Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
SEMESTER II
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR...................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................5
C. Tujuan Masalah...................................................................................5
A. Kesimpulan.........................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................17
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
2. Apa saja landasan-landasan bimbingan dan konseling?
BAB II
PEMBAHASAN
5
A. PENGERTIAN LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1
Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusumawati, Proses Bimbingan Dan Konseling
Di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 2.
2
Ibid, 4-5
6
terhadap layanan bimbingan dan konseling itu sendiri dan yang menjadi
taruhannya adalah individu yang dilayaninya (klien).
1. Landasan religius
b. Sikap keberagamaan
c. Peranan agama
2). Memelihara jiwa
7
3). Memelihara akal
2. Landasan filosofis
Kata filosofis atau filsafat berasal dari bahasa Yunani: Philos berarti
cinta dan sophos berarti bijaksana, jadi filosofis berarti kecintaan terhadap
kebijaksanaan. Sikun pribadi mengartikan filsafat sebagai suatu “usaha
manusia untuk memperoleh pandangan atau konsepsi tentang segala
yang ada, dan apa makna hidup manusia dialam semesta ini”.4
8
3. Landasan historis
a. Perkembangan BK dibarat
Pada waktu yang sama para ahli yang juga mengembangkan program
bimbingan ini diantaranya; Eli Weaper, Frank Parson, E.G Will Amson,
Carlr. Rogers.
9
3) Transisional Professionalism: Tahapan yang memfokuskan perhatian
kepada upaya profesionalisasi konselor
b. Perkembangan BK di Indonesia
10
tentang Sisdiknas membuat mantap posisi bimbingan dan konseling yang
kian diperkuat dengan PP No. 20 Bab X Pasal 25/1990 dan PP No. 29 Bab
X Pal 27/1990 yang menyatakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan
yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
4. Landasan Psikologis
6
Prayitno, Dasar-dasar . …, 170
7
Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan Dan Konseling, (Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2009), 157-158
11
Kebudayaan akan bimbingan timbul karena terdapat faktor yang
menambah rumitnya keadaan masyarakat dimana individu itu hidup.
Faktor-faktor tersebut seperti perubahan kontelasi keuangan,
perkembagan pendidikan, dunia-dunia kerja, perkembangan komunikasi
dan lain-lain.8
8
Rochman Natawidjaya, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1987),
9
Prayitno, Dasar-Dasar. …Ibid
10
Ibid
12
Ilmu bimbingan dan konseling adalah berbagai pengetahuan
tentang bimbingan dan konseling yang tersusun secara logis dan
sistematik. Sebagai layaknya ilmu-ilmu yang lain, ilmu bimbingan dan
konseling mempunyai obyek kajiannya sendiri, metode pengalihan
pengetahuan yang menjadi ruang lingkupnya, dan sistematika
pemaparannya.
13
7. Landasan pedagogis
14
personal dan emosional, serta kematangan sosial, semuanya untuk peserta
didik pada jenjang pendidikan dasar (SD dan SLTP) dan pendidikan
menengah. Hasil-hasil bimbingan dan konseling pada kawasan itu
menunjang keberhasilan pendidikan pada umumnya. Bimbingan
merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan memiliki
kontribusi terhadap keberhasilan proses pendidikan disekolah.12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
15
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi, Dewa Ketut & Desak P.E. Nila Kusumawati, Proses Bimbingan dan
Konseling Di Sekolah .Jakarta: Rineka Cipta. 2008.
16
17