Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING

“JENIS-JENIS LAYANAN BK”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2

NAMA ANGGOTA:

Nazira Apriyana (A1C316045)


Jenni Samosir (A1C316077)
M.Habbie (RRA1C316001)

DOSEN PENGAMPU:
FREDDI SARMAN, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah yang berjudul “Jenis-Jenis Layanan BK” sebagai tugas mata
kuliah Bimbingan Konseling.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak adanya
kekurangan dan kelemahan, semua itu dikarnakan adanya keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan yang kami miliki, namun berkat bimbingan dan petunjuk dan
dukungan dari semua pihak, sehingga kami dapat mengatasi masalah yang dihadapi
dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat
diharapkan agar dapat dijadikan bahan masukan bagi kami untuk waktu yang akan
mendatang.

Dengan kesempatan ini, kami menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Freddi Sarman, S.Pd., M.Pd, sebagai dosen matakuliah Bimbingan


Konseling.
2. Teman seperjuangan serta semua pihak yang telah membantu dan mendukung baik
secara langsung maupun tidak langsung kepada kami.
3. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi masukan bagi
pembaca khususnya yang bergerak dalam bidang Bimbingan Konseling dan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Jambi, 13 April 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN…………………...…………………………………………1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………4
2.1 Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling ......................................................... 4
2.2 Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling .................................................... 7
1. Layanan Orientasi ............................................................................................. 8
2. Layanan Informasi ............................................................................................ 8
3. Layanan Pembelajaran...................................................................................... 9
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran ............................................................ 10
5. Layanan Penguasaan Konten.......................................................................... 10
6. Layanan Konseling Perorangan ...................................................................... 11
7. Layanan Bimbingan Kelompok...................................................................... 11
8. Layanan Konseling Kelompok ....................................................................... 12
9. Layanan Konsultasi ........................................................................................ 13
10. Layanan Mediasi ............................................................................................. 13
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………..14
1.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 14
1.2 Saran .................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Lebih lanjut, mengenai fungsi pendidikan dinyatakan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Berdasarkan dua batasan di atas, maka pendidikan di Indonesia ini tidak hanya
memprioritaskan perkembangan aspek kognitif atau pengetahuan peserta didik, namun
juga tetapi perkembangan individu sebagai pribadi yang unik secara utuh. Oleh karena
setiap satuan pendidikan harus memberikan layanan yang dapat memfasilitasi
perkembangan pribadi siswa secara optimal berupa bimbingan dan konseling.
Pemahaman mengenai apa dan bagaimana layanan bimbingan di sekolah mutlak
diperlukan oleh pengawas. Hal ini merupakan bagian dari kompetensi supervisi
manajerial yang harus dilakukannya terhadap setiap sekolah yang berada dalam
lingkup binaannya.
Pendidikan sebagai salah satu bentuk lingkungan bertanggung jawab dalam
memberikan asuhan terhadap proses perkembangan individu. Bimbingan dan konseling
akan merupakan bantuan individu di dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai
dengan tingkat perkembangannya. Dalam konsepsi tentang tugas perkembangan

1
(developmental task) dikatakan bahwa setiap periode tertentu terdapat sejumlah tugas-
tugas perkembangan yang harus diselesaikan.

Berhasil tidaknya individu dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut akan


berpengaruh bagi perkembangan selanjutnya dalam penyesuaian dirinya di dalam
masyarakat. Melalui layanan bimbingan dan konseling siswa dibantu agar dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya dengan baik.
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan komponen pendidikan yg dapat
membantu para siswa dalam proses perkembangannya. Pemahaman terhadap masalah
perkembangan dengan prinsip-prinsipnya akan merupakan kebutuhan yang mendasar
bagi pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas kaitannya
dengan beberapa aspek yang menjadi latar belakangnya, yaitu aspek sosial- kultural,
pedagogis, dan psikologis. Latar belakang sosial-kultural berhubungan dengan masalah
perkembangan sosial yang juga erat kaitannya dengan perkembangan kebudayaan
khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan tersebut mempengaruhi
sekolah sebagai lembaga pendidikan dan juga mempengaruhi siswa sebagai individu.
Latar belakang pedagogis berhubungan dengan masalah hakikat pendidikan sebagai
usaha mengembangkan kepribadian, dinamika dan perkembangan kepribadian, dan
hakikat peranan guru sebagai pendidik. Hal itu berkaitan erat dengan perlunya layanan
pribadi para siswa dalam upaya mencapai perkembangan optimal.
Latar belakang psikologis, berhubungan dengan hakikat siswa sebagai pribadi
yang unik, dinamik dan berkembang, dalam upaya mencapai perwujudan diri. Secara
psikologis setiap siswa memerlukan adanya layanan yang bertitik tolak dari kondisi
keunikan masing-masing. Ketiga hal di atas, menuntut adanya layanan bimbingan dan
konseling sebagai salah satu unsur dalam keseluruhan pendidikan di sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat di ambil adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan konseling?
2. Apa saja jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling?

2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi layanan bimbingan dan konseling.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling


Para ahli mendefinisikan layanan bimbingan itu dengan cara yang bervariasi,
namun selalu menunjukkan kepada hakikat, tujuan, dan prosedur yang serupa, yang
secara ringkasnya dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Layanan bimbingan (guidance services) merupakan bantuan yang diberikan


kepada individu

2. Layanan bimbingan bertujuan agar yang bersangkutan dapat mencapai taraf


perkembangan dan kebahagian secara optimal

3. Dengan layanan bimbingan, kita dapat menjalani proses pengenalan, pemahaman,


penerimaan, pengarahan, perwujudan, serta penyesuaian diri, baik terhadap dirinya
sendiri maupun terhadap lingkungannya.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang


diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan
dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan adanya bimbingan
dan konseling diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta didik di sekolah. Agar
peserta didik menjadi lebih baik dari segi prilakunya.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di


Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal,
sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu kepala
sekolah, guru, konselor, dan pengawas. Kegiatan bimbingan dan konseling mencakup
banyak spek dan saling kait mengkait, sehingga tidak memungkinkan jika layanan
bimbingan dan konseling hanya menjadi tanggung jawab konselor saja (Soetjipto,
2004: 99).

4
Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan layanan bimbingan dan konseling
tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari
suatu landasan yang kokoh yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian
yang mendalam. Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh diharapkan
pengembangan layanan bimbingan dan konseling, baik dalam tataran teoritik maupun
praktek, dapat semakin lebih mantap dan bisa dipertanggungjawabkan serta mampu
memberikan manfaat besar bagi kehidupan, khususnya bagi para penerima jasa layanan
(klien).

Secara khusus layanan BK diarahkan untuk membantu siswa agar berkembang


menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, produktif dan berperilaku
jujur. Jadi, jika guru BK dapat berperan sesuai fungsi ini, maka guru tersebut sangat
berkontribusi terhadap pembentukan karakter. Meskipun tentu saja pembentukan
karakter siswa bukan hanya tugas guru BK. Layanan BK ditujukan pada 4 aspek
perkembangan siswa, yaitu:
1. Aspek pribadi, layanan BK ditujukan agar siswa memiliki pemahaman diri, rasa
percaya diri, harga diri, rasa tanggung jawab dan mampu membuat keputusan
secara bijak.
2. Aspek sosial, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan
hubungan antarpribadi, menghormati orang lain dan memiliki rasa tanggung jawab
sosial kemasyarakatan.
3. Aspek pembelajaran, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa agar
menemukan cara belajar yang efektif dan dapat mencapai prestasi belajar sesuai
dengan kemampuan dasarnya.
4. Aspek perkembangan karier, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa
mengenal ciri-ciri berbagai pekerjaan dan profesi yang ada, serta merencanakan
karier berdasarkan minat dan kemampuannya.
Merujuk pada UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebutan
untuk guru pembimbing dimantapkan menjadi “Konselor”. Keberadaan konselor dalam
sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar
dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator dan

5
instruktur (UU No. 20/2003, pasal 1 ayat 6). Pengakuan secara eksplisit dan
kesejajaran posisi antara tenaga pendidik satu dengan yang lainnya tidak
menghilangkan arti bahwa setiap tenaga pendidik, termasuk konselor, memiliki
konteks tugas, ekspektasi kinerja, dan setting layanan spesifik yang mengandung
keunikan dan perbedaan.
Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan dan
konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak
adanya landasan hukum, undang-undang atau ketentuan dari atas, namun yang lebih
penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu
mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya secara
optimal (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).
Dalam konteks tersebut, layanan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah
sangat dibutuhkan, karena banyaknya masalah peserta didik di Sekolah/Madrasah,
besarnya kebutuhan peserta didik akan pengarahan diri dalam memilih dan mengambil
keputusan, perlunya aturan yang memayungi layanan bimbingan dan konseling di
Sekolah/Madrasah, serta perbaikan tata kerja baik dalam aspek ketenagaan maupun
manajemen.
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha
membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan Bimbingan
dan Konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok
dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan,
kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi
kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.
Layanan bimbingan dan konseling diharapkan membantu peserta didik dalam
pengenalan diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta
memberikan arahan terhadap perkembangan peserta didik; tidak hanya untuk peserta
didik yang bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik. Layanan bimbingan dan
konseling tidak terbatas pada peserta didik tertentu atau yang perlu “dipanggil saja”,
melainkan untuk seluruh peserta didik.

6
Tujuan layanan bimbingan ialah agar siswa dapat :

1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta


kehidupannya di masa yang akan datang.

2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara
optimal.

