Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR BK
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Dasar-dasar BK
Dosen Pengampu : Ibu Siti Juariah, S.Psi, M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Rahmawati (522110017)
2. Labiyb Abqariy (522110018)
3. Anaya Oktaviani (522110038)
4. Naurah Rafifah (522110048)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PRODI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
2021
KATA PENGANTAR

‫الّسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Alhamdulilahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam,Dzat


yang Maha Kuasa yang telah memberikan kami begitu banyak nikmat yang telah
dilimpahkan kepada kami, khususnya nikmat islam dan iman, juga nikmat kemudahan
untuk menyelam lebih dalam ilmu pengetahuan.

Shalawat serta salam tiada hentinya kami haturkan kepada satu-satunya


manusia pilihan-Nya untuk memberi petunjuk bagi seluruh manusia di muka bumi,
yaitu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam yang telah memberikan tauladan terbaik
dalam berukhuwah dan berkasih sayang, yang sangat kita harapkan syafa'atnya di
yaumul qiyamah nanti. Aamiin

Tak lupa kami ucapkan terimakasih banyak kepada dosen pengampu mata
kuliah dasar- dasar bk, Ibu Siti Juariah, S.Psi, M.Pd. yang telah memberi kami
kesempatan untuk menyusun makalah ini.

Kami sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat mendukung dan membangun sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua. Aamiin

‫والّسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Bekasi, Oktober 2021

[i]
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................II

BAB I ................................................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................................... 1
C. TUJUAN..................................................................................................................................................... 1

BAB II ............................................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ................................................................................................................................................. 2

A PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING .............................................................................2


B. FUNGSI DAN TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING....................................................................... 3
C. PRINSIF- PRINSIF BIMBINGAN DAN KONSELING ............................................................................... 7

BAB III .............................................................................................................................................................. 9

PENUTUP ......................................................................................................................................................... 9

1. KESIMPULAN ............................................................................................................................................ 9
2. SARAN....................................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................... 10

[ii]
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang terintegrasi dalam keseluruhan proses
belajar mengajar. Kegiatan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan proses belajar mengajar secara keseluruhan. Kegiatan bimbingan dan konseling pada dasarnya
adalah usaha yang dilakukan oleh guru pembimbing bersama siswa untuk mencapai kemadirian dalam
keseluruhan proses kehidupan, baik sebagai individu, anggota kelompok, keluarga atau masyarakat pada
umumnya
Tujuan bimbingan dan konseling dapat dibagi pada untuk sekolah, untuk siswa, untuk guru, untuk
orang tua.Dan fungsi bimbingan dan konseling untuk pemahaman, pencegahan, pemeliharaan,
pengembangan, dan pengentasan. Tujuan dalam konseling agar klien memperoleh pemahaman dirinya,
mengarahkan dirinya, sehingga mencapai aktualisasi diri yang pada gilirannya mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan dimana ia berada.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud bimbingan dan konseling?
2. Apa fungsi dari bimnbingan dan konseling?
3. Apa tujuan dari bimbingan dan konseling ?
4. Apa sajakan prinsif-prinsif dari bimbingan dan konseling?

C. TUJUAN PENULIS
1. Mengetahui dan memahami tentang pengertian bimbingan dan konseling
2. Mengetahui apa fungsi dari bimbingan konseling
3. Memahami tujuan dan prinsif-prinsif dari bimbingan dan konseling

[1]
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING


Sebelum membahas lebih jauh tentang konsep dasar bimbingan dan konseling, kami akan
memaparkan terlebih dahulu pengertian bimbingan dan konseling.

Apa itu yang di maksud bimbingan?


Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan
pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada
sekolah, keluarga dan mesyarakat.
Bimbingan yang di maksud adalah bantuan yang diberikan Guru kepada siswa untuk
mengatur atau mengembangkan pandangan hidupnya sehingga mampu membuat keputusan
sendiri dan menanggung bebannya sendiri Konsep bimbingan tak lepas dari kata konseling.

Apa juga yang di maksud konseling?


Konseling memiliki pengertian yang sama dengan bimbingan. Bedanya konseling lebih
bersifat individual dan professional antara konselor yang terlatih dengan klien. untuk
membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya.
Sebelumnya, istilah "Bimbingan" berdiri sendiri sama sekali tidak mengandung pengertian
konseling. Kemudian periode berikutnya Kata "Bimbingan" dan "Konseling" (BK) di gunakan
bersamaan meskipun maknanya menjadi ambigu karena dalam satu kata berisi dua makna.
Kemudian mengalami perkembangan lanjutan hingga istilah "konseling" berdiri sendiri
sekaligus dia memuat pengertian bimbingan juga di dalamnya.
Menurut Prayitno (2004), bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk
peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang
secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi
individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku yang efektif,
pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat individu dalam
lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses perkembangan individu,
yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan melalui interaksi yang sehat dan
produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas dan tanggung jawab yang penting untuk

2
mengembangkan lingkungan, membangun interaksi dinamis antara individu dengan
lingkungan, membelajarkan individu untuk mengembangkan, merubah dan memperbaiki
perilaku.

B. FUNGSIN DAN TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Fungsi bimbingan dan konseling.
Seberapa pentingkah pelaksanaan bk di sekolah?
Proses bimbingan dan konseling disekolah dapat berhasil apabila mempunyai tujuan yang
jelas yang akan dicapainya. Tujuan diberikannya pelayanan bimbingan adalah agar individu
dapat merencanakan kegiatan penyelesaian studi, mengembangkan seluruh potnsi yang
dimilikinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,
menghadapi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam masa pendidikannya.
Layanan bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peran yang sangat penting. Oleh
karena itu, sebelum kita membahas lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui fungsi,
prinsip, dan asas bimbingan dan konseling.

Fungsi Bimbingan dan Konseling Uman Suherman yang dikutip oleh Sudrajat (2008)
mengemukakan sepuluh fungsi bimbingan dan konseling, yaitu:
1) Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
secara dinamis dan konstruktif;

2) Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya,
supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada
konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan
dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan
bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam
rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya: bolos sekolah,
bullying, bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan
pergaulan bebas (free sex);

3
3) Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih
proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan
personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau
bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan
berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi
kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata;
4)Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah
mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik
yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching;
5) Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan
karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam
maupun di luar lembaga pendidikan;
6) Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan
terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan
menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat
membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan
menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembela jaran, maupun
menyusun bahan pela jaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseling;
7) Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif;
8) Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbinga dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli
supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga
dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif;
9) Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek
dalam diri konseling

4
10) Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam
dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan
menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui
program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat
konseling.

2. Tujuan bimbingan dan konseling


Bila kita teliti pengertian bimbingan dan konseling terdahulu, maka pada prinsipnya
tujuan bimbingan dan konseling secara umum dan luas adalah untuk membantu individu
dalam mencapai kebahagian hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif di
masyarakat, hidup bersama individu lain serta harmoni antara cita-cita dengan kemampuan
yang ada.
Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terbatas pada siswa-siswa saja tetapi
mencakup keseluruhan masyarakat sekolah pada umumnya yaitu untuk kepentingan
sekolah, siswa, guru, orang tua siswa.

Tujuan bimbingan dan konseling untuk kepentingan sekolah meliputi :

 Menyusun dan menyesuaikan data tentang siswa


 Sebagai penengah antara sekolah dan masyarakat
 Mengadakan penelitian tentang siswa dan latar belakang siswa
 Menyelenggarakan program tes
 Membantu menyelenggarakan kegiatan penataran bagi guru dan staf lainnya
 Menyelenggarakan pendidikan lanjutan bagi siswa yang sudah tamat

Tujuan bimbingan dan konseling untuk kepentingan siswa meliputi:

 Membantu siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dipunyai
 Membantu sosialisasi dan sensitifikasi siswa terhadap kebutuhannya
 Mambantu siswa untuk mengembangkan motif dan motivasi belajar
 Memberikan dorongan dalam mengarahkan diri, pemecahan masalah, dan
pengambilan keputusan dalam pendidikan
 Mengembangkan sikap dan nilai secara menyeluruh serta puas dengan kedaaan
hidup

5
 Membantu siswa dalam memahami tingkah laku manusia
 Membantu siswa dalam memperoleh kepuasan diri
 Membantu siswa untuk seimbang dalam aspek jasmani, rohani, emosi, dan social
 Membantu siswa mendapat kesempatan dalam mengembangkan potensinya di
lingkungan dan di masyarakat.

Tujuan bimbingan dan konseling untuk guru meliputi :

 Membantu guru dalam keseluruhan program pendidikan


 Membantu guru dalam usaha memahami perbedaan individu siswa
 Merangsang dan mendorong penggunaan prosedur dan tekhnik bimbingan
 Membantu dan mengenalkan pentingnya ketertiban diri dalam keseluruhan program
pendidikan
 Membantu guru dalam berkomunikasi dengan siswa

Tujuan bimbingan dan konseling untuk kepentingan orang tua siswa:

 Membantu orang tua dalam menghadapi masalah hubungan antara siswa dengan
keluarga
 Membantu dalam memperoleh pengertian tentang masalah siswa serta bantuan yang
dapat diberikan
 Membina hubungan baik antara keluarga dan sekolah
 Membantu memberikan pengertian terhadap orang tua tentang program pendidikan
pada umumnya

Sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa kegiatan bimbingan dan konseling
dilaksanakan dengan tujuan layanan, maka tujuan bimbingan dan konseling untuk setiap
layanan disesuaikan dengan layanan yang diberikan.Contoh layanan orientasi ditujukan
agar siswa dapat berorientasi pada situasi baru yang dialaminya.

6
C. PRINSIF-PRINSIF BIMBINGAN DAN KONSELING .

Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fundasi atau landasan
bagi pelayanan bimbingan prinsip-prinsip itu adalah :

1. Bimbingan dan konseling diperuntukan bagi semua konseli. prinsip ini


berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli, baik yang tidak
bermasalah maupun yang bermasalah, baik pria maupun wanita, baik
anak-anak,remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam
bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan
(kuratif), dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan.

2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat


unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk
memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa
yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya
menggunakan teknik kelompok.

3. Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang
memiliki presepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang
sebagai satu cara yang menekankan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan
tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan
dan kesuksesan,karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangfan yang
positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.

4. Bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama. Bimbingan bukan hanya tugas
atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala sekolah atau
madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai team
work.

5. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan


konseling. Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan
pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan

7
informasi dan nasehat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam
mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya dan bimbingan
memfasilitasi konseli untuk mempertimbangkannya, menyesuaikan diri, dan
menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat.

6. Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting kehidupan.


Pemberikan pelayanan tidak hanya berlangsung di sekolah atau madrasah, tetapi juga
dilingkungan keluarga,perusahaan, atau industri, lembaga pemerintahan atau swasta,
dan masyarakat pada umumnya.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Bimbingan adalah proses bantuan yang terus menerus dan sistematis yang diberikan oleh
pembimbing yaitu orang yang ahli dalam bimbingan kepada individu yang dibimbing yaitu
individu yang normal maupun yang berkelainan agar dapat mencapai kemandirian dan dapat
memahami dirinya, menerima dirinya, mengarahkan dirinya sehingga mencapai tingkat
perkembangan yang optimal dan penyesuaian dengan lingkungan yang baik.

konseling merupakan proses pemberian bantuan kepada seseorang atau kelompok klien yang
sedang mengalami masalah melalui pertalian hubungan wawancara yang akrab sehingga ia
berani mengambil keputusan. Tujuan dalam konseling agar klien memperoleh pemahaman
dirinya, mengarahkan dirinya, sehingga mencapai aktualisasi diri yang pada gilirannya mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia berada.

Adapun arah pelayanan bimbingan dan konseling yaitu pelayanan dasar, pelayanan
pengembangan, pelayanan arah peminatan, palayanan teraputik, dan pelayanan diperluas.

B. SARAN
Hendaknya pelaksanaan program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara
optimal sesuai dengan agenda-agenda yang sudah dibuat agar dapat di laksanakan dan dapat
membantu peserta didik untuk mampu mengarahkan perilakunya ke hal-hal positif sehingga
mampu membentuk karakter dan kepribadian peserta didik yang baik.
Alhamdulillah, Akhirnya dengan doa dan usaha, kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami berharap supaya makalah ini dapat berguna dan dapat dimanfaatkan oleh kalangan
banyak. Dan kami berharap kritik dan saran dari dosen pembimbing dan teman-teman sekalian.
Terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Fenti Hikmawati, M.Si., Bimbingan Konseling, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, cet.
Pertama, 2010), hlm. 53-54
Suherman , Uman.pdf-file.
http://www.anakciremai.com/2008/11/makalah-ilmu-pendidikan-tentang-
konsep.html (diakses pada tanggal 5/4/2012)
http://dewi-dewilin.blogspot.com/2010/09/kedudukan-bimbingan-dan-konseling-
dalam.html (diakses pada tanggal 7/4/2012)
http://akhmadharumbko9unm.blogspot.com/2011/02/konsep-dasar-bimbingan-dan-
konseling.html (Diakses pada tanggal 6/4/2012)
http://bravetotry.wordpress.com/2011/02/20/konsep-dasar-bimbingan-konseling/ (diakses
pada tanggal 6/4/2012)
http://www.bantangul.com/2011/07/konsep-dasar-konseling.html (diakses pada tanggal
6/4/2012)

[1] http://www.bantangul.com/2011/07/konsep-dasar-konseling.html (diakses pada tanggal


6/4/2012)

[2]http://www.anakciremai.com/2008/11/makalah-ilmu-pendidikan-tentang-
konsep.html (diakses pada tanggal 5/4/2012)
[3] Dr. Fenti Hikmawati, M.Si., Bimbingan Konseling, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
cet. Pertama, 2010), hlm. 53-54

[4] http://bravetotry.wordpress.com/2011/02/20/konsep-dasar-bimbingan-konseling/ (diakses


pada tanggal 6/4/2012)

[5] http://dewi-dewilin.blogspot.com/2010/09/kedudukan-bimbingan-dan-konseling-
dalam.html (diakses pada tanggal 7/4/2012)

[6] Uman Suherman.pdf-file.

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai