ILMU TAUHID
Dosen Pengampu:
Naili Anafah
SEMARANG
2018
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya dan tidak lupa pula sholawat serta
salam kami panjatkan kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW yang telah
membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang seperti saat ini.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Tauhid dan ilmu tauhid?
2. Apa Hakikat dan kedudukan ilmu tauhid?
3. Apa dasar-dasar hukum mempelajari ilmu tauhid?
4. Apa Manfaat ilmu tauhid dalam kehidupan manusia?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian tauhid dan ilmu tauhid
2. Mengetahui hakikat dan kedudukan ilmu tauhid
3. Mengetahui dasar-dasar hukum mempelajari ilmu tauhid
4. Mengetahui manfaat ilmu tauhid dalam kehidupan manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
membahas tentang para Rasul Allah serta meyakinkan kerasulan
mereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada diri mereka, yang
boleh ada pada diri mereka dan apa yang terlarang ada dalam diri
mereka.
Dengan demikian dinamakan ilmu tauhid karena bagian yang
terpenting adalah menetapkan sifat wahdah bagi Allah SWT. Dan
orang yang selalu bertauhid akan menjaga kesucian hati dalam
meyakini keesaan Allah SWT serta menjaga diri dari segala
sesuatu yang mengarah pada perbuatan syiril dan menduakan Allah
SWT.
d. Menurut Abdul Rahim Manaf
Artinya : Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang penetapan
aqidah agama dengan dalil yang yakin, seeperti menetapkan
keyakinan tenntang adanya Allah dengan adanya makhluk ini.
e. Menurut Husain Affandi Al Jars, dalam kitab khusunul Hamidiyah
Tauhid adalah ilmu yang membahas hal-hal yang menetapkan
akidah agama dengan dalil-dalil yang meyakin
f. Menurut Prof. M. Thahir A. Muin, tauhid adalah ilmu yang
menyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahil dan jaiz bagi
Allah dan bagi sekalian utusan-utusanNya, juga mengupas dalil-
dalil yang mungkin cocok dengan akal pikiran sebagai alat untuk
membuktikan adanya zat yang mewujudkan.
g. Menurut Ibnu Al-Utsaimin Rahimahullah, tauhid adalah kata
benda yang berasal dari perubahan kata kerja wahhada yuwahhidu
yang bermakna menunggalkan sesuatu. Berdasarkan pengertian
syariat, tauhid bermakna mengesakan Allah dalam hal-hal yang
menjadi kekhususan diriNya.
h. Menurut Muhammad bin Abdullah Al Habdan, tauhid hanya akan
terwujud dengan memadukan antara kedua pilar ajaran tauhid,
yaitu penolakan (nafi) dan penetapan (itsbat).
4
Pendapat ahli yang telah dipaparkan diatas memang memiliki perbedaan.
Hal ini terjadi karena perbedaan sudut pandang dalam memahami tauhid
itu sendiri.Yang terpenting dalam mempelajari tauhid bukanlah pendapat
siapa yang paling benar, namun menyusun pendapat-pendapat tersebut
untuk memperkokoh tujuan dalam mempelajari tauhid, yaitu mengEsakan
Allah SWT.
Tauhid menurut Ibnu Qayyum tauhid yang diserukan oleh para rasul dan
kitab-kitab suci turun dengannya , ada dua macam :
Seperti yang telah penulis paparkan sebelumnya tentang objek yang akan
dipelajari dari ilmu tauhid, penulis akan membahas beberapa diantaranya.
1. Sifat-sifat Allah
Membahas tentang sifat-sifat Allah SWT. Kita sebagai seorang mukmin
wajib mengetahui sifat-sifat yang dimiliki Allah SWT. Berikut sifat-sifat
yang dimiliki oleh Allah :
a. Wajib
yaitu sifat-sifat yang ditetapkan pada Allah dan wajib kita yakini.
Para ulama kalam telah membagi sifat-sifat yang dimiliki oleh
Allah SWT, yaitu : Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafah Lilhadist,
Qiyamuhu ta’ala binafsihi, Wahdaniah,Qudrat, Iradah, Ilmu, hayat;
Sama; Bashar; Kalam.
5
b. Mustahil
Yaitu sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT dan kita
harus meyakini bahwa mustahil Allah memiliki sifat-sifat ini. Sifat
mustahil ini adalah kebalikan dari sifat wajib Allah, yaitu : ‘Adam,
Huduts, Fana, MumatsalahLilhadits, IhtiyajunLighoirihi, Ta’addud,
‘Ajzun, Karohah, Jahl, Maut, Shummun , ‘Umyun, Bukmun.
c. Jaiz
2. Sifat-sifat Rasulullah
Membahas tentang sifat-sifat pada diri Rasulullah sebagai utusan
Allah di muka bumi. Dalam memahami ilmu tauhid seorang
mukmin juga harus mengetahui sifat-sifat ini yaitu
a. Wajib
Sifat sifat yang pasti ada di dalam diri Rasulullah sebagai utusan
Allah. Rasulullah adalah manusia yang mulia dan memiliki sifat-
sifat wajib yang mulia pula yaitu Siddiq, Amanah, Tabligh
Fathonah.
6
b. Mustahil
Sifat-sifat yang tidak mungkin ada dalam diri Rasulullah sebagai
utusan Allah. Sifat-sifat tercela yang tidak mungkin ada dalam diri
beliau yaitu : Kidzib, Khianat, Qitman, Baladah.
c. Jaiz
Sifat-sifat yang boleh ada pada Rasulullah yaitu sifat-sifat seperti
manusia biasa yaitu melakukan kegiatan yang umum dilakukan
manusia, seperti makan, minum, beristri, dll.
7
Artinya: “Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah
kepada-Ku”(QS: adz-Dzariyat;56)
َ ك أَاَّل تَ ْعبُ ُدوا إِاَّل إِيَّاهُ َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن إِحْ َسانًا ۚ إِ َّما يَ ْبلُ َغ َّن ِع ْن َد
ك َ ََوق
َ ُّض ٰى َرب
ف َواَل تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُلْ لَهُ َما قَ ْواًل ٍّ ُْال ِكبَ َر أَ َح ُدهُ َما أَ ْو ِكاَل هُ َما فَاَل تَقُلْ لَهُ َما أ
َك ِريم
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya
atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah"
dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.” ”(QS: Al Isra;23)
Jelas sekali tidak ada satu pun perintah dalam Islam yang bisa dilepaskan
dari tauhid. Seluruh agama itu sendiri, kewajiban manusia untuk
menyembah tuhan, untuk mematuhi perintah-perintah-Nya dan menjauhi
larangan-laranganNya akan hancur begitu tauhid dilanggar. Memang
melanggar tauhid berarti meragukan bahwa Allah adalah satu-satunya
Tuhan. Dan ini menyakini adanya wujud-wujud lain selain Allah sebagai
8
Tuhan. Sebuah keyakinan yang hanya akan muncul dari mereka yang
meragukan keterkaitan manusia dengan firman-Nya.
Tanpa tauhid, takkan ada islam. Tanpa tauhid, bukan hanya sunnah Nabi
kita jadi patut diragukan dan perintah-perintahnya bergoncang-goncang
kedudukannya. Pranat keNabian itu sendiri akan hancur. Keraguan yang
sama yang menyangkut tuhan-tuhan yang banyak juga akan menyangkut
pesan-pesan mereka, karenanya berpegang teguh pada prinsip tauhid
merupakan fondomen dari seluruh kesalehan, regiliositas (keberagaman)
dan seluruh kebaikan. Wajarlah jika Allah SWT dan Rasul-Nya
menempatkan tauhid pada status tertinggi dan menjadikannya menjadi
penyabab kebaikan dan pahala yang terbesar.
9
از َغةً قَا َل هَ َذا َربِّي هَ َذا َ ) فَلَ َّما َرأَى ال َّش ْم77( ين
ِ َس ب َ ِِّم َن ْالقَ ْو ِم الضَّال
ْ َأَ ْكبَ ُر فَلَ َّما أَفَل
َ ت قَا َل يَا قَ ْو ِم إِنِّي بَ ِري ٌء ِم َّما تُ ْش ِر ُك
) إِنِّي78( ون
ض َحنِيفًا َو َما أَنَا ِم َن
َ ْت َواأْل َر َ ْت َوجْ ِه َي لِلَّ ِذي فَطَ َر ال َّس َم
ِ اوا ُ َو َّجه
)79(ْال ُم ْش ِر ِكين
Artinya: “Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya
Azar, "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-
tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan
yang nyata.” Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-
tanda keagungan (Kami) di langit dan di bumi, dan agar dia termasuk
orang-orang yang yakin. Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat
sebuah bintang (lalu) berkata, "Inilah Tuhanku.” Tetapi tatkala bintang
itu lenyap, dia berkata, "Saya tidak suka kepada yang lenyap.” Kemudian
tatkala dia melihat bulan terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku.” Tetapi
setelah bulan itu terbenam, dia berkata, "Sesungguhnnya jika Tuhanku
tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang
yang sesat." Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata,
"Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar." Maka tatkala matahari itu telah
terbenam, dia berkata, "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari
apa yang kalian persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku
kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung
kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan.”
10
Dapat didefinisikan dengan kepatuhannya kepada tauhid, yang
pengakuannya akan keEsaan dan trasendensi Allah sebagai prinsip tinggi
dari seluruh ciptaan, semua wujud dan kehidupan dari seluruh agama.
11
pada Allah, insyaAllah akan menyadari bahwa kehidupan di dunia fana ini
akan berakhir. Sehingga ia akan melakukan kebajikan di dunia sebagai
sarana menuju jannah-Nya kelak.
6. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka
untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan.
7. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelepan, kekacauan, dan kegoncangan,
hidup yang menyesatkan. Semakin kokoh ketauhidaninsyaAllah manusia
akan merasa malu bila berbuat dosa, terutama bila mengulang dosa-dosa
yang sama setiap waktu.
8. Meraih Ridha Allah SWT. Karena menurut penulis kebahagiaan yang
hakiki adalah ketika seorang hamba diridhoi dan dirahmati oleh Allah
SWT.
Dalam hal yang sama, Dr. Umar bin Su’udal-‘Led dalam bukunya Tauhid:
Urgensi dan Manfaatnya, menyatakan bahwa diantar manfaat tauhid
adalah sebagai berikut.
12
4. Tauhid yang telah tertanam mantap dalam hati seseorang hamba akan
meringankannya dari segala kesulitan, musibah, kepedihan, dan
kesedihannya.
D. Kedudukan Tauhid
َ َولَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِي ُكلِّ أُ َّم ٍة َر ُسواًل أَ ِن ا ْعبُ ُدوا هَّللا َ َواجْ تَنِبُوا الطَّا ُغ
وت
Artinya: “Dan sungguh Kami telah mengutus rosul pada tiap-tiap
umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah, dan jauhilah Thaghut
itu’.” (An-Nahl: 36).
Makna dari ayat ini adalah bahwa para Rosul mulai dari Nabi Nuh
sampai Nabi terakhir Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa
13
sallam diutus oleh Allah untuk mengajak kaumnya untuk beribadah
hanya kepada Allah semata dan tidak memepersekutukanNya dengan
sesuatu apapun.
3. Tauhid Merupakan Perintah Allah yang Paling Utama dan Pertama
Allah SWT berfirman pada Q.S An Nisa: 36
َوا ْعبُ ُدوا هَّللا َ َواَل تُ ْش ِر ُكوا بِ ِه َش ْيئًا ۖ َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن إِحْ َسانًا َوبِ ِذي
ِ ُار ْال ُجن
ب Aِ ار ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َو ْال َج Aِ ين َو ْال َج
ِ ْالقُرْ بَ ٰى َو ْاليَتَا َم ٰى َو ْال َم َسا ِك
ت أَ ْي َمانُ ُك ْم ۗ إِ َّن هَّللا َ اَل
ْ يل َو َما َملَ َك ِ ب بِ ْال َج ْن
ِ ِب َوا ْب ِن ال َّسب Aِ َّاح
ِ َوالص
ان ُم ْختَااًل فَ ُخورًا
َ يُ ِحبُّ َم ْن َك
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang
dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri,”. Dalam ayat inni Allah
SWT menyebutkan hal-hal yang Dia perintahkan. Dan hal pertama
yang Dia perintahkan adalah untuk menyembahNya dan tidak
menyekutukanNya. Perintah ini didahulukan daripada berbuat baik
kepada orang tua serta manusia-manusia pada umumnya. Maka
sangatlah aneh jika seseorang bersikap sangat baik terhadap sesama
manusia, namun dia banyak menyepelekan hak-hak Tuhannya terutama
hak beribadah hanya kepada Allah semata.
BAB III
PENUTUP
14
Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan
manusia, karena tauhid menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukan. Jika
berbicara tentang tauhid, maka kita juga bebicara tentang aqidah sebagai dasar
agama. Dalam islam aqidah merupakan dasar agama, Karena aqidah membuat kita
bertambah yakin tentang adanya Tuhan. Karena tauhid membahas tentang
keyakinan adanya tuhan, seorang hamba meyakini dan mengakui bahwa Allah
SWT semata Rabb (tuhan) segala sesuatu dan rajanya.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://manfaat.co.id
http://viniagilvirgiani.wordpress.com
http://dilihatya.com
16