DISUSUN OLEH :
KELAS 1B
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penyusunan haturkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya ,sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai harapan dengan judul akhlak shalawat serta
salam juga tak lupa tercurah kepada Baginda Nabi besar kita Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang membawa kita semua di zaman
Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang akan cahaya-cahaya ilmu penuh
ini. Semoga kita selalu berada dalam syafaatnya, Amin ya robbal alamin .
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
A. Pengertian Tauhid..................................................................................................3
B. Pengertian Tauhid Rububiyyah..............................................................................4
C. Pengertian Tauhid Uluhiyyah................................................................................5
D. Pengertian Tauhid Asma ‘Wash-sifat.....................................................................6
BAB III..............................................................................................................................8
A. Kesimpulan............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembahasan mengenai tauhid merupakan hal yang paling penting
dalam agama islam, tauhid memiliki peran yang penting dalam membentuk
pribadi-pribadi yang dapat menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaran
tauhid, menurut bahasa tauhid adalah bahasa arab yang berarti mengesakan
Allah SWT. Dalam ajaran islam, yang dimaksud dengan tauhid adalah
keyakinan akan keesaan Allah SWT.
Sebagai Tuhan yang telah menciptakan, memelihara, dan
menentukan segala sesuatuyang ada di alam ini kita wajib meyakininya,
keyakinan seperti ini dalam ajaran tauhid disebut dengan Rububiyyah.
Sebagai konsekuensi dari keyakinan ini, kita dituntut untuk melakukkan
ibadah yang hanya ditujukan kepada Allah SWT, yang diartikan bahwa kita
hanya berhak menyembah dan beribadah kepada Allah SWT dan keyakinan
ini disebut dengan Uluhiyyah. Dan kita juga diwajibkan untuk menerapkan
pengesaan kepada Allah mengenai nama-nama Allah dan sifat-sifat Allah,
yang mana keyakinan ini disebut dengan al asma ‘wash-shifat’. Beberapa
ajaran tauhid tersebut harus dapat kita jadikan bagian dari kehidupan kita,
dalam menghadapai berbagai keadaan, baik dalam menghadapi hal-hal yang
menyenangkan karena memperoleh kenikmatan ataupun dalam menghadapi
semua cobaan yang diberikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tauhid?
2. Apa yang dimaksud dari tauhid rububiyyah?
3. Apa yang dimaksud dari tauhid uluhiyyah?
4. Apa yang dimaksud dari tauhid al asma ‘wash-shifah?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari tauhid.
2. Menjelaskan maksud dari tauhid rububiyyah.
3. Menjelaskan maksud dari tauhid uluhiyyah.
4. Menjelaskan maksud dari tauhid al asma ‘wash-shifah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tauhid
Menurut buku Theologi islam , ilmu tentang ketuhanan berasal dari
kata theologi “Theo” dapat di artikank dengan Tuhan ,sehingga ‘Theologi’
dapat diartikan sebagai “ the science which treats of the relation between
God and man” (ilmu yang membahas tentang Tuhan dan hubungannya
dengan manusia). Maka bahasa Indonesia-pun mengikuti perkembangan
tersebut dan kata “Theollogi” itu diartikan dengan “ilmu tentang ketuhanan”
.
Tauhid berasal dari kata “ahad” dan “wahid” yang keduanya
merupakan nama Allah Swt yang menunjukkan keesaan-Nya jadi tauhid
secara bahasa artinya adalah ilmu yang membahas tentang Allah Swt yang
maha esa. Tentang definisi ilmu Tauhid ini, para ahli telah banyak
mengemukakan pendapat, antatra lain seperti :
1. Menurut Syeikh Muhammad Abduh , mengemukakan bahwa:
ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah , tentang
sifat-sifat yang wajib disifatkan kepada-Nya .
2. Husain Affandi al-Jisr , mengemukakan bahwa:
ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang hal-hal yang
menetapkan akidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan .
3. Ibnu Khaldum , mengemukakan bahwa:
ilmu tauhid berisi alasan alasan dari akidah keimanan dengan dalil –
dalil aqliyah dan alasan-alasan yang merupakan penolakan terhadap
golongan bid’ah yang dalam bidang aqidah telah menyimpang dari
mazhab salaf dan ahlus sunnah.
4. M.T.Thahir Abdul Mu’in , mengemukakan bahwa:
Tauhid adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang wajib ,
mustahil dan jaiz bagi Allah dan bagi sekaligus utusan-Nya , juga
mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok dengan alak pikiran sebagai
3
alat bantu untuk membuktikan adanya Zat yang mewujudkan. Dalam
literatur-literatur Islam , ilmu Tauhid ini sering juga disebut dengan
nama : ilmu ma’rifat , ilmu aqo’id (aqidah) ilmu kalam , ilmu usuluddin
dan fiqhul akbar .
4
1. Meng-Esakan Allah dalam perbuatan-perbuatan-Nya, misalnya
menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan, menguasai.
Maksudnya meyakini dan membenarkan sepenuhnya bahwa perbuatan-
perbuatan ini hanya dapat dilakukan oleh Allah semata, tiada seorang
pun yang mampu melakukannya.
2. Beriman kepada takdir Allah.
3. Beriman kepada zat Allah.
5
yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka
bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
mendustakan (rasu-rasulnya).”
6
Semua sifat Allah menunjukkan makna yang hakiki dan pasti kita
mengimani dan menetapkan sifat tersebut untuk Allah, akan tetapi kita tidak
mengetahui bentuk, keadaan, dan bentuk dari sifat tersebut. Yang wajib
adalah meyakini dan menetapkan sifat-sifat tersebut secara hakiki dengan
memasrahkan bentuk atau keadaannnya.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tauhid berarti mengesakan Allah dan hanya sejalan dengan Islam
kenabian, atau dengan Islam murni yang dibawa Nabi Muhammad.
Tauhid rububiyyah atau pengakuan bahwa Allah SWT adalah
pencipta segala sesuatu. Tauhid ini adalah suatu yang haq, tiada keraguan di
dalamnya dan ini merupakan tujuan bagi sebagian besar rasional, kalam,
dan sufi. Tiada seorang pun yang dapat mengingkari tauhid ini, bahkan hati
yang fitrah telah mengakuinya karena tauhid ini telah tertanam
pengakuannya di dalam hati daripada mengakui wujud-wujud lainnya.
Tauhid ulluhiyyah adalah meng-Esakan Allah dalam ibadah dan
ketaatan dengan mempersembahkan segala bentuk peribadatan dan ketaan
kepada Allah semata.
Tauhid asma dan sifat adalah pengakuan seorang hamba tentang
nama-nama Allah dalam kitab-Nya ataupun sunnah Nabi-Nya tanpa tahrif,
ta'thil, dan takyif. Nama ini telah di tetapkan Allah Swt.
B. Saran
Mudah - mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusunan dan bagi pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan
diselesaikanya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat menerapkan
ahlak yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Demikianlah pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat kami
paparkan, besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan
banyak. karena keterbatasan pengetahuan dan referensi penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik
lagi dimasa yang akan datang.
8
DAFTAR PUSTAKA
Abu ‘Aisyah Abdurrahman,dkk.2010, Buku Pintar Akidah, Bandung :
Roemah Buku.
Said Bin Musfir, 2008, Buku Putih Syaikh Abdul Qadir Al-jailani, Jakarta
Timur : Darul Falah.
Hadis Purba,dkk. 2016, Teologi Islam : Ilmu Tauhid, Medan : Perdana.