Anda di halaman 1dari 11

LAYANAN RESPONSIF SMP

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Bimbingan dan Konseling

Dosen Pengampu:
Panggih Wahyu Nugroho, M.Pd.

Disusun Oleh:
Agustina Muasaroh 208210004
Ajeng Ristanti 208210007
Aji Khamdan Novarianto 208210008
Alya Marisa 208210012
Avrian Eko Ferdianto 208210016
Dyah Amarul Khasanah 208210025
Eko Agus Julasminto 208210026
Farid Susanto 208210030

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2023
KATA PENGANTAR
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
‫اشهد ان ال اله اال هللا و اشهد ان محمد ارسول هللا‬
Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt. yang telah memberikan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “LAYANAN RESPONSIF SMP”. Sholawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Yang telah menunjukkan
kita ke jalan yang di ridhoinya.
Dengan terselesaikannya makalah ini tentu tidak menutup kemungkinan adanya
keikut sertaan dari berbagai pihak yang telah membantu baik dari segi moral maupun
spiritual. Baik disengaja maupun tidak disengaja , Oleh karena itu terkhusus penulis
ucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Panggih Wahyu Nugroho, M.Pd, Selaku dosen pengampu mata kuliah bimbingan
dan konseling yang telah memberikan arahan dalam penyusunan makalah ini
sesuai dengan ketentuan dan yang telah di sepakati.
2. Mahasiswa Tadris IPS A, Selaku teman teman yang memberikan dukungan
kepada kami.
Semoga ketulusan hati beliau mendapat balasan yang lebih baik dari Allah swt.
penulis sangat menyadari keterbatasan pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan
penulis dalam menyusun Makalah ini, maka penulis yakin Makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan dari kesempurnaan penulis yang akan datang. Akhirnya penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.

Ponorogo, 23 November 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3


A. Pengertian Layanan Responsif SMP .................................................... 3
B. Kelebihan Layanan Responsif SMP ...................................................... 4
C. Kelemahan Layanan Responsif SMP .................................................... 5

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 7


A. Kesimpulan .......................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa sekolah jenjang atau tingkat menengah pertama merupakan fase
dimana peserta didik ingin menunjukkan keberadaan dirinya dalam lingkungan.
Mereka cenderung untuk menampilkan dirinya namun tidak pada tempatnya.
Alhasil rasa ingin menunjukkan dirinya tersebut lebih condong mengarah pada
hal-hal negatif. Maka perlu adanya pembatasan dan pengawasan dalam hal
memantau bagaimana perkembangan dan apa yang dilakukan peserta didik
tersebut. Peran lingkungan sangat berpengaruh, artinya baik lingkungan
pertemanan, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga maupun lingkungan
lainnya, sangat berperan dalm membentuk pola perilaku peserta didik tersebut.
Masa inilah yang kemudian para guru melakukan kerja sama guna mengetahui
perkembangan peserta didik.
Bimbingan dan konseling pada tingkatan Sekolah Menengah Pertama
sangat dibutuhkan dan berperan dalam memantau apa yang terjadi pada peserta
didik dan kesulitan apa yang membuat peserta didik sulit untuk memahami
proses pembelajaran. Dengan hal itu konselor dapat melihat dan kemudian
menganalisa sejauh mana permasalahan yang dialami peserta didik, dan mulai
dari mana dalam memberikan bantuan dalam hal mengatasinya. Berbagai
layanan yang ada pada bimbingan dan konseling memberikan kesempatan bagi
peserta didik atau klien untuk menceritakan permasalahan yang dialami. Karena
semakin masalah hanya dipendam, membuat semakin sulit untuk diatasi.
Permasalahan sendiri berdampak bukan hanya pada pikiran saja akan tetapi jika
sudah terlalu jauh, kondisi tubuhnya pun akan sulit untuk dikendalikan.
Pendidik dapat menggunakan atau menerapkan metode jemput bola,
dengan menganalisa terlebih dahulu menggunakan cara kuisioner. Pendidik atau
konselor juga tidak dapat memaksakan diri terhadap kapasitas yang dimilikinya,
untuk terus melanjutkan layanan kepada peserta didik. Terdapat pola alih tangan,
yang mana hal tersebut dimaksudkan gara peserta didik mendapat layanan oleh
orang yang benar-benar mumpuni dalam bidangnya. Sehingga layanan yang
diberikan baik dari awal hingga proses dan nantinya tahap penyelesaian sesuai
dengan prosedur yang tepat. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
membahasnya lebih lanjut mengenai layanan responsif pada jenjang sekolah
menengah pertama.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari layanan responsif SMP ?
2. Bagaimana kelebihan dari layanan responsif SMP ?
3. Bagaimana Kelemahan dari layanan responsif SMP ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian layanan responsif SMP.
2. Untuk mengetahui kelebihan layanan responsif SMP.
3. Untuk mengetahui kekurangan layanan responsif SMP.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Layanan Responsif SMP


Bimbingan dan konseling merupakan keseluruhan aktivitas yang alurnya
direncanakan konselor guna membantu klien untuk mengembangkan dirinya
semaksimal mungkin dan membantu dalam menghadapi masalah. Mengingat
perkembangan siswa yang berbeda, oleh karena itu dalam membantu keadaan
tersebut, maka diberikan layanan bimbingan konseling yang responsif. Pelayanan
responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli. Dimana konseli
menghadapi kebutuhan dan masalah yang membutuhkan bantuan dengan segera
dan jika tidak disegerakan berakibat gangguan dalam proses pencapaian aspek-
aspek perkembangan. 1 Tujuan layanan responsif adalah memberi pertolongan
kepada peserta didik untuk dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan
segala masalah yang terjadi pada dirinya. Dapat dianggap suatu kegagalan
apabila tidak mampu untuk menyesuaikan diri atau perilaku bermasalah.
Beberapa ragam bantuan yang dapat dilakukan dalam pelayanan responsif
diantaranya.
1. Konseling individu dan kelompok
2. Referal (rujukan atau alih tangan)
3. Kolaborasi dengan guru mata pelajaran atau guru kelas
4. Kolaborasi dengan orang tua
5. Kolaborasi dengan pihak sekolah
6. Konsultasi
7. Bimbingan teman sebaya
8. Konferensi kasus
9. Home visit (kunjungan rumah).

Perencanaan individu diartikan sebagai bagian membantu dalam


merancang dan melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan masa
depan berdasarkan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan diri serta
peluang dan kemungkinan lingkungan. Dukungan sistem menjadi bagian dari
layanan dan fungsi manajemen, metode kerja, infrastruktur dan pengembangan
profesional pengawas secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung

1
Moh. Asror, “Studi Analisis Program Bimbingan Konseling Komprehensif Berbasis Islam
Untuk Meningkatkan Resiliensi Siswa”, Jurnal Pamomong 1, No. 1 (2020): 1-13.

3
membantu pengawas atau mendorong kelancaran pengembangan pengawas.
Pendukung sistem ini mencakup tiga aspek yaitu : pengembangan jaringan,
kegiatan administrasi, dan kegiatan penelitian dan pengembangan.

B. Kelebihan Layanan Responsif SMP


Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseling yang
menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan
segera, sebab jika tidak segera dibantu menimbulkan gangguan dalam proses
pencapaian tugas- tugas perkembangan. Konseling individual, konseling krisis,
konsultasi dengan orang tua, guru dan alih tangan kepada ahli lain adalah
bantuan yang dapat dilakukan pelayanan responsif. 2
Layanan responsif sebagai proses bantuan untuk menghadapi masalah dan
memerlukan pertolongan dengan segera, supaya peserta didik tidak mengalami
hambatan dalam pencapian tugas- tugas perkembangan. Strategi layanan
responsif adalah konsultasi guru bimbingan konseling dengan wali kelas, dan
guru mata pelajaran yang bertujuan untuk memonitoring dan memiliki informasi
mengenai perkembangan siswa di dalamkelas, prestasibelajar, kehadiran, dan
mengetahui masalah pribadi siswa, sehingga guru bimbingan konseling dapat
lebih mudah dan cepat mengetahui penyebab rendahnya harga diri siswa dan
dapat meningkatkan harga diri siswa dengan baik. 3
Fokus layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/
konseling yang secara nyata mengalami masalah yang mengganggu
perkembangan diri dan secara potensial menghadapi masalah tertentu namun dia
tidak menyadari bahwa dirinya memiliki masalah. Masalah yang dihadapi dapat
menyangkut ranah pribadi, sosial, belajar, atau karir. Jika tidak mendapatkan
layanan segera dari Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling maka dapat
menyebabkan peserta didik /konseling mengalami penderitaan, kegagalan,
bahkan mengalami gangguan yang lebih serius atau lebih kompleks. Masalah
peserta didik/konseling dapat berkaitan dengan berbagai hal yang dirasakan
mengganggu kenyamanan hidup atau menghambat perkembangan diri konseling,
karena tidak terpenuhi kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai tugas- tugas
perkembangan.

2
A. Putri E. Evaluasi program bimbingan dan konseling: sebuah studi pustaka. Jurnal
bimbingan konseling indonesia, 4(2), (2019) 39-42.
3
H. Hermawan Komalasari, G., & Hanim, W. Strategi layanan bimbingan dan konseling untuk
meningkatkan harga diri siswa: Sebuah studi pustaka. JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling
Indonesia), 4(2) 2019, 65.

4
Sehingga kelebihan layanan responsif dapat dirasakan oleh peserta didik
dengan signifikan. Adapun kelebihan yang dapat dirasakan peserta didik yaitu:
1. Peserta didik mendapatkan tempat untuk konseling Ketika mendapatkan
hambatan Ketika mengalami proses di sekolah
2. Dapat memecahkan masalah Ketika peserta didik menemui sebuah
permasalahan
3. Peserta didik dipantau terus perkembangannya supaya tidak terjadi Tindakan
yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.

C. Kelemahan Layanan Responsif SMP


Layanan responsif pada jaringan seluler atau komunikasi adalah
ketersediaan, kecepatan, dan keandalan dalam menyediakan layanan kepada
pengguna. Meskipun telah mengalami perkembangan pesat, terdapat beberapa
kelemahan yang dapat terjadi pada layanan responsif SMP (Session Management
Protocol) dalam konteks jaringan seluler. Beberapa masalah yang mungkin
muncul antara lain:
1. Keterlambatan Respons (Latency)
Keterlambatan dalam mentransmisikan data dari sumber ke tujuan. Hal ini
bisa disebabkan oleh lalu lintas jaringan yang padat, jarak fisik antara
perangkat, atau masalah teknis lainnya.
2. Kehilangan Paket Data (Packet Loss)
Ketika paket data yang dikirim dari satu titik ke titik lain dalam jaringan
hilang atau tidak diterima, ini dapat mempengaruhi kualitas layanan yang
diberikan.
3. Keandalan Jaringan yang Rendah (Network Reliability)
Beberapa kondisi seperti gangguan cuaca, masalah perangkat keras, atau
kegagalan perangkat lunak dapat mengakibatkan ketidakstabilan dalam
jaringan, sehingga memengaruhi responsifitas layanan.
4. Kapasitas Terbatas (Limited Capacity)
Jika jumlah pengguna yang menggunakan layanan secara bersamaan melebihi
kapasitas jaringan yang tersedia, maka dapat menyebabkan penurunan kinerja
dan responsifitas.
5. Masalah Keamanan (Security Issues)

5
Ancaman keamanan seperti serangan malware, serangan denial-of-service
(DoS), atau celah keamanan pada protokol jaringan dapat mengganggu
layanan dan mengurangi responsifitasnya. 4

4
Abdullah Latuapo. "IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 14
AMBON Jumail1." Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan 4.02 (2020). Hal 24-25.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat kami tarik kesimpulan layanan responsif SMP merupakan suatu
pendekatan yang berfokus pada individu dan memprioritaskan kebutuhan serta
perkembangan siswa. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat menciptakan
lingkungan belajar yang inklusif, memotivasi, dan mendukung perkembangan
holistik setiap siswa secara optimal. Adapun kelebihan yang dapat dirasakan
dimana peserta didik harus mendapatkan tempat untuk konseling Ketika
mendapatkan hambatan Ketika mengalami proses di sekolah, lalu Dapat
memecahkan masalah Ketika peserta didik menemui sebuah permasalahan, dan
Peserta didik dipantau terus perkembangannya supaya tidak terjadi Tindakan
yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Ada pun beberapa
kelemahan dalam layanan responsif yaitu seperti Keterlambatan Respons,
Kehilangan Paket Data, Keandalan Jaringan yang Rendah, lalu Kapasitas
Terbatas, dan juga Masalah Keamanan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. (2020). "IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP


NEGERI 14 AMBON Jumail1." Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan 4.
Hal 24-25.
Asror, Moh., (2020). “Studi Analisis Program Bimbingan Konseling Komprehensif
Berbasis Islam Untuk Meningkatkan Resiliensi Siswa”, Jurnal Pamomong 1,
No. 1
Hermawan Komalasari H., G., & Hanim, W. 2019. Strategi layanan bimbingan dan
konseling untuk meningkatkan harga diri siswa: Sebuah studi pustaka. JBKI
(Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia).
Latuapo 1 Putri, E, A.. (2019), Evaluasi program bimbingan dan konseling: sebuah
studi pustaka. Jurnal bimbingan konseling indonesia, 4(2) .
,

Anda mungkin juga menyukai