Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA DAN DEMOKRASI

TANTANGAN DAN PELUANG


KELOMPOK 2 :
ELVI WULANDARI ( 2285201045 )
MUHAMMAD FADIL ( 2285201047 )
SYAHFANI AFFAN ( 2285201064 )

DOSEN PENGEMPU : HAFIS TAHAR, M.H

MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA


LATAR BELAKANG
Sedangkan Dalam pasal 2 UU No.10 tahun 2004 menyatakan bahwa ”Pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum negara”, dengan tegas menyebutkan Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum sebagai berikut: ”Penempatan Pancasila sebagai
sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang
menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa
dan negara, sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila”.
sedangkan demokrasi sendiri adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga
negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi−baik secara langsung atau
melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi
mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik
kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan
dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung
makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.
PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI
INDONESIA
 Periode 1945−1959, masa  Periode 1966−1998, masa
demokrasi parlementer yang demokrasi Pancasila era
menonjolkan peranan
Orde Baru yang merupakan
parlemen serta
partai−partai. Pada masa ini Periode 1959−1965, masa demokrasi konstitusional
  Periode 1999−sekarang, masa
kelemahan demokrasi demokrasi terpimpin yang yang menonjolkan sistem
demokrasi Pancasila era
parlementer memberi dalam banyak aspek telah presidensial. Landasan
peluang untuk dominasi formal periode ini adalah Reformasi dengan berakar pada
menyimpang dari demokrasi
partai−partai politik dan konstitusional dan lebih Pancasila, UUD 1945, dan kekuatan multi partai yang
DPR. Akibatnya persatuan menampilkan beberapa aspek ketetapan MPRS/MPR berusaha mengembalikan
yang digalang selama
dari demokrasi rakyat. Masa dalam rangka untuk perimbangan kekuatan antar
perjuangan melawan musuh
bersama akan menjadi
ini ditandai dengan dominasi meluruskan kembali lembaga negara, antara
kendor. presiden, terbatasnya peran penyelewengan terhadap eksekutif, legislative, dan
partai politik, perkembangan UUD 1945 yang terjadi di
pengaruh komunis, dan peran yudikatif. Pada masa ini peran
masa demokrasi terpimpin. partai politik kembali
ABRI sebagai unsure
social−politik, semakin luas. menonjol, sehingga iklim
demokrasi memperoleh nafas
baru.
PERMASALAHAN DEMOKRASI

Permasalahan Demokrasi antara lain :


 Kemiskinan dan Kesenjangan
Bangsa Indonesia masih menghadapi beban dan risiko kemiskinan, kriminalitas, konflik dan
kekerasan antar kelompok, serta ancaman disintegrasi sosial dan nasional. Ini merupakan
tantangan serius yang harus dihadapi. Yang harus diselesaikan yaitu bagaimana memecahkan
permasalahan kemiskinan dengan mewujudkan keadilan, pemerataan, serta kesejahteraan
warga sebagai jembatan menuju kokohnya nasionalisme Indonesia.
 Pendangkalan Demokrasi
Demokrasi di Indonesia masih menghadapi masalah seperti pesona politik dalam demokrasi
cenderung memudar, dan juga gerai politik masih minim praktek etika yang sehat integritas
dan komitmen nyata.
 Sentimen Identitas
Ada kecenderungan meningkatnya sentimen identitas (agama, etnik, dan aliran politik) yang
berdampak terpecah−pecahnya masyarakat.
TANTANGAN DEMOKRASI
Sejak memasuki era reformasi, konsep demokrasi semakin nyata didengungkan. Hal ini terlihat dari
kebebasan pers dan kebebasan berpendapat di kalangan masyarakat dalam mengkritik pemerintah.
Dicabutnya larangan ekspresi budaya Tionghoa oleh Presiden RI ke− 4 Abdurrahman Wahid menandakan
bahwa prinsip Demokrasi Pancasila masih diminati oleh bangsa ini.
Namun di sisi lain, era reformasi juga membawa dilema untuk bangsa ini. Salah satunya adalah
karena kebebasan berpendapat kerap disalahgunakan sebagai penegasan terhadap identitas kelompok
tertentu atas nama mayoritas. Hal tersebut tentunya menjadi permasalahan tersendiri bagi bangsa ini dan
secara potensial ini dapat mencederai hakikat Demokrasi Pancasila. Sebagai contohnya, banyak kita temukan
konflik berbasis perbedaan agama dan budaya terjadi di masyarakat, maraknya ujaran kebencian terhadap
kelompok minoritas, serta bermunculannya ideologi intoleran dan kejahatan terorisme.
Di level pemerintahan dan politik, kondisi demokrasi di Indonesia, khususnya dari aspek supremasi
hukum, juga cukup mengkhawatirkan. Salah satunya bisa kita soroti dari banyaknya tindakan pelanggaran
HAM, minimnya pelibatan aspirasi publik terhadap Rancangan berbagai Undang−Undang seperti Revisi UU
KPK, RKUHP, keberadaan UU ITE yang menyulitkan pejuang HAM, beberapa penerbitan Perpu yang tidak
dilandaskan pada kajian yang objektif dan masih banyak lagi. Hal tersebut sangat ironis karena kedaulatan
ada di tangan rakyat dan partisipasi rakyat adalah hal yang mutlak sekaligus kunci dari demokrasi itu sendiri.
CARA MENGATASI DEMOKRASI

Ada banyak cara untuk mengatasi permasalahan Demokrasi di Indonesia,


salah satunya adalah jika Pemerintah mengajak, dan memberi kesempatan rakyat
untuk angkat bicara dalam setiap permasalahan, dan mengambil keputusan untuk
kepentingan bangsa Indonesia. Dan Pemerintah wajib mendengarkan suara dan
masukan dari masyarakat.
Karena seperti yang kita tahu Demokrasi adalah pemerintahan
kerakyatan, dari rakyat, dan untuk rakyat. Jadi, yang harus diperhatikan adalah
meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan kesejahteraan disegala bidang. Jadi,
dengan baiknya kesejahteraan rakyat tentunya akan menimbulkan keinginan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan meningkatnya pendidikan
seseorang pada umumnya akan meningkatkan cara berpikir dan cara memandang
suatu persoalan.
KESIMPULAN
 Bahwa demokrasi merupakan sistem pemerintahandengan kedaulatan rakyat
walaupun mandatarislah yang secara nyata yang berkuasa.
 Perkembangan demokrasi berawal dari abad 503 sebelum masehi dan sempat berhenti
pada abad pertengahan dan dimulai lagi pada abad renaissance karena perjumpaan
Islamd an dunia barat.
 Hak asasi manusia adalah hak yang ada pada manusia karena ciptaan Tuhan. HAM
merupakan indikator negara demokratis, HAM dan Demokrasi bagai telpon pintar dan
sistem porasinya, tanpa salah satunya maka demokrasi hanyalah gagasan saja.
 Demokratisasi Indonesia sempat terhalang pada era demokrasi terpimpin karena
Soekarno dan demokrasi pancasila karena Soeharto, pada era demokrasi terpimpin
Soekarno melakukan hal inkonstusional seperti membubarkan DPR yang merupakan
hasil pemilu dan badan yang konstitusional dam mendirikan DPR−GR yang meurpakan
pilihannya dan menggunakan dekrit sebagai sumber hukum.
 Pada era Soeharto militerisme sangat terasa sehingga keputusan berada ditangannya
seolah olah ada palemen dikuasai olehnya dan adanya <penyunatan partai= yang
merupakan pelanggaran demokrasi dan HAM.

Anda mungkin juga menyukai