Sejarah
Sejarah singkat Sepanjang masa
kemerdekaannya, bangsa Indonesia telah
mencoba menerapkan bermacam-
macam demokrasi. Hingga tahun 1959,
dijalankan suatu praktik demokrasi yang
cenderung pada sistem Demokrasi
Liberal, sebagaimana berlaku di negara-
negara Barat yang bersifat individualistik.
Pada tahun 1959-1966 diterapkan
Demokrasi Terpimpin, yang dalam
praktiknya cenderung otoriter. Mulai
tahun 1966 hingga berakhirnya masa
Orde Baru pada tahun 1998 diterapkan
Demokrasi Pancasila. Model ini pun tidak
mendorong tumbuhnya partisipasi
rakyat. Sesudah bergulirnya reformasi
pada tahun 1998, kebebasan berbicara
dan menyatakan pendapat, kebebasan
memilih, kebebasan berpolitik dan lain-
lain semakin bebas.
Zaman kuno
Cleisthenes, "bapak demokrasi Athena"
Abad Pertengahan
Era modern
Jumlah negara pada 1800–2003 yang memiliki skor 8 atau lebih pada skala
Polity IV, cara yang sering dipakai untuk mengukur demokrasi.
Demokrasi langsung
Jenis demokrasi
berdasarkan prioritas
Jenis-jenis demokrasi berdasarkan yang
dijadikan prioritas atau titik perhatian:
Melansir laman Sumber Belajar
Kemdikbud, berdasarkan penyaluran
kehendak rakyat, prinsip ideologi, dan
titik perhatian atau tujuan, ada 8 macam
demokrasi yang ada di masyarakat.
Berikut penjelasannya.
Berdasarkan Penyaluran Kehendak
Rakyat
1. Demokrasi yang mengikutsertakan
setiap warga negaranya untuk
bermusyawarah dalam menentukan
kebijakan umum negara.
2. Demokrasi yang dilaksanakan
melalui sistem perwakilan.
Demokrasi jenis ini diterapkan atas
pertimbangan kenyataan suatu
negara dengan jumlah penduduk
yang besar, wilayah yang luas, dan
permasalahan yang semakin
kompleks.
Berdasarkan Prinsip Ideologi
1. Demokrasi Konstitusional.
Demokrasi konstitusional adalah
demokrasi yang berlandaskan pada
kebebasan atau individualisme.
Demokrasi ini dicirikan dengan
kekuasaan pemerintah yang
terbatas dan tidak diperkenankan
banyak campur tangan dan
bertindak sewenang-wenang
terhadap warganya. Dalam hal ini,
kekuasaan pemerintah dibatasi oleh
konstitusi.
2. Demokrasi Rakyat. Demokrasi
rakyat atau demokrasi proletar
merupakan salah satu jenis
demokrasi yang berhaluan
Marxisme-Komunisme. Demokrasi
ini menginginkan kehidupan tanpa
adanya kelas sosial. Contohnya
adalah negara Korea utara dan
bekas negara Uni Soviet.
3. Demokrasi Pancasila. Demokrasi
Pancasila merupakan demokrasi
yang berlaku di Indonesia.
Demokrasi ini bersumber dari
tatanan nilai sosial dan budaya
dengan berasaskan musyawarah
untuk mufakat. Demokrasi ini juga
mengutamakan kepentingan yang
berimbang.
Berdasarkan Tujuan
1. Demokrasi Formal. Demokrasi
formal adalah demokrasi yang
menjunjung tinggi persamaan
dalam bidang politik tanpa adanya
pengurangan kesenjangan dalam
bidang ekonomi. Demokrasi formal
dianut oleh negara-negara liberal.
2. Demokrasi Material. Demokrasi
material adalah demokrasi yang
fokus pada upaya untuk
menghilangkan perbedaan dalam
bidang ekonomi, di mana
persamaan dalam bidang politik
kurang diperhatikan. Demokrasi
jenis ini dianut oleh negara-negara
komunis.
3. Demokrasi Gabungan. Macam-
macam demokrasi selanjutnya
adalah demokrasi gabungan yang
dianut oleh negara-negara non blok.
Demokrasi gabungan berada pada
jalur tengah, yakni mengambil
kebaikan dan membuang keburukan
dari pelaksanaan demokrasi formal
dan material[47].
Prinsip-prinsip demokrasi
Kedaulatan masyarakat
Pemerintahan berdasarkan
persetujuan dari yang diperintah
Kekuasaan mayoritas
Hak-hak minoritas
Jaminan hak asasi manusia
Pemilihan yang bebas, adil dan jujur
Persamaan di depan hukum
Proses hukum yang wajar
Pembatasan pemerintah secara
konstitusional
Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja
sama, dan mufakat.
Memperjuangkan Kesejahteraan
Masyarakat
Lihat pula
Bentuk pemerintahan
Birokrasi
Defisit demokrasi
Demokrasi ekonomi
Demokrasi industri
Demokratisasi
Indeks Demokrasi
Pemerintah
Sejarah demokrasi
Referensi
1. http://eprints.uad.ac.id/9437/1/DEM
OKRASI%20dwi.pdf
2. Gunawan Sumodiningrat & Ary
Ginanjar Agustian, Mencintai Bangsa
dan Negara Pegangan dalam Hidup
Berbangsa dan Bernegara di
Indonesia, (Bogor: PT. Sarana
Komunikasi Utama, 2008), hlm. 44.
3. δημοκρατία (http://www.perseus.tuft
s.edu/hopper/text?doc=Perseus%3At
ext%3A1999.04.0058%3Aentry%3Dd
hmokrati%2Fa) in Henry George
Liddell, Robert Scott, "A Greek-
English Lexicon", at Perseus
4. Wilson, N. G. (2006). Encyclopedia of
ancient Greece. New York:
Routledge. p. 511. ISBN 0-415-
97334-1.
5. Nur Sayid Santoso Kristeva,
Manifesto Wacana Kiri, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015), hlm. 74.
. Barker, Ernest (1906). The Political
Thought of Plato and Aristotle (htt
p://books.google.com/books?id=1H
UrAAAAYAAJ) . Chapter VII, Section
2: G. P. Putnam's Sons.
7. Jarvie, 2006, pp. 218–9
. "Democracy (http://www.britannica.c
om/EBchecked/topic/157129/demo
cracy) ". Encyclopædia Britannica.
9. https://nasional.kompas.com/read/2
022/03/03/02000021/demokrasi-
pancasila--pengertian-aspek-ciri-dan-
prinsip
10. https://rasindonews.wordpress.com/
2022/05/24/demokrasi-dan-sejarah-
demokrasi-di-indonesia/
11. https://www.zenius.net/blog/sejarah-
perkembangan-demokrasi-indonesia
12. John Dunn, Democracy: the
unfinished journey 508 BC – 1993
AD, Oxford University Press, 1994,
ISBN 0-19-827934-5
13. Kurt A. Raaflaub, Josiah Ober, Robert
W. Wallace, Origin of Democracy in
Ancient Greece, University of
California Press, 2007, ISBN 0-520-
24562-8, Google Books link (http://bo
oks.google.com/books?id=6qaSHH
MaGVkC)
14. R. Po-chia Hsia, Lynn Hunt, Thomas
R. Martin, Barbara H. Rosenwein, and
Bonnie G. Smith, The Making of the
West, Peoples and Cultures, A
Concise History, Volume I: To 1740
(Boston and New York: Bedford/St.
Martin's, 2007), 44.
15. Aristotle Book 6
1 . Leonid E. Grinin, The Early State, Its
Alternatives and Analogues (http://w
ww.socionauki.ru/book/early_state_
en/) 'Uchitel' Publishing House,
2004
17. Raafaub, 2007, p. 5
1 . Ober, 1996, p. 107
19. Clarke, 2001, pp. 194–201
20. Full historical description of the
Spartan government (http://rangevoti
ng.org/SpartaBury.html)
21. Terrence A. Boring, Literacy in
Ancient Sparta, Leiden Netherlands
(1979). ISBN 90-04-05971-7
22. "Ancient Rome from the earliest
times down to 476 A.D" (http://annou
rbis.com/Ancient-Rome/8rome10.ht
ml) . Annourbis.com. Diakses
tanggal 2010-08-22.
23. Watson, 2005, p. 285
24. Livy, 2002, p. 34
25. Watson, 2005, p. 271
2 . Budge, Ian (2001). "Direct
democracy". Dalam Clarke, Paul A.B.
& Foweraker, Joe. Encyclopedia of
Political Thought (http://books.googl
e.com/books?id=srzDCqnZkfUC&pg=
PA224) . Taylor & Francis. ISBN 978-
0-415-19396-2.
27. "Exhibitions & Learning online &*124;
Citizenship &*124; Struggle for
democracy" (http://www.nationalarch
ives.gov.uk/pathways/citizenship/ris
e_parliament/making_history_rise.ht
m) . The National Archives. Diakses
tanggal 22 Agustus 2010.
2 . "Exhibitions & Learning online &*124;
Citizenship &*124; Rise of
Parliament" (http://www.nationalarch
ives.gov.uk/pathways/citizenship/str
uggle_democracy/getting_vote.htm)
. The National Archives. Diakses
tanggal 22 Agustus 2010.
29. Tocqueville, Alexis de (2003).
Democracy in America. USA: Barnes
& Noble. pp. 11, 18-19. ISBN 0-7607-
5230-3.
30. "The French Revolution II" (https://we
b.archive.org/web/2008082721310
4/http://mars.wnec.edu/~grempel/c
ourses/wc2/lectures/rev892.html) .
Mars.wnec.edu. Diarsipkan dari versi
asli (http://mars.wnec.edu/~grempe
l/courses/wc2/lectures/rev892.htm
l) tanggal 2008-08-27. Diakses
tanggal 2010-08-22.
31. French National Assembly. "1848 "
Désormais le bulletin de vote doit
remplacer le fusil " " (http://www.ass
emblee-nationale.fr/histoire/suffrage
_universel/suffrage-1848.asp) .
Diakses tanggal 2009-09-26.
32. "Movement toward greater
democracy in Europe (http://www.iu
n.edu/~hisdcl/h114_2002/democrac
y.htm) Diarsipkan (https://web.archi
ve.org/web/20100804213940/http://
www.iun.edu/~hisdcl/h114_2002/de
mocracy.htm) 2010-08-04 di
Wayback Machine.". Indiana
University Northwest.
33. Jacqueline Newmyer, "Present from
the start: John Adams and America"
(http://www.oxonianreview.org/issue
s/2-2/2-2-6.htm) Diarsipkan (https://
web.archive.org/web/201311260847
04/http://www.oxonianreview.org/iss
ues/2-2/2-2-6.htm) 2013-11-26 di
Wayback Machine., Oxonian Review
of Books, 2005, vol 4 issue 2
34. Ray Allen Billington, America's
Frontier Heritage (1974) 117–158.
ISBN 0-8263-0310-2
35. "Introduction – Social Aspects of the
Civil War" (https://web.archive.org/w
eb/20070714073725/http://www.itd.
nps.gov/cwss/manassas/social/intr
osoc.htm) . Itd.nps.gov. Diarsipkan
dari versi asli (http://www.itd.nps.go
v/cwss/manassas/social/introsoc.h
tm) tanggal 2007-07-14. Diakses
tanggal 2010-08-22.
3 . Transcript of Voting Rights Act
(1965) (https://www.ourdocuments.g
ov/doc.php?flash=true&doc=100&pa
ge=transcript) U.S. National
Archives.
37. The Constitution: The 24th
Amendment (http://www.time.com/ti
me/magazine/article/0,9171,897070,
00.html) Diarsipkan (https://web.arc
hive.org/web/20130422024000/htt
p://www.time.com/time/magazine/a
rticle/0,9171,897070,00.html) 2013-
04-22 di Wayback Machine. Time.
3 . "Age of Dictators: Totalitarianism in
the inter-war period" (https://web.arc
hive.org/web/20060907220746/htt
p://www.snl.depaul.edu/contents/cur
rent/syllabi/HC_314.doc) .
Diarsipkan dari versi asli (http://www.
snl.depaul.edu/contents/current/syll
abi/HC_314.doc) tanggal 2006-09-
07. Diakses tanggal 2013-04-17.
39. "Did the United States Create
Democracy in Germany?: The
Independent Review: The
Independent Institute" (http://www.in
dependent.org/publications/tir/articl
e.asp?a=599) . Independent.org.
Diakses tanggal 2010-08-22.
40. "World &*124; South Asia &*124;
Country profiles &*124; Country
profile: India" (http://news.bbc.co.uk/
1/hi/world/south_asia/country_profil
es/1154019.stm) . BBC News. 2010-
06-07. Diakses tanggal 2010-08-22.
41. "Dr. Sergey Zagraevsky. About
democracy and dictatorship in
Russia" (http://www.zagraevsky.co
m/democracy_engl.htm) .
Zagraevsky.com. Diakses tanggal
2010-08-22.
42. "Tables and Charts" (https://www.fre
edomhouse.org/template.cfm?page=
368&year=2007) .
Freedomhouse.org. 2004-05-10.
Diarsipkan (https://web.archive.org/
web/20070715130416/http://www.fr
eedomhouse.org/template.cfm?page
=368&year=2007) dari versi asli
tanggal 2007-07-15. Diakses tanggal
2010-08-22.
43. List of Electoral Democracies (http://
www.fordemocracy.net/electoral.sht
ml*) fordemocracy.net
44. "General Assembly declares 15
September International Day of
Democracy; Also elects 18 Members
to Economic and Social Council" (htt
p://www.un.org/News/Press/docs/2
007/ga10655.doc.htm) . Un.org.
Diakses tanggal 22 Agustus 2010.
45. "Democracy index 2011: Democracy
under stress" (http://www.eiu.com/H
andlers/WhitepaperHandler.ashx?fi=
Democracy_Index_Final_Dec_2011.p
df&mode=wp&campaignid=Democra
cyIndex2011) Economist
Intelligence Unit
4 . https://nasional.kompas.com/read/2
022/05/11/04300071/bentuk-
bentuk-demokrasi
47. https://www.detik.com/edu/detikped
ia/d-5811772/8-macam-demokrasi-
dan-penjelasannya-yang-perlu-
diketahui-siswa
4 . Aa Nurdiaman, "Pendidikan
Kewarganegaraan: Kecakapan
Berbangsa dan Bernegara", PT
Grafindo Media Pratama,
979914857X, 9789799148575.
49. Aim Abdulkarim, "Pendidikan
Kewarganegaraan: Membangun
Warga Negara yang Demokratis", PT
Grafindo Media Pratama,
9797584127, 9789797584122.
50. "Pendidikan Kewarganegaraan",
Yudhistira Ghalia Indonesia,
9797468135, 9789797468132.
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Demokrasi&oldid=23323488"
Halaman ini terakhir diubah pada 27 April 2023,
pukul 07.04. •
Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali
dinyatakan lain.