Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENDIDIKAN IPS KELAS RENDAH


“EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN IPS”

Dosen Pengampu:
Sujarwo, S.Pd, M.Pd

Oleh
Kelompok VII:
Thera Maora (1193111040)
Riswanda (1193111057)
Yemima (1193111103)
Eybi (1193111054)
Putri Julianti (1193111042)
Chepbriandi Munthe (1193111024)

PGSD E Reguler 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa  karena berkat rahmat dan
kasih-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Tentang “ EVALUASI DALAM
PEMBELAJARAN IPS”.Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Akan tetapi, kami juga menyadari
bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu dengan senang hati kami
senantiasa menerima kritik maupun saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Demikian makalah ini kami buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
maupun dalam proses belajar mengajar.

Medan, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

MAHKALA............................................................................................................................................1
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3
A. Pengertian Evaluasi..........................................................................................................................3
B. Karakteristik Evaluasi pembelajaran IPS..........................................................................................4
C. . Hakikat Evaluasi pembelajaran IPS SD...........................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................................................15
A. Kesimpulan....................................................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam sebuah proses pembelajaran komponen yang turut menentukan keberhasilan


sebuah proses adalah evaluasi. Melalui evaluasi orang akan mengetahui sampai sejauh mana
penyampaian pembelajaran atau tujuan pendidikan atau sebuah program dapat dicapai sesuai
dengan tujuan yang diinginkan.

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam kegiatan
pendidikan dan pembelajaran. Melalui Evaluasi, kita akan mengetahui perkembangan hasil
belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan social, sikap dan kepribadian siswa atau
peserta didik serta keberhasilan sebuah program.

Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran ada beberapa istilah yang sering digunakan,
baik secara bersamaan maupun secara terpisah. Istilah tersebut adalah pengukuran. penilaian, dan
evaluasi. Ketiga istilah tersebut memiliki perbedaan.

Mengacu pada asumsi bahwa pembelajaran merupakan system yang terdiri atas beberapa
unsure, yaitu masukan, proses dan hasil; maka terdapat tiga jenis evaluasi sesuai dengan sasaran
evaluasi pembelajaran, yaitu evaluasi masukan, proses dan hasil pembelajaran.Terkait dengan
ketiga jenis evaluasi pembelajaran tersebut, dalam praktek pembelajaran secara umum
pelaksanaan evaluasi pembelajaran menekankan pada evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi
hasil belajar. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa pelaksanaan kedua jenis evaluasi tersebut
merupakan komponen system pembelajaran yang sangat penting.

Evaluasi kedua jenis komponen yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan pelaksanaan dan hasil pembelajaran. Selanjutnya masukan tersebut pada gilirannya

1
dipergunakan sebagai bahan dan dasar memperbaiki kualitas proses pembelajaran menuju
keperbaikan kualitas hasil pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mencoba merumuskan masalah sebagai
berikut:

1.      Apa definisi evaluasi ?

2.      Karakteristik evaluasi pembelajaran IPS ?

3.      Hakikat Evaluasi pembelajaran IPS ?

4.      Apa saja Bentuk-Bentuk Evaluasi dalam pembelajaran IPS ?

C.     Tujuan Penulisan

Berdasarkan Rumusan Masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1.        Mengetahui pengertian Evaluasi .

2.        Mengetahui karakteristik Evaluasi pembelajaran IPA.

3.        Mengetahui Hakikat Evaluasi pembelajaran IPS.

4.        Mengetahui Bentuk-Bentuk Evaluasi dalam pembelajaran IPS SD

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Evaluasi

Secara harafiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian


atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk (1971)
mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing useful
information for judging decision alternatives”. Artinya evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan
suatu alternative keputusan.

Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan
melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu
keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut,
Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran
hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap
kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai
oleh siswa (Purwanto, 2002).

Berdasarkan jurnal Arikunto (2003) mengungkapkan bahwa evaluasi adalah serangkaian


kegiatan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan. Tayibnapis (2000)

3
dalam hal ini lebih meninjau pengertian evaluasi program dalam konteks tujuan yaitu sebagai
proses menilai sampai sejauhmana tujuan pendidikan dapat dicapai.

Berdasarkan tujuannya, terdapat pengertian evaluasi sumatif dan evaluasi formatif.


Evaluasi formatif dinyatakan sebagai upaya untuk memperoleh feedback perbaikan program,
sementara itu evaluasi sumatif merupakan upaya menilai manfaat program dan mengambil
keputusan (Lehman, 1990).Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi
yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar
siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran
dan penilaian. Bila ditinjau dari tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan atas evaluasi
diagnostik, selektif, penempatan, formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya, evaluasi
pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses, hasil dan outcom.

Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengolahan hasil dan pelaporan. Tujuan dilaksanakannya evaluasi proses dan hasil pembelajaran
adalah untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan pembelajaran dan pencapaian hasil
pembelajaran oleh setiap peserta didik. Informasi kedua hal tersebut pada gilirannya sebagai
masukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran

D.     Karakteristik Evaluasi pembelajaran IPS

 Karakteristik dari pendidikan IPS adalah pada upayanya untuk  mengembangkan


kompetensi sebagai warga negara yang baik. Warga negara yang baik berarti yang dapat menjaga
keharmonisan hubungan diantara masyarakat sehingga terjalin persatuan dan keutuhan bangsa.
Hal  ini  dapat  dibangun  apabila dalam  diri  setiap  orang  terbentuk perasaan yang  menghargai
terhadap segala perbedaan,  baik itu  perbedaan  pendapat, etnik, agama, kelompok, budaya dan
sebagainya. Bersikap terbuka dan senantiasa memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
orang atau kelompok untuk dapat mengembangkan dirinya. Oleh karena itu pendidikan IPS
memiliki tanggung jawab untuk dapat melatih siswa dalam membangun sikap yang demikian.

4
Evaluasi pada hakekatnya adalah penilaian progam, proses dan hal pendidikan. Dalam
pembelajaran IPS evaluasi emiliki pengertian penilaian progam, proses dan hasil pembelajaran
IPS. Evaluasi pembelajaran IPS yang berkesinambungan, sebaiknya dilakukan terus menerus
sesuai dengan keterlaksanaan pembelajarannya. Evaluasi seperti ini merupakan baro meter atau
pengecekan apakah proses yang berlangsung itu dapat diikuti dan dipahami oleh peserta didik,
serta seberapa besar penguasaan atau pemahaman peserta didik. 
Evaluasi itu berfungsi mengungkapkan kelemahan proses kegiatan mengajar yang
meliputi bobot materi yang disajikan, metode yang diterapakan, media yang digunakan, dan
strategi yang dilaksanakan. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar memperbaiki kelemahan proses
kegiatan belajar mengajar tadi, sedangkan di pihak peserta didik , evaluasi ini berfungsi
mengungkapkan penguasaan materi pembelajaran oleh mereka dan juga untuk mengungkapkan
kemajuannya secara individual ataupun kelompok dalam mempelajari IPS. Dari sudut peserta
didik tujuan evaluasi ini adalah mendorong mereka belajar IPS sebaik-baiknya agar mencapai
makna sebesar-besarnya dari apa yang mereka pilajari .
Dengan demikian  Evaluasi  Pembelajaran IPS  pada  setiap  jenjang  pendidikan

memiliki karakteristik tersendiri yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa.
Organisasi materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara
terpadu/ fusi. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik tingkat perkembangan usia siswa SD yang
masih pada taraf berpikir abstrak. Materi pendidikan IPS yang disajikan pada tingkat sekolah
dasar tidak menunjukkan label dari masing-masing disiplin ilmu sosial. Materi disajikan secara
tematik dengan mengambil tema-tema sosial yang terjadi di sekitar siswa.

Demikian juga halnya tema-tema sosial yang dikaji berangkat dari fenomena fenomena
serta aktivitas sosial yang terjadi di sekitar siswa. Tema-tema ini kemudian semakin meluas pada
lingkungan yang semakin jauh dari lingkaran kehidupan siswa. Dengan demikian seorang guru
yang akan melaksanakan proses pembelajaran IPS harus dibekali dengan sejumlah pemahaman
tentang karakteristik pendidikan IPS yang meliputi pengertian dan tujuan pendidikan IPS,
landasan filosofis pengembangan kurikulum pendidikan IPS serta disiplin-disiplin ilmu sosial
yang dikembangkan dalam pendidikan IPS.

1.         Evaluasi Dengan Penilaian Tes 

5
Tes dapat didefinisikan sebagai sejumlah tugas yang harus dikerjakan oleh seseorang
yang akan diuji. Hasil tugas ini biasanya dilukiskan dalam bentuk angka-angka yang dalam
istilah teknisnya dinamakan scores, aspek kepribadian tersebut bisa berupa prestasi akademik,
bakat, sikap, minat penyesuaian sosial dan lain-lain.Tujuan dari evaluasi melalui penilaian tes
adalah untuk mengetahui apakah seseorang siswa telah menguasai atau belum menguasai bahan
pelajaran yang bersangkutan. Dengan evaluai tes ini juga dapat melihat perbedaan kemampuan,
bakat, sikap, minat atau aspek-aspek kepribadaian lainnya.

Agar tes dapat menunaikan fungsinya sebagai alat pengukur yang baik, maka guru harus
memperhatikan hal berikut dalam menyusun soal :

a.      Validitas

Syarat ini menuntut keabsahan tes, dalam arti soal-soal yang diberikan benar-benar
sesuai untuk mengukur dan mengungkapkan kemampuan yang menjadi tujuan instruksional.

b.      Reliabilitas

Tes memberikan hasil yang konsisten dan mantap, hasilnya tidak menunjukkan
perubahan atau penyimpangan seandainya diterapkan untuk mengukur kemampuan
seseorang.

c.      Objektivitas

Soal-soal tes seharusnya memberikan hasil sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi


oleh pemberi tes (guru) yang melakukan penukuran atau faktor pengganggu lainnya.

d.       Efisiensi

Tes dapat dilaksanakan secarah mudah, tidak memerlukan banyak waktu, tenaga, dan
biaya, tetapi bisa memenuhi tujuan sebaik-baiknya

2. Evaluasi Dengan Penilaian non tes

Salah satu peembaharuan pengajaran ilmu pengetahuan sosisal bersangkutan dengan


lingkungan tujuan yang hendak dicapainya,yang tidak terbatas dengn aspek kognitif,tetapi
mencangkup aspek ketampilan (intelectual skiil and sosial skill) dan juga mencangkup aspek

6
afektif.sebagai konsekuensinya tujuan prongram pembelajaran IPS harus mencangkup ketiga
aspek tujuan tersebut dan guru IPS harus mampu menyelesaikan ketiga penilaian yaitu ;

a.         Penilaian keterampilan

Untuk mengetahui keterampilan seseorang mengetahui sesuatu diperlukan tes


perbuatan(performace tes).Dalam melaksanakan tes ini perlu di perhatikan dan dibedakan antara
hasil perbuatan dan proses pelaksanaan perbuatan itu sendiri.

b.        Penialaian dengan pembuatan karangan (Laporan)

Dari hasil karangan siswa dapat diketahu seberapa jauh menerangkan,karena untuk
menciptakan karangan tersebut diperlukan pengetahuan dan pemahaman dari materi karangan.
Dalam menggevaluasi karangan terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan sebagai
patokan,seperti : materi,dan sistematika karangan data penunjang dan cara pengambilan
keputusan.

c.         Penilaian dari Segi Afektif

Aspek ini bersangkutan dengan perasaan dan sikap seseorang terhadap suatu
stimulus.Aspek tujuan afektif mempunyai kedudukan penting dalam pengajaran IPS. Karena
sering kali cara dan alasan seseorang melakukan sesuatu perbuatan lebih di perhatikan dari pada
jenis perbuatan itu sendiri.

d.        Skala pilihan

Skala pilihan (ranting scales) menyediakan daftar sebanyak 3-5 pilihan.skala pilihan
dapat digunakan untuk :observasi,wawancara,angket,sikap,kebiasan dan minat.

e.         Studi Kasus

Studi kasus diperlukan untuk mempelajari peserta didik yang bertingkahlaku


ekstrim.disekolah menengah,stufdi kasus dilakukan terhadap siswanya yang bertingkahlaku
estrim,menggangu dan perlu bantuan khusus

f.         Portofolyo

Pendengkatan porto folyo adalah suatu penilaian yang bertujuan mengukur sebagaimana
kemampuan siswa dalam mengontruksi suatu pekerjaan atau tugas dengan mengumpulkan bahan
yang relafan dengan tujuan dan keingginan yang dikontruksi ole siswa dan selanjutnya dapat
dinilai oleh guru. Dengan kata lain penilaian portofolyo merupakan suatu pendekatan dalam
penilaian kinerja siswa. Sistem penilaian ini bermanfaaat bagi guru untuk mengevaluasi

7
kebutuhan,minat,kemampuan akademik dan karakteristik siswa secara indifidual.Penilaian
Ranah atau dimensi keterampilan skil dan nilai nilai falues secara eksplisip tidak tertuang dalam
SK,KD.

Mengajarkan keterampilan skil dan nilai nilai (Values),dilakukan dengan cara


mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran. Caranya adalah dengan menerapkan model
model pembelajaran dalam “inovatief” yangb memungkinkan siswa mengembangkan
keterampilan (Skill) dan nilai nilai (velues) yang di integrasikan. Pembelajaran yang demikian
menurut joycee dan weill (1996)mempunyai dua evek yaitu “evek pembelajaran( intrusional
effect)dan efek pengirim (nurturan effect) efek pembelajaran mungkin dapat dilihat hasilnya
dalam waktu singkat. Sebaliknya efe
k pengiring membutuhkan waktu yang cukup lama. Teknik penilaian lebih cocok adalah
non tes,acuan menyusun prosedur pengintegrasian dan penilaian ranah keterampilan,dan nilai-
nilai sebagai berikut,:

a)        Menentukan aspek keterampilan atau nilai-nilai yang akan diintegrasikan

b)        Merancang metode pembelajaran dengan mengintegrasikan keterampilan atau nilai-nilai


tersebut.

c)        Merumuskan indikator pencapaian aspek keteampilan atau nilai-nilai yang di integrasikan.

d)        Menetapkan tingkat pencapaian setiap indikator.

e)        Menetapkan skor tiap-tiap tingkatan.

f)         Menyusun rublik.

3. Evaluasi Dengan Penilaian Otentik

Penilaian otentik (authentict Acesment) adalah prose pengumpulan informasi oleh guru
tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakuan oleh peserta didik melalui
berbagai teknik yang mampu meningkatkan,membuktikan,atau menunjukan,secara tpat,bahwa
tujuan pembelajaran,benar benar tercapai.

8
Penilaian otentik ini merupakan implikasi pemberlakuan kurikulu berbasis kompetensi
terhadap penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Sekolah,dalam hal ini guru dan kepala sekolah
menjadi pengambil keputusan dalam perencanaan dan pelaksanaan kurikulum dan proses
pembelajaran. Sekolah menyusun silabus yang menjaminterlaksananya prose pembelajaran yang
terarah.selain itu sekolah melakukan contineus-autentic acesment yang menjamin ketuntasan
blajar dan pencapaian kompetensi oleh siswa.

Beberapa karakteristik otentik adalah sebagai berikut ;

a) penilaian merupakan dari proses pembelajaran,bukan terpisah dari proses pembelajaran

b) Penilaian mencerminkan hasil prose blajar dari kehidupan nyata,tidak berdasarkan kondisi
yang di sekolah

c) Menggunakan bermacam-macam instrumen, pengukuran, metode yang sesuai, karakteristik


dan esensi pengalaman belajar.

E. . Hakikat Evaluasi pembelajaran IPS SD

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan program pendidikan yang berupaya


mengembangkan pemahaman siswa tentang bagaimana manusia sebagai individu dan kelompok
hidup bersama dan berinteraksi dengan lingkungannya baik fisik maupun sosial. Pembelajaran
Ilmu Pendidikan Sosial ataupun pengetahuan sosial bertujuan agar siswa mampu
mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sosial, yang berguna bagi kemajuan
dirinya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat (Saidihardjo, 2005: 109). Dari
penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa Pendidikan Ilmu Sosial merupakan suatu
program pendidikan pada siswa untuk mengenal dunia sosial yang ada di sekitar ligkungannya.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan
mulai SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, peserta
didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung
jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis,
komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan
dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan
(BSNP, 2006: 159). Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:

9
1)        Mengenal   konsep konsep   yang   berkaitan   dengan   kehidupan  masyarakat  dan 

     lingkungannya.

2)        Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,

     memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3)        Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai- nilai sosial dan    kemanusiaan.

4)        Memiliki    kemampuan    berkomunikasi,   bekerjasama   dan   berkompetisi   dalam

     masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global (BSNP, 2006: 159).

Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu

berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk

interpretasi yang diakhiri dengan judgment. Interpretasi dan judgment  merupakan tema penilaian

yang mengimplikasikan adanya suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks

situasi tertentu. Atas dasar itu maka dalam kegiatan penilaian selalu ada objek/program, ada

criteria, dan ada  interpretasi/judgment. 

Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang

dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya

adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.

Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif,

dan psikomotoris. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan instruksional

yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur

penting sebagai dasar dan acuan penilaian. Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai

terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-

tujuan pengajaran (Nana Sudjana, 2005: 3).

10
D. Bentuk bentuk evaluasi dalam pembelajaran IPS di SD

1.Tes bentuk Isian

1)        Wujudnya

Terdapat kekosongan dalam butir soal perlu diisi.siswa diminta mencari sendiri bagian

yang dapat melengkapi kekosongan itu.

2)        Ragamnya (jenisnya)

a.         Isian dan melengkapi

Ragam ini mempunyai ciriciri antara lain; Berupa pertanyaan tak lengkap,adanya ruangan

atau tempat untuk mengisi pertanyaan itu.

b.        Pertanyaan

Ragam ini diakhiri dengan tanda tanya,siswa diminta menuliskan jawabanya dalam ruang

yangb tersisa secukupnya.

c.         Identifikasi atau asosiasi.

Ragam ini menghendaki jawaban atas pertanyaan pertanyaan yang diberikan dengan selalu

menghubungkan dengan pertanyaan pokok.

3) Keberatan terhadap bentuk isian

11
a.         Sukar membuat soal yang mampu mengukur jenjang kemampuan yang lebih tinggi dari

pengggingat.

b.        Jawabanya sukar di pastikan sebagai satu-satunya jawaban,dengan demikian kunci jawaban

pun sanggat sukar di temukan.

c.         Skor memakan waktu lama

d.        Skornya kurang terandalkan

e.         Faktor subjektivitas ikut berpengaruh dalam penilaian,jadi tidak objektif lagi.

2. Bentuk penilaian Afektif

Bentuk pilihan alternatif ditandai butiran soal yang diikuti oleh dua penilaian,dan siswa
diminta memilih salah satu dari padanya yang merupakan penilaian sendiri beberapa ragam
pilihan alternatif.

a. Ragam benar - salah

Ragam ini berupa pernyataan yang akan dinilai sebagai “benar” atau “salah”

b. Ragam betul-salah

Ragam ini terdiri dari sebuah kalimat,penghitungan atau ungkapan lain yang harus dinilai betul
atau salah,tergantung pada tepat tidaknya tulisan atau bahasanya.

c. Ragam ya- tidak

Ragam ini terdiri dari pertanyyan langsung yang harus di jawab dengan ya,atau tidak.Bentuk ini
mempunya kesamaan seperti yang di atas.

12
d. Ragam kelompok

Ragam ini terdiri dari satu item yang tidak lengkap dengan beberapa isian sebagai
pelengkap,yang masing masing nya harus isian sebagai pelengkap,yang masing masing harus
dinilai benar atau salah.

e. Ragam pembetulan

Dalam ragam ini siswa diminta untuk membetulkan setiap kesalahan dalam soal-soal dengan
jalan mengamati bagian yang di garis bawah dengan yang benar.

3. bentuk menjodohkan

Terdiri dari serangkai premis dan serangakai jawaban,dandan petunjuk menjodohkan premis
dengan jawaban jawaban tersebut.

a. Wujudnya

Terdiri dari serangkai premis,serangkai jawaban dan petunjuk menjodohkan premis


dengan jawaban jawaban tersebut.

b.sistem penomoran

Tegantung pada sistem menjawab,yaitu; dilembar jawabanya atau langsung dalam buku
soal. Apabila dalam item “dilembar jawaban”di pakai maka baik premis atau jawaban diberi
nomor atau tanda yang membedakan premis yang diberi nomor sedangkan jawabanya tidak.di
depan jawaban ada ruang untuk menulis jawaban jodohnya.

c.sistem penjodohan

Ada dua sistem dalam sistem penjodohan yaitu; penjodohan sempurna, penjodohan tidak
sempurna. Dalam sistem penjodohan sempurna,tidak satu butur dalam promis mempunyai satu
jawaban sebagai jodohnya,sedangkan dalam sistem penjodohan tidak sempurna terdapat dua atau
lebih butir dalam premis yang bersama mempunyai satu pasangan(jodoh)

13
3. Bentuk penilaian pilihan ganda

a) wujud test pilihan ganda

Test pilihan ganda terdiri dari,;

1. item atau pokok soal

Berbntuk ; jawaban yang di usulkan ,pengisian/perlengkapan pernyataan

Jawaban terdiri dari ;

a. Kunci,yaitu jawaban atau jawaban -jawaban yang benar

b. Distractor atau pengecok,yaitu jawaban yang tidak benar atau yang menyesatkan kunci dan
distractor option.

Dengan bentuk pilihan ganda:

a. Aspek yang lebih tingggi dapat di ukur

b. Kemungkinan besar karena tebakan lebih kecil

c. Ragam fariasi bentu dapat di buat banyak.

d. Jawaban tidak harus mutlak benar,tetapi dapat berupa yang paling benar,atau dapat pula
mengandung beberapa jawaban yang memang benar semuanya,

b) beberapa kriteria terhadap bentuk tes objektif pilihan ganda

1. Ragam jawaban yang benar ,maksudnya adalah salahsatu dari kemungkinan itu mutlak
benar,sementara yang lain mutlak salah.

14
2. Ragam jawaban yang paling benar,maksudnya adalah kemungkinan jawaban benar dengan
tingkat kebenaran yang berbeda,yang paling tinggi tingkat kebenaran itu yang paling benar

3. Ragam banyak jawab,maksudnya soal memiliki beberapa jawaban yang paling benar

4. Ragam pernyataan tak lengkap (melengkapi pernyataan)

5. Ragam negatif (pengecualian),maksudnya ragam ini biasanya dipakai untuk bahan bahan yang
jawaban benarnya ada beberapa,yang sama bobotnya,maka jawaban yang nampak,justru menjadi
kunci dalam soal itu.

6. Ragam jawaban terpadu,maksudnya mengunakan metode penilaian skoring.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam kegiatan
pendidikan dan pembelajaran. Melalui Evaluasi, kita akan mengetahui perkembangan hasil
belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan social, sikap dan kepribadian siswa atau
peserta didik serta keberhasilan sebuah program.
Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengolahan hasil dan pelaporan. Tujuan dilaksanakannya evaluasi proses dan hasil pembelajaran
adalah untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan pembelajaran dan pencapaian hasil
pembelajaran oleh setiap peserta didik. Karakteristik dari pendidikan IPS adalah pada upayanya
untuk  mengembangkan kompetensi sebagai warga negara yang baik. Warga negara yang baik
berarti yang dapat menjaga keharmonisan hubungan di antara masyarakat sehingga terjalin
persatuan dan keutuhan bangsa.  Hal  ini  dapat  dibangun  apabila dalam  diri  setiap  orang
terbentuk perasaan yang  menghargai terhadap segala perbedaan,  baik itu  perbedaan  pendapat,
etnik, agama, kelompok, budaya dan sebagainya.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan program pendidikan yang berupaya
mengembangkan pemahaman siswa tentang bagaimana manusia sebagai individu dan kelompok
hidup bersama dan berinteraksi dengan lingkungannya baik fisik maupun sosial.

F. Saran

Sebagai Seorang guru sebaiknya memahami karakteristik pembelajaran IPS di SD , sehingga


tujuan pembelajaran itu sendiri dapat tercapai. Guru harus mampu menannamkan sifat, sikap,
dan nilai kepada peserta didik sebagai upaya untuk menegembangkan kompetensi sebagai warga
negara yang baik.
Sekoalah, dalam hal ini guru dan kepala sekolah harus mampu menjadi pengambil keputusan
dalam perencanaan dan pelaksanaan kurikulum dan proses pembelajaran.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hamid hasan S,(1996) PENDIDIKAN ILMU SOSIAL,jakarta dirjen dikti-PPA


Suharsi arikurtom (1996) Dasar dasar evaluasi pendidikan,Jakarta,Bumi aksara.
Jurnal proses evaluasi pembelajaran oleh sunardi mahasiswa UPI fakultas PLB FIP
EVALUASI PEMBELAJARAN DR,JAINAL ARIFIN,M.Pd.
POPHAM (1945) Evaluasi pembelajaran
Kumano (2001) Evaluasi pembelajaran

17

Anda mungkin juga menyukai