3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta


lingkungan kerjanya.

4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan


untuk:
1. Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya.
2. Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya,
3. Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian
tujuan tersebut
4. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
5. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga
tempat bekerja dan masyarakat.
6. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.
7. Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.

2.2 Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling


Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep
bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi dan
tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat
ini terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin
berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli
bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan dua jenis layanan baru yaitu

7
layanan konsultasi dan layanan mediasi. Namun, kedua jenis layanan ini belum
dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan di sekolah.Untuk lebih
jelasnya, di bawah ini akan diuraikan ketujuh jenis layanan bimbingan dan konseling
yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional.
Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling:
1. Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang
dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di
lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun
yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik
dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan
memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut:
a) Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah.
b) Peraturan dan hak- hak serta kewajiban siswa.
c) Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan hubungan
sosial siswa.
d) Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.
e) Peranan kegiatan bimbingan karir.
f) Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis
masalah dan kesulitan siswa.

2. Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi (seperti: informasi diri, sosial, belajar, pergaulan, karier,
pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar
dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial,
belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai.
Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

8
Materi layanan informasi menyangkut:
a) Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan
perkembangan pribadi.
b) Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta bentuk-bentuk
penyaluran, dan pengembangannya.
c) Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata karma, dan sopan santun.
d) Nilai-nilai sosial, adat istiadat, dan upaya yang berlaku dan berkembang di
masyarakat.
e) Mata pelajaran dan pembidangannya seperti program inti, program khusus, dan
program tambahan.
f) Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti ujian.
g) Fasilitas penunjang atau sumber belajar.
h) Cara mempersiapkan diri dan belajar disekolah.
i) Syarat-syarat memasuki suatu jabatan, kondisi jabatan, karir, serta prospeknya.
j) Langkah-langkah yang perlu ditempuh guna menetapkan karir.
k) Memasuki perguruan tinggi yang sejalan dengan cita-cita karir.
l) Pelaksanaan pelayanan bantuan untuk masalah pribadi, sosial, belajar, dan karir.

3. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi
belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan
dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar
peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan
pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
Layanan pembelajaran dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu :
a) Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar
b) Diketahuinya sebab-sebab timbulnya masalah belajar
c) Pemberian bantuan dalam pengentasan masalah belajar
Materi kegiatan layanan pembelajaran meliputi:

9
a) Mengembangkan pemahaman diri, terutama pemahaman sikap, sifat, kebiasaan,
bakat, minat, kekuatan-kekuatan, dan penyalurannya, kelemahan-kelemahan, dan
penanggulangannya, dan usaha-usaha pencapaian cita-cita atau perencanaan masa
depan.
b) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi bertingkah laku dalam hubungan
sosial dengan sebaya, guru, dan masyarakat luas.
c) Mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam diskusi belajar dan berlatih secara
efektif dan efesien.
d) Teknik penguasaan materi pelajaran.
e) Membantu memantapkan pilihan karir yang hendak dikembangkan melalui
orientasi dan informasi dunia kerja dan perguruan tinggi yang sesuai dengan karir
yang hendak dikembangkan.
f) Orientasi belajar diperguruan tinggi.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran


Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ekstrakurikuler
sesuai dengan potensi, bakat, minat serta kondisi pribadinya, dengan tujuan agar
peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya.
Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
Penempatan dan penyaluran siswa disekolah dapat berupa :
a) Penempatan siswa didalam kelas
b) Penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar
c) Penempatan kedalam ekstrakulikuler
d) Penempatan kedala jurusan/program

5. Layanan Penguasaan Konten


Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terutama kompetensi atau kebiasaan yang berguna dalam

10
kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
6. Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta
didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru
pembimbing untuk membahas dan mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan
perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik
dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan
berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
Materi layanan konseling perorangan meliputi:
a) Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan diri, dan kelemahan, bakat, dan minat,
serta penyalurannya.
b) Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.
c) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima, dan menyampaikan
pendapat, bertingkah laku sosial, baik dirumah, sekolah, dan masyarakat.
d) Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, disiplin, terlatih, dan
pengenalan belajar sesuai dengan kemampuan, kebiasaan, dan potensi diri.
e) Pemantapan pilihan jurusan dan perguruan tinggi.
f) Pengembangan dan pemantapan kecenderungan karir dan pendidikan lanjutan
yang sesuai dengan rencana karir.
g) Informasi karir, dunia kerja, penghasillan, dan prospek masa depan karir.
h) Pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi pribadi, keluarga, dan sosial.

7. Layanan Bimbingan Kelompok


Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan sejumlah
peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan
membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan
pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar,
kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan
tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk
pemahaman dan pengembangan.

