Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING
PENGERTIAN,TUJUAN,ASAS, DAN RUANG LINGKUP

Dosen Pengampu : Nur Aisyah

DI SUSUN OLEH :
Tiara Syahvira 221434044
Shella Ananda 221434002
Siti Nopriyanti 221434048
Jihan Irtama 221434011

Program Studi S-1 PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

Fakultas KIP (Keguruan Ilmu Pendidikan)

Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

2024/2025
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,serta

mari sama-sama kita panjatkan puji syukur atas kehadirat- Nya, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah yang membahas khusus tentang “Pengertian,Tujuan ,Asas,Dan Ruang Lingkup

Mengenai Bimbingan Konseling”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberi kemudahan

untuk menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik

dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka

kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki

makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

baik untuk menambah pengetahuan kami dan pembaca.

MEDAN, 08 FEBRUARI 2024

KELOMPOK 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...…ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….iii

BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..........1

A. Latar Belakang Masalah…………………………..………………………………………..…1


B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………….…2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………..….………2

BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………….………3

A. Pengertian Bimbingan Dan Konseling……………………………………….…………….…3


B. Tujuan Bimbingan Konseling………………………………………………………………...5
C. Asas –Asas Bimbingan Konseling……………………………………………………………7
D. Ruang Lingkup Bimbingan Konseling………………………………….…………………….9

BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………………………13

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………….….13
B. Saran…………………………………………………………………………………………13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….………….14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bimbingan dan konseling adalah merupakan sebuah proses tolong menolong antara individu

satu dengan individu yang lain untuk memahami diri mereka sendiri. Bimbingan dan

konseling ada untuk menolong pelajar memahami berbagai pengalaman diri, peluang yang

ada serta pilihan yang terbuka untuk mereka dengan menolong mereka mengenal, membuat

interpretasi dan bertindak terhadap kekuatan sendiri, dan bersumber dari diri mereka dan

bertujuan untuk mempercepat perkembangan diri pelajar.

Potensi peserta didik yang harus dikembangkan bukan hanya menyangkut masalah

kecerdasan dan keterampilan, melainkan menyangkut seluruh aspek kepribadian. Sehubungan

dengan hal tersebut, guru tidak hanya dituntut untuk memiliki pemahaman atau kemampuan

dalam bidang belajar dan pembelajaran tetapi juga dalam bidang bimbingan dan konseling.

Dalam UU No. 14 tahun 2015 pasal 1 yang menyatakan bahwa “guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.

Dalam pendidikan, konselor sekolah sebagai individu yang tidak diharapkan bertindak

sebagai hakim atau penilai. Konselor berbeda dengan guru, pengurus sekolah dan orang tua

dalam tugasnya di sekolah. Konselor tidak bertanggung jawab seperti guru untuk memastikan

1
bahwa pelajar mencapai dalam bidang akademik. Oleh karena itu konselor mampu untuk

mengadakan hubungan yang harmonis sehingga tercapai pertumbuhan dan perkembangan

pelajar. Seorang konselor dalam pelayanan bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan

profesional, oleh sebab itu seorang konselor harus bisa memahami tujuan pelayanan

bimbingan konseling dari berbagai aspek ,asas- asas, dan ruang lingkup yang mencakup

bimbingan konseling baik di lingkungan dalam ataupun luar sekolah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, di tentukan bahwa yang menjadi rumusan

masalah dalam makalah ini adalah:

1. Jelaskan definisi dari bimbingan dan konseling?

2. Tujuan bimbingan dan konseling dari berbagai aspek?

3. Jelaskan asas-asas yang berkenaan dengan pekerjaan bimbingan dan konseling?

4. Jelaskan apa saja ruang lingkup yang mencakup bimbingan konseling?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui definisi bimbingan dan konseling.

2. Untuk mengetahui tujuan bimbingan konseling dari berbagai aspek.

3. Untuk mengetahui asas- asas apa saja yang berkenaan dalam bimbingan konseling

4. Untuk mengetahui dan memahami ruang lingkup dalam pelayanan bimbingan

konseling di sekolah dan diluar sekolah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Dan Konseling


Dalam kehidupan sehari-hari peristiwa bimbingan setiap kali dapat terjadi, baik di sekolah, di
rumah maupun dalam kehidupan masyarakat seperti guru membimbing murid-muridnya, orang
tua membimbing anak-anaknya, para pemimpin membimbing warga yang dipimpinnya melalui
berbagai kegiatan. Proses bimbingan dapat pula terjadi melalui media cetak maupun media
elektronik. Semua bimbingan yang terlaksana seperti itu dapat disebut sebagai bimbingan informal
yang bentuk, isi, dan tujuan serta aspek penyelenggaraan tidak terumuskan secara nyata.

 Makna Bimbingan

Secara etimologis kata “guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti
menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya, secara
umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan.

Menurut beberapa ahli adapun definisi yang berbeda-beda mengenai makna bimbingan ,kami
menulis tiga pendapat ahli mengenai definisi bimbingan yaitu :

o Bimbingan sebagai pertolongan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam hal
membuat pilihan-pilihan penyesuaikan diri dan pemecahan problem-problem Tujuan
bimbingan ia membantu orang tersebut untuk tumbuh dalam hal kemandirian1.
o Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa, agar yang
dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan
memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan, berdasarkan
norma-norma yang berlaku.2
o Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang laki-laki atau perempuan yang
memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap
usia untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan
hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri.3

Jadi bimbingan bisa berarti bantuan yang diberikan pembimbing kepada individu agar individu
yang dibimbing mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi

1
Arthur J.Jones (dalam Halen 2002:4)
2
Prayitno (2004:99)
3
Crow & Crow 1960 (dalam prayitno 2004:94)
3
dan pemberian nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang
berlaku.

 Makna Konseling

Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang berarti “to give advice” yaitu
memberi saran atau nasehat (Hallen 2002:9) seperti kata bimbingan, maka kata konseling memiliki
definisi yang berbeda-beda diantaranya:

Menurut beberapa ahli adapun definisi yang berbeda-beda mengenai makna bimbingan ,kami
menulis tiga pendapat ahli mengenai definisi bimbingan yaitu :

o Konseling dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua individu, dimana
yang seorang (yaitu konselor) berusaha membantu yang lain (yaitu klien) untuk mencapai
pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang
dihadapinya pada waktu yang akan datang.4

o Konseling adalah relasi pribadi yang dinamik antara dua orang yang berusaha
memecahkan sebuah masalah dengan mempertimbangkannya bersama sama, sehingga
pada akhirnya orang yang lebih muda atau orang yang mempunyai kesulitan yang lebih
banyak diantara kedua, dibantu oleh untuk memecahkan masalahnya berdasarkan
penentuan diri sendiri.5

o Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada individu untuk memecahkan


masalah kehidupannya dengan cara wawancara dan dengan cara yang sesuai dengan
keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.6

Jadi konseling bisa berarti kontak hubungan umbal balik antara dua orang (konselor dan klien)
untuk menangani masalah klien, yang didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang laras dan
integrasi, berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien.

Berdasarkan makna bimbingan dan konseling diatas, dapat dirumuskan makna bimbingan dan
konseling sebagai berikut:

Bimbingan dan Konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh
pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan
timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan
menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri. Atau proses pemberian

4
Roehman Natawidjaja (1987:32)
5
C.G. Wrenn 1951 (dalam M. Surya, 1988:54)
6
Bimo Walgito (2010:8)
4
bantuan atau pertolongan yang sistematis dari pembimbing (konselor) kepada konseli (siswa)
melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya untuk mengungkap
masalah konseli sehingga konseli mampu melihat masalah sendiri, mampu menerima dirinya
sendiri sesuai dengan potensinya, dan mampu memecahkan sendiri masalan yang dihadapinya.

B. Tujuan Bimbingan Dan Konseling


Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling berkenaan dengan perilaku, oleh sebab itu tujuan
bimbingan dan konseling adalah dalam rangka: pertama. Membantu mengembangkan kualitas
kepribadian individu yang dibimbing atau dikonseling. Kedua, membantu mengembangkan
kualitas kesehatan mental klien. Ketiga, membantu mengembangkan perilaku yang lebih efektif
pada diri individu dan lingkungannya. Keempat, membantu klien menanggulangi problema hidup
dan kehidupannya secara mandiri.
Adapun tujuan bimbingan dan konseling menurut para ahli yang menyatakan bahwa :

“Bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam
kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan dan interpretasi, pilihan, penyesuaian
dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya”.7

Bimbingan Konseling (BK) juga memiliki tujuan yang luas dan mencakup berbagai aspek
kehidupan individu. Berikut adalah beberapa tujuan bimbingan dan konseling dari berbagai aspek.

Aspek Pribadi

 Memahami diri sendiri: BK membantu individu untuk memahami potensi, bakat, minat,
kelemahan, dan nilai-nilai yang mereka miliki.
 Mengembangkan potensi diri: BK membantu individu untuk mengembangkan bakat dan
minat mereka secara optimal.
 Meningkatkan kepercayaan diri: BK membantu individu untuk meningkatkan rasa percaya
diri dan harga diri mereka.
 Membentuk kepribadian yang sehat: BK membantu individu untuk mengembangkan
kepribadian yang sehat dan seimbang.
 Meningkatkan kualitas hidup: BK membantu individu untuk meningkatkan kualitas hidup
mereka secara keseluruhan.

Aspek Belajar

 Meningkatkan kemampuan belajar: BK membantu individu untuk mengembangkan


keterampilan belajar yang efektif.

7
Prayitno (2004:114)

5
 Meningkatkan motivasi belajar: BK membantu individu untuk meningkatkan motivasi
belajar mereka.
 Memilih program studi yang tepat: BK membantu individu untuk memilih program studi
yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
 Mengatasi kesulitan belajar: BK membantu individu untuk mengatasi kesulitan belajar
yang mereka alami.
 Mencapai prestasi belajar yang optimal: BK membantu individu untuk mencapai prestasi
belajar yang optimal.

Aspek Karir

 Mengembangkan kesadaran karir: BK membantu individu untuk memahami berbagai


pilihan karir yang tersedia.
 Memilih karir yang tepat: BK membantu individu untuk memilih karir yang sesuai dengan
minat, bakat, dan kemampuan mereka.
 Mengembangkan keterampilan kerja: BK membantu individu untuk mengembangkan
keterampilan kerja yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja.
 Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja: BK membantu individu untuk
mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja dengan sukses.
 Mencapai kepuasan karir: BK membantu individu untuk mencapai kepuasan dalam karir
mereka.

Aspek Sosial

 Mengembangkan keterampilan sosial: BK membantu individu untuk mengembangkan


keterampilan sosial yang efektif.
 Membangun hubungan sosial yang sehat: BK membantu individu untuk membangun
hubungan sosial yang sehat dengan orang lain.
 Menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial: BK membantu individu untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan sosial yang baru.
 Mengatasi masalah sosial: BK membantu individu untuk mengatasi masalah sosial yang
mereka alami.
 Mengembangkan sikap toleransi dan saling pengertian: BK membantu individu untuk
mengembangkan sikap toleransi dan saling pengertian dengan orang lain.

Aspek Emosional

 Meningkatkan kesehatan mental: BK membantu individu untuk meningkatkan kesehatan


mental mereka.
 Mengatasi stres dan kecemasan: BK membantu individu untuk mengatasi stres dan
kecemasan yang mereka alami.

6
 Mengembangkan coping skills: BK membantu individu untuk mengembangkan coping
skills untuk menghadapi berbagai situasi yang sulit.
 Meningkatkan kebahagiaan: BK membantu individu untuk meningkatkan kebahagiaan dan
kesejahteraan mereka.

Tujuan Bimbingan dan Konseling adalah untuk membantu individu mencapai pengembangan diri
secara optimal di semua aspek kehidupan. BK dapat membantu individu untuk memahami diri
sendiri, mengembangkan potensinya, mengatasi masalah, dan mencapai kebahagiaan dalam hidup.

