Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EVALUASI PENDIDIKAN

“Pengertian, Tujuan, Konsep-Konsep Dasar Asesmen dan Evaluasi”

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Fatwah Nur „Azizah 210301009


Hasbi Kurnia Putra 210301005
Miftahurrahmah 210301029
Muhammad Rizki 210301011

Dosen pengampu :
Emi Yuliati, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM SUMATERA BARAT PARIAMAN
(IAI SUMBAR PARIAMAN)
TAHUN AKDEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil „aalamiin, Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa.
Atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami dengan
sebaik mungkin. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Dosen Emi
Yuliati, M.Pd pengampu mata kuliah Evaluasi Pendidikan yang telah membimbing dan
memberikan materi serta ilmunya kepada kami. Kami selaku penyusun makalah ini merasa lega
dan bahagia karena bisa menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Pengertian, tujuan, konsep
dasar asesmen dan evaluasi” sesuai dengan waktu yang di rencanakan, dan semoga makalah ini
memberikan manfaat bagi para teman-teman dan para pembaca. Kami menyadari tugas makalah
yang kami buat, masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua, dan saudara-saudara kita yang membutuhkannya Aamiin.

Pariaman, 29 Februari 2024

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi pendidikan? .............................................................. 1
2. Apa saja tujuan dari adanya evaluasi pendidikan? .............................................................. 1
3. Bagaimana konsep-konsep dasar asesmen dan evaluasi? .................................................... 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................................................... 1
1. Untuk mengetahui pengertian dari evaluasi pendidikan. ..................................................... 1
2. Untk mengetahui tujuan dari adanya evaluasi pendidikan. ................................................. 1
3. Untuk mengetahui apa saja konsep – konsep dasar asesmen dan evaluasi.......................... 1
BAB II ............................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 2
A. Pengertian Evaluasi Pendidikan ........................................................................................... 2
B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan .............................................................................. 3
C. Konsep – Konsep Dasar Asesmen dan Evaluasi.................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi adalah salah satu fungsi dalam manajemen pembelajaran, dari fungsi-fungsi
manajemen pembelajaran lainnya. Bahkan evaluasi termasuk tugas utama seorang guru ketika
dalam membuat rancangan pembelajaran (instructional design). Tugas seorang guru sebagai
perancang sistem dalam konteks pembelajaran yakni mengorganisir orang-orang, material
(bahan) dan prosedur-prosedur agar siswa dapat belajar secara efisien (Hamalik, 2001). Sebagai
desainer guru tidak hanya mempersiapkan rancangan evaluasi, tetapi juga melaksanakan evaluasi
pembelajaran untuk mengetahui hasil pembelajaran.
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap
sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau
kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan
dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah
mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.
Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi
data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya
menjadi nilai berupa data kualitati atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya
diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi pendidikan?
2. Apa saja tujuan dari adanya evaluasi pendidikan?
3. Bagaimana konsep-konsep dasar asesmen dan evaluasi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari evaluasi pendidikan.
2. Untk mengetahui tujuan dari adanya evaluasi pendidikan.
3. Untuk mengetahui apa saja konsep – konsep dasar asesmen dan evaluasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Pendidikan
Evaluasi secara etimologis berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata evaluation yang
berarti penilaian atau penaksiran (Hamalik, 2004), dalam bahasa Arab evaluasi berasal dari kata
al-Taqdir yang berarti penilaian (Munawwir, 2002). Dengan demikian evaluasi pendidikan dapat
diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal – hal yang
berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Namun, jika dikaitkan dengan pembelajaran atau evaluasi
pembelajaran, yaitu dapat diartikan sebagai penilaian mengenai hal- hal yang berkaitan dengan
proses pebelajaran.
Menurut Hadi (2011:13) evaluasi sebagai proses pengumpulan informasi mengenai suatu
objek, menilai suatu objek, dan membandingkannya dengan kritria, standar dan
indikator.Adapun pengertian evaluasi menurut Husni (2010:179) yaitu evaluasi merupakan suatu
proses untuk menyediakan informasi mengenai hasil penilaian atas permasalahan yang
ditemukan. Jadi, dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa dalam evaluasi terdapat pula unsur
penilaian, dan penilaian itu merupakan bagian dari evaluasi. Tanpa evaluasi, kita tidak bisa
mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada
perubahan menjadi lebih baik, maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu proses sistemik
umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program.
Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap profei sehingga
diketahui berbagai informasi untuk peningkatan setiap hal yang telah dilakukan dalam kurun
waktu tertentu.Evaluasi adalah alat yang digunakan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan
untuk menganalis dan menilai permasalahan yang terjadi dalam bidang ilmu pengetahuan dan
aplikasinya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik profesi (Wirawan, 2011:30)
Oleh karena itu kegiatan evaluasi sangat penting untuk dilaksanakan.
Menurut Kemmis (Suparman, hal. 2015:9) evaluasi dalam pendidikan memiliki empat
jenjang, yaitu:
1. Evaluasi program, evaluasi program memiliki objek yang lebih luas, meliputi
semua jenis evaluasi pendidikan.segala sesuatu yang berkaitan dengan program
pendidikan dapat dijadikan objek evaluasi.

2
2. Evaluasi kurikulum, evaluasi kurikulum menekankan pada upaya mengukur
efektifitas isi pelajaran dan pencapaian tujuan kurikuler.
3. Evaluasi proses belajar mengajar (PBM), PBM merupakan evaluasi tentang
pelaksanaan kegiatan instruksional di kelas.
4. Evaluasi hasil belajar.ini dapat juga disebut dengan evaluasi substantif atau tes dan
pengukuran hasil belajar.
B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan
Setiap kegiatan evaluasi pendidikan yang dilaksanakan pasti memiliki tujuan tertentu
dantergantung pada jenis evaluasinya.
Tujuan utama melakukan evaluasi dalam pendidikan adalah untuk mendapatkan informasi
yang akurat mengenai pencapaian tujuan instruksional oleh siswa, sehingga dapat diupayakan
tindak lanjutnya yang merupakan fungsi dari evaluasi. Selain itu juga ada beberapa tujuan
evaluasi yaitu sebagai berikut :
a). Menilai ketercapaian tujuan.
Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode evaluasi, dan cara belajar siswa.
Cara evaluasi biasanya akan menentukan cara belajar siswa, sebaliknya tujuan
evaluasi akan menentukan metode evaluasi yang digunakan oleh seorang guru.
b). Mengukur macam-macam aspek pelajaran yang bervariasi.
Belajar dikategorikan sebagai kognitif, afektif, dan psikomotorik. Batasan
tersebut umumnya dikaitakan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Semua
tipe belajar sebaiknya dievaluasi dalam proporsi yang tepat. Jika guru menyatakan
proporsi sama maka siswa dapat menekankan dalam belajar dengan proporsi yang
digunakan guru dalam mengevaluasi sehingga mereka dapat menyesuaikan dalam
belajar. Guru memilih sarana evaluasi pada umumnya sesuai dengan tipe tujuan.
Proses ini menjadikan lebih mudah dilaksanakan, jika seorang guru menyatakan
tujuan dan merencanakan evaluasi secara berkaitan
c). Memotivasi belajar siswa.
Belajar dikategorikan sebagai kognitif, afektif, dan psikomotorik. Batasan
tersebut umumnya dikaitak sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Semua
tipe belajar sebaiknya dievaluasi dalam proporsi yang tepat. Jika guru menyatakan
proporsi sama maka siswa dapat menekankan dalam belajar dengan proporsi yang

3
digunakan guru dalam mengevaluasi sehingga mereka dapat menyesuaikan dalam
belajar. Guru memilih sarana evaluasi pada umumnya sesuai dengan tipe tujuan.
Proses ini menjadikan lebih mudah dilaksanakan, jika seorang guru menyatakan
tujuan dan merencanakan evaluasi secara berkaitan
d). Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.
Keterkaitan evaluasi dengan instruksional adalah sangat erat. Hal ini karena
evaluasi merupakan bagian dari instruksional. Di samping itu, antara instruksional
dengan kurikulum saling berkaitan. Beberapa guru seringkali mengubah prosedur
evaluasi dan metode mengajar yang menurut mereka penting dan cocok, perubahan
itu akan tepat, jika memang didasarkan pada hasil evaluasi secara luas.1
e). Menentukan tindak lanjut hasil penilaian.
Yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan
dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya. Kegagalan para siswa dalam hasil
belajar yang dicapainya hendaknya tidak dipandang sebagai kekurangan pada diri
siswa semata-mata, tetapi juga bias disebabkan oleh kesalahan strategi dalam
melaksanakan program pengajaran. Misalnya kekurangtepatan dalam memilih
metode dan alat bantu mengajar.
Dengan mengetahui tujuan evaluasi ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan,
Evaluasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran mempunyai berbagai fungsi sebagai berikut:
a. Alat untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan instruksional. Dengan adanya
evaluasi, kita dapat mengetahui apakah tujuan instruksional kita sudah tercapai atau
belum. Kalau belum dicari faktor penghambat tercapainya tujuan tersebut
kemudian dicari jalan keluar untuk mengatasinya. Di mana tujuan instruksional dari
evaluasi adalah perubahan-perubahan pada diri siswa,
b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin
dilakukan dengan hal tujuan instruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar
guru, dll yang biasanya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
c. Dasar dalam menyusun laporan hasil belajar siswa kepada para orang tuanya. Isi
laporan hasil belajar siswa di dapat dari bahan-bahan evaluasi yang mencakup

1
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. (Cet. III; PT Bumi Aksara : Jakarta, 2008), h. 90-91.

4
kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam
bentuk nilai=nilai prestasi yang dicapainya.
d. Sebagai alat seleksi. Untuk mendapatkan calon-calon yang paling cocok untuk
suatu jabatan atau suatu jenis pendidikan tertentu, maka perlu diadakan seleksi bagi
para calon-calonnya. Hasil evaluasi yang dilaksanakan dapat memberikan
gambaran yang cukup jelas mana-mana calon yang paling memenuhi syarat untuk
jenis jabatan atau untuk jenis pendidikan tersebut.
e. Sebagai bahan-bahan informasi apakah anak-anak tersebut harus mengulang
pelajaran atau tidak. Apabila berdasarkan hasil evaluasi dari sejumlah bahan
pelajaran yang kita berikan pada seorang anak telah memenuhi syarat minimal
untuk melanjutkan pelajaran maka anak-anak tersebut dapat melanjutkan ke materi
selanjutnya, tetapi jika tidak memenuhi syarat minimal tersebut. Maka anak-anak
tersebut harus mengulang pelajaran.
f. Sebagai bahan informasi dalam memberikan bimbingan tentang jenis pendidikan
yang cocok terhadap anak tersebut. Dengan evaluasi yang kita laksanakan dapat
kita ketahui segala potensi yang dimiliki oleh anak. Berdasarkan potensi-potensi
yang dimiliki oleh seorang anak dapat diramalkan jurusan apakah yang paling
cocok untuk anak-anak tersebut di kemudian hari. Dengan jalan ini, dapatlah
dihindari adanya salah pilih dalam penentuan jurusan. Dan dengan demikian dapat
pula dihindari pembuangan biaya yang sia-sia karena pilihan yang tidak tepat.2
Proses pendidikan merupakan proses pemanusiaan manusia, dimana di dalamnua terjadi
proses membudayakan dan memberadapkan manusia. Agar terbentuk manusia yang berbudaya
dan beradab, maka diperlukan transformasi kebudayaan dan peradaban. Masukan dalam proses
pendidikan adalah siswa dengan segala karakteristik dan keunikannya. Untuk memastikan
karakteristik dan keunikan siswa yang akan masuk dalam transformasi, diperlukan evaluasi
terhadap masukan. Tranformasi dalam proses pendidikan adalah proses untuk membudayakan
dan memberadabkan siswa. Keberhasilan transformasi untuk menghasilkan keluaran seperti yang

2
Sukardi, M. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. (Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 55-
56.

5
diharapakan dipengaruhi dan atau ditentukan oleh bekerjabya komponen/usur yang ada didalam
lembaga pendidikan.3
kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan bersifat integrative. Artinya setiap ada proses
pendidikan pasti ada evaluasi mulai sejak siswa akan memasuki proses pendidikan, selama
4
proses pendidikan, dan berfikir pada satu tahap proses pendidikan.
C. Konsep – Konsep Dasar Asesmen dan Evaluasi
1. Konsep Assesmen
Secara umum, asasmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi
dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk bahan dasar pengambilan keputusan
tentang peserta didik baik yang berhubungan dengan kurikulumnya, program
pembelajaran, maupun kebijakan sekolah.5 Keputusan tentang peserta didik ini termasuk
bagaimana pendidik mengelola pembelajaran dikelas, bagaimana pendidik menempatkan
peserta didik pada programprogram pebelajaran yang berbeda, tingkatan tugas-tugas
untuk peserta didik sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing - masing, dan
bimbingan dan penyuluhan.6
Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas dapat dinyatakan bahwa asesmen :
a). Sebagai proses yang dilakukan melalui tahapan tertentu.
b). Ada sesuatu yang digunakan untuk memperoleh informasi.
c). Informasi yang dikumpulkan berkaitan dengan perkembangan dan belajar
yang ditunjukkan dalam kegiatan.
d). Hasil asesmen disajikan dalam bentuk deskripsi atau narasi.
2. Konsep Evaluasi
Dalam mengemukakan pengertian evaluasi, Menurut Sudjana (2009) menyatakan
bahwa evaluasi merupakan proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
dalam bentuk interpretasi yang diakhiri judgment berdasarkan suatu kriteria tertentu. Batasan ini
mengandung arti bahwa evaluasi digunakan untuk pengambilan keputusan.Adapun menurut

3
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. I; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018),
h.30
4
Wayan Nurkancana, dan Sumartana, P.P.N. Evaluasi Pendidikan. (Cet. I; Surabaya: Usaha Nasional, 2015),
h. 43.
5
A Noviansah. “ Objek dalam Assesment Penilaian ( Afektif, Kognitif, Psikomotorik”. 2721-4931, Vol.1 No.
2 (2020)
6
Poerwanti, Endang. “Konsep dasar asesmen pembelajaran.” Bandung: PT. Remaja Rosdakarya (2015).

6
yusuf (2015) Mengemukakan bahwa evaluasi sebagai kegiatan pemberian arti, nilai dan makna
terhadap hasil asesmen dalam pendidikan atau pembelajaran sesuai dengan patokan, aturan atau
standar yang telah ditetapkan. Dua pengertian ini menunjukkan bahwa evaluasi memiliki unsure
data dan kriteria. Data yang diperoleh dirubah ke dalam bentuk nilai dengan menghubungkan
data dengan kriteria. Dengan cara seperti ini akan diperoleh nilai yang menggambarkan kualitas
sesuatu yang dinilai. Nilai yang diberikan bisa dalam angka atau huruf. Nilai yang diberikan
dalam bentuk angka misal 8 atau 80. Kalau guru menggunakan angka 8, maka sebenarnya guru
menggunakan standar atau ukuran 10. Bila guru menggunakan angka 80 berarti guru
menggunakan standar 100. Dengan skala yang berlaku umum itu dapat dinyatakan bahwa nilai 8
atau 80 bermakna baik. Kalau guru menggunakan huruf sebagai nilai bisa digunakan huruf B
untuk Baik, C untuk cukup.
Bila merujuk ke Panduan Penilaian yang dikeluarkan Kemendikbud (2015) Nilai
dalam bentuk huruf yang diberikan ada 4, yaitu BSB untuk berkembang sangat baik, BSH untuk
berkembang sesuai harapan, MB untuk mulai berkembang dan BB untuk belum berkembang.
Setiap huruf memiliki makna sendiri-sendiri. Nilai yang diberikan ini berfungsi ganda. Pertama,
untuk menggambarkan kualitas anak. Kedua, untuk digunakan sebagai bahan untuk menentukan
kualitas pembelajaran. Hal ini dilakukan guru dengan menghitung berapa anak yang berhasil dan
berapa yang belum berhasil. Semakin banyak yang berhasil baik menunjukkan semakin baik
pembelajaran itu. Berarti evaluasi dapat digunakan untuk menentukan kualitas pembelajaran.

7
DAFTAR PUSTAKA
Endang, Poerwanti. 2015. Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
M.Sukardi, 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Noviansyah A, 2020. Objek dalam Assesment Penilaian Afektif, Kognitif, Psikomotorik.
Oemar, Hamalik. 2008.Kurikulum & Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
P.P.N Sumartana, Wayan Nuryancana. 2015. Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.
Sudjana Nana, 2018. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Rmaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai