Anda di halaman 1dari 12

Ruang Lingkup Bimbingan Di Sekolah

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling

Dosen Pengempu: Ni Luh Ika Windayani, M. Pd

OLEH KELOMPOK 2:

Gede Bayu Sukradia Adi Putra ( 2111011054)

Made Okky Permana Putra (2111011057)

Komang Jordy Setiawan (2111011059)

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU

STAH N MPU KUTURAN SINGARAJA 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-

NYA,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ruang Lingkup
Bimbingan di Sekolah”.Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu memenuhi tugas mata
kuliah Bimbingan Konseling. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan kita tentang makna dan tujuan bimbingan konseling di sekolah ,serta orang-orang
yang di layani. Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Tidak lupa
juga penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ni Luh Ika Windayani,M. Pd selaku dosen
pengempu pada mata kuliah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca,untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami,kami yakni masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnan makalah ini.

Singaraja,20 september 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah................................................................................................................1
1.4 Manfaat Makalah..............................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 Mengapa pelayanan bimbingan di sekolah.......................................................................2
2.2 Fungsi bimbingan sekolah................................................................................................5
2.3 Asas-asas bimbingan sekolah...........................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................8
3.2 Saran.................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ruang lingkup bimbingan dan konseling di sekolah mencakup upaya bantuan yang meliputi
bidang bimbingan pribadi, bimbingan Sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier Ruang
lingkup BK terdiri dari 5 segi diantaranya segi pelayanan, fungsi, sasaran, pendidikan dan
karir, dan sosial budaya. Dari segi Pelayanan. Pertama, pelayanan BK di Sekolah, hubungan
antara bidang pelayanan BK dan bidang lain ada tiga bidang pelayanan pendidikan. Pertama,
bidang kurikulum dan pengajaran meliputi penyampaian dan pengembangan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan kemampuan berkomunikasi peserta didik. Kedua bidang
administrasi dan kepimpinan meliputi tanggung jawab dan pengambilan kebijaksanaan, serta
bentuk kegiatan pengelolaan dan administrasi. Ketiga, bidang kesiswaan meliputi berbagai
fungsi dan kegiatan yang mengacu kepada pelayanan kesiswaan . Kemudian, tanggung jawab
konselor Sekolah, konselor menjadi “pelayan” untuk pencapaian tujuan pendidikan secara
menyeluruh. Kedua, pelayanan BK di luar Sekolah, diantaranya ada BK keluarga yang
bertujuan menangani permasalahan dalam konteks keluarga seperti perceraian.

Dari segi Fungsi. Pertama, fungsi pemahaman yaitu pemahaman tentang masalah klien tidak
hanya mengenal diri klien itu sendiri, tetapi pemahaman yang menyangkut latar belakang
pribadi klien, kekuatan dan kelemahannya, serta kondisi lingkungan klien. Kedua, fungsi
pencegahan yang berfungsi agar klien tidak memasuki ketegangan atau gangguan dalam
hidupnya. Ketiga, fungsi pengentasan, konselor bukan ditugaskan untuk menyelesaikan
masalah Dari segi Sasaran, terdapat Individual dan Kelompok. Pertama, pengembangan
kehidupan individual, yaitu membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan
karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara nyata. Kedua, kelompok mengarahkan
layanan kepada sekelompok individu. Dari segi Sosial Budaya, pengembangan kehidupan
sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai
serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman
sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
1.2 Rumusan Masalah

1. Mngapa ada pelayanan bimbingan di sekolah?

2. Apa fungsi pelayanan bimbingan di sekolah?

3. Apa asas- asas pelayanan bimbingan di sekolah?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui bimbingan di sekolah

2. Untuk mengetahui apa fungsi bimbingan di sekolah

3. Untuk mengetahui apa saja asas- asas yang ada di sekolah

1.4 Manfaat Makalah

Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat berupa tambahan pengetahuan atau
wawasan baru yang mungkin masih jarang di ketahui, sehingga bisa menjadi acuan atau
panduan pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bimbingan di sekolah

Bimbingan diartikan sebagai proses membantu orang perorangan dalam memahami


dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya, itu berarti bahwa tenaga bimbingan profesional di
berbagai lembaga pendidikan melibatkan diri dalam segala usaha membantu siswa dan
mahasiswa untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya dewasa ini Untuk itu
perlu tenaga/petugas bimbingan mengenal ruang lingkup kehidupan siswa dan mahasiswa
ruang lingkup kehidupan itu, yang mencakup tiga topik, yaitu dunia nasional dan
internasional, alam pikiran dan perasaan generasi muda, dan bidang pendidikan sekolah. Dari
uraian itu jelaslah kiranya, bahwa generasi muda dihadapkan pada banyak tantangan bilamana
me reka ingin mengembangkan diri seoptimal mungkin. Misalnya bagaimanakah sikap
mereka terhadap gerakan modernisasi?; sumbangan apa yang dapat mereka berikan pada
peme cahan segala macam permasalahan yang bertaraf internasional?; nilai-nilai (values) dan
sikap-sikap (attitudes) apa yang mereka tetapkan sebagai pedoman hidup di zaman kom
puterisasi ini?; bagaimana pandangan dan sikap mereka terhadap gejala-gejala yang
umumnya tampak dalam kalangan siswa dan mahasiswa di kota-kota besar di Indone sia?;
bagaimana menentukan sikap mereka terhadap bidang pendidikan, yang dalam me dia massa
kerap digambarkan sebagai bidang yang sarat permasalahannya? Mau tak mau mereka sendiri
terlibat dalam semua ini dan mereka seharusnya tidak boleh membiarkan diri terbawa-bawa
oleh arus zaman begitu saja tanpa berefleksi sendiri.

Menjadi manusia yang berkepribadian dewasa akan melalui jalan yang penuh tantangan,
kesulitan dan kesukaran, bahkan ma salah macam-macam. Selama menempuh jalan itu,
mereka kiranya membutuhkan bantuan melalui pelayanan bimbingan profesional di lembaga-
lembaga pendidikan. Jarang akan ada siswa dan mahasiswa yang sudah berpengalaman hidup
sedemikian banyak, sehingga mereka seluruhnya mampu untuk menggariskan jalan hidupnya
tanpa bantuan dari si apapun. Selama mereka masih ditampung di suatu lembaga pendidikan,
terdapat peluang emas untuk memberikan bantuan yang demikian.
2.2 Fungsi pelayanan bimbingan di sekolah

Bimbingan konseling di sekolah akan membantu siswa menangani masalah atau hal-hal di
luar bidang praktik mengajar. Meski begitu, secara tidak langsung bagian ini juga ikut
mendukung pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Kegiatan ini dilakukan
melalui pengabdian khusus kepada seluruh siswa dalam rangka mengembangkan dan
memanfaatkan secara maksimal kemampuan mereka masing-masing.

Menurut Surat Keputusan Mendikbud No. 025/1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menyebutkan bahwa Bimbingan dan Konseling
adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik perorangan maupun kelompok, agar
mandiri dan berkembang secara optimal. Selain itu, bimbingan yang diberikan juga meliputi
bimbingan sosial, belajar, karir,

melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang
berlaku.Dan juga ada pun beberapa fungsi pelayanan bimbingan di sekolah yaitu:

1) mengembangkan pengertian dan pemahaman diri selama proses kemajuannya di sekolah


(2) mempertemukan pengetahuan tentang dirinya sendiri dengan informasi tentang ke
sempatan kerja yang ada secara tepat dan bertanggung jawab, yang akhirnya diwujudkan
dalam membuat pilihan-pilihan; (3) mewujudkan penghargaan terhadap pribadi orang lain;
(4) mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya; (5) memahami lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat; (6) mengidentifikasikan dan memecahkan masalah yang diha
dapinya; (7) menyalurkan dirinya, baik dalam bidang pendidikan maupun dalam bidang
bidang kehidupan lainnya

(1) Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa mendapatkan program
studi yang sesuai baginya dalam rangka kurikulum pengajaran yang disedia kan di sekolah;
memilih kegiatan ekstrakurikuler yang cocok baginya selama menja di peserta didik di
sekolah yang bersangkutan; menentukan program studi lanjutan yang sesuai baginya setelah
tamat dan merencanakan bidang pekerjaan yang cocok baginya di masa mendatang. Semua
ini kerap berarti, bahwa siswa akan dibantu untuk memilih di antara alternatif yang tersedia
(decision making).
(2) Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa menemukan cara
menempatkan diri secara tepat dalam berbagai keadaan dan situasi yang diha dapi. Misalnya,
siswa harus dibantu untuk bergaul secara memuaskan dengan me nentukan sikap di tengah-
tengah kehidupan keluarganya (adjustment).

(3) Fungsi pengadaptasian, yaitu fungsi bimbingan sebagai nara sumber bagi tenaga tenaga
pendidik yang lain di sekolah, khususnya pimpinan sekolah dan staf pengajar, dalam hal
mengarahkan rangkaian kegiatan pendidikan dan pengajaran supaya sesuai dengan kebutuhan
para siswa. Di sini pelayanan tidak langsung diberikan kepada siswa, seperti pada fungsi (1)
dan (2), tetapi tenaga bimbingan memberikan informasi dan usulan kepada sesama tenaga
pendidik demi keberhasilan program pendidikan sekolah serta terbinanya kesejahteraan para
siswa.

2.3 Asas- asas bimbingan di sekolah

Asas-asas atau prinsip-prinsip dasar yang diuraikan di atas dapat dijabarkan menjadi
sejumlah patokan yang lebih terinci, bila dikaitkan dengan (a) program bimbingan; (b) orang
yang membimbing; (c) subyek yang dibimbing Patokan-patokan itu dirumuskan sebagai
berikut: (a) Berkaitan dengan program bimbingan:

(1) Program bimbingan harus direncanakan, disusun, diatur, dikembangkan, dan disesuaikan
dengan situasi kehidupan peserta didik di jenjang atau tingkat pen didikan tertentu serta
kebutuhan subyek pada tahap perkembangan tertentu. Program itu harus bersambung dari
tingkatan pendidikan yang satu ke tingkatan berikutnya.

(2) Program bimbingan harus direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan pende katan
rasional-ilmiah, dengan mengikutsertakan sumber tenaga yang berkeahlian, dan disertai
koordinasi dari semua kegiatan bimbingan serta supervisi pelaksa naan yang memadai. Segi-
segi administratif (ketata-usahaan) harus terlaksana dengan baik dan ditangani oleh tenaga
yang berkompeten.

(3) Program bimbingan harus mencakup kegiatan bimbingan individual dan kegiatan
bimbingan kelompok, dalam proporsi yang wajar, sehingga semua subyek bim bingan
terjangkau. Di jenjang pendidikan sekolah menengah tekanan harus di berikan pada
pelayanan secara kelompok, sedangkan di jenjang pendidikan dasar dan tingkatan perguruan
tinggi pelayanan secara individual, khususnya melalui wawancara secara pribadi, dapat diberi
tekanan.

(4) Program bimbingan yang bermutu membutuhkan data tentang subyek yang di bimbing,
yang harus diperoleh dengan metode dan alat yang dapat diandalkan serta harus diolah dan
diarsipkan secara efisien, sehingga tersedia pada saat di butuhkan.

(5) Tenaga tenaga bimbingan hendaknya menunjukkan fleksibilitas yang tinggi da. lam
penggunaan metode, alat, dan teknik, supaya sesuai dengan data yang terse dia mengenai
subyek yang dibimbing dan selaras dengan kebutuhan nyata di pihak subyek. Dengan
demikian, pelayanan bimbingan secara kelompok dise laraskan dengan kebutuhan rata-rata
dari golongan umur dan tahap perkembangan tertentu. Pelayanan secara individual
diselaraskan dengan kebutuhan siswa atau mahasiswa yang bersangkutan, dengan
mengindahkan keunikannya dalam berpikirdan berperasaan.

(6) Tenaga-tenaga bimbingan melakukan sejumlah kegiatan yang bercorak non-kon seling
dan bercorak konseling. Tergantung dari taraf keahlian, lamanya penga. laman dan
pembagian tugas, apakah seorang tenaga bimbingan lebih banyak terlibat dalam kegiatan non-
konseling atau kegiatan konseling.

(7) Tenaga-tenaga bimbingan harus mengakui batas wewenang dan keahlian. Maka, aneka
kasus tertentu yang jatuh di luar lingkup wewenang harus diserahkan ke pada tenaga lain di
dalam atau di luar lingkungan sekolah, yang lebih berwenang

(c) Berkaitan dengan subyek yang dibimbing:

(1) Semua siswa dan mahasiswa yang terdaftar sebagai peserta didik di lembaga pendidikan
berhak mendapat pelayanan bimbingan yang memadai dan memuas kan bagi mereka, sejauh
kebutuhan mereka memang dapat dipenuhi oleh tenaga bimbingan di lembaga pendidikan itu.

(2) Setiap siswa dan mahasiswa berhak untuk memberikan atau menolak persetuju an untuk
bekerja sama dengan tenaga bimbingan, lebih-lebih dalam layanan kon seling. Kesulitan
tertentu dalam hubungan kerja sama antara tenaga bimbingan dan subyek yang dibimbing,
lebih-lebih dalam rangka pelayanan secara kelompok, hendaklah diatasi secara bijaksana dan
sesuai dengan taraf kedewasaan subyek.

(3) Siswa dan mahasiswa yang dibimbing diandaikan mampu untuk berkembang lebih lanjut,
sehingga semakin memiliki kemampuan untuk mandiri dan menga rahkan perkembangan
dirinya sendiri. Tenaga bimbingan di sekolah boleh saja mengetengahkan setumpuk
pandangan yang baru bagi siswa dan mahasiswa, boleh saja mengemukakan usul dan sugesti,
boleh saja menyampaikan informasi yang mungkin mengakibatkan subyek akan berubah
pendapat; tetapi yang ak hirnya menerima atau menolak dan mengambil keputusan adalah
siswa dan mahasiswa sendiri. Hanya dalam kasus-kasus tertentu, bila kemampuan untuk
mandiri belum tampak sama sekali atau timbul aneka gejala emosional yang menghalangi
kemampuan untuk berpikir secara rasional dan bertindak secara bebas, tenaga bimbingan
dapat memberikan suatu perintah, tetapi ini pun sebagai tindakan sementara sampai subyek
relatif sudah mampu (kembali) untuk me ngatur dirinya sendiri.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Ruang lingkup merupakan suatu batasan. Dalam bimbingan konseling, terdapat ruang
lingkup yang dapat dilihat dari segi pelayanan dan sasaran. Ruang lingkup bimbingan dan
konseling dari segi pelayanan yaitu ruang lingkup dalam sekolah yang mencakup bidang
kurikulum dan pengajaran, administrasi dan kesiswaan. Serta ruang lingkup bimbingan dan
konseling di luar sekolah yang mencakup keluarga dan lingkungan masyarakat lebih luas.
Adapun ruang lingkup bimbingan dan konseling yang dapat dilihat dari segi sasaran, yaitu
individu dan kelompok.

Saran

Makalah ini merupakan sebuah karya tulis yang mengangkat judul Ruang Lingkup
Bimbingan di Sekolah, berdasarkan penjelasan tersebut terfokus pada pelayanan bimbingan di
sekolah, fungi pelayanan bimbingan di sekolah, serta asas-asas bimbingan disekolah. Jika ada
salah dalam hal penulisan, sistematika, serta penjelasan mohon sudi kiranya untuk pembaca
memberikan solusi kritik, saran dan masukan.
DAFTAR PUSAKA

Anda mungkin juga menyukai