Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Dosen Pengampu : Dr.Hj. Durrotunnisa,S.Ag.,M.Pd

Di susun oleh :
KELOMPOK I
1. Wiwin A41122087
2. Nur Afni A41122072
3. Erna A41122096
4. Nurfaizah A41122069
5. Nurfidah kamboda A41122099
6. Nabila nusaibah ibtihaj A41122091
7. Amalia A41122103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2024

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puji dan syukur kepada Allah Swt, karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa sholawat
dan salam kami limpahkan kepada Nabi Muhammmad SAW, pada para sahabatnya, keluarganya
sampai kepada kita umat-Nya.Alhamdulillah makalah yang berjudul perbedaan dan persamaan
bimbingan dan konseling. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah
Bimbingan untuk AUD. Makalah ini tersusun tak lepas dari bimbingan Ibu Dr.Hj.
Durrotunnisa,S.Ag.,M.Pd Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan beliau.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami berharap kritik dan
saran membangun dari semua pihak guna sempurnanya makalah ini.Akhirnya kami berharap
mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi dunia pendidikan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2

2.1.Pengertian Bimbingan ............................................................................................... 2

2.2.Pengertian Konseling ................................................................................................ 2

2.3.Persamaan bimbingan dan konseling ........................................................................ 3

2.4.Perbedaaan bimbingan dan konseling ...................................................................... 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 6

3.1.Kesimpulan ............................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 7

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Salah satu tugas pokok sekolah (dalam hal ini sekolah dasar) adalah menyiapkan siswa agar
dapat mencapai perkembangan secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai
perkembangannya secara optimal apabila dia antara lain memperoleh pendidikan dan prestasi
belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan, dan minat yang dimiliki.
Kenyataan menunjukkan bahwa disamping adanya siswa yang berhasil secara
gemilang, masih terdapat juga siswa yang memperoleh prestasi belajar yang kurang
meyakinkan. Bahkan ada diantaranya yang tidak naik kelas atau tidak lulus evaluasi belajar
tahap akhir.
Ketidak berhasilan siswa itu tidak semuanya disebabkan oleh kebodohan atau
kelemahan imntelegensinya, melainkan dapat juga disebabkan karena ketidakmampuannya
mewujudkan kemampuan dan bakat yang dimiliki yang bersumber dari adanya hambatan-
hambatan atau masalah-masalah tertentu yang mereka hadapi.
Siswa seperti itu tidak sewajarnya dibiarkan begitu saja, melainkan harus diupayakan
agar ereka terbebas dari hambatan-hambatan atau masalah-masalah yang dapat mengganggu
proses perkembangan mereka. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
memberikan pelayanan bimbingan dan konseling. Dengan demikian mereka diharapkan dapat
mencapai perkembangan yang optimal sebagaimana disebutkan diatas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan pengertian bimbingan
2. Menjelaskan pengertian konseling
3. Menjelaskan persamaan bimbingan dan konseling
4. Menjelaskan perbedaan bimbingan dan konseling

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bimbingan

Banyak pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya


menurut Sunaryo Kartadinata (1998: 3) dalam Syamsu Yusuf (2008: 6), mengartikan
bimbingan sebagai “proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.”

Rochman Natawidjaja (1987: 37) dalam Syamsu Yusuf (2008: 6) mengartikan


bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup
mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian
dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya, dan dapat memberi sumbangan yang berarti
kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai
perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.

Sementara itu, Syamsu Yusuf (2009: 38) mengatakan bahwa bimbingan merupakan
proses pemberian bantuan (process of helping) konselor kepada individu (konseli) secara
berkesinambungan agar mampu memahami potensi diri dan lingkungannya, menerima diri,
mengembangkan dirinya secara optimal, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif
terhadap tuntutan norma kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang
bermakna (berbahagia), baik secara personal maupun sosial”.

2.2 Pengertian konseling


kegiatan-kegiatan tersebut menekankan pada nasehat (advise giving) , mendorong,
memeberi informasi, menginterpretasi hasil tes, dana analisa psikologis.
Pengertian konseling menurut beberapa ahli :
1. Menurut Bimo Walgito (1982:11) menyatakan bahwa konseling adalah bantuan yang
diberikan kepada individhu dalam memecahkan masalah kehidupanya dengan wawancara,

2
dengan cara yang sesuai dengan keadaan individhu yang dihadapinya untuk mencapai
hidupnya.
2. Penjelasan James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud (1976:19) Konseling adalah suatu
pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang (konselor) membantu yang lain
(konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah
hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang.
3. Menurut Smith,dalam Shertzer & Stone,1974 , konseling merupakan suatu proses dimana
konselor membantu konselor membuat interprestasi – interprestasi tetang fakta-fakta yang
berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha
membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil
tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain,
teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseling/klien. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
pengertian bimbingan konseling yaitu suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada
konseli agar konseling mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin secara mandiri.

2.3 Persamaan bimbingan dan konseling


Menurut Mohamad Surya (1988), ada tiga pandangan mengenai hubungan antara
bimbingan dan konseling. Pandangan pertama berpendapat bahwa bimbingan sama dengan
konseling. Kedua istilah tidak mempunyai perbedaan yang mendasar. Pandangan kedua
berpendapat bahwa bimbingan berbeda dengan konseling, baik dasar maupun cara kerja.
Menurut pandangan kedua, bimbingan merupakan pendidikan sedangkan konseling
merupakan psikoterapi yaitu usaha untuk menolong individu yang mengalami masalah serius.
Pandangan ketiga berpendapat bahwa bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang
terpadu, keduanya tidak saling terpisah.Berkaitan dengan pandangan ketiga ini, Downing
(1998); Hansen, Stefic, dan Warner (1977) dalam Prayitno (1978), menyatakan bahwa
bimbingan adalah suatu pelayanan khusus yang terorganisasi dan terintegrasi ke dalam
program sekolah untuk menunjang kegiatan perkembangan siswa secara optimal, sedangkan
konseling adalah usaha pemberian bantuan kepada murid secara perorangan dalam
mempelajari cara-cara baru guna penyesuaian diri. Moser dan Moser(dalam Prayitno,

3
1978:643) menyatakan bahwa di dalam keseluruhan pelayanan bimbingan, konseling dianggap
sebagai inti dari proses pemberian bantuan. Mortesen dan Schmuller (1976:56) menyatakan
bahwa konseling adalah jantung hatinya program bimbingan.
Persamaan antara bimbingan terletak pada tujuan yang hendak dicapai yaitu sama-sama
diterapkan dalam program persekolahan, sama-sama berusaha untuk memandirikan individu,
dan sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat tempat kedua
kegiatan itu diselenggarakan.Dengan kata lain bimbingan itu merupakan satu kesatuan dengan
konseling yang mana konseling berada dalam kesatuan bimbingan tersebut.
Persamaan antara bimbingan terletak pada tujuan yang hendak dicapai yaitu sama-sama
diterapkan dalam program persekolahan, sama-sama berusaha untuk memandirikan individu,
dan sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat tempat kedua
kegiatan itu diselenggarakan.Dengan kata lain bimbingan itu merupakan satu kesatuan dengan
konseling yang mana konseling berada dalam kesatuan bimbingan tersebut. Bidang pelayanan
bimbingan dan konseling meliputi : pengembangan kehidupan pribadi, pengembangan
kehidupan social, pengembangan kemampuan belajar dan pengembangan karir.
Implementasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar mengacu kepada
Permendikbud No. 81A/2013 bahwa pelaksana layanan BK di SD adalah Guru Kelas.
Beberapa jenis layanan BK, seperti: layanan orientasi, informasi, penempatan, dan penguasaan
konten dapat dilakukan dengan cara menginfusikan materi layanan ke dalam proses
pembelajaran tematik. Sementara untuk siswa Kelas IV, V, dan VI dapat diselenggarakan
layanan konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok. Dengan tujuan
: untuk mengenal diri sendiri dan lingkungannya, dapat menerima diri sendiri dan lingkungan
secara positif dan dinamis, dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal,
mengarahkan diri sendiri, mewujudkan diri sendiri.

2.4 Perbedaan bimbingan dan konseling


Istilah bimbingan konseling sudah beredar cukup luas dikalangan masyarakat dunia,
sampai semua orang memiliki perbedaan pandangan tentang hal tersebut. Maka dari itu agar
lebih memahami perbedaan bimbingan konseling akan dibahas berbagai perbedaan yang
terjadi :

4
Menurut Bimo Walgito (2004/34), mengatakan bahwa perbedaan bimbingan konseling
yaitu Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau
sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar
individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya. Sedangkan konseling
merupakanHubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari
pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya dapat
menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan
terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh.
Menurut Daniel Mc (1956/45) , mengatakan bahwa perbedaan bimbingan konseling
yaitu Bimbingan diadakan dalam rangka membantu setiap individu untuk lebih mengenali
berbagai informasi tentang dirinya sendiri. Sedangkn konseling merupakan suatu pertemuan
langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kepadanya untuk dapat
menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan lingkungan.
Menurut Moh. Surya (1975/23), mengatakan bahwa perbedaan bimbingan konseling
yaitu Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis
kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan
untuk dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self
acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction) dan kemampuan untuk
merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam
mencapai penyesuaian diridengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sedangkan konseling merupakan suatu hubungan rofessional antara seorang konselor yang
terlatih dengan klien.Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang,
meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu
klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga
dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
Intinya “ perbedaan terletak pada segi isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakan.
Dari segi bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan
kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih menekankan pada fumgsi
pencegahan.Sedangkan konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah
terdidik dan terlatih, dengan demikian dapat dikatakan bahwa konseling itu merupakan bentuk
khusus dari bimbingan.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan
di Negara asalnya Amerika Serikat. Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia
cenderung berorientasi layanan pendidikan (instruksional) dan pencegahan. Sejak tahun 1975
bimbingan dan konseling digalakkan di sekolah-sekolah (Rochman Natawidjaya, 1987).
Upaya ini bertujuan untuk memberikan banuan kepada siswa sehingga ia dapat berkembang
seoptimal mungkin. Disini amat terlihat konsep barat amat mendominasi bimbingan dan
konseling di sekolah. Disamping itu, konsep perkembangan optimal harus dalam
keseimbangan perkembangan otak dan agama. Karena itu, aspek penting yakni agama harus
mendapat tempat yang layak dalam bimbingan dan konseling.
Perkembangan layanan bimbingan di Indonesia berbeda dengan di Amerika.Jika di
Amerika dimulai usaha perorangan dan pihak swasta,kemudian berangsur-angsur menjadi
usaha pemerintah. Sedangkan Indonesia perkembangannya dimulai dengan kegiatan di sekolah
dan usaha-usaha pemerintah. Bimbingan dan konseling secara formal dibicarakan oleh para
ahli baru pada tahun 1960. Tetapi di Yogyakarta pada tahun 1958, Drs.Tohari musnamar, dosen
IKIP Yogyakarta telah mempelopori pelaksanaan BK di sekolah untuk pertama kali di SMA
Teladan Yogyakarta. Sedang pada tahun 1960 di adakan konferensi FKIP seluruh Indonesia di
Malang, memutuskan bahwa bimbingan dan konseling dimasukan dalam FKIP. Dan pada
tahun 1961 mulai diadakan layanan bimbingan dan konseling diseluruh SMA Teladan di
Indonesia, sejak itulah BK di Indonesia dimulai.

6
DAFTAR PUSTAKA

Agassi, Andi. 2015. Bimbingan dan Konseling. Diambil dari


http://agassigudangmahasiswa.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-tujuan-arah-pelayanan.html
pada Minggu, 6 September 2015
Awalya, dkk. 2013. Bimbingan & Konseling. Semarang: Unnes Press.
Ifdil. 2008. Pengertian Bimbingan dan Konseling. Diambil dari
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3&Itemid=3
0 pada Mingu, 6 September 2015 pukul 15.10

Putra, Alimin. 2014. Sejarah Bimbingan Dan Konseling Di Amerika dan Indonesia. Diambil
dai http://putraalimin2.blogspot.co.id/2014/05/sejarah-bimbingan-dan-konseling-di.html pada
Sabtu, 5 September 2015.
Willis, Softyan S. 2013. Konseling Individual. Bandung: ALFABETA.
Yanawati, Riska. 2012. Pengertian, Fungsi, Prinsip, Persamaan dan Perbedaan Bimbingan dan
Konseling . Diambil dari http://erriskareza.blogspot.co.id/2012/02/pengertian-fungsi-prinsip-
persamaan-dan.html pada Minggu, 6 September 2015.
Marjodan, dkk. 1991. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Dikrektorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai