DAN KONSELING
Makalah disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Anak
Usia Dini
Dosen Pembimbing :
Frendi Fernando,MA
Disusun Oleh :
Arum Tresna Susanti (192200084)
PIAUD 5
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita
jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini,
lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta
harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Saya menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal penulisan. Untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah saya dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini adalah, mudah-
mudahan apa yang saya susun ini bermanfaat, baik untuk pribadi, teman-teman,
serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
mengambil hikmah dari judul ini (Pengertian dan Sejarah Bimbingan Konseling)
sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Penyusun
Arum Tresna Susanti
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................5
a. Pengertian Bimbingan.......................................................................5
b. Pengertian konseling................................................................................6
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................15
A. Kesimpulan..........................................................................................15
B. Saran...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Bimbingan ?
2. Apa pengertian konseling ?
3. Bagaimana sejarah perkembangan bimbingan konseling di dunia
international
4. Bagaimana sejarah bimbingan konseling di indonesia
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian Bimbingan
b. Untuk mengetahui pengertian konseling
c. Untuk mengetahui sejarah perkembangan bimbingan konseling di dunia
international
d. Untuk mengetahui sejarah bimbingan konseling di indonesia
4
BAB 2
PEMBAHASAN
a. Pengertian Bimbingan
Pada masa-masa awal, pengertian "bimbingan" masih berupa arahan atau
semacam konsultasi dalam menentukan pekerjaan, jabatan, atau menentuk karier.
Jones mengatakan, "Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu
untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku jabatan serta mendapat
kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya tersebut."
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang
ahli, namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari bimbingan.
Mathewson mengemukakan bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan
yang menekankan pada proses belajar. Pengertian ini menekankan bimbingan
1
Khamim Zakarsih Putro, Suyadi, Bimbingan dan Konseling PAUD, (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2016), hlm.26
2
Bakhrudin All Habsy, Fondasi Keilmuan Bimbingandan Konseling Indonesia, Jurnal
Konseling Andi Matappa, Vol. 1. No. 1, (Februari, 2017), 66.
5
sebagai bentuk pendidikan dan pengembangan diri, tujuan yang diinginkan
diperoleh melalui proses belajar.3
Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat
diambil kesimpulan tentang pengertian bimbingan yang lebih luas, bahwa
bimbingan adalah : “Suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara
berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah
mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar individu dapat memahami
dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk
kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat
b. Pengertian konseling
Secara Etimologi berasal dari bahasa Latin “consilium “artinya “dengan” atau
bersama”yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami”. Sedangkan dalam
Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang
berarti”menyerahkan” atau “menyampaikan”.
Konseling adalah hubungan antara dua orang yaitu konselor dengan klien, yang
bertujuan untuk memberi bantuan untuk menyelesaikann masalah yang dihadapi
oleh klien5. Makna Konseling menurut the American Counseling Association
(ACA) , konseling adalah penerapan prinsip-prinsip kesehatan mental,
perkembangan psikologis atau manusia, melalui intervensi kognitif, afektif,
perilaku, atau sistemik, dan strategi yang mencanangkan kesejahteraan,
3
Abdul Hanan, Meningkatkan Motivasi Belajar Bimbingan konseling Siswa Kelas VIII.C
Melalui Bimbingan Kelompok Semester Satu Tahun Pelajaran 2015/2016, Jurnal Ilmiah Mandala
Education, Vol. 3. No. 1, ( April, 2017), 65
4
Ibid, 63.
5
Tika Evi, Manfaat Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa, Jurnal Pendidikan dan
Konseling , Vol. 1. No. 2, ( Universitas Pahlawan, 2020),73
6
pertumbuhan pribadi, atau perkembangan karir, dan juga patologi. Definisi ini
dikemukakan untuk mencoba dan memenuhi kebutuhan berbagai tipe dan gaya
konseling yang dipraktekkan oleh anggota ACA. Unsur-unsur definisi tersebut
sangat penting untuk difahami.
6
Bakhrudin All Habsy, Filosofi Keilmuan Bimbingan dan Konseling , Jurnal Pendidikan,
Vol. 2, No. 1, ( Universitas Darul Ulum), 2
7
moral kebaikan agar anak didiknya kelak menjadi pemenang dalam
melawan kejahatan atau keburukan tersebut.
3. Ketiga, Pengaruh dari disiplin ilmu kesehatan mental yang pada
awalnya memperjuangkan perlakuan manusiawi kepada orang-orang
yang terkena gangguan jiwa dan sedang di tampung di rumah sakit.
Kemudian disiplin ilmu ini melakukan gerakan antisipasi terhadap
gangguan mental kepada masyarakat. Sebab mereka berangggapan
bahwa gangguan mental dapat di cegah jika mampu dideteksi sejak
dini.
4. Keempat, dampak dari gerakan testing psikologis yang semakin
mengembangkan sayapnya dalam membuat instrumen-instrumen
berupa tes kepribadian untuk menyeleksi karyawan di berbagai
perusahaan.
5. Kelima, subsidi dari pemerintah terhadap federal yang memungkinkan
lembaga-lembaga pendidikan untuk mengangkat beberapa konselor
untuk menangani bimbingan karier, pendidikan karier,
penanggulangan kenakalan remaja, antisipasi terhadap penggunaan
obat bius, serta prevensi terhadap merebaknya berbagai penyakit
kelamin.
6. Keenam, pengaruh dari terapi nondirektif (client-centeredtherapy),
yang dikembangkan oleh CarlRogers, dengan menggantikan
pendekatan otoriter serta paternalistik dengan pendekatan pada potensi
personal kliennya.
8
sekolah telah menyatu, terintegrasi dalam sistem pendidikan yang menyeluruh,
bahkan turut ditangani oleh berbagai pihak yang terkait7.
Guidance and Counseling atau Bimbingan dan Konseling pertama kali lahir di
Amerika pada awal abad XX, tepatnya pada tahun 1908 dimana Frank Parsons
membuka klinik di Boston dengan nama Boston Vocational Bureau yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan layanan informasi dan pelatihan bagi para
pemuda yang ingin mencari kerja.
Evolusi profesi konseling dapat terlihat pada rangkaian perjalanan profesi ini yang
disusun secara kronologis sebagai berikut:
Tiga tokoh utama pada periode ini adalah Jesse B. Davis, Frank Parsons, dan
CliffordBeers. Davis adalah orangpertama yang mengembangkan program
bimbingan yang sistematis di sekolah-sekolah. Pada tahun 1907, sebagai pejabat
yang bertanggung jawab pada the Grand Rapids (Michigan) schoolsystem, ia
menyarankan agar guru kelas yang mengajar EnglishComposition untuk mengajar
bimbingan satu kali seminggu yang bertujuan untuk mengembangkan karakter
dan mencegah terjadinya masalah. Pada tahun yang sama ketika Frank Parsons
mendirikan Vocational Bureau (1908), William Heyle juga
mendirikan Community Psychiatric Clinic untuk pertama kalinya.
7
Khamim Zakarsih Putro, Suyadi, Bimbingan dan Konseling PAUD, (Bandung :
Rosdakarya, 2016) hlm. 1
8
Sutirna , Bimbingan dan Konseling bagi Guru MataPelajaran, ( Yogyakarta: Deepublish,
2021) hlm. 1.
9
Selanjutnya, The Juvenille Psychopat hicinstitute didirikan untuk memberi
bantuan kepada para pemuda di Chicago yang mempunyai masalah. Dalam
keadaan tersebut terlibat pula para psikolog. Tentu saja tidak mungkin berbicara
soal kesehatan mental tanpa melibatkan orang-orang yang cukup terkenal, seperti
SigmundFreud dan Joseph Breuer.
Titik inilah era dimulainya pemfungsian disiplin, kelengkapan daftar hadir selama
satu tahun ajaran dan tanggung jawab administrasi lainnya. Akibatnya banyak
program pendidikan dekade ini menitikberatkan pada upaya membantu siswa-
siswa yang mengalami kesulitan akademis atau pribadi dengan mengirimkan
mereka ke guru BK untuk mengubah perilaku atau memperbaiki kelemahan.
Selain jenjang SMP dan SMA, gerakan konseling untuk SD tampaknya juga
dimulai di akhir dekade 1920-an hingga awal dekade 1930-an, dipicu oleh tulisan-
tulisan dan kerja keras William Burnham yang menekankan peran guru untuk
memajukan kesehatan mental anak yang memang banyak diabaikan diperiode
tersebut.
10
Konseling mulai berkembang di luar sekolah seperti di lembaga-lembaga
komunitas dan pusat-pusat kesehatan mental.
11
pada ranah pendidikan, tidak melalui bimbingan karier atau pendidikan karier
sebagaimana perkembangan konseling di Amerika dengan demikian, bisa
dikatakan bahwa bimbingan dan konseling pendidikan merupakan “barang
impor”.
Bimbingan dan konseling di jenjang pendidikan ini akan bermanfaat bagi siswa
untuk memilih antara jurusan ilmu pasti, ilmu alam, ilmu sosial, ilmu agama, atau
ilmu budaya. 10
Pada fase ini bertepatan dengan masa penjajahan, dimana Indonesia dijajah Oleh
Belanda dan Jepang. Pada fase ini, wadah untuk mengembangkan potensi siswa
salah satunya adalah “ Perguruan Taman Siswa “ yang dipelopori oleh K.H.
Dewantara.Dalam K.H. Dewantara berusaha keras untuk menanamkan jiwa
Nasionalisme dikalangan para siswanya. Pada fase ini terdapat beberapa dekade
Dalam perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia.
1) Tahun 1940 : Pada dekade ini, bimbingan dan konseling lebih banyak
Ditandai dengan perjuangan perjuangan merealisasikan Kemerdekaan
melalui pendidikan. Pada dekade ini juga Diupayakan secara bertahap
memecahkan masalah besar Seperti pemberantasan buta huruf.
2) Tahun 1960 : Berbeda dengan dekade ini, pada dekade ini terdapat
Beberapa peristiwa penting seperti :
10
Khamim Zakarsih Putro, Suyadi, Bimbingan dan Konseling PAUD, (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2016), hlm.3
12
a. Lahirnya jurusan Bimbingan dan Konseling pada IKIP (1963),
b. Lahirnya kurikulum gaya baru pada tingkat Sekolah Menengah Atas
(1964)
c. Ketetapan MPRS tahun 1996 tentang pendidikan Nasional.
d. Pada fase ini, dengan lahirnya jurusan bimbingan Dan konseling maka
dibukalah jurusan Bimbingan Dan Penyuluhan. Jurusan ini pertama
kali Diterapkan pada perguruan tingkat tinggi Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI). Akan Tetapi sesuai dengan perkembangannya zaman
Maka digantilah dengan nama yang lebih spesifik Yakni, Psikologi
seperti yang kita ketahui pada saat Ini. Dengan keadaan seperti ini
dapat memberikan Tantangan besar bagi keperluan pelayanan
Bimbingan dan konseling di sekolah.
3). Tahun 1970 : Dalam dekade ini, bimbingan diupayakan aktualisasinya
Melalui penataan legalitas sistem dan pelaksanaannya. Dekade ini lebih
dikerahkan penuh dalam pemerataan Kesempatan belajar. Pada dekade
ini bimbingan dilakukan secara konseptual maupun secara operasional.
Melalui Upaya ini semua pihak telah merasakan apa, bagaimana, Dan
dimana bimbingan konseling.
4). Tahun 1980 : Pada dekade ini, bimbingan ini diupayakan agar mantap.
Pemantapan terutama diusahakan untuk menuju kepada Perwujudan
bimbingan yang profesional.
5). Tahun 1980 (Era Globalisasi s/d sekarang : Di era inilah yang digunakan
sampai sekarang, yaitu eraYang modern yaitu semuanya para konselor
sudah banyak Dan juga mempunyai kualitas yang tingkat. Banyak
Asosiasi-asosiasi yang sudah mendirikan bimbingan Konseling. Dan
sudah adanya pembentukan untuk Pengakreditasian untuk para konselor
yang sudah Profesional, jadi tidak perlu lagi sekarang untuk ragu atau
Mengutarakan masalahnya terhadap konselor. Konselor Sekarang sudah
13
mulai terbuka. Dan adanya pengaksesan Terhadap klien juga konselor
jadi sangat mudah sekali Untuk konsultasi terhadap konselor.11
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling.
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan
sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar
tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya, menerima dirinya,
mengarahkan dirinya dan merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi atau
kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya, baik
keluarga, sekolah maupun masyarakat.
11
Sutirna , Bimbingan dan Konseling bagi Guru MataPelajaran, ( Yogyakarta: Deepublish,
2021) hlm. 8-10
12
Bakhrudin All Habsy, Filosofi Keilmuan Bimbingan dan Konseling , Jurnal Pendidikan,
Vol. 2, No. 1, ( Universitas Darul Ulum), 5
14
Konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan
agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan
atau masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh
konseli/klien.
Bimbingan dan konseling pertama kali dikenal di Amerika dengan didirikannya
VodationalBerou yang Dipelopori oleh Frank Parson pada tahun 1908. Bertepatan
Dengan itu seorang konselor Jasse B. Davis memasukkan Layanan konseling di
SMA di Detroid (1907).
Bimbingan dan Konseling telah terbentuk jauh Sebelum era kemerdekaan, dari
bimbingan itulah siswa Dipupuk untuk merealisasikan cita-cita bangsa, yaitu
Kemerdekaan. Setelah kemerdekaan Bimbingan dan Konseling dalam system
pendidikan Indonesia mengalami Beberapa perubahan nama. Pada kurikulum
1984 semula Disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada
Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai
dengan sekarang. Layanan BK sudah Mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun
1962. Namun BK Baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan
Kurikulum 1975.
B. Saran
Dengan kerendahan hati, penulis merasa makalah ini sangat sederhana dan jauh
dari kesempuraan. Saran kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi
kesempurnaan makalah sehingga akan lebih bernanfaat kontibusinya bagi
hazanahkeilmuan. Wallahua’lam.
15
DAFTAR PUSTAKA
Evi, Tika. “Manfaat Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa”. Jurnal Pendidikan
( April, 2017).
Bandung : Rosdakarya,.
Mimbar Pustaka.
Yogyakarta: Deepublish.
16