Dosen Pengampu :
Sineba Arli Silvia,S.E.I, M.E.
Disusun Oleh :
1. Andre Saputra HS (23631004)
2. Adel Maisika Olivia Sande (23631002)
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Dalam
penyusunan makalah ini, selain memenuhi tugas dari dosen pembimbing juga untuk
menjelaskan tentang “Konsep Tauhid Dzat, Sifat Rububiyah dan Uluhiyah ” Serta dengan
tersusunnya makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca pada umumnya dan bagi
teman-teman mahasiswa pada khususnya.
Kami sadari meski makalah ini telah selesai tapi masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca maupun pendengar.
Demi kelancaran dan kesempurnaan tugas kami selanjutnya.
Kelompok 9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
A. BAB I PENDAHULUAN..................................................................1
1. Latar Belakang..............................................................................1
2. Rumus masalah ............................................................................2
3. Tujuan pembahasaan .....................................................................2
B. BAB II PEMBAHASAN...................................................................3
a. Pengertian tauhid dzat……………………………......................3
b. Pengertian sifat rububiyah............................................................3
c. Pengertian sifat uluhiyah..............................................................6
d. Kandungan makna tauhid & pembatalan tauhid..........................9
C. BAB III PENUTUP...........................................................................11
a. Kesimpulan...................................................................................11
b. Saran.............................................................................................11
c. Kata Penutup ……………………………………………………11
D. DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-
Nya. Kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri kita sendiri dan keburukan amal kita.
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah tak akan ada orang yang sanggup
menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan tak akan ada yang sanggup
menunjukinya. Bahwasannya tiada tuhan yang hak melainkan Allah semata, tiada sekutu
bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad saw adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga
Allah merahmati kita, ketahuilah bahwa perkara terbesar berkenaan dengan diutusnya para
rasul dari yang pertama hingga terakhir adalah perintah untuk ibadah kepada Allah semata
yang tidak ada sekutu bagi-Nya (Tauhid), serta memperingatkan dan melarang peribadatan
kepada selain Allah Swt.
Demikianlah al-Qur’an dalam berbagai pembicaraan dan cerita yang dikemukakannya
selalu menjelaskan bahwa tauhid adalah persoalan pokok yang diserukan oleh semua rasul.
Setelah itu, baru turun hukum-hukum dan syari’at, turun penjelasan tentang halal dan
haram. Karena itulah, Allah memerintahkan semua manusia untuk melakukan ibadah itu,
bahkan penciptaan manusia adalah hanya untuk beribadah kepada Allah saja, sebagaimana
firman Allah;
]65 َوَم ا َخ َلْقُت اْلِج َّن َو ْاِإل ْنَس ِإَّال ِلَيْعُبُد ْو ِن [الذاريات
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
Al-Qur’an membincangkan tentang al-amr (perintah) dan anbiya’ Allah (nabi-nabi
Allah) kerana kedua-duanya ada kaitan dengan penciptaan dan kekuasaan Allah terhadap
makhluk-Nya. Al-Qur’an menerangkan segala bentuk balasan baik (pahala) untuk mereka
yang mentaati Allah, Rasul dan syariat-Nya. Tauhid ialah mengesakan Allah dan mengakui
keberadaannya serta kuat kepercayaannya bahwa Allah itu hanya satu tidak ada yang lain.
Ada tiga macam tauhid dalam islam, yakni : Tauhid Rububiyah, Uluhiyah, Asma wa sifat.
Ketiga tauhid tersebut harus dimiliki oleh manusia sebagai hamba-Nya. Sebagai umat
muslim kita tidak boleh hanya memiliki salah satu dari ketiga tauhid tersebut, karena ketiga
tauhid tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Apabila kita hanya
mempercayai salah satu diantaranya maka kita tidak bisa disebut sebagai seorang yang
syirik bahkan keluar dari islam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa Pengertian tauhid dzat, sifat rububiyah dan uluhiyah ?
2. Pengertian kandungan makna tauhid & pembatalan tauhid ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tauhid dzat,sifat rububiyah dan uluhiyah.
2. Memperoleh pemahaman mengenai konsep materi Tauhid & pembatalan tauhid.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tauhid Rububiyah.
1. Pengertian Tauhid Rububiyah
Mengesakan Allah subhannahu wa ta’ala dalam segala perbuatanNya,
dengan meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk. Tauhid
Rububiyah adalah suatu kepercayaan, bahwa hanya Allah adalah satu-satunya dzat yang
menciptakan segala apa yang ada di alam semesta ini. Kata yang dinisbatkan kepada
salah satu nama Allah SWT, yaitu ‘Robb’. Nama ini mempunyai beberapa arti, antara
lain: al-Murrabi (pemelihara), al-Nashir (penolong), al-Malik (pemilik), al-Mushlih
(yang memperbaiki), al-Sayyid (tuan) dan al-Wali (wali).
Dalam terminology syariat Islam, istilah tauhid rububiyah berarti: “Percaya
bahwa Allah-lah satu-satunya Pencipta, Pemilik, Pengendali alam raya yang dengan
takdir-Nya Ia menghidupkan dan mematikan serta mengendalikan alam dengan sunnah-
sunnah-Nya”. Dalam pengertian ini istilah Tauhid Rububiyah belum terlepas dari akar
makna bahasanya. Sebab Allah adalah Pemelihara makhluk, para rasul dan wali-wali-
Nya, Pemilik bagi semua makhluk_Nya, Yang senantiasa memperbaiki keadaan mereka
dengan pilar-pilar kehidupan yang telah diberikannya kepada mereka, Tuhan kepada
siapa derajat tertinggi dari kekuasaan itu berhenti, serta Wali atau Pelindung yang tak
terkalahkan yang mengendalikan urusan para wali dan rasul-Nya.
2. Dalil-Dalil Tauhid ar-Rububiyyah
Banyak dalil menunjukkan bahawa Allah itu Maha Esa dan tiada sesuatu
menyamai Allah dari segi Rububiyyah. Antaranya:
1.Lihatlah pada tulisan di papan hitam, sudah pasti ada yang menulisnya. Orang yang
berakal waras akan mengatakan bahawa setiap sesuatu pasti ada pembuatnya.
2. Semua benda di alam ini, daripada sekecil-kecilnya hinggalah sebesar-besarnya,
menyaksikan bahawa Allah itu adalah Rabb al-’Alamin. Dia berhak ke atas semua
kejadian di alam ini.
3.Susunan alam yang mengkagumkan, indah dan tersusun rapi adalah bukti Allah Maha
Pencipta. Jika alam boleh berkata-kata, dia akan menyatakan bahawa dirinya makhluk
ciptaan Allah. Orang yang berakal waras akan berkata bahawa alam ini dijadikan oleh
satu Zat Yang Maha Berkuasa, yaitu Allah. Tidak ada orang yang berakal waras akan
menyatakan bahawa sesuatu itu boleh berlaku dengan sendiri.
Begitulah hebatnya Ilmu Allah. Pandanglah saja kepada kejadian manusia dan
fikirkanlah betapa rapi dan seni ciptaan-Nya.terdapat seribu satu macam ciptaan Allah
yang memiliki sifat yang berbeda-beda antara satu sama lain. Semuanya menunjukkan
bahawa Allah adalah Rabb yang Maha Bijaksana. Allah subhannahu wa
ta’ala berfirman:
“Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rizkinya, …” (QS. Hud: 6).
Dan bahwasanya Dia adalah Penguasa alam dan Pengatur semesta, Dia yang
mengangkat dan menurunkan, Dia yang memuliakan dan menghinakan,
Mahakuasa atas segala sesuatu. Pengatur rotasi siang dan malam, Yang
menghidupkan dan Yang mematikan. Allah subhannahu wa ta’ala berfirman:
ُقِل الَّلُهَّم َم اِلَك اْلُم ْلِك ُتْؤ ِتي اْلُم ْلَك َم ْن َتَشاُء َو َتْنِزُع اْلُم ْلَك ِم َّم ْن َتَشاُء َو ُتِع ُّز َم ْن َتَش اُء َو ُت ِذ ُّل َم ْن َتَش اُء ِبَي ِد َك اْلَخ ْي ُر
) ُتوِلُج الَّلْي َل ِفي الَّنَه اِر َو ُت وِلُج الَّنَه اَر ِفي الَّلْي ِل َو ُتْخ ِرُج اْلَح َّي ِم َن اْلَم ِّيِت َو ُتْخ ِرُج26( َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد يٌرz ِإَّنَك
)27( اْلَم ِّيَت ِم َن اْلَح ِّي َو َتْر ُز ُق َم ْن َتَشاُء ِبَغْيِر ِحَس اٍب
َو َلَقْد َبَعْثَنا ِفي ُك ِّل ُأَّم ٍة َرُس واًل َأِن اْع ُبُدوا َهَّللا َو اْج َتِنُبوا الَّطاُغ وَت
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu’.” (QS. An-Nahl:
36).
Juga disebut “Tauhid Ibadah”, karena ubudiyah adalah sifat ‘abd (hamba)
yang wajib menyembah Allah secara ikhlas, karena ketergantungan mereka
kepadanya. Tauhid ini adalah inti dari dakwah para rasul, karena ia adalah asas
dan pondasi tempat dibangunnya seluruh amal. Tanpa mereali-sasikannya, semua
amal ibadah tidak akan diterima. Karena kalau ia tidak terwujud, maka bercokolah
lawannya, yaitu syirik.
A. Kesimpulan
Pada dasarnya pengutusan para rasul bertujuan untuk mengesakan Allah
dalam Tauhid al-Rububiyyah dan Tauhid al-Uluhiyyah. Dialah Tuhan Rabb
al-’Alamin dan Tuhan para Rasul tersebut. Tiada tuhan yang sebenar melainkan
Allah.Tauhid al-Rububiyyah dan Tauhid al-Uluhiyyah menjelaskan kekuasaan Allah
yang Maha Suci dalam pentakdiran urusan makhluk-Nya. Allah Pengurnia
kemaslahatan dan kebaikan. Allah Penentu al-amr (perintah). Allah-lah Pengutus ar-
Rasul untuk makhluk-Nya.
B. Saran
Dengan tauhid yang kuat, maka akan terbentukkan berbagai dorongan yang
ada dalam jiwa manusia. Dia akan takut hanya kepada Allah SWT dan berani
mempertahankan keyakinannya,dengan mengetahui arti dari Tauhid ar-rububiyyah
dan Tauhid al-uluhiyyah manusia tidak berbuat syirik kepada Allah SWT. Syukur
Alhamdulillah berkat rahmat,taufiq dan hidayah serta inayah dari Allah SWT
penulisan makalah yang berjudul tentang”Konsep tauhid dzat, sifat rububiyah dan
uluhiyah “ dapat tersele saikan dengan baik.
Demi kesempurnaan makalah ini,saran dan kritik yang konstruktif dari para
pembaca dan pemerhati. Akhir kata,dengan mengharap ridho dari Allah SWT
sehingga makalah ini memberi manfaat bagi penulis,para pembaca dan perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya ilmu pendidikan. Amiin…
DAFTAR PUSTAKA
Sihab, M. Quraish, tafsir Al-Misbah, peran kesan dan keserasian perpustakaan umum Islam lentera
hati, Jakarta, 2002
Al-mahalli, Imam Jalaludin, Imam jalaludin As-suyuthi, Tafsir Jalalain & Azbabun Nuzul, jilid 1,
Sinar Baru Algesindo, Bandung, 1997.
Al-mahalli, Imam Jalaludin, Imam jalaludin As-suyuthi, Tafsir Jalalain & Azbabun Nuzul, jilid 2,
Sinar Baru Algesindo, Bandung, 1997.
Al-mahalli, Imam Jalaludin, Imam jalaludin As-suyuthi, Tafsir Jalalain & Azbabun Nuzul, jilid 3,
Sinar Baru Algesindo, Bandung, 1997.
http://muslim.or.id/tafsir/tafsir-surat-al-qadr.html
http://www.ilmoe.com/585/pembagian-tauhid-rububiyah-uluhiyah-asma-wa-sifat.html
http://qaasasaqidahtauhid.blogspot.com/2008/12/apa-itu-tauhid-uluhiyah-rubbubiyah-dan.html
http://kongaji.tripod.com/myfile/al-baqoroh_ayat21-25.htm
http://muslim.or.id/tafsir/tafsir-surat-al-qadr.html
Nasution,Harun,Teologi Islam;Aliran-Aliran Sejarah,Analisa Perbandingan, Jakarta: Universitas
Indonesia,1978(Hal Ix).
Al-Allamah Asy-Syaikh Ja’far Subhani,Tauhid Dan Syirik;Studi Krisis Faham
Wahabi,Bandung:Mizan,1985(Hal 56).
Muhammad Abduh,Risalah Tauhid,Jakarta:Bulan Bintang,1996
Zainuddin,Ilmu Tauhid Lengkap,Jakarta:PT Rineka Cipta,1996.
Jabir, Abu Bakar, Al-Jazairi,Aqidatul Mukminin,Jakarta:Pustaka Mantiq,1994(Hal 87).
Al-furaiyan,Walid, bin ‘Abdirrahman, Ibnu Katsir dari Ibnu ‘Abbas, Mujahid, ‘Atha’, Ikrimah,
asy-Sya’bi, Qatadah dan lainnya. Fat-hul Majiid Syarh Kitabit Tauhiid (hal. 39-40).
www.wikipedia.com di http://tauhid rububiyyat dan illahiyyat