Dosen Pengampu :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................4
C. Tujuan ...............................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ...........................................................................................................................5
A. Kesimpulan .......................................................................................................................9
B. Saran .................................................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah evaluasi
pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam
pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran. Termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian
proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen penilaian
kemampuan guru, yang salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran. Hal ini
menunjukan bahwa pada semua model kompetensi dasar guru selalu menggambarkan dan
mensyaratkan adanya kemampuan guru dalam mengevaluasi pembelajaran. Sebab kemampuan
melakukan evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki oleh
setiap guru dan calon guru.
Pemaparan ini menurut kami sangat penting terutama bagi kita yang benar-benar
diorientasikan untuk menjadi seorang guru. Sebelum mengenal lebih jauh dan mendalam tentang
evaluassi pembelajaran, alangkah baiknya kita mengetahui tentang konsep dasar evaluasi
pembelajaran. Oleh karena itu, makalah ini disusun agar mendapatkan pengetahuan mengenai
evaluasi pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang mengandung kata dasar
value "nilai". kata value atau nilai dalam istilah evaluasi berkaitan dengan keyakinan
bahwa sesuatu hal itu baik atau buruk, benar atau salah, kuat atau lemah, cukup atau belum
cukup, dan sebagainya. evaluasi dapat diartikan sebagai suatu proses mempertimbangkan
suatu hal atau gejala dengan mempergunakan patokan-patokan tertentu yang bersifat
kualitatif, misalnya baik-tidak baik, kuat lemah, memadai-tidak memadai, tinggi rendah,
dan sebagainya1.
suchman memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah
dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya
tujuan. sedangkan worthen dan sanders mengemukakan bahwa evaluasi adalah kegiatan
mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu dalam pencarian tersebut, juga termasuk
mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,
prosedur, serta alternative strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditentukan.
stufflebeam menjelaskan bahwa evaluasi merupakan proses penggambaran,
pencarian dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan
dalam menentukan alternative putusan. dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh
para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses penentuan
keputusan tentang kualitas susatu obyek atau aktifitas dngan melibatkan pertimbangan
nilai berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, dianalisis dan ditafsirkan secara
sitematis2.
Prinsip diperlukan sebagai pemandu dalam kegiatan evaluasi. Oleh karena itu
evaluasi dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senantiasa
berpegang pada prinsip-prinsip berikut ini :
1
Zaenal, Arifin. 1991. Evaluasi Intruksional, Prinsip teknik Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
2
Zaenal, Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
5
kenaikan saja, tetapi harus dilaksanakan secara terus menerus untuk mendapatkan
kepastian terhadap sesuatu yang diukur dalam kegiatan belajar mengajar dan
mendorong siswa untuk belajar mempersiapkan dirinya bagi kegiatan pendidikan
selanjutnya.
3. Prinsip Objektivitas.
Objektif di sini menyangkut bentuk dan penilaian hasil yaitu bahwa pada
penilaian hasil tidak boleh memasukkan faktor-faktor subyektif, faktor perasaan,
faktor hubungan antara pendidik dengan anak didik. Evaluasi harus menggunakan
alat pengukur yang baik evaluasi yang baik tentunya menggunakan alat pengukur
yang baik pula, alat pengukur yang valid.
4. Prinsip Kooperatif
Dalam keiatan evaluasi guru hendaknya bekerjasama dengan semua pihak,
seperti orangtua, peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan
peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas
dengan hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.
5.Prinsip Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang
menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut3.
3
Jabar, C. S. A dan Arikunto, S. 2007. Evaluasi Program Pendidika. Jakarta: Bumi Aksara
6
keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler setelah menempuh
proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Mengukur dan menilai
sampai di manakah efektifitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah
diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh
peserta. Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang
pendidikan4 adalah :
Mengetahui efisiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan guru, baik yang
menyangkut metode, media maupun sumber-sumber belajar. Sedangkan menurut
Depdiknas5 mengemukakan tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk :
4
Y.T, Farida. 2000. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta
5
Hamid, Hasan, S. 988. Evaluasi Kurikulum. Jakarta : P2LPTK-Ditjen-Dikti-Depdikbud.
6
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
7
Keeping track yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Cheking Up
Cheking up untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam
proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran.
3. Finding Out
Finding out untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan,
kesalahan, atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran.
4. Summing Up
Summing up untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik
terhadap kompetensi yang telah ditetapkan7.
7
Sukardi. 2004. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi dimana suatu tujuan telah
dapat dicapai. Evaluasi Pembelajaran mempunyai beberapa karakteristik penting, memiliki
implikasi tidak langsung kepada siswa, lebih bersikap tidak lengkap, memiliki sikap yang
berarti relative. Fungsi evaluasi belajar, sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik
telah menguasai pengetahuan atau keterampilan yang telah diberikan oleh seorang guru.
Tujuan dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:
9
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. 1991. Evaluasi Intruksional, Prinsip teknik Prosedur. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, S, dan Jabar, C. S. A. 2007. Evaluasi Program Pendidika. Jakarta: Bumi Aksara
Farida, Y.T. 2000. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta
Hasan, S. Hamid. 988. Evaluasi Kurikulum. Jakarta : P2LPTK-Ditjen-Dikti-Depdikbud.
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sukardi. 2004. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara
10