Dosen Pengampu :
Dr. Mhd.Subhan,S.pd,M.Ed.chat
Disusun oleh :
Puji Syukur Penulis panjatkan ucapan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan HidayahNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik dan
tepat waktu. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Teman dan Orang Tua, yang
membantu dan juga memberi semangat sehingga Penulis dapat mengerjakan makalah ini dengan
sebaik mungkin. Tidak lupa Penulis ucapkan terima kasih kepada Guru yang sudah mengajarkan
Penulis, dengan giat dan penuh sabar sehingga Penulis dapat membuat makalah ini dengan baik
dan benar.
Penulis berharap makalah ini dapat menjadi manfaat, bagi siapapun yang membacanya dan
dapat membuka pagar ilmu pengetahuan sehingga dapat berguna dalam kehidupan sehari –hari.
Penulis menyadari bahwa sebagai kita manusia, merupakan makhluk Tuhan yang penuh akan
kekurangan. Maka dari itu dengan kerendahan hati, Penulis meminta kritik dan saran kepada para
Pembaca sehingga Penulis dapat memberikan makalah ataupun bentuk karya tulis lainnya dengan
lebih baik lagi.
Pemakalah
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
BAB II..............................................................................................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 ayat 1 pasal 1 dijelaskan bahwa: Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara
PEMBAHASAN
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan, sebegai salah satu lembaga
pendidikan, sekolah membutuhkan pelayanan BK dalam penyelenggaraan dan peningkatan
kehidupan sekolah dan tercainyan visi misi profesi konseling. Layanan bimbingan dan
konseling di sekolah merupakan suatu usaha membantu peserta didik dalam pengembangan
kehidupan, baik kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, maupun perencanaan dan
pengembangan karir. memberi pelayanan bimbingan dan konseling berarti memfasilitasi
pengembangan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal, sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki.
Layanan bimbingan dankonseling juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta
masalah yang dihadapi peserta didik.Bimbingan dan konseling sangat penting di lingkungan
sekolah, kareana masin-masing peserta didik di lingkungan sekolah memiliki latar belakang
sosial yang berbedantara individu yang satu dengan individu yang lain ketika menghadapi
lingkungan sekolah. Karena terdapat perbedaan tentu aja ada peserta didik yang kurang
bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Baik karena lingkungan, sesehatan mental,
maupun alasan-alasan lainnya. Oleh karena itulah bimbingan konseling sangat penting bagi
lingkungan sekolah.
Bimbingan merupakan suatu kegiatan atau proses yang diberika kepada peserta didik secara
berkelanjutan agar dapat memahami dirinya sendiri dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.Sedangkan konselor sebagai hubungan timbal balik antara guru bk dan peserta
didik Pelayanan Bimbingan dan konseling didefinisikan sebagai pelayanan bantuan untuk peserta
didik, secara perorangan maupun kelompok agarmandiri dan bisa berkembang secara optimal,
dalam bimbinganpribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai bentuk layanan serta
kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Rochman Natawidjaja menjelaskan bimbingan sebagai suatu proses berkesinambungan supaya
individutersebut dapat memahami dirinya sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan
dapat berperilaku secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga,
masyarakat, dan kehidupan pada umumnya. Sehingga siswa akan dapat menikmati kebahagiaan
hidupnya, dan dapat memberi sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada
umumnya.Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai
makhluk sosial.
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses
pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya sendiri,
menerima dirinya dengan apa adanya , mengarahkan dirinya dan merealisasikan dirinya sesuai
dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya,
baik keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Layanan bimbingan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar siswa dapat
mencapai tujuan perkembangan disegala aspek, baik aspek pribadi, aspek sosial, aspek belajar
dan aspek karir. tujuan dari Bimbingan pribadi-sosial merupakan untuk mencapai tujuan dan
tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri dan
bertanggung jawab.
Adapun tujuan dari BKsecara umum yaitu:
1. Mampu menyesuaikan diri;
2. Mampu menyelesaikan masalah;
3. Mengembangkan life skills
4. mengembangkn sikap positif:
5. memiliki rasa tanggung jawab;
6. Mampu Merencanakan masa depan;
7. Dapat mencapai tugas perkembangan;
8. Mampu meraih life welfare
Tujuan pemberian layanan bimbingan menurut Achmad Juntika Nurihsan (2006:8)
adalah sebagai berikut:
C. Fungsi Pelayanan BK
Adapun ciri-ciri program bimbingan yang baik adalah seperti yang dikemukakan oleh Miller
dalam Sudrajat (1998 23) sebagai berikut:
A. Disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata showa. Dalam penyu sunan
program untuk mengembangkan konspetensi sosial siswa dilakukan Penyebaran angket
untuk melihat kebutuhan nyata (nend aument) siswa se kolah menengah.
B. Mempunyai tujuan yang ideal tetapi realistik. Dalam penyusiasan program untuk
menembangkan kompetensi sosial sboa, najuan yang ingin dicapai disesuaikan dengan
tujuan sekolah yang sesuai dan berkaitan dengan kompetensi yang dibutuhkan.
C. Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Dalam penyusunan program untuk
mengembangkan kompetensi sosial siswa, fasilitas-fasilitas yang digunakan disesuaikan
dengan fasilitas yang tersedia di sekolah.
D. Penyusunannya disesuaikan dengan program pendidikan dan pengajaran di se kolah yang
bersangkutan. Dalam penyusunan programs untuk mengembangkan kompetensi sosial
showa melibatkan guru Kili sekolah. Dalam pelaksanaannya perlu dirumuskan program
yang akan dilakukan oleh guru BK di sekolah.
E. Memberikan kemungkinan pelayanan kepada seluruh siswa. Dalam penyusunan program
hipotetik untuk mengembangkan kompetensi sosial, siswa menghasilkan satuan layanan
kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan Melalui bimbingan klasikal dan
kelompok.
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (2007, 36) mengemukakan bah wa dalam
merumuskan program, struktur atau materi program ini bersifat fleksibel yang disesuaikan dengan
kebutuhan siswa berdasarkan hasil penilaian kebutuhan masing-masing di sekolah. Komponen
program bimbingan meliputi rasional, visi dan mist deskripsi kebutuhan, rujuan, komponen
layanan (dasar, responsif, pe rencanaan individual, dan dukungan sistem), rencana operasional,
pengembangan tema atau topik dan satuan layanan, rancangan anggaran dan rencana evaluasi.
Gybers & Henderson dalam Muro & Kottman (1995: 55) menyatakan bahwa terdapat empat fase
pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu: 1) perencanaan (planning), 2)
perancangan (designing), 3) penerapan (inple menting, dan 4) evaluasi tevaluating Keempat fase
tersebut dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut:
2) Siapa saja yang harus diberi layanan apakah semua siswa dengan pendekatan
pengembangan, atau beberapa siswa dengan pendekatan kuratif? Dalam
penyusunan program untuk mengembangkan kompetensi sosial siswa semua siswa
diberikan layanan dasar yang dilakukan secara klasikal dan juga ada beberapa siswa
yang diberikan layanan responsif
D. Evaluasi. Evaluasi layanan bimbingan dan konseling merupakan aspek yang sangat penting
untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau capaian kegiatan bimbingan dan konselling di
sekolah. Ruang lingkup evaluasi layanan bimbing an dan konseling mencakup empat
komponen, yaitu:
1. Pendekatan konteks
Pendekatan ini menekankan penilaian terhadap pengumpulan
informasi atau data yang berhubungan dengan program secara
keseluruhan seperti najuan program, hasil yang diharapkan dan kriteria
keberhasilan. Evaluasi yang dilaksanakan meliputi kesesuaian program
yang disusun dengan kebutuhan siswa.
2. Pendekatan input
Pendekatan terhadap input darahkan kepada masukan masukan yang
diren canakan dalam mencapai tujuan dan keberhasilan suatu program,
seperti: 1) Ketepatan sasaran bimbingan; 2) Ketepatan palaksanaan
program; dan 31Kelayakan sarana dan prasarana.
3. Pendekatan proses
Evaluasi terhadap proses ditekankan kepada pengumpulan data atau
infor masi mengenai komponen-komponen yang terdapat dalam program.
Ev luasi proses menekankan kepada kegiatan pengelolaan yang meliputi
per sonel termasuk di dalamnya kegiatan sosialisasi program, proses
kegiatan layanan bimbingan, metode penyampaian materi penggunaan
media, dan evaluasi kegiatan.
4. Pendekatan produk
Evaluasi pendekatan produk dilakukan untuk mengetahui data atau
infor masi mengenai pengaruh atau dampak suatu program. Evaluasi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kegiatan layanan yang telah
dilaksanakan dan realisasi tujuan yang telah ditetapkan. Aspek yang
dinilai adalah: 1) hasil program, yaina seberapa besar kecapaian tujuan
program dalam membantu siswa untuk mengembangkan kompetensi
sosial, dan 2) manfaat program. Yaitu untuk mengetahui dan mengukur
manfaat dari penyelenggaraan pes gram bimbingan untuk
mengembangkan kompetensi smial siswa.
Indikator kecapaian program dilihat antara kesesuaian tujuan dengan hasil ak hir yaitu berupa
perubahan perilaku yang ditampilkan oleh siswa. Hasil akhir yang kurang atau tidak sesuai dengan
tujuan direkomendasikan untuk ditindaklanjuti agar program yang akan disusun berikutnya lebih
efektif dan sesuai. Indikator ke berhasilan secara umum ialah siswa mampu mandiri dan
mengembangkan poten si mereka secara optimal. Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam
tujuan yang mengarah keefektifan hidup sehari-hari dengan memperhatikan potensi siswa. In
dikator keberhasilan secara khusus, keberhasilan program bimbingan dan konsel ing, untuk
mengembangkan kompetensi sosial siswa mengacu pada hal-hal berikut:
a. Memiliki sikap dan perilaku sosial yang bertanggung jawab, yaitu berpartisipasi
aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat, menolong teman yang
memerlukan bantuan, menyantuni fakir miskin, dan menengok teman yang sakit.
b. Memahami nilai-nilai dan etika hidup bermasyarkat yaitu sopan santun dalam
bergaul, jujur dalam bertindak, dan menghargai perasaan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi PendidikaN. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.
Kamaluddin. 2011. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan dan KebudayaanVol. 17 No 4.
Nurihsan, Achmad Juntika. 2011. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung:
PT Refika Aditam
Masdudi. 2015. Bimbingan dan Konseling Persfektif Sekolah. Cirebon: Nurjati Press
Mugiarso, Heru. et al. 2011. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Unnes Press
Prayitno. 2004b. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling.Jakarta: Direkorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah,departemen Pendidikan Nasional