Anda di halaman 1dari 12

BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN

KEDUDUKAN BK DALAM PENDIDIKAN, TUJUAN DAN FUNGSI BK

Dosen Pengampu : Muh. Saldin, S.Sos., M.Si.

DISUSUN OLEH :

NUR AFIKA (2001030029)

NELY AMELIA (2101030096)

MUSTIARA (2001030033)

KELAS : A6 BKI

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO

2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur selalu kami hantarkan ke hadirat Allah SWT.


Yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan yang melimpah,
sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW.
Atas nikmat yang diberikan oleh beliau kita masih tetap berada dalam ajaran
agama islam.

Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Bimbingan dan


Konseling Pendidikan dengan materi Kedudukan BK dalam Pendidikan,
Tujun dan Fungsi BK. Terima kasih kepada dosen pengampu kami bapak Muh.
Saldin, S.Sos., M.Si. yang telah mempercayakan membahas materi ini yang
Alhamdulillah telah kami selesaikan tepat waktu. Dalam makalah ini juga kami
menyadari masih banyaak kekurangan. Oleh karenanya, kritik dan saran dari
dosen pengampu dan teman-teman sekalian diharapkan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Palopo, 4 April 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................................

KATA PENGANTAR .......................................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................

A. Latar Belakang ......................................................................................................


B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................

A. Kedudukan BK dalam Pendidikan .....................................................................


B. Tujuan dan Fungsi BK .........................................................................................

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan konseling merupakan salah satu komponen penyelenggaraan


pendidikan di sekolah yang keberadaannya sangat dibutuhkan, khususnya untuk
membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan
belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Bimbingan dan konseling
akan sangat membantu lancarnya proses pembelajaran dalam suatu lembaga
pendidikan. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah berupaya
memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau
mencapai tugas-tugas perkembangannya. Hal yang menimbulkan kebutuhan akan
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah demokratisasi dalam bidang
pendidikan yang mengakibatkan peserta didik dari berbagai lapisan dan suku
dalam masyarakat akan saling bertemu di gedung sekolah serta dihadapkan pada
tuntunan untuk saling mengerti dan saling menerima. Perkembangan teknologi,
yang mengakibatkan variasi besar dalam kesempatan dan tempat mendapat
pekerjaan serta dapat menyebabkan pengangguran karena tenaga manusia diganti
dengan tenaga mesin. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat
mempengaruhi gaya hidup ( lifestyle ) warga masyarakat. Apabila perubahan yang
terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan, maka akan
melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku konseli, seperti terjadinya
stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau
penyimpangan perilaku. Program pelayanan bimbingan dan konseling berusaha
untuk dapat mempertemukan antara kemampuan individu dengan cita-citanya
serta dengan situasi dan kebutuhan masyarakat. Dalam kondisi yang seperti inilah
kita dapat merasakan kedudukan bimbingan dan konseling yang memfokuskan
kegiatannya dalam membantu para peserta didik secara pribadi agar mereka dapat
berhasil dalam proses pendidikan yang sedang ditempuhnya.
Bimbingan dan konseling sangat penting peranannya dalam sistem
pendidikan karena bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan bantuan
dan tuntunan yang diberikan kepada individu umumnya dan siswa pada
khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu dan pendidikan itu
sendiri adalah merupakan usaha yang berfungsi mengembanggkan kepribadian
dan potensinya (bakat, minat dan kemampuannya).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kedudukan bk dalam pendidikan serta apa tujuan dan fungsi bk ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui kedudukan bk dalam pendidikan serta apa tujuan dan
fungsi bk ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedudukan BK dalam Pendidikan
Dalam kegiatan pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan formal,
bimbingan konseling sebagai integral dari keseluruhan kegiatan pendidikan di
sekolah. Kedudukan bimbingan konseling dalam keseluruhaan program
pendidikan sekolah yaitu sebagai salah satu upaya pembinaan pribadi peserta
didik, kedudukan bimbingan konseling dalam pendidikan memiliki tiga ruang
lingkup kegiatan pendidikan yaitu :
1. Bidang instruksional dan kurikulum
Bidang ini mempunyai tanggung jawab dalam kegiatan pengajaran dan
bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap
kepada peserta didik. Pada umumnya bidang ini merupakan pusat kegiatan
pendidikan dan bidang merupakan tanggung jawab utama staf pengajaran.
2. Bidang administrasi dan kepemimpinan
Bidang ini merupakan bidang kegiatan yang menyangkut masalah-masalah
administrasi dan kepemimpinan yaitu masalah yang berhubungan dengan
cara melakukan kegiatan secara efesien. Dalam bidang ini terletak
tanggung jawab dan otoritas pendidikan yang pada umumnya mencakup
kegiatan-kegiatan seperti perencanaan organisasi, pembiayaan, pembagian
tugas staf. Pada umumnya bidang ini merupakan tanggung jawab pimpinan
dan para petugas administrasi lainnya.
3. Bidang pembinaan pribadi
Dalam bidaang ini mempunyai tanggung jawab untuk memberikan
pelayanan agar para peserta didik memperoleh kesejahteraan lahiriah dan
batiniah dalam proses pendidikan yang sedang ditempuhnya, sehingga
mereka dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Kegiatan pendidikan yang baik harus mencakup ke-3 bidang


tersebut. Karena jika tidak, sekolah hanya akan menghasilkan individu
yang pintar dan bercita-cita tinggi namun mereka tidak mampu memahami
potensi yang dimilikinya. Hal ini menyebabkan mereka mengalami
kegagalan atau kesulitan sewaktu terjun ke lapangan kerja. Dalam kondisi
yang seperti inilah dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan konseling
yang memfokuskan kegiatannya dalam membantu para peserta didik secara
pribadi agar mereka dapat berhasil dalam proses pendidika n yang sedang
ditempuhnya. Dengan melalui program pelayanan bimbingan dan konseling
yang baik, maka setiap peserta didik diharapkan mendapat kesempatan
untuk mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin.

B. Tujuan dan Fungsi BK


1. Tujuan
Yusuf (dalam Supriatna (ed); 2011) mengatakan bimbingan dan
konseling bertujuan untuk membantu peserta didik agar memiliki
kemampuan menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung
dalam tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasainya.
Sementara itu, Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
(ABKIN) dalam naskah akademik penataan pendidikan profesional
konselor dan layanan bimbingan dan konseling dalam jalur
pendidikan formal memerinci tujuan pelayanan bimbingan ialah
agar peserta didik dapat :
a. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan
karir serta kehidupannya dimasa yang akan datang;
b. Mengembaangkan seluruh potensi dan kekuatan yang
dimilikinya seoptimal mungkin;
c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan
masyarakat serta lingkungan kerjanya;
d. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi;
Tujuan-tujuan tersebut muaranya adalah untuk membantu
peserta didik agar dapat mencapai tugas-tugas
perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar
(akademik) dan karir.
2. Fungsi BK
a. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang membantu
peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap dirinya
(potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan dan
norma agama). Berdasarkan pemahaman inimmpeserta didik
diharaapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara
optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara
dinamis dan konstruktif.
b. Fungsi preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya
konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah
yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya agar
tidak dialami oleh peserta didik
c. Fungsi pengembangan, yaitu fungsi bimbingan yang sifatnya
lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa
berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,
yang memfaalisitasi perkembangan peserta didik.
d. Fungsi penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan yang berssfat
kuratif. Fungsi ini berkaitann erat dengan upaya pemberian
bantuan kepada peserta didik yang telah mengalami masalah,
baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar maaupun karir.
e. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu
peserta didik memilih ekstrakulikuler, jurusan atau program
studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang
sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian
lainnya.
f. Fungsi adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana
pendidikan, Kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor,, dan
guru untuk menyuasuaikan program pendidikan terhadap latar
belakang pendidikan, minat, kemampuan dan kebutuhan
peserta didik.
g. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu
peserta didik agar dapat menyesuaikan diri dengan dan
lingkungannya secaara dinamis dan konstruktif.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Seperti yang telah kita ketahui bahwa dalam kegiatan pendidikan di


bimbingan konseling yang berkedudukan sebagai bagian integral dari
keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah dalam pelaksanaannya
mempunya beberapa ruang lingkup apalagi dalam situasi sekarang ini,
dimana fungsi sekolah atau lembaga pendidikan formal tidak hanya
membekali para siswa yang setumpuk ilmu pengetahuan saja tetapi juga
mempersiapkan para peserta didik untuk memenuhi tuntunan perubahan
serta kemajuan yang terjadi di masyarakat. Jadi, kedudukan bimbingan
konseling dalam pendidikan adalah suatu wadah atau lembaga untuk
menapung dan menyelesaikan masalah-masalah peserta didik yang tidak
dapat tertampung dan terselesaikan oleh para pendidik.
DAFTAR PISTAKA

Djumhur, I., dan Surya, M. (1975). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah


(Guidance & Counseling). Bandung: CV Ilmu.

Kartadinata, S. dan M. Sugandi N. (2002). Bimbingan di Sekolah Dasar. Bandung


: CV Maulana

Haiatin Chasanatin, 2010, Bimbingan dan Konseling, Metro

Tohirin, 2007, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Madrasah (Berbasis


integrasi), Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada

Prayitno, Amti Emraan, 2004, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta;


Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai