Anda di halaman 1dari 16

PENGERTIAN DAN SEJARAH BIMBINGAN

DAN KONSELING
Makalah disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Anak
Usia Dini

Dosen Pembimbing :
Frendi Fernando,MA

Disusun Oleh :
Arum Tresna Susanti (192200084)
PIAUD 5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) SUFYAN TSAURI
MAJENANG – CILACAP
Sekretariat : JL. KH Sufyan Tsauri Po.Box 18 Telp. (0280) 623562
Tahun Pelajaran 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita
jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini,
lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta
harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Saya menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal penulisan. Untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah saya dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini adalah, mudah-
mudahan apa yang saya susun ini bermanfaat, baik untuk pribadi, teman-teman,
serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
mengambil hikmah dari judul ini (Pengertian dan Sejarah Bimbingan Konseling)
sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Majenang, 23 September 2021

Penyusun
Arum Tresna Susanti

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah................................................................................4

C. Tujuan.................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................5

A. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING................................5

a. Pengertian Bimbingan.......................................................................5

b. Pengertian konseling................................................................................6

B. SEJARAH BIMBINGAN KONSELING................................................7

a. Sejarah Bimbingan dan Konseling di Dunia........................................9

b. Sejarah Bimbingan konseling di Indonesia........................................11

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................15

A. Kesimpulan..........................................................................................15

B. Saran...................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan dan Konseling merupakan pelayanan psiko-paedagogis dalam


bingkai budaya Indonesia dan religius. Arah bimbingan dan konseling
mengembangkan kompetensi siswa untuk mampu memenuhi tugas-tugas
perkembangannya secara optimal serta membantu siswa agar mampu
mengatasiberbagai permasalahan yang mengganggu dan menghambat
perkembangannya.

Visi dan Misi Bimbingan Dan Konseling adalah terwujudnya perkembangan


diri dan kemandirian secara optimal dengan hakekat kemanusiaannya sebagai
hamba Tuhan Yang Maha Esa, sebagai makhluk individu, dan makhluk sosial
dalam berhubungan dengan manusia dan alam semesta.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Bimbingan ?
2. Apa pengertian konseling ?
3. Bagaimana sejarah perkembangan bimbingan konseling di dunia
international
4. Bagaimana sejarah bimbingan konseling di indonesia
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian Bimbingan
b. Untuk mengetahui pengertian konseling
c. Untuk mengetahui sejarah perkembangan bimbingan konseling di dunia
international
d. Untuk mengetahui sejarah bimbingan konseling di indonesia

4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

a. Pengertian Bimbingan
Pada masa-masa awal, pengertian "bimbingan" masih berupa arahan atau
semacam konsultasi dalam menentukan pekerjaan, jabatan, atau menentuk karier.
Jones mengatakan, "Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu
untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku jabatan serta mendapat
kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya tersebut."

Pada tahap selanjutnya, pengertian bimbingan meluas, Perluasan makna


bimbingan tersebut bisa dicermati dari definisi para ahli berikut ini. Mc Daniel
mengatakan, "Bimbingan adalah upaya membantu individu untuk memahami dan
menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan pendidikan, jabatan, dan
pribadi yang mereka miliki atau dapat mereka kembangkan sebagai suatu bentuk
bantuan yang sistematis untuk dapat memperoleh penyesuaian yang baik terhadap
sekolah dan kehidupannya.1

Bimbingan adalah suatu proses membantu seseorang dalam menentukan pilihan


yang penting yang mempengaruhi kehidupannya . Bimbingan dapat dilihat dalam
bentuk kegiatan membantu siswa membuat keputusan tentang pendidikan yang
akan diambilnya atau kejuruan yang diharapkannya.2

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang
ahli, namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari bimbingan.
Mathewson mengemukakan bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan
yang menekankan pada proses belajar. Pengertian ini menekankan bimbingan

1
Khamim Zakarsih Putro, Suyadi, Bimbingan dan Konseling PAUD, (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2016), hlm.26
2
Bakhrudin All Habsy, Fondasi Keilmuan Bimbingandan Konseling Indonesia, Jurnal
Konseling Andi Matappa, Vol. 1. No. 1, (Februari, 2017), 66.

5
sebagai bentuk pendidikan dan pengembangan diri, tujuan yang diinginkan
diperoleh melalui proses belajar.3

Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat
diambil kesimpulan tentang pengertian bimbingan yang lebih luas, bahwa
bimbingan adalah : “Suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara
berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah
mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar individu dapat memahami
dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk
kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat

b. Pengertian konseling
Secara Etimologi berasal dari bahasa Latin “consilium “artinya “dengan” atau
bersama”yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami”. Sedangkan dalam
Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang
berarti”menyerahkan” atau “menyampaikan”.

Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan


kebutuhan - kebutuhan, motivasi, dan potensi - potensi yang yang unik dari
individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan
ketiga hal tersebut.4

Konseling adalah hubungan antara dua orang yaitu konselor dengan klien, yang
bertujuan untuk memberi bantuan untuk menyelesaikann masalah yang dihadapi
oleh klien5. Makna Konseling menurut the American Counseling Association
(ACA) , konseling adalah penerapan prinsip-prinsip kesehatan mental,
perkembangan psikologis atau manusia, melalui intervensi kognitif, afektif,
perilaku, atau sistemik, dan strategi yang mencanangkan kesejahteraan,
3
Abdul Hanan, Meningkatkan Motivasi Belajar Bimbingan konseling Siswa Kelas VIII.C
Melalui Bimbingan Kelompok Semester Satu Tahun Pelajaran 2015/2016, Jurnal Ilmiah Mandala
Education, Vol. 3. No. 1, ( April, 2017), 65
4
Ibid, 63.
5
Tika Evi, Manfaat Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa, Jurnal Pendidikan dan
Konseling , Vol. 1. No. 2, ( Universitas Pahlawan, 2020),73

6
pertumbuhan pribadi, atau perkembangan karir, dan juga patologi. Definisi ini
dikemukakan untuk mencoba dan memenuhi kebutuhan berbagai tipe dan gaya
konseling yang dipraktekkan oleh anggota ACA. Unsur-unsur definisi tersebut
sangat penting untuk difahami.

Menurut Dorcas bimbingan adalah kombinasi layanan, sedangkan konseling


adalah salah satu layanan di bawah bimbingan. Menurut Durojaiye layanan
bimbingan termasuk layanan konseling bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman diri seseorang dalam bidang pendidikan, sosial, emosional, fisik,
kejuruan dan kebutuhan moral. 6

SEJARAH BIMBINGAN KONSELING


B. SEJARAH BIMBINGAN DAN KONSELING
Secara historis, upaya layanan bimbingan dan konseling secara professional lahir
di Amerika Serikat dan berkembang dengan pesat sejak abad ke-20.Banyak faktor
yang mendorong pesatnya perkembangan disiplin ilmu ini,hingga mampu
menerobos di institusi-institusi pendidikan, khususnya sekolah.

Sedikitnya, terdapat enam faktor yang memelopori perkembangan


bimbingan konseling di negeri Paman Sam tersebut.

1. Pertama, Perhatian pemerintah terhadap penduduk imigran yang


datang ke Amerika Serikat dari kawasan Eropa, mereka membutuhkan
pekerjaan yang layak, dari situlah kemudian mendapat layanan dari
biro-biro vokasional pemerintah, yang melalui penyuluhan-penyuluhan
untuk mengarahkan bakat dan minat mereka agar pekerjaan yang di
dapat sesuai dengan potensi mereka.
2. Kedua, pandangan Kristen yang beranggapan bahwa dunia adalah
tempat pertempuran antara kekuatan baik dan kekuatan buruk. Atas
dasar ini, maka berbagai lembaga pendidikan diwajibkan mengajarkan

6
Bakhrudin All Habsy, Filosofi Keilmuan Bimbingan dan Konseling , Jurnal Pendidikan,
Vol. 2, No. 1, ( Universitas Darul Ulum), 2

7
moral kebaikan agar anak didiknya kelak menjadi pemenang dalam
melawan kejahatan atau keburukan tersebut.
3. Ketiga, Pengaruh dari disiplin ilmu kesehatan mental yang pada
awalnya memperjuangkan perlakuan manusiawi kepada orang-orang
yang terkena gangguan jiwa dan sedang di tampung di rumah sakit.
Kemudian disiplin ilmu ini melakukan gerakan antisipasi terhadap
gangguan mental kepada masyarakat. Sebab mereka berangggapan
bahwa gangguan mental dapat di cegah jika mampu dideteksi sejak
dini.
4. Keempat, dampak dari gerakan testing psikologis yang semakin
mengembangkan sayapnya dalam membuat instrumen-instrumen
berupa tes kepribadian untuk menyeleksi karyawan di berbagai
perusahaan.
5. Kelima, subsidi dari pemerintah terhadap federal yang memungkinkan
lembaga-lembaga pendidikan untuk mengangkat beberapa konselor
untuk menangani bimbingan karier, pendidikan karier,
penanggulangan kenakalan remaja, antisipasi terhadap penggunaan
obat bius, serta prevensi terhadap merebaknya berbagai penyakit
kelamin.
6. Keenam, pengaruh dari terapi nondirektif (client-centeredtherapy),
yang dikembangkan oleh CarlRogers, dengan menggantikan
pendekatan otoriter serta paternalistik dengan pendekatan pada potensi
personal kliennya.

Faktor-faktor di atas telah mendorong berbagai pihak untuk mengembangkan


bimbingan konseling secara lebih luas; tidak hanya penyuluhan di bidang karier
dan pendidikan karier semata, melainkan meluas ke wilayah-wilayah institusi
pendidikan, khususnya bimbingan belajar dan perilaku peserta didik. Jika pada
mulanya layanan bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah masih sebatas jam
tambahan, maka pada tahap perkembangan selanjutnya bimbingan konseling di

8
sekolah telah menyatu, terintegrasi dalam sistem pendidikan yang menyeluruh,
bahkan turut ditangani oleh berbagai pihak yang terkait7.

a. Sejarah Bimbingan dan Konseling di Dunia

Guidance and Counseling atau Bimbingan dan Konseling pertama kali lahir di
Amerika pada awal abad XX, tepatnya pada tahun 1908 dimana Frank Parsons
membuka klinik di Boston dengan nama Boston Vocational Bureau yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan layanan informasi dan pelatihan bagi para
pemuda yang ingin mencari kerja.

Tahun 1909 Frank Parsons menerbitkan buku “chosing a vocation” yang


kemudian melalui buku ini berhasil mengidentifikasi dan mengenalkan profesi
baru untuk membantu orang lain sehingga dia dikenal sebagai “Fatherof The
GuidanceMovement in American Education” (Bapak Gerakan Pendidikan
Bimbingan di Amerika). 8

Evolusi profesi konseling dapat terlihat pada rangkaian perjalanan profesi ini yang
disusun secara kronologis sebagai berikut:

1. Era Tahun 1900-1909 (Era Perintisan)

Tiga tokoh utama pada periode ini adalah Jesse B. Davis, Frank Parsons, dan
CliffordBeers. Davis adalah orangpertama yang mengembangkan program
bimbingan yang sistematis di sekolah-sekolah. Pada tahun 1907, sebagai pejabat
yang bertanggung jawab pada the Grand Rapids (Michigan) schoolsystem, ia
menyarankan agar guru kelas yang mengajar EnglishComposition untuk mengajar
bimbingan satu kali seminggu yang bertujuan untuk mengembangkan karakter
dan mencegah terjadinya masalah. Pada tahun yang sama ketika Frank Parsons
mendirikan Vocational Bureau (1908), William Heyle juga
mendirikan Community Psychiatric Clinic untuk pertama kalinya.

7
Khamim Zakarsih Putro, Suyadi, Bimbingan dan Konseling PAUD, (Bandung :
Rosdakarya, 2016) hlm. 1
8
Sutirna , Bimbingan dan Konseling bagi Guru MataPelajaran, ( Yogyakarta: Deepublish,
2021) hlm. 1.

9
Selanjutnya, The Juvenille Psychopat hicinstitute didirikan untuk memberi
bantuan kepada para pemuda di Chicago yang mempunyai masalah. Dalam
keadaan tersebut terlibat pula para psikolog. Tentu saja tidak mungkin berbicara
soal kesehatan mental tanpa melibatkan orang-orang yang cukup terkenal, seperti
SigmundFreud dan Joseph Breuer.

1. Era Tahun 1910-1970

Pada era ini konseling mulai diinstitusionalisasikan dengan didirikannya the


National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1913. Selain itu,
pemerintah Amerika Serikat mulai memanfaatkan pelayanan bimbingan untuk
membantu veteran perang.

Titik inilah era dimulainya pemfungsian disiplin, kelengkapan daftar hadir selama
satu tahun ajaran dan tanggung jawab administrasi lainnya. Akibatnya banyak
program pendidikan dekade ini menitikberatkan pada upaya membantu siswa-
siswa yang mengalami kesulitan akademis atau pribadi dengan mengirimkan
mereka ke guru BK untuk mengubah perilaku atau memperbaiki kelemahan.

Selain jenjang SMP dan SMA, gerakan konseling untuk SD tampaknya juga
dimulai di akhir dekade 1920-an hingga awal dekade 1930-an, dipicu oleh tulisan-
tulisan dan kerja keras William Burnham yang menekankan peran guru untuk
memajukan kesehatan mental anak yang memang banyak diabaikan diperiode
tersebut.

Pada dekade 1940-an ditandai munculnya teori konseling Non-Directive yang


dipelopori oleh CarlRogers. Ia mempublikasikan buku yang berjudul
CounselingandPsychotherapy pada tahun 1942. Pada tahun 1950-an muncul pula
berbagai organisasi konseling yaitu the American Personnel and Guidance
Association (APGA). Selanjutnya disahkannya the National Defense
EducationAct (NDEA) pada tahun 1958. Undang-undang ini memberikan dana
bagi sekolah untuk meningkatkan program konseling sekolah. Konseling mulai
melakukan diversifikasi ke area yang lebih luas diawali pada tahun 1970.

10
Konseling mulai berkembang di luar sekolah seperti di lembaga-lembaga
komunitas dan pusat-pusat kesehatan mental.

2. Era Tahun 1980-an

Dekade ini profesi konseling sudah mulai berkembang dengan munculnya


standarisasi training dan sertifikasi. Pada tahun 1981 dibentuk the Council for
Accreditation of Counseling and Related Educational Program(CACREP).
CACREP berfungsi untuk melakukan standarisasi pada program pendidikan
kondeling di tingkat master dan doktor pada bidang konseling sekolah, konseling
komunitas, konseling kesehatan mental, konseling perkawinan dan keluarga, dan
konseling di Perguruan Tinggi.

3. Era Tahun 1990-an

Pada akhir ke-19-an,spesialis psikiatri telah mendapat tempat berdampingan


dengan spesialis pengobatan lain. Dengan makin stabilnya posisi psikiatri dalam
penanganan gangguan psikologis atau yang lebih dikenal dengan sakit mental,
muncullah psikiatri sebagai spesialisasi baru. Spesialisasi baru ini dipelopori oleh
Van EllenbergerRenterghem dan Van Eeden.

Selama tahun 1980-an dan 1990-an, sejumlah permasalahan sosial mempengaruhi


anak-anak yang pada gilirannya mengakselerasi pertumbuhan konseling SD.
Isuisu seperti penyalahgunaan obat, penganiayaan anak, pelecehan seksual dan
pengabaian anak, plus meningkatnya minat dan atensi, bagi pencegahannya,
mengarah kepada pemandatan konseling SD. 9

b. Sejarah Bimbingan konseling di Indonesia

Bimbingan dan konseling masuk ke Indonesia, hingga menembus jantung institusi


pendidikan pada era tahun 1960-an, Indonesia secara perlahan telah memasukkan
bimbingan dan konseling dengan memusatkan pada jenjang pendidikan menengah
atas. Namun, Indonesia mengadopsi bimbingan dan konseling secara langsung
9
Lilis Satriah, Bimbingan dan Konseling Pendidikan, (Bandung: CV. Mimbar Pustaka,
2020) hlm. 5-8

11
pada ranah pendidikan, tidak melalui bimbingan karier atau pendidikan karier
sebagaimana perkembangan konseling di Amerika dengan demikian, bisa
dikatakan bahwa bimbingan dan konseling pendidikan merupakan “barang
impor”.

Bimbingan dan konseling di jenjang pendidikan ini akan bermanfaat bagi siswa
untuk memilih antara jurusan ilmu pasti, ilmu alam, ilmu sosial, ilmu agama, atau
ilmu budaya. 10

Berikut ini adalah fase-fase perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia:

1. Fase sebelum kemerdekaan ( sebelum 1945)

Pada fase ini bertepatan dengan masa penjajahan, dimana Indonesia dijajah Oleh
Belanda dan Jepang. Pada fase ini, wadah untuk mengembangkan potensi siswa
salah satunya adalah “ Perguruan Taman Siswa “ yang dipelopori oleh K.H.
Dewantara.Dalam K.H. Dewantara berusaha keras untuk menanamkan jiwa
Nasionalisme dikalangan para siswanya. Pada fase ini terdapat beberapa dekade
Dalam perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia.

1) Tahun 1940 : Pada dekade ini, bimbingan dan konseling lebih banyak
Ditandai dengan perjuangan perjuangan merealisasikan Kemerdekaan
melalui pendidikan. Pada dekade ini juga Diupayakan secara bertahap
memecahkan masalah besar Seperti pemberantasan buta huruf.

2. Fase setelah kemerdekaan (1945 s/d sekarang)

1) Tahun 1950 : Pada dekade ini, bidang pendidikan menghadapi tantangan


Besar yakni, memecahkan masalah kebodohan dan Keterbelakangnya
masyarakat Indonesia pada masa itu. Kegiatan bimbingan pada masa itu
lebih dikerahkan agar Membuat para siswa agar berprestasi.

2) Tahun 1960 : Berbeda dengan dekade ini, pada dekade ini terdapat
Beberapa peristiwa penting seperti :

10
Khamim Zakarsih Putro, Suyadi, Bimbingan dan Konseling PAUD, (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2016), hlm.3

12
a. Lahirnya jurusan Bimbingan dan Konseling pada IKIP (1963),
b. Lahirnya kurikulum gaya baru pada tingkat Sekolah Menengah Atas
(1964)
c. Ketetapan MPRS tahun 1996 tentang pendidikan Nasional.
d. Pada fase ini, dengan lahirnya jurusan bimbingan Dan konseling maka
dibukalah jurusan Bimbingan Dan Penyuluhan. Jurusan ini pertama
kali Diterapkan pada perguruan tingkat tinggi Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI). Akan Tetapi sesuai dengan perkembangannya zaman
Maka digantilah dengan nama yang lebih spesifik Yakni, Psikologi
seperti yang kita ketahui pada saat Ini. Dengan keadaan seperti ini
dapat memberikan Tantangan besar bagi keperluan pelayanan
Bimbingan dan konseling di sekolah.
3). Tahun 1970 : Dalam dekade ini, bimbingan diupayakan aktualisasinya
Melalui penataan legalitas sistem dan pelaksanaannya. Dekade ini lebih
dikerahkan penuh dalam pemerataan Kesempatan belajar. Pada dekade
ini bimbingan dilakukan secara konseptual maupun secara operasional.
Melalui Upaya ini semua pihak telah merasakan apa, bagaimana, Dan
dimana bimbingan konseling.
4). Tahun 1980 : Pada dekade ini, bimbingan ini diupayakan agar mantap.
Pemantapan terutama diusahakan untuk menuju kepada Perwujudan
bimbingan yang profesional.
5). Tahun 1980 (Era Globalisasi s/d sekarang : Di era inilah yang digunakan
sampai sekarang, yaitu eraYang modern yaitu semuanya para konselor
sudah banyak Dan juga mempunyai kualitas yang tingkat. Banyak
Asosiasi-asosiasi yang sudah mendirikan bimbingan Konseling. Dan
sudah adanya pembentukan untuk Pengakreditasian untuk para konselor
yang sudah Profesional, jadi tidak perlu lagi sekarang untuk ragu atau
Mengutarakan masalahnya terhadap konselor. Konselor Sekarang sudah

13
mulai terbuka. Dan adanya pengaksesan Terhadap klien juga konselor
jadi sangat mudah sekali Untuk konsultasi terhadap konselor.11

Sejalan dengan perkembangan Bimbingan dan Konseling pengakuan legal atas


eksistensi konselor di Indonesia ditetapkannya UU no 20/2003 tentang sistem
Pendidikan nasional pasal 1 ayat (6) dinyatakan bahwa Konselor sebagai salah
satu kualifikasi pendidik. Perubahan pada tahun 2014 dibarengi dengan
munculnya Permendikbud nomor 111 tahun 2014 memberikan Penegasan pada
profesi Guru BK adalah pendidik yang Berkualifikasi akademik minimal S1
bimbingan dan Konseling dan memiliki kompetensi di bidang bimbingan Dan
konseling, Konselor adalah pendidik profesional Yang berkualifikasi S1
Bimbingan dan Konseling yangTelah lulus Pendidikan Profesi Konselor dengan
gelar (Kons). 12

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling.
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan
sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar
tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya, menerima dirinya,
mengarahkan dirinya dan merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi atau
kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya, baik
keluarga, sekolah maupun masyarakat.

11
Sutirna , Bimbingan dan Konseling bagi Guru MataPelajaran, ( Yogyakarta: Deepublish,
2021) hlm. 8-10
12
Bakhrudin All Habsy, Filosofi Keilmuan Bimbingan dan Konseling , Jurnal Pendidikan,
Vol. 2, No. 1, ( Universitas Darul Ulum), 5

14
Konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan
agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan
atau masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh
konseli/klien.
Bimbingan dan konseling pertama kali dikenal di Amerika dengan didirikannya
VodationalBerou yang Dipelopori oleh Frank Parson pada tahun 1908. Bertepatan
Dengan itu seorang konselor Jasse B. Davis memasukkan Layanan konseling di
SMA di Detroid (1907).
Bimbingan dan Konseling telah terbentuk jauh Sebelum era kemerdekaan, dari
bimbingan itulah siswa Dipupuk untuk merealisasikan cita-cita bangsa, yaitu
Kemerdekaan. Setelah kemerdekaan Bimbingan dan Konseling dalam system
pendidikan Indonesia mengalami Beberapa perubahan nama. Pada kurikulum
1984 semula Disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada
Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai
dengan sekarang. Layanan BK sudah Mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun
1962. Namun BK Baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan
Kurikulum 1975.

Kemudian disempurnakan ke dalam Kurikulum 1984 dengan memasukkan


bimbingan karir Didalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun
2001

B. Saran

Dengan kerendahan hati, penulis merasa makalah ini sangat sederhana dan jauh
dari kesempuraan. Saran kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi
kesempurnaan makalah sehingga akan lebih bernanfaat kontibusinya bagi
hazanahkeilmuan. Wallahua’lam.

15
DAFTAR PUSTAKA

Evi, Tika. “Manfaat Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa”. Jurnal Pendidikan

dan Konseling. Vol. 1. No. 2. ( Universitas Pahlawan, 2020).

Habsy, Bakhrudin All. “Filosofi Keilmuan Bimbingan dan Konseling”. Jurnal

Pendidikan. Vol. 2, No. 1. ( Universitas Darul Ulum).

Hanan, Abdul, “Meningkatkan Motivasi Belajar Bimbingan Konseling Siswa

Kelas VIII.C Melalui Bimbingan Kelompok Semester Satu Tahun

Pelajaran 2015/2016”. Jurnal Ilmiah Mandala Education. Vol. 3. No. 1.

( April, 2017).

Putro, Khamim, Zakarsih; Suyadi. 2016. Bimbingan dan Konseling PAUD.

Bandung : Rosdakarya,.

Satriah, Lilis. 2020. Bimbingan dan Konseling Pendidikan. Bandung: CV.

Mimbar Pustaka.

Sutirna. 2021. Bimbingan dan Konseling bagi Guru MataPelajaran,

Yogyakarta: Deepublish.

16

Anda mungkin juga menyukai