Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MACAM-MACAM TAUHID

Disusun oleh :

 Mia Fajriati ( 63030190049 )


 Cahya Wahyuningtyas ( 63030190052 )
 Fifi Amylia Yahya ( 63030190061 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PRODI AKUNTANSI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Tauhid merupakan kunci dari sebuah kehidupan. Sedalam apapun ilmu yang dimiliki
seseorang dan setinggi apapun kedudukannya dimata manusia, tatkala didalam dirinya
terdapat permasalahan yang berkaitan dengan tauhid, maka semua itu tiada nilainya di sisi
Allah. Oleh karenanya, persoalan tauhid merupakan perkara yang paling mendasar dan wajib
diketahui oleh setiap muslim, agar apa yang diusahakannya dalam rangka beribadah kepada
Allah SWT benar-benar diterima oleh-Nya.
Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Tauhid dengan tema
“macam-macam tauhid “.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penyusun
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat terima kasih.

Salatiga,19 September 2019

Penyusun
i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
Bab I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Masalah......................................................................................1
Bab II PEMBAHASAN .......................................................................................2
1. Pengertian Tauhid................................................................................2
2. Macam-macam Tauhid.........................................................................3
3. Macam-macam dan Contoh Penyakit Tauhid......................................7
Bab III PENUTUP ..............................................................................................11

A. Kesimpulan .........................................................................................11
B. Saran ....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Ilmu Tauhid adalah ilmu yang mempelajari tentang cara kita mengi’tiqadkan Allah
SWT atau cara kita percaya terhadap keberadaan Allah SWT. Di sisi lain ada yang
mengatakan bahwa Ilmu Tauhid adalah ilmu yang mempelajari tentang keesaan Allah SWT.
Di dalam Ilmu Tauhid mempelajari banyak hal salah satunya adalah macam-macam
Tauhid. Macam-macam Tauhid ada 3 yakni, Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyyah, dan
Tauhid Asma’ wa sifat. Ketiga Tauhid tersebut harus dimiliki oleh manusia sebagai hamba-
Nya. Sebagai umat muslim kita tidak boleh hanya memiliki salah satu dari ketiga Tauhid
tersenut, Karena ketiga Tauhid tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan.
Apabila kita hanya mempercayai salah satu diantara-Nya maka kita tidak bisa di sebut
sebagai seorang yang syirik bahkan keluar dari islam. Jadi tiga jenis Tauhid diatas, wajib
diketahui oleh setiap muslim (dan segala ubudiyah kita kepada Allah SWT wajib dengan
ketiga Tauhid itu semua) karena Tauhid adalah pondasi keimanan seseorang kepada Allah
SWT, sehingga hendaklah kita senantiasa menjaga kemurnian Tauhid kita di dalam beribadah
kepada Allah SWT dari apa saja yang merusak Tauhid kita.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu
1. Apakah pengertian tauhid?
2. Apakah Pengertian dari Tauhid Rububiyyah ?
3. Apakah pengertian dari Tauhid Uluhiyyah ?
4. Apakah pengertian dari Tauhid Asna’ wa sifat ?
5. Sebutt dan jelaskan macam-macam penyakit Tauhid !
6. Sebutkan contoh dari nacam-macam penyakit Tuhid !
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Tauhid
2. Mengetahui macam-macam Tauhid
3. Menambah pengetahuan tentang Tauhid

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN TAUHID
a. Tauhid Secara Bahasa.
Tauhid secara bahasa berasal dari bahasa Arab, yaitu tawhid, bentuk masdar 1 dari kata
wahhada, yang maknanya al-i’tiqaadu biwahdaniyyatillah (keyakinan atas keesaan
Allah).
b. Tauhid Secara Istilah
Sedangkan Tauhid secara istilah dapat didefinisikan meyakini bahwa Allah Swt itu Esa
dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Bentuk Keyakinan ini dirumuskan dalam kalimat
syahadat. Laa ilaha illa Allah (tidak ada Tuhan selain Allah).
Beberapa ayat al-Qur’an telah dengan jelas mengatakan keesanan Allah. Di antaranya
surah al-ikhlas ayat 1- 4 sebagai berikut:

‫ َو َلْم َيُك ْن َلُه ُكُفًو ا َأَح ٌد‬. ‫ َلْم َيِلْد َو َلْم ُيوَلْد‬. ‫ ُهَّللا الَّص َم ُد‬. ‫ُقْل ُهَو ُهَّللا َأَح ٌد‬

Atinya: “Katakanlah Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. Al- Ikhlas:1 - 4).

Tauhid merupakan pengetahuan kesaksian, keyakinan dan keimanan manusia


terhadap ke-Esaan Tuhan dengan segala sifat kesempurnaan dan ke-Esaan. Diikuti dengan
keyakinan bahwa Allah tidak berpasangan sempurna tiada tara, penyandang “atribut” ke-
Tuhanan dan kekuasaan mutlak atas seluruh makhluk.

1 Mashdar adalah isim yang menunjukkan peristiwa atau kejadian yang tidak disertai dengan penunjukan waktu-ed.

2
Berdasarkan AL-Qur’an ke-Esaan Tuhan itu meliputi tiga hal yaitu: Esa Zat-Nya,
artinya bahwa tidak ada Tuhan lebih dari satu dan tidak ada sekutu bagi Allah. Esa sifat-Nya
adalah tidak ada Zat lain yang memiliki satu atau lebih sifat-sifat ke-Tuhanan yang sempurna
(bahwa Allah tak mempunyai dua sifat koordinat dan dua sifat iradat, dan sebagainya. Esa
af’al-Nya yaitu: bahwa tidak seorangpun dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh
Allah (tidak ada zat lain yang mempunyai wibawa selain Allah).2

2. MACAM-MACAM TAUHID
Menurut Mutakallimin bahwa Tuhid dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai
berikut:
a. Tauhid Rububiyyah
Tauhid Rububiyyah adalah berasal dari salah satu nama Allah Rabb, yang memiliki
beberapa makna pemeliharaan, pengasuh, penolong, penguasa, pendamai dan pelindung.
Secara istilah tauhid Rububiyyah dapat diartikan iman kepada Allah SWT sebagai
pencipta, penguasa, dan pengatur segala urusan yang ada di alam semesta,
menghidupkan dan mematikan dan hal-hal yang termasuk perkara taqdir, dan
menetapkan hukum alam (sunnatullah).3
Allah SWT berfirman dalam QS.Al-A’raf: 54

‫ِإَّن َر َّبُك ُم ُهّللا اَّلِذ ي َخ َلَق الَّس َم اَو اِت َو اَألْر َض ِفي ِس َّتِة َأَّياٍم ُثَّم اْسَتَو ى َع َلى اْلَع ْر ِش ُيْغ ِش ي الَّلْيَل الَّنَهاَر َيْطُلُبُه‬

٥٤﴿ ‫﴾َحِثيًثا َو الَّش ْمَس َو اْلَقَم َر َو الُّنُجوَم ُمَس َّخ َر اٍت ِبَأْم ِر ِه َأَال َلُه اْلَخ ْلُق َو اَألْم ُر َتَباَر َك ُهّللا َر ُّب اْلَع اَلِم يَن‬

2 Drs. M. Khamzan, MAg, Modul Hikmah Aqidah Akhlak, ( Jakarta: Akik Purbaka, 2016) , hlm 16.
3 Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Aqidah Akhlak, ( Jakarta: Djembatan, 2017 ), hlm 5.

3
Artinya: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Ars. Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya
pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.
Maha suci Allah, Tuhan semesta alam.”(QS. Al-A’raaf: 54).
Tauhid rububiyyah berarti mengesakan Allah dalam segala perbuatan-Nya dengan
meyakini bahawa Dia sendiri yang menciptakan seluruh makhluk. Allah berfirman:

‫ۖ ُهَّللا َخاِلُق ُك ِّل َش ْي ٍء‬


Artinya: “Allah menciptakan segala sesuatu.” (Az-Zumar: 62).
Allah menyatakan pula tentang keesaan-Nya dalam rububiyah-Nya atas segala alam
semesta. Allah berfirman:
‫اْلَحْم ُد ِهَّلِل َر ِّب اْلَع اَلِم يَن‬
Artinya:”Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (Al - fatihah:2).
Jenis Tauhid ini diakui oleh semua orang. Tidak ada umat mana pun yang
menyangkalnya. Bahkan hati manusia sudah difitrahkan untuk mengakui-Nya, melebihi
fitrah pengakuan terhadap yang lain-Nya. Adapun orang yang paling dikenal
pengingkarannya kepada Allah adalah Fir'aun.4 Namun demikian hatinya masih tetap
meyakini-Nya sebagaimana perkataan Musa as kepdanya:

‫َقاَل َلَقْد َع ِلْم َت َم ا َأْنَز َل َٰه ُؤاَل ِء ِإاَّل َر ُّب الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر ِض َبَص اِئَر َو ِإِّني َأَلُظُّنَك َيا ِفْر َعْو ُن َم ْثُبوًرا‬

Artinya: “Musa menjawab Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang
menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan
bumi sebagai bukti-bukti yang nyata, dan sesungguhnya aku mengira kamu,
hai Fir'aun, seorang yang akan binasa.” (Al-Isra': 102).

4 DR. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, Kitab Tauhid, ( Jakarta Timur: Ummul Qura, 2019), hlm 34.

4
Begitu pula orang-orang yang mengingkarinya pada zaman ini, seperti orang-orang
komunis. Mereka hanya menampakkan keingkaran karena kesombongannya. Akan
tetapi, pada hakikatnya secara diam-diam mereka meyakini bahwa tidak ada satu
makhluk pun yang ada tanpa pencipta, dan tidak ada pengaruh apa pun kecuali pasti ada
yang memengaruhinya.

b. Tauhid Uluhiyyah
Uluhiyyah adalah ibadah. Tauhid uluhiyyah adalah mengesakan Allah dengan
perbuatan para hamba berdasarkan niat taqarrub yang disyariatkan seperti doa, nazar,
kurban, raja'(pengharapan), takut, tawakal, senang, dan tobat.

‫َو ِإَٰل ُهُك ْم ِإَٰل ٌه َو اِح ٌد ۖ اَل ِإَٰل َه ِإاَّل ُهَو الَّرْح َٰم ُن الَّر ِح يُم‬

Artinya: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia,
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. (QS.AI Baqarah:163).

Sesungguhnya Tauhid Uluhiyyah merupakan pengejawantahan dari sikap kepasrahan


dan penghambaan yang paripurna hanya kepada Allah. 5 Makna Tauhid Uluhiyyah adalah
keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang memiliki dan menguasai langit,
bumi, dan seisinya, satu-satunya yang wajib di taati dan menetukan segala aturan serta
yang melindungi. Dialah yang menjadi tumpuan harapan di dunia dan di akhirat.

Tauhid Uluhiyyah tidak akan terwujud, kecuali dengan dua dasar sebagai berikut:

1. Melaksanakan semua macam ibadah hanya kepada Allah Swt, bukan kepada yang
lain.
2. Ibadah yang dilaksanakan harus sesuai dengan perintah dan larangan Allah Swt.

5 Pengejawantahan adalah penjelmaan (perwujudan, pelaksanaan, manifestasi) suatu posisi, kondisi, atau sikap.

5
d. Tauhid Asma' Wa Sifat

Tauhid asma' wa sifat adalah beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya
sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Sunah Rasulullah. Allah berfirman:

‫َلْيَس َك ِم ْثِلِه َش ْي ٌء ۖ َو ُهَو الَّس ِم يُع اْلَبِص يُر‬

Artinya: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha
Mendengar dan Melihat.” ( Asy-Syura:11).

Dalam ayat ini Allah menafikan adanya sesuatu yang menyerupai-Nya dan Dia menetapkan
bahwa Dia adalah Maha Mendengar dan Maha Melihat. 6 Maka Dia diberi nama dan disifati
dengan nama dan sifat yang Dia berikan untuk diri-Nya dan dengan nama dan sifat yang
disampaikan oleh Rasul-Nya.7
Tauhid Asma’wa sifat merupakan penerapan dan pengakuan yang mantab atas nama-
nama dan sifat-sifat Allah Swt yang luhur berdasarkan petunjuk Allah Swt dalam Al Qur’an
dan petunjuk Rasulullah Saw dalam hadisnya. Mayoritas ulama Salaf yakni ulama yang
konsisten dalam mengikuti Sunnah Rasulullah, pandangan para sahabat dan tabiin yang
shalih, menetapkan segala nama dan sifat yang ditetapkan Allah Swt untuk diri-Nya, dan apa-
apa yang dijelaskan oleh Rasulullah bagi-Nya. Tanpa melakukan ta’thil (penolakan), tahrif
(perubahan dan penyimpangan lafaz dan makna), tamsil (penyerupaan) dan takyif (menanya
tarlalu jauh tentang sifat Allah Swt).8

6 Menafikan adalah menolak, mengingkari, atau menyangkal


7 DR. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, Kitab Tauhid, ( Jakarta Timur: Ummul Qura, 2019), hlm 95.
8 Drs. H. Riza Afthoni, M.Pd. l, Modul Akidah Akhlaq MA, (Demak: Lp Ma’arif NU, 1975), hlm 5.

6
3. MACAM-MACAM DAN CONTOH PENYAKIT TAUHID

a. Syirik

1. Pengertian syirik
Syirik adalah itikad ataupun perbuatan yang menyamakan sesuatu selain Allah.
seperti berdo'a kepada selain Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti
menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada selain-Nya. syirik
merupakan perbuatan yang paling dibenci oleh Allah Swt karena orang yang berbuat
syirik berarti mensejajarkan Allah dengan hal lain. Dengan kata lain, orang yang
syirik tidak mengakui ke-Esa-an Allah Swt, sehingga dalam hidupnya ia bergantung
pada apa selain Allah Yang Maha Esa.
Fiman Allah Swt sebagai berikut:

‫َو ِإْذ َقاَل ُلْقَم اُن اِل ْبِنِه َو ُهَو َيِع ُظُه َيا ُبَنَّي اَل ُتْش ِر ْك ِباِهَّللۖ ِإَّن الِّش ْر َك َلُظْلٌم َع ِظ يٌم‬

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia


memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar". ( QS. Luqman:13).
Contoh perbuatan syirik, missalnya dalam dimensi rububiyyah adalah seseorang
meyakini bahwa ada makhluk yang mampu menolak segala kemudharatan, meraih
segala kemanfaatan atau dapat memberikan berkah, atau seperti yang meyakini
kesaktian para wali yang sudah meninggal dunia. Selain itu, juga dijelaskan bahwa
“Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka dia sungguh telah syirik.”
Rasulullah bersabda, “Wahai manusia takutlah kamu akan kemusyrikan itu adalah
lebih samar dari jejak semut hitam di malam hari.”
perbuatan syirik termasuk dosa besar.

7
Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan hambanya, kecuali dosa besar seperti
syirik. Firman Allah:

٤٨﴿ ‫﴾ِإَّن َهّللا َال َيْغ ِفُر َأن ُيْش َر َك ِبِه َو َيْغ ِفُر َم ا ُد وَن َذ ِلَك ِلَم ن َيَش اء َو َم ن ُيْش ِرْك ِباِهّلل َفَقِد اْفَتَر ى ِإْثًم ا َع ِظ يًم ا‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-
Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa
yang besar.” ( QS. An-nisaa’: 48).

2. Macam-macam syirik
Macam-macam syirik dibagi menjadi tiga yaitu: syirik yang terkait dengan
kekhususan Allah Swt, syirik menurut kadarnya, dan syirik menurut letak terjadinya.
a. Syirik yang terkait dengan kekhususan Allah.

 Syirik di dalam Rububiyyah


Yaitu meyakini bahwa selain Allah mampu menciptakan, memberi rezeki,
menghidupkan atau mematikan dan lainnya dari sifat-sifat rububiyyah.
Contoh: seseorang yang mempercayai dukun.
 Syirik di dalam Uluhiyyah
Yaitu meyakini bahwa selain Allah bisa memberikan madharat atau manfaat,
memberikan syafaat tanpa izin Allah, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat
uluhiyyah.
Contoh: Mempercayai benda-benda keramat karena diaggap dapat
memberikan madharat bagi dirinya.
 Syirik di dalam Asma’ wa Sifat
Yaitu seseorang meyakini bahwa sebagian makhluk Allah memiliki sifat-sifat
khusus yang Allah ta’alla miliki, seperti mengetahui perkara gaib, dan sifat-
sifat lainnya yang merupakan kekhususan Rabb kita yang Maha Suci.
Contoh: Menyembah berhala, patung, batu, sesaji di pohon

8
b. Syirik menurut kadarnya
 Syirik Besar
Syirik besar adalah menjadikan bagi Allah Swt. Sekutu (niddan) yang
dia berdoa kepadanya seperti berdoa kepada Allah Swt. Ia takut, berharap,
dan cinta kepadanya seperti Allah Swt atau melakukan sesuatau bentuk
ibadah kepadanya seperti ibadah kepada Allah Swt. Syirik besar inilah yang
dosanya tidak diampuni oleh Allah Swt, kecuali dia bertaubat sebelum
meninggal. Pelakunya diharamkan masuk surga, sebagai firman Allah Swt
berikut ini:

‫ِإَّن َهّللا َال َيْغ ِفُر َأن ُيْش َر َك ِبِه َو َيْغ ِفُر َم ا ُد وَن َذ ِلَك ِلَم ن َيَش اء َو َم ن ُيْش ِر ْك ِباِهّلل َفَقِد اْفَتَر ى ِإْثًم ا‬
٤٨﴿ ‫﴾َع ِظ يًم ا‬
Artinya: “Sesungguhnya Allah Swt tidak akan mengampuni (dosa) karena
mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa)
yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang
siapa yang mempersekutukan Allah Swt maka sungguh dia telah
berbuat dosa yang besar”. (Q.S An-Nisa: 48).
Syirik besar ada dua macam.
 Syirik besar zahirum jaliyum (tampak nyata).
Seperti menyembah berhala, matahari, bulan, bintang, benda-benda
tertentu, demikian pula menyembah makhluk-makhluk ghaib seperti
setan, jin dan malaikat.
 Syirik besar khafiyun (tersembunyi).
Sebagai contoh orang yang meminta doa kepada arwah orang yang sudah
meninggal. Orang yang berdoa tersebut tidak pernah mengakui bahwa ia
meminta kepada orang mati. Dia menganggap orang mati tersbut
hanyalah sebagai perantara supaya doanya dikabulkan Allah Swt. Mereka
tidak menganggap berdoa dikuburan itu sebagai ibadah kepada Allah
Swt. Padahal, doa itu adalah otaknya ibadah.

9
 Syirik kecil
Syirik kecil adalah setiap ucapan atau perbuatan yang dinyatakan syrik
oleh syara, tetapi tidak mengeluarkan dari agama. Perbuatan tersebut
merupakan dosa besar yang dapat mengantarkan kepada syirik akbar.
syirik kecil dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
 Syirik zhahir (nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan
perbuatan. Dalam bentuk ucapan, misalnya bersumpah dengan nama selain
Allah.
 Syirik khafi (tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat,
seperti riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin didengar orang) dan
lainya.
c. Syirik menurut letak terjadinya
 Syirik I’tiqadi
Merupakan syirik yang berupa keyakinan, seperti keyakinan bahwa Allah
Swt yang telah menciptakan kita dan memberikan rizki pada kita namun
di sisi lain dukun juga bisa mengubah takdir yang digariskan kepada kita.
Hal ini dapat mengeluarkan pelakakunya dari agama islam.
 Syirik amali
Yaitu setiap amalan fisik yang dinilai oleh syari’at islam sebagai sebuah
kemusyrikan, seperti menyembelih untuk selain Allah, dan bernazar untuk
selain Allah dan lainya.
 Syirik lafzhi
Yaitu setiap lafazh yang dihukumi oleh syari’at islam sebagai sebuah
kemusyrikan, seperti bersumpah dengan selain nama Allah.9

9 Abdul Rohman Roli, Modul Akidah Akhlak ( Boyolali Jawa Tengah: CV. Candhik Ayu, 2008), hlm 37

10
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ilmu Tauhid adalah ilmu yang mempelajari tentang cara kita mengi’tiqadkan Allah
SWT atau cara kita percaya terhadap keberadaan Allah SWT. Di sisi lain ada yang
mengatakan bahwa Ilmu Tauhid adalah ilmu yang mempelajari tentang keesaan Allah
SWT.
Di dalam Ilmu Tauhid mempelajari banyak hal salah satunya adalah macam-macam
Tauhid. Macam-macam Tauhid ada 3 yakni, Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyyah, dan
Tauhid Asma’ wa sifat. Didalam tauhid terdapat macam-macam penyakit tauhid yaitu
syirik yang dibagi menjadi tiga yaitu: syirik yang terkait dengan kekhususan Allah Swt,
syirik menurut kadarnya, dan syirik menurut letak terjadinya.

B. SARAN
Kita sebagai umat islam, harus mempercayai dengan adanya Allah
dengan segala keagungan-Nya. Dan kita harus menghindari larangan-Nya
seperti perilaku Syirik serta kita harus selalu menjalankan perintah Allah.

11
DAFTAR PUSTAKA

 Khamzan, Muhammad. 2016. Modul Hikmah Aqidah Akhlak. Jakarta: Akik


Purbaka.
 Jabir al-Jazairi, Abu Bakar. 2017. Aqidah Akhlak. Jakarta: Djembatan.
 Al-Fauzan, Shalih bin Fauzan. 2019. Kitab Tauhid. Jakarta Timur: Ummul Qura.
 Afthoni, Riza. 1975. Modul Akidah Akhlaq. MA. Demak: Lp Ma’arif NU.
 Roli, Abdul Rohman. 208. Modul Akidah Akhlak. Boyolali Jawa Tengah: CV.
Candhik Ayu.

12

Anda mungkin juga menyukai