EVALUASI PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu : Bpk Sanjaka Yekti,M.Pd
Disusun oleh :
1. Aisha Zerlina Syahda
2. Alvin Nurrohim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat taufiq serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul Evaluasi Pembelajaran ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran PAI yang diampu oleh Bpk. Sanjaka Yekti, M.Pd.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
ikut memberikan kontribusi terhadap penyusunan makalah ini. Tentunya makalah ini
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini
memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................................4
1. Rumusan Masalah...............................................................................................................4
2. Tujuan.................................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.................................................................................................................................6
3. Pengertian Evaluasi Pendidikan..........................................................................................6
4. Perbedaan Pengukuran dan Penilaian................................................................................7
5. Fungsi Penilaian Hasil Belajar..............................................................................................8
6. Jenis-jenis dan bentuk evaluasi.........................................................................................11
7. Syarat-syarat alat penilaian yang baik validitas dan reabilitas..........................................13
BAB III............................................................................................................................................16
PENUTUP......................................................................................................................................16
8. Kesimpulan........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Rumusan Masalah
2. Tujuan
Secara bahasa, kata evaluasi berrasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation
apabila dalam bahasa Arab dinamakan Al-Taqdir yang dalam bahasa Indonesia
berarti penilaian. Evaluasi Pendidikan ( educational evaluation / al-Taqdir al-
Tarbawiy ) diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses pendidikan dalam menilai
sesuatu untuk megetahui hasil yang diperoleh atau hal-hal yang terkait dengan
pendidikan. Apabila pengertian evaluasi secara istilah, sebagaimana dikemukakan
dari beberapa ahli yaitu:
Evaluasi Pendidikan pada dasarnya bukan hanya menilai hasil belajar, tetapi
juga proses-proses yang dilalui pendidik dan peserta didik dalam keseluruhan
proses pembelajaran. Sedangkan dalam evaluasi tak bisa terlepas dari tes, penilaian
maupun pengukuran karena saling berkaitan erat.
1
Asrul dkk,Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : Cita Pustaka, 2014), hlm.2
1. Tes, adalah istilah yang paling sempit pengertiannya dari keempat
istilah lainnya, yaitu membuat dan mengajukan sejumlah pertanyaan
yang harus dijawab. Sebagai hasil jawabannya diperoleh sebuah ukuran
(nilai angka) dari seseorang.
2. Measurement, pengertiannya menjadi lebih luas, yakni dengan
menggunakan observasi skala rating atau alat lain yang membuat kita
dapat memperoleh informasi dalam bentuk kuantitas. Juga berarti
pengukuran dengan berdasarkan pada skor yang diperoleh.
3. Evaluasi, adalah proses penggambaran dan penyempurnaan informasi
yang berguna untuk menetapkan alternatif. Evaluasi bisa mencakup arti
tes dan measurement dan bisa juga berarti di luar keduanya. Hasil
Evaluasi bisa memberi keputusan yang professional. Seseorang dapat
mengevaluasi baik dengan data kuantitatif maupun kualitatif.
4. Assesment, bisa digunakan untuk memberikan diagnosa terhadap
problema seseorang. Dalam pengertian ia adalah sinonim dengan
evaluasi. Namun yang perlu ditekankan disini bahwa yang dapat dinilai
atau dievaluasi adalah karakter dari seseorang, termasuk kemampuan
akademik, kejujuran, kemampuan untuk mengejar dan sebagainya.2
2
Ibid,h.3.
a. Alat untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan dari pembelajaran.
Fungsi ini mengacu pada rumusan-rumusan tujuan pembelajaran dari
kompetensi mata pelajaran.
b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin
dilakukan dalam hal tujuan pembelajaran, kegiatan atau pengalaman belajar
siswa, strategi pembelajaran yang digunakan guru, media pembelajaran dan
lain-lain
c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang
tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukaan kemampuan dan kecakapan
pelajar siswa dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran dalam bentuk
nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
a. Peserta didik
Dengan adanya penilaian, maka peserta didik dapat mengetahui
sejauh mana ia telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan
pendidik kemudian akan mendapatkan hasil memuaskan dan tidak
memuaskan.
b. Pendidik
Dengan hasil penilaian yang diperoleh, guru menjadi bisa
mengetahui peserta didik mana yang sudah dapat meneruskan
pelajarannya karena sudah berhasil menguasai materi atau belum.
Kemudian Pendidik akan mengetahui apakah ‘materi’ yang diajarkan
sudah tepat atau belum bagi peserta didik sehingga guru dapat
memperbaiki pada pembelajaran berikutnya. Kemudian ketika diadakan
penilaian, sebagian besar dari peserta didik memperoleh angka jelek,
mungkin hal ini disebabkan oleh pendekatan atau metode yang kurang
tepat. Apabila demikian, maka Pendidik harus mawas diri dan mencoba
mencari metode lain dalam belajar agar mendapatkan hasil yang baik.
c. Sekolah
Apabila para Pendidik mengadakan penilaian dan diketahui hasil
belajar daripada para peserta didiknya, dapat pula diketahui bahwa
apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai
dengan harapan atau belum. Karena hasil belajar merupakan cermin
kualitas sesuatu sekolah. Kemudian Informasi dari pendidik mengenai
tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah menjadi bahan pertimbangan
bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang.
Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ketahun, dapat
digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah
sudah memenuhi standar atau belum.
b. Bentuk Evaluasi
Berikut bentuk-bentuk dari evaluasi:
1) Evaluasi Formatif
Evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu
pokok bahasan/topic, dan di maksudkan untuk mengetahui sejauh
manakah proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang
direncanakan.
Winkel menyatakan evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes
selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan
guru memperoleh informasi mengenai kemajuan yang telah di capai.
Sementara Tesmer menyatakan evaluasi formatif adalah untuk
mengontrol sampai sejauh mana siswa menguasai materi yang di ajarkan
pada pokok pembahasan tersebut.4
2) Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap
akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok
4
Wina, Sanjaya.Kurikulum dan Pembelajaran.Bandung.(Kencana Prenada Media Group 2008).H.101
bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
telah dapat berpindah dari satu unit ke unit yang berikutnya.
3) Evaluasi Diagnostic
Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang digunakan untuk
mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan yang ada pada siswa
sehingga dapat di berikan perlakuan yang tepat.
a. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
(Azwar 1986). Suatu tes atau alat ukur dikatakan valid apabila tes/alat ukur
tersebut benar-benar mengukur objek yang hendak diukurnya. Semakin
tinggi validitas suatu alat ukur semakin baik alat ukur itu untuk digunakan.
Alat ukur yang valid untuk kelompok tertentu, belum tentu valid untuk
kelompok yang lain. Berikut jenis Validitas:
b. Reliabilitas
1. Pengertian
Suatu alat ukur dikatakan reliabel, apabila alat ukur itu dicobakan
kepada objek atau subjek yang sama secara berulang-ulang, maka
hasilnya akan tetap sama atau relatif sama.
b. Panjangnya/pendeknya instrument
8. Kesimpulan
Secara bahasa, kata evaluasi berrasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation
apabila dalam bahasa Arab dinamakan Al-Taqdir yang dalam bahasa Indonesia
berarti penilaian. Evaluasi Pendidikan ( educational evaluation / al-Taqdir al-
Tarbawiy ) diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses pendidikan dalam menilai
sesuatu untuk megetahui hasil yang diperoleh atau hal-hal yang terkait dengan
pendidikan.