Dosen Pengampu:
Dr. Farida Jaya, M.Pd
Disusun oleh :
CICI RAMADHANI
0309173127
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. latar Belakang Masalah............................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Pengertian Difusi.....................................................................................................
B. Pengertian Inovasi...................................................................................................
C. Unsur – Unsur Difusi Inovasi..................................................................................
D. Strategi Difusi Inovasi dalam Pendidikan...............................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
Kesimpulan ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, kami selaku penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan difusi ?
2. Apa yang dimaksud dengan inovasi ?
3. Apa saja unsur – unsur difusi inovasi ?
4. Apa saja strategi difudi inovasi dalam pendidikan ?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, kami selaku penulis membuat tujuan
penulisan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu difusi.
2. Untuk mengetahui apa itu inovasi.
3. Untuk mengetahui apa saja unsur – unsur difusi inovasi.
4. Untuk mengetahui apa saja strategi difusi inovasi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Difusi
Teori difusi inovasi pada dasarnya menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi
disampaikan ( dikomunikasikan) melalui saluran – saluran tertentu sepanjang waktu
kepada sekelompok anggota dari sistem sosial. Hal tersebut sejalan dengan pengertian
difusi dari Roger ( 1961 ), yaitu as the bz which an innovation is communicated though
certain channels over time among the members of a social system.
Difusi adalah proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat ( anggota sistem
sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. Komunikasi
dalam definisi ini di tekankan dalam arti, terjadinya saling tukar informasi ( hubungan
timbal balik ), antar beberapa individu baik secara memusat ( konvergen ) maupun
memencar ( divergen ), yang berlangsung secara spontan. 1
B. Pengertian Inovasi
Secara umum, inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau obyek yang
dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh seorang individu atau satu unit adopsi lain.
Thompson Eveland ( 1967 ) mendefinisikan inovasi sama dengan teknologi, yaitu suatu
desain yang digunakan untuk tindakan instrumental dalam rangka mengurangi
ketidakteraturan suatu hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi,
inovasi dapat dipandang sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan tertentu.2
Fullan ( 1996 ) menyatakan bahwa tahun 1960 –an adalah era dimana banyak inovasi
– inovasi pendidikan komtemporer diadopsi, seperti matematika, kimi, dan fisika baru,
mesin belajar ( teaching machine ) dan termasuk daam hal ini adalah sistem belajar
mandiri.3
Dalam konteks lain inovasi adalah pengenalan cara – cara baru atau kombinasi baru
dari cara – cara lama dalam menstrasformasikan input menjadi output sehingga
menghasilkan perubahan besar dalam perbandingan antara nilai guna dan harga yang
ditawarkan kepada kimsumen dan atau pengguna ( Fontana, 2009: 22).
1
Muhammad Kristiawan, dkk, Inovasi Pendidikan (Jawa Timur: Wade Group, 2018), h. 15-16
2
Suryantiningsih, Inovasi dan Difusi Pendidikan, ( staffnew.uny.ac.id), h. 2
3
Ibid.h.2
Dari beberapa pendapat di atas, jelaslah inovasi adalah memperkenalkan ide baru atau
barang baru, pelayanan baru dan cara – cara baru yang lebih bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Dalam konteks ini tentu saja inovasi berhubungan dengan kreativutas manusia.
Bahkan hakikat inovasi atau innovation berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti
yaitu membuat perunahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru4.
Saat ini manusia berada di tengah – tengah samudera hasil inovasi. Ada inovasi
pengetahuan, teknologi, ICT, ekonomi, pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Inovasi
dapat dikelompokkan pula atas inovasi besar dan inovasi kecil- kecil, namun sangat
banyak wujudnya. Begitu pula, inovasi itu tidak hars mahal. Proses inovasi itu dapat
dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Kalau leluhur manusia tidak
inovatif, maka manusia semuanya akan tetap tinggal di gua – gua, dalam kegelapan, dan
tanpa busana, apalagi memiliki kendaraan yang super canggih, seperti pesawat terbang
dan mobil – mobil terkini.
Bagaimanapun, setiap inovasi adalah suatu ide atau konstelasi ide, yang menurut
kodratnya hanya dalam organisasi sentral, dalam tata pikir yang bersifat rohaniah. Inovasi
akan tampak nyata jika telah menhadi kelakuan, tindakan atau sesuatu yang dihasilkan
sebagai konsekuensi inovasi yang dilakukan seseorang atau sekelompok dalam organisasi
dan atau masyarakat tertentu.5
Inovasi pendidikan adalah perbaikan yang terencana dalam sistem pendidikan yang
terencana dlam sistem penidikan yang ditujukan pada pelaksanaan pendidikan,
pemanfaatan sumber belajar dan pengorganisasian pengajaran yang tujuannya
peningkatan hasil belajar siswa ( segi kualitas ). Pembaharuan pendidikan atau inovasi
pendidikan digunakan akibat adanya masalah pendidikan. Inovasi pendidikan merupakan
salah satu upaya untuk mengatasi masalah pendidikan.
Dikutip dari buku Syafruddin dkk, menurut Wijaya: inovasi pendidikan di indonesia
dapat diliha dari empat aspek, yaitu tujuan pendidikan, struktur pendidikn, pengajaran,
metode kurikulum dan pengajaran serta perubahan terhadap aspek – aspek pendidikan
dan proses.6
Sedangkan pembaharuan pendidikan dapat merupakan perubahan yang mendasar di
dalam pendidikan yang akan menyangkut baik sasaran maupun kebijakan di dalam
pendidikan. Karena itu suatu pembaharuan pendidikan selalu merupakan tindakan yang
4
. Syafaruddin, dkk, Inovasi Pendidikan suatu analisis terhadap kebijakan baru pendidikan( Medan:
Perdana Pulishing, 2012),h. 24
5
Ibid,h.25
6
Ibid,h.55
bersifat politis, berdasarkan suatu landasam ldeologis. Meskipun pembaharuan tidak
selalu harus merupakan suatu perubahan yang besar. Jadi pembaharuan umumnya akan
mempengaruhi banyak pilihan antara lain : sistem tenaga kerja, pemeliharaan kesehatan,
penggunaan waktu terluang dan kemungkinan sistem perekonomian.
Menurut santoso tujuan utama inovasi yakni meningkatkan sumber – sumber tenaga,
uang dan sarana dan termasuk struktur dan prosedur organisasi. Sedangkan, tujuan
inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisien, relevansi, kualitas dan efektifitas sarana
serta jumlah peserta didik sebanyak- banyaknya dengan hasil pendidikan sebsar –
besarnya ( menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunan )
dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil –
kecilnya.7
C. Unsur – Unsur Difusi Inovasi
Elemen pokon difusi inovasi, Rogers mengemukakan ada 4 elemen pokok difusi
inovasi sebagai berikut :
1. Inovasi
Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang diamati sebagai suatu
yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa hasil ivensi atau
diskoveri, yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu. Mulai tahun 1970 para
ahli yang mempelajari difusi mulai memperhatikan adanya “ reinvention” yaitu
inovasi yang diubah atau dimodifikasi oleh para pemakai dalam proses
penerimaan dan penerapannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu inovasi dalam
proses difusi terbuka kemungkinan terjadinya perubahan ( reivention), dan para
penerima inovasi bukan berperan secara pasif hanya sekedar menerima apa yang
diberikan.
2. Komunikasi dengan saluran tertentu
Seperti telah kita ketahui bahwa komunikasi dalam pembicaraan difusi inovasi
ini, diartikan sebagai proses pertukarang informasi antar anggota sistem sosial
( warga masyarakat ), sehingga terjadi saling pengertian antara satu dengan yang
lain. Inti dari pengertian difusi ialah terjadinya komunikasi ( pertukaran informasi)
tentang sesuatu hal yang baru ( inovasi ). Kegiatan komunikasi dalam proses
difusi mencakup hal – hal :
a. Suatu inovasi.
7
Fuad-Hasan, Dasar-dasar Kependidikan, ( Jakarta: RinekaCipta, 2008), h. 192
b. Individu atau kelompok yang telah mengetahui dan berpengalaman dengan
inovasi.
c. Individu atau kelompok yang lain yang belum mengenal inovasi.
d. Saluran komunikasi yang menggabungkan antara kedua pihak tersebut.
3. Waktu
Waktu adalah elemen yang penting dalam proses difusi, karena waktu
merupakan aspek utama dalam proses komunikasi. waktu tidak nyata berdiri
sendiri terlepas dari suatu kejadian. Tetapi waktu merupakan aspek dari suatu
kegiatan. Peranan dimensi waktu dalam proses difusi terdapat pada tiga hal
sebagai berikut :8
a. Proses keputusan inovasi ialah proses sejak seseorang mengetahui inovasi
pertama kali sampai ia memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi.
b. Kepekaan seseorang terhadap inovasi. Tidak semua orang dalam suatu system
sosial ( masyarakat ) meneriman inovasi dalam waktu yang sama. Kepekaan
inovasi ditandai dengan lebih dahulunya seseorang menerima inovasi daripada
yang lain, dalam suatu system social ( masyarakat ). Berdasarkan kepekaan
terhadap inovasi atau terdahulunya dan terlambatnya menerima inovasi, dapat
dikategorikan menjadi 5 macam kategori penerima inovasi dalam suatu sistem
sosial tertentu yaitu, 1) innovator, 2) pemula, 3) mayoritas awal, 4) mayoritas
akhir, 5) terlambat ( tertinggal).
c. Kecepatan penerimaan inovasi. Dimensi waktu yang ketiga dalam proses
difusi inovasi ialah kecepatan penerimaan inovasi. Yang dimaksud dengan
kecepatan penerimaan iovasi ialah kecepatan relative doterimanya inovasi
oleh warga masyakat ( anggota sistem sosial ). Orang yang menerima inovasi
dalam tiap periode waktu tertwntu ( misalnya tahun, atau bulan ), mereka itu
adalah inovator. Kecepatan inovasi biasanya diukur berdasarkan lamanya
waktu yang diperlukan untuk mencapai prosentase tertentu dari jumlah warga
masyarakat yang telah menerima inovasi.
Warga masyarakat ( anggota sistem sosial) ialah individu atau kelompok yang
bekerja sama untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu.
Anggota sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informasi, organisasi
dan subsistem yang lain. Contohnya, petani dinpeesaan, dosen, pegawai di
perguruan tinggi, kelompok dokter dirumah sakit, dan sebagainya. Semua
8
Muhammad Kristiawan, dkk, Inovasi Pendidikan (Jawa Timur: Wade Group, 2018), h. 16
anggota sistem sosial bekerja sama untuk memecahkan masalah guna
mencapai tujuan bersama.9
4. Sistem sosial
Sistem sosial ialah hubungan ( interaksi ) atar individu atau unit dengan
bekerja sama untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu.
Anggota sistem sosial dapat individu, kelompok – kelompok informal, organisasi,
dan sub sistem yang lain. Proses difusi melibatkan hubungan antar individu dalam
sistem sosial, maka jelaslah bahwa individu akan terpengaruh oleh sistem sosial
dalam menghadapi suatu inovasi. Berbeda sistem sosial akan berbeda pula proses
difusi inovasi, walaupun mungkin dikenalkan dana diberi fasilitas dengan cara dan
perlengkapan yang sama.10
Menurut Roger ( 1962 ) ada beberapa ciri suatu pembaharuan yang relevan
untuk diterima, yaitu :
1. Secara relatif lebih menguntungkan daripada praktik atau kebiasaan yang
sudah ada.
2. Sepadan dengan nilai – nilai yang ada dan pengalaman potensi adopsi masa
lalu.
3. Tidak terlalu rumit.
4. Disesuaikan dengan daya serap adopter, atau dapat didemostrasikan pasa suatu
basis tertentu.
5. Adopter – adopter awal ( early adopter ), bila dibandingkan dengan adopter –
adopter yang mengikuti kemudian ( late adoption ), tampaknya lebih muda
usia, menampilkan fungsi yang lebih terspesialisasi, merespons terhadap
sumber – sumber informasi yang lebih impersonal, berani dalam
mengemukakan opini.
6. Secara relatif pengarih personal diri orang – orang terkemuka lebih kuat bagi
yang mengikuti kemudian.11
13
Ibid, h. 48
14
ibid, h. 49-50
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Difusi adalah proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat ( anggota sistem
sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. Komunikasi
dalam definisi ini di tekankan dalam arti, terjadinya saling tukar informasi ( hubungan
timbal balik ), antar beberapa individu baik secara memusat ( konvergen ) maupun
memencar ( divergen ), yang berlangsung secara spontan.
inovasi adalah pengenalan cara – cara baru atau kombinasi baru dari cara – cara lama
dalam menstrasformasikan input menjadi output sehingga menghasilkan perubahan besar
dalam perbandingan antara nilai guna dan harga yang ditawarkan kepada konsumen dan
atau pengguna ( Fontana, 2009: 22).
Inovasi pendidikan adalah perbaikan yang terencana dalam sistem pendidikan yang
terencana dlam sistem penidikan yang ditujukan pada pelaksanaan pendidikan,
pemanfaatan sumber belajar dan pengorganisasian pengajaran yang tujuannya
peningkatan hasil belajar siswa ( segi kualitas ). Pembaharuan pendidikan atau inovasi
pendidikan digunakan akibat adanya masalah pendidikan. Inovasi pendidikan merupakan
salah satu upaya untuk mengatasi masalah pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Kristiawan, Irmi, dkk. 2018. Inovasi Pendidikan. Jawa Timur: wade Group.
Syafaruddin, Asrul, dkk. 2012. Inovasi Pendidikan Suatu Analisis Terhadap kebijakan Baru
Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.
Fuad Hasan. 2008. Dasar- Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Suryantiningsih. Inovasi dan Difusi Pendidikan. Jurnal Ilmiah Pendidikan.
Rusdiana. 2014. Konsep Inovasi pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Wibowo, Sigit. 2011. Difusi dan Inovasi Pembelajaran,Bahan Kajian Perkuliahan, Jakarta,
UIA.