C. Asas – Asas Bimbingan Konseling

Dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling, ada asas-asas yang dalam
melakukannya, yaitu ketentuan yang harus diterapkan dalam pelaksanaan pelayanan itu. Asas-asas
yang di maksudkan adalah asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian,
kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian,alih tangan kasus dan tut wuri
handayani. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diuraikan secara terperinci masing-masing asas
tersebut sebagai berikut:

1. Asas kerahasiaan, konselor dituntut dan bertanggung jawab atas kerahasiaan data dan
keterangan klien yang menjadi sasaran layanan, data dan keterangan tidak boleh dan tidak
layak diketahui oleh pihak lain selain konselor dan klien.
2. Asas kesukarelaan, yaitu menghendaki adanya kesukarelaan klien untuk mengikuti,
menjalani layanan yang diperlukan baginya.
3. Asas keterbukaan, yaitu agar menghendaki klien untuk bersifat terbuka dan tidak berpura-
pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam
menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna untuk pengembangan
dirinya.
4. Asas kekinian, menghendaki agar klien bimbingan dan konseling untuk permasalahan
klien yang sekarang. Layanan yang berkenaan dengan masa depan atau kondisi masa lalu
dilihat dampak dan kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.
5. Asas kemandirian, yaitu menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni
klien diharapkan menjadi individu yang mandiri dengan ciri mengenal dan menerima diri
sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta
mewujudkan diri sendiri, konselor hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan

7
bimbingan dan konseling yang di selenggarakannya bagi perkembangan kemandirian
peserta didik.
6. Asas kegiatan, yaitu menghendaki agar klien berpartisipasi secara aktif di dalam
penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling.
7. Asas kedinamisan, usaha pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya
perubahan pada diri klien, yaitu perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Perubahan
ini tidaklah sekedar mengulang hal yang sama, yang bersifat monoton, melainkan
perubahan yang selalu menuju ke sesuatu pembaharuan, sesuatu yang lebih maju, dinamis
sesuai dengan arah perkembangan klien yang dikehendaki.
8. Asas keterpaduan, pelayanan usaha bimbingan dan konseling berusaha memadukan
berbagai aspek kepribadian klien, disamping keterpaduan pada diri klien, juga harus
diperhatikan keterpaduan isi dan proses layanan yang diberikan.Untuk terselenggaranya
asas keterpaduan, konselor perlu memiliki wawasan yang luas tentang perkembangan klien
dan aspek-aspek lingkungan klien, serta berbagai sumber yang dapat dipergunakan untuk
menangani masalah klien, dan semuanya dipadukan dalam keadaan serasi dan saling
menunjang dalam upaya bimbingan dan konseling.
9. Asas kenormatifan, yaitu usaha bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan dengan
norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari norma agama, norma adat, norma hukum
Negara, norma ilmu, maupun kebiasaan sehari-hari. Kenormatifan ini diterapkan terhadap
isi maupun proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
10. Asas keahlian, usaha bimbingan dan konseling perlu di lakukan asas ke ahlian secara
teratur dan sistematik dengan menggunakan prosedur, teknik, alat yang memadai. Untuk
itu para konselor perlu mendapat latihan secukupnya baik teori dan praktik, sehingga akan
dicapai keberhasilan usaha pemberian layanan yang terbaik..
11.Asas alih tangan, dalam pemberiaan layanan bimbingan dan konseling, asas alih tangan
jika konselor sudah mengarahkan segenap kemampuannya untuk membantu klien, namun
klien belum dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan, maka konselor dapat mengirim
klien tersebut kepada petugas, badan atau lembaga yang lebih ahli.
12. Asas tutwuri handayani, asas ini menunjukkan pada suasana umum yang hendaknya
tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antara konselor dan klien. Asas ini menuntut
agar pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan pada waktu klien

8
mengalami masalah dan menghadap konselor saja, namun diluar hubungan proses bantuan
bimbingan dan konseling pun hendaknya dirasakan adanya dan manfaatnya pelayanan
bimbingan dan konseling itu.

D. Ruang Lingkup Pelayanan BK Di Sekolah Dan Luar Sekolah


Ruang lingkup bimbingan dan konseling di sekolah mencakup upaya bantuan yang meliputi
bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier. Adapun
penjabarannya adalah:

 Bidang Bimbingan Pribadi

Dalam bimbingan pribadi, membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani.

 Bidang Bimbingan Sosial

Dalam bidang bimbingan sosial, membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan
sosial yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.Berarti
bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi pergumulan- pergumulan
dalam dirinya sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran
nafsu seksual dan sebagainya, serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan
sesama di berbagai lingkungan (Pergaulan Sosial).

 Bidang Bimbingan Belajar

Dalam bidang bimbingan belajar, membantu siswa mengembangkan diri,sikap dan kebiasaan
belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan danketerampilan serta menyiapkannya
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.Bimbingan belajar atau akademik ialah bimbingan
dalam menemukan cara belajar yang tepat dalam memillih program studi yang sesuai dan
dalammengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan brelajar di
suatu instansi pendidikan.

9
 Bidang Bimbingan Karier

Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam
memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentuserta membekali dirinya supaya siap
memangku jabatan itu, dan menyesuaikandiri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan
yang telah dimasuki.

Ruang lingkup berarti persekitaran, sekitar yang ada dalam lingkungan. Ruang lingkup bimbingan
dan konseling dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu:

1.Ruang Lingkup dari segi Pelayanan:

 Pelayanan Bimbingan Konseling di Sekolah;

Keterkaitan antara bidang pelayanan bimbingan konseling dan bidang- bidang lain. Terdapat tiga
bidang pelayanan pendidikan yaitu;

a) Bidang kurikulum dan pengajaran, meliputi semua bentuk pengembangan dan kurikulum,
serta pelaksanaan pengajaran yaituketerampilan, sikap dan kemampuan berkomunikasi
peserta didik.
b) Bidang administrasi dan kepimpinan, yaitu bentuk-bentuk kegiatan perencanaan,
pembiayaan, prasarana, dan pengawasan.
c) Bidang kesiswaan, yaitu bidang yang meliputi berbagai fungsi dankegiatan yang mengacu
kepada pelayanan kesiswaan secara individual

 Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Luar Sekolah

1) Bimbingan dan konseling keluarga mutu kehidupan di dalam masyarakat sebagian besar
ditentukan oleh mutu keluarga. Pelayanan Bimbingan Konseling keluarga bertujuan
menangani permasalahan dalam sesebuah keluarga seperti perceraian dan sebagainya. Ada
pun masalah yang mempengaruhi struktur dan kondisi keluarga, yaitu meningkatnya
perceraian, kedua orang tua bekerja, pengangkatan anak, emansipasi pria dan wanita,
dankebebasan hubungan seksual. Selain itu juga meningkatnya kesadarantentang anak-

10
anak cacat, depresi dan bunuh diri, sempitnya lapangan pekerjaan menambah unsur-unsur
yang mempengaruhi kehidupan keluarga. Permasalahan itulah yang mengundang
berperannya bimbingan dan konseling ke dalam keluarga.

2) Bimbingan dan konseling dalam lingkungan yang lebih luas permasalahan yang dialami
oleh masyarakat tidak hanya terjadi dilingkungan sekolah dan keluarga saja, melainkan
juga di luar keduanya.Oleh karena itu, disana diperlukan jasa bimbingan dan konseling.

2. Ruang Lingkup dari Segi Fungsi

Fungsi Bimbingan Konseling dikelompokkan menjadi empat fungsi pokok, antara lain :

a) Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseliagar


memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya pendidikan
pekerjaan, dan norma agama agar dapat beradaptasi dengan lingkungan.
b) Fungsi pencegahan, berfungsi agar klien tidak memasuki ketegangan ataupun gangguan
tingkat lanjut dari hidupnya agar tidak memasuki hal-hal yang berbahaya tingkat lanjut,
yang mana perlu pengobatan yang rumit pula.
c) Fungsi pengentasan, yaitu sebagaimana diketahui dalam bimbingan dankonseling,
konselor bukan ditugaskan untuk mengental dengan menggunakan
d) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, berarti memelihara segala yang baik yang ada
pada diri individu, baik hal yang merupakan pembawaan,maupun dari hasil penembangan
yang telah dicapai selama ini. Dalam bimbingan dan konseling, funsi pemeliharaan dan
pengembang dilaksanakanmelalui berbagai peraturan,kegiatan dan program.

3. Ruang Lingkup dari Segi Sasaran

Dan segi sasarannya, bimbingan dan konseling di sekolah diperuntukkan bagi seluruh siswa
dengan tujuan agar siswa secara perseorangan mencapai perkembangan optimal melalui
kemampuan pengungkapan-pengenalan- penerimaan diri dan lingkungan, pengambilan keputusan,

11
pengarahan diri, dan perwujudan diri. Dalam hal tertentu, sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi,akan terdapat prioritas dalam sasaran bimbingan dan konseling tersebut.

a) Perorangan / individual;Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang


membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi
dankecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan
kebutuhan dirinya secara realistik.
b) Kelompok Bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok
individu. Dengan satu kali kegiatan, layanan kelompok itumemberikan manfaat atau jasa
kepada sejumlah orang.

4.Ruang Lingkup dari segi Masalah

Dari segi masalah yang dihadapi, ruang lingkup BK antara lain:

a) Bimbingan Konseling Pendidikan: Siswa, prestasi, pergaulan, dan lain-lainPengembangan


kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.Bimbingan sosial-pribadi-emosional yaitu
jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-
masalah sosial- pribadi-emosional seperti: masalah pergaulan, penyelesaian konflik,
penyesuaian diri, dan sebagainya.
b) Bimbingan Konseling Karir: Pekerja, motivasi, dan lain-lain.Pengembangan karir, yaitu
bidang pelayanan yang membantu peserta didikdalam memahami dan menilai informasi,
serta memilih dan mengambil keputusan karir.

5.Ruang Lingkup dari segi Sosial Budaya

Adapun ruang lingkup dari segi sosial budaya adalah pengembangan kehidupansosial, yaitu bidang
pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahamidan menilai serta mengembangkan
kemampuan hubungan sosial yang sehat danefektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan
warga lingkungan sosialyang lebih luas.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan definisi Bimbingan dan Konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan
yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap
muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan atau
kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya
sendiri.Tujuan dari bimbingan konseling ini juga banyak terdapat di aspek kehidupan seperti aspek
pribadi,belajar karier,sosial dan emosional. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, ada asas-
asas atau ketentuan yang harus diterapkan dalam pelaksanaan pelayanan tersebut. Asas-asas yang
di maksudkan adalah asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian,
kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian,alih tangan kasus dan tut wuri
handayani. Adapun yang menjadi cakupan atau ruang lingkup bimbingan dan konseling di sekolah
untuk upaya bantuan yang meliputi bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan
belajar dan bimbingan karier. Hal tersebut bisa didasarkan pada beberapa pendekatan seperti dari
segi pelayanan, fungsi, sasaran,masalah, dan sosial budaya.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini, tentu masih ada kekurangan yang hendaknya penulis dapat
perbaiki, mulai dari sistematika, kajian teori, dan kurangnya referensiyang menentukan kualitas
makalah ini ke depannya. Oleh karena itu, kritik dansaran dari para pembaca atas terbitnya
makalah ini penulis harapkan dalam rangkaevaluasi dan demi peningkatan kualitas penulisan ke
depannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Deni Febrini, S.Ag., M.Pd. (2020). Bimbingan & Konseling. Kota Bengkulu: CV Brimedia Global.
Dr.Fenti Hikmawati,M.Si. (2010). Bimbingan & Konseling Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Drs.Suhertina,M.Pd. (2014). DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. Kota Pekan Baru: CV.
MUTIARA PESISIR SUMATRA.
Prof.Drs. H. Prayitno,M.Se.,Ed.&Drs.Eman Amti. (2013). Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling.
Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Ramlah. (2021). PENTINGNYA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BAGI PESERTA DIDIK.
JURNAL AL-MAU’IZHAH , 70-76.

14

Anda mungkin juga menyukai