Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT, INSTRUMENTASI, D A N

PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA


BERLANDASKAN PANCASILA D A N U U D
NKRI 1945

KELOMPOK 5 :
N A U FA L A K M A L
RESTU MAULANA
FA K H R U R R O Z I
KONSEP DAN URGENSI DEMOKRASI YANG BERSUMBER DARI
PANCASILA

Secara etimologis, diambil dari Bahasa yunani kuno yaitu demos dan kratein. Demos
memiliki arti “rakyat” sedangkan kratein memiliki arti “pemerintahan” sehingga bisa kita
simpulkan bahwa demokrasi memiliki arti pemerintahan yang dipegang oleh rakyat.
Hal tersebut mendukung pendapat Abraham Lincoln bahwa demokrasi merupakan
pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Selain itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia demokrasi memiliki arti
pemerintahan dimana rakyatnya ikut andil dalam jalannya pemerintahan tersebut.
BEBERAPA UNSUR PENEGAK DEMOKRASI

Negara Hukum • Negara Memberi perlindungan hukum yang setara kepada


sekuruh rakyatnya

Masyarakat • Keterlibatan masyarakat yang terbuka, bebas dari tekanan


serta kritis

insfratuktur • terdiri dari partai politik, kelompok penekan dan kelompok


kepentingan

Pers • yang bebas dan bertanggung jawab


ALASAN MENGAPA DIPERLUKAN DEMOKRASI

Demokrasi yang bersumber dari pancasila sangat dibutuhkan karena beberapa hal.
Pertama, untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi secara damai dan
melembaga. Kedua, membatasi kekerasan yang terjadi sampai dengan titik minimum.
Ketiga, mengakui dan mewajarkan adanya keanekaragaman. Keempat, menjamin
ditegakkannya keadilan. Kelima, menyelenggarakan pergantian pemimpin atau
penguasa secara teratur. Yang terakhir keenam, menjamin adanya kebebasan untuk
rakyat.
MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN
POLITIK TENTANG DEMOKRASI

Menurut Moh. Hatta (dalam Latif, 2011) ada lima anasir demokrasi asli yang akan menjadi dasar
pemerintahan Indonesia di masa mendatang, yaitu rapat, mufakat, gotong royong, hak protes bersama dan
menyingkir dari daerah kekuasaan raja, serta dipuja dalam lingkungan nasional sebagai pokok kuat untuk
demokrasi nasional.

Sumber nilai demokrasi selanjutnya berasal dari Islam, dimana dalam keyakinan ini
memiliki inti Ketuhanan Yang Maha Esa. Hanya Tuhan yang diyakini dalam keyakinan ini sehingga
seluruh pengaturan hidup manusia bersifat mutlak, namun hal ini bertentangan dengan jiwa tauhid
dimana kekuasaan mutlak tersebut dianggap tidak beradab. Dasar logis dari jiwa tauhid ialah memandang
sama seluruh manusia dihadapan Tuhan dan tidak boleh merendahkan sesama sedikitpun
Sumber nilai demokrasi dari barat, pusat dimulainya nilai demokrasi ini adalah
di Athena lalu dilanjutkan dengan kemunculan serupa di Roma (Italia) dalam
bentuk pemerintahan republik. Namun, semua itu mengalami kemunduran
pada sekitar abad ke-11M, dan bangkit lagi di Eropa pada masa Renaissance (sekitar 14-
17M). Dilanjutkan dengan kedatangan kolonialisme Eropa di Indonesia yang membawa sisi
represi imperialisme-kapitalisme dan humanisme-demokrasi. Sifat imperialisme-
kapitalisme muncul dalam bentuk penindasan, sedangkan humanisme-demokrasi muncul di
akhir abad ke-19 dalam ruang public modern yang membentuk institusi-institusi baru.

Di Indonesia sendiri bentuk demokrasi sempat berubah beberapa kali,


dari masa demokrasi revolusi (1945-1950), masa demokrasi liberal (1950-1959),
masa demokrasi terpimpin (1959-1965), demokrasi masa orde baru (1966-1998),
demokrasi masa transisi (1998-1999), dan demokrasi masa reformasi (1999-sekarang).
DINAMIKA DAN TANTANGAN DEMOKRASI

Dinamika demokrasi bisa dilihat dari tiga lembaga besar Indonesia, yaitu MPR, DPR, dan
DPD. MPR pernah melakukan perubahan dari sistem vertikal
hierarkis menjadi sistem horizontal fundamental dengan prinsip caecks and nalance
antarlembaga negara. Hal itu berkaitan dengan kewenangan MPR untuk melantik
dan memberhentikan presiden serta wakil presiden. Selain itu, dari DPR sendiri
adanya perubahan pada UUD 1945 memberikan perubahan pada fungsi dan hak yang
dimiliki DPR. Untuk DPD, perubahan pada UUD 1945 menghasilkan dibentuknya
DPD. Hal ini dikatakan unik karena negara kita selain memiliki Dewan Perwakilan
Rakyat, kita juga memiliki Dewan Perwakilan Daerah.
Dengan adanya dinamika ini diharapkan mampu membentuk demokrasi di
Indonesia yang lebih baik lagi, juga mampu menghadapi tantangan yang akan
diterima Indonesia seperti maraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme. Demokrasi
Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan tersebut.
DESKRIPSI ESENSI DAN URGENSI
DEMOKRASI PANCASILA
Esensi dari demokrasi pancasila bisa didasarkan pada sepuluh pilarnya sebagai berikut :
1. Demokrasi berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa,
2. Demokrasi dengan kecerdasan,
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat,
4. Demokrasi dengan rule of law,
5. Demokrasi dengan pembagian kekuasaan,
6. Demokrasi dengan hak asasi manusia,
7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka,
8. Demokrasi dengan otonomi daerah,
9. Demokrasi dengan kemakmuran, dan
10. Demokrasi yang berkeadilan
Beberapa hal yang menyebabkan kehidupan berdemokrasi sangatlah penting
ialah diperlukan partisipasinya dalam membuat keputusan, untuk memiliki persamaan
kedudukan di mata hukum, dan mendapat distribusi pendapatan secara adil.
Diharapkan pemimpin yang beriman, bertaqwa, serta bermoral mampu
mengimplementasikan demokrasi dengan baik berdasarkan norma kemanusiaan,
norma keadilan, norma kepatutan, dan normal kejujuran dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara agar manfaatnya dapat dirasakan seluruh warga negara Indonesia.
PENTINGNYA KEHIDUPAN
YANG DEMOKRATIS
• Rakyat memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam
pembuatan keputusan

• Memiliki persamaan kedudukan di muka hukum

• Mendapatkan distribusi pendapatan yang adil


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai