Pengertian Demokrasi
BAB II PEMBAHASAN
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang berarti kekuasaan rakyat. Demokrasi
berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”. Demos yang memiliki arti rakyat dan Kratos yang memiliki
arti kekuasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Demokrasi adalah gagasan atau
pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama
bagi semua warga negara. Berikut ini adalah pengertian demokrasi menurut beberapa ahli :
1. Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga
lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang
merupakan pemegang kekuasaaan untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki
kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang
kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing institusi tersebut
berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.
2. Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
3. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau prinsip demokrasi
ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi
kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan apabila seseorang hidup tanpa
kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja seperti budak.
4. Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat, karenanya
kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM bagi rakyat untuk
mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap paksaan dalam suatu badan yang
diserahkan untuk memerintah.
Pengertian Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu demos yang
berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi
demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Demokrasi adalah gagasan atau
pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta
perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
1. Abraham Lincoln
Menurut Abraham Lincoln demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.
2. Montesquieu
Demokrasi adalah kekuasaan negara yang dibagi dan dilaksanakan oleh tiga
lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu legislatif,
eksekutif, dan yudikatif.
3. H. Harris Soche
https://www.google.co.id/amp/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-5628580/demokrasi-
pengertian-jenis-dan-prinsipnya/amp
Sejarah demokrasi
Demokrasi adalah sistem politik atau sistem pengambilan keputusan di dalam suatu
lembaga, organisasi, atau negara, yang seluruh anggota atau warganya memiliki
jatah kekuasaan yang sama besar.[1] Ciri khas demokrasi-demokrasi modern adalah
dua keistimewaan yang secara hakiki membedakannya dari bentuk-bentuk
pemerintahan yang lahir sebelumnya, yakni kapasitasnya untuk mengintervensi di
dalam lingkup masyarakatnya sendiri, dan pengakuan terhadap kedaulatannya oleh
suatu kerangka kerja legalistik internasional dari negara-negara berdaulat yang
serupa. Pemerintahan demokratis lazimnya ditandingkan dengan pemerintahan
oligarkis (pemerintahan yang dikendalikan segelintir warga negara), dan
pemerintahan monarkis (pemerintahan yang dikendalikan seorang penguasa
tunggal).
Pada umumnya demokrasi dihubung-hubungkan dengan ikhtiar-ikhtiar
bangsa Yunani Kuno, yang dipandang sebagai pendiri peradaban Dunia Barat, oleh
para cendekiawan abad ke-18 yang mencoba memberdayakan eksperimen-
eksperimen demokrasi perdana tersebut menjadi suatu pola dasar baru bagi
organisasi politik pascamonarki.[2] Taraf keberhasilan para cendekiawan pembangkit
demokrasi abad ke-18 ini dalam mengubah cita-cita demokrasi bangsa Yunani dan
Romawi kuno menjadi pranata politik yang paling banyak diterapkan di dunia selama
300 tahun selanjutnya memang sukar untuk dinafikan, meskipun alasan-alasan moral
yang kerap mereka gunakan untuk membenarkan upaya tersebut mungkin saja
masih dapat diperdebatkan. Meskipun demikian, titik peralihan kritis dalam sejarah,
yang dikatalisasi oleh kebangkitan kembali cita-cita dan pranata-pranata demokratis,
secara hakiki mentransformasi abad-abad selanjutnya dan telah mendominasi
bentang dunia internasional semenjak runtuhnya kekaisaran-kekaisaran yang tersisa
seusai Perang Dunia kedua.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_demokrasi
Kekuasaan mayoritas
Hak-hak minoritas
Jaminan hak asasi manusia
Pemilihan yang bebas, adil dan jujur
Persamaan di depan hukum
Proses hukum yang wajar
Pembatasan pemerintah secara konstitusional
Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.
https://core.ac.uk/download/pdf/249338105.pdf
DEMOKRASI KOMUNIS
Demokrasi komunis adalah demokrasi yang sangat membatasi agama pada
rakyatnya.Dimata negara komunis,rakyat adalah orang-orang miskin dan tertindas
disegala bidang kehidupan. Bahkan,kemerdekaan pribadi menurut masyarakat
sosialis-komunis harus ditiadakan karena satu-satunya kepentingan hanyalah
kepentingan rakyat secara kolektif atau menyeluruh. Komunisme adalah ideologi
yang digunakan partai komunis di seluruh dunia.
Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat
kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi.
Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran
rakyat secara merata.Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan
karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme.
Prinsip paham komunis yaitu,semua milik rakyat dikuasai oleh negara untuk
kemakmuran rakyat secara menyeluruh. Komunis juga disebut antiliberalisme
karena sangat bertentangan dengan prinsip paham liberal yang memberi kebebasan
pada tiap individunya.
https://m.merdeka.com/peristiwa/ini-negara-negara-yang-masih-menganut-paham-komunis.html?
page=all
Perkembangan yang lebih progresif terjadi di tahun 1989, yang di- dahului dengan
pengunduran diri Politbiro. Hongaria berada pada masa transisi dan harus
mengambil pilihan opsi ke mana masa depan negeri ini akan dibawa.
Apakah akan kembali ke belakang dan mempertahankan rezim komunis dengan
cara apa pun, termasuk cara kekerasan seperti di Polandia di tahun 1981 dan
Cekoslovakia di tahun 191, atau bergerak ke arah yang berbeda. Pilihan yang
diambil adalah bergerak ke arah Post Communism dan pilihan transisi ke arah
pembentukan rezim yang lebih demokratis.Sampai saat ini hanya tinggal 5 negara
dari 23 negara bekas komunis yang masih secara formal menyatakan dirinya
sebagai negara komunis yaitu China, Kuba, Laos, Korea Utara, dan Vietnam.
Kesimpulan
Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat oleh rakyat
dan untuk rakyat.Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat
sebab dengan demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya
organisasi Negara dijamin. Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia
memiliki ciri khas dan spesifikasi masing-masing, lazimnya sangat dipengaruhi
oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatunegara. Indonesia sendiri
menganut demokrasi pancasila di mana demokrasi itu dijiwai dandiintegrasikan
oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak dapat diselewengkan begitu saja.
Demokrasi di Indonesia berkembang seiring dengan pergolakan politik yang terjadi setelah
kemerdekaan. Perubahan-perubahan konsep demokrasi terjadi mulai dari dekokrasi terpimpin,
demokrasi parlementer sampai ke demokrasi presidensiil. Namun pada dasarnya, peranan
pemerintahan dalam menjalankan demokrasi masih sangat dominant, karena dalam UUD 1945
beserta Amandemennya, mamsih nampak kekuasaan pemerintahan tetap lebih besar dibanding
kekuasaan lainnya.
Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Mengatakan
“Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah
menjadi kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan
kata lain, demokrasitelah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari
kehidupanya. Seluruhkehidupanya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.
Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa
seringwarga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai
demokrasi. Orang-orang kurang menghargai kebabasan orang lain,
kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan, kesamaan
kurang di praktekan, partisipasi warga negara atauorang perorang baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik belum maksimal,
musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu programatau
mengatasi suatu masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga
danmasyarakat kita sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan.