolah dan komite sekolah. Sarna dan prasrana yang di perlukan sebagi berikut:
1. Ruang bimbingan (Ruang kerja,ruang konseling )
2. Alat penyimpan data (Almari, Map,snelhelter)
3. Alat Pengolah data (Komputer/Leptop,printer )
4. Alat pengumpul data ( Angket,DCM,IKMS,ITP, Instrument pengumpul data,Format-
format,buku catatan kejadian ,buku tamu, daftar prestasi siswa,buku perkembangan
pribadi)
5. Perlengkapan teknis ( Buku pedoman,buku modul, buku materi bimbingan, blangko
surat, alat tulis dll ).

F. RENCANA ANGGARAN BIAYA BK

Untuk dapat menyelenggaran kegiatan yang telah diprogamkan tersedianya dana


merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan layanan bimbingan dan
Konseling. Di SMKS PERTIWI BATAM setiap awal tahun ajaran mengajukan rencana
anggaran kepada sekolah dan diberi sesuai kebutuhan.

NO URAIAN KEGIATAN VOLUME JUMLAH (RP)


1. Home Visit Rp 200.000
4. Seleksi bea siswa (BSM,PIP,BKM, DLL) Rp 200.000
5. Informasi perguruan tinggi Rp 100.000
8. Iuran MGBK Rp 200.000
JUMLAH RP 700.000
BAB III

PROGRAM KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Bimbingan Pribadi
Adalah bidang pelayanan yang membantu peseta didik untuk memahami,menilai,dan
mengembangkan potensi diri,kecakapan,bakat,minat serta kondisi sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhandiri secara realistik.
2. Bidang Sosial
Adalah bidang pelayanan yang membantu memahami peserta didik,menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat efektif dengan teman
sebaya, keluarga dan warga lingkungannya yang lebih luas.
3. Bimbingan Belajar
Adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan belajar dalam mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
4. Bidang Karir
Adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami,menilai
informasi serta memilih dan mengambil keputusan karir

B. JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Layanan bimbingan dan konseling


Pelayanan bimbingan dan konseling melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung berikut:

a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan


baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari,
untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta
didik di lingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
c. Penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
d. Penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terutama konten-konten yang berisi kompetensi dan atau
kebiasaan yang berguna dalam kehidupa di sekolah, keluarga dan masyarakat.
e. Konseling perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya.
f. Bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
melalui dinamika kelompok.
g. Konseling kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
j. Advokasi yaitu layanan yang membantu peserta didik untuk memperoleh kembali
hak-haknya yang tidak diperhatikan/mendapat perlakuan yang salah sesuai
dengan tuntunan karakter cerdas yang terpuji.
a. Kegiatan pendukung
a. Aplikasi Instrumen, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b. Himpunan data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis,
komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam
pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat
terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau
keluarganya.
e. Tampilan kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yag dapat
digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan
belajar, dan karir/jabatan.
f. Alih tangan kasus, yaiyu kegiatan untuk memindahkan penanganan maslah peserta
didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

C. FORMAT KEGIATAN
Format kegiatan layanan bimbingan dan konseling meliputi:

a. Individual, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani


peserta didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta
didik dalam satu kelompok.
d. Lapangan, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang atau
sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau di lapangan.
e. Pendekatan khusus/kolaboratif’, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan peserta didik melalui kegiatan pendekatan kepada pihak-pihak yang
memberikan kemudahan
f. Jarak jauh,format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan siswa
melalui media/saluranjarak jauh sperti surat dan sarana elektronik
D. PROGRAM PELAYANAN

1. Jenis program
a. Program tahunan, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas.
b. Program semester, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
c. Program bulanan, program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan
selama satu bulan yang merupakan jabaran program semester.
d. Program mingguan, program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
e. Program harian, program pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan pada
hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program
mingguan dalam bentuk rencana program pelayanan/pendukung (RPP).

Penyusunan program
a. Program pelayanan bimbingan dan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta
didik yang diperoleh melalui aplikasi instrumen.
b. Substansi program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi empat bidang
pengembangan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, bentuk kegiatan, sasaran
pelayanan, dan volume/beban tugas guru pembimbing/konselor sekolah.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERMASALAHAN SISWA

SEKOLAH : SMKS PERTIWI BATAM

KELAS XII

KEGIATAN
BIDANG NO KEBUTUHAN /PERMASALAHAN JENIS LAYANAN
PENDUKUNG
aplikasi
PRIBADI 1 Need assesment dengan angket kebutuhan Instrumen
2 Meningkatkan motivasi berprestasi Infomasi,Konten
3 Perilaku asertif konten
4 ESQ Sebagai kunci sukses Informasi
konseling
5 Data kebutuhan dan masalah pribadi siswa individu Himpunan data

SOSIAL 1 Kiat sukses hidup bermasyarakat konten


2 Membentuk keluarga bahagia sejahtera Informasi
BELAJAR 1 Cara belajar menghadapi tes /ujian informasi
aplikasi
2 Informasi UAS/UAN Informasi Instrumen

KARIR 1 Perencanaan karir Konten


2 Sukses memasuki dunia kerjaa Informasi ,PP Tampilan kepust
3 Cara menghadapi psikotes Informasi
4 Menyusun lamaran kerja konten
Informasi,
5 Cara menghadapi tes wawancara kerja konten
6 Sukses menjadi pengusaha informasi
7 Sukses melanjutkan studi informasi,konten Tampilan kepust

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERMASALAHAN SISWA

SEKOLAH : SMKS PERTIWI BATAM

KELAS XI

JENIS KEGIATAN
BIDANG NO KEBUTUHAN /PERMASALAHAN
LAYANAN PENDUKUNG
aplikasi
PRIBADI 1 Need assesment dengan angket kebutuhan Instrumen
2 Meningkatkan rasa percaya diri Informasi,konten
3 Berfikirpositif Informasi,konten
4 management waktu konten
5 Hard skill dan softskill Informasi,konten
6 mengenal dan mengeksplorasi potensi diri konten
7 Mengenal bakat dan minat Informasi,konten
8 Kedewasaan Informasi,konten
9 kecerdasan emosi Informasi,konten
10 data kebutuhan/masalah pribadi siswa konseling individu Himpunan data

SOSIAL 1 Komunikasi efektif Informasi,Konten

BELAJAR 1 Belajar efektif Informasi


2 Meningkatkan ketrampilam belajar konten

KARIR 1 Perencanaan karir Informasi,konten


2 kesiapan siswa memasuki dunia kerja Informasi
3 Pilihan karir/memilih karir konten
4 mengenal sumber informasi lowongan kerja Informasi Tampilan kepust
E. PENILAIAN KEGIATAN

1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling dilakukan melalui:


a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan
kegiatan pendukung untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani
b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
minggu sampai satu bulan) setelah jenis layanan dan/atau kegiatan pendukung
dilaksanakan untuk mengetahui dapak layanan/pendukung terhadap peserta didik.
c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
bulan sampai satu semester) setelah layanan/pendukung dilaksanakan untuk
mengetahui lebih jauh dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
2. Penilaian proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling dilakukan melalui analisis
terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum dalam RPP (Rencana Program
Pelayanan/Pendukung) untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pelaksana kegiatan.
3. Hasil penilaian kegiatan layanan bimbingan dan konseling dicantumkan dalam Layanan
Pelaksanaan Program (LAPELPROG).
4. Hasil kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dalam satu
semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif
BAB IV
PENUTUP

Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki arti sebagai upaya memadukan berbagai fungsi
dari suatu administrasi yang meliputi aspek: perencanaan, pengorganisasian, dan evaluasi dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan yang spesifik. Perencanaan program pelayanan bimbingan dan
konseling ini berdasarkan hasil analisis kebutuhan nyata siswa. Program pelayanan ini disusun
dalam rencana yang jelas, baik rincian setiap kegiatan yang akan dilakukan, jangka waktunya,
maupun siapa yang akan melakukannya.

Keberhasilan program pelayanan bimbingan dan konseling ini, dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya:

1. Guru pembimbing.
Guru pembimbing merupakan tenaga profesional, hendaknya memiliki modal personal dan
modal profesional yang dapat diandalkan untuk tugas-tugas profesional bimbingan dan
konseling.

2. Prasarana pelayanan bimbingan dan konseling


Prasarana pokok yang diperlukan adalah ruang pelayanan bimbingan dan konseling yang
memadai, yang diatur sedemikian rupa sehingga di satu segi guru pembimbing dan siswa
yang berkunjung merasa nyaman, di segi lain ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, baik individu
maupun kelompok sesuai dengan azas-azas dan kode etik pelayanan bimbingan dan
konseling. Ruang pelayanan bimbingan dan konseling juga memuat berbagai informasi,
seperti informasi pendidikan, jabatan, kegiatan ekstrakurikuler, dan sebagainya.

3. Sarana pelayanan bimbingan dan konseling


Sarana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan program, diantaranya (1) alat
pengumpul data, tes maupun non tes, (2) alat penyimpan data, (3) kelengkapan penunjang
teknis, misalnya data informasi, paket bimbingan, alat bantu bimbingan, dan sebagainya, (4)
perlengkapan administrasi, seperti alat tulis, format rencana kegiatan, blanko laporan
kegiatan, dan sebagainya.

Program akan mudah dilaksanakan apabila, ada kerjasama diantara semua pihak yang
berkepentingan dalam kesuksesan pelayanan bimbingan dan konseling. Kerjasama antara kepala
sekolah, guru mata pelajaran dengan guru pembimbing terjalin sesuai dengan tugas dan peranan
masing-masing dalam kegiatan pelayanan, maka kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah dapat berjalan optimal. Tanpa kerjasama antarpersonil di sekolah, kegiatan pelayanan
ini akan banyak mengalami hambatan.
Bidang pribadi
Bidang akademik

No Rpp ( Rancangan pelaksanaan pembelajaran ) Guru Mapel

1 Pendidikan Agama Islam Adil Nasution

2 Matematika Devi handayani

3 Bahasa indonesia Arjuna yudansha sudesti

4 Bahasa inggiris Gigi astania rim

5 Kejuruan Rahmadani

6 Kewarga Negaraan Arjuna yudansha sudesti

7 Pjok Arjuna yudansha sudesti

Anda mungkin juga menyukai