Disusun oleh:
Kelompok 2
Yulianti (0309172085)
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta dalam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
2.1.2.Landasan Psikologis............................................................................... 4
PENUTUP............................................................................................................. 11
3.1.Kesimpulan ................................................................................................. 11
3.2.Saran ........................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah
Dari pemaparan yang ada di atas makka pemakalah ingin menguraikan
tentang landasan yang ada dalam bimbingan dan konseling sebagaimana terdapat
dalam rumusan masalah dibawah ini:
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1.Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan
dan pemahaman secara khusus dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan
dan konseling. Landasan filosofi dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling
cenderung berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang hakikat
manusia. Tanpa memahami filsafat tentang manusia, pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling akan menjadi tidak optimal hasilnya. Oleh karena itu,
setiap pelaksana layanan bimbingan dan konseling harus memperhatikan landasan
filosofis secara sungguh-sungguh.
1
Muhammad Irham, Bimbingan & Konseling, (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2014), Cet 1, h.
88
2
Prayitno (2003) memberikan gambaran tentang hakikat manusia yang
harus diketahui oleh setiap pelaksana layanan bimbingan dan konseling (baik
untuk guru BK, maupun guru mata pelajaran yaitu:
3
harus mampu melihat dan memperlakukan kliennya sebagai sosok utuh manusia
dengan berbagai dimensi dan keunikannya.2
2.1.2.Landasan Psikologis
Psikologi merupakan kajian tentang tingkah laku individu. Landasan
psikologis dalam bimbingan dan konseling berarti memberikan pemahaman
tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran layanan (klien). Hal ini sangat
penting karena bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku
klien, yaitu tingkah laku klien yang perlu diubah atau dikembangkan apabila ia
hendak mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya atau ingin mencapai tujuan-
tujuan yang dikehendakinya.
Pada sisi lain, setiap konselor maupun guru pembimbing harus memahami
aspek-aspek psikologis pribadi pelajar/klien, sehingga dengan modal itu pulalah
para konselor dapat memberikan bimbingan dan arahan yang tepat, sehingga
pelajar/klien memiliki pencerahan diri dan mampu memperoleh kehidupan yang
bermakna, yaitu suatu kehidupan yang bukan hanya berarti buat diri pribadinya
saja, tetapi lebih dari itu bermanfaat bagi orang yang ada di sekitarnya.
2
Sutirna, Bimbingan dan Konseling, (Yogyakarta: CV ANDI OFFSET, 2013), h. 36-38
4
(1) Motif dan motivasi
(2) Pembawaan dasar dan lingkungan
(3) Perkembangan individu
(4) Belajar, balikan dan penguatan
(5) Kepribadian3
2.1.3.Landasan Religius
Pada bagian terdahulu telah dikemukakan beberapa unsur-unsur
keagamaan terkait erat dalam hakikat, keberadaan, dan perikehidupan
kemanusiaan. Dalam pembahasan lebih lanjut tentang landasan religius bagi
layanan bimbingan dan konseling perlu ditekankan tiga hal pokok, yaitu:
3
Lahmuddin Lubis, Landasan Formal Bimbingan Konseling di Indonesia, (Medan: Citapustaka
Media Perintis, 2011), Cet 1, h. 16-17
4
Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PUSAT PERBUKUAN
DEPDIKNAS, 2009), Cet 2, h.146
5
Agama mengajarkan dan menuntut kesalehan secara pribadi dan sosial
dalam bentuk habluminallah dan habluminannas. Keduanya harus tumbuh secara
seimbang dan berdampingan. Oleh sebab itu, peran agma dalam kegiatan layanan
bimbingan dan konseling menjadi dasar dan dorongan terciptanya manusia
dengan kepribadian yang bulat, utuh, dan seimbang.
5
Muhammad Irham, Bimbingan & Konseling, (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2014), Cet 1, h.
104-105
6
2.1.4.Landasan Sosial-Budaya
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat lepas dan terbebas
dari pengaruh dan kondisi lingkungannya. Bahkan, keunikan setiap peserta didik
tidak lepas dari pengaruh lingkungannya. Manusia menjadi individu yang unik
karena pengaruh nilai-nilai, aspirasi, ide-ide, dan harapan lingkungannya, baik
secara fisik maupun sosial. Hal inilah yang kemudian menjadikan adanya
perbedaan norma yang dipegang peserta didik. Oleh sebab itu, kegiatan layanan
bimbingan dan konseling harus sangat memerhatikan faktor latar belakang sosial
kemasyarakatan dan budaya peserta didik serta pemahaman multikultural.
7
berkembangnya ruang lingkup kajiannya, semakin kompleks, dan
mendalam pembahasannya.
c. Perkembangan dunia kerja dan sosial-ekonomi
Heterogenitan masyarakat suatu wilayah berdampak pada kondisi
sosial dan ekonomi yang juga semakin timpang. Kondisi ini memunculkan
kecemburuan, rendah diri, minder, dan sebagainya. Kondisi ini ditambah
dengan semakin sulit dan kompetitifnya dunia kerja yang semakin sedikit
menggunakan tenaga manusia.
d. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
Perkembangan teknologi informasi berdampak pada penggantian
tenaga manusia dengan mesin secara besar-besaran dan semakin
bervariasinya bidang pekerjaan.
e. Perkembangan kondisi moral dan keagamaan
Moral dan agama peserta didik semakin lama semakin tergerus
oleh budaya masyarakat. Nilai-nilai moral dan agama yang dianggap
norma tertinggi sekarang mulai meluntur disebabkan semakin beragamnya
norma penilaian.6
2.1.5.Landasan Pedagogis
Menurut Tirtarahaja dan La Sula, pendidikan merupakan transformasi
sosial-budaya bagai masyarakat peserta didik dalam menjaga dan
mempertahankan eksistensi manusia dan budayanya. Pendidikan juga merupakan
lembaga sosial yang berfungsi melakukan reproduksi sosial. Selain itu,
pendidikan juga memiliki fungsi pengembangan diri segenap potensi yang
dimiliki peserta didik. Oleh sebab itu, pendidikan harus menjadi pijakan dan dasar
kegiatan bimbingan dan konseling. Hal ini karena bimbingan konseling dan
pendidikan saling mendukung. Pendidikan adalah proses menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan-kegiatan pengajaran, bimbingan, dan pelatihan.
6
Ibid, h.100-103
8
bimbingan dan konseling adalah kegiatan pengiring dan pendamping proses
pendidikan. Dengan kata lain, pendidikan merupakan kegiatan pengembangan
manusia dan bimbingan konseling merupakan salah satu kegiatan pendidikan,
serta inti tujuan pendidikan adalah bimbingan dan konseling.7
7
Ibid, h. 106-107
9
muka tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui
internet, dalam bentuk cyber counseling. Dikemukakan pula, bahwa
perkembangan dalam bidang teknologi komunikasi menurut kesiapan dan adaptasi
konselor dalam penguasaan teknologi dalam melaksanakan bimbingan dari
konseling.
Dengan adanya landasan ilmiah dan teknologi ini, konselor berperan pula
sebagai ilmuan sebagaimana dikemukakan oleh MCDaniel (dalam Prayitno,
2003). Sebagai ilmuan, konselor harus mampu mengembangkan pengetahuan dan
teori tentang bimbingan dan konseling, baik berdasarkan hasil pemikiran kritisnya
maupun melalui berbagai bentuk kegiatan penelitian.
8
Sutirna, Bimbingan dan Konseling, (Yogyakarta: CV ANDI OFFSET, 2013), h. 46-47
9
Ibid, h. 49
10
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Ada 7 landasan yang dalam bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut:
1.Landasan Filosofis
2.Landasan Psikologis
3.Landasan Religius
4.Landasan Sosial-Budaya
5.Landasan Pedagogis
11
Pedagogis merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana membimbing anak,
bagaimana sebaiknya pendidik berhadapan dengan anak didik, apa tugas pendidik
dalam mendidik anak, apa yang menjadi tujuan mendidik anak.
3.2.Saran
Landasan adalah hak yang pokok di dalam mencapai suatu tujuan. Dengan
mengetahui landasan-landasan dalam bimbingan dan konseling diharapkan dapat
membantu peserta didik di dalam pelaksanaan pembelajarannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13