Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TAUHID

MEMAHAMI MACAM-MACAM TAUHID


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tauhid)

Dosen Pengampu : Sukardi, M.Ag

DISUSUN OLEH :

Andri Handayani : 63030220044

Arlinta Virda Fauzia : 63030220047

Elfa Yulia Citra : 63030220048

Apriliya Istikomah : 63030220045

Sani Sakinah : 63030220046

KELAS 1B
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penyusunan haturkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya ,sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai harapan dengan judul akhlak shalawat serta
salam juga tak lupa tercurah kepada Baginda Nabi besar kita Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang membawa kita semua di zaman
Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang akan cahaya-cahaya ilmu penuh
ini. Semoga kita selalu berada dalam syafaatnya, Amin ya robbal alamin .

Tujuan disusunnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah


“Tauhid” pada semester 1 di FEBI UIN Salatiga .Penyusun mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama penyusunan makalah
ini,masih banyak cacat dan celah pada makalah ini, oleh karena itu,kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diperlukan demi perbaikan yang berarti.
Segala kekurangan yang ada pada makalah ini adalah milik penyusun dan segala
kelebihannya milik Allah SWT penyusun hanya dapat berikhtiar berdoa ikhlas
dan memasrahkan kepada Allah SWT.Semoga karya sederhana ini dapat
bermanfaat bagi penyusun khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya itu
umumnya.

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
A. Pengertian Tauhid..................................................................................................3
B. Pengertian Tauhid Rububiyyah..............................................................................4
C. Pengertian Tauhid Uluhiyyah................................................................................5
D. Pengertian Tauhid Asma ‘Wash-sifat.....................................................................6
BAB III..............................................................................................................................8
A. Kesimpulan............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembahasan mengenai tauhid merupakan hal yang paling penting
dalam agama islam, tauhid memiliki peran yang penting dalam membentuk
pribadi-pribadi yang dapat menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaran
tauhid, menurut bahasa tauhid adalah bahasa arab yang berarti mengesakan
Allah SWT. Dalam ajaran islam, yang dimaksud dengan tauhid adalah
keyakinan akan keesaan Allah SWT.
Sebagai Tuhan yang telah menciptakan, memelihara, dan
menentukan segala sesuatuyang ada di alam ini kita wajib meyakininya,
keyakinan seperti ini dalam ajaran tauhid disebut dengan Rububiyyah.
Sebagai konsekuensi dari keyakinan ini, kita dituntut untuk melakukkan
ibadah yang hanya ditujukan kepada Allah SWT, yang diartikan bahwa kita
hanya berhak menyembah dan beribadah kepada Allah SWT dan keyakinan
ini disebut dengan Uluhiyyah. Dan kita juga diwajibkan untuk menerapkan
pengesaan kepada Allah mengenai nama-nama Allah dan sifat-sifat Allah,
yang mana keyakinan ini disebut dengan al asma ‘wash-shifat’. Beberapa
ajaran tauhid tersebut harus dapat kita jadikan bagian dari kehidupan kita,
dalam menghadapai berbagai keadaan, baik dalam menghadapi hal-hal yang
menyenangkan karena memperoleh kenikmatan ataupun dalam menghadapi
semua cobaan yang diberikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tauhid?
2. Apa yang dimaksud dari tauhid rububiyyah?
3. Apa yang dimaksud dari tauhid uluhiyyah?
4. Apa yang dimaksud dari tauhid al asma ‘wash-shifah?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari tauhid.
2. Menjelaskan maksud dari tauhid rububiyyah.
3. Menjelaskan maksud dari tauhid uluhiyyah.
4. Menjelaskan maksud dari tauhid al asma ‘wash-shifah.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tauhid
Menurut buku Theologi islam , ilmu tentang ketuhanan berasal dari
kata theologi “Theo” dapat di artikank dengan Tuhan ,sehingga ‘Theologi’
dapat diartikan sebagai “ the science which treats of the relation between
God and man” (ilmu yang membahas tentang Tuhan dan hubungannya
dengan manusia). Maka bahasa Indonesia-pun mengikuti perkembangan
tersebut dan kata “Theollogi” itu diartikan dengan “ilmu tentang ketuhanan”
.
Tauhid berasal dari kata “ahad” dan “wahid” yang keduanya
merupakan nama Allah Swt yang menunjukkan keesaan-Nya jadi tauhid
secara bahasa artinya adalah ilmu yang membahas tentang Allah Swt yang
maha esa. Tentang definisi ilmu Tauhid ini, para ahli telah banyak
mengemukakan pendapat, antatra lain seperti :
1. Menurut Syeikh Muhammad Abduh , mengemukakan bahwa:
ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah , tentang
sifat-sifat yang wajib disifatkan kepada-Nya .
2. Husain Affandi al-Jisr , mengemukakan bahwa:
ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang hal-hal yang
menetapkan akidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan .
3. Ibnu Khaldum , mengemukakan bahwa:
ilmu tauhid berisi alasan alasan dari akidah keimanan dengan dalil –
dalil aqliyah dan alasan-alasan yang merupakan penolakan terhadap
golongan bid’ah yang dalam bidang aqidah telah menyimpang dari
mazhab salaf dan ahlus sunnah.
4. M.T.Thahir Abdul Mu’in , mengemukakan bahwa:
Tauhid adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang wajib ,
mustahil dan jaiz bagi Allah dan bagi sekaligus utusan-Nya , juga
mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok dengan alak pikiran sebagai

3
alat bantu untuk membuktikan adanya Zat yang mewujudkan. Dalam
literatur-literatur Islam , ilmu Tauhid ini sering juga disebut dengan
nama : ilmu ma’rifat , ilmu aqo’id (aqidah) ilmu kalam , ilmu usuluddin
dan fiqhul akbar .

B. Pengertian Tauhid Rububiyyah


Rububiyyah adalah kata yang dinisbatkan kepada salah satu nama
Allah yaitu Rabb. Nama ini memiliki arti antara lain: Al-Murabbi
(pemelihara), An-Nashir (penolong), Al-Malik (raja dan pemilik), Al-
Mushlih (yang mengurus dan memperbaiki), As-sayyid (tuan) dan Al-Wali
(penolong). Menurut istilah syari’at taugid rububiyyah adalah meyakini
bahwa Allah satu-satunya pencipta, pemilik, dan pengendali alam semesta
dengan takdir-Nya. Allah menghidupkan, mematikan, serta mengendalikan
alam dengan sunnah-sunnah-Nya.
Pensayah kitab Al-thahawiyah mendefinisikan tauhid rububiyyah
adalah pengakuan bahwa Allah SWT adalah pencipta segala sesuatu. Tauhid
ini adalah suatu yang haq, tiada keraguan di dalamnya dan ini merupakan
tujuan bagi sebagian besar rasional, kalam, dan sufi. Tiada seorang pun
yang dapat mengingkari tauhid ini, bahkan hati yang fitrah telah
mengakuinya karena tauhid ini telah tertanam pengakuannya di dalam hati
daripada mengakui wujud-wujud lainnya. Tauhid rububiyyah mengEsakan
Allah dalam hal penciptaan yang mengandung pengertian bahwa Allah
adalah satu-satunya sang pencipta, tidak ada pencipta selain-Nya.
Penguasa yang berkuasa secara mutlak dan menyeluruh hanya
Allah SWT semata diseluruh alam semesta ini. kekuasaan makhluk adalah
kekuasaaan yang terbatas, terkait, dan tidak menyeluruh. Kekuasaan
ciptaan-NYa sangat terkait dengan aturan yang dibuat Allah SWT., berbeda
dengan kekuasaan Allah SWT bisa berbuat sekehendak-Nya tanpa perlu
ditanyakan tentang apa yang ia perbuat.
Tauhid rububiyyah mencakup dimensi-dimensi keimanan yaitu
sebagai berikut:

4
1. Meng-Esakan Allah dalam perbuatan-perbuatan-Nya, misalnya
menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan, menguasai.
Maksudnya meyakini dan membenarkan sepenuhnya bahwa perbuatan-
perbuatan ini hanya dapat dilakukan oleh Allah semata, tiada seorang
pun yang mampu melakukannya.
2. Beriman kepada takdir Allah.
3. Beriman kepada zat Allah.

C. Pengertian Tauhid Uluhiyyah


Tauhid ulluhiyyah adalah meng-Esakan Allah dalam ibadah dan
ketaatan dengan mempersembahkan segala bentuk peribadatan dan ketaan
kepada Allah semata. Tauhid ini disebut tauhid ibadah karena ubudiah
adalah sifat ‘abid (hamba) yang wajib menyembah Allah SWT secara
ikhlas, karena ketergantungan kepada-Nya.
Perintah untuk bertauhid mendahului seluruh perintah yang lain.
sebagai mana ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam QS. Muhammad
(47) : 19 yang artinya “Maka ketauhilah, bahwa tidak ada tuhan (yang
patut disembah) selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosamu dan
dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui
tempat usaha dan tempat tinggalmu”.
Dalil-dalil yang menunjukkan atas wajibnya bertauhid uluhiyyah
diantaranya adalah :
1. QS. Al-Baqarah (2):21
yang artinya “Hai manusia, sembahlah tuhanmu yang telah
menciptakanmu dan orang-orang sebelum mu, agar kamu bertakwa.”
2. QS. An-Nahl (16):36
yang artinya “Dan sesungguhnya kami telah mengutus rasul kepada
tiap-tiap umat (untuk menyerukan), sembahlah Allah (saja), dan
jauhilah thaghut itu, maka diantara umat itu ada orang-orang yang
diberi petunjuk oleh Allah dan adapula diantaranya orang-orang
yang diberi petunjuk oleh Allah dan adapula diantarnya orang-orang

5
yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka
bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
mendustakan (rasu-rasulnya).”

3. QS. Al-ANbiya (21):25


yang artinya “ Dan kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu,
melainkan kami mewahyukan kepadanya, bahwasannya tidak ada
tuhan (yang berhak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu
sekalian akan Aku.”

D. Pengertian Tauhid Asma ‘Wash-sifat


Tauhid Asma Wash-Sifat yaitu menyendirikan atau meng-Esakan
Allah dalam apa yang Allah miliki dari nama-nama dan sifat-sifatnya.
Dalam hal ini terkandung 2 Perkara yaitu :
1. Al-Itsbat (Penetapan)
yakni kita menetapkan semua nama dan sifat bagi Allah dari apa yang
telah Allah tetapkan sendiri dalam kitabnya atau yang telah ditetapkan
Rasul-Nya dalam sunnah-Nya.
2. Nafiyul Mumatsalah (Meniadakan penyerupaan/penyamaan)
Yakni bahwa kita tidak menyamakan atau menyerupakan Allah dengan
selain-Nya dalam nama-nama dan sifat-sifat-NYa, sebagaimana firman
Allah QS. Asy-Syuura : 11.
yang artinya “tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia (Allah),
dan Dialah yang maha mendengar lagi maha melihat.”
Kaidah-kaidah penting dalam memahami nama dan sifat Allah :
1. Sikap yang wajib kita lakukan terhadap nash-nash Al-qur’an dan
Assunnah yang berbicara tentang nama dan sifat Allah.
2. Ketentuan yang berkaitan dengan nama-nama Allah Azza wa jalla.
3. Kaidah tentang sifat-sifat Allah Azza wa jallah.

6
Semua sifat Allah menunjukkan makna yang hakiki dan pasti kita
mengimani dan menetapkan sifat tersebut untuk Allah, akan tetapi kita tidak
mengetahui bentuk, keadaan, dan bentuk dari sifat tersebut. Yang wajib
adalah meyakini dan menetapkan sifat-sifat tersebut secara hakiki dengan
memasrahkan bentuk atau keadaannnya.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tauhid berarti mengesakan Allah dan hanya sejalan dengan Islam
kenabian, atau dengan Islam murni yang dibawa Nabi Muhammad.
Tauhid rububiyyah atau pengakuan bahwa Allah SWT adalah
pencipta segala sesuatu. Tauhid ini adalah suatu yang haq, tiada keraguan di
dalamnya dan ini merupakan tujuan bagi sebagian besar rasional, kalam,
dan sufi. Tiada seorang pun yang dapat mengingkari tauhid ini, bahkan hati
yang fitrah telah mengakuinya karena tauhid ini telah tertanam
pengakuannya di dalam hati daripada mengakui wujud-wujud lainnya.
Tauhid ulluhiyyah adalah meng-Esakan Allah dalam ibadah dan
ketaatan dengan mempersembahkan segala bentuk peribadatan dan ketaan
kepada Allah semata.
Tauhid asma dan sifat adalah pengakuan seorang hamba tentang
nama-nama Allah dalam kitab-Nya ataupun sunnah Nabi-Nya tanpa tahrif,
ta'thil, dan takyif. Nama ini telah di tetapkan Allah Swt.

B. Saran
Mudah - mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusunan dan bagi pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan
diselesaikanya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat menerapkan
ahlak yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Demikianlah pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat kami
paparkan, besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan
banyak. karena keterbatasan pengetahuan dan referensi penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik
lagi dimasa yang akan datang.

8
DAFTAR PUSTAKA
Abu ‘Aisyah Abdurrahman,dkk.2010, Buku Pintar Akidah, Bandung :
Roemah Buku.
Said Bin Musfir, 2008, Buku Putih Syaikh Abdul Qadir Al-jailani, Jakarta
Timur : Darul Falah.
Hadis Purba,dkk. 2016, Teologi Islam : Ilmu Tauhid, Medan : Perdana.

Anda mungkin juga menyukai