Meliyana (2011098)
Riyansyah (2011099)
FAKULTAS TARBIYAH
BANGKA BELITUNG
2022
KATA PENGANTAR
Penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini
lebih baik lagi.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ....................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Pendidikan .............................................................................. 3
B. Karakteristik dan Fungsi Evaluasi Pendidikan ......................................................... 4
C. Kedudukan Evaluasi dalam system Pendidikan ............................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata evaluasi sudah tidak asing lagi dalam kehidupan masa
sekarang, apalagi dalam dunia pendidikan. Evaluasi dapat diartikan juga
sebuah penilaian. Salah satu teknik dalam memperbaiki proses pendidikan
yang paling efektif ialah dengan mengadakan evaluasi tes hasil belajar.
Hasil tes diproses lalu dari hasil pengolahan itu dapat diketahui
komponen-komponen manakah dari proses belajar-mengajar itu yang
masih perlu diperbaiki.
Sekarang ini banyak orang yang melakukan kegiatan evaluasi,
tetapi belum memiliki pemahaman terhadap definisi evaluasi itu sendiri.
Hal tersebut pastinya akan menimbulkan masalah dalam proses pendidikan
pada umumnya, dan proses pembelajaran pada khususnya. Karena
aktivitas evaluasi tidak mempunyai syarat evaluasi sebagai suatu konsep
pendidikan, dan banyak aktivitas evaluasi yang tidak sesuai dengan
kaidah-kaidah yang ada.
Maka dari itu seorang calon guru harus dibekali bagaimana cara
mengevaluasi pembelajaran yang baik dan sesuai dengan tujuan yang telah
direncanakan. Karena evaluasi bukan tentang suatu teknik untuk
mengklasifikasikan keberhasilan atau kegagalan dalam belajar, tetapi juga
sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Evaluasi Pendidikan?
2. Apa saja Karakteristik dan Fungsi Evaluasi Pendidikan?
3. Apa Kedudukan Evaluasi dalam system Pendidikan?
4. Apa Sistem Evaluasi Pendidikan?
5. Apa Tujuan dan kegunaan Evaluasi Pendidikan?
6. Apa saja Evaluasi dalam Belajar Mengajar?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, karakteristik dan fungsi evaluasi
pendidikan.
2. Untuk mengetahui kedudukan, sistem, tujuan dan kegunaan Evaluasi
Pendidikan.
3. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi dalam belajar mengajar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Riinawati, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Thema Pubhlising, 2021),
hlm. 14-15
3
untuk mencapai tujuan perusahaan. Hasil dari evaluasi selanjutnya akan
digunakan sebagai analisis program selanjutnya. 2
Evaluasi merupakan kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu
program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau
tidak, serta dapat digunakan untuk melihat efisiensi pelaksanaannya.
Sedangkan evaluasi pendidikan dalam bahasa Arab sering disebut
dengan al-taqdir altarbiyah yang diartikan sebagai penilaian dalam bidang
pendidikan atau penilaian mengenai hal yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan. Secara terminologi, beberapa ahli memberikan pendapat tentang
pengertian evaluasi diantaranya:
Jadi evaluasi pendidikan dapat didefinisikan kegiatan identifikasi
untuk melihat apakah suatu program pendidikan yang telah direncanakan
telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, serta dapat digunakan untuk
melihat tingkat efisiensi pelaksanaan kedepannya. 3
a) Validitas
2
Ibid, hlm. 16
3
Ibid, hlm. 16-17
4
Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Pustaka Setia,
2015), hlm.76.
4
Alat ukur yang di katakan valid, apabila alat ukur itu dapat
dengan tepat mengukur apa yang hendak di ukur. Dengan kata lain
validitas berkaitan dnegan “ketepatan” dengan alat ukur.
Tes sebagai salah satu alat ukur hasil belajar dapat di katakan
valid apabila tes itu tepat mengukur hasil belajar yang hendak di ukur.
Dengan tes yang valid akan menghasilkan data hasil belajar yang valid
juga.5
1. Kehadiran
2. Terpusatnya perhatian
3. Ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan oleh
guru dalam arti relevan pada Permasalahannya.
Untuk tes hasil belajar, aspek validitas yang paling penting itu
adalah validitas isi. yang di maksud dengan validitas isi adalah ukuran
yang menunjukan sejauh mana skor dalam tes berhubungan dengan
penguasaan peserta tes dalam bidang studi yang di uji melalui
perangkat tes tersebut.
5
Ibid, hlm. 77
5
analisis kualitatif. Orang yang tidak menguasai isi bidang studi yang di
tes tentu saja tidak dapat melakukan penilaian tentang tes isi tes.
b) Reliabilitas
Kata realibilitas dalam bahasa indonesia di ambil dari kata
reliability dalam bahasa inggris , berasal dari kata asal reliable yang
artinya dapat di percaya.Seorang di katakan dapat di percaya jika orang
tersebut selalu bicara konsisten, tidak pernah berubah-ubah
6
pembicaraannya dari waktu ke waktu.
2. Jika kepada siswa di berikan tes yang sama yang pada waktu yang
berlainan , maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan
(rangking) yang sama atau ajek dalam kelompoknya.
Ajek atau tetap tidak selalu harus sama, tetapi mengikuti
perubahan secara tetap. Jika keadaan A mula-mula berada lebih rendah
di bandingkan deng B, maka jika di adakan pengukuran ulang, si A
tetap berada lebih rendah daripada B. Itulah yang di katakan tetap,
yaitu tetap dalam kedudukan siswa di antara anggota kelompok yang
lain. Jika di hubungkan dengan validitas maka validitas berhubungan
dengan ketepatan sedangkan reliabilitas berhubungan dengan
ketetapan.
c) Objektivitas
Objektif berarti tidak adanya unsur pribadi yang
memengaruhinya. Lawan dari objektif adaalah subjektif, artinya
terdapat unsur pribadi yang masuk memengaruhi. Sebuah tes di
katakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak
6
Ibid.,hlm.78.
6
ada faktor subjektif yang memengaruhi terutama dalam sistem
skoringnya.
7
Ibid.,hlm.79.
7
Sebuah tes di katakan memilki praktikabilitas yang tinggi
apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah pengadministrasiannya.
8
Muhammad Ilyas Ismail, Evaluasi Pembelajaran: Konsep Dasar, Prin, Teknik dan
Prosedur, ( Depok : PT RajaGrafindo, 2020), hlm.6.
8
bermutu atau yang belum memenuhi harapan akan merangsang semua
pihak untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan penyebab
kurang bermutunya lulusan.
b. Fungsi formatif, adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa
terhadap kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi yang telah
ditentukan. 9
c. Fungsi rasional, adalah sebagai dasar untuk membuat perencanaan
kegiatan pembelajaran berikutnya.
d. Fungsi seleksi, evaluasi berfungsi untuk menyeleksi siswa ke tahap
berikutnya misalnya menentukan kenaikan kelas, penjurusan,
beasiswa, mewakili kelas atau satuan pendidikan dalam kegiatan
perlombaan dan seleksi lain-lainnya. Dengan cara melaksanakan
penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi ataupun
penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai
tujuan, yaitu :
9
Riinawati, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Yogyakarta: Thema Publishing, 2021),
hlm.29.
9
ditetapkan oleh guru. Fungsi ini maksudnya untuk mengetahui sejauh
mana suatu program berhasil diterapkan. Dari keberhasilan program
ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu faktor guru, metode mengajar,
kurikulum dan sistem administrasi.
g. Fungsi penempatan, hasil dari evaluasi nantinya dijadikan acuan oleh
guru untuk menentukan siswa yang berhak menjadi juara kelas atau
masuk ke dalam kelas unggulan atau percepatan. Alasan dari
timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap
kemampuan individual.
Adapun Evaluasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran
mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :10
10
Ibadullah Malawi dan Endang Sri Maruti, Evaluasi Pendidikan, (Jawa Timur: CV. AE
Media Grafika, 2016), hlm.3.
10
8) Untuk mengadakan seleksi bagi calon pada suatu jabatan atau jenis
pendidikan tertentu.
9) Untuk meneliti mengenai taraf efisiensi metode yang digunakan dalam
proses belajar mengajar di kelas.
11
Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Pustaka Setia,
2015), hlm.16.
11
1) Evaluasi context / tujuan / kebijakan
Suatu kebijakan dapat dikatakan berhasil jika telah sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan sebelum kebijakan tersebut diimplementasikan.12
12
Ibid.,hlm.17.
12
berkuasa, serta tingkat kepatuhan dan respon dari pelaksana dan kelompok
sasaran.
Dari penjelasan yang di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi
lingkungan kebijakan adalah kegiatan yang dapat memberikan pengertian dan
penilaian terhadap suatu kebijakan jika dilihat dari kondisi lingkungan
kebijakan (context of policy) yang bertujuan untuk mengetahui berhasil atau
tidaknya suatu kebijakan.
2) Evaluasi input
Evaluasi input, seperti evaluasi terhadap peserta didik, pendidik,
prasarana dan sarana, kurikulum/program, serta input lingkungan. Input
pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses.13
3) Evaluasi proses
Yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap proses atau kegiatan
pendidikanpembelajaran yang sedang berlangsung. Proses Pendidikan juga
merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang
berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input sedangkan sesuatu
dari hasil proses disebut output.
13
Ibid.,hlm.18.
13
Dalam pendidikan berskala mikro (ditingkat sekolah), proses yang
dimaksud adalah:
Studi ini melihat pada aspek dampak (outcome) tertentu dari sebuah
produk (output) kebijakan. Produk atau hasil kebijakan (policy output), akan
berbeda dengan dampak kebijakan (policy impact). Output kebijakan adalah
produk dan implementasi kebijakan. Sedangkan dampak (outcome/impact)
14
Ibid.,hlm.19.
14
dari sebuah kebijakan merupakan efek kebijakan dalam konteks yang
sesungguhnya.
15
Ibid, hlm. 20
15
pendidikan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan,
masukan dan transformasi yang ada dalam proses pendidikan itu sendiri.
16
Ibid, hlm. 21
16
untuk mengisi nilai raport atau mengisi Surat Tanda Tamat Belajar
(STTB) atau Ijazah .
Apabila ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara
memberikan jawabannya, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu, tes tertulis dan tes lisan.
2. Teknik non tes yaitu evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan
dengan tanpa menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan cara:
a. Skala bertingkat (rating scale) skala menggambarkan suatu nilai
yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan.
b. Questioner (Angket) yaitu sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh orang yang akan diukur (responden) .
c. Daftar cocok (check list) yaitu deretan pernyataan di mana
responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (√) di
tempat yang sudah disediakan.
d. Wawancara(Interview) suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab
sepihak.
e. Pengamatan (observation) suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara
sistematis.17
17
Akhmad Riadi, Problematika Sistem Evaluasi pembelajaran , Kopertais, 2017, hlm. 5-
6
18
Elis RatnaWulan, dkk, EVALUASI PEMBELAJARAN, Bandung : Penerbit Pustaka
Setia ,2013, hal. 8.
17
a. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang
terjadi dalam proses pembelajaran.
b. Melalui evaluasi akan diperoleh informasi tentang apa yang telah
dicapai dan mana yang belum.
c. Evaluasi memberikan informasi bagi kelas dan pendidik untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
d. Evaluasi sebagai komponen pengajaran adalah proses untuk mengetahui
keberhasilan program pengajaran dan merupakan proses penilaian yang
bertujuan untuk mengetahui kesukarankesukaran yang melekat pada
proses belajar.
e. Evaluasi dalam pendidikan dilaksanakan untuk memperoleh informasi
tentang aspek yang berkaitan dengan pendidikan.
Sedangkan secara khususus tujuan evaluasi pendidikan, menurut
Gronlund, antara lain:
a. Untuk memberikan klarifikasi tentang sifat hasil pembelajaran yang
telah dilaksanakan,
b. Memberikan informasi tentang ketercapaian tujuan jangka pendek yang
telah dilaksanakan,
c. Memberikan masukan untuk kemajuan pembelajaran,
d. Memberikan informasi tentang kesulitan dalam pembelajaran dan untuk
memilih pengalaman pembelajaran di masa yang akan datang.19
a. Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap
menjalani proses pembelajaran.
19
Rinawati, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta : Thema Publishing, 2021, hal.
35.
18
b. Transformasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses
pembelajaran yaitu ; guru, media dan bahan beljar, metode pengajaran,
sarana penunjang dan sistem administrasi.
20
Arief AuliaRahmat, Evaluasi Pembelajaran, Sidoarjo : Uwais Inspirasi Indonesia,
2019, Hal. 8.
19
c. Diagnosis kesulitan belajar siswa
d. Penentuan kelulusan
21
Elis RatnaWulan Ratnawulan, Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Pustaka
Setia, 2015), hal. 9.
20
seseorang terhadap sjumlah stimulusatau pertanyaan. Oleh karena itu, agar
diperoleh informasi yang akurat dibutuhkan tes yang handal.23
2. Non tes merupakan bagian yang tidak terpisahkan, satu kesatuan yang utuh
dengan pembelajaran. Dalam konsep kurikulum berbasis kompentensi
seperti K13, menuntut terpenuhinya tiga ranah sebagai indikator
keberhasilan. Tiga ranah ini adalah kemampuan berpikir, keterampilan
melakukan pekerjaan, dan perilaku. Setiap siswa memiliki potensi pada
23
Mansyur, Asesmen Pembelajaran di Sekolah Cetakan I, (Yogyakarta: Multi Presindo,
2009), hlm. 142
21
dua ranah, yaitu kemampuan berpikir dan ketarampilan, namun
tingkatannya dari satu siswa ke siswa yang lain bisa berbeda.25
25
Ibid, hlm. 158.
26
J. Umar, Pengembangan Sistem Penilaian untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
Nasional di Era Global (Cet. I; Yogyakarta: HEPI, 2007), hlm. 140.
22
peralatan, dan sebagainya. Peringkat kemampuan psikomotorik ada lima,
yaitu gerakan reflek, garakan dasar, kemampuan perseptul, kemampuan
fisik, gerakan terampil, dan komunikasi nondiskursip.
Gerakan reflek adalah respon motor atau gerak tenpa sadar yang
muncul ketika bayi lahir. Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah
pada keterampilan komplek yang khusus. Siswa yang telah mencapai
kompetensi dasar pada ranah ini mampu melakukan tugas dalam bentuk
keterampilan sesuai dengan standar atau kriteria.27
27
Zamproni, Pengembangan Sistem Penilaian Pendidikan Menengah yang Menerapkan
KBK dalam Kerangka Otonomi Daerah ,Cet. II, ( Yogyakarta: HEPI, 2004), hlm. 356.
28
Ibid, hlm. 16
23
berbeda, namun dalam penafsiran hasil tes yang berbeda. Perbedaan ini
disebabkan asumsi yang berbeda.
29
Ibid. Hlm. 18
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi pendidikan dapat didefinisikan kegiatan identifikasi untuk
melihat apakah suatu program pendidikan yang telah direncanakan telah
tercapai atau belum, berharga atau tidak, serta dapat digunakan untuk
melihat tingkat efisiensi pelaksanaan kedepannya.
Evaluasi sangat berguna untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran. Pentingnya evaluasi dalam pembelajaran, dapat dilihat dari
tujuan serta fungsi evaluasi maupun sistem pembelajaran itu sendiri.
Evaluasi tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran, sehingga guru wajib
melakukan evaluasi pembelajaran.
Untuk mengetahui kedudukan peserta didik didalam kelas atau
kelompok. Dengan demikian guru dapat mengklasifikasikan apakah
peserta didik termasuk kelompok yang pandai, sedang, cukup, atau kurang
dikelasnya dibandingkan.
B. Saran
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah yang akan
datang menjadi lebih baik lagi.
25
DAFTAR PUSTAKA
Malawi Ibadullah , Sri Endang Maruti. 2016. Evaluasi Pendidikan. Jawa Timur.
CV. AE Media Grafika.
26