Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

Bimbingan Konseling Dan Peran Guru

Nama Mahasiswa : Vinka Nova Tutiona Simanjuntak


NIM : 1193311011
Jurusan : Pendidikan Pra Sekolah Dasar
Program studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Kelas : G Ekstensi 2019
Dosen Pengampu :Sani Susanti,SP.d., M.Pd
Mata Kuliah : Profesi Kependidikan
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
MEI 2020

0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan
rahmatnya sehingga saya masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Makalah
ini dengan judul ” Bimbingan Konseling Dan Peran Guru”.

Makalah ini, saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Profesi
Kependidikan, semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca.

Dalam penulisan makalah ini, saya tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain.Oleh karena itu,saya mengucapakan terimahkasih kepada :

1. Kedua orangtua saya yang selalu mendoakan

2. Kepada Bapak Dosen pengampu Ibu Sani Susanti, S.Pd., M.Pd.

Saya menyadari bahwa makalah ini, masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan.

Oleh karena itu,saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan
kritik dan serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata,saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam critical
jurnal riview ini, dapat bermanfaat sebagaimana semestinya bagi para pembaca.

Medan, Mei 2020

Penyusun

Vinka Nova Tutiona Simanjuntak

1193311011

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling......................................................................................... 5
B. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Dan Konseling ........................................................................... 6
C. Peranan Guru Dalam bimbingan Konseling ............................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di
Indonesia. Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan layanan bimbingan dan konseling
tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu
landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang
mendalam. Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh diharapkan pengembangan layanan
bimbingan dan konseling, baik dalam tataran teoritik maupun praktek, dapat semakin lebih
mantap dan bisa dipertanggungjawabkan serta mampu memberikan manfaat besar bagi
kehidupan, khususnya bagi para penerima jasa layanan (klien). Agar aktivitas dalam layanan
bimbingan dan konseling tidak terjebak dalam berbagai bentuk penyimpangan yang dapat
merugikan semua pihak, khususnya pihak para penerima jasa layanan (klien) maka
pemahaman dan penguasaan tentang landasan bimbingan dan konseling khususnya oleh para
konselor tampaknya tidak bias ditawar-tawar lagi dan menjadi mutlak adanya.

Berbagai kesalahkaprahan dan kasus malpraktek yang terjadi dalam layanan


bimbingan dan konseling selama ini,– seperti adanya anggapan bimbingan dan konseling
sebagai “polisi sekolah”, atau berbagai persepsi lainnya yang keliru tentang layanan
bimbingan dan konseling,- sangat mungkin memiliki keterkaitan erat dengan tingkat
pemahaman dan penguasaan konselor.tentang landasan bimbingan dan konseling. Dengan
kata lain, penyelenggaraan bimbingan dan konseling dilakukan secara asal-asalan, tidak
dibangun di atas landasan yang seharusnya. Selain itu peranan guru sangat urgen bila kita
berada dalam lingkungan akademik yang menggunakan istilah ini dalam kesehariannya.
Bagaimanapun, seorang guru tidak sekedar mengajarkan sebuah bidang studi yang menjadi
keahliannya.

Guru dalam menyelenggarakan pengajaran di kelas tidak terlepas dari proses


administrasi di lingkungannya. Semenjak ia belum mengajar dia harus melakukan pengkajian
atas kurikulum yang digunakannya. Berupaya agar sebuah kurikulum bukan hanya sebuah
sebuah konsep semata, namun memberikan semacam pengalaman belajar yang nyata bagi
siswanya sehingga konsep belajar sepanjang hayat akan senantiasa tertanam.

3
Oleh karena itu, dalam upaya memberikan pemahaman tentang landasan bimbingan
dan konseling, khususnya bagi para konselor, juga mengenai peranan guru dalam mengurus
administrasi sekolah menengah maka melalui tulisan ini akan dipaparkan tentang beberapa
Hakikat dan Peranan Bimbingan dan Konseling serta Peranan Guru dalam Administrasi
Sekolah Menengahyang menjadi pijakan dalam setiap gerak langkah bimbingan dan
konseling.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas, maka dalam penulisan makalah ini dirumuskan
beberapa Rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian Bimbingan Konseling Secara Umum serta Menurut Para Ahli?
2. Bagaimana Tujuan serta Fungsi Dari Bimbingan dan Konseling?
3. Apa saja peran guru dalam bimbingan dan penyuluhan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Bimbingan Konseling Secara Umum serta
menurut para Ahli .
2. Untuk mengetahui Tujuan serta Fungsi Dari Bimbingan dan Konseling.
3. Untuk mengetahui hakikat dan peranan guru dalam bimbingan dan konseling.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

a. Secara Umum

Secara bahasa (etimologi) bimbingan dan konseling bersumber dari bahasa Inggris
“Guidance dan counseling”. Guidance artinya memimpin, menunjukkan atau membimbing ke
jalan yang baik. Sedangkan “Counseling” artinya menasehati, atau menganjurkan kepada
seseorang secara face to face.

Bimbingan dan Konseling merupakan proses interaksi antara konselor dan konseli
baik dengan langsung ataupun tidak langsung dalam rangkat untuk membantuk konseli
supaya bisa melakukan pengembangan potensi dirinya maupun memecahkan sistematis,
objektif, logis dan berkelanjutan dan juga terprogram yang dijalankan oleh konselor untuk
memberikan fasilitas perkembangan konseli untuk meraih kemandirian dalam kehidupannya.

b. Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah definisi dari bimbingan dan konseling menurut ahlinya.

a. Hikmawati (2011:1)

Bimbingan dan Konseling menurut Hikmawati adalah pelayanan bantuan untuk


peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan
sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

5
b. Tohirin (2013:25)

Bimbingan dan Konseling menurut Tohirin adalah proses bantuan yang diberikan oleh
pembimbing (konselor kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau
hubungan timbal balik antara keduanya, supaya konseli mempunyai kemampuan atau
kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mempunyai kemampuan memecahkan
masalahnya sendiri.

c. Surat Keputusan Mendikbud No. 025/1995

Bimbingan dan Konseling menurut Surat Keputusan Mendikbud tentang Petunjuk


Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya adalah layanan bantuan untuk
peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan
bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-
norma yang berlaku.

B. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Dan Konseling


a. Tujuan Bimbingan Dan Konseling

Prayetno, dkk (2009:114) menyatakan tujuan bimbingan dan konseling yaitu untuk
membantu individu dalam mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakatnya),
berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial
ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.

b. Fungsi Bimbingan Dan Konseling

Bimbingan dan konseling berfungsi sebagai pemberi layanan kepada peserta didik
agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi
yang utuh dan mandiri. Adapun fungsi-fungsi bimbingan dan konseling dijelaskan sebagai
berikut (Hallen, 2 ).

6
Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak terte 003:60) :

Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul
yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-
kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.

Fungsi pengentasan ini pelayanan bimbingan dan konseling akan menghasilkan


terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.
Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha membantu memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi oleh peserta didik, baik dalam sifatnya, jenisnya maupun bentuknya.

Fungsi pemeliharaan dan pengembangan adalah fungsi bimbingan dan konseling


yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi
positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan
berkelanjutan.

Fungsi advokasi yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan
seluruh potensi secara optimal.

C. Peranan Guru Dalam bimbingan Konseling


Guru bimbingan memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan terkait
dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,
minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.

1. Peran Guru Mata Pelajaran

Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat
diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah.

7
Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran
dalam bimbingan dan konseling adalah :

a. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.


b. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan
layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
c. Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing/konselor.
d. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut
guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti
pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-
siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan
yang dimaksudkan itu.
g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi
kasus.
h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan
bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

2. Peran Guru Sebagai Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling, Wali
Kelas berperan :

a. Membantu guru pembimbing/konselor melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas


yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan
dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya dikelas yang
menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan
bimbingan dan konseling;
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti konferensi
kasus, dan lainnya.

8
3. Peran Guru Pembimbing/Konselor

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang harus dimiliki oleh seorang guru
penyuluh / konselor.

A. Kwalifikasi Dan Pendidikan Guru Penyuluh

Untuk menghadapi kebutuhan dewasa ini seorang guru penyuluh sekurang-kurangnya


harus seorang sarjana muda. Ia harus memiliki kwalifikasi yang memungkinkannya untuk
dapat melaksanakan tugas penyuluhan dengan berhasil baik. Diantarannya : kecakapan
scholastic, minat terhadap pekerjaannya, dan berkepribadian yang baik.

B. Kewajiban Dan Tanggungjawab Guru Penyuluh

Pada umumnya guru penyuluh bertanggungjawab dalam melaksanakan Bimbingan


Pendidikan ( Educational Guidance ), dan Bimbingan dalam masalah-masalah pribadi (
Personal Guidance ). Iapun harus menetapkan kasus-kasus yang perlu mendapatkan
perhatiannya dengan segera dengan jalan meneliti catatan-catatan sekolah, mengadakan
pertemuan-pertemuan dengan anggota-anggota staff sekolah lainya, melaksanakan observasi
yang dilakukannya sendiri dan menggunakan teknik sosiometrik.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Bimbingan dan konseling ditujukan untuk membimbing dan mengarahkan individu


melalui usahanya sendiri untuk menentukan dan mengembangkan kemampuannya
agar memperoleh kegahagiaan pribadi serta bertujuan agar individu dapat
mengembangkan dirinya secara optima/sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
2. Bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan ditujukan agar peserta didik
mampu mempertimbangkan dan mengabil keputusan tentang masa depan dirinya,
baik yang menyangkkut bidang pendidikan, bidnag karir, maupun bidang budaya,
keluarga dan masyarakat.

Guru juga merupakan anggota utama diantara petugas-petugas bimbingan. Karena


Guru mempunyai banyak kesempatan untuk mempelajari murid, mengawasi tingkah laku dan
kegiatannya, mengetahui sifat-sifatnya, kebutuhan, minat, masalah-masalah murid, serta
kelebihan dan kelemahannya.

Tugas pertama guru dalam Bimbingan adalah mengetahui atau mengenal murid.
Pekerjaannya di dalam kelas serta kegiatan bimbingannya tidak akan memperoleh hasil yang
memadai, jika seorang guru belum/ tidak memahami murid- muridnya. Maka agar proses
bimbingan dapat berjalan dengan baik dengan hasil yang optimal, guru harus mengenal dan
memahami siswa-siswinya terlebih dahulu.

B. Saran
Sebagai seorang guru mata pelajaran, kita harus memiliki sikap simpati kepada
peserta didik dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada peserta didik dengan
berbagai faktor yang melatar belakanginya. Peran guru sebagai pengajar sekaligus pendidik
harus mampu mendukung dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didiknya. Guru
mata pelajaran sebaiknya mampu menjadi jembatan penghubung antara siswa dengan guru
pembimbing (guru BK) sehingga mampu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi
peserta didik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wau, Yasarato, dkk. 2020Profesi Kependidikan, Medan: UNIMED PRESS.

Drs.Erman Amti, 2013,.Dasar-dasar Bimbingan Dan Konseling.,Jakarta, PT RINEKA CIPTA

https://darini-cirebon.blogspot.com/2016/09/makalah-peranan-guru-dalam-melaksanakan.html

11

Anda mungkin juga menyukai