DOSEN PENGAMPUH
Miswanto., M.Pd
DISUSUN OLEH
Nim : 1193111042
Nim : 1193111046
Nim : 1193111039
Nim : 1193111054
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini yang berjudul “ Bimbingan Konseling di SMA “.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Miswanto., M.Pd sekalu
dosen pengampuh mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan Konseling yang membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data
dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVE
R
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.3 TUJUAN...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
3.1 KESIMPULAN........................................................................................................8
3.2 SARAN....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 9
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Peserta didik merupakan individu yang sedang berada dalam proses berkembang
yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan
tersebut individu memerlukan pelayanan bimbingan konseling karena mereka masih
kurang memiliki pemahaman dan wawasan tentang diri dan lingkungannya, juga
pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.
2
2.2 BIMBINGAN KONSELING DI SMA
Tujuan pendidikan menengah atas sering kali ditunjukan oleh pandangan umum
demi mutu keberhasilan akademis seperti persentase kelulusan, tingginya nilai Ujian
Nasional, atau persentase kelanjutan ke perguruan tinggi negeri. Kenyataan ini sulit
dipungkiri, karena secara sekilas tujuan kurikulum menekankan penyiapan peserta didik
(sekolah menengah umum / SMU) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi
atau penyiapan peserta didik (sekolah menengah kejuruan / SMK) lebih fokus di dalam
memasuki dunia kerja.
3
dialami oleh konseli. Tujuannya mengantisipasi atau mencegah masalah-masalah
umum yang mungkin dialami peserta didik dan mencoba mencegah masalah
tersebut agar jangan sampai terjadi.
4. Pendekatan perkembangan, yaitu pemberian layanan bimbingan dan konseling
yang menekankan pada identifikasi pengetahuan, ketrampilan, sikap dan
pengalaman yang diperlukan konseli agar berhasil dalam kehidupan akademik,
pribadi – social dan karirnya. Tujuannya yaitu membantu peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan/ potensi yang dimiliki dengan memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan
dan pengalaman yang diperlukan dalam kehidupanya.
4
3. Fungsi adaptasi ( adaptif )
Fungsi adaptasi merupakan fungsi bimbingan dalam rangka membantu
staf sekolah khususnya guru dalam mengadaptasikan program pengajaran dengan
ciri khusus dan kebutuhan pribadi siswa-siswa. Dalam fungsi ini pembimbing
menyampaikan data tentang ciri-ciri, kebutuhan minat dan kemampuan serta
kesulitan-kesulitan siswa kepada guru. Dengan data ini guru berusaha untuk bisa
merencanakan pengalaman belajar bagi para siswanya. Sehingga para siswa
dapat memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan bakat, cita-cita,
kebutuhan dan minat.
Pada masa SLTA, antara 15 tahun sampai dengan 21 tahun merupakan adalah
masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Mereka banyak mengalami konflik
karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Jenis-jenis masalah yang
dialami murid sekolah bisa bermacam-macam. Masalah-masalah itu diklarifikasikan
atas:
5
Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar, adalah kondisi siswa yang
perbuatan dan kegiatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan yang seharusnya,
seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau
bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya.
Sardiman menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam kegiatan BK,
antara lain :
6
(aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam
proses belajar-mengajar.
4. Director, guru harus bisa membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa
sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
5. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
6. Transmitter, guru bertindak sebagai penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan
dan pengetahuan.
7. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar-mengajar.
8. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
9. Evaluator, guru memiliki otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang
akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan
bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
8
DAFTAR PUSTAKA