Anda di halaman 1dari 14

JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah


Bimbingan dan Konseling
Dosen pengampu: Dr. Esa Nur Wahyuni, M. Pd

Septa Wildana Rizqi 19170078


Aninda Tri Safinatun Najah 200106110056
Nur Hafidzah 200106110066
Eka Rizky Cahya Alfiantono 200106110119

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2020/ 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan atas
karuniaNya berupa nikmat, iman dan kesehatan ini akhirnya kami bisa menyelesaikan
makalah. Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah
SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.
Makalah berjudul “Jenis-Jenis Layanan Bimbingan” merupakan penjelasan tentang
layanan bimbingan dan konseling di lembaga pendidikan sekolah atau madrasah. Isi
makalah ini membahas tentang pengertian layanan BK, jenis-jenis layanan BK, dan
keterkaitan layanan dengan lembaga sekolah. Kita akan membahas lebih lanjut lagi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Esa Nur Wahyuni, M. Pd selaku
dosen pembimbing mata kuliah Bimbingan dan Konseling dan semua pihak yang telah
membantu dalam melaksanakan dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Harapan
kami, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat
dan kesalahan. Meskipun demikian, kami terbuka pada kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 03 Oktober 2021


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULAN ........................................................................................... 1


A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3


A. Pengertian Layanan Bimbingan Konseling............................................... 3
B. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan Konseling .............................................. 5
C. Keterkaitan Layanan Dengan Tujuan, Visi, Misi Bimbingan Konseling . 7

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 10


A. Kesimpulan ............................................................................................... 10
B. Saran .......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan harus memberikan layanan yang
dapat memfasilitasi perkembangan pribadi siswa secara optimal berupa bimbingan
dan konseling. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari
pendidikan karena dengan adanya layanan bimbingan dan konseling, akan
mempermudah potensi dalam diri seseorang.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan layanan yang diperuntukkan
untuk semua individu (baik yang mempunyai masalah maupun tidak) yang sedang
berkembang. Pada dasarnya layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk
mengenal, memahami dirinya dan mengembangkan potensi yang ada dan pada
akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya secara utuh. Selama ini masih
berkembang bahwa layanan bimbingan dan konseling hanya diperuntukkan pada
individu yang sedang mempunyai masalah, sehingga citra (image) seorang konselor
adalah tempat mengadunya individu yang bermasalah saja.
Dan, jika konselor di sekolah sebutannya adalah “polisi sekolah”, padahal
tugas dan wewenang konselor di sekolah bukan hanya mengurusi secara
administrasi saja melainkan segala aspek dan seharusnya konselor dapat
menangani. Pertanyaan berikut, jika konselor di sekolah hanya diperuntukkan untuk
individu bermasalah, bagaimana individu yang sedang berkembang, apakah tidak
membutuhkan bantuan atau bimbingan dari seorang konselor.
Maka, dalam makalah ini akan membahas tentang “Jenis-jenis layanan
Bimbingan dan Konseling” sebagai kajian untuk mengetahui macam-macam
layanan tentang Bimbingan dan Konseling di Lembaga Pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari layanan bimbingan dan konseling?
2. Apa saja jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling?
3. Bagaimana keterkaitan antara layanan dengan tujuan, visi, misi bimbingan dan
konseling?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari layanan bimbingan dan konseling
2. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara layanan dengan tujuan, visi, misi
bimbingan dan konseling

D. Manfaat penulisan
1. Menambah ilmu pengetahuan tentang sistem
2. Menambah wawasan penulis dan pembaca

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Layanan Bimbingan Konseling


Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan
kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman
diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan
keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Bimbingan dan konseling
diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta didik di sekolah. Agar peserta
didik menjadi lebih baik dari segi perilakunya.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan
di Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang
optimal, sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah,
yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas.1
Sebagai layanan profesional, layanan bimbingan dan konseling harus berpijak
pada suatu landasan yang kokoh didasarkan hasil-hasil pemikiran dan penelitian
yang mendalam sehingga memberikan manfaat besar bagi kehidupan, khususnya
bagi para penerima jasa layanan (klien).2 Secara khusus, layanan BK untuk
membantu siswa agar berkembang menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung
jawab, kreatif, produktif dan berperilaku jujur. Jika guru BK dapat berperan sesuai
fungsi ini, maka guru tersebut sangat berkontribusi terhadap pembentukan karakter.
Layanan BK ditujukan pada 4 aspek perkembangan siswa, yaitu :
1. Aspek pribadi, layanan BK ditujukan agar siswa memiliki pemahaman diri,
rasa percayadiri, harga diri, rasa tanggung jawab dan mampu membuat
keputusan secara bijak.
2. Aspek sosial, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan
hubungan antarpribadi, menghormati orang lain dan memiliki rasa tanggung
jawab sosial kemasyarakatan.

1
Prayitno, 2013, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: RinekeCipta, hlm,85
2
Syamsuddin Makmun, Abin. 2003, Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja
3
3. Aspek pembelajaran, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa agar
menemukan cara belajar yang efektif dan dapat mencapai prestasi belajar
sesuai dengan kemampuan dasarnya.
4. Aspek perkembangan karier, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa
mengenal ciri-ciri berbagai pekerjaan dan profesi yang ada, serta
merencanakan karier berdasarkan minat dan kemampuannya.3
UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebutan guru
pembimbing menjadi ‟Konselor”. Keberadaan konselor dalam sistem pendidikan
nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan
kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator dan
instruktur (UU No. 20/2003, pasal 1 ayat 6).
Dasar tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah atau
Madrasah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu
mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya
secara optimal (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-
spiritual). Jadi, layanan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah sangat
dibutuhkan, karena banyaknya masalah peserta didik di Sekolah/Madrasah,
besarnya kebutuhan peserta didik akan pengarahan diri dalam memilih dan
mengambil keputusan, serta perbaikan tata kerja baik dalam aspek ketenagaan
maupun manajemen.4 Tujuan layanan ini agar siswa dapat :
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupannya di masa yang akan datang.
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik
secara optimal.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat
serta lingkungan kerjanya.
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian
dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

3
Nurihsan, Achmad Juntika, 2007, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, Bandung: PT. Refika
Aditama, h. 60
4
Suwarsono, Alvin Y.S.O, 2005, Bimbingan konseling dalampembentukan kepribadan siswa, Jakarta:
LP3ES, h. 53
4
B. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan Konseling
1. Bimbingan Pendidikan
Bimbingan kepada siswa dalam pendidikan berupa informasi pendidikan,
cara belajar yang efektif, pemilihan jurusan, lanjutan sekolah, mengatasi
masalah belajar, mengembangkan kemampuan dan kesanggupan secara
optimal dalam pendidikan atau membantu agar para siswa dapat sukses dalam
belajar dan mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan sekolah.
2. Bimbingan Pekerjaan
Bimbingan pekerjaan merupakan kegiatan bimbingan yang pertama,
yang dimulai oleh Frank Parson pada tahun 1908 di Boston, Amerika Serikat.
Departemen tenaga kerja di negara ini telah mempelopori bimbingan pekerjaan
bagi kaum muda agar mereka memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat.
Bimbingan pekerjaan telah masuk sekolah dan setiap siswa di sekolah lanjutan
tingkat pertama dan atas menerima bimbingan karir.
3. Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi kepada siswa untuk membangun hidup pribadinya,
seperti motivasi, persepsi tentang diri, gaya hidup, perkembangan nilai-nilai
moral/agama dan sosial dalam diri, kemampuan mengerti dan menerima diri
orang lain, serta membantunya untuk memecahkan masalah pribadi yang
ditemuinya. Ketepatan bimbingan ini lebih terfokus pada pengembangan
pribadi, yaitu membantu para siswa sebagai diri untuk belajar mengenal
dirinya, belajar menerima dirinya, dan belajar menerapkan dirinya dalam
proses penyesuaian yang produktif terhadap lingkunganya. 5
Dalam bimbingan pribadi ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut :
1. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME
2. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangan untuk
kegiatankegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun untuk peranya masa depan
3. Pemantapan pemahaman tentang kelamahan diri dan usaha penanggulanganya.
4. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.

5
Dharmawan, A, 2004. Kepribadian siswa, Bandung: Binacipta, h. 74
5
5. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai keputusan yang diambil.
6. Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan.
7. Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.6
Selain jenis-jenis dalam bimbingan, juga terdapat beberapa jenis-jenis
layanan dalam bimbingan dan konseling, yaitu :
1. Layanan Orientasi;
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek
yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta
didik di lingkungan yang baru. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta
didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara
tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
2. Layanan Informasi;
Layanan informasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi, seperti : informasi belajar,
pergaulan, karier, pendidikan lanjutan. Tujuan layanan informasi adalah
membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang
sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan
informasi yang diperoleh. Fungsinya untuk pencegahan dan pemahaman.
3. Layanan Pembelajaran;
Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta
didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai
materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan
kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
Tujuannya agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran;
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam
kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang,

6
Prayitno, 2013, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: RinekeCipta, hlm,92
6
kegiatan ekstra kurikuler. Tujuannya agar peserta didik dapat mengembangkan
segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan Penempatan dan
Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
5. Layanan Konseling Perorangan;
Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan)
untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan
dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat
mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan
berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
6. Layanan Bimbingan Kelompok;
Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan
sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan tertentu untuk menunjang
pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan
keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Tujuannya agar
menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial. Layanan
bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan
7. Layanan Konseling Kelompok;
Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling
Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.7

C. Keterkaitan Layanan Dengan Tujuan, Visi, Misi Bimbingan Konseling


Setelah membahas jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling, maka
secara umum pelayanan diberikan untuk membantu mengatasi kelemahan dan
hambatan. Tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu setiap individu
memperkembangkan secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar

7
Prayitno dan Erman Amti, 2008, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Pt Rineka Cipta, hal.94
7
belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial
ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran
dari tujuan umum yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang
dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas
permasalahan itu.8 Tujuan bimbingan dan Konseling secara khusus di sekolah yaitu
agar peserta didik dapat:
1. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri,
2. Dapat mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin,
3. Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, meliputi lingkungan
sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan,
4. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya,
5. Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya
dalam bidang pendidikan dan pekerjaan,
6. Dapat memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan dalam sekolah
tersebut.9
Jadi, tujuan dari pelayanan bimbingan konseling ini untuk membantu semua
peserta didik agar mereka memperoleh perkembangan yang normal, memiliki
mental yang sehat, dan memperoleh dasar keterampilan hidupnya atau dapat
membentu peserta didik agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangan
peserta didik tersebut.
Sedangkan visi pelayanan Bimbingan Konseling sendiri yaitu terwujudnya
kehidupan kemanusiaan yang membahas akan sesuai karakter bangsa malalui
tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan
pengentasan masalah agar peserta didik dapat berkembang secara optimal, mandiri,
dan dapat mengendalikan diri dan bahagia.10 Misi pelayanan Bimbingan Konseling,
meliputi:

8
Prayitno dan Erman Amti, 2008, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Pt Rineka Cipta, hal.112
9
Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Direktur Tenaga Kependidikan 2008), h.7
10
Budiarto, Ates.2015.Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling.
http://atesbudiartokonselor.blogspot.com/2015/10/visi-dan-misi-bimbingan-dan-konseling.html?m=1
(diakses tanggal 1 Oktober 2021)
8
1. Misi pendidikan
Pelayanan yang memfasilitasi pengembangan peserta didik, melalui
pembentukan perilaku efektif-normatif dan berkarakter dalam kehidupan
efektif sehari-hari (KES) dan masa depan melalui pendidikan.
2. Misi pengembangan
Misi pelayanan yang memfasilitasi pengembnagan potensi dan
kompetensi peserta didik yang berkarakter dalam lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
3. Misi pencegahan dan pengentasan masalah
Misi yang memfasilitasi pencegahan dan pengentasan masalah peserta
didik yang mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari yang bersangkutan
(KES-T) ke arah kehidupan efektif sehari-hari (KES) dan berkarakter.
Jadi, antara layanan dan tujuan, visi, misi bimbingan dan konseling memiliki
keterkaitan dalam meningkatkan mutu pendidikan yang terletak pada bagian
bagaimana bimbingan dan konseling dapat membangun manusia yang seutuhnya
dari berbagai aspek yang ada di dalam diri peserta didik. Tujuan dari layanan
konseling ini untuk membantu setiap individu melalui proses interaksi yang bersifat
pribadi antara konselor dan konseli agar konseli dapat memahami dirinya dan
lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan
nilai yang diyakinkan sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.11
Maka Bimbingan Konseling memiliki peran dalam meningkatkan aspek
pribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistem nilai inilah yang menjadikan
bimbingan konseling ikut berperan dalam peningkatan mutu pendidikan. Sehingga
peserta didik mendapatkan fasilitas dari sekolah untuk mengembangkan potensi
dirinya, dan dapat memotivasi dirinya untuk belajar yang lebih giat.

11
Ramlah, 2018, Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Bagi Peserta Didik,Jurnal Al-Mauizhah, vol.1,
no.1, hal.7
9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan
kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman
diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan
keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Jenis-jenis layanan dalam
bimbingan dan konseling, yaitu : layanan orientasi, layanan informasi, layanan
pembelajaran, layanan penempatan dan penyaluran, layanan konseling perorangan,
layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok.
Jadi, antara layanan dan tujuan, visi, misi bimbingan dan konseling memiliki
keterkaitan dalam meningkatkan mutu pendidikan yang terletak pada bagian
bagaimana bimbingan dan konseling dapat membangun manusia yang seutuhnya
dari berbagai aspek yang ada di dalam diri peserta didik.
Maka Bimbingan Konseling memiliki peran dalam meningkatkan aspek
pribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistem nilai inilah yang menjadikan
bimbingan konseling ikut berperan dalam peningkatan mutu pendidikan. Sehingga
peserta didik mendapatkan fasilitas dari sekolah untuk mengembangkan potensi
dirinya, dan dapat memotivasi dirinya untuk belajar yang lebih giat.

B. Saran
Setelah mempelajari makalah ini semoga kita dapat memahami isi dari
makalah ini, walaupun isi dari makalah ini kurang sempurna. Semoga dapat
meningkatkan pengetahuan kita dalam menjalankan suatu pekerjaan dalam
organisasi, perusahaan, maupun lembaga pendidikan. Kemudian kami juga
mengharapkan makalah yang sederhana ini dikembangkan lagi ke depannya dan
bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. 2013. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineke Cipta

Syamsuddin Makmun, Abin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya


Remaja.

Nurihsan, Achmad Juntika. 2007. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung:
PT. Refika Aditama.

Suwarsono, Alvin Y.S.O. (2005). Bimbingan konseling dalam pembentukan


kepribadan siswa. Jakarta: LP3ES.

Dharmawan, A. (2004). Kepribadian siswa. Bandung: Binacipta.

Prayitno dan Erman Amti. (2008). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Pt
Rineka Cipta

Ditjen PMPTT Diknas. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Direktur Tenaga
Kependidikan

Budiarto, Ates. 2015. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling.


http://atesbudiartokonselor.blogspot.com/2015/10/visi-dan-misi-bimbingan-dan-
konseling.html?m=1 (diakses tanggal 1 Oktober 2021)

Ramlah. 2018. Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Bagi Peserta Didik. Jurnal Al-
Mauizhah. Vol.1, No.1

11

Anda mungkin juga menyukai