Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling

Dosen :

Sri Hartati M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Shabrina Salma Agustin 1212060109


2. Vionita Hendriani 1212060121
3. Wildan Jamaludin Asikin 1212060124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah dengan berjudul “Bimbingan dan Konseling” dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas semester 2 kelas 2C


Pendidikan Biologi dari Ibu Sri Hartati, M. Pd. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang bimbingan dan konseling.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan


banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah
ini.

Bandung, 13 Maret 2021

Penulis

i
UCAPAN TERIMA KASIH

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang telah mendukung
penulis. Karenanya, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua penulis yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil,
sehingga penulis mampu menyelesaikan tulisan sederhana ini.
2. Ibu Sri Hartati M.Pd selaku dosen pengampu pada mata kuliah Bimbingan dan
Konseling, yang tidak kenal lelah untuk membeirkan pendidikan dan pengajaran
kepada kami.

3. Teman-teman kelas 2 C Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah


dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, yang
sama-sama berjuang dan belajar untuk mencapai cita-cita yang tinggi.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

C. Tujuan Masalah .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3


A. Pengertian Bimbingan dan Konseling................................................................ 3

B. Hubungan Bimbingan dan Konseling ................................................................ 5

C. Jenis-Jenis Bimbingan dan Konseling ............................................................... 5

D. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling di Sekolah ........................................ 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 12


A. Kesimpulan ...................................................................................................... 12

B. Saran ................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bimbingan dan konseling adalah merupakan sebuah proses tolong


menolong antara individu satu dengan individu yang lain untuk memahami diri
mereka sendiri. Di dalam pendidikan bimbingan dan konseling mewakili hasrat
masyarakat untuk membantu individu, sumbangan bimbingan dan konseling
menambah kepahaman tentang informasi pendidikan, vokasional dan sosial yang
diperlukan untuk membuat pilihan secara berpengetahuam bagi pelajar.
Dalam pendidikan, konselor sekolah sebagai individu yang tidak diharapkan
bertindak sebagai hakim atau penilai. Konselor berbeda dengan guru, pengurus sekolah
dan orang tua dalam tugasnya di sekolah. Konselor tidak bertanggung jawab seperti
guru untuk memastikan bahwa pelajar mencapai dalam bidang akademik. Oleh karena
itu konselor mampu untuk mengadakan hubungan yang harmonis sehingga tercapai
pertumbuhan dan perkembangan pelajar.
Bimbingan dan konseling ada untuk menolong pelajar memahami berbagai
pengalaman diri, peluang yang ada serta pilihan yang terbuka untuk mereka dengan
menolong mereka mengenal, membuat interpretasi dan bertindak terhadap kekuatan
sendiri, dan bersumber dari diri mereka dan bertujuan untuk mempercepat
perkembangan diri pelajar. Seorang konselor dalam pelayanan bimbingan dan
konseling merupakan pekerjaan profesional, oleh sebab itu praktiknya harus mengikuti
asas-asas, dan landasan-landasan tertentu.
Maka untuk mengenal lebih jauh tentang bimbingan konseling dari makalah
sederhana ini penulis akan membahas tentang pengertian, hubungan,jenis-jenis, tujuan
dan fungsi bimbingan konseling.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari bimbingan dan konseling?


2. Bagaimana hubungan bimbingan dan konseling?
3. Apa jenis-jenis bimbingan dan konseling?
4. Apa tujuan dan fungsi bimbingan konseling?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui:
1. Pengertian bimbingan dan konseling.
2. Hubungan bimbingan dan konseling.
3. Jenis-jenis bimbingan dan konseling
4. Tujuan dan fungsi bimbingan konseling.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam


memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan
perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat
individu dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses
perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan
melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas
dan tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan, membangun
interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan, membelajarkan individu untuk
mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku.
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa inggris
yaitu kata “ Guidance” berasal dari kata kerja “to guidance” yang mempunyai arti
menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya,
maka secara umum dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan. Ada juga yang
menerjemahakan kata “Guidance” dengan arti pertolongan. Berdasarkan arti ini, secara
etimologis, bimbingan berarti bantuan, tuntunan atau pertolongan; tetapi tidak semua
bantuan, tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya bimbingan. Hallen (2005)
menyatakan bahwa seorang guru yang membantu siswa menjawab soal-soal ujian
bukan bentuk dari konteks bimbingan. Bantuan, tuntunan atau pertolongan yang
bermakna bimbingan konteksnya sangat psikologis
Miller (1978) mengartikan bimbingan sebagai proses bantuan terhadap individu
untuk mencapai pemahaman diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri
secara maksimum di sekolah, keluarga dan masyarakat. Disisi lain, Stoops dan
Wahlquist (1958) mengemukakan “guidance is continuous process of helping the
individual develop to the maximum of his capacity in the direction most beneficial to
him self and to society.” (Bimbingan adalah proses bantuan yang berkesinambungan

3
terhadap individu untuk mengembangkan kemampuan secara maksimal sehingga
banyak bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat).
Dari pengertian bimbingan yang telah dikemukakan di atas maka dapat dipahami
bahwa bimbingan merupakan proses pemberian bantuan kepada seseorang atau
sekelompok orang secara terus menerus dan sistematis oleh konselor kepada individu
atau sekelompok individu klien) menjadi pribadi yang mandiri. Bimbingan ini
penekanannya bersifat preventif (pencegahan) artinya proses bantuan yang diberikan
kepada seseorang atau sekelompok orang (klien) supaya bisa mencegah agar suatu
masalah bisa diselesaikan.
Konseling secara etimologis, kata konseling berasal dari kata “counsel” yang
diambil dari bahasa Latin yaitu “counsilium”, artinya “bersama” atau “bicara
bersama”. Pengertian “berbicara bersama-sama” dalam hal ini adalah pembicaraan
konselor dengan seorang atau beberapa klien (counselee). Dalam Kamus Bahasa
Inggris, Konseling dikaitkan dengan kata “counsel” yang diartikan sebagai nasehat (to
obtain counsel); anjuran (to give counsel); pembicaraan (to take counsel). Dengan
demikian, konseling diartikan sebagai pemberian nasehat, pemberian anjuran, dan
pembicaraan dengan bertukar pikiran.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa pengertian bimbingan dan
konseling adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan
bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan-kesulitan rohaniah dalam
lingkungan hidupnya agar orang tersebut mampu mengatasinya sendiri karena timbul
kesadaran atau penyerahan diri terhadap kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
timbul pada diri pribadinya suatu cahaya harapan kebahagian hidup saat sekarang dan
dimasa yang akan datang.

4
B. Hubungan Bimbingan dan Konseling

Tidak semua orang dapat langsung menyelesaikan masalahnya dengan


kemampuannya sendiri. Terkadang mereka tidak menyadari bahwa mereka bisa
menyelesaikan masalah tersebut. Maka dari itu kita memerlukan bimbingan agar kita
lebih mengenal tentang diri kita sendiri untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang
dialami. Agar bimbingan tersebut berjalan dengan benar dan baik, maka kita
memerlukan konselor untuk membantu dalam hal ini. Bimbingan ini kita kenal dengan
nama konseling.
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dengan tujuan
agar bisa lebih mengenal tentang jati diri seseorang, membiasakan diri dengan
lingkungan, dan mempersiapkan masa depan yang maksudnya mengembangkan
potensi yang dimiliki lebih dalam. Sedangkan konseling merupakan sebuah proses
dalam membantu individu yang menghadapi masalah untuk lebih memahami diri
mereka sendiri dan mengatasi masalah yang mereka hadapi melalui wawancara
konseling yang dibantu oleh konselor.
Dapat kita simpulkan dari penjelasan diatas bahwa bimbingan dan konseling itu
sangat berkaitan erat. Sekilas bimbingan dan konseling memiliki arti yang sama yaitu
membantu individu agar dapat menyelesaikan masalahnya. Namun disisi lain
konseling dapat berarti alat atau juga proses yang dapat membantu individu, lalu
bimbingan sebagai bahan atau materinya. Dengan demikian kita tidak bisa hanya
dengan bimbingan atau konseling saja, melainkan harus dibarengi.

C. Jenis-Jenis Bimbingan dan Konseling

Menurut Nurihsan (dalam Fiah, 2015) berdasarkan masalah individu, bimbingan


dan konseling terbagi ke dalam 4 macam, diantaranya :
1. Bimbingan Akademik
Bimbingan akademik adalah bimbingan yang ditujukan untuk membantu
seseorang dalam memecahkan masalah akademik. Masalah akademik tersebut dapat
meliputi pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan, metode pembelajaran,

5
penyelesaian tugas dan latihan, pencarian dan penggunaan sumber belajar, dan
perencanaan pendidikan berkelanjutan, dan sebagainya.
Bimbingan akademik bisa dilakukan dengan menciptakan suasana pendidikan
dan pembelajaran yang bermanfaat untuk menghindari ketidakmampuan belajar.
Dengan dipandu oleh mentor untuk membantunya mengatasi ketidakmampuan belajar,
mengembangkan metode pembelajaran yang efektif, belajar dengan baik, dan
beradaptasi dengan program/kebutuhan pendidikannya. Dalam bimbingan ini, konselor
akan berusaha membantu kliennya dalam mencapai tujuan akademik yang diinginkan.
2. Bimbingan Sosial-Pribadi
Bimbingan sosial-pribadi adalah bimbingan untuk membantu orang dengan
masalah social-pribadi. Masalah-masalah ini dapat meliputi masalah hubungan dengan
teman, guru dan staf, pemahaman tentang sifat dan kemampuan diri sendiri, adaptasi
dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat dimana dia mereka tinggal, dan
menyelesaikan konflik.
Bimbingan sosial-pribadi bertujuan untuk memperkuat kepribadian dan
mengembangkan kemampuan sesorang dalam memecahkan masalah yang sedang
dihadapinya. Bimbingan ini merupakan pelayanan yang mengarah pada kinerja pribadi
yang seimbang, dengan mengamati karakteristik unik yang ada pada dirinya dan
berbagai permasalahan yang dihadapi orang tersebut.
Bimbingan sosial-pribadi diberikan melalui penciptaan lingkungan yang
mendukung, interaksi yang erat, sistem pemahaman diri dan pengembangan sikap yang
positif, serta keterampilan social-pribadi yang sesuai.
3. Bimbingan Karir
Bimbingan karir adalah bimbingan untuk membantu merencanakan,
mengembangkan, dan menyelesaikan masalah terkait karir seperti memahami tugas
dan kewajiban dalam pekerjaan, memahami kondisi dan keterampilan diri sendiri,
memahami kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karir, penyesuaian
terhadap tempat kerja, dan menyelesaikan masalah karir.
Bimbingan karir merupakan bagian integral dari program pendidikan dan juga
merupakan layanan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan individu. Bimbingan

6
karir berkaitan dengan pengembangan keterampilan kognitif, emosional dan pribadi
untuk merealisasikan harga diri yang positif, memahami proses pengambilan
keputusan, dan memperoleh pengetahuan teknis yang akan membantu saat memasuki
sistem sosial dan budaya yang selalu berubah.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir membantu
seseorang untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri, menguasai dunia kerja, dan
membangun masa depan sesuai dengan kehidupan yang diharapkannya. Bimbingan
karir juga memungkinkan seseorang untuk membuat keputusan yang tepat, mengambil
tanggung jawab atas keputusan mereka, dan mengekspresikan diri dengan cara yang
berarti.
Seiring dengan semakin kompleks dan beragamnya jenis dan bentuk pekerjaan
yang ada di era globalisasi, maka bentuk bimbingan dan konseling karir juga semakin
berkembang. Dengan banyaknya permasalahan yang berkembang, maka bimbingan
dan konseling karir di era komunikasi saat ini sangat direkomendasikan kepada
konselor untuk berbagai konseling karir, yaitu karena karir yang terus berubah sesuai
dengan perubahan minat, kemampuan, nilai, dan lingkungan kerja.
4. Bimbingan Keluarga
Bimbingan keluarga merupakan bimbingan yang berusaha untuk mendorong
individu sebagai pemimpin / anggota keluarga supaya dapat membentuk keluarga yang
utuh dan harmonis, selain itu dapat memberdayakan diri sendiri secara produktif,
mengembangkan dan mematuhi aturan-aturan di keluarga, dan juga berpartisipasi
dalam mencapai tujuannya salah satunya kehidupan keluarga yang bahagia.

7
D. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling di Sekolah

1. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Tujuan bimbingan dan konseling merupakan pernyataan yang menggambarkan
kualitas perilaku atau pribadi siswa yang diharapkan berkembang (kompetensi siswa)
melalui berbagai strategi layanan kegiatan yang diprogramkan.
Menurut Rochman Natawidjaja (2007:464) Bimbingan dan konseling bertujuan
untuk membantu siswa agar memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi
dirinya, atau menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas
perkembangan yang harus dikuasainya. Kemampuan meniternalisasi itu meliputi
kepada tiga tahapan, diantaranya yaitu: (1) pemahaman (awareness), (2) sikap
(accommodation), dan keterampilan atau tindakan (action).
Selanjutnya ditambahkan oleh Ahman (Rochman Natawidjaja,2007:231)
menegaskan bahwasanya tujuan pemberian layanan bimbingan dan konseling adalah :
a. Membantu siswa mengembangkan pemahaman diri, sesuai dengan kecakapan,
minat, hasil belajar dan kesempatan yang ada.
b. Membantu siswa menjalani proses sosialisasi dan personalisasi nilai-nilai dan
mengembangkan kepekaan terhadap kebutuhan dan keadaan orang lain.
c. Membantu siswa mengembangkan motif instrinsik dalam belajar sehingga
tercapai tujuan pengajaran yang bermakna.
d. Menumbuhkan dorongan untuk mengarahkan diri, memecahkan masalah,
menentukan pilihan dan keputusan, melibatkan diri dalam proses pendidikan.
e. Membantu siswa mengembangkan sikap dan nilai yang mengarah kepada
pembentukan keutuhan pribadi.
Secara umum, Dewa Ketut Sukardi (2010) menjelaskan bahwasanya tujuan
penyelenggaraan bantuan pelayanan bimbingan dan konseling adalah berupaya
membantu siswa menemukan pribadinya, dalam hal mengenal kekuatan dan
kelemahan dirinya serta menerima dirinya secara positif dan dinamis sebagai modal
pengembangan diri lebih lanjut. Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling
disekolah adalah agar peserta didik, dapat:

8
a. Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin.
b. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
c. Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi
lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial,
ekonomi dan kebudayaan.
d. Mengatasi kesulitan dan mengidentifikasi dan memecahkan masalahanya.
e. Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya
dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.

2. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Menurut Dewa Ketut Sukardi (2010) bahwasanya fungsi-fungsi tersebut adalah


berikut ini:

a. Fungsi pemahaman,
Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan
kepentingan pengembangan peserta didik, pemahaman itu meliputi:
1) Pemahaman tentang diri peserta didik, terutama oleh peserta didik sendiri,
orang tua, guru pada umumnya, guru kelas, dan guru pembimbing.
2) Pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk di dalamnya
lingkungan keluarga dan sekolah), terutama oleh peserta didik-sendiri, orang
tua, guru pada umumnya, guru kelas, dan guru pembimbing.
3) Pemahaman tentang lingkungan “yang lebih luas” (termasuk didalamnya
informasi pendidikan, informasi jabatan/pekerjaan, dan sosial informasi
budaya/nilai-nilai), terutama oleh peserta didik.

b. Fungsi pencegahan,
Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan koseling yang akan
menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan
yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat, ataupun

9
menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam proses
perkembangannya,
c. Fungsi pengetasan
Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami
oleh peserta didik.
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan,
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan konseling
yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi positif
peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Lebih lanjut ditambahkan oleh Ahman (Rochman Natawidjaja, 2007:231)
keberadaan bimbingan dan konseling memiliki beberapa fungsi dalam proses
pelaksanaannya, diantaranya adalah :

a. Fungsi pemahaman, yaitu memahami karakter siswa. Bimbingan akan efektif


jika bertolak dari karakteristik dan kebutuhan siswa.
b. Fungsi pengembangan, yaitu fungsi membantu siswa dalam mengembangkan
kecakapan dan kemampuan yang dimiliki melalui berbagai kesempatan yang
diperoleh secara wajar, realistis dan normatif.
c. Fungsi pencegahan, yaitu mencegar individu dari perkembangan atau hal-hal
yang tidak dikehendaki.
d. Fungsi penyembuhan, yaitu membantu memecahkan masalah yang dihadapi
dan mengembangkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah berikutnya.
e. Fungsi penyesuaian, yaitu berfungsi membantu individu untuk memperoleh
penyesuaian pribadi yang sehat, sehingga dapat hidup serasi antara dirinya
dengan lingkungannya.
f. Fungsi adaptasi, yaitu fungsi penyesuaian program kegiatan terhadap
kemampuan dan kondisi individu.

10
g. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi membantu individu dalam memilih bidang-
bidang pendidikan dan pekerjaan yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan
individu.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa inggris


yaitu kata “ Guidance” berasal dari kata kerja “to guidance” yang mempunyai arti
menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu.
Konseling secara etimologis, kata konseling berasal dari kata “counsel” yang
diambil dari bahasa Latin yaitu “counsilium”, artinya “bersama” atau “bicara
bersama”. Pengertian “berbicara bersama-sama” dalam hal ini adalah pembicaraan
konselor dengan seorang atau beberapa klien (counseler).
Bimbingan dan konseling itu berkaitan erat. Walaupun sekilas terlihat sama, akan
tetapi jika dilihat dari persfektif yang lain terlihat bedanya. Maka dari itu, kita perlu
keduanya agar semua berjalan dengan baik dan tepat
Jenis-Jenis Bimbingan dan Konseling terdapat 4 jenis bimbingan dan konseling,
diantaranya bimbingan akademik, bimbingan sosial-pribadi, bimbingan karir, dan
bimbingan keluarga.
Tujuan dan fungsi bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk
memahami dirinya dan lingkungan sekitarnya agar dapat mengembangkan potensi
dirinya secara optimal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara dinamis
dan konstruktif.

B. Saran

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu saya mengharapkan para pembaca memberikan masukan
kritik dan saran guna perbaikan dimasa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amin Budiamin dan Setiawati. 2009. Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Ditjen
Pendidikan Islam Kementerian Agama, RI).

Fiah, R. E. (2015). Dasar Dasar Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Idea Press
Yogyakarta.

Hallen, 2002. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat Pers

Kamaluddin, H. (2011). Bimbingan dan konseling sekolah. Jurnal Pendidikan dan


Kebudayaan, 17(4), 447-454.

Mesiono, dkk. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Perdana Publishing: Medan.

Miller, Frank W, James A. Fruehling and Gloria J. Lewis, 1978. Guidance Principles
and Service. Third Edition, Columbus, Ohio: Charler E. Merril Publishing
Company.

13

Anda mungkin juga menyukai