0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan
rahmatnya sehingga saya masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Makalah
ini dengan judul ” Bimbingan Konseling Dan Peran Guru”.
Makalah ini, saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Profesi
Kependidikan, semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, saya tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain.Oleh karena itu,saya mengucapakan terimahkasih kepada :
Saya menyadari bahwa makalah ini, masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan.
Oleh karena itu,saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan
kritik dan serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata,saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam critical
jurnal riview ini, dapat bermanfaat sebagaimana semestinya bagi para pembaca.
Penyusun
1193311011
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di
Indonesia. Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan layanan bimbingan dan konseling
tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu
landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang
mendalam. Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh diharapkan pengembangan layanan
bimbingan dan konseling, baik dalam tataran teoritik maupun praktek, dapat semakin lebih
mantap dan bisa dipertanggungjawabkan serta mampu memberikan manfaat besar bagi
kehidupan, khususnya bagi para penerima jasa layanan (klien). Agar aktivitas dalam layanan
bimbingan dan konseling tidak terjebak dalam berbagai bentuk penyimpangan yang dapat
merugikan semua pihak, khususnya pihak para penerima jasa layanan (klien) maka
pemahaman dan penguasaan tentang landasan bimbingan dan konseling khususnya oleh para
konselor tampaknya tidak bias ditawar-tawar lagi dan menjadi mutlak adanya.
3
Oleh karena itu, dalam upaya memberikan pemahaman tentang landasan bimbingan
dan konseling, khususnya bagi para konselor, juga mengenai peranan guru dalam mengurus
administrasi sekolah menengah maka melalui tulisan ini akan dipaparkan tentang beberapa
Hakikat dan Peranan Bimbingan dan Konseling serta Peranan Guru dalam Administrasi
Sekolah Menengahyang menjadi pijakan dalam setiap gerak langkah bimbingan dan
konseling.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas, maka dalam penulisan makalah ini dirumuskan
beberapa Rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Bimbingan Konseling Secara Umum serta Menurut Para Ahli?
2. Bagaimana Tujuan serta Fungsi Dari Bimbingan dan Konseling?
3. Apa saja peran guru dalam bimbingan dan penyuluhan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Bimbingan Konseling Secara Umum serta
menurut para Ahli .
2. Untuk mengetahui Tujuan serta Fungsi Dari Bimbingan dan Konseling.
3. Untuk mengetahui hakikat dan peranan guru dalam bimbingan dan konseling.
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. Secara Umum
Secara bahasa (etimologi) bimbingan dan konseling bersumber dari bahasa Inggris
“Guidance dan counseling”. Guidance artinya memimpin, menunjukkan atau membimbing ke
jalan yang baik. Sedangkan “Counseling” artinya menasehati, atau menganjurkan kepada
seseorang secara face to face.
Bimbingan dan Konseling merupakan proses interaksi antara konselor dan konseli
baik dengan langsung ataupun tidak langsung dalam rangkat untuk membantuk konseli
supaya bisa melakukan pengembangan potensi dirinya maupun memecahkan sistematis,
objektif, logis dan berkelanjutan dan juga terprogram yang dijalankan oleh konselor untuk
memberikan fasilitas perkembangan konseli untuk meraih kemandirian dalam kehidupannya.
Berikut ini adalah definisi dari bimbingan dan konseling menurut ahlinya.
a. Hikmawati (2011:1)
5
b. Tohirin (2013:25)
Bimbingan dan Konseling menurut Tohirin adalah proses bantuan yang diberikan oleh
pembimbing (konselor kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau
hubungan timbal balik antara keduanya, supaya konseli mempunyai kemampuan atau
kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mempunyai kemampuan memecahkan
masalahnya sendiri.
Prayetno, dkk (2009:114) menyatakan tujuan bimbingan dan konseling yaitu untuk
membantu individu dalam mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakatnya),
berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial
ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
Bimbingan dan konseling berfungsi sebagai pemberi layanan kepada peserta didik
agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi
yang utuh dan mandiri. Adapun fungsi-fungsi bimbingan dan konseling dijelaskan sebagai
berikut (Hallen, 2 ).
6
Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak terte 003:60) :
Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul
yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-
kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
Fungsi advokasi yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan
seluruh potensi secara optimal.
Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat
diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah.
7
Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran
dalam bimbingan dan konseling adalah :
Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling, Wali
Kelas berperan :
8
3. Peran Guru Pembimbing/Konselor
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang harus dimiliki oleh seorang guru
penyuluh / konselor.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
Tugas pertama guru dalam Bimbingan adalah mengetahui atau mengenal murid.
Pekerjaannya di dalam kelas serta kegiatan bimbingannya tidak akan memperoleh hasil yang
memadai, jika seorang guru belum/ tidak memahami murid- muridnya. Maka agar proses
bimbingan dapat berjalan dengan baik dengan hasil yang optimal, guru harus mengenal dan
memahami siswa-siswinya terlebih dahulu.
B. Saran
Sebagai seorang guru mata pelajaran, kita harus memiliki sikap simpati kepada
peserta didik dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada peserta didik dengan
berbagai faktor yang melatar belakanginya. Peran guru sebagai pengajar sekaligus pendidik
harus mampu mendukung dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didiknya. Guru
mata pelajaran sebaiknya mampu menjadi jembatan penghubung antara siswa dengan guru
pembimbing (guru BK) sehingga mampu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi
peserta didik.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://darini-cirebon.blogspot.com/2016/09/makalah-peranan-guru-dalam-melaksanakan.html
11