KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahiim,
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu
pengetahuan yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Shalawat serta salam
tidak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah
menyampaikan wahyu kepada hamba-Nya yang setia sampai akhir zaman.
Makalah yang berjudul “Kemukjizatan Al Qur’an” ini, disusun sebagai
salah satu tugas mata pelajaran Ulumul Qur’an di Fakultas ilmu tarbiyah dan
keguruan IAIN Curup. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat
bantuan dan sumbangan pemikiran, serta dorongan dari berbagai pihak, tetapi
tidak luput dari kendala yang begitu banyak.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami tidak menutup diri dari pembaca untuk
memberi kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dan
peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Makalah...........................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Pengertian Kemukjizatan Al-Qur’an...........................................................2
B. Aspek-aspek Kemukjizatan Al-Qur’an.......................................................3
C. Contoh-contoh Kemukjizatan Al-Qur’an....................................................6
BAB III
PENUTUP................................................................................................................9
A. Kesimpulan.................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu objek penting lainya dalam kajian ‘Ulumul Qur’an’ adalah
perbincangan mengenai mukjizat. Persoalan mukjizat, terutama mukjizat Al-
Qur’an, sempat menyeret para teolog klasik dalam perdebatan yang
berkepenjangan, terutama antara teolog dari kalangan Mu’tazilah dan para
teolog dari kalangan Ahlussunnah mengenai konsep shirfah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
ت ااْل ِ ْنسُ َو ْال ِجنُّ َع ٰ ٓلى اَنْ يَّأْ ُت ْوا ِبم ِْث ِل ٰه َذا ْالقُرْ ٰا ِن اَل
ِ ٕى ِن اجْ َت َم َع#ِِٕ َّقُ ْل ل
ض َظ ِهيْرً ا ٍ ْض ُه ْم لِ َبع َ َيأْ ُت ْو َن ِبم ِْثلِهٖ َو َل ْو َك
ُ ْان َبع
Artinya : Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa (dengan) Al-Qur'an ini, mereka tidak akan dapat membuat
yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.
2. Allah menantang siapa saja untuk membuat seperti Al-Qur’an 10 surat saja.
(QS. Hud: 13).
ٍ اَ ْم يَقُ ْولُ ْو َن ا ْفتَ ٰرىهُ ۗقُلْ فَأْتُ ْوا بِ َع ْش ِر س َُو ٍر ِّم ْثلِ ٖه ُم ْفتَ َر ٰي
َم ِنEت َّوا ْد ُع ْوا
ٰ ا ْستَطَ ْعتُ ْم ِّم ْن ُد ْو ِن هّٰللا ِ اِ ْن ُك ْنتُ ْم
ص ِدقِي َْن
Artinya : Bahkan mereka mengatakan, “Dia (Muhammad) telah membuat-buat
Al-Qur'an itu.” Katakanlah, “(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah
semisal dengannya (Al-Qur'an) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja di antara
kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”
2
3. Allah menantang siapa saja untuk membuat seperti Al-Qur’an satu surat saja.
Tantangan tersebut tidak ada yang bisa menjawabnya pada masa Nabi
masih hidup, setelah Nabi meninggal, sampai saat sekarang ini pun, dan , menurut
Al-Qur’an sebagaimana dinyatakan didalam surat Al Baqarah:24, bahwa sampai
kapanpun tidak akan ada yang sanggup menandinginya.
Apabila tidak ada seorang pun yang mampu membuat satu surat saja
seperti Al-Qur’an, bagaimana mungkin Nabi Muhammad dapat membuatnya?
Bukankah beliau seorang yang ummiy (tidak bisa membaca dan tidak bisa
menulis).
1
Yunahar ilyas,kuliah ulumul quran,(Yogyakarta: Itqan,2017),hlm. 239-240
2
Mohammad Gufron, Ulumul Qur’an: Praktis dan Mudah, (Yogyakarta : Teras, 2013), hlm.140-141
3
Kedua: Kemukjizatan al-Qur’an yang berkenaan dengan informasi masa
lampau yang teramat jauh. al-Qur’an mengabarkan sejumlah informasi masa lalu
yang teramat panjang perjalanannya. Yakni, sejak zaman kejadian manusia
pertama Adam a.s. hingga Nabi Muhammad SAW. Yang tidak pernah diketahui
oleh siapapun dan dari kalangan mana pun kecuali melalui kitab-kitab samawi
yang terdahulu. Padahal, Nabi Muhammad SAW sendiri adalah seorang Nabi
yang ummi (tidak pandai baca tulis), lebih-lebih sebelum masa-masa kenabian dan
kersulannya. Semua informasi ini jelas-jelas termaktub dalam al-Qur'an.
4
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa semua aspek yang dikandungnya-
seperti telah kita sebutkan, berada dalam satu batas keindahan sistem dan
keelokan susunan tanpa adanya perbedaan dan penurunan derajat. Maka semakin
kita mengerti bahwa Al-Qur’an adalah menjadi sesuatu yang berada di luar batas
kemampuan manusia.
Kelebihan aspek :
Kemukjizatan ilmiah Al-Qur’an terletak dalam konteks akidah, sebagai berikut :
Semangatnya(Al-Qur’an) dalam mendorong manusia untuk berpikir dan
menggunakan akal.
Ilmu pengetahuan telah maju dan telah banyak pula masalah-masalahnya,
namun apa yang telah tetap dan mantap dari padanya tidak bertentangan
sedikitpun dengan salah satu ayat-ayat Al-Qur’an.
Al-Qur’an menjadikan pemikiran yang lurus dan perhatian yang tepat
terhadap alam dan segala apa yang ada di dalamnya sebagai sarana terbesar
untuk beriman kepada Allah. Ia mendorong kaum muslimin agar memikirkan
makhluk-makhluk Allah yang ada di langit dan di bumi : dirinya sendiri,
bumi yang ditempatinya dan alam yang mengitarinya.
Kemukjizatan Al-Qur’an ilmiah dalam konteks hidayah :
Kekurangan aspek :
1. kekalahan internal yang menyebabkan sebagian orang memandang ilmu
pengetahuan sebagai batu uji panutan, dan Al-Qur’an harus mengikuti. Oleh
karena itu mereka berusaha memantapkan Al-Qur’an dengan ilmu
pengetahuan atau membuktikan kebenarannya berdasarkan ilmu pengetahuan,
padahal Al-Qur’an adalah Kitab Suci yang sempurna isinya dan final hakikat-
hakikatnya. Sedang ilmu pengetahuan yang sekarang selalu membatalkan apa
yang telah ditetapkan kemarin. Segala apa yang dicapainya tidak mutlak dan
tidak final, karena ia terikat dengan sarana yang berupa manusia, akal dan
alatnya yang kesemuanya itu pada hakikatnya tidak memberikan hakikat yang
satu, final dan mutlak.
2. kesalahpahaman terhadap watak dan fungsi Al-Qur’an. Yaitu bahwa Al-
Qur’an adalah sebuah kebenaran yang final dan mutlak, menangani
pembangunan manusia dengan cara yang sesuai, menurut kadar tabiat
manusia yang nisbi, dengan tabiat alam dan hukum ilahinya, sehingga
5
manusia tidak akan berbenturan dengan alam sekelilingnya. Tetapi agar ia
sejalan dengan alam dan mengenali sebagian misterinya serta dapat
memanfaatkan beberapa hukumnya untuk kekhalifahannya. Hukum-hukum
yang disingkapnya melalui pengamatan, penyelidikan, percobaan dan
penerapan, sesuai dengan petunjuk akal yang dikaruniakan kepadanya untuk
bekerja, bukan hanya untuk menerima pengetahuan-pengetahuan material
yang telah siap.
3. penakwilan terus-menerus, dengan pemaksaan, terhadap nash-nash Al-Qur’an
agar dapat digiring dan diselaraskan dengan asumsi-asumsi, teori-teori yang
tidak tetap dan labil, padahal setiap hari selalu muncul teori baru.4
4
Ibid.,hlm. 183.
6
Al-Qur’an juga menetapkan hukum tentang hubungan internasional,perang dan
damai, antara kaum Muslimin dengan negara tetangga atau dengan mereka
yang mengadakan perjanjian damai (mu’ahad).
Ringkasnya, al-Qur’an merupakan dustur tasyr’i (sistem, aturan perundang-
undangan) paripurna yang membangun kehidupan manusia di atas dasar konsep
yang paling tinggi dan mulia.5
C. Contoh-contoh Kemukjizatan Al-Qur’an
1. Terpelihara Keasliannya
3. Keseimbangan Redaksinya
7
b. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan sinonim atau makna
yang dikandungnya, antara lain:
- Al-hartsu (sawah) dan az-ziraah (bertani) masing-masing 14 kali
- Al-quran, al-wahyu, dan al-islam masing-masing 70 kali
- Al-jahru (nyata) dan al-alaniyah (nyata) masing-masing 60 kali
b. Tentang gunung
“ Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (begitulah) perbuatan Allah
yang membuat denga kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. An-Naml:88)
6
M. Quraish Shihab, mukjizat Al Quran,(Bandung:Mizan,1997),hlm.140-142
7
Ibid.,hlm.171-172
8
Dari hasil rekaman satelit diperoleh bukti bahwa Jazirah Arabia beserta
gunung-gunungnya bergerak mendekati Iran beberapa sentimeter setiap tahunnya.
Sebelumnya sekitar 5 juta tahun yang lalu Jazirah Arabia bergerak memeisahkan
diri dari Afrika dan membentuk Lembah Belah yang membujur keselaan melalui
deretan danau Afrika. Itulah agaknya yang dimaksud oleh ayat-ayat diatas dengan
berjalannya gunung-gunung sebagaimana berjalannya awan.8
8
Ibid.,hlm.187-188
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, kami berharap para pembaca berkenan
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis, khususnya juga bagi para
pembaca. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini mohon
dimaafkan
10
DAFTAR PUSTAKA
11