Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING SEBAGAI LAYANAN PENDAMPINGAN TUGAS


PERKEMBANGAN SISWA
( Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Dan Konseling )
Dosen pengampu: Rika Devianti, S.Pd.I., M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 4
FIRDA YUNITA : 12092022020076
KURNIATI DEWI : 12092022020082
MIFTAHUL MAHFUDHAH : 12092022020092
NASSWA NUR AFIFAH : 12092022020102
NURBAITI : 12092022020108
WIDYA MEILAPPIORA : 12092022020155
ZARINA ZAIN : 12092022020162

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH


TINGGI AGAMA ISLAM AULIAURRASYIDIN TEMBILAHAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Bimbingan Konseling Sebagai
Layanan Pendampingan Tugas Perkembangan Siswa’ dengan maksimal dan tepat waktu.

Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberi bantuan, baik materi, maupun pemikirannya. Jika dalam
penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan kami memohon maaf
sebesar-besarnya.
Dan kami mengharap kritik dan saran dari kalian guna memperbaiki makalah ini
kedepannya, dan taklupa kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca.

Tembilahan, 24 November 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Tugas Perkembangan Anak SD


Peroide usia antara 6-12 tahun merupakan masa peralihan dari pra-sekolah ke masa
Sekolah Dasar (SD). Masa ini juga dikenal dengan masa peralihan dari kanak-kanak awal ke
masa kanak-kanak akhir sampai menjelang masa pra-pubertas. Pada umumnya setelah
mencapai usia 6 tahun perkembangan jasmani dan rohani anak telah semakin sempurna.
Pertumbuhan fisik berkembang pesat dan kondisi kesehatannyapun semakin baik, artinya
anak menjadi lebih tahan terhadap berbagai situasi yang dapat menyebabkan terganggunya
kesehatan mereka. Dengan kita mengetahui tugas perkembangan anak sesuai dengan usianya
maka sebagai orangtua dapat memenuhi kebutuhan apa yang diperlukan dalam setiap
perkembangannya agar tidak terjadi penyimpangan perilaku. Menurut Havighurst (dalam
Hurlock, 1980) tugas perkembangan masa kanak-kanak akhir dan anak sekolah ( umur 6 -12
tahun) yaitu:
1. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
2. Belajar membentuk sikap positif, yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai
makhluk biologis (dapat merawat kebersihan dan kesehatan diri).
3. Belajar bergaul dengan teman sebayanya.
4. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
5. Belajar ketrampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
6. Belajar mengembangkan konsep (agama, ilmu pengetahuan, adat istiadat) sehari-
hari.
7. Belajar mengembangkan kata hati (pemahaman tentang benar-salah, baik-buruk).
8. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi (bersikap mandiri)
9. Belajar mengembangkan sikap positif kehidupan sosial.
10. Mengenal dan mengamalkan ajaran agama sehari-hari.

Dengan mengetahui tugas perkembangan anak diatas maka peran orang tua sangat
dibutuhkan. Dimana dalam mengasuh anak untuk tumbuh dengan maksimal, sempurna dan
seimbang butuh pengasuhan ayah dan ibu. Sehingga dapat tercipta keseimbangan antara otak
kanan-kiri anak. Sebab setiap anak itu memiliki kepribadian dan karakter yang berbeda-
beda. Berikanlah rasa nyaman pada buah hati hingga hormone untuk mendukung
pertumbuhannya diproduksi secara maksimal. Maka dari itu anak usia diatas 6 tahun otak
kirinya mulai berkembang, mulai berfikir logis serta lingkungan memberikan pengaruh 30
persen dan orang tua 70 persen. Oleh sebab itu dalam usia ini orang tua dituntut menjadi
motivator.

B. Tujuan dan Fungsi dari BK sebagai Layanan Pendamping


1. Tujuan Layanan BK
Secara umum tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik agar dapat
mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas
perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier secara utuh dan
optimal sehingga terbentuk pelajar pancasilais.
Tujuan khusus layanan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik agar
mampu:
a. memahami dan menerima diri dan lingkungannya;
b. merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier, dan kehidupannya
pada masa yang akan datang;
c. mengembangkan potensinya seoptimal mungkin;
d. menyesuaikan diri dengan lingkungannya;
e. mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya, dan
mengaktualisasikan dirinya secara bertanggung jawab.

Tujuan bimbingan dan konseling telah dirumuskan dalam standar kompetensi


kemandirian peserta didik (SKKPD) yang kemudian dirumuskan menjadi capaian layanan
bimbingan dan konseling (CL Bimbingan dan Konseling) berdasarkan fase E dan fase F.

2. Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling


Fungsi layanan bimbingan dan konseling terdiri atas:
a. Pemahaman yaitu membantu konseli agar memiliki pemahaman yang lebih baik
terhadap dirinya dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, budaya, dan norma
agama).
b. Fasilitasi yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang seluruh aspek
pribadinya.
c. Penyesuaian yaitu membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri sendiri
dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
d. Penyaluran yaitu membantu konseli merencanakan pendidikan, pekerjaan dan karir
masa depan, termasuk juga memilih program peminatan, yang sesuai dengan
kemampuan, minat, bakat, keahlian, dan ciri-ciri kepribadiannya.
e. Adaptasi yaitu membantu para pelaksana pendidikan termasuk kepala satuan
pendidikan, staf administrasi, dan guru mata pelajaran atau guru kelas untuk
menyesuaikan program dan aktivitas pendidikan dengan latar belakang pendidikan,
minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik.
f. Pencegahan yaitu membantu peserta didik dalam mengantisipasi berbagai
kemungkinan timbulnya masalah dan berupaya untuk mencegahnya, supaya peserta
didik tidak mengalami masalah dalam kehidupannya.
g. Perbaikan dan penyembuhan yaitu membantu peserta didik yang bermasalah agar
dapat memperbaiki kekeliruan berfikir, berperasaan, berkehendak, dan bertindak.
Konselor atau guru bimbingan dan konseling memberikan perlakuan terhadap konseli
supaya memiliki pola fikir yang rasional dan memiliki perasaan yang tepat, sehingga
konseli berkehendak merencanakan dan melaksanakan tindakan yang produktif dan
normative.
h. Pemeliharaan yaitu membantu peserta didik supaya dapat menjaga kondisi pribadi
yang sehat-normal dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam
dirinya.
i. Pengembangan yaitu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan peserta didik melalui pembangunan jejaring yang
bersifat kolaboratif.
j. Advokasi yaitu membantu peserta didik berupa pembelaan terhadap hak-hak konseli
yang mengalami perlakuan diskriminatif.

E. Tugas Dan Tanggung Jawab Personil


1. Kepala Sekolah
Menurut Sukardi bahwa kepala sekolah itu merupakan penanggung jawab utama
kegiatan pendidikan secara menyeluruh di sekolah, termasuk di dalamnya adalah
bimbingan dan konseling. Ada beberapa indikator peran dan tanggung jawab kepala
sekolah yaitu:
a) Kepala sekolah menyusun program BK bersama guru BK
b) Pemberian tanggung jawab kepada personil sekolah untuk kegiatan pelaksanaan
layanan BK
c) Keterlibatan kepala sekolah dalam pengawasan kegiatan layanan BK.
d) Peran kepala sekolah berkenaan dengan penyediaan fasilitas bimbingan dan konseling
e) Mempertanggung jawabkan program layanan BK,
f) Kerjasama dengan pihak luar dalam pelaksanaan layanan BK
g) Kepala sekolah sudah mengkoordinasikan kegiatan layanan BK dengan kegiatan
lainnya kepada personil sekolah.

2. Wakil Kepala Sekolah


Wakil kepala sekolah memiliki peran sebagai berikut:
a) Membantu kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah.
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada
semua personel sekolah
c) Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling.

3. Guru Mata pelajaran


Prayitno memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam
bimbingan dan konseling adalah:
a) Membantu konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
b) Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
c) Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada konselor.
d) Menerima siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor
memerlukan pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan
program pengayaan.
e) Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru- siswa dan hubungan
siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan
konseling.
f) Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
g) Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi
kasus.
h) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

4. Wali Kelas
Menurut Ahmad wali kelas sebagai mitra kerja konselor, juga memiliki peran dan
tanggung jawab dalam pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu:
a) Membantu guru bimbingan dan konseling melaksanakan layanan bimbingan dan
konseling yang menjadi tanggung jawabnya
b) Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi peserta didik, khususnya
dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti layanan bimbingan
dan konseling
c) Memberikan informasi tentang peserta didik di kelasnya untuk memperoleh layanan
bimbingan dan konseling dari guru bimbingan dan konseling
d) Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang peserta didik yang perlu
diperhatikan khusus
e) Ikut serta dalam konferensi kasus
f) Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing/konselor.

5. Guru Pembimbing atau guru BK


Menurut yusuf dkk peranan dan tanggung jawab guru BK / konselor secara lebih detil
adalah:
a) Memahami konsep-konsep bimbingan dan konseling
b) Memahami karakteristik pribadi siswa, khususnya yang mempengaruhinya
c) Mensosialisasikan (memasyarakatkan) program layanan bimbingan dan konseling
d) Merumuskan perencanaan program layanan bimbingan dan konseling
e) Menindaklanjuti (follow up) hasil evaluasi.
f) Menjadi konsultan dan orang tua siswa
g) Bekerjasama dengan pihak-pihak lain yang terkait
h) Mengadministrasikan program layanan bimbingan dan konseling
i) Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada kepala sekolah.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, T. 2021. Karakteristik siswa sekolah dasar dan implikasinya terhadap


pembelajaran. Palembang.

Setiawan, Keken. 2019. Peranan Dan Tanggung Jawab Personil Sekolah Dalam Pelayanan
Bk. Padang: Universitas Negeri Padang.

Anda mungkin juga menyukai