11
Adapun materi layanan bimbingan kelompok adalah :
1) Mengetahui sikap dan pembiasaan, bakat dan minat serta cita-cita
2) Mengetahui kelemahan yang terdapat dalam dirinya serta penanggulangannya
3) Menegetahui kelebihan yang terdapat dalam dirinya dan pengembangannya
4) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi, menyampaikan pendapat, tingkah laku
dalam sosial, masyarakat ataupun sekolah
5) Meningkatkan pembiasaan belajar yang baik dengan kemampuan sendiri
6) Orientasi dan informasi krier, dunia kerja, dan upaya memeproleh penghasilan
7) Orientasi dan informasi perguruan tinggi sesuai dengan kehendak sendiri
8) Mengambil keputusan untuk masa depan.

8. Layanan Konseling Kelompok


Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta
didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan
dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Masalah yang
dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota
kelompok.
Adapun tujuan layanan konseling kelompok dibedakan menjadi 2, yaitu :
a) Tujuan secara teoritis adalah berkaitan dengan tujuan yang secara umum dicapai
melalui proses konseling
b) Tujuan secara operasional adalah disesuaikan dengan harapan permasalahan yang
dihadapi oleh individu.
Layanan konseling kelompok mempunyai beberapa manfaat :
a) Efisien, konselor dapat memberikan layanan konseling kepada beberapa individu
sekaligus.
b) Konseling kelompok mengadakan hubungan individu dan mengusahakan pecahan
masalah pribadi.
c) Individu dapat memahami diri sendiri dengan cara berkomunikasi.
d) Individu mmembantu motivasi intuk semua peserta kelompok.
e) Individu mempunyai kesempatan menolong kepada semua anggota kelompok

12
Materi layanan konseling kelompok meliputi:
a) Pemahaman dan pengembangan sikap, kebiasaan, bakat, minat, dan
penyalurannya.
b) Pemahaman kelemahan diri dan penanggulangannya, pengenalan kekuatan diri,
dan pengembangannya.
c) Perencanaan dan perwujudan diri.
d) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima, dan meyampaikan
pendapat, bertingkah laku, dan hubungan sosial, baik dirumah, sekolah, maupun
masyarakat.
e) Mengembangkan hubungan teman sebaya baik dirumah, sekolah, masyarakat,
sesuai dengan kondisi.
f) Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar, disiplin belajar, dan berlatih, serta
teknik-teknik pengusaan materi pelajaran.

9. Layanan Konsultasi
Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan
dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam
program BK adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor,
orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki
masalah yang membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah konseling atau
psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada
klien, tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan
orang lain.

10. Layanan Mediasi


Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik
dengan konselor sebagai mediator.

13
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang
diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri dan siswa dapat mencapai perkembangan yang optimal, sesuai dengan
potensinya sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan
keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu
kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas. Kegiatan bimbingan dan konseling
mencakup banyak spek dan saling kait mengkait, sehingga tidak memungkinkan jika
layanan bimbingan dan konseling hanya menjadi tanggung jawab konselor saja
(Soetjipto, 2004: 99).
Layanan bimbingan dan konseling terdapat 10 jenis-jenis layanan yaitu: (1)
Layanan Orientasi, (2) Layanan Informasi, (3) Layanan Pembelajaran, (4) Layanan
Penempatan dan Penyaluran, (5) Layanan Penguasaan Konten, (6) Layanan Konseling
Perorangan, (7) Layanan Bimbingan Kelompok, (8) Layanan Konseling Kelompok, (9)
Layanan Konsultasi, dan (10) Layanan Mediasi.

1.2 Saran
Seorang pendidik bisa dinilai memiliki mutu kerja yang berkualitas, jika pendidik
bisa membimbing siswa dengan baik. jadi hendaknya guru mendalami dan menguasai
materi bimbingan konseling, agar pendidik dapat menyelesaikan masalah-masalah
yang ada dilingkungannya secara professional.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dharmawan, A. (2004). Kepribadian siswa. Bandung: Binacipta.


Ditjen PMPTK. (2008). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Depdiknas.

Suwarsono, Alvin Y.S.O. (2005). Bimbingan konseling dalam pembentukan


kepribadan siswa. Jakarta: LP3ES.
Syamsuddin Makmun, Abin. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya
Remaja.
(2011). Bimbingan dan Konseling, (Online). Tersedia:
http://www.a741k.web44.net/BIMBINGAN%20DAN%20KONSELING.htm.
(15 Februari 2011).
(2011). Jenis-Jenis Layanan Bimbingan Dan Konseling (Online). Tersedia:
http://sarkomkar.blogspot.com/2009/02/jenis-jenis-layanan-bimbingan-
dan.html. (15 Februari 2011).
(2011). Pengertian Bimbingan dan Konseling (Online). Tersedia:
http://ilmupsikologi.wordpress.com/2009/12/31/pengertian-bimbingan-dan-
konseling/. (15 Februari 2011).

15

Anda mungkin juga menyukai