Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT DAN BIMBINGAN KONSELING

Dosen Pengampu:
Richo Surya Pradana S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Adhella Putri Anugrahi (21090000180)
2. Yuliana (21090000159)
3. Tathira Mayasari Hi Mahmud (21090000199)
4. Clara Lastriani Bria (21090000189)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hakikat Bimbingan dan
Konseling Sekolah” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak
Richo Surya Pradana S.Pd., M.Pd. pada mata kuliah Bimbingan Konseling Sekolah . Makalah
ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Saya ucapkan terima kasih kepada beberapa
pihak dengan bantuan dari mereka kami dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.

Untuk itu, saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Richo Surya Pradana S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah Bimbingan Konseling
Sekolah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Malang, 15 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover.......................................................................................................................1

Kata Pengantar......................................................................................................2

Daftar Isi.................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................5

1.3 Tujuan...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Bimbingan Konseling.....................................................................6

2.2 Tujuan Bimbingan Konseling.......................................................................7

2.3 Fungsi Bimbingan Konseling di Sekolah.....................................................7

2.4 Manfaat Bimbingan Konseling Sekolah.......................................................8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................................10

3.1 Saran.............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

3
BAB I

PENDAHALUAN

1.1 Latar belakang

Kemajuan berfikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya telah mendorong
terjadinya globalisasi. Situasi ini membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka
peluang bagi manusia untuk mencapai status dan tingkat kehidupan yang lebih baik.
Dampak positif dari kondisi global telah mendorong manusia untuk terus berpikir
meningkatkan kemampuan dan tidak puas terhadap apa yang dicapainya pada saat ini.
Adapun dampak negatif dari globalisasi tersebut adalah 1 keresahan hidup di kalangan
masyarakat yang semakin meningkat karena banyaknya konflik stres kecemasan dan
frustasi 2 adanya kecenderungan pelanggaran disiplin kolusi dan korupsi makin sulit
diterapkannya ukuran baik jahat serta benar-benar secara lugas adanya ambisi kelompok
yang dapat menimbulkan konflik tidak saja konflik psikis tetapi juga konflik fisik dan 4
pelarian dari masalah melalui jalan pintas yang bersifat sementara juga adiktif seperti
penggunaan obat-obat terlarang.
Kegiatan layanan bimbingan dan konseling di Indonesia lebih banyak dilakukan dalam
kegiatan pendidikan formal di sekolah pada awal tahun 1960 di beberapa sekolah
dilaksanakan program bimbingan yang terbatas pada bagian akademis pada tahun 1964
lahir kurikulum SMA gaya baru dengan keharusan melaksanakan program bimbingan dan
penyuluhan titik tetapi program ini tidak berkembang karena kurang persiapan masyarakat
terutama kurangnya tenaga pembimbing yang profesional untuk mengatasi masalah
tersebut maka pada dasawarsa 60-an fakultas perguruan dan ilmu pendidikan dan
diteruskan oleh instituan dari ilmu pendidikan 1963 membuka jurusan penyuluhan yang
sekarang dikenal di Universitas pendidikan Indonesia upi dengan menjelaskan psikologi
pendidikan dan bimbingan PPB. Selanjutnya pada tahun 2001 terjadi perubahan nama
organisasi ikatan petugas bimbingan Indonesia IPBI menjadi asosiasi bimbingan dan
konseling Indonesia ABKIN pemunculan nama ini dilandasi terutama oleh pemikiran
bahwa bimbingan dan konseling harus tampil sebagai profesi yang mendapat pengakuan
dan kepercayaan publik.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Definisi Bimbingan Konseling Sekolah?


2. Apa tujuan dari Bimbingan Konseling Sekolah?
3. Bagaimana Peranan Bimbingan Konseling pada Siswa di sekolah?
4. Bagaimana manfaat dari bimbingan konseling di sekolah?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Definisi Bimbingan Konseling Sekolah.


2. Untuk mengetahui tujuan dari bimbingan konseling Sekolah.
3. Untuk mengetahui peranan Bimbingan dan Konseling pada siswa di Sekolah.
4. Untuk mengetahui manfaat dari bimbingan Konseling disekolah.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Bimbingan dan Konseling
A. Definisi Bimbingan
Bimbingan secara umum dapat diartikan sebagai bantuan. Namun, tidak semua bantuan
adalah bimbingan. Misalnya seorang kepala sekolah memberikan jawaban kepada para
muridnya saat ujian, supaya muridnya lulus, hal ini tentu saja bantuan, namun itu bukan
bentuk bantuan dalam arti bimbingan. Bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan yang
diberikan oleh seseorang, baik pria ataupun wanita yang telah terlatih dengan baik dan
memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai kepada seorang dari semua usia,
untuk membantunya mengatur kegiatan, keputusan sendiri dan menanggung bebannya
sendiri (Crow dan Crow, dalam Eman Amti 1992:2) Ada pula yang berpendapat bahwa
bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu-individu dalam menentukan
pilihan-pilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian yang bijaksana dengan lingkungan.
Adapun tujuannya adalah untuk mengembangkan setiap individu sesuai dengan
kemampuannya (Jones dalam Djumhur dan M. Surya).

B. Definisi Konseling
Secara terminologi ada beberapa pengertian yang mendefinisikan mengenai konseling
diantaranya:
1. Rogers (1982) mendefinisikan bahwa konseling adalah serangkaian kegiatan
hubungan langsung antar individu, dengan tujuan memberika bantuan kepadanya
dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
2. Bernard & Fullmer, (1969) Mengungkapkan bahwa konseling meliputi pemahaman
dan hubungan individu untuk mengungkapakan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan
potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan
untuk mengapresikan ketiga hal tesrsebut.
3. James Adam mendefinisikan bahwa konseling merupakan suatu pertalian timbal balik
antara dua orang individu di mana seorang Counselor membantu Counsele supaya ia
lebih baik memahami dirinya dalam hubungan dengan masalah hidup yang
dihadapinya pada waktu itu dan waktu yang akan datang. (kutipan Djumhur dan M.
Surya (1975).

6
Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan, maupun kelompok, untuk dapat mampu mandiri dan berkembang secara
optimal pada bidang pribadi, sosial, belajar dan karir melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan

2.2 Tujuan Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan konseling memiliki tujuan penting diantaranya pemberian layanan
bimbingan ialah agar individu dapat merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir serta kehidupannya pada masa yang akan mendatang,
mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin,
menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, serta
lingkungan kerjanya, mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam studi
penyesuaian dengan lingkungan pendidikan masyarakat ataupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan tersebut mereka harus mendapatkan kesempatan mengenal dan
memahami potensi, kekuatan serta tugas-tugasnya. Tujuan Selanjutnya untuk mengenal
dan memahami potensi-potensi yang ada di lingkungannya, mengenal dan menekan tujuan
serta rencana hidupnya dan pencapaian tujuan tersebut, memahami dan mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dihadapinya, menggunakan kemampuannya untuk kepentingan
dirinya dan lembaga masyarakat non menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan
lingkungannya serta mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara
tepat teratur dan optimal.

2.3 Peranan Bimbingan Konseling pada Siswa di sekolah

Bimbingan dan konseling berperan menjadi pusat layanan kesehatan mental bagi siswa,
terutama membantu mengatasi berbagai masalah atau mengembangkan potensi siswa yang
berkaitan dengan pribadi, sosial, belajar, dan juga karier. Jika dikaitkan dengan model
teoritis sekolah sejahtera maka bimbingan dan konseling merupakan sistem yang berusaha
mewujudkan kesejahteraan sekolah terutama pada kesejahteraan siswa. Terdapat beberapa
fungsi bimbingan yaitu sebagai berikut:
a) Fungsi pengembangan merupakan sebuah fungsi bimbingan untuk
mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki individu secara
optimal.

7
b) Fungsi penyaluran yaitu membantu individu dalam memantapkan hal yang
diinginkan sesuai dengan minat bakat keahlian dan ciri-ciri kepribadiannya. Pada
pelaksanaan fungsi ini diperlukan kerjasama antara konselor dengan pendidik
lainnya.
c) Fungsi adaptasi, pelaksana pendidikan mengadaptasikan program pendidikan
terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan dan kebutuhan individu
dengan menggunakan informasi yang sesuai mengenai individu pembimbing atau
konselor dapat membantu para guru atau dosen dalam memperlakukan individu
secara tepat seperti dalam pemilihan dan penyusunan materi perkuliahan
menentukan metode dan proses perkuliahan dapat mengadaptasikan bahan
perkuliahan sesuai dengan kemampuan dan kecepatan individu.
d) Fungsi penyesuaian merupakan fungsi bimbingan dalam membantu individu
menemukan penyesuaian diri dan perkembangannya secara optimal.

2.4 Manfaat Bimbingan Konseling pada Siswa di Sekolah

Bimbingan konseling yang ada di sekolah memberikan manfaat kepada peserta didik
untuk dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi sekolahnya
dan aspek lain dari kehidupan sekolah tentang dirinya. Layanan-layanan yang diberikan
bimbingan dan konseling di sekolah berupa layanan orientasi, layanan informasi, layanan
penempatan dan penyaluran layanan penguasaan konten layanan konseling perorangan dan
layanan bimbingan kelompok. Adapun perbedaan antara layanan bimbingan konseling
perorangan dan layanan bimbingan kelompok antara lain:
1. layanan konseling perorangan bermakna layanan yang diselenggarakan oleh
seorang konselor kepada peserta didik dalam rangka pengentasan masalah
pribadi klien. Pada konseling ini berlangsung secara tatap muka dengan asas-
asas yang harus dijaga oleh konselor untuk menjalin hubungan kepercayaan
peserta didik kepada konselor, melalui pemberian insight kepada peserta didik
untuk dapat memahami permasalahan yang dihadapinya dan menganalisis
sebab akibat sehingga dapat mengambil keputusan serta tindakan yang
seharusnya dilakukan untuk menyelesaikan permasalahannya secara mandiri.
Konselor dalam hari ini sebagai fasilitator sehingga dimungkinkan agar
peserta didik dapat secara mandiri menyelesaikan permasalahannya sendiri
tanpa ada ketergantungan kepada konselor.

8
2. Layanan bimbingan kelompok pada layanan ini hampir sama dengan layanan
konseling perorangan terdapat perbedaannya bimbingan kelompok
dilaksanakan secara kelompok misalnya 2 sampai 6 orang. Layanan hubungan
ini dapat berupa informasi ataupun layanan untuk pengentasan di mana peserta
didik mempunyai suatu permasalahan yang sama atau topik yang sama ini
memungkinkan interaksi antara individu dalam kelompok untuk saling
membantu dengan memberikan pandangan-pandangan akan permasalahan
yang menuju pada suatu pengambilan keputusan sehingga penyelesaian
masalah yang dihadapi masing-masing klien dapat terselesaikan.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa peran aktif dari pimpinan
konseling dapat mewujudkan kondisi sekolah yang kondusif yang membuat pelajar
nyaman dan aman menciptakan hubungan sosial yang positif antara pelajar dan pengajar
ataupun sumber daya yang ada di sekolah, menjadikan pelajar ikut serta berperan dalam
pengembangan potensi dan pribadinya menjadikan pelajar terhindar dari gangguan-
gangguan mental yang dapat mengganggu proses pembelajaran di sekolah cukup
berpengaruh terhadap kesehatan secara fisiologis begitu juga sebaliknya hal ini semakin
memperjelas bahwa seharusnya peran dan fungsi bimbingan konseling di sekolah adalah
sebagai pusat pelayanan dan pengembangan aspek psikologis dalam mewujudkan
lingkungan pembelajaran dan dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki pelajar
dengan semaksimal mungkin.
3.2 Saran

Layanan bimbingan dan konseling yang berfungsi dengan baik akan dapat
menempatkan siswa menjadi seorang pribadi yang berkembang dalam pemenuhan dirinya
secara baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nurihsan, Achmad Juntika. (2007). "Strategi Layanan Bimbingan Dan Konsleing (Edisi
Revisi)". Bandung: PT. Refika Aditama.

Nurihsan, Achmad Juntika. (2014). "Bimbingan Dan Konsleing Dalam Berbagai Latar
Kehidupan ". Bandung: PT. Refika Aditama.

Suhertina. (2008). "Pengantar Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah". Pekanbaru: Suska


Pers.

Salahudin, A. (2010). Bimbingan & Konseling. Bandung: CV. Pustaka Setia

Arsyad, Muhammad. "Peranan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dalam Menciptakan Sekolah
Sejahtera (School Well-Being)". < (Prodising%20Konvensi%20ABKIN%20Nasional
%202016)%20PERANAN%20BIMBINGAN%20DAN%20KONSELING%20DI%20SEKOLAH
%20DALAM%20MENCIPTAKAN%20SEKOLAH%20SEJAHTERA%20(1).pdf > (diakses pada 16
Maret 2023).

11

Anda mungkin juga menyukai