Disusun oleh :
Yusrin (2001028)
MAGELANG 2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘aalamiin. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul tentang “Bimbingan Konseling Dalam Jalur
Pendidikan Non Formal”. Tak lupa sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan
kita, suri tauladan kita sepanjang zaman, Nabi Agung Nabi Muhammad SAW. yang Insyaa
Allah kita nanti-nantikan syafa’atnya di Yaumul Akhir. Aamiin.
1. Ustadzah Asfiyah, S.Pd selaku dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan
dalam penyusunan makalah ini
2. Orang tua, teman-teman Mahasiswa STIT IF, dan seluruh pihak yang ikut
berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo’a dan
memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal sholeh di
mata Allah SWT. Aamiin.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi materi pembahasan maupun dalam teknik pengetikannya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai
acuan bagi kami agar makalah kedepannya lebih baik.
Semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi
para pembaca, yang Insyaa Allah berkah dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin
(Tim Penyusun)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................5
A. Pentingnya BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Non Formal..................................................5
B. Karakteristik Perkembangan Warga Belajar Satuan Jalur Pendidikan Non Formal..........5
C. Tujuan BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Non Formal.........................................................6
D. Fungsi BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Non Formal.........................................................6
E. Prinsip Prinsip BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Non Formal...........................................7
F. Ruang Lingkup BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Non Formal..........................................9
G. Pendekatan BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Non Formal...............................................10
BAB III..................................................................................................................................................11
KESIMPULAN..............................................................................................................................11
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pasal 16 diuraikan bahwa Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi
warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai
pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan
pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
profesional. Cakupan pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan
perempuan, pendidikan keaksaraan,pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pentingnya BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Non Formal?
2. Bagaimana Perkembangan Warga Belajar Satuan Jalur Pendidikan Non Formal?
3. Tujuan Apa Saja dalam BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Non Formal?
4. Bagaimana Fungsi BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Non Formal?
5. Apa saja Prinsip-Prinsip BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Formal?
6. Bagaimana Ruang Lingkup dalam BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Non Formal?
7. Bagaimana dengan Pendekatan BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Non Formal?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pentingnya BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Non Formal dll.
BAB II
PEMBAHASAN
1)Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan
pengembangan; oleh karena itu program bimbingan dan konseling harus disusun
dan dipadukan dengan program pendidikan dan pengembangan secara menyeluruh.
2)Program bimbingan dan konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan
individu, masyarakat, dan kondisi lembaga (misalnya sekolah).
3)Program bimbingan dan konseling disusun dan diselengggarakan secara
berkesinambungan kepada anak-anak sampai orang dewasa atau dari jenjang
pendidikan anak TK/RA sampai Perguruan Tinggi.
4)Terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling hendaknya diadakan penilaian
yang teratur untuk mengetahui sejauh mana hasil dan manfaat yang diperoleh serta
mengetahui kesesuaian antara program yang direncanakan dan pelaksanaannya.
1) Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap individu, oleh
karena itu pelayanan bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk
mengembangkan individu agar mampu membimbing dirinya sendiri dalam
menghadapi setiap kesulitan atau permasalahan yang dihadapinya.
2) Dalam proses konseling keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh klien
hendaklah atas kemauan klien sendiri, bukan karena kemauan atau desakan dari
konselor.
3) Permasalahan khusus yang dialami oleh klien (untuk semua usia) harus
ditangani oleh (dan kalau perlu dialihtangankan kepada) harus ditangani oleh
tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan khusus tersebut.
4) Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan professional, oleh karena itu
dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikandan latihan
khusus dalam bimbingan dan konseling.
5) Pamong belajar/Tutor dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan
dengan pelayanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu bekerja sama antar
konselor dengan guru dan orang tua amat diperlukan.
6) Pamong belajar/Tutor dan konselor berada dalam satu kerangka upaya
pelayanan. Oleh kerena itu keduanya harus mengembangkan peranan yang saling
melengkapi untuk mengurangi hambatan-hambatan yang ada pada lingkungan
peserta didik.
7) Untuk mengelola pelayanan bimbingan dan konseling dengan baik dan
memenuhi tuntutan peserta didik program pengukuran dan penilaian terhadap
peserta didik hendaknya dilakukan, danhimpunan datra yang memuat hasil
pengukuran dan penilaian itu dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik.
Dengan pengadministrasian instrument yang dipilih denggan baik, data khusus
tentang kemampuan mental, hasil belajar, bakat dan minat, dan berbagai ciri
kepribadian hendaknya dikumpulkan, disimpan, dan dipergunakan sesuai dengan
keperluan.
8) Organisasi program bimbingan dan konseling hendaknya fleksibel disesuaikan
dengan kebutuhan individu dan lingkungannya.
9) Tanggung jawab pengelolaan program bimbingan dan konseling hendaknya
diletakkan di pundak seorang pimpinan program yang terlatih danterdidik secara
khusus dalam pendidikan bimbingan dan konseling, bekerja sama dengan staf dan
personal lembaga di tempat dia bertugas dan lembaga-lembaga lain yang dapat
menunjang program bimbingan dan konseling.
10) Penilaian periodik perlu dilakukan terhadaap program yang sedang berjalan.
F. Ruang Lingkup BK Pada Satuan Jalur Pendidikan Non Formal
Ringkup lingkup pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan
nonformal mencakup bidang pelayanan sebagai berikut :.
BAB III
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_nonformal
http://digilib.uinsby.ac.id/827/5/Bab%202.pdf
Suryana, S. (2010). Model Pemberdayaan Pendidikan Non Formal (Pnf) Dalam Kajian Kebijakan
Pendidikan. Edukasi, 1(2).
Santoso, D.B. (2013). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Malang: BK FIP UM.