Anda di halaman 1dari 13

KEDUDUKAN BK DISATUAN PENDIDIKAN

Tugas Ini Disususn Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok


Mata Kuliah ; Dasar-Dasar Bimbingan Konseling
Dosen: Ade Chita Putri Harahap, M.pd, Kons

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
KELAS: BKPI-4/SEMESTER I
Diva Nur Annisa Wijaya ( 0303232078)
Fadia Indri Ramadhani (0303232091)
Ade Husna Prabaswara (0303232090)
BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr.Wb.
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur atas ke hadirat Allah swt. Tuhan yang maha esa, dengan
rahmat dan taufik dan inayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “ Kedudukan Bk Disatuan
Pendidikan” ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
dari mata kuliah”Dasar-Dasar Bk” oleh dosen pengampu “ Ibu Ade Chita Putri Harahap.
M.pd .Kons.

Disamping itu kami juga menyadari akan segala kekurangan dan ketidak sempurnaan dari
makalah kami ini. Baik dari segi penulisan maupun dari segi sumber materi dan penyajiannya.
Oleh karena itu, dengan penuh keikhlasan dan senang hati kami menerima keritik dan saran dari
pembaca agar kami bisa menulis makalah lebih baik kagi kedepannya.
Kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca, agar memperoleh informasi
dan ilmu pengetahuan dari makalah yang kami sajikan. Mohon maaf apabila ada kesalahan, dan
terima kasih atas perhatian
Wassalamu`alaikum Wr. Wb.

Medan, 20 September 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
A. Latar belakang..................................................................................................................
B. Rumusan masalah .............................................................................................................
C. Tujuan penulisa .................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Pentingnya Bimbingan dan Konseling di satuan pendidikan .............................….…
B. Arah dan bidang pelayanan Bimbingan dan Konseling ................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan kebutuhan masyarakat global dan menjadi skala prioritas
dalam pembangunan bangsa dan negara di mana pun dan kapan pun. Di Indonesia,
penyelenggaraan pendidikan telah diatur di dalam peraturan perundang-undangan. Pasal
31 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia mengamanatkan sebagai
berikut. “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”. Substansi pasal
31 ayat (3) tersebut adalah pendidikan itu perihal penting, sehingga harus diusahakan dan
diselenggarakan secara nasional oleh pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Jadi sasaran utama diselenggarakan pendidikan nasional adalah mewujudkan kecerdasan


kehidupan bangsa Indonesia yang berkarakter beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Untuk mewujudkan cita-cita nasional di atas, diperlukan
guru, di antaranya adalah guru bimbingan dan konseling yang selanjutnya disebut Guru
BK. Merujuk pasal 2 sampai dengan pasal 6 Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, Guru BK berkedudukan sebagai tenaga profesional pada
lembaga pendidikan formal di jenjang pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan anak
usia dini yang secara formal dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat pendidik.
Menurut berbagai referensi, tenaga profesional adalah tenaga yang memiliki keahlian
dalam bidangnya dan mampu mempraksiskan di dalam kehidupan masyarakat
(Kemendikbud, 2016; Moh. Uzer Usman, 2017; Samhis Setiawan, 2020).

Guru BK adalah pendidik profesional yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan
dan konseling yang diwujudkan dalam penguasaannya terhadap standar kompetensi
konselor berdasarkan amanat Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang standar
kualifikasi akademik dan standar kompetensi konselor. Menurut pasal 9 UndangUndang
RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru BK sekurang-kurangnya
lulusan pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Berdasarkan
pasal 8 Undang-Undang tersebut, Guru BK wajib memiliki kualifikasi akademik,
menguasai standar kompetensi, memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta mampu
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu kedudukan BK disatuan Pendidikan ?
2. Apa pentingnya BK disatuan Pendidikan?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar-dasar bimbingan konseling


2. Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai mata kuliah dasar-dasar
bimbingan konseling
3. Untuk memahami ap aitu kedudukan Bk disatuan Pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Bimbingan dan Konsseling di Satuan Pendidikan


Pada dasarnya, pelaksanaan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
dilakukan pada setting sekolah (satuan Pendidikan) layanan bimbingan dan konseling
memberikan berbagai kontribusi bagi perkrmbangan potensi peserta didik. Pelayanan
bimbingan dan konseling merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari
berbagai program Pendidikan pada satuan Pendidikan.

Setiap sekolah membutuhkan pelayanan terhadap bimbingan dan konseling yang


hanya bisa dilakukan oleh orang-orang atau pihak tertentu yang telah mendalami ilmu
atau pengetahuan terkait dengan masalah pelayanan bimbingan dan konseling kepada
orang lain, karena ini berada dilingkungan sekolah maka pelayanan bimbingan dan
konseling bisa diberikan kepada peserta didik namun tidak menutup kemungkinan
kepada warga sekolah lainnya. Disekolah bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh
orang yang fungsional atau secara resmi dinamakan dengan Guru Pembimbing.
Kegiatan bimbingan dan konseling disekolah berarti pelayanan fungsional yang
memerlukan keahlian dan sikap profesional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi ( Prayitno, 1999 : 1).

Bimbingan dan konseling berarti membantu orang untuk melalui persoalan kehidupan
yang rumit. Setiap manusia pastilah memiliki permasalahan hidup yang pelik yang
sukar untuk menemukan jalan keluarnya tak terkecuali dengan peserta didik. Peserta
didik juga memiliki permasalahan-permasalahan ketika berada disekolah seperti sukar
bergaul, nilai pelajaran yang jelek meski telah belajar, perilaku menyimpang peserta
didik seperti bullying, dan masih banyak yang lainnya. Kehadiran guru Bk/konselor
disekolah, dapat memberikan manfaat bukan hanya bagi indifidual/peserta didik/klien
yang memmiliki masalah saja, akan tetapi juga memberikan manfaat bagi peserta
didik yang kesulitan untuk mengembangkan potensinya secara optimal. Selain itu
konselor juga memfasilitasi peserta didik agar mampu mencapai tugas-tugas
perkembangannya yang menyangkit aspek fisik, emosi, intelektual, sosoial dan moral
spiritual (Lase, 2018).

Dalam pelaksanaannya pada satuan Pendidikan, pendekatkan ini menekankan pada


adanya kolaborasi yang baik anatar guru stake holder (pemangku kepentingan) yang
ada distuan Pendidikan seperti guru mata Pelajaran, kepala sekolah, wakil kepala
sekolah beserta orang tua dan pihak-pihak yang terkait didalamnya. Pendekatan ini
bertujuan agar Upaya-upaya yang dilakukan melalaui pelaksanaan bimbingan dan
konseling disatauan Pendidikan menjadi maksimal sehingga klien/individu/peserta
didik mampu mengembangkan dan mewujudkan seluruh potensi yang ada pada
dirinya dan menjadi pribadi yang mandiri dan mampu mengendalikan diri.
Tujuan bimbingan dan konseling disekolah
1. mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin
2. mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
3. mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah,
keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan
4. mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya
5. mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang
pendidikan dan pekerjaan
6. memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak diluar sekolah untuk mengatasi
kesulitan yang tidak dapat di pecahkan FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING

Beberapa kriteria yang menjadi sebuah syarat agar Pendidikan dapat dikatajan bermutu, yaitu
pendidkan yang mampu mengintegrasikan tiga bidang kegiatan uatama secara lebih efektif yaitu:
a. Bidang administratif dan kepemimpinan
Bidang ini berkaitan dengan administrasi dan kepemimpinan sehingga kegiatan
dilakukan dengan efesien.
b. Bidang pengajaran dan kurikuler
Bidang ini berkaitan dengan kegiatan pengajar dalam mempeesiapkan diri perserta
didik untuk meningkatkan keterampilan, sikap serta pengetahuan.
c. Bidang pembinaan peserta didik (bimbingan dan konseling)
Bidang ini berkaita dengan program pemberian layanan bantuan kepada peserta didik
agar peserta didik mencapai perkembangan dirinya yang optimal melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung dalam bimbingan dan konseling.

Beberapa alasa, mengapa pelayayan bimbingan dan konseling disekolah sangat diperlukan
disatuan Pendidikan yaitu:

1. Perkembanga IPTEK
Perkembangan ilmu dan teknologi yang cepat menimbulkan banyak perubahan dalam
berbagai kehidupan, seperti sosial, budaya, politik, ekonomi, dsb. Pengaruh teknologi
juga yang digunakan oleh anak-anak yang tidak diimbangi dengan kedewasaan
berfikir menggiring anak-anak menjadi generasi yang konsumtif dan miskin
pengalaman sosial. Dalam kemajuan teknologi seperti inilah bermunculan skandal
dalam pemikiran manusia. seseorang yang banyak menghabiskan waktu dengan
mengakses internet, maka dia hanya punya sedikit waktu untuk berkomunikasi
dengan orang lain secara nyata. Pada kondisi ini, individu dituntut untuk mampu
menghadapi berbagai masalah yang muncul pada dirinya dalam berbagai bidang
seperti Pendidikan, perencanaan dan pemilihan pekerjan serta yang lainnya. Sebagian
dari individu mampu keluar dari masalah tersebut, namun semagian individu lainnya
membutuhkan pertolongan/bantuan orang lain untuk bisa keluar dari keadaan
tersebut. Melalui bantuan guru BK/konselor peserta didik memberikan arahan,
bantuan, untuk mampu menggali potensinya dan keluar dari masalah yang sedang dihadapinya.
Dampak positif IPTEK bagi pelajar:
1. Lebih mudah mengakses informasi
2. Mempermudah komunikasi
3. Media pembelajaran
4. Menghemat waktu
5. Media diskusi

Dampak negarif IPEk bagi pelajar:


1. Kurang adanya interaksi sesama pelajar
2. Kejahatan internet yang bisa dilakukan siapa saja
3. Munculnya rasa malas untuk belajar karena terlalu sering bermain media sosial

2. Makna dan fungsi pendidikan


Kebutuhan akan pelayanan bimbingan dan konseling dalam dunia pendidikan sangat erat
kaitannya dengan makna dan fungsi pendidikan dalam aspek kehidupan. Tujuan pendidikan
itu sendiri adalah terwujudnya kepribadian yang optimal dari setiap peserta didik. Tujuan
tersebut sangat sesuai dengan tujuan dari pelayanan bimbingan dan konseling. Dalam
mencapai tujuan tersebut, setiap kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di satuan
pendidikan hendaknya bermuara pada tercapainya pribadi yang mampu mengembangkan
potensi secara optimal sesuai dengan kepribadian masing-masing.
3. Guru
Peran guru di satuan pendidikan tidak hanya sebatas mendidik dan mengajar saja
melainkan sebagai petugas kesehatan mental (mental hygiene worker). Peran ini dilakukan
guru dengan bertanggup jawab terhadap pembinaan kesehatan mental peserta didik.
4. Faktor psikologis
Pada satuan pendidikan, berbagai jenis karakteristik dan keunikan dari peserta didik dapat
ditemukan di dalamnya, Sebagai seorang yang dinamis dan proses bertumbuh, peserta didik
memiliki kebutuhan dan dinamika tersendiri. Dengan ada nya masalah-masalah yang
muncul di dalam kehidupan peserta didik, maka berbagai upaya pemecahan masalah yang
diberikan oleh guru BK/ konselor melalui pendekatan psikologis pada tiap-tiap peserta didik.
B. Arah dan bidang pelayanan Bimbingan dan konseling

1. Arah dan bidang pelayanan Bimbingan Konseling Arah pelayanan yang ada dalam
bimbingan dan konseling dapat dibagi menjadi 5 bagian yaitu
a. Pelayanan dasar Pelayanan yang mengarah pada terpenuhinya kebutuhan peserta
didik yang paling primer, yaitu kebutuhan makan, minum, udara segar, dan
kesehatan serta kebutuhan sosial emosional. Yang paling berperan dalam hal ini9
adalah oramg-orang terdekat dari peserta didik yaitu orang tua, guru dan orang-
orang terdekatnya.
b. Pelayanan pengembangan Pelayanan yaqng bertujuan untuk mengembangkan
potensi dari peserta didik yang sesuai dengan tugas-tugas perkembangan serta
tahap perkembangan peserta didik. Dengan memberikan pelayanan yang baik,
peserta didik dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya secara wajar,
tanpa beban yang berat dan memperoleh tempat yang tepat untuk menyalurkan
seluruh potensi yang ada pada dirinya yang optimal.
c. Pelayanan peminatan Pelayanan ini merupakan pelayanan yang khusus tertuju
pada peminatan/ pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi
kurikulum. Arah peminatan ini berkaitan dengan bidang bimbingan pribadi,
sosial, belajar dan karir dengan menggunakan seluruh perangkat yang ada di
dalam pelayanan bimbingan konseling.
d. Pelayanan teraupetik Pelayanan yang menangani permasalahan yang diakibatkan
oleh gangguan terhadap pelayanan dasar, pelayanan pengenbangan dan pelayanan
peminatan. Permasalahannya dapat berkaitan dengan kehidupan sosial, belajar,
karir, pribadi dan kehidupan keluarga
e. pelayanan diperluas
pelayanan yang diberikan dengan sasaran diluar dari diri peserta didik, seperti
orang tua, personal satuan Pendidikan, masyarakan yang berkaitan dengan
kehidupan dari peserta didik tersebut. Dari berbagai arah pelayanan bimbingan
dan konseling yang telah dijelaskan diatas dapat kita ketahui Bersama bahwa,
tanpa hadirnya arah pelayanan bimbingan dan konseling yang jelas, maka perserta
didik tidak mampu untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri peserta
didik dan tidak mampu untuk menyelesaikan masalah yang menghambat
perkembangan diri pribadi peserta didik.
2. Bidang pelayanan bimbingan konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling pada stauan Pendidikan melakukan pembinaan
pada pelayanan-pelayanan. Berbagai bidang pelayanan yang dapat diberikan bagi
peserta didik diantaranya adalah
a. Bidang pengembangan pribadi
Menurut pendapat Goron W. ALLpurt (2005) bahwa kepribadian adalah
organisasi dinamis dalam didri individu sebagai sisitem psiko-fisik yang
menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya.
Bidang pengembangan pribadi merupakan pelayanan dalam bimbingan
dan konseling untuk membantu peserta didik/klien untuk mampu
memahami, menilai dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.

b.Bidang pengembangan sosial


Bidang pengembangan sosial merupakan bidang pelayanan pada
bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik/klien dalam
memahami dan mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang baik
terhadap lingkungan sekitar termasuk di dalamnya keluarga,teman sebaya
dan masyarakat sosial yang lebiih luas.

c.Bidang pengembangan belajar


Belajar merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari
psikologi. Seseorang tidak dapat mempertahankan dan mengembangkan
dirinya, dan dengan belajar manusia mampu berbudaya dan
mengembangkan harkat kemanusiaannya. Initi perbuatan belajar adalah
uapaya untuk mengusasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang
sudah ada pada diri individu.
Bidanbg pengembangan belajarb adalah bidang pelayanan bimbingan
dan konseling yang memberikan bantuan pada peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan belajar sesuai dengan jurusannya,minatnya
maupun bakatnya. Tujuan dari bidang pengembangan belajar ini adalah
membantu peserta didik yang mampu berkembang secara optiman dalam
kegitan belajar sehingga peserta didik mampu menghadapi habatan-
hambatan yang muncul saat proses kegiatan belajar.

d. bidang pengembangan karir


bidang pengembangan karir merupakan bidang pelayanan dalam
bimbingan dan konseling yang mampu membantu peserta didik dalam
memahami, mengumpulkan informasi serta pengalaman kemudian
menentukan dan mengambil keputusan terkait dengan arah karir diri
peserta didik. Tujuan dari bidang pengembangan karir ini juga agar peserta
didik memperoleh seluruh informasi terkait karir, jabatan atau profesi
tertentu.e. Bidang pengembangan kehidupan keluarga

e.Bidang pengembangan kehidupan keluarga


merupakan bidang dalam pelayanan bimbingan dan konseling yang
diberikan kepada peserta didik untuk mampu membina hubungan
kehidupan keluarga dan menghadapi serta memecahkan maslah kehidupan
keluarga.

f.Bidang pengembangan kehidupan beragama


Bidang pengembangan kehidupan beragama merupakan bidang dalam
pelayanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada peserta didik
agar peserta didik mampu menghadapi dan memecahkan masalah yang
berkaitan dengan kehidupan beragama.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Seperti yang telah kita ketahui bahwa dalam kegiatan pendidikan di bimbingan konseling
yang berkedudukan sebagai bagian integral dari keseluruhan kegiatan pendidikan di
sekolah dalam pelaksanaannya mempunyai beberapa pola oprasionalnya apalagi dalam
situasi sekarang ini dimana fungsi sekolah atau lembaga pendidikan formal tidak hanya
membekali para siswa yang setumpuk ilmu pengetahuan saja tetapi juga mempersiapkan
para peserta didik untuk memenuhi tuntunan perubahan serta kemajuan yang terjadi di
masyarakat.
Jadi kedudukan bimbingan konseling dalam pendidikan adalah suatu wadah atau melbaga
untuk menampung dan menyelesaikan masalah-masalah peserta didik yang tidak dapat
tertampung dan terselesaikan oleh para pendidik.

B. Saran
Demikianlah penjabaran dari makalah ini dan kami sadari masih banyak kelemahan dan
kekurangan dalam makalah ini. Agar makalah ini menjadi lebih bermanfaat kami
menyarankan agar teman-teman dalam forum diskusi untuk dapat berpartisipasi akrif
sehingga kelemahan dan kekurangan yang dimaksud dapat diperbaiki Bersama
DAFTAR PUSAKA

https://bk.unipasby.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/Artikel_Hartono_15-Juni-
2020_KEDUDUKAN-DAN-PERAN-GURU-BK.pdf
Ade Chita putri Harahap. 2021. Dasar-dasar Bimbingan Konseling
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Artikel%20BK%201-Nabila%20Eka%20Putri
%20(1).pdf
http://fuad.iain-palangkaraya.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/Materi-Mata-Kuliah-
Konseling-Sekolah.pdf
https://bobo.grid.id/read/083658248/10-dampak-negatif-dan-positif-dari-perkembangan-
iptek-dalam-bidang-pendidikan?page=all

Anda mungkin juga menyukai