Anda di halaman 1dari 17

EVALUASI HASIL BELAJAR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : Erli Febriyanti, S.Psi, M.Psi

DISUSUN OLEH :
INTAN SRI MULAN RAHMA (228207015)
MIFTAHUL JANNAH (2286207016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2023/2024
PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan
Makalah Psikologi pendidikan ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “Evaluasi Hasil Belajar”.

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai hal-hal yang berkaitan


dengan teknik Evaluasi Hasil Belajar penulis menyadari bahwa Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada dosen Pengampu mata kuliah
dan semua pihak yang telah ikut serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bangkinang, Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................…..2

BAB II................................ ……………………………………………………..3


PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
3.1 Pengertian Evaluasi................................................................................................ 3
3.2 Evaluasi Hasil Belajar.......................................................................................... 4
3.3 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Hasil Belajar ................................................................... 7
3.4 Teknik-teknik Evaluasi Hasil Belajar ………………………………………………..8
3.5 Kriteria Evaluasi Hasil Belajar ……………………………………………………12

BAB IV............................................................................................................................. 13
PENUTUP........................................................................................................................ 13
4.1 Kesimpulan..................................................................................................... 13
4.2 Saran ……………………………………………………………………….13

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil
dari proses pembelajaran yang ia lakukan. Hasil yang dimaksud adalah baik,
tidak baik, bermanfaat, atau tidak bermanfaat, dan lain-lain. Pentingnya
diketahui hasil ini karena ia dapat menjadi salah satu patron bagi pendidik
untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dia lakukan dapat
mengembangkan potensi peserta didik. Artinya, apabila pembelajaran yang
dilakukannya mencapai hasil yang baik, pendidik tentu dapat dikatakan
berhasil dalam proses pembelajaran dan demikian pula sebaliknya. Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh
pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi yang
dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi
pembelajaran.
Penilaian proses dimaksudkan untuk menilai kualitas pembelajaran dan
pembentukkan kompetensi dasar pada pesrta didik, termasuk bagaimana
tujuan-tujuan belajar direalisasikan. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari
segi proses dan dan dari segi hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan
berhasil dan berkualitas apabila seluruhnyaatau setidak-tidaknya sebagian
besar ( 75% ) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun
sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan
belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya diri
sendiri.
Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil
apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik
seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar ( 75% ). Lebih lanjut proses
pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan merata,
menghasilkan output yang banyak dan bemutu tinggi, serta sesuai dengan
kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan.
I.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada makalah dtitujukan untuk merumuskan


permasalahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas1dalam makalah, sebagai berikut :
1. Apakah pengertian evaluasi hasil belajar?
2. Bagaimana kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan?
3. Apa syarat umum evaluasi?
4. Bagaimana proses evaluasi hasil belajar?
5. Apakah pengertian evaluasi pembelajaran?
6. Bagaimana prosedur evaluasi pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN EVALUASI 2


Kata evaluasi merupakan pengindonesiaan dari kata evaluation dalam
bahasa Inggris, yang lazim diartikan dengan penaksiran. Kata
kerjanya evaluate yang berarti menaksir atau menilai. Sedangkan orang yang
menilai atau menaksir disebut sebagai evaluator.
Secara terminologis,evaluasi dikemukakan oleh para ahli sebagai
berikut:
1. Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi dilakukan berkenaan
dengan proses kegiatan untuk menentukan nilai sesuatu.
2. Raka Joni (1975) mengartikan evaluasi sebagai berikut,suatu proses di
mana kita mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan
mempertimbangkan patokan-patokan tertentu,patokan itu yang
mengandung baik dan buruk,memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat.
Dengan kata lain kita menggunakan value judgement.
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu dengan satu
ukuran, pengukuran bersifar kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat
kualitatif. Mengadakan evaluasi meliputi ke dua langkah yakni mengukur dan
menilai.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan evaluasi adalah suatu
proses menentukan nilai seseorang dengan menggunakan patokan-patokan
tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Evaluasi hasil belajar peserta didik
adalah suatu proses menentukan nilai prestasi belajar peserta didik dengan
menggunakan patokan-patokan tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan sebelumnya.
Sebelum dilakukan evaluasi, terlebih dahulu dilakukan pengukuran.
Pengukuran merupakan terjemahan dari measurement, secara terminologis
pengukuran diartikan sebagai suatu uasaha untuk mengetahui sesuatu
sebagaimana adanya.

2.2 EVALUASI HASIL BELAJAR


Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran
(pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran dan perimbangan
untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh
mahasiswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai mahasiswa (Hamalik, 2008). Pembahasan
evaluasi pembelajaran dalam uraian berikut ini akan dibatasi pada fungsi dan
tujuan evaluasi pembelajaran, sasaran evaluasi pembelajaran, dan prosedur
evaluasi pembelajaran.
1. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar
Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang
dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana
tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa
huruf atau kata atau symbol. Apabila tujuan utamanya kegiatan evaluasi
hasil belajar ini sudah terealisasi, maka hasilnya dapat difungsikan dan
ditujukan untuk berbagai keperluan.
Hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar pada akhirnya difungsikan
dan ditujukan untuk keperluan berikut ini:
a. Untuk diagnostic dan pengembangan
b. Untuk seleksi
c. Untuk kenaikan kelas
d. Untuk penempatan
2. Sasaran Evaluasi Hasil Belajar
Ranah tujuan pendidikan adalah berdasarkan hasil belajar siswa secara
umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni: ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotorik (Davies, 1986:97; Jarolimek dan Foster,
1981:1981; 148). Taksonomi tujuan ranah kognitif dikemukakan oleh
Bloom (1956), merupakan hal yang amat penting diketahui oleh guru

4
sebelum melaksanakan evaluasi. Ranah afektif dari taksonomi tujuan
pendidikan dikemukakan pada tahun 1964 oleh Krathwohl, Bloom, dan
Masia. Taksonomi tujuan pendidikan ranah psikomotorik dikemukakan
oleh Harrow pada tahun 1972.
3. Prosedur Evaluasi Hasil Belajar
Berdasarkan pengertian evaluasi hasil belajar kita mendapatkan bahwa
hasil belajar merupakan suatu proses yang sistematis. Berikut ini
merupakan penjelasan dari masing-masing tahapan prosedur evaluasi hasil
belajar.
a. Persiapan
Pada tahapan persiapan ini terdapat tiga kegiatan yang harus
dilakukan evaluator, yakni:
1) Menetapkan pertimbangan dan keputusan yang dibutuhkan
2) Menggambarkan informasi yang dibutuhkan, dan
3) Menetapkan informasi yang sudah tersedia
b. Penyusunan Instrumen Evaluasi
Prosedur yang perlu ditempuh untuk menyusun alat penilaian tes
adalah sebagai berikut:
1) Menentukan bentuk tes yang akan disusun, bentuk tes ada dua yakni
tes objektif dan tes esai (tes subjektif)
2) Membuat kisi-kisi butir soal, terdiri dari ruang lingkup isi pelajaran,
proposi jumlah item dan tiap-tiap sub-isi pelajaran, aspek
intelekttual, dan bentuk soal
3) Menulis butir soal, yakni kegiatan yang dilaksanakan evaluator
setelah membuat kisi-kisi soal.
c. Pelaksanaan Pengukuran
Pelaksanaan pengukuran untuk teknik tes maupun teknik non tes
hampir sama, oleh karena itu akan diuraikan pelaksanaan secara umum.
Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran adalah sebagai berikut:
1) Persiapan tempat pelaksanaan pengukuran, yakni suatu kegiatan
untuk mempersiapkan ruangan yang memenuhi syarat-syarat
pelaksanaan pengukuran yang meliputi syarat penerangan, luas
ruangan, dan tingkat kebisingan.
2) Melancarkan pengukuran.
5
3) Menata dan mengadministrasikan lembar soal dan lembar jawaban
siswa untuk memudahkan penskoran.
d. Pengolahan Hasil Penilaian
Kegiatan mengolah data yang berhasil dikumpulkan melalui kegiatan
penilaian inilah yang disebut kegiatan pengolahan hasil penilaian.
Prosedur pelaksanaan pengolahan hasil penilaian adalah sebagai
berikut:
1) Menskor, yakni kegiatan memberikan skor pada hasil penilaian yang
dapat dicapai oleh responden (siswa).
2) Mengubah skor mentah menjadi skor standar.
3) Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai.
e. Penafsiran Hasil Penilaian
Penafsiran terhadap hasil penilaian individual dapat kita bedakan
menjadi dua, yakni penafsiran yang bersifat individual dan penafsiran
yang bersifat klasikan (Nurkancana, 1986: 113). Penafsiran hasil
penilaian yang bersifat individual yakni penafsiran terhadap
keadaan/kondisi seorang siswa berdasarkan perolehan penilaian hasil
belajarnya.
Ada tiga jenis penafsiran penilaian hasil belajar yang bersifat
individual, yakni :
1) Penafsiran tentang tingkat kesiapan, yakni tentang kesiapan siswa
untuk mengikuti pelajaran yang berikutnya untuk naik kelas atau
untuk lulus.
2) Penafsiran tentang kelemahan individual yakni tentang kelemahan
seorang siswa pada subtes tertentu, pada suatau mata pelajaran atau
keseluruhan mata pelajaran.
3) Penafsiran tentang kemajuan belajar individual yakni tentang
kemajuan seoarang siswa pada satu periode pembelajaran atau pada
satu periode kelas atau pada satu periode sekolah.
Adapun penafsiran yang bersifat klasikal terdiri dari :
1) Penafsiran tentang kelemahan-kelemahan kelas.
2) Penafsiran tentang prestasi kelas.
6
3) Penafsiran tentang perbandingan anatarkelas.
4) Penafsiran tentang susunan kelas.
f. Pelaporan dan Penggunaan Hasil Evaluasi
Pelaporan ini dimaksudkan untuk memberikan umpan balik kepada
semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran secara langsung maupun
tidak langsung. Pihak-pihak yang perlu memperoleh laporan tentang
hasil belajar siswa adalah seperti siswa, guru yang mengajar, guru lain,
petugas lain di sekolah, orang tua siswa, dan pemakai lulusan
(Arikunto, 1990:289). Secara umum dapat ditandai bahwa penggunaan
hasil evaluasi meliputi:
1) Untuk menentukan kenaikan kelas atau kelulusan seoarang siswa
yang terlibat dalam evaluasi hasil belajar tersebut.
2) Untuk mengadakan diagnosis dan remedial terhadap siswa yang
membutuhkan.
3) Untuk menentukan perlu tidaknya suatu penyajian isi pelajaran/ sub-
isi pelajaran tertentu diulang.
4) Untuk menentukan pengelompokkan dan penempatan dan
penempatan pada siswa.
5) Untuk membuat laporan hasil belajar.

2.3 TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI HASIL BELAJAR


Menurut Bukhori (1980) tujuan evaluasi hasil belajar peserta didik adalah
sebagai berikut;
1. Untuk mengetahui kemajuan anak didik setelah peserta didik menyadari
selama jangka waktu tertentu
2. Untuk mengetahui efisiensi metode pendidikan yang dipergunakan selama
jangka waktu tertentu
Menurut Sahertian (1979)fungsi evaluasi hasil belajar peserta didik adalah
sebagai berikut;
1. Untuk memberikan motivasi terhadap hal belajar mengajar
2. Untuk melengkapi informasi mengenai kemajuan belajar dan kemunduran
7
murid,dapat pula berfungsi sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan kenaikan siswa
3. Untuk menentukan murid dalam suatu kemajuan tertentu
4. Untuk memperoleh data bagi pekerjaan bimbingan dan penyuluhan
5. Untuk memberikan informasi kepada guru,murid dan orang tua tentang
apa dan sampai dimana hasil kemajuan yang dicapai
Jadi jelaslah bahwa tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar peserta didik
adalah untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik menampilkan performa
sebagaimana yang dikehendaki.Pengetahuan mengenai peserta didik
demikian,dimaksudkan untuk mengambil keputusan- keputusan penting
mengenai pesertya didik; apakah perlu dilakukan pengayaan, nasehat,
bimbingan penyuluhan, dipromosikan ,dinaikan kelas, diluluskan,
dimutasikan, dan lain sebagainya.Dengan kata lain dengan diadakannya
evaluasi hasil belajar peserta didik untuk diambil langkah- langkah penting
yang berkaitan dengan peserta didik.
Tes formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa
selama proses belajar berlangsung dan untuk memberikan umpan balik bagi
penyempurnaan program belajar mengajar.
Tes Penempatan untuk mengetahui apakah siswa memiliki keterampilan
yang diperlukan untuk mengikuti suatu program belajar.
Tes diagnostik dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar yang
dialami siswa berdasarkan atas hasil tes formatif sebelumnya.

3.4 TEKNIK-TEKNIK EVALUASI HASIL BELAJAR


Teknik adalah suatu cara yang dapat ditempuh oleh seseorang dalam
melakukan sesuatu.Berarti teknik evaluasi adalah suatu cara yang ditempuh
oleh seseorang dalam mengadakan evaluasi.
Secara garis besar,teknik evaluasi dapat dibedakan menjadi dua golongan
besar,yakni teknik tes dan teknik non tes[5].
1. TES
8
Secara terminologis tes dapat diartikan sebagai sejumlah tugas yang
diberikan oleh seseorang kepada orang lain,dan orang yang di tes tersebut
mengerjakannya.Pengerjaan tersebut haruslah sesuai dengan yang dikehendaki
oleh orang yang memberi tes.Lama kelamaan,pihak yang memberi tugas tidak
monopoli orang perorang melainkan lembaga atau badan tertentu.Pemberi
tugas akhirnya tidak terbatas pada orang saja melainkan sudah mengarah ke
lembaga.Meskipun demikian,dalam mengoperasikan pelaksanaan tes
tersebut,juga masih menggunakan tenaga manusia. Jenis-Jenis Tes :
a. Tes Formatif
Adalah suatu jenis tes yang dilaksanakan setelah selesai pokok bahasan
tertentu,maksud tes formatif adalah untuk mengetahui seberapa jauh pokok
bahasan yang baru saja diberikan.
b. Tes Sumatif
Adalah tes yang dilaksanakan pada ahir periode tertentu.Jika pada tes
formatif,aksentuasinya adalah mengetahui tingkat penyerapan peserta didik
terhadap materi yang sudah diajarkan,tes sumatif ini adalah untuk mengetahui
daya serap peserta didik terhadap keseluruhan pokok bahasan yang dipaketkan
untuk suatu periode tertentu.
c. Tes Subyektif
Adalah suatu tes yang para peserta didiknya harus mengerjakan dengan
memberi uraian atas soal-soal yang diteskan.
Tes subjective terdiri atas tes uraian bebas, tes uraian terbatas dan tes
isean.Tes uraian bebas adalah suatu tes yang peserta tesnya boleh menjawab
dengan memberikan uraian bebas,Tes uraian terbatas adalah suatu tes yang
peserta tesnya hanya boleh memberikan uraian sesuai dengan batasan yang
diberikan oleh tester,sementara tes isean adalah suatu tes yang pesertanya
memberikan jawaban dengan cara mengisi titik-titik pada soal tes.

d. Tes Obyektif
Adalah suatu tes yang jawaban atas soal-soal tesnya telah tersedia dan
tinggal memilih saja.
9
Tes obyektif terdiri atas tes benar-salah,pilihan ganda dan
menjodohkan.Tes benar –salah mengahruskan peserta didik untuk memilih
jawaban benar (B) jika persyaratan dalam tes benar dan mengharuskan
memilih salah (S)jika persyaratan dalam tes salah.Tes pilihan ganda adalah
suatu tes yang peserta tesnya tinggal memilih jawaban yang tersedia,dengan
cara melingkari atau menyilang huruf-huruf jawaban.Tes menjodohkan adalah
suatu tes yang peserta tesnya harus menjodohkan pasangan-pasangan yang ada
pada bagian soal tes dan bagian soal tes dan bagian jawaban tes.
e. Pree test
Adalah suatu tes yang dimaksudkan untuk mengukur kemmapuan
prasyarat mengenai apa yang diajarkan telah ada pada diri testee.
f. Post Test
Adalah suatu tes yang dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan suatu
materi yang diajarkan kepada peserta didik dibandingkan dengan hasil pre-
testnya.Oleh karena itu,adanya pre-test mengharuskan diadakannya post- test.
g. Tes buatan guru
Adalah suatu tes yang tidak terlalu penting dipersoalkan
validitas,reabilitasnya dan lazimnya disusun oleh guru tanpa bantuan para ahli
dibidang tes.
h. Tes Standar
Adalah suatu tes yang memenuhi suatu persyaratan
validitas,reliabilitas,kepraktisan dan lainnya.Tes standar umunya dibuat oleh
suatu tim (guru,ahli psikologi,ahli bidang studi) yang sebelum diteskan,diuji
dahulu validitas,reliabilitas,kepraktisan dan daya bedanya.
2. NON TES
Yang dimaksud non tes adalah teknik evaluasi selain tes.Diantaranya:
observasi,wawancara,angket,sosiometri,anecdotal record dan skala penilaian.
10
a. Observasi
Observasi adalah suatu pengamatan dan memberikan perhatian terhadap
suatu obyek tertentu.Observasi sebagai alat evaluasi hasil belajar peserta
didik adalah pengamatan terhadap perubahan tingkah laku peserta didik
sebagai akibat dari adanya proses belajar.
b. Wawancara
Wawancara adalah pengajuan pertanyaan-pertanyaan oleh seeorang
kepada orang lain dengan maksud mendapat informasi mengenai suatu hal[7].
c. Angket
Angket adalah suatu instrumen yang berisi daftar pertanyaan yang
ditujukan kepada responden dengan maksud agar responden memberikan
jawaban,informasi dan keterangan sebagaimana yang dikehendaki oleh
pembuat angket
d. Sosiometri
Sosiometri adalah suatu metode yang dimaksudkan untuk mengetahui
kedudukan responden di dalam kelompoknya. Bagaimana pola hubungan
yang dibangun oleh responden di dalam kelompoknya dapat diketahui melalui
teknik sosiometri ini.
e. Catatan berskala
Catatan berskala atau yang dikenal dengan anecdotal record adalah
instrumen pengumpul data yang dapat melengkapi observasi.Pencatatan ini
dilakukan oleh pengamat terhadap kejadian- kejadian mengenai peserta didik
secara insidental.
f. Skala penilaian
Skala penilaian atau yang disebut rating scale adalah suatu daftar
pertanyaan yang dipergunakan sebagai pelengkap observasi untuk
menjelaskan, menggolongkan dan menilai peserta didik dalam suatu situasi.

3.5 KRITERIA EVALUASI HASIL BELAJAR


Yang dimaksud kriteria adalah acuan- acuan yang diberikan dalam
memberikan penilaian terhadap peserta didik.Acuan demikian perlu
11
ditetapkan,agar dapat menjadikan sebagai pedoman oleh para pendidik dalam
membuat keputusan sehubungan dengan peserta didik.
Ada dua kriteria penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik yaitu:
1. Kriteria acuan patokan
Menurut kriteria ini peserta didik dinilai baik dan memenuhi syarat
untuk dinaikan, diluluskan atau dipromosikan,jika yang bersangkutan
memenuhi standar yang ditetapkan sebelumnya oleh
pendidik.Konskuensinya adalah jika seluruh peserta didik berada diatas
standar ,akan dinaikan semua,dpromosikan semua atau diluluskan semua.
Sebaliknya jika dibawah standar maka tidak dinaikan,tidak dipromosikan
dan tidak diluluskan.
Contoh pada tes formatif.
2. Kriteria acuan norma
Kriteria ini mengharuskan pendidik mendasarkan tafsiran penilaian
pada keberhasilan rata- rata peserta didik di dalam kelas. Yang dijadikan
pembanding keberhasilan adalah nilai peserta didik dalam kelas.Jika salah
seorang peserta didik ternyata diatas rata- rata ,maka diidentifikasikan
sebagai berhasil. Maka sebaliknya yang berada dibawah rata-rata
kelas,dianggap belum berhasil.
Contoh pada tes sumatif.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
12
Evaluasi adalah suatu proses di mana kita mempertimbangkan sesuatu
barang atau gejala dengan mempertimbangkan patokan-patokan
tertentu,patokan itu yang mengandung baik dan buruk,memenuhi syarat atau
tidak memenuhi syarat.
Tujuan evaluasi hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut;
1. Untuk mengetahui kemajuan anak didik setelah peserta didik menyadari
selama jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui efisiensi metode pendidikan yang dipergunakan selama
jangka waktu tertentu.
Teknik Evaluasi adalah suatu cara yang dapat ditempuh oleh seseorang
dalam melakukan sesuatu.Berarti teknik evaluasi adalah suatu cara yang
ditempuh oleh seseorang dalam mengadakan evaluasi. Ada dua teknik
evaluasi hasil belajar peserta didik yaitu teknik tes dan non tes.
Ada dua kriteria penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik yaitu:
1. Kriteria acuan patokan
2. Kriteria acuan norma

B. SARAN
Dalam melakukan evaluasi hendaklah harus menggalakan kejujuran peserta
didik agar tidak membuka buku atau mencontek,agar diperoleh hasil evaluasi hasil
belajar peserta didik yang benar-benar sesuai dengan kemampuan peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Imron,Prof. Dr.2012.Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah.Jakarta:


Bumi Aksara 13
Arikunto,S.2003.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara
Rusya,T.1993.Evaluasi Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung: Bina Budaya
Dimyati, Mudjiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
http://mahasiswa.ung.ac.id/151412025/home/2013/4/9/
enter_title_herkonsep_dasar_evaluasi_belajar__amp__pembelajaran.html (4
Oktober 2016)

Anda mungkin juga menyukai