Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PENGUKURAN DAN EVALUASI KURIKULUM ”

Diajukan Sebagai Tugas Kelompok VI

Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum SD

Dosen Pengampu:

Dra.St.Maryam M,S.Pd.M.Pd

DISUSUN OLEH:

Annesya Rahmadani (200407551047)

Ardilla (200407552037)

Zulfahira. S (200407551044)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang melimpahkanrahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Dalam kesempatan ini, kami darikelompok 4 mengucapkan terima kasih kepada Dra. St.
Maryam M, S., Pd. M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan
kesempatannya untuk memandu serta memberi arahan kepada penulis dalam pembuatan
makalah ini. Taklupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kelompok kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi fungsi maupun penyusunan kata. Dengan demikian penyusunan
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun dari kesempurnaan
makalah selanjutnya.

Parepare, 8 April 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

A. Evaluasi dan Pengukuran................................................................................................2

B. Evaluasi Kurikulum........................................................................................................4

BAB III....................................................................................................................................12

PENUTUP................................................................................................................................12

A. Kesimpulan...................................................................................................................12

B. Saran.............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

. Dalam membahas tentang evaluasi kurikulum tidak terlepas dari beberapa istilah yaitu,
mengenai penilaian, pengukuran, dan tes. Evaluasi membantu kita untuk nisa mengetahui
baik atau tidaknya kurikulum yang telah dibuat serta dilaksanakan dalam suatu lembaga
pendidikan. Dimana dengan adanya evaluasi ini apa- apa saja cangkupan yang harus
dilakukan menjadi tahu agar kurikulum yang ada tersebut sesuai dengan yang diharapkan.

Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks, dan terus menerus untuk mengetahui
proses dan hasil pelaksanaan sistem penddikan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan Evaluasi dan Pengukuran

2. Apa yang di maksud dengan Evaluasi Kurikulum

C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang di maksud dengan Evaluasi dan Pengukuran

2. Mengetahui apa yang di maksud dengan Evaluasi kurikulum

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Evaluasi dan pengukuran

1. Evaluasi

Lessinger (dalam Ratnawulan dan Rusdiana, 2014) mendefinisikan evaluasi sebagai


proses penilaian dengan jalan membandingkan antara tujuan yang diharapkan dengan
kemajuan atau prestasi nyata yang dicapai. Sealin pendapat tersebut, Wysong (1974) juga
mendefinisikan evaluasi adalah proses untuk menggambarkan, memperoleh, atau
menghasilkan informasi yang berguna untuk mempertimbangkan suatu keputusan.

Lessinger (dalam Ratnawulan dan Rusdiana, 2014) mendefinisikan evaluasi sebagai


proses penilaian dengan jalan membandingkan antara tujuan yang diharapkan dengan
kemajuan atau prestasi nyata yang dicapai. Sealin pendapat tersebut, Wysong (1974) juga
mendefinisikan evaluasi adalah proses untuk menggambarkan, memperoleh, atau
menghasilkan informasi yang berguna untuk mempertimbangkan suatu keputusan.
menghimpun informasi yang dijadikan dasar atau standar untuk mengetahui tingkat
kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru.
Pencapaian belajar siswa ditandai dengan tercapainya KKM yang telah ditetapkan oleh guru
bidang studi berdasarkan perhitungan dan atas dasar diskusi dengan kepala sekolah dan guru
bidang studi yang serumpun. Keefektifan guru dalam mengajar tentunya terkait dengan
model, strategi, pendekatan, metode, dan atau teknik pembelajaran.

Cakupan dalam evaluasi yaitu kegiatan pengukuran dan penilaian. Dalam rangka
kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat didefinisikan sebagai proses sistematis dala
menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Evaluasi
pembelajaran bertujuan untuk mengetahui efisiensi proses pembelajaran yang dilaksanakan
dan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan, pengolahan, dan penyimpulan


informasi tentang suatu objek, untuk selanjutnya diberikan pertimbangan nilai atas objek
tersebut berdasarkan pada suatu kriteria tertentu. Substansi komponen evaluasi ada tiga jenis,
yaitu objek, keputusan (judgement), dan kriteria.

2
1. Objek diartikan sebagai hal yang akan dinilai. Untuk dapat memberikan nilai yang
tepat dan akurat. Dibutuhkan informasi yang cukup tentang objek yang bersangkutan.
Oleh karena itu, perlu data yang memadai yang tentunya mampu menggambarkan
keadaan terkait yang dinilai tersebut.

2. Judgmen artinya proses pertimbangan yang dilakuakn oleh penialai untuk


menentukan nilai atas suatu objek. Pada proses pertimbangan, penilai
membandingkan sejumlah data dan informasi terkait objek yang berhasil
dikumpulkan dengan kriteria atau standar yang telah dibuat.

3. Kriteria adalah ketentuan minimal untuk menentukan suatu posisi nilai atau kualitas
tertentu.

Dalam pembelajaran matematika, evaluasi adalah proses sistematis, pengumpulan,


pengolahan, dan penyimpulan informasi tentang proses dan hasil pembelajaran matematika,
untuk selanjutnya diberikan pertimbangan nilai atas proses dan hasil pembelajaran
matematika berdasarkan pada suatu kriteria yang dibuat yang telah ditetapkan. Secara umum
yang menjadi objek evaluasi dalam pembelajaran matemtika adalah proses dan hasil
pembelajaran itu sendiri, yaitu pembelajaran matematika.

2. Pengukuran

Jika diambil dari bahasa Inggris pengukuran dikenal dengan measurement dapat
diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu. Mengukur pada
hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu (Sudijono,
2011). Pengukuran adalah kegiatan yang dilakukan dengan membandingkan hasil belajar
dengan suatu ukuran tertentu. Pengukuran menurut Arikunto dan Jabar (2004) sebagai
kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi
kuantitatif.

Allen dan Yen (1979), menyatakan bahwa pengukuran adalah penetapan angka bagi
individu dengan cara sistematis yang mencerminkan sifat atau karakteristik dari individu
tersebut. Berbeda dengan pendapat Cangelosi (1995), pengukuran adalah proses
pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dengan tujuan yang telah ditentukan.

3
Pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
memberikan angka-angka pada suatu kejadian, gejala, peristiwa atau benda, sehingga hasil
pengukuran akan selalu berupa angka. Berdasarkan pendapat para ahli, Ratnawulan (2006)
menyimpulkan bahwa pengukuran adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses
pembelajaran, diperlukan untuk menentukan fakta kuantitatif yang disesuaikan dengan
kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan objek yang akan diukur.

B. Evaluasi Kurikulum

a. Apa yang di maksud dengan Evaluasi dan Kurikulum

Evaluasi merupakan suatu proses dalam usaha untuk mengumpulkan informasi yang
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan, Kurikulum
merupakan keseluruhan kegiatan yang dirancang sekolah untuk memberikan berbagai
pengalaman kepada siswa, baik di dalam ataupun di luar kelas. Sedangkan proses penilaian
terdiri dari tiga komponen, yaitu pengumpulan informasi, pembuatan pertimbangan, dan
pembuatan keputusan. Fungsi dan kedudukan evaluasi kurikulum dalam pendidikan terdiri
dari tiga hal yaitu: Konsep evaluasi masalah nilai, evaluasi dan penentuan keputusan dan
evaluasi konsensus nilai.

Evaluasi dan Kurikulum merupakan dua disiplin yang memiliki hubungan sebab akibat.
Hubungan antara evaluasi dan kurikulum bersifat organis, dan prosesnya secara evolusioner.
Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks dan terus menerus, untuk mengetahui
proses dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan dalam mencapai tujuan yang ditentukan.

b. Pengertian Evaluasi Kurikulum

Pengertian Evaluasi Kurikulum Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menetukan nilai dari sesuatu. Evaluasi dalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses
dalam usaha untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk membuat keputusan akan perlu tidaknya memperbaiki sistem
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan ditetapkan. Tyler seperti yang dikutip
Sukmadinata menyatakan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan
pendidikan sudah tercapai atau terealisasikan.
4
Sedangkan pengertian kurikulum, menurut Glatthorn dalam buku Zaini adalah sebagai
rencana yang dibuat untuk membimbing anak belajar di sekolah, disajikan dalam bentuk
dokumen yang sudah ditentukan, disusun berdasarkan tingkat-tingkat generalisasi, dapat
diaktualisasikan dalam kelas, dapat diamati oleh pihak yang berkepentingan dan dapat
membawa perubahan tingkah laku.

Menurut Micheal Scriven dalam buku Nurgiantoro, mengemukakan bahwa proses


penilaian terdiri dari tiga komponen, yaitu pengumpulan informasi, pembuatan pertimbangan,
dan pembuatan keputusan. Ia mengartikan evaluasi sebagai “proses memperoleh informasi,
mempergunakannya sebagai bahan pembuatan pertimbangan, dan selanjutnya sebagai dasar
pembuatan keputusan”. Tyler dalam buku Hamalik, berpendapat bahwa evaluasi kurikulum
pada dasarnya adalah suatu proses untuk mengecek keberlakuan kurikulum yang harus
diberlakukan ke dalam empat tahap yaitu sebagai berikut:

1. Evaluasi tehadap tujuan pembelajaran.

2. Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum atau proses pembelajaran yang meliputi


metode, media dan evaluasi pembelajaran.

3. Evaluasi terhadap efektifitas, baik efektifitas waktu, tenaga dan biaya.

4. Evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai.

c. Fungsi Evaluasi Kurikulum

Di dalam pendidkan formal evaluasi begitu penting keberadaanya, dengan adanya


evaluai guru menjadi tahu nilai arti kinerjanya selama melaksanakan proses belajar mengajar,
sedangkan bgai pengembang kurikulum evaluasi dapat memberikan informasi untuk
perencanaan perbaikan kurikulum yang akan ditetapkan dan dimasukkan ke dalam sistem.
Selain hal tersebut, ada beberapa fungsi evaluasi kurikulum pendidikan:

1. Sebagai umpan balik bagi peserta didik.

2. Sebagai alat untuk mengetahui ketercapaian peserta didik mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

3. Memberi informasi dan acuan untuk pengembangan program kurikulum.

5
4. Sebagai dasar peserta didik secara individual untuk memutuskan masa depan
sehubungan dengan bidang pekerjaan dan pengembangan karir.

5. Untuk pengembang kurikulum dalam khusus yang ingin dicapai

6. Sebagai umpan balik semua pihak yang berkepentingan dalam pendidikan di sekolah,
seperti; orang tua, tenaga pendidik, pengembang kurikulum, untuk perguruan tinggi,
pemakai lulusan, untuk orang yang mengambil kebijakan pendidikan termasuk juga
untuk masyarakat.

d. Model Evaluasi Kurikulum

Evaluasi kurikulum merupakan suatu bahasan yang luas, meliputi banyak kegiatan dan
sejumlah prosedur, bahkan dapat merupakan suatu lapangan studi yang berdiri sendiri. Ada
beberapa model evaluasi kurikulum, yaitu:

1) Evaluasi kurikulum model penelitian (research evaluation model).

Model evaluasi kurikulum yang menggunakan penelitian didasarkan atas teori dan
metode tes psikologi serta ekperimen lapangan. Salah satu pendekatan dalam evalusai yang
menggunakan eksperimen lapangan adalah comparative approach, yaitu dengan mengadakan
perbandingan antara dua macam kelompok peserta didik.

2) Model evaluasi kurikulum yang berorientasi pada tujuan (goal/objective oriented


evaluation model).

Dalam model ini, evaluasi merupakan bagian yang sangat penting dari proses
pengembangan kurikulum. Kurikulum tidak dibandingkan dengan kurikulum lain, tetapi
diukur dengan seperangkat tujuan atau kompetensi tertentu. Keberhasilan pelaksanaan
kurikulum diukur oleh penguasaan siswa akan tujuan-tujuan atau kompetensi tersebut.

3) Model evaluasi kurikulum yang lepas dari tujuan (goal free evaluation model).

Model ini dikembangkan oleh Micheal Scriven, yang cara kerjanya berlawanan dengan
model evaluasi yang berorientasi pada tujuan. Evaluasi Kurikulum Pendidikan Islam I 175
Menurut pendapat Scriven, seorang evaluator tidak perlu memperhatikan apa yang menjadi
tujuan pembelajaran, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kerjanya. Cara dengan

6
memperhatikan dan mengidentifikasi penampilan yang terjadi, baik hal-hal positif yang
diharapkan maupun hal-hal negatif yang tidak diinginkan.

4) Model campuran multivariasi.

Model campuran multifariasi adalah strategi evaluasi yang menyatukan unsur-unsur dari
beberapa model evaluasi kurikulum. Model ini memungkinkan perbandingan lebih dari satu
kurikulum dan secara serempak keberhasilan tiap kurikulum diukur berdasarkan kriteria
khusus dari masing-masing kurikulum.

5) Model evaluation program for innovate curriculumbs (EPIC).

Model ini menggambarkan keseluruhan program evaluasi kurikulum dalam sebuah


kubus. Kubus ini memiliki tiga bidang, bidang pertama adalah perilaku (behavior) yang
meliputi perilaku cognitive, affective, psychomotor. Bidang kedua adalah pembelajaran
(instruction), yang meliputi organisasi, materi, metode fasilitas atau sarana dan pendanaan.
Bidang ketiga adalah kelembagaan (institution) yang meliputi guru, murid, administrasi,
tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat.

6) Model CIPP (Contex, Input, Procces, and Product).

Model ini dikembangkan oleh Stufflebeam (1967) dan kawankawan di Ohio State
University AS dan model ini paling banyak diikuti oleh para evaluator. Model ini
memandang bahwa kurikulum yang dievaluasi adalah sebuah sistem, maka apabila evaluator
telah menentukan untuk menggunakan model CIPP, maka evaluator harus menganalisis
kurikulum tersebut berdasarkan komponen-komponen model CIPP.

7) Model Ten Brink.

Ten Brink mengemukakan adanya tiga tahap evaluasi kurikulum yaitu: Tahap persiapan,
Tahap pengumpulan data melalui dua langkah yaitu memperoleh informasi yang diperlukan
dan menganalisis dan mencatat informasi, dan tahap penilaian.

8) Model Pendekatan Proses.

Evaluasi kurikulum model pendekatan proses ini tumbuh dan berkembang secara
kualitatif, yang menjadi pendekatan yang penting.

9) Model Evaluasi Kuantitatif.

7
Model kuantitatif ditandai oleh ciri yang menonjol dalam penggunaan prosedur
kuantitatif untuk mengumpulkan data sebagai konsekuensi penerapan pemikiran paradigma
positivisme.

10) Model Evaluasi Kualitatif.

Ciri khas dari model evaluasi kualitatif adalah selalu menempatkan proses pelaksanaan
kurikulum sebagai fokus utama evaluasi, terutama yang berkenaan dengan studi kasus.

e. Implementasi Evaluasi Kurikulum

Kurikulum merupakan studi intelektual yang cukup luas. Banyak teori tentang
kurikulum. Beberapa teori menekankan pada rencana, pada inovasi, pada filosofi dan pada
konsep-konsep yang diambil dari perilaku manusia. Secara 176 I Prosiding Pascasarjana
IAIN Kediri Volume 3, November 2020 sederhana teori kurikulum dapat diklasifikasikan
atas teori-teori yang lebih menekankan pada evaluasi kurikulum, pada situasi pendidikan
serta pada organisasi kurikulum.

Terdapat beberapa perbedaan penekanan dalam kurikulum. Perbedaan penekanan


dalam kurikulum tersebut mengakibatkan perbedaan dalam pola rancangan dan dalam
pengembangannya. Konsep kurikulum yang menekankan isi memberikan perhatian besar
pada analisis pengetahuan baru yang ada. Konsep situasi menuntut penilaian secara rinci
tentang lingkungan belajar. Dan konsep organisasi memberikan perhatian besar pada struktur
belajar. Perbedaanperbedaan dalam rancangan tersebut mempengaruhi langkah-langkah
selanjutnya.

Pengembangan kurikulum yang menekankan isi, membutuhkan waktu


mempersiapkan situasi belajar dan menyatukannya dengan tujuan pembelajaran yang cukup
lama. Kurikulum yang menekankan situasi waktu mempersiapkannya lebih pendek,
sedangkan kurikulum yang menekankan organisasi waktu persiapannya hampir sama dengan
kurikulum yang menekankan isi.

Kurikulum yang menekankan isi sangat mengutamakan peran dimensi, meskipun


umpamanya kurikulum itu kurang baik, mereka dapat melaksanakannya melalui jalur
birokrasi. Tipe kurikulum ini mengikuti model penyebaran (difusi) dari pusat ke daerah.
Sebaliknya, penyebaran kurikulum yang menekankan situasi sangat mementingkan

8
penyiapan unsur-unsur yang terkait. Kurikulum yang menekankan organisasi, strategi
penyebarannya sangat mengutamakan guru.

Dalam buku Nana Syaodih Sukmadinata mengatakan, pada kurikulum yang


menekankan organisasi, tugas evaluasi lebih sulit lagi, karena isi dan hasil kurikulum bukan
hal yang utama, yang utama adalah aktivitas dan kemampuan siswa. Salah satu pemecahan
bagi masalah ini adalah dengan pendekatan Kurikulum Humaniti dari care. Dalam proyek itu
dicari perbandingan materi antara proyek yang menggunakan guru yang terlatih dengan yang
tidak terlatih, dalam evaluasinya juga diteliti pengaruh umum dari proyek, dengan cara
mengumpulkan bahan-bahan secara studi kasus dari sekolah-sekolah proyek. Meskipun
pendekatan perbandingan banyak memberikan hasil yang berharga, tetapi meminta waktu
terlalu banyak dari evaluator. Dalam perkembangan selanjutnya, ternyata bahan-bahan dari
hasil studi kasus memberikan hasil yang lebih berharga bagi evaluasi kurikulum

f. Tujuan Evaluasi Kurikulum

Tujuan evaluasi kurikulum yaitu mengungkapkan proses pelaksanaan kurikulum


secara keseluruhan, ditinjau dari berbagai aspek. Adapun indikator kinerja yang dievaluasi
adalah evektivitas, efisiensi, relevansi, dan kelayakan program. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan acuan dan gambaran program kedepan. Sementara itu, menurut ibrahim
diadakanya evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk keperluan berikut:

1. Perbaikan Program Peranan evaluasi, yaitu lebih bersifat kontruktif, informasi hasil
evaluasi dijadikan masukan perbaikan yang diperlukan di dalam program kurikulum
yang sedang dikembangkan. Evaluasi kurikulum dipandang sebagai proses dan hasil
yang relevan untuk dijadikan acuan pengembangan kurikulum yang akan
dilaksanakan.

2. Pertanggungjawaban Kepada Berbagai Pihak Evaluasi kurikulum menjadi bentuk


laporan yang harus dipertanggung jawaban dari pengembang kurikulum kepada
pihak-pihak yang bersangkutan, diantaranya: Pemerintah, orang tua, pelaksana satuan
pendidikan, masyarakat, dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak
langsung ikut serta dalam pengembangan kurikulum yang bersangkutan.

3. Penentuan Tindak Lanjut Hasil Pengembangan Tindak lanjut hasil pengembang


kurikulum dapat berbentuk jawaban atas dua kemungkinan pertanyaan. Pertama,
apakah kurikulum baru tersebut akan atau tidak akan disebarluaskan ke dalam sistem
9
yang ada? Kedua, dalam kondisi yang bagaimana dan dengan cara yang bagaimana
pula kurikulum baru tersebut akan disebarluaskan ke dalam sistem yang ada?

g. Prinsip Evaluasi kurikulum

Evaluasi kurikulum pada intinya ditujukan untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik mampu mencapi tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan merupakan acuan dari
keseluruhan komponen yang ada di dalam kurikulum. Baik komponen bahan, metode
maupun evaluasi. Apa yang dipelajari siswa agar memperoleh pengalaman belajar sesuai
dengan tujuan tercermin dari isi kurikulum. Bagaiaman Isi kurikulum luas dan dalamnya
ditentukan oleh tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian bila ingin diketahui apakah
tujuan itu tercapai seluruhnya atau tidak, maka seluruh komponen menjadi dasar melakukan
evaluasi

Dalam pelaksanaan evaluasi kadang-kadang dipengaruhi oleh faktor subyektif guru.


Bila ini terjadi maka hasil evaluasi tidak dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya
dari hasil yng dicapai. Dengan demikian, bila diinginkan agar hasil evaluasi dapat
menggambarkan keadaan sebenarnya dari hasil belajar atau hasil kurikulum, maka evaluasi
perlu dilakukan secara obyektif.10

Berdasarkan penjelasan di atas, dalam melukukan evaluasi kurikulum perlu


memegang beberapa prinsip sebagai berikut:

1. Evaluasi mengacu kepada tujuan

2. Evaluasi bersifat komprehensif atau menyeluruh

3. Evaluasi dilaksanakan secara obyektif

h. Peranan Evaluasi Kurikulum

Peranan evaluasi dalam kurikulum setidaknya berkenaan dengan tiga hal, yaitu:

1. Evaluasi sebagai moral judgement Salah satu peranan evaluasi kurikulum adalah
sebagi moral judgement yang akan digunakan untuk pengambilan dan tindakan
selanjutnya. Dalam hal ini mengandung dua hal, yaitu:

10
a) Evaluasi berisi suatu skala nilai moral.

b) Evaluasi berisi suatu perangkat criteria kritis.

2. Evaluasi sebagai penentuan keputusan Evaluasi kurikulum memiliki peran sebagai


penentu keputusan pendidikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti; guru,
murid, orang tua, kepala sekolah, para inspektur, pengembang kurikulum dan lain
sebagainya. Dengan menggunakan prinsip, setiap individu di atas menentukan
keputusannya sesuai dengan posisinya. Yang mana besar kecilnya peranan keputusan
yang diambil seseorang sesuai lingkup tanggung jawabnya. Serta lingkup masalah
yang dihadapinya pada suatu saat. Adapun beberapa hasil evaluasi dijadikan acuan
peserta didik untuk menentukan sejauh mana ia dapat mencapi tujuan yang telah
diharapkan. Dengan kata lain, keputusan yang diambl peserta didk pasti berkenaan
dengan kepentingan dirinya. Sebagaimana dengan pihak-pihak yang berkepentingan
lainnya.

3. Evaluasi sebagai konsensus nilai Evaluasi sebagai tradisi test mental serta
eksperiman, yang mana konsesus ini berupa kerangka kerja yang penilannya
dipusatkan pada tujuan-tujuan khusus, yang bersifat behavioral, penggunaan analisis
statistic dari pre test dan post test dan lainnya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

11
Evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan, pengolahan, dan penyimpulan
informasi tentang suatu objek, untuk selanjutnya diberikan pertimbangan nilai atas objek
tersebut berdasarkan pada suatu kriteria tertentu. Substansi komponen evaluasi ada tiga jenis,
yaitu objek, keputusan (judgement), dan kriteria. Mengukur pada hakikatnya adalah
membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu (Sudijono, 2011).
Pengukuran adalah kegiatan yang dilakukan dengan membandingkan hasil belajar dengan
suatu ukuran tertentu. Pengukuran menurut Arikunto dan Jabar (2004) sebagai kegiatan
membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi
kuantitatif. Evaluasi kurikulum merupakan suatu bahasan yang luas, meliputi banyak
kegiatan dan sejumlah prosedur, bahkan dapat merupakan suatu lapangan studi yang berdiri
sendiri.

B. Saran

Makalah ini jauh dari kata sempurna karena itulah mengapa perlu adanya penelitian dan
kajian lebih lanjut akan upaya peningkatan diskusi terhadap isi makalah ini, untuk
mengoptimalkan pemahaman materi pembaca terkait topic yang dibahas.

DAFTAR PUSTAKA

12
Sukma. 2020. pengukuran, penilaian, evaluasi, dan assesmen. URL :
file:///C:/Users/Windows/Downloads/Bahan_Ajar_Penilaian_Pendidikan_Matematika_
matematika_unigal_ac_id.pdf. Di akses tanggal 7 April 2022.

Muhammad Edy Muttaqin.2020. Evaluasi Kurikulum Pendidikan Islam.Volume 3

Mohammad Mustafid Hamdi.2020.Evaluasi Kurikulum Pendidikan. Jurnal Manajemen


Pendidikan Islam.Volume 4, Nomor 1

13

Anda mungkin juga menyukai