BAB I
PENDAHULUAN
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan atas
kesepakatan yang mayoritas yang diberika secara bebas dari rakyat dewasa.
Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan negara dan
hukum di Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam hidup bernegara antara abad ke-4
M. demokrasi yang dipraktekkan pada masa itu berbentuk demograsi langsung
(direct democracy)
BAB II
PEMBAHASAN (ISI)
A.
Pengertian Demokrasi
Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (etimologis) dan
iostilah terminologis. Secara etimologis demograsi terdiri dari dua kata yang
bersal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk suatu
tempat dan cratetin atau cratos yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi
secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos (demokrasi) adalah kedaulatan
Negara yang dimanan sistim pemerintahannya berada ditangan rakyat, kekuasaan
tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan
rakyat dan kekuasaan oleh rakyat. 1
Sementara itu, pengertian demokrasi secara istilah (terminologi)
sebagaimana dikemukakan para ahli sebagai berikut:
1. Sidney Hook berpendapat demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana
keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak
langsung didasarkan atas kesepakatan yang mayoritas yang diberika secara
bebas dari rakyat dewasa.
2. Henry B. Mayo mengatakan demokrasi sebagai sistim politik, merupakan
sistim yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam
pemilihan pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik
dan diselenggarakan dalam suasana terjamin kebebasan politik.
3. Affan Gaffar memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu pemaknaan
secara normative (demokrasi normatif) dan empiric (demokrasi empirik).
Demokrasi normative adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan
oleh sebuah negara. Sedangkan demokrasi empiric adalah demokrasi yang
perwujudannya pada dunia politik praktis. 2
Dengan demikian makna demokrasi adalah sebagai landasan hidup
bermasyarakat dan bernegara yang mengdung pengertian bahwa rakyatlah yang
menentukan dalam menghadapi masalah-masalah mengenai kehidupan bernegara,
berbangsa dan kehidupan rakyat menuju masa depan.
B.
Hakekat Demokrasi
Dari beberapa pendapat diatas diperoleh kesimpulan bahwa hakikat
demokrasi sebagai suatu system bermasyarakat dan bernegara serta pemerintahan
memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan pada tangan rakyat baik
11
pemimpinan yang kuat. UUD 1945 membuka kesempatan bagi seorang presiden
untuk bertahan sekurang-kurangya selama lima tahun.
Akan tetapi ketetapan MPRS III/1963 yang mengangkat Ir Soekarno
sebagai presiden seumur hidup talah membatalkan pembatasan waktu lima tahun
ini. (UUD 1945 memungkinkan seorang presiden untuk dipilih kembali) yang
ditentukan UUD. Selain dari pada itu, banyak lagu yang menyimpang dari
ketentuan UUD 1945 yang telah ditentukan. Misalnya pada tahun 1960 Ir
Soekarno sebagai presiden membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat hasil
pemilihan umum, padahal dalam penjelasan UUD 1945 secara ekplisit ditentukan
bahwa presiden tidak mempunyai wewenang untuk berbuat demikian.
3. Demokrasi pada priode 1965-1998
Landasan formil dari priode ini adalah pancasila, undang-undang dasr
1945 serta ketetapan MPRS. Dalam usaha untuk meluruskan kembali terhadap
penyelewengan terhadap UUD yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin. Kita
telah mengadfakan tindakan korektif ketetapan MPRS no III/1963 yang
mengatakan jabatan seumur hidup untuk Ir Soekarno dibatalkan dan jabatan
prisiden kembali diefektifkan kembali mejabbat selama lima tahun.
Ketetapan MPRS XIX/1966 telah menentukan ditinjaunya kembali
produk-produk legislatif pada masa demograsi terpimpin dan atas UU no 19/1964
telah diganti dengan suatu UU baru no 14/ 1970. yang menetapkan kembali hakhak kebebasan badan peradilan. Dewan Perwakilan Rakyat Gotong-Royong
dibeberapa hak kontrol disamping ia mempunyai fungsi untuk membantu
pemerintah. Pimpinannya tidak lagi berstatus menteri.
4. Demokrasi pada priode 1998 sampai sekarang
Runtuhnya rezim otoriter orde baru telah membawa harapan baru bagi
tumbuhya demokrasi di Indonesia. Bergulirnya reformasi yang mengiringi
keruntuhan rezim tersebut merupakan fase krusial yang kritis. Karena dalam fase
ini ditentukan kemana arah demograsi akan dibangun. Selain itu, fase ini bias saja
terbalikan dari arah perjalanan bangsa dan negara yang akan menghantarkan
bangsa Indonesia kembali memasuki masa otoriter sebagaimana ORBA dan
ORLA dulu atau lebih jaya dari keduanya.
Di dalamnya berbagai politik meneruskan peran sebelunya dan bahkan
menentukan hitam-putihnya perpolitikan Indonesia. Pada periode ini sangat sulit
bagi kita untuk memiliki pemerintahan yang stabil dan berusia panjang, karena
konflikan antarpartai begitu parah.3 Demokrasi liberal dapat disebut sebagai
tanaman politik yang mendekati ultrademokrasi yang menjurus kepada anarkis.
Situasi ini mendorong munculnya suatu system politik dengan nama
Demokrasi Terpimpin (1959-1965), suatu tatanan politik nasional yang dibangun
3
hlm. 187.
Model-Model Demokrasi
Sklar mengajukan lima corak atau model demokrasi yaitu: demokrasi
liberal, demokrasi terpimpin, demokrasi sosial, demokrasi partisipasi dan
demokrasi konstitusi. Penjelasan kelima model demokrasi tersebut sebagai
berikut:
1.
Demokrasi liberal, yaitu pemerintahan yang dibatasi oleh undangundang dan pemilihan umum bebas yang diselenggarakan dalam dalam waktu
yang ajeg. Banyak Negara afrika menerapkan model ini hanya sedikit yang
bias bertahan.
2.
3.
4.
5.
F.
tidak saja mengatur persoalan teologi atau akidah dan ibadah melainkan mengatur
segala aspek kehidupan aspek kehidupan umat manusia.
Islam berbeda dengan demokrasi yang dipandang dari sudut pandang
barat apabila demokrasi didefenisikan secara prosodural seperti yang dipraktikkan
di negara-negara maju, sedangkan islam merupakan sistim politik demokratis
kalau didefenisikan secara substanstif yakni kedaulatan di tangan rakyat dan
negara merupakan terjemahan dari kedaulatan rakyat ini. Dengan demikian dalam
pandangan kelompok ini demokrasi adalah konsep yang sejalan dengan konsep
islam setelah diadakan penyesuaian penafsiran terhadap konsep demokrasi itu
sendiri.
Islam adalah sistim nilai yang membenarkan dan mendukung sistim
politik demokrasi yang dipraktikkan negara-negara maju di Indonesia. Hal ini
karena demokrasi sudah menjadi bagian dari integral sistim pemerintahan
Indonesia.
BAB III
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah kami ini adalah :
1. Makna demokrasi adalah sebagai landasan hidup bermasyarakat dan
bernegara yang mengdung pengertian bahwa rakyatlah yang menentukan
dalam menghadapi
masalah-masalah
mengenai
kehidupan
bernegara,
Islam dan demokrasi adalah dua siostem politik yang berbeda. Islam tidak
disubordinatkan dengan demokrasi. Islam berbeda dengan demokrasi yang
dipandang dari sudut pandang barat apabila demokrasi didefenisikan secara
prosodural seperti yang dipraktikkan di negara-negara maju, sedangkan islam
merupakan sistim politik demokratis kalau didefenisikan secara substanstif
yakni kedaulatan di tangan rakyat dan negara merupakan terjemahan dari
kedaulatan rakyat ini. Demokrasi adalah konsep yang sejalan dengan konsep
islam setelah diadakan penyesuaian penafsiran terhadap konsep demokrasi itu
sendiri.
6. Islam adalah sistim nilai yang membenarkan dan mendukung sistim politik
demokrasi yang dipraktikkan negara-negara maju di Indonesia. Hal ini karena
demokrasi sudah menjadi bagian dari integral sistim pemerintahan Indonesia..
DAFTAR PUSTAKA
Kansil, C.S.T. Pancasila dalam UUD 1945, Jakarta: Paradina Paramita, 2003
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................1
A. Pendahuluan.....................................................................................................1
B. Pengertian Demokrasi......................................................................................1
C. Hakekat Demokrasi..........................................................................................2
D. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Barat.....................................................3
E. Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia......................................3
F. Model-model demokrasi..................................................................................5
G. Islam Dan Demokrasi.......................................................................................6